Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi (BISE) Vol.1 No. 1 Tahun 2013 PENGARUH PROMOTIONAL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA PADA MASYARAKAT KECAMATAN JEBRES SURAKARTA Tri Yulianti* Baedhowi Salman Alfarisy Totalia Progam Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Tata Niaga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Email: [email protected] Abstract: EFFECT OF PROMOTIONAL MIX TO THE PURCHASING DECISIONS OF YAMAHA MOTORCYCLE IN JEBRES SURAKARTA. The purposes of this study are (1) the effect of advertising to the purchasing decisions of Yamaha motorcycles; (2) determine the influence of personal selling to the purchasing decisions of Yamaha motorcycles; (3) determine the effect of publicity to the purchasing decision of Yamaha motorcycle; (4) the effect of sales promotions to the purchasing decision of Yamaha motorcycle; (5) determine the together effect of promotional mix that consisting of advertising, personal selling, publicity, and sales promotion to the purchasing decision of Yamaha motorcycle. The method used in this research is quantitative descriptive method. In this study, the number of samples was determined by eighty respondents. Tryout conducted on forty respondents in the inside and outside of the population. The data analysis technique used is the multiple linear regression. The data used in this research is a primary data obtained by questionnaire. Prerequisite test analysis used in this research include: normality, multicollinearity, heterokedastisitas, autocorrelation, and linearity. Hypothesis testing used multiple regression analysis, F test, t test, and the coefficient of determination. Based on the results of this study concluded that (1) there is effect of promotional mix to the purchasing decision of Yamaha motorcycle. (2) Advertising and publicity variables have partial effect on the purchasing decision of Yamaha motorcycles. While the personal selling and sales promotion variables have not partially influence purchasing decisions of Yamaha motorcycles. (3) 37.4% of purchasing decisions of Yamaha motorcycle are influenced by advertising, personal selling, publicity, and sales promotion, while the rest is influenced by other factors. Keywords: marketing communications; purchasing decisions; promotional mix; marketing strategy PENDAHULUAN Pemasaran modern tidak hanya memerlukan pengembangan produk bermutu dengan kondisi lingkungan belanja yang nyaman juga pelayanan prima, namun perusahaan harus mengadakan komunikasi dengan konsumen agar konsumen mengetahui informasi mengenai produk dan bersedia untuk menggunakan produk serta menciptakan kepercayaan dan loyalitas kepada pembeli. Konsep penjualan adalah orientasi manajemen yang mengandung asumsi bahwa konsumen sama sekali tidak membeli atau tidak akan membeli dalam jumlah yang cukup produk dari perusahaan kecuali jika perusahaan itu melakukan usaha yang berarti untuk menggalakkan minat mereka terhadap produknya (Kotler dan Lane, 2009). Promosi merupakan bentuk komunikasi pemasaran yang dapat digunakan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dan membangun minat konsumen 80 Tri Yulianti*, Baedhowi, dan Salman Alfarisy Totalia “Pengaruh Promotional Mix Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Pada Masyarakat Kecamatan Jebres Surakarta” serta mendorong konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Variabel Promotional mix secara tradisional ada empat yaitu periklanan, personal selling, publisitas, dan promosi penjualan. Periklanan merupakan bentuk komunikasi lisan dan promosi non pribadi tentang ide atas barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Personal selling merupakan bentuk presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu pembeli atau sekelompok pembeli yang bertujuan untuk menciptakan penjualan. Publisitas merupakan pendorong permintaan secara non pribadi untuk suatu produk dengan menggunakan berita komersial di dalam media massa. Promosi penjualan yaitu suatu kegiatan promosi yang mendorong pembelian konsumen dan efektifitas pengecer. Di Indonesia terdapat beberapa perusahaan sepeda motor terkenal yang telah lama menjadi idola masyarakat luas seperti Yamaha, Honda, Suzuki, dan Kawasaki. Selain perusahaan di atas, industri sepeda motor di Indonesia juga diramaikan oleh pendatang baru yaitu TVS dan Kanzen. Berdasarkan data AISI pada semester pertama tahun 2012 penjualan sepeda motor Yamaha mengalami penurunan mulai bulan Maret, pada semester kedua tahun 2012 hingga awal tahun 2013 penjualan Yamaha mengalami fluktuatif. Surakarta merupakan salah satu kota yang sedang berkembang. Transportasi sangat dibutuhkan untuk mendukung perkembangan suatu daerah. Sejak tahun 2009 terjadi peningkatan pemilik sepeda motor di Kecamatan Jebres. Berdasakan uraian di atas, maka perlu diadakan suatu penelitian yang berkaitan dengan Promotional Mix. Penelitian tersebut tertuang dalam judul: “Pengaruh Promotional Mix Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Pada Masyarakat Kecamatan Jebres Surakarta” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh promotional mix (periklanan, personal selling, publisitas, promosi penjualan) secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha oleh masyarakat Kecamatan Jebres tahun 2013. TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Tinjauan Pustaka Tinjauan Tentang Pemasaran Menurut Stanton pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatankegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Swastha dan Irawan, 2001). Bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan dari pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya yang biasa dikenal dengan 4P yaitu, product, price, place, dan promotion (Kotler dan Armstrong, 2006). Tinjauan Tentang Promotional Mix Promotional mix menurut Pheng (1995) melibatkan setiap cara memberikan informasi dan persuasi dan mengingatkan konsumen terhadap bauran pemasaran yang berupa produk, barang atau jasa (Hosseini dan navaie, 2011). Secara tradisional, bauran promosi mencakup empat elemen, yaitu iklan, promosi penjualan, publikasi/humas, dan personal selling. George dan Michael Belch menambahkan dua elemen dalam promotional mix yaitu direct markering dan interactive media (Morissan, 2010). Tinjauan Tentang Periklanan William G.Nickels mengemukakan bahwa periklanan adalah komunikasi nonpribadi, dengan sejumlah biaya, melalui 81 Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi (BISE) Vol.1 No. 1 Tahun 2013 berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu (Haryono, 2012). Periklanan adalah semua bentuk terbayar atas presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. Iklan dapat menjadi suatu cara yang efektif dari segi biaya untuk mendistribusikan pesan, baik dengan tujuan membangun merek atau mendidik orang (Kotler dan Lane, 2009). Periklanan terdiri dari tiga tahap yaitu kognitif, afektif, dan behavioral (Tjiptono, Chandra, & Adriana, 2007). Tinjauan Tentang Personal Selling Swastha (1998:226) memberikan definisi atau pengertian personal selling sebagai interaksi antar individu, saling bertatap muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Pengertian tersebut mengandung unsur personal selling yaitu dapat memberikan informasi dan dapat menjalin hubungan dengan kosumen (Satria, 2008). Kotler dan Levy (1969) berpendapat bahwa personal selling memiliki tiga fungsi utama dalam keseluruhan pemasaran, yaitu: 1) Tenaga penjualan yang dapat menjadi penghubung penting antara perusahaan dan pelanggan. 2) Mewakili perusahaan dan menjadi satusatunya kontak pribadi pelanggan dengan perusahaan. 3) Personal selling memiliki peran yang dominan dalam program pemasaran suatu perusahaan (Onditi, 2012) Tinjauan Tentang Publisitas Publisitas adalah pendorong permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung (Harini, 2008). Publisitas memiliki fungsi untuk mempengaruhi pendapat umum, menggerakan suatu kegiatan umum, merubah suatu sikap umum, menyarankan sesuatu untuk diperbuat atau tidak diperbuat, dan menjelaskan sesuatu keadaan umum dengan maksud tertentu (Haryono, 2012). Fiske (1980) berpendapat bahwa publisitas sebagai bentuk manajemen komunikasi yang berfungsi untuk mempengaruhi citra perusahaan yang biasanya difokuskan pada hal-hal yang positif dari perusahaan yang bersangkutan (Onditi, 2012). Tinjauan Tentang Promosi Penjualan Promosi penjualan semakin penting bagi organisasi, perusahaan seringkali menggunakan contoh dan kupon gratis untuk meraih konsumen ketika mereka memperkenalkan produk baru (Lee dan Johnson, 2007). Promosi penjualan menjadi aktivitas kunci untuk bisnis karena menyebabkan konsumen aktif terhadap insentif yang dilakukan perusahaan (Ruiz, Alvarez dan Blanes, 2011). Promosi penjualan memiliki tiga klasifikasi yaitu promosi konsumen, promosi dagang, dan promosi wiraniaga. Promosi konsumen dan promosi dagang memiliki kesamaan strategi yaitu memberikan hadiah dan bonus, sedangkan strategi promosi wiraniaga adalah dengan mengadakan kontes penjualan dan pameran dagang (Tjiptono, Chandra, dan Adriana, 2007). Tinjauan Tentang Keputusan Pembelian Schiffman dan Kanuk (1994) mengemukakan bahwa “suatu keputusan merupakan pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif yang ada. Konsumen yang akan melakukan keputusan pasti memiliki pilihan alternatif” (Sumarwan, 2004: 289). Pengambilan keputusan pembelian terdapat lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, penilaian pilihan, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian (Haryono, 2012). 82 Tri Yulianti*, Baedhowi, dan Salman Alfarisy Totalia “Pengaruh Promotional Mix Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Pada Masyarakat Kecamatan Jebres Surakarta” Perumusan Hipotesis Dari variabel-variabel promotional mix yang mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada Masyarakat Kecamatan Jebres tahun 2013, dapat disusun perumusan hipotesis sebagai berikut: 1. Promotional mix secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Kecamatan Jebres. 2. Promotional mix secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Kecamatan Jebres. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Populasi dan Sampel Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang meliputi obyek dan subyek yang memiliki kualitas serta karakteristik tertentu yang ditetapkan dalam penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di kecamatan Jebres Surakarta. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang terdiri dari sejumlah anggota yang dipilih dari populasi, dengan kata lain sampel adalah subkelompok atau sebagian dari populasi (Sekaran, 2006). Kriteria besarnya sampel untuk populasi infinit atau populasi yang tidak diketahui jumlahnya secara pasti untuk penelitian dengan analisis regresi berganda adalah: “In addition to its role in determining statistical power, sample size also affects the generalizability of the results by the ratio of observations to independent variables. A general rule is that the ratio should never fall below 5:1, meaning that five observations are made for each independent variable in the variate. Although the minimum ratio is 5:1, the desired level is between 15 to 20 observations for each independent variable. When this level is reached, the result should be generalized if the sample is representative. However, if a stepwise procedure is employed, the recommended level increases to 50:1 because this technique selects only the strongest relationships within the data set and suffers from a greater tendency to become samplespecific 16. In cases for which the available sample does not meet these criteria, the researcher should be certain to validate the generalizability of the results” (Hair et al, 2006: 196). Maka jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebesar: N = 20 x jumlah variabel bebas N = 20 x 4 N = 80 Teknik Pengambilan Sampel Non Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih sebagai sampel. Sampling kuota adalah cara untuk menentukan sampel dari populasi yang memiliki kriteria tertentu sampai kuota yang diinginkan terpenuhi (Sugiyono, 2010). Accidental sampling merupakan teknik yang dengan sengaja memilih sampel kepada siapa pun yang ditemuinya pada tempat, waktu, dan cara yang telah ditentukan (Sukardi, 2008). Analisis Data Uji Hipotesis Persamaan Regresi Berganda Mengenai penggunaan regresi berganda, sesuai dengan pendapat Santoso (2002) yaitu penggunaan variabel independen lebih dari tujuh tidak efektif, walaupun pembangunan variebel independen banyak akan relatif lebih baik dalam 83 Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi (BISE) Vol.1 No. 1 Tahun 2013 penggunaan model regresi (Hindrayani dan b. Kriteria Pengujian Totalia, 2010: 167). Model regresi linier Ho ditolak dan Ha diterima apabila yang menggunakan variabel independen nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 lebih dari satu dapat dirumuskan sebagai Ho diterima dan Ha ditolak apabila berikut: nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ε Keterangan : Uji t Y = Keputusan pembelian Uji t digunakan untuk menguji X1 = Periklanan secara parsial masing-masing variabel. Di X2 = Personal selling bawah ini merupakan hasil uji t pada X3 = Publisitas penelitian ini. X4 = Promosi penjualan a. Hipotesis ε = Random error atau variabel Ho : tidak ada pengaruh antara gangguan variabel bebas (promoional mix) secara β0 = Konstanta parsial terhadap variabel terikat β1… βn = Koefisien regresi (Hindrayani dan (keputusan pembelian). Totalia, 2010) Ha : ada pengaruh antara variabel bebas (promotional mix) secara parsial terhadap variabel terikat (keputusan Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui pembelian). variabel bebas secara bersama-sama b. Kriteria Pengujian berpengaruh secara signifikan terhadap Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai variabel terikat atau untuk mengetahui probabilitas lebih kecil dari 0,05 dan nilai apakah model regresi dapat digunakan untuk t hitung lebih besar dari t tabel. memprediksi variabel terikat atau tidak. Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai Signifikan berarti hubungan yang terjadi probabilitas lebih besar dari 0,05 dan nilai dapat berlaku untuk populasi. Tingkat t hitung lebih kecil dari t tabel. signifikansi menggunakan a = 5% atau 0,05. Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh Koefisien Determinasi variabel bebas secara serentak terhadap Analisis determinasi digunakan variabel terikat, apakah pengaruhnya untuk mengetahui seberapa besar prosentase signifikan atau tidak (Priyatno, 2009). sumbangan pengaruh variabel bebas secara serentak terhadap variabel terikat (Priyatno, a. Hipotesis Ho : tidak terdapat pengaruh yang 2009). signifikan antara variabel promotional mix secara bersama- HASIL DAN PEMBAHASAN sama terhadap keputusan pembelian Analisis Regresi Ganda sepeda motor Yamaha pada Berdasarkan analisis regresi linier masyarakat kecamatan Jebres berganda diperoleh persamaan garis regresi Surakarta. Y = 2,964 + 0,299 X1 + 0,104 X2 + 0,642 X3 Ha : terdapat pengaruh yang signifikan - 0,113 X4. Sehingga dapat diketahui bahwa antara variabel promotional mix variabel periklanan (X1), personal selling secara bersama-sama terhadap (X2), dan publisitas (X3) mempunyai keputusan pembelian sepeda motor pengaruh yang positif terhadap variabel Yamaha pada masyarakat kecamatan keputusan pembelian, sedangkan variabel Jebres Surakarta. promosi penjualan (X4) mempunyai pengaruh yang negatif terhadap variabel keputusan pembelian. 