Sambutan Presiden RI pd Acara Nuzulul Qur`an Th 1434 H

advertisement
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Sambutan Presiden RI pd Acara Nuzulul Qur'an Th 1434 H, tgl. 26 Juli 2013, di Istana
Negara, Jakarta
Jumat, 26 Juli 2013
SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA
PERINGATAN NUZULUL
QUR'AN TAHUN 1434 H
DI ISTANA NEGARA,
JAKARTA
TANGGAL 26 JULI 2013
Â
Â
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh,
Â
Hadirin dan Hadirat sekalian yang saya hormati,
Saudara-saudara Kaum Muslimin dan Muslimat di seluruh Tanah Air yang
saya cintai.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 1 November, 2017, 12:02
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Malam ini, dengan penuh rasa syukur ke hadirat Allah SWT, di bulan suci
Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan ini, kita dapat kembali menyelenggarakan
peringatan Nuzulul Qur'an Tingkat Nasional.
Â
Shalawat dan salam, semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat, serta para pengikut beliau, dan insya Allah termasuk kita semua,
hingga akhir zaman.
Â
Lebih
dari empat belas abad yang lampau, Al-Qur'an
diturunkan untuk pertama kalinya di tengah-tengah peradaban manusia yang penuh
dengan kekacauan dan kegelapan. Turunnya Al-Qur'an bagaikan cahaya penerang
dalam gelap, karena ayat-ayat Al-Qur'an sejatinya merupakan tuntunan illahi,
yang ditujukan untuk memberikan jalan kebaikan bagi manusia, baik di dunia
maupun di akhirat.
Â
Kita semua berharap dan berdoa, semoga peringatan Nuzulul Qur'an pada
malam ini, dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Melalui momentum peringatan Nuzulul Qur'an, kita juga diingatkan untuk lebih
banyak membaca Al-Qur'an, memahami kandungan isinya, dan mengamalkannya dalam
kehidupan kita di alam fana ini.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 1 November, 2017, 12:02
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Saudara-saudara,
Â
Setelah tadi kita mendengar dan menyimak dengan seksama, uraian hikmah Nuzulul Qur'anÂ
dengan tema "Kontekstualisasi Al-Qur'an Dalam Hukum dan Kebebasan" yang disampaikan dengan jelas dan gamblang
oleh Prof. Dr. Achmad Gunaryo, Kepala Biro Hukum
dan Kerjasama Luar Negeri Kementerian Agama, kita semua sungguh mendapatkan
pencerahan mengenai hukum dan kebebasan sebagaimana tertuang dalam kitab suci
Al-Qur'an.
Â
Terima kasih Prof. Achmad Gunaryo, apa yang Bapak sampaikan sangat
relevan dan kontekstual dengan apa yang dihadapi oleh bangsa ini. Saya akan
menggarisbawahi dan bahkan mengutip sejumlah kalimat Bapak, dan saya juga akan
menggarisbawahi apa yang disampaikan oleh Bapak Suryadharma Ali, Menteri Agama
kita tadi. Sambutan saya Alhamdulillah segaris dengan apa yang disampaikan oleh kedua beliau itu.
Â
Al-Qur'an yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dan
menjadi pegangan kita semua, menjadi
petunjuk dan pembeda antara yang haq dan
yang bathil. Al-Qur'an juga berfungsi
sebagai peringatan, sebagai rahmat, sebagai penjelas, sebagai berita gembira,
dan bahkan sebagai petunjuk hukum dan kehidupan kita sehari-hari. Al-Qur'an memberi tuntunan kepada kita untuk
dapat hidup rukun dan damai. Al-Qur'an juga memberi pedoman bagi umat manusia
untuk menjadi pribadi yang santun dan berakhlaq mulia.
Â
Al-Qur'an
menjadi sumber inspirasi yang tidak pernah kering, yang mengalirkan nilai-nilai ajaran Islam yang
luhur, menebarkan keteduhan, memberi ketenteraman, dan menciptakan kedamaian.
