perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi lokasi penelitian
1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Air Mancur
PT Air Mancur dirintis pertama kali oleh Lambertus Wonosantoso dari suatu
usaha home industry dengan modal kecil, serta alat sederhana dengan menggunakan
tenaga manusia yang berlokasi di daerah Pucang Sawit-Solo. Awalnya hanya
mempekerjakan sebelas orang tersebut memasarkan produksinya ke Jakarta dan
produksinya diberi nama Jamu Air Mancur. Pada tanggal 23 Maret 1963, Lambertus
Wonosantoso mengajak dua orang rekannya yaitu Kimun Onkosandjojo dan Rudi
Hendrotanojo untuk mengembangkan usaha ini. Dengan kerja keras dan semangat
usaha yang tinggi, kemudian mereka menyewa sebuah pabrik gaplek lengkap dengan
mesin gilingnya yang berlokasi di daerah Cubluk Wonogiri.
Seiring dengan perkembangannya pada tanggal 23 Desember 1963 usaha
tersebut resmi berubah menjadi usaha berbadan hukum dengan bentuk perseroan
terbatas dengan nama PT Air Mancur yang berkedudukan di Wonogiri. Pada awal
tahun 1964 seluruh kegiatan dari perusahaan yang ada di Pucang Sawit-Solo,
dipindahkan ke Wonogiri dengan tenaga kerja menjadi 50 orang dan peralatannya
yang digunakan sedikit demi sedikit diganti dengan mesin.
Dengan motivasi yang kuat PT Air Mancur berhasil melewati berbagai
rintangan dalam mengembangkan perusahaan yang lebih besar. Pada tanggal 6
Oktober 1969 berdirilah pabrik baru di Jalan Pelem Nomor 51 Wonogiri, hal ini
dikarenakan pabrik gaplek yang disewa tersebut tidak mampu lagi untuk menampung
aktivitas perusahaan yang ada. Lokasi yang baru ini meliputi kegiatan produksi,
administrasi dan laboratorium sedangkan lokasi yang ada di Pucang Sawit
difungsikan sebagai gudang bahan baku. Pada tahun 1970 jumlah karyawan PT Air
Mancur sebanyak 250 orang hingga pada tahun 1974 jumlah karyawan sebanyak
1000 pekerja akhirnya pada perkembangannya dibangun pabrik baru di Palur pada
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
tanggal 14 Februari 1974 yang berfungsi sebagai tempat produksi, laboratorium dan
marketing.
Sejalan perkembangannya untuk menunjang produksi serta kegiatan antara
tahun 1976-1986 dibangun lagi 3 lokasi baru untuk unit produksi yaitu: di Jajar, Salak
dan Klampisan, selain itu PT Air Mancur juga memiliki kebun pembibitan di
Karangpandan dan taman apotek hidup di komplek Taman Mini Indonesia Indah di
Jakarta. Dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 1995 dibangun lagi satu unit
pabrik yang berlokasi di Jetis-Karanganyar yang memproduksi kosmetik. Akan tetapi
pada pertengahan tahun 1997 sebuah pabrik di Celep-Karanganyar yang berfungsi
sebagai pengepakan jamu mengalami musibah kebakaran. Saat ini PT Air Mancur
mempunyai 4 divisi yang terdiri dari:
a. Divisi jamu dengan lokasi pabrik berada di Palur
b. Divisi ekstrasi dengan lokasi pabrik di Klampisan, Wonogiri
c. Divisi makanan dan minuman dengan lokasi di Pelem, Wonogiri
d. Divisi kosmetik dengan lokasi pabrik di Jetis, Karanganyar
Produk-produk jamu air mancur secara resmi telah memiliki sertifikasi “Halal” dari
Majelis ulama Indonesia (MUI) sejak tahun 1998. Pada tahun 2000 PT Air Mancur
memperoleh ISO 9001 dibidang “manufacturing of jamu” yang mana hal ini untuk
memudahkan perluasan pemasaran tidak hanya dalam negeri namun juga ekspor ke
berbagai Negara diantaranya Siangapura, Malaysia, Hongkong dan Timur Tengah.
Pada tanggal 28 Mei 2004 diresmikan gedung baru yang berada di komplek
PT Air Mancur Karanganyar yang merupakan relokasi dari pabrik unit I Jajar guna
mendukung dan memperbaharui proses dan Cara Pembuatan Obat Tradisionl yang
Baik (CPOTB) dalam meningkatkan kualitas serta standarisasi mutu yang ditetapkan
oeh Pemerintah terutama departemen Kesehatan guna menghasilkan produk yang
bemutu tinggi, berkhasiat serta bermanfaat kepada masyarakat luas dalam
meningkatkan derajat kesehatan. Saat ini jumlah pekerja PT Air Mancur sebanyak
kurang lebih 1000 orang dan berkantor pusat di Jalan Raya Solo-Sragen Km.7
Karanganyar (Dokumen PT Air Mancur Karanganyar).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
2. Visi dan Misi PT Air Mancur
a. Visi PT Air Mancur
“ Untuk menjadi perusahaan terkemuka dalam memproduksi obat-obatan herbal
herbal, minuman sehat, Personal care dan produk obat tropikal di Indonesia “
b. Misi PT Air Mancur
1). Mengembangkan superior (nilai kualitas) kesehatan alami, minuman kesehatan,
perawatan pribadi dan produk obat topical untuk menyenangkan pelanggan;
2). Membangun unjung ke ujung kompetensi inti;
3). Mencapai diatas rata-rata kinerja industry dan mempertahankan nilai-nilai
pemegang saham dan kesejahteraan karyawan;
4). Membangun hubungan sinergis jangka panjang dengan pemasok, mitra
bisnisdan pemangku kepentingan lainnya; dan
5).
Menciptakan
manfaat
bagi
masyarakat
berdasarkan
prinsip
saling
mengembangkan. (Dokumen PT Air Mancur Karanganyar)
3. Produk yang dihasilkan PT Air Mancur
PT Air Mancur menghasilkan produk jamu yang digolongkan menjadi empat
kategori, yaitu:
a. Herbal medicine, diantaranya: JBL Selapan Kaleng, JBL Mustika Ayu,
komponen jamu bersalin lengkap, pegal linu, sawan, sehat lelaki, sehat
perempuan, sakit pinggang, sariawan usus, ulu hati, jamu anak sehatan segar,
kapsul ekstrak wanita, dan mustika rapet.
b. Personal Care, diantarannya: badak bau badan harum sari, lulur sang putri ayu,
minyak telon bebiku, bedak jerawat nirmala sari, bedak intisari, dan telon oil air
mancur.
c. Topical medicine, diantaranya: tapel wangi, pilis, param mustajab, param encok,
param beras kencur, param kocok, parcok sport, dan parcok minyak urut.
d. Healthy drinks, Madurasa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
4. Organisasi Serikat Pekerja di PT Air Mancur
Bentuk organisasi Serikat Pekerja Farmasi Kesehatan adalah federasi yang
merupakan gabungan dari Serikat Pekerja pada tingkat perusahaan yang bergerak
dalam sektor industri obat-obatan dan kosmetik. Dalam menjalankan aktifitas seharihari di PT.Air Mancur, Serikat Pekerja berasaskan Pancasila. Landasan konstitusi
Serikat Pekerja adalah UUD 1945. Serikat Pekerja di PT Air Mancur Karanganyar
merupakan Serikat Pekerja yang berada di tingkat perusahaan dengan nama PSP SP
FARKES REFORMASI PT Air Mancur (Pimpinan Serikat Pekerja Farmasi
Kesehatan Reformasi PT Air Mancur).
Kepengurusan Serikat Pekerja di PT Air Mancur Karanganyar terdiri dari
ketua umum, wakil ketua, sekretaris, bendahara, bidang pengembangan organisasi,
bidang advokasi dan bidang humas, sebagai berikut:
SUSUNAN PENGURUS SERIKAT PEKERJA FARMASI KESEHATAN
REFORMASI PT. AIR MANCUR KARANGANYAR PERIODE 2016-2018
Ketua umum
: Basukiyono
Wakil ketua
: Gino
Sekretaris
: Hartati
Bendahara
: Sutardi
Bidang pengembangan organisasi
: Dodi Tjahjo Ratminto
Bidang Advokasi
: Eko Susanto
Sukisno
Bidang Humas
: Sigit Prastomo
Agus Suparjito
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
B. Fungsi Serikat Pekerja Dalam Menciptakan Hubungan Industrial Yang
Harmonis, Dinamis, Dan Berkeadilan Di PT Air Mancur Karanganyar
Melihat banyaknya kasus terkait ketenagakerjaan terutama permasalahan yang
menyangkut pemenuhan hak yang mana seharusnya diperoleh pekerja diabaikan oleh
pihak perusahaan. Dalam rangka untuk memperjuangkan hak dan kepentingan
pekerja, maka diperlukan suatu wadah atau organisasi bagi pekerja untuk
menghimpun dirinya serta memperjuangkan hak-haknya tersebut, sehingga tidak ada
lagi perlakuan yang sewenang-wenang dilakukan oleh pihak pengusaha kepada pihak
pekerja. Karena hal tersebut dirasa sangat penting, maka pekerja harus menghimpun
dirinya dalam suatu wadah atau organisasi.
Dengan dikeluarkannya UU Serikat pekerja/buruh keberadaan serikat
pekerja/buruh sangat penting artinya dalam rangka memperjuangkan, membela dan
melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh. Berdasarkan ketentuan pasal 4 ayat
(2) huruf c UU Serikat pekerja/buruh menyatakan bahwa serikat pekerja/buruh
merupakan sarana dalam menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis
dan berkeadilan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada
fungsi yang kedua ini serikat pekerja diharapkan dapat menempatkan diri sebagai
mitra usaha yang baik yang memperhatikan dua kepentingan yang berbeda untuk
disatukan. Tetap memperjuangkan aspirasi pekerja dengan tanpa mengabaikan
kepentingan pengusaha. Serikat pekerja harus bijaksana dan adil dalam melakukan
pilihan kepentingan pekerja yang akan diperjuangkan dengan memperhatikan kondisi
pengusaha.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT Air Mancur, diketahui
bahwa PT Air Mancur memiliki sekitar 1000 pekerja. Selain pekerja tetap PT Air
Mancur juga memiliki pekerja kontrak yang membantu dalam kegiatan produksi
karyawan. Dimana pekerja tersebut tergabung dalam suatu wadah yang bernama
Pimpinan Serikat Pekerja Farmasi Kesehatan Reformasi PT Air Mancur.