84 Tri Yulianti*, Baedhowi, dan Salman Alfarisy Totalia “Pengaruh Promotional Mix Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Pada Masyarakat Kecamatan Jebres Surakarta” Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model 1 (Constant) B Std. Error 2,964 2,887 Beta T 1,027 Sig. 0,308 Periklanan (X1) 0,299 0,085 0,360 3,519 0,001 Personal selling (X2) 0,104 0,127 0,094 0,817 0,417 Publisitas (X3) 0,642 0,164 0,412 3,916 0,000 -0,083 -0,718 0,475 Promosi -0,113 0,157 penjualan (X4) a. Dependent Variable: Keputusan Pembelain (Y) Uji F Tabel ANOVA di bawah ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas dalam kolom Sig. adalah 0,000, nilai ini lebih kecil dari 0,05. Maka bisa disimpulkan bahwa Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel promotional mix yang terdiri dari periklanan (X1), personal selling (X2), publisitas (X3), promosi penjualan (X4) secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha (Y). ANOVAb Model 1 Regression Residual Sum of Squares 348,605 510,382 df Mean Square 4 87,151 75 6,805 F 12,807 Sig. 0,000a Total 858,988 79 a. Predictors: (Constant), Promosi Penjualan (X4), Periklanan (X1), Publisitas (X3), Personal Selling (X2) b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y) Uji t Berdasarkan tabel coefficients dapat dilihat bahwa nilai t hitung > t tabel untuk variabel periklanan (X1) dan publisitas (X3), maka Ho ditolak sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel periklanan (X1) dan publisitas (X3) terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Sedangkan nilai t hitung < t tabel untuk variabel personal selling (X2) dan promosi penjualan (X4), maka Ho diterima sehingga tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel promosi penjualan (X4) dan promosi penjualan (X4) terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Koefisien Determinasi 85 Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi (BISE) Vol.1 No. 1 Tahun 2013 Keputuan pembelian sepeda motor Yamaha 37,4% dipengaruhi oleh periklanan, personal selling, publisitas, dan promosi penjualan. Sedangkan 62,6% dipengaruhi faktor lain yaitu produk, harga, distribusi, dan faktor lingkungan serta perbedaan individu. Model Summaryb Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson a 1 0,637 0,406 0,374 2,609 1,818 a. Predictors: (Constant), Promosi Penjualan (X4), Periklanan (X1), Publisitas (X3), Personal Selling (X2) b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y) SIMPULAN Penelitian pengaruh promotional mix terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di kecamatan Jebres terdapat empat variabel bebas, yaitu periklanan (X1), personal selling (X2), publisitas (X3), dan promosi penjualan (X4). Menggunakan satu variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y). Melalui uji hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda dihasilkan bahwa variabel promotional mix yang meliputi periklanan, personal selling, publisitas, dan promosi penjualan memiliki pengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha. Secara parsial variabel periklanan dan publisitas memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha, sedangkan variabel personal selling dan promosi penjualan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap variabel promotional mix telah terbukti secara empiris bahwa variabel periklanan dan publisitas merupakan variabel yang penting dalam meningkatkan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha. Sehingga implikasi manjerial akan lebih difokuskan pada variabel tersebut, sedangkan variabel personal selling dan promosi penjualan tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Kecamatan Jebres Surakarta tahun 2013. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum yang memiliki pengaruh paling besar dalam meningkatkan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha adalah dengan meningkatkan intensitas promosi. Berdasarkan hasil temuan penelitian ini, maka saran yang dapat diajukan kepada Yamaha adalah periklanan Yamaha harus dipertahankan. Manajemen Yamaha hendaknya meningkatkan program periklanan dengan cara menggunakan iklan yang kreatif untuk meningkatkan penjualan sepeda motor Yamaha, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan selebriti atau juru bicara yang sedang naik daun agar lebih menarik perhatian, menggunakan media audio visual yang menarik, unik, dan khas agar lebih melekat dibenak konsumen, menggunakan lagu khusus sebagai ciri khas Yamaha, menambahkan sedikit humor dalam periklanan agar konsumen tidak merasa bosan atau dengan menggunakan beritaberita hangat agar menjadi pusat perhatian. Personal selling harus diperbaiki dan ditingkatