perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi lokasi penelitian 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Air Mancur PT Air Mancur dirintis pertama kali oleh Lambertus Wonosantoso dari suatu usaha home industry dengan modal kecil, serta alat sederhana dengan menggunakan tenaga manusia yang berlokasi di daerah Pucang Sawit-Solo. Awalnya hanya mempekerjakan sebelas orang tersebut memasarkan produksinya ke Jakarta dan produksinya diberi nama Jamu Air Mancur. Pada tanggal 23 Maret 1963, Lambertus Wonosantoso mengajak dua orang rekannya yaitu Kimun Onkosandjojo dan Rudi Hendrotanojo untuk mengembangkan usaha ini. Dengan kerja keras dan semangat usaha yang tinggi, kemudian mereka menyewa sebuah pabrik gaplek lengkap dengan mesin gilingnya yang berlokasi di daerah Cubluk Wonogiri. Seiring dengan perkembangannya pada tanggal 23 Desember 1963 usaha tersebut resmi berubah menjadi usaha berbadan hukum dengan bentuk perseroan terbatas dengan nama PT Air Mancur yang berkedudukan di Wonogiri. Pada awal tahun 1964 seluruh kegiatan dari perusahaan yang ada di Pucang Sawit-Solo, dipindahkan ke Wonogiri dengan tenaga kerja menjadi 50 orang dan peralatannya yang digunakan sedikit demi sedikit diganti dengan mesin. Dengan motivasi yang kuat PT Air Mancur berhasil melewati berbagai rintangan dalam mengembangkan perusahaan yang lebih besar. Pada tanggal 6 Oktober 1969 berdirilah pabrik baru di Jalan Pelem Nomor 51 Wonogiri, hal ini dikarenakan pabrik gaplek yang disewa tersebut tidak mampu lagi untuk menampung aktivitas perusahaan yang ada. Lokasi yang baru ini meliputi kegiatan produksi, administrasi dan laboratorium sedangkan lokasi yang ada di Pucang Sawit difungsikan sebagai gudang bahan baku. Pada tahun 1970 jumlah karyawan PT Air Mancur sebanyak 250 orang hingga pada tahun 1974 jumlah karyawan sebanyak 1000 pekerja akhirnya pada perkembangannya dibangun pabrik baru di Palur pada commit to user 43 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 44 tanggal 14 Februari 1974 yang berfungsi sebagai tempat produksi, laboratorium dan marketing. Sejalan perkembangannya untuk menunjang produksi serta kegiatan antara tahun 1976-1986 dibangun lagi 3 lokasi baru untuk unit produksi yaitu: di Jajar, Salak dan Klampisan, selain itu PT Air Mancur juga memiliki kebun pembibitan di Karangpandan dan taman apotek hidup di komplek Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta. Dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 1995 dibangun lagi satu unit pabrik yang berlokasi di Jetis-Karanganyar yang memproduksi kosmetik. Akan tetapi pada pertengahan tahun 1997 sebuah pabrik di Celep-Karanganyar yang berfungsi sebagai pengepakan jamu mengalami musibah kebakaran. Saat ini PT Air Mancur mempunyai 4 divisi yang terdiri dari: a. Divisi jamu dengan lokasi pabrik berada di Palur b. Divisi ekstrasi dengan lokasi pabrik di Klampisan, Wonogiri c. Divisi makanan dan minuman dengan lokasi di Pelem, Wonogiri d. Divisi kosmetik dengan lokasi pabrik di Jetis, Karanganyar Produk-produk jamu air mancur secara resmi telah memiliki sertifikasi “Halal” dari Majelis ulama Indonesia (MUI) sejak tahun 1998. Pada tahun 2000 PT Air Mancur memperoleh ISO 9001 dibidang “manufacturing of jamu” yang mana hal ini untuk memudahkan perluasan pemasaran tidak hanya dalam negeri namun juga ekspor ke berbagai Negara diantaranya Siangapura, Malaysia, Hongkong dan Timur Tengah. Pada tanggal 28 Mei 2004 diresmikan gedung baru yang berada di komplek PT Air Mancur Karanganyar yang merupakan relokasi dari pabrik unit I Jajar guna mendukung dan memperbaharui proses dan Cara Pembuatan Obat Tradisionl yang Baik (CPOTB) dalam meningkatkan kualitas serta standarisasi mutu yang ditetapkan oeh Pemerintah terutama departemen Kesehatan guna menghasilkan produk yang bemutu tinggi, berkhasiat serta bermanfaat kepada masyarakat luas dalam meningkatkan derajat kesehatan. Saat ini jumlah pekerja PT Air Mancur sebanyak kurang lebih 1000 orang dan berkantor pusat di Jalan Raya Solo-Sragen Km.7 Karanganyar (Dokumen PT Air Mancur Karanganyar). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 45 2. Visi dan Misi PT Air Mancur a. Visi PT Air Mancur “ Untuk menjadi perusahaan terkemuka dalam memproduksi obat-obatan herbal herbal, minuman sehat, Personal care dan produk obat tropikal di Indonesia “ b. Misi PT Air Mancur 1). Mengembangkan superior (nilai kualitas) kesehatan alami, minuman kesehatan, perawatan pribadi dan produk obat topical untuk menyenangkan pelanggan; 2). Membangun unjung ke ujung kompetensi inti; 3). Mencapai diatas rata-rata kinerja industry dan mempertahankan nilai-nilai pemegang saham dan kesejahteraan karyawan; 4). Membangun hubungan sinergis jangka panjang dengan pemasok, mitra bisnisdan pemangku kepentingan lainnya; dan 5). Menciptakan manfaat bagi masyarakat berdasarkan prinsip saling mengembangkan. (Dokumen PT Air Mancur Karanganyar) 3. Produk yang dihasilkan PT Air Mancur PT Air Mancur menghasilkan produk jamu yang digolongkan menjadi empat kategori, yaitu: a. Herbal medicine, diantaranya: JBL Selapan Kaleng, JBL Mustika Ayu, komponen jamu bersalin lengkap, pegal linu, sawan, sehat lelaki, sehat perempuan, sakit pinggang, sariawan usus, ulu hati, jamu anak sehatan segar, kapsul ekstrak wanita, dan mustika rapet. b. Personal Care, diantarannya: badak bau badan harum sari, lulur sang putri ayu, minyak telon bebiku, bedak jerawat nirmala sari, bedak intisari, dan telon oil air mancur. c. Topical medicine, diantaranya: tapel wangi, pilis, param mustajab, param encok, param beras kencur, param kocok, parcok sport, dan parcok minyak urut. d. Healthy drinks, Madurasa commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 46 4. Organisasi Serikat Pekerja di PT Air Mancur Bentuk organisasi Serikat Pekerja Farmasi Kesehatan adalah federasi yang merupakan gabungan dari Serikat Pekerja pada tingkat perusahaan yang bergerak dalam sektor industri obat-obatan dan kosmetik. Dalam menjalankan aktifitas seharihari di PT.Air Mancur, Serikat Pekerja berasaskan Pancasila. Landasan konstitusi Serikat Pekerja adalah UUD 1945. Serikat Pekerja di PT Air Mancur Karanganyar merupakan Serikat Pekerja yang berada di tingkat perusahaan dengan nama PSP SP FARKES REFORMASI PT Air Mancur (Pimpinan Serikat Pekerja Farmasi Kesehatan Reformasi PT Air Mancur). Kepengurusan Serikat Pekerja di PT Air Mancur Karanganyar terdiri dari ketua umum, wakil ketua, sekretaris, bendahara, bidang pengembangan organisasi, bidang advokasi dan bidang humas, sebagai berikut: SUSUNAN PENGURUS SERIKAT PEKERJA FARMASI KESEHATAN REFORMASI PT. AIR MANCUR KARANGANYAR PERIODE 2016-2018 Ketua umum : Basukiyono Wakil ketua : Gino Sekretaris : Hartati Bendahara : Sutardi Bidang pengembangan organisasi : Dodi Tjahjo Ratminto Bidang Advokasi : Eko Susanto Sukisno Bidang Humas : Sigit Prastomo Agus Suparjito commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 47 B. Fungsi Serikat Pekerja Dalam Menciptakan Hubungan Industrial Yang Harmonis, Dinamis, Dan Berkeadilan Di PT Air Mancur Karanganyar Melihat banyaknya kasus terkait ketenagakerjaan terutama permasalahan yang menyangkut pemenuhan hak yang mana seharusnya diperoleh pekerja diabaikan oleh pihak perusahaan. Dalam rangka untuk memperjuangkan hak dan kepentingan pekerja, maka diperlukan suatu wadah atau organisasi bagi pekerja untuk menghimpun dirinya serta memperjuangkan hak-haknya tersebut, sehingga tidak ada lagi perlakuan yang sewenang-wenang dilakukan oleh pihak pengusaha kepada pihak pekerja. Karena hal tersebut dirasa sangat penting, maka pekerja harus menghimpun dirinya dalam suatu wadah atau organisasi. Dengan dikeluarkannya UU Serikat pekerja/buruh keberadaan serikat pekerja/buruh sangat penting artinya dalam rangka memperjuangkan, membela dan melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh. Berdasarkan ketentuan pasal 4 ayat (2) huruf c UU Serikat pekerja/buruh menyatakan bahwa serikat pekerja/buruh merupakan sarana dalam menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada fungsi yang kedua ini serikat pekerja diharapkan dapat menempatkan diri sebagai mitra usaha yang baik yang memperhatikan dua kepentingan yang berbeda untuk disatukan. Tetap memperjuangkan aspirasi pekerja dengan tanpa mengabaikan kepentingan pengusaha. Serikat pekerja harus bijaksana dan adil dalam melakukan pilihan kepentingan pekerja yang akan diperjuangkan dengan memperhatikan kondisi pengusaha. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT Air Mancur, diketahui bahwa PT Air Mancur memiliki sekitar 1000 pekerja. Selain pekerja tetap PT Air Mancur juga memiliki pekerja kontrak yang membantu dalam kegiatan produksi karyawan. Dimana pekerja tersebut tergabung dalam suatu wadah yang bernama Pimpinan Serikat Pekerja Farmasi Kesehatan Reformasi PT Air Mancur. Pembentukan serikat pekerja ini mendapat dukungan dari perusahaan, yang mana commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 48 dukungan yang diberikan oleh PT Air Mancur tersebut dalam bentuk memberikan dukungan fasilitas ruang khusus bagi sekretariat serikat pekerja. Untuk memudahkan menguraikan fungsi serikat pekerja yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan di PT Air Mancur Karanganyar. Penulis menggunakan konsep Abdul khakim bahwa hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan harus didukung adanya (Abdul Khakim, 2015:14): 1. Forum Komunikasi, Konsultasi, Dan Musyawarah Antara Pengusaha Dan Pekerja/Buruh Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam keberhasilan dalam menciptakan hubungan industrial. Salah satu hak pekerja menjadi anggota serikat pekerja. Dengan kata lain serikat pekerja merupakan forum komunikasi bagi pekerja, agar aspirasi pekerja dapat tersalurkan. Serikat pekerja menjadi tempat menampungan aspirasi dari pekerja terkait dengan permasalahan normatif yang terdapat dalam undang-undang. Apabila ada masalah antara pekerja dan pengusaha, serikat pekerja memfasilitasi. Serikat pekerja sebagai organisasi yang mewadahi para pekerja di perusahaan berfungsi sebagai lembaga penyalur aspirasi. Hal inilah yang mendasari pekerja di PT Air Mancur Karanganyar untuk bergabung menjadi anggota Serikat pekerja. Karena dengan mereka menjadi anggota serikat pekerja mempunyai kesempatan untuk lebih diperhatikan. Di dalam Pasal 106 ayat 2 UU ketenagakerjaan dijelas bahwa Pada perusahaan dengan jumlah pekerja/buruh 50 (lima puluh) orang atau lebih, komunikasi dan konsultasi perlu dilakukan melalui sistem perwakilan. Akan tetapi apabila perusahaan dengan jumlah pekerja/buruh kurang dari 50 (lima puluh) orang, komunikasi dan konsultasi masih dapat dilakukan secara individual dengan baik dan efektif. Forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah antara pekerja (yang diwakili serikat pekerja) dengan pengusaha yang dilakukan di PT Air Mancur: a. Hal ini terjadi pada waktu pembuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Perjanjian kerja bersama dirundingkan oleh serikat pekerja/serikat buruh commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 49 dengan pengusaha. Perundingan PKB ini haruslah didasari oleh itikad baik dan berkemauan bebas dari kedua belah pihak. Perundingan PKB dilaksanakan secara musyawarah untuk mufakat. Lamanya perundingan PKB ini ditetapkan berdasarkan kesepakatan para pihak dan dituangkan ke dalam tata tertib perundingan. Dalam pembuatan PKB di PT Air Mancur semua masukan dari anggota ditampung oleh serikat pekerja dan dimusyawarahkan dalam rapat pengurus. Setelah itu pengurus serikat pekerja membuat draft dan mengajukannya ke perusahaan selanjutnya dibahas dalam perundingan antara serikat pekerja dan pengusaha. Dimana pembuatan PKB ini memerlukan waktu 2-3 bulan dengan proses menyiapkan materi 1-2 bulan dan perundingan dilakukan kurang lebih 1 minggu. Apabila sudah selesai dilaporkan ke Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk dievaluasi hasilnya. b. Pembentukan Lembaga Kerja Sama bipartit (LKS Bipatit), dimana Susunan keanggotaan terdiri dari unsur pengusaha dan unsur pekerja/buruh yang ditunjuk oleh pekerja. Pada prinsipnya lembaga ini pengusaha dan pekerja duduk bersama melalui system perwakilan, berfikir bersama, mencari jalan pemecahan bersama. Dalam melaksanakan fungsinya LKS mempunyai tugas (Abdul Khakim, 2015:23): 1). Melakukan pertemuan secara periodik dan/atau sewaktu-waktu apabila diperlukan ; 2). Mengomunikasikan kebijakan pengusaha dan aspirasi pekerja/ buruh dalam rangka mencegah terjadinya permasalahan hubungan industrial di perusahaan; dan 3). Menyampaikan saran, pertimbangan dan pendapat kepada pengusaha, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh dalam penetapan dan pelaksanaan kebijakan perusahaan. Mengenai Tata Cara Pembentukan dan Susunan Keanggotaan LKS Bipartit diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 50 Per-32/Men/XII/2008. Di PT Air Mancur diadakan pertemuan antara serikat pekerja dengan pengusaha akan tetapi waktu pertemuan tidak menentun adakalanya satu bulan sekali, tiga bulan sekali, bahkan enam bulan sekali tergantung dengan kepentingan pertemuan tersebut. Berdasarkan dari penjelasan diatas PT Air Mancur yang memiliki jumlah pekerja kurang lebih 1000 pekerja agar memudahkan mereka dalam berkomunikasi dengan pengusaha. Pekerja PT Air Mancur membentuk atau bergabung dengan serikat pekerja sebagai perwakilan mereka dalam menyampaikan aspirasi. Biasanya forum komunikasi dan konsultasi ini diadakan pada waktu pembuatan PKB. pekerja/buruh dalam Dimana serikat pekerja berhak mewakili perundingan pembuatan PKB dengan pengusaha. Penyusunan dan pembuatan PKB haruslah dilakukan dengan musyawarah diantara kedua belah pihak . Di PT Air Mancur Karangnyar dalam penyusunan dan pembuatan PKB sebelum diserahkan dan dimusyawarahkan dengan pengusaha. Serikat pekerja sebelumnyua telah menampung semua masukan dari anggota dan kemudian dimusyawarahkan dalam rapat pengurus. Setelah menemukan kesepakatan dalam rapat pengurus selanjutnya dibuat draf dan diajukan ke perusahaan untuk diadakan forum komunikasi, konsultasi dengan cara musyawarah antara pekerja dengan pengusaha. Apabila sudah selesai dilaporkan ke Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk dievaluasi hasilnya. Mengenai Tata Cara Pembuatan Dan Pengesahan Peraturan Perusahaan Serta Pembuatan Dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Per.16/Men/Xi/2011. 2. Kejelasan Antara Hak Dan Kewajiban Yang Dituangkan Ke Dalam Bentuk PKB Untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan antara pengusaha dan pekerja, maka Pengusaha dan pekerja (melalui serikat pekerja) membuat kesepakatan timbal balik yang disetujui bersama dalam bentuk Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Tujuannya ialah menjamin kepastian commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 51 hak dan kewajiban dengan saling mengakui keberadaan masing-masing pihak, untuk meningkatkan motivasi/produktivitas kerja yang berdaya guna sehingga menjamin terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik dan benar. Di dalam PKB sendiri diatur mengenai hak dan kewajiban pekerja diantaranya yaitu: a. Waktu kerja, kelangsungan produksi dapat berjalan dengan baik apabila ada kejelasan antara hak dan kewajiban dalam PKB. Dimana kejelasan pelaksanaan hak dan kewajiban dapat dilihat dari ketertiban dan kedisiplinan dari pekerja serikat pekerja PT Air Mancur karanganyar. Hal ini dapat dilihat dari jam kerja pekerja PT Air Mancur Karanganyar yaitu bagi pekerja kantor tidak menerapkan sistem shift, semua bekerja selama 8 jam/hari atau 40 jam/minggu dari pukul 07.30-16.00 WIB sedangkan bagi pekerja produksi menerapkan sistem Shift , pekerja mulai bekerja selama 8 jam/hari atau 40 jam/minggu. Jam kerja shift pertama mulai dari pukul 06.00-14.00 WIB, shift kedua pukul 14.00-22.00 WIB dan shift ketiga dari pukul 22.00-06.00 WIB. serikat pekerja turut serta menjaga ketertiban pekerja dengan cara menghimbau agar pekerja selalu datang tepat waktu dan untuk menghindari keterlambatan pekerja maka sebelum masuk kerja diadakan apel terlebih dahalu. b. Kesejahteraan pekerja, gaji pekerja tidak di bawah UMK, Selain itu ada asuransi BPJS kesehatan ketenagakerjaan, Tunjangan Hari Raya (THR), Tunjangan transportasi, Tunjangan Natura diberikan kepda masing-masing pekerja tiap bulan berupa beras dan minyak tanah namun diganti dalam bentuk uang tiap tanggal 20 bulan yang bersangkutan sedangkan bagi pekerja pria yang berkeluarga diberikan tunjangan beras untuk istri sah mendapat 5 kg beras untuk anak paling banyak 3 orang dimana masing-masing mendapat 5 kg beras, tunjangan prestasi, Tunjangan masa kerja diberikan kepada pekerja tetap yang telah bermasa kerja satu tahun atau lebih diberikan setiap tahun sekali pada saat halalbihalal, tunjangan jabatan dan tunjangan kerja. Serikat pekerja juga memperjuangkan kesejahteraan anggotanya dengan mengusulkan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 52 hak-hak pekerja yang belum diatur dalam perjanjian kerja bersama. Contohnya yaitu tentang pelaksanaan cuti tahunan, cuti hamil dan cuti haid. Selain itu serikat pekerja juga memperjuangkan jaminan hari tua. c. Menjaga ketertiban dengan menjaga pelaksanakan PKB. PKB dibuat oleh pengusaha dan serikat pekerja dilaksanakan secara musyarawarah. Serikat pekerja PT Air Mancur menyosialisasikan PKB ke seluruh pekerja PT Air Mancur sehingga pekerja mengetahui dan mengerti isi PKB. Apa saja yang menjadi hak dan kewajiban pekerja PT Air Mancur dan bagaimana apabila ada pekerja yang melanggar, dan ketentuan lain yang telah ditetapkan dalam PKB. Berdasarkan Pasal 124 tentang UU Ketenagakerjaan pada ayat 1 huruf a dan b disebutkan bahwa Perjanjian kerja bersama memuat hak dan kewajiban pengusaha dan juga memuat hak dan kewajiban serikat pekerja/serikat buruh serta pekerja/buruh. Di PT Air Mancur Karanganyar salah satu kewajiban pekerja dapat dilihat dari jam kerja yaitu bagi pekerja kantor semua bekerja selama 8 jam/hari atau 40 jam/minggu dari pukul 07.30-16.00 WIB sedangkan bagi pekerja produksi menerapkan sistem Shift. Sebelum masuk kerja semua pekerja dihimbau untuk melakukan apel terlebih dahulu. Dengan kedisiplinan pekerja juga berhak mendapat penghargaan dari perusahaan. Hak yang diperoleh pekerja meliputi gaji diatas UMK, asuransi kesehatan dan tunjangan-tunjangan kesejahteraan. Serikat pekerja juga mengawasi pelaksanaan PKB. Apabila perusahaan melanggar ketentuan dalam PKB maka serikat pekerja akan segera bertindak, begitu juga sebaliknya apabila pekerja yang melanggar ketentuan dalam PKB, perusahaan akan memberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan adanya pengawasan terhadap pelaksanaan PKB tersebut diharapkan tercipta hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan antara pengusaha dengan pekerja. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 53 3. Sarana Dan Fasilitas Yang Mendukung Sarana dan fasilitas yang mendukung merupakan faktor untuk tercapainya kesejahteraan pekerja. Sebagai salah satu tujuan pembentukan serikat pekerja menurut Undang-Undang tentang serikat pekerja adalah meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Kesejahteraan anggota telah menjadi perhatian utama dalam kegiatan serikat pekerja. Serikat pekerja merupakan wadah untuk memperjuangkan kesejahteraan anggotanya sehingga taraf hidup pekerja bisa meningkat. PT Air Mancur menyediakan fasilitas bagi para pekerja diantaranya; a. koperasi yang melayani kebutuhan sehari-hari dan pelayanan pinjaman uang kepada anggotanya, b. sarana ibadah (Masjid/mushola) Segala bentuk aturan dalam lingkup ketenagakerjaan salah satunya bertujuaan untuk mensejahterakan pekerja. Kesejahteraan merupakan perwujudan dari terpenuhinya hak normatif atau hak dasar serta kewajiban pada pekerja/buruh, Berdasarkan UU Ketenagakerjaan dalam Pasal 100 dijelaskan bahwa penyediaan fasilitas kesejahteraan disesuaikan dengan melihat ukuran kemampuan perusahaan dengan tidak mengurangi kebutuhan pekerja melainkan hanya membatasi kebutuhan pekerja dalam penyediaan fasilitas kesejahteraannya. Fasilitas kesejahteraan antara lain pelayanan keluarga berencana, tempat penitipan anak, perumahan pekerja/buruh, fasilitas beribadah, fasilitas olah raga, fasilitas kantin, fasilitas kesehatan, dan fasilitas rekreasi. Hal ini telah dilaksanakan di PT Air Mancur dengan menyediakan fasilitas koperasi dan sarana ibadah. 4. Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Serikat Pekerja mempunyai kewajiban melindungi hak-hak normatif anggotanya. Serikat pekerja juga mempunyai kewajiban untuk membela atau melindungi anggotanya yang mendapatkan masalah pelanggaran hak dan memperjuangkan peningkatan kesejahteraan anggota. Kewajiban tersebut harus commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 54 dilaksanakan agar terjalin hubungn industrial yang harmonis antara pengusaha dan pekerja. Hal ini dapat dilihat dari fungsi serikat pekerja dalam penyelesaian perselisihan diantaranya: a. Serikat pekerja di PT Air Mancur Karanganyar dalam melindungi hak anggotanya adalah melakukan advokasi atau pembelaan terhadap anggotanya. Pembelaan yang sering dilakukan Serikat Pekerja adalah pembelaan terhadap anggotanya yang terkena masalah dan penanganan keluhan pekerja. Adapun proses pengaduan keluhan di PT Air Mancur Karanganyar melalui dua cara yaitu dengan cara melapor langsung ke serikat pekerja atau melalui cara yang kedua yaitu lapor kepada pengawas. Keluhan itu akan diselesaikan oleh Serikat Pekerja dan pengawas. b. Cara yang ditempuh oleh serikat Pekerja untuk melindungi anggotanya adalah dengan cara berperan aktif dalam menjalankan pekerjaannya sebagai perundingan bipartit. Melalui perundingan bipartit tersebut diharapkan semua masalah yang timbul antara pengusaha dengan pekerja dapat diselesaikan dengan musyawarah untuk mufakat. Apabila penyelesaian secara perundingan bipartit belum berhasil maka dilanjutkan ke tingkat lebih tinggi lagi yaitu melalui mediasi atau konsiliasai. Adanya pembelaan tersebut berarti Serikat Pekerja telah melaksanakan tugasnya sebagai lembaga penyelesaian perselisihan. Berdasarkan pada Pasal 136 UU Ketenagakerjaan dijelaskan bahwa Penyelesaian perselisihan hubungan industrial wajib dilaksanakan oleh pengusaha dan pekerja/buruh atau serikat pekerja secara musyawarah untuk mufakat. Akan tetapi apabila tidak tercapai mufakaat, maka pengusaha dan serikat pekerja menyelesaikan perselisihan hubungan industrial melalui prosedur penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang diatur dengan undang-undang. Dalam pelaksanaannya, penyelesaian diluar pengadilan, terbagi atas dua cara yaitu penyelesaian oleh para pihak sendiri secara bipartit dan yang kedua penyelesaian dengan bantuan pihak ketiga atau penengah. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 55 Para pihak diminta untuk senantiasa mencegah terjadinya perselisihan dengan berbagai cara. Apabila setelah pencegahan perselisihan masih juga harus terjadi, pada tingkat pertama dirundingkan diantara para pihak secara bipartit, Tahap kedua,apabila dalam perundingan bipartit tidak tercapai kesepakatan, diatur tata cara penyelesaian berikutnya. Para pihak dapat melakukan pilihan penyelesaian selanjutnya, dapat dilakukan melalui arbitrase, atau konsiliasi yang disepakati kedua belah pihak, sesuai dengan permasalahan dan kewenangan yang diberikan oleh undang-undang. Apabila hal kedua bentuk penyelesaian melalui arbitrase atau konsilasi dimaksud tidak disepakati, penyelesaian melalui mediasi menjadi penyelesaian yang wajib ditempuh. Untuk penyelesaian melalui arbitrase pada dasarnya tidak dapat lagi digugat melalui pengadilan hubungan industrial, sedangkan terhadap penyelesaian melalui konsiliasi/mediasi, para pihak yang keberatan dengan anjuran konsiliator/mediator, dapat mengajukan gugatan kemuka Pengadilan Hubungan Industrial (PHI). Berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang penyelesaian perselisihan hubungan industrial dijelaskan bahwa sebelum Perundingan diajukan kepada Lembaga Penyelesaian Perselisihan, maka setiap Perselisihan wajib diupayakan penyelesaiannya secara bipartit. Perundingan bipartit merupakan perundingan antara pekerja dengan pengusaha dengan pengusaha untuk menyelesaikan perselisihan karena perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan diantara pengusaha dan pekerja. Alur Proses Bipartit meliputi: a. pekerja atau serikat pekerja melakukan perundingan dalam kurun waktu 30 hari; b. dalam Perundingan dibuat risalah Perundingan yang ditanda tangani kedua belah Pihak; c. Apabila Perundingan menghasilkan kesepakatan maka dibuat Perjanjian Bersama ( PB ) dan PB tersebut didaftarkan ke Pengadilan Hubungan Industrial ( PHI ); commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 56 d. Apabila salah satu Pihak melakukan Ingkar Janji, maka bisa dimintakan Eksekusi kepada PHI; e. Dalam hal Perundingan bipartit gagal, maka salah satu atau kedua belah pihak mencatatkan Perselisihan pada Dinas Tenaga Kerja setempat dengan melampirkan Bukti Perundingan Bipartit; f. Setelah menerima pencatatan, tersebut pegawai tersebut wajib menawarkan kepada para pihak untuk memilih alternatif penyelesaian sesuai deng perselisihan yang dihadapi yaitu : 1). Jika Perselisihan Kepentingan, dapat memilih Penyelesaian melalui : a) Mediasi b) Konsiliasi c) Arbitrase 2). Jika Perselisihan PHK, dapat memilih Penyelesaian melalui : a) Mediasi b) Konsiliasi 3). Jika Perselisihan antar Serikat Pekerja dapat memilih Penyelesaian melalui: a) Mediasi b) Kosiliasi c) Arbitrase 4). Jika Perselisihan HAK, langsung dilimpahkan ke Mediasi Serikat pekerja di PT Air Mancur melindungi hak-hak anggotanya dengan melakukan pembelaan anggotanya yang mendapatkan masalah pelanggaran hak dan memperjuangkan peningkatan kesejahteraan anggota. Proses pengaduan keluhan di PT Air Mancur melalui dua cara yaitu dengan cara melapor langsung ke serikat pekerja atau melalui cara yang kedua yaitu lapor kepada pengawas. Keluhan itu akan diselesaikan oleh Serikat Pekerja dan pengawas. Sebelum Perundingan diajukan kepada Lembaga Penyelesaian Perselisihan, maka Perselisihan diupayakan penyelesaiannya secara bipartit. Hal ini dijelaskan pada commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 57 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER.31/XII/2008 tentang Pedoman penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui perundingan bipartit. Setelah itu apabila perundingan bipartit tidak menemui mufakat dilanjutkan ketingkat mediasi, konsiliasi maupun arbitrase hal ini tergantung dengan permasalahan kepentingan yang dihadapi. 5. Peningkatan Keterampilan Dan Keahlian Kualitas sumber daya manusia yang rendah pada umunya mempunyai produktivitas rendah dan tidak mampu mendongkrak pertumbuhan perusahaan. Pengembangan sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting. Dengan adanya pendidikan dan pelatihan kerja yang diadakan oleh perusahaan maupun serikat pekerja diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan keahlian para anggotanya. Serikat Pekerja di PT Air Mancur Karanganyar turut serta dalam usaha peningkatan produktivitas dan semangat kerja para anggotanya. Hal itu dibuktikan dengan adanya bentuk kegiatan pengembangan keterampilan dan pelatihan kerja pekerja anrata lain: a. Dalam hal ini pihak manajemen mengadakan pelatihan, seminar dan training akan tetapi untuk pihak pekerja tidak semuannya. b. Pihak serikat pekerja juga mengadakan kerjasama dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dengan mengadakan pelatihan kepemimpinan, sehingga diharapkan pekerja tidak hanya fokus dengan produksi tetapi juga dibekali dengan pengetahuan lain. Ditingkat perusahaan serikat pekerja mengadakan pertemuan dengan anggota untuk memberikan motivasi untuk bekerja dengan giat dan memberikan gambaran tentang kondisi perusahaan. Dalam bidang ekonomi, para anggota diberi pembekalan tentang UndangUndang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Dalam bidang politik para anggota diberi pembekalan dari DPC Serikat Pekerja tentang kepemimpinan. Sedangkan dalam bidang olah raga serikat pekerja memberikan kebebasan kepada commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 58 para anggotanya untuk mengasah bakat yang mereka miliki. Dengan adanya kegiatan semacam ini diharapkan pengetahuan pekerja terutama tentang ketenagakerjaan bisa meningkat, sehingga mereka memahami bahwa pada hakikatnya tujuan perusahaan akan tercapai apabila pengusaha dan pekerja samasama melaksanakan kewajibannya. Serikat pekerja PT Air Mancur ikut meningkatkan produktivitas kerja pekerja. Hal ini dilakukan dengan cara mengajukan proposal tentang penilaian produktivitas kerja pekerja. Dimana penilaian itu dilaksanakan oleh perusahaan setiap enam bulan sekali. Dengan adanya penilaian kerja tersebut diharapkan meningkatkan semangat kerja pekerja dan produksi perusahaan. Dengan semangat kerja pekerja akan meningkat hasil produksi dan memberikan timbal balik berupa peningkatan kesejahteraan sehingga tidak akan ada konflik di perusahaan yang mengganggu hubungan industrial. Serikat pekerja juga menyosialisasikan mengenai itikad kerja kepada anggotanya agar mengutamakan efisiensi. Serikat pekerja dengan penilaian produktivitas yang tinggi atau berprestasi akan diberikan penghargaan oleh perusahaan berupa promosi jabatan. Ada empat kriteria untuk mendapat penghargaan prestasi di PT Air Mancur antara lain produktivitas, loyalitas, kedisiplinan dan absensi kedatangan. Berdasarkan Pasal 9 UU Ketenagakerjaan dijelaskan bahwa Pelatihan kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas, dan kesejahteraan. Peningkatan kesejahteraan yang dimaksud kesejahteraan bagi tenaga kerja yang diperoleh karena terpenuhinya kompetensi kerja melalui pelatihan kerja. Dan pada Pasal 11 UU Ketenagakerjaan dijelaskan juga bahwa Setiap tenaga kerja berhak untuk memperoleh dan/atau meningkatkan dan/atau mengembangkan kompetensi kerja sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya melalui pelatihan kerja. Mengenai pelatihan kerja guna meningkatkan keterampilan dan keahlian telah dilaksanakan di PT Air Mancur pihak manajemen telah mengadakan training, seminar kepeda pekerja sedangkan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 59 serikat pekerja mengadakan kerjasama dengan DPC mengadakan pelatihan kepemimpinan ditingkat perusahaan serikat pekerja mengadakan pertemuan dengan anggota untuk memberikan motivasi untuk bekerja dengan giat. Kemampuan dan produktivitas yang tinggi merupakan salah satu indikator penilaian pekerja untuk mendapatkan penghargaan. C. Kendala-kendala yang dihadapi dalam rangka menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan di PT Air Mancur Karanganyar Sangatlah penting menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan antara pekerja dengan pengusaha, hal ini dikarenakan akan meningkatkan produktivitas kerja perusahaan, namun hal itu tidak mudah. Berdasarkan hasil klarifikasi diketahui bahwa fungsi serikat pekerja dalam menciptakan hubungaan yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan di PT Air Mancur Karanganyar terdapat beberapa kendala sehingga dalam rangka menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan pada PT Air Mancur belum dapat tercapai secara optimal. Terdapat kendala-kendala dalam menjalankan fungsi serikat pekerja dalam hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan di PT Air Mancur Karanganyar, sebagai berikut: 1. Faktor sumber daya manusia dari pihak pekerja Minimnya keterampilan pekerja merupakan faktor penghambat serikat pekerja PT Air Mancur dalam menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan. Karena keterampilan pekerja membuat posisi tawar menawar pekerja menjadi lemah. Hal ini mengakibatkan ada pihak-pihak membuat kebijaksanaan yang kurang berpihak kepada pekerja karena posisinya yang lemah. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 60 Undang-Undang ketenagakerjaan menjadi hambatan serikat pekerja, karena ada beberapa hal dalam Pasal yang tidak sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama yang telah disepakati antara pekerja dengan pengusaha seperti semua kegiatan serikat pekerja harus ijin ke perusahaan. Sedangkan apabila perusahaan tidak mengijinkan maka serikat pekerja tidak dapat melakukan kegiatan tersebut. Hal itu bertentangan dengan Perjanjian Kerja Bersama yang telah disepakati bersama kedua belah pihak. Dalam PKB tersebut memberikan kebebasanyang seluas-luasnya kepada serikat pekerja tetapi Undang-Undang Ketenagakerjaa membatasi ruang gerak serikat pekerja. Dalam suatu perusahaan sumber daya manusia sangatlah penting. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia sebagai penggerak utama seluruh kegiatan atau aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuan untuk memperoleh keuntungan maupun kelangsungan masa depan perusahaan. Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan perusahaan sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi secara maksimal. Dapat dikatakan keberlangsungan suatu perusahaan sangat tergantung pada kualitas dan kemampuan kompetitif. Yang diharapkan dapat memiliki kemampuan prima serta relevan dengan bidang yang diperlukan oleh perusahaan. Sumber daya manusia dapat meningkatkan hasil produksi barang dan jasa bagi perusahaan. 2. Kurangnya komunikasi antara pekerja dan pengusaha Sulitnya serikat pekerja mengadakan pertemuan antara pengurus dengan anggotanya. Hal ini disebabkan karena sulitnya ijin dari perusahaan untuk mengadakan pertemuan di jam kerja. Dengan sulitnya pertemuan maka informasi menjadi lambat untuk disampaikan ke anggota. Apabila ada undangan dari DPD atau DPC sulit menghadiri, karena sulitnya mendapatkan ijin dari perusahaan. Namun harus dilihat seberapa penting undangan tersebut. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 61 Dalam menjalankan pekerjaannya terkadang terbentur dengan pimpinan manajemen atau direktur. Di PT Air Mancur terdapat dua direktur yaitu Direktur yang memegang profesional dan direktur pemilik. Hal ini akan sangat jauh perbedaannya, apabila yang profesional akan lebih paham jika diajak bermusyawarah, sedangkan untuk pemilik sendiri akan sulit karena merasa miliknya apabila diajak bermusyawarah mengenai tuntutan hak-hak pekerja merasa keberatan. Pada kenyataannya keberhasilan dalam menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan adalah komunikasi. Namun untuk menjaga dan memelihara komunikasi tidaklah mudah perlu adanya perhatian khusus. Dengan terjaga dan teraturnya komunikasi antara pengusaha atau manajemen dan pekerja, akan memberikan manfaat yaitu bagi pengusaha adanya keterlibatan atau partisipasi dari pekerja terhadap kelanjutan perusahaan ke depan, manajemen juga dapat mengetahui sejak awal keadaan para pekerjanya, hingga pekerja ditingkat bawah. Karena itu sejak awal manajemen harus mengambil langkah penyelesaian masalah untuk dapat mencegah permasalahan agar tidak menjadi lebih besar. Sedangkan bagi pekerja komunikasi dapat dimanfaatkan untuk mengetauhui secara mendalam mengenai kondisi perusahaan serta tujuan perusahaan di masa yang akan datang, selain itu pekerja juga dapat menyampaikan pendapat mereka untuk membantu meningkatkan kinerja perusahaan. commit to user