Dari Al-Qur'an, kita mendapatkan pencerahan sekaligus ketenangan jiwa untuk
senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Pencipta Alam Semesta. Dari
Al-Qur'an kita dapat menggali sumber
ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi umat manusia. Dari Al-Qur'an pula, kita
mendapat banyak inspirasi untuk membangun tatanan dunia yang lebih aman, lebih damai,
lebih adil, dan lebih harmonis.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 1 November, 2017, 12:02
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Saudara-saudara,
Â
Al-Qur'an juga memberikan perhatian yang sangat tinggi terhadap
perlindungan hak asasi manusia. Al-Qur'an mengakui hak asasi manusia sebagai
hak yang tidak dapat dikebiri. Saya kutip kalimat Prof. Achmad Gunaryo tadi. Jauh
sebelum pengukuhan Universal Declaration of Human Rights oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1948, sejak
abad ketujuh
Masehi, Al-Qur'an telah menempatkan manusia sebagai makhluk terhormat dan
mulia. Al-Qur'an memberikan perlindungan
dan perhormatan terhadap setiap manusia tanpa kecuali. Islam mengajarkan kita
untuk mengasihi dan menyayangi sesama, bahkan kepada mereka yang berbeda
keyakinan sekalipun.
Â
Hak-hak asasi manusia yang merupakan hak kodrati yang dianugerahkan
Tuhan kepada setiap manusia, tidak dapat dicabut dan dikurangi oleh siapa pun.
Hak asasi manusia dalam Islam mengandung prinsip dasar tentang persamaan,
kebebasan, dan penghormatan terhadap sesama.Â
Â
Islam juga mengakui dan menjamin hak dan kebebasan menyampaikan
pendapat. Namun, kebebasan berpendapat dalam Islam bukanlah kebebasan yang
absolut, tanpa batas, tetapi semuanya disertai etika dan tanggung jawab. Islam juga
menganjurkan umatnya untuk senantiasa menyuarakan kebenaran dan keadilan. Dalam
konteks kehidupan kebangsaan kita, masing-masing elemen bangsa harus
benar-benar menyadari bahwa di atas kebebasan ada pranata hukum. Mari sungguh
kita pahami dan kita jalankan hal ini.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 1 November, 2017, 12:02
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Hadirin yang saya hormati,
Â
Saat ini, bangsa kita dipandang oleh dunia tidak sekedar sebagai negara dengan tingkat
populasi muslim terbesar di muka bumi ini, tetapi juga diharapkan dapat
menunjukkan eksistensi sebagai bangsa yang besar dan berkeadaban. Bangsa yang
konsisten mengaktualisasikan nilai-nilai universal Al-Qur'an dalam hukum dan kebebasan.
Kita harus dapat memberikan contoh kepada dunia, dan tentunya terlebih dahulu
kepada diri kita sendiri, sebagai insan yang beradab. Â
Â
Pada saat yang sama, kita juga harus menampilkan Islam yang indah,
Islam yang damai, dan Islam yang melarang tindak kekerasan. Kita
harus senantiasa menunjukkan wajah Islam yang ramah dan toleran. Islam yang
menjadi rahmat bagi semesta alam. Kita juga harus menjauhkan diri dari
praktik-praktik yang justru melunturkan citra Islam. Janganlah kita mengatasnamakan
Islam, tetapi pada praktiknya tidak menunjukkan nilai-nilai dan jati diri
keislaman yang luhur.
Â
Islam tidak menghalalkan tindak kekerasan secara semena-mena, apalagi
berlaku dzalim terhadap sesama. Apa pun alasannya, Saudara-saudara, tindak
kekerasan harus kita jauhi. Apalagi tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama
atau berdalih menegakkan agama. Tidak boleh ada sekelompok orang di negeri ini
yang dengan sesuka hatinya melakukan tindakan main hakim sendiri. Perintah amar ma'ruf nahi munkar harus
dijalankan dengan aturan yang benar, dengan cara-cara yang benar.
Kita memiliki aturan dan pranata hukum yang harus kita taati bersama. Hukum, sekali
lagi, harus ditegakkan. Keamanan dan ketertiban masyarakat, rasa tenteram
masyarakat, juga harus dijamin dan dijaga.
Â
Saudara-saudara,
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 1 November, 2017, 12:02
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Negara kita menjunjung tinggi hukum. Saya garis bawahi. Hukum harus
kita letakkan dengan semestinya. Apabila
ada pihak-pihak atau kelompok tertentu yang merasa paling benar, merasa berhak
untuk melakukan tindakan apa saja di luar ketentuan hukum dengan dalih apa pun,
termasuk dalih agama, yang akan terjadi adalah kekacauan dan keonaran. Dan bukan
itu yang dikehendaki oleh masyarakat kita yang ingin hidup tenang, tenteram,
dan damai.
Â
Negara kita juga menjunjung tinggi rasa keadilan. Tadi pagi di ruangan
ini, saya membuka Rapat Kerja Nasional Bantuan Hukum yang diselenggarakan oleh
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, untuk menyamakan persepsi dan langkah
bersama dalam memberikan bantuan hukum bagi kaum tidak mampu yang tengah
mencari keadilan. Kita ingin dengan berlakunya Undang-undang Bantuan Hukum, berikut
peraturan pemerintahnya, maka kita dapat menjamin hak konstitusional setiapÂ
warga negara untuk mendapatkanÂ
pengakuan, jaminan, perlindungan,
dan kepastian hukumÂ
yang adil, serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.  Â
Â
Keadilan tidak lagi hanya untuk mereka yang memiliki uang
dan kekuasaan. Rakyat tidak mampu atau
tergolong kriteria orang miskin, saat
ini, harus juga dapat menikmati keadilan. Sudah saatnya kita memberikan perhatian penuh
dan rasa keadilan bagi masyarakat yang
tidak mampu dan awam hukum. Saya berharap undang-undang dan peraturan
pemerintah yang sudah ada, serta anggaran yang telah kita siapkan dapat
digunakan sebaik-baiknya untuk memberikan bantuan hukum kepada kaum miskin dan
awam hukum tersebut.
Â
Saudara-saudara,
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 1 November, 2017, 12:02
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Saya ingin mengingatkan sekali lagi, bahwa bangsa kita adalah bangsa yang majemuk dengan masyarakat
yang multi-budaya. Dalam masyarakat yang majemuk itu, keadilan dan sikap
toleran menjadi sangat penting. Dapat dibayangkan, jika di negeri ini tidak ada
toleransi kepada sesama, maka bangsa kita dapat hancur berkeping-keping.
Marilah kita pedomani Al-Qur'an untuk menjaga kehidupan yang harmonis, yang
rukun dan damai. Marilah kita berkaca dari pengalaman kita sendiri dan juga
pengalaman negara-negara lain, bahwa egoisme yang berlebihan apalagi dalam bentuk
radikalisme, hanya akan memundurkan dan merugikan kehidupan dan masa depan
bangsa kita.
Â
Hadirin
sekalian yang saya muliakan,
Â
Mengakhiri
sambutan ini, sekali lagi, saya mengajak Saudara-saudara Kaum Muslimin dan Muslimat
di seluruh Tanah Air untuk merenungkan makna peringatan Nuzulul Qur'an yang setiap tahun kita selenggarakan di
berbagai tempat dengan khidmat.
Â
Di bulan mulia yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan Allah SWT ini,
saya mengajak Kaum Muslimin dan Muslimat di seluruh Tanah Air, untuk meningkatkan
iman, ilmu, dan kepedulian kita kepada sesama. Marilah kita tingkatkan
solidaritas dan kesalehan sosial kita kepada kaum lemah, kaum fakir, kaum miskin,
dan kaum dhuafa.
Â
Ketika hari Rabu yang lalu, saya menerima Badan Amil Zakat Nasional atau
Baznas, kita patut bersyukur, pengumpulan zakat, infaq, dan shodaqoh melalui
Baznas terus meningkat. Tahun lalu telah mencapai Rp. 2,2 trilyun. Namun, semestinya
dengan peningkatan ekonomi dan makin banyaknya kelas menengah di Tanah Air kita,
pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah akan jauh lebih besar dari yang kita
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 1 November, 2017, 12:02
Sekretariat Negara Republik Indonesia
terima sekarang ini. Karena itulah, pada kesempatan yang khidmat ini, sekali
lagi, saya mengajak kaum muslimin dan muslimat untuk menyalurkan zakat, infaq,
dan shadaqah melalui Baznas dan lembaga amil zakat di daerah-daerah sebagai
bagian dari amal saleh kita untuk
memberikan hak-hak kaum miskin dan kaum dhuafa di negeri ini.
Â
Akhirnya, melalui
momentum peringatan Nuzulul Qur'an malam ini, marilah kita bangun kebersamaan, persatuan, dan kesetiakawanan kita
dalam
membangun bangsa dan negara kita menuju bangsa dan negara yang lebih maju,
adil, terhormat, dan sejahtera.
Â
Semoga Allah
SWT senantiasa memberikan petunjuk, bimbingan, dan karunia-Nya kepada kita
semua dalam mewujudkan bangsa dan negara kita yang baldatun thayyibatun wa robbun ghofur.
Â
Terima kasih, Saudara-saudara,
Wassalamu'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 1 November, 2017, 12:02
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,
Kementerian Sekretariat Negara RI
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 1 November, 2017, 12:02
Download