Pembentukan serikat pekerja ini mendapat dukungan dari perusahaan, yang mana
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
dukungan yang diberikan oleh PT Air Mancur tersebut dalam bentuk memberikan
dukungan fasilitas ruang khusus bagi sekretariat serikat pekerja.
Untuk memudahkan menguraikan fungsi serikat pekerja yang harmonis,
dinamis, dan berkeadilan di PT Air Mancur Karanganyar. Penulis menggunakan
konsep Abdul khakim bahwa hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan
berkeadilan harus didukung adanya (Abdul Khakim, 2015:14):
1. Forum Komunikasi, Konsultasi, Dan Musyawarah Antara Pengusaha Dan
Pekerja/Buruh
Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam keberhasilan
dalam menciptakan hubungan industrial. Salah satu hak pekerja menjadi anggota
serikat pekerja. Dengan kata lain serikat pekerja merupakan forum komunikasi
bagi pekerja, agar aspirasi pekerja dapat tersalurkan. Serikat pekerja menjadi
tempat menampungan aspirasi dari pekerja terkait dengan permasalahan normatif
yang terdapat dalam undang-undang. Apabila ada masalah antara pekerja dan
pengusaha, serikat pekerja memfasilitasi. Serikat pekerja sebagai organisasi yang
mewadahi para pekerja di perusahaan berfungsi sebagai lembaga penyalur
aspirasi.
Hal inilah yang mendasari pekerja di PT Air Mancur Karanganyar untuk
bergabung menjadi anggota Serikat pekerja. Karena dengan mereka menjadi
anggota serikat pekerja mempunyai kesempatan untuk lebih diperhatikan. Di
dalam Pasal 106 ayat 2 UU ketenagakerjaan dijelas bahwa Pada perusahaan
dengan jumlah pekerja/buruh 50 (lima puluh) orang atau lebih, komunikasi dan
konsultasi perlu dilakukan melalui sistem perwakilan. Akan tetapi apabila
perusahaan dengan jumlah pekerja/buruh kurang dari 50 (lima puluh) orang,
komunikasi dan konsultasi masih dapat dilakukan secara individual dengan baik
dan efektif. Forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah antara pekerja (yang
diwakili serikat pekerja) dengan pengusaha yang dilakukan di PT Air Mancur:
a. Hal ini terjadi pada waktu pembuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
Perjanjian kerja bersama dirundingkan oleh serikat pekerja/serikat buruh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
dengan pengusaha. Perundingan PKB ini haruslah didasari oleh itikad baik
dan berkemauan bebas dari kedua belah pihak. Perundingan PKB
dilaksanakan secara musyawarah untuk mufakat. Lamanya perundingan PKB
ini ditetapkan berdasarkan kesepakatan para pihak dan dituangkan ke dalam
tata tertib perundingan.
Dalam pembuatan PKB di PT Air Mancur semua masukan dari
anggota ditampung oleh serikat pekerja dan dimusyawarahkan dalam rapat
pengurus. Setelah itu pengurus serikat pekerja membuat draft dan
mengajukannya ke perusahaan selanjutnya dibahas dalam perundingan antara
serikat pekerja dan pengusaha. Dimana pembuatan PKB ini memerlukan
waktu 2-3 bulan dengan proses menyiapkan materi 1-2 bulan dan perundingan
dilakukan kurang lebih 1 minggu. Apabila sudah selesai dilaporkan ke
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk dievaluasi hasilnya.
b. Pembentukan Lembaga Kerja Sama bipartit (LKS Bipatit), dimana Susunan
keanggotaan terdiri dari unsur pengusaha dan unsur pekerja/buruh yang
ditunjuk oleh pekerja. Pada prinsipnya lembaga ini pengusaha dan pekerja
duduk bersama melalui system perwakilan, berfikir bersama, mencari jalan
pemecahan bersama. Dalam melaksanakan fungsinya LKS mempunyai tugas
(Abdul Khakim, 2015:23):
1). Melakukan pertemuan secara periodik dan/atau sewaktu-waktu apabila
diperlukan ;
2). Mengomunikasikan kebijakan pengusaha dan aspirasi pekerja/ buruh
dalam rangka mencegah terjadinya permasalahan hubungan industrial di
perusahaan; dan
3). Menyampaikan saran, pertimbangan dan pendapat kepada pengusaha,
pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh dalam penetapan dan
pelaksanaan kebijakan perusahaan.
Mengenai Tata Cara Pembentukan dan Susunan Keanggotaan LKS
Bipartit diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
Per-32/Men/XII/2008. Di PT Air Mancur diadakan pertemuan antara serikat
pekerja dengan pengusaha akan tetapi waktu pertemuan tidak menentun
adakalanya satu bulan sekali, tiga bulan sekali, bahkan enam bulan sekali
tergantung dengan kepentingan pertemuan tersebut.
Berdasarkan dari penjelasan diatas PT Air Mancur yang memiliki jumlah
pekerja kurang lebih 1000 pekerja agar memudahkan mereka dalam
berkomunikasi dengan pengusaha. Pekerja PT Air Mancur membentuk atau
bergabung
dengan
serikat
pekerja
sebagai
perwakilan
mereka
dalam
menyampaikan aspirasi. Biasanya forum komunikasi dan konsultasi ini diadakan
pada waktu pembuatan PKB.
pekerja/buruh
dalam
Dimana serikat pekerja berhak mewakili
perundingan
pembuatan
PKB
dengan
pengusaha.
Penyusunan dan pembuatan PKB haruslah dilakukan dengan musyawarah
diantara kedua belah pihak .
Di PT Air Mancur Karangnyar dalam penyusunan dan pembuatan PKB
sebelum diserahkan dan dimusyawarahkan dengan pengusaha. Serikat pekerja
sebelumnyua telah menampung semua masukan dari anggota dan kemudian
dimusyawarahkan dalam rapat pengurus. Setelah menemukan kesepakatan dalam
rapat pengurus selanjutnya dibuat draf dan diajukan ke perusahaan untuk
diadakan forum komunikasi, konsultasi dengan cara musyawarah antara pekerja
dengan pengusaha. Apabila sudah selesai dilaporkan ke Departemen Tenaga
Kerja dan Transmigrasi untuk dievaluasi hasilnya. Mengenai Tata Cara
Pembuatan Dan Pengesahan Peraturan Perusahaan Serta Pembuatan Dan
Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga
Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Per.16/Men/Xi/2011.
2. Kejelasan Antara Hak Dan Kewajiban Yang Dituangkan Ke Dalam Bentuk PKB
Untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan
berkeadilan antara pengusaha dan pekerja, maka Pengusaha dan pekerja (melalui
serikat pekerja) membuat kesepakatan timbal balik yang disetujui bersama dalam
bentuk Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Tujuannya ialah menjamin kepastian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
hak dan kewajiban dengan saling mengakui keberadaan masing-masing pihak,
untuk meningkatkan motivasi/produktivitas kerja yang berdaya guna sehingga
menjamin terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik dan benar. Di dalam
PKB sendiri diatur mengenai hak dan kewajiban pekerja diantaranya yaitu:
a. Waktu kerja, kelangsungan produksi dapat berjalan dengan baik apabila ada
kejelasan antara hak dan kewajiban dalam PKB. Dimana kejelasan
pelaksanaan hak dan kewajiban dapat dilihat dari ketertiban dan kedisiplinan
dari pekerja serikat pekerja PT Air Mancur karanganyar. Hal ini dapat dilihat
dari jam kerja pekerja PT Air Mancur Karanganyar yaitu bagi pekerja kantor
tidak menerapkan sistem shift, semua bekerja selama 8 jam/hari atau 40
jam/minggu dari pukul 07.30-16.00 WIB sedangkan bagi pekerja produksi
menerapkan sistem Shift , pekerja mulai bekerja selama 8 jam/hari atau 40
jam/minggu. Jam kerja shift pertama mulai dari pukul 06.00-14.00 WIB, shift
kedua pukul 14.00-22.00 WIB dan shift ketiga dari pukul 22.00-06.00 WIB.
serikat pekerja turut serta menjaga ketertiban pekerja dengan cara
menghimbau agar pekerja selalu datang tepat waktu dan untuk menghindari
keterlambatan pekerja maka sebelum masuk kerja diadakan apel terlebih
dahalu.
b. Kesejahteraan pekerja, gaji pekerja tidak di bawah UMK, Selain itu ada
asuransi BPJS kesehatan ketenagakerjaan, Tunjangan Hari Raya (THR),
Tunjangan transportasi, Tunjangan Natura diberikan kepda masing-masing
pekerja tiap bulan berupa beras dan minyak tanah namun diganti dalam
bentuk uang tiap tanggal 20 bulan yang bersangkutan sedangkan bagi pekerja
pria yang berkeluarga diberikan tunjangan beras untuk istri sah mendapat 5 kg
beras untuk anak paling banyak 3 orang dimana masing-masing mendapat 5
kg beras, tunjangan prestasi, Tunjangan masa kerja diberikan kepada pekerja
tetap yang telah bermasa kerja satu tahun atau lebih diberikan setiap tahun
sekali pada saat halalbihalal, tunjangan jabatan dan tunjangan kerja. Serikat
pekerja juga memperjuangkan kesejahteraan anggotanya dengan mengusulkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
hak-hak pekerja yang belum diatur dalam perjanjian kerja bersama.
Contohnya yaitu tentang pelaksanaan cuti tahunan, cuti hamil dan cuti haid.
Selain itu serikat pekerja juga memperjuangkan jaminan hari tua.
c. Menjaga ketertiban dengan menjaga pelaksanakan PKB. PKB dibuat oleh
pengusaha dan serikat pekerja dilaksanakan secara musyarawarah. Serikat
pekerja PT Air Mancur menyosialisasikan PKB ke seluruh pekerja PT Air
Mancur sehingga pekerja mengetahui dan mengerti isi PKB. Apa saja yang
menjadi hak dan kewajiban pekerja PT Air Mancur dan bagaimana apabila
ada pekerja yang melanggar, dan ketentuan lain yang telah ditetapkan dalam
PKB.
Berdasarkan Pasal 124 tentang UU Ketenagakerjaan pada ayat 1 huruf a
dan b disebutkan bahwa Perjanjian kerja bersama memuat hak dan kewajiban
pengusaha dan juga memuat hak dan kewajiban serikat pekerja/serikat buruh serta
pekerja/buruh. Di PT Air Mancur Karanganyar salah satu kewajiban pekerja dapat
dilihat dari jam kerja yaitu bagi pekerja kantor semua bekerja selama 8 jam/hari
atau 40 jam/minggu dari pukul 07.30-16.00 WIB sedangkan bagi pekerja
produksi menerapkan sistem Shift. Sebelum masuk kerja semua pekerja dihimbau
untuk melakukan apel terlebih dahulu. Dengan kedisiplinan pekerja juga berhak
mendapat penghargaan dari perusahaan. Hak yang diperoleh pekerja meliputi gaji
diatas UMK, asuransi kesehatan dan tunjangan-tunjangan kesejahteraan. Serikat
pekerja juga mengawasi pelaksanaan PKB. Apabila perusahaan melanggar
ketentuan dalam PKB maka serikat pekerja akan segera bertindak, begitu juga
sebaliknya apabila pekerja yang melanggar ketentuan dalam PKB, perusahaan
akan memberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan adanya
pengawasan terhadap pelaksanaan PKB tersebut diharapkan tercipta hubungan
industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan antara pengusaha dengan
pekerja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
3. Sarana Dan Fasilitas Yang Mendukung
Sarana dan fasilitas yang mendukung merupakan faktor untuk tercapainya
kesejahteraan pekerja. Sebagai salah satu tujuan pembentukan serikat pekerja
menurut
Undang-Undang
tentang
serikat
pekerja
adalah
meningkatkan
kesejahteraan anggotanya. Kesejahteraan anggota telah menjadi perhatian utama
dalam kegiatan serikat pekerja. Serikat pekerja merupakan wadah untuk
memperjuangkan kesejahteraan anggotanya sehingga taraf hidup pekerja bisa
meningkat.
PT Air Mancur menyediakan fasilitas bagi para pekerja diantaranya;
a.
koperasi yang melayani kebutuhan sehari-hari dan pelayanan pinjaman uang
kepada anggotanya,
b. sarana ibadah (Masjid/mushola)
Segala bentuk aturan dalam lingkup ketenagakerjaan salah satunya
bertujuaan untuk mensejahterakan pekerja. Kesejahteraan merupakan perwujudan
dari terpenuhinya hak normatif atau hak dasar serta kewajiban pada
pekerja/buruh, Berdasarkan UU Ketenagakerjaan dalam Pasal 100 dijelaskan
bahwa penyediaan fasilitas kesejahteraan disesuaikan dengan melihat ukuran
kemampuan perusahaan dengan tidak mengurangi kebutuhan pekerja melainkan
hanya membatasi kebutuhan pekerja dalam penyediaan fasilitas kesejahteraannya.
Fasilitas kesejahteraan antara lain pelayanan keluarga berencana, tempat penitipan
anak, perumahan pekerja/buruh, fasilitas beribadah, fasilitas olah raga, fasilitas
kantin, fasilitas kesehatan, dan fasilitas rekreasi. Hal ini telah dilaksanakan di PT
Air Mancur dengan menyediakan fasilitas koperasi dan sarana ibadah.
4. Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Serikat Pekerja mempunyai kewajiban melindungi hak-hak normatif
anggotanya. Serikat pekerja juga mempunyai kewajiban untuk membela atau
melindungi anggotanya yang mendapatkan masalah pelanggaran hak dan
memperjuangkan peningkatan kesejahteraan anggota. Kewajiban tersebut harus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
dilaksanakan agar terjalin hubungn industrial yang harmonis antara pengusaha
dan pekerja. Hal ini dapat dilihat dari fungsi serikat pekerja dalam penyelesaian
perselisihan diantaranya:
a. Serikat pekerja di PT Air Mancur Karanganyar dalam melindungi hak
anggotanya adalah melakukan advokasi atau pembelaan terhadap anggotanya.
Pembelaan yang sering dilakukan Serikat Pekerja adalah pembelaan terhadap
anggotanya yang terkena masalah dan penanganan keluhan pekerja. Adapun
proses pengaduan keluhan di PT Air Mancur Karanganyar melalui dua cara
yaitu dengan cara melapor langsung ke serikat pekerja atau melalui cara yang
kedua yaitu lapor kepada pengawas. Keluhan itu akan diselesaikan oleh
Serikat Pekerja dan pengawas.
b. Cara yang ditempuh oleh serikat Pekerja untuk melindungi anggotanya adalah
dengan cara berperan aktif dalam menjalankan pekerjaannya sebagai
perundingan bipartit. Melalui perundingan bipartit tersebut diharapkan semua
masalah yang timbul antara pengusaha dengan pekerja dapat diselesaikan
dengan musyawarah untuk mufakat. Apabila penyelesaian secara perundingan
bipartit belum berhasil maka dilanjutkan ke tingkat lebih tinggi lagi yaitu
melalui mediasi atau konsiliasai. Adanya pembelaan tersebut berarti Serikat
Pekerja telah melaksanakan tugasnya sebagai lembaga penyelesaian
perselisihan.
Berdasarkan pada Pasal 136 UU Ketenagakerjaan dijelaskan bahwa
Penyelesaian perselisihan hubungan industrial wajib dilaksanakan oleh pengusaha
dan pekerja/buruh atau serikat pekerja secara musyawarah untuk mufakat. Akan
tetapi apabila tidak tercapai mufakaat, maka pengusaha dan serikat pekerja
menyelesaikan perselisihan hubungan industrial melalui prosedur penyelesaian
perselisihan hubungan industrial yang diatur dengan undang-undang.
Dalam pelaksanaannya, penyelesaian diluar pengadilan, terbagi atas dua
cara yaitu penyelesaian oleh para pihak sendiri secara bipartit dan yang kedua
penyelesaian dengan bantuan pihak ketiga atau penengah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
Para pihak diminta untuk senantiasa mencegah terjadinya perselisihan
dengan berbagai cara. Apabila setelah pencegahan perselisihan masih juga harus
terjadi, pada tingkat pertama dirundingkan diantara para pihak secara bipartit,
Tahap kedua,apabila dalam perundingan bipartit tidak tercapai kesepakatan,
diatur tata cara penyelesaian berikutnya. Para pihak dapat melakukan pilihan
penyelesaian selanjutnya, dapat dilakukan melalui arbitrase, atau konsiliasi yang
disepakati kedua belah pihak, sesuai dengan permasalahan dan kewenangan yang
diberikan oleh undang-undang.
Apabila hal kedua bentuk penyelesaian melalui arbitrase atau konsilasi
dimaksud tidak disepakati, penyelesaian melalui mediasi menjadi penyelesaian
yang wajib ditempuh. Untuk penyelesaian melalui arbitrase pada dasarnya tidak
dapat lagi digugat melalui pengadilan hubungan industrial, sedangkan terhadap
penyelesaian melalui konsiliasi/mediasi, para pihak yang keberatan dengan
anjuran konsiliator/mediator, dapat mengajukan gugatan kemuka Pengadilan
Hubungan Industrial (PHI).
Berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang penyelesaian
perselisihan hubungan industrial dijelaskan bahwa sebelum Perundingan diajukan
kepada Lembaga Penyelesaian Perselisihan, maka setiap Perselisihan wajib
diupayakan penyelesaiannya secara bipartit. Perundingan bipartit merupakan
perundingan antara pekerja dengan pengusaha dengan pengusaha untuk
menyelesaikan perselisihan karena perbedaan pendapat yang mengakibatkan
pertentangan diantara pengusaha dan pekerja. Alur Proses Bipartit meliputi:
a. pekerja atau serikat pekerja melakukan perundingan dalam kurun waktu 30
hari;
b. dalam Perundingan dibuat risalah Perundingan yang ditanda tangani kedua
belah Pihak;
c. Apabila Perundingan menghasilkan kesepakatan maka dibuat Perjanjian
Bersama ( PB ) dan PB tersebut didaftarkan ke Pengadilan Hubungan
Industrial ( PHI );
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
d. Apabila salah satu Pihak melakukan Ingkar Janji, maka bisa dimintakan
Eksekusi kepada PHI;
e. Dalam hal Perundingan bipartit gagal, maka salah satu atau kedua belah pihak
mencatatkan Perselisihan pada Dinas Tenaga Kerja setempat dengan
melampirkan Bukti Perundingan Bipartit;
f. Setelah menerima pencatatan, tersebut pegawai tersebut wajib menawarkan
kepada para pihak untuk memilih alternatif penyelesaian sesuai deng
perselisihan yang dihadapi yaitu :
1). Jika Perselisihan Kepentingan, dapat memilih Penyelesaian melalui :
a) Mediasi
b) Konsiliasi
c) Arbitrase
2). Jika Perselisihan PHK, dapat memilih Penyelesaian melalui :
a) Mediasi
b) Konsiliasi
3). Jika Perselisihan antar Serikat Pekerja dapat memilih Penyelesaian
melalui:
a) Mediasi
b) Kosiliasi
c) Arbitrase
4). Jika Perselisihan HAK, langsung dilimpahkan ke Mediasi
Serikat pekerja di PT Air Mancur melindungi hak-hak anggotanya dengan
melakukan pembelaan anggotanya yang mendapatkan masalah pelanggaran hak
dan memperjuangkan peningkatan kesejahteraan anggota. Proses pengaduan
keluhan di PT Air Mancur melalui dua cara yaitu dengan cara melapor langsung
ke serikat pekerja atau melalui cara yang kedua yaitu lapor kepada pengawas.
Keluhan itu akan diselesaikan oleh Serikat Pekerja dan pengawas. Sebelum
Perundingan diajukan kepada Lembaga Penyelesaian Perselisihan, maka
Perselisihan diupayakan penyelesaiannya secara bipartit. Hal ini dijelaskan pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
PER.31/XII/2008 tentang Pedoman penyelesaian perselisihan hubungan industrial
melalui perundingan bipartit. Setelah itu apabila perundingan bipartit tidak
menemui mufakat dilanjutkan ketingkat mediasi, konsiliasi maupun arbitrase hal
ini tergantung dengan permasalahan kepentingan yang dihadapi.
5. Peningkatan Keterampilan Dan Keahlian
Kualitas sumber daya manusia yang rendah pada umunya mempunyai
produktivitas rendah dan tidak mampu mendongkrak pertumbuhan perusahaan.
Pengembangan sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting.
Dengan adanya pendidikan dan pelatihan kerja yang diadakan oleh perusahaan
maupun serikat pekerja diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan
keahlian para anggotanya.
Serikat Pekerja di PT Air Mancur Karanganyar turut serta dalam usaha
peningkatan produktivitas dan semangat kerja para anggotanya. Hal itu
dibuktikan dengan adanya bentuk kegiatan pengembangan keterampilan dan
pelatihan kerja pekerja anrata lain:
a. Dalam hal ini pihak manajemen mengadakan pelatihan, seminar dan training
akan tetapi untuk pihak pekerja tidak semuannya.
b. Pihak serikat pekerja juga mengadakan kerjasama dengan Dewan Pimpinan
Cabang (DPC) dengan mengadakan pelatihan kepemimpinan, sehingga
diharapkan pekerja tidak hanya fokus dengan produksi tetapi juga dibekali
dengan pengetahuan lain. Ditingkat perusahaan serikat pekerja mengadakan
pertemuan dengan anggota untuk memberikan motivasi untuk bekerja dengan
giat dan memberikan gambaran tentang kondisi perusahaan.
Dalam bidang ekonomi, para anggota diberi pembekalan tentang UndangUndang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Dalam bidang politik para
anggota diberi pembekalan dari DPC Serikat Pekerja tentang kepemimpinan.
Sedangkan dalam bidang olah raga serikat pekerja memberikan kebebasan kepada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58
para anggotanya untuk mengasah bakat yang mereka miliki. Dengan adanya
kegiatan semacam ini diharapkan pengetahuan pekerja terutama tentang
ketenagakerjaan bisa meningkat, sehingga mereka memahami bahwa pada
hakikatnya tujuan perusahaan akan tercapai apabila pengusaha dan pekerja samasama melaksanakan kewajibannya.
Serikat pekerja PT Air Mancur ikut meningkatkan produktivitas kerja
pekerja. Hal ini dilakukan dengan cara mengajukan proposal tentang penilaian
produktivitas kerja pekerja. Dimana penilaian itu dilaksanakan oleh perusahaan
setiap enam bulan sekali. Dengan adanya penilaian kerja tersebut diharapkan
meningkatkan semangat kerja pekerja dan produksi perusahaan. Dengan semangat
kerja pekerja akan meningkat hasil produksi dan memberikan timbal balik berupa
peningkatan kesejahteraan sehingga tidak akan ada konflik di perusahaan yang
mengganggu hubungan industrial. Serikat pekerja juga menyosialisasikan
mengenai itikad kerja kepada anggotanya agar mengutamakan efisiensi. Serikat
pekerja dengan penilaian produktivitas yang tinggi atau berprestasi akan diberikan
penghargaan oleh perusahaan berupa promosi jabatan. Ada empat kriteria untuk
mendapat penghargaan prestasi di PT Air Mancur antara lain produktivitas,
loyalitas, kedisiplinan dan absensi kedatangan.
Berdasarkan Pasal 9 UU Ketenagakerjaan dijelaskan bahwa Pelatihan
kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali, meningkatkan, dan
mengembangkan
kompetensi
kerja
guna
meningkatkan
kemampuan,
produktivitas, dan kesejahteraan. Peningkatan kesejahteraan yang dimaksud
kesejahteraan bagi tenaga kerja yang diperoleh karena terpenuhinya kompetensi
kerja melalui pelatihan kerja. Dan pada Pasal 11 UU Ketenagakerjaan dijelaskan
juga bahwa Setiap tenaga kerja berhak untuk memperoleh dan/atau meningkatkan
dan/atau mengembangkan kompetensi kerja sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya melalui pelatihan kerja. Mengenai pelatihan kerja guna
meningkatkan keterampilan dan keahlian telah dilaksanakan di PT Air Mancur
pihak manajemen telah mengadakan training, seminar kepeda pekerja sedangkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59
serikat pekerja mengadakan kerjasama dengan DPC mengadakan pelatihan
kepemimpinan ditingkat perusahaan serikat pekerja mengadakan pertemuan
dengan anggota untuk memberikan motivasi untuk bekerja dengan giat.
Kemampuan dan produktivitas yang tinggi merupakan salah satu indikator
penilaian pekerja untuk mendapatkan penghargaan.
C. Kendala-kendala yang dihadapi dalam rangka menciptakan hubungan
industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan di PT Air Mancur
Karanganyar
Sangatlah penting menciptakan hubungan industrial yang harmonis,
dinamis dan berkeadilan antara pekerja dengan pengusaha, hal ini dikarenakan
akan meningkatkan produktivitas kerja perusahaan, namun hal itu tidak mudah.
Berdasarkan hasil klarifikasi diketahui bahwa fungsi serikat pekerja dalam
menciptakan hubungaan yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan di PT Air
Mancur Karanganyar terdapat beberapa kendala sehingga dalam rangka
menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan pada
PT Air Mancur belum dapat tercapai secara optimal. Terdapat kendala-kendala
dalam menjalankan fungsi serikat pekerja dalam hubungan industrial yang
harmonis, dinamis, dan berkeadilan di PT Air Mancur Karanganyar, sebagai
berikut:
1. Faktor sumber daya manusia dari pihak pekerja
Minimnya keterampilan pekerja merupakan faktor penghambat serikat
pekerja PT Air Mancur dalam menciptakan hubungan industrial yang harmonis,
dinamis dan berkeadilan. Karena keterampilan pekerja membuat posisi tawar
menawar pekerja menjadi lemah. Hal ini mengakibatkan ada pihak-pihak
membuat kebijaksanaan yang kurang berpihak kepada pekerja karena posisinya
yang lemah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60
Undang-Undang ketenagakerjaan menjadi hambatan serikat pekerja,
karena ada beberapa hal dalam Pasal yang tidak sesuai dengan Perjanjian Kerja
Bersama yang telah disepakati antara pekerja dengan pengusaha seperti semua
kegiatan serikat pekerja harus ijin ke perusahaan. Sedangkan apabila perusahaan
tidak mengijinkan maka serikat pekerja tidak dapat melakukan kegiatan tersebut.
Hal itu bertentangan dengan Perjanjian Kerja Bersama yang telah disepakati
bersama kedua belah pihak. Dalam PKB tersebut memberikan kebebasanyang
seluas-luasnya kepada serikat pekerja tetapi Undang-Undang Ketenagakerjaa
membatasi ruang gerak serikat pekerja.
Dalam suatu perusahaan sumber daya manusia sangatlah penting. Hal ini
dikarenakan sumber daya manusia sebagai penggerak utama seluruh kegiatan atau
aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuan untuk memperoleh keuntungan
maupun kelangsungan masa depan perusahaan. Berhasil atau tidaknya perusahaan
dalam mempertahankan kelangsungan perusahaan sangat dipengaruhi oleh
sumber daya manusia dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi secara
maksimal. Dapat dikatakan keberlangsungan suatu perusahaan sangat tergantung
pada kualitas dan kemampuan kompetitif. Yang diharapkan dapat memiliki
kemampuan prima serta relevan dengan bidang yang diperlukan oleh perusahaan.
Sumber daya manusia dapat meningkatkan hasil produksi barang dan jasa bagi
perusahaan.
2. Kurangnya komunikasi antara pekerja dan pengusaha
Sulitnya serikat pekerja mengadakan pertemuan antara pengurus dengan
anggotanya. Hal ini disebabkan karena sulitnya ijin dari perusahaan untuk
mengadakan pertemuan di jam kerja. Dengan sulitnya pertemuan maka informasi
menjadi lambat untuk disampaikan ke anggota. Apabila ada undangan dari DPD
atau DPC sulit menghadiri, karena sulitnya mendapatkan ijin dari perusahaan.
Namun harus dilihat seberapa penting undangan tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61
Dalam menjalankan pekerjaannya terkadang terbentur dengan pimpinan
manajemen atau direktur. Di PT Air Mancur terdapat dua direktur yaitu Direktur
yang memegang profesional dan direktur pemilik. Hal ini akan sangat jauh
perbedaannya, apabila yang profesional akan lebih paham jika diajak
bermusyawarah, sedangkan untuk pemilik sendiri akan sulit karena merasa
miliknya apabila diajak bermusyawarah mengenai tuntutan hak-hak pekerja
merasa keberatan.
Pada kenyataannya keberhasilan dalam menciptakan hubungan industrial
yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan adalah komunikasi. Namun untuk
menjaga dan memelihara komunikasi tidaklah mudah perlu adanya perhatian
khusus. Dengan terjaga dan teraturnya komunikasi antara pengusaha atau
manajemen dan pekerja, akan memberikan manfaat yaitu bagi pengusaha adanya
keterlibatan atau partisipasi dari pekerja terhadap kelanjutan perusahaan ke depan,
manajemen juga dapat mengetahui sejak awal keadaan para pekerjanya, hingga
pekerja ditingkat bawah. Karena itu sejak awal manajemen harus mengambil
langkah penyelesaian masalah untuk dapat mencegah permasalahan agar tidak
menjadi lebih besar. Sedangkan bagi pekerja komunikasi dapat dimanfaatkan
untuk mengetauhui secara mendalam mengenai kondisi perusahaan serta tujuan
perusahaan di masa yang akan datang, selain itu pekerja juga dapat
menyampaikan pendapat mereka untuk membantu meningkatkan kinerja
perusahaan.
commit to user
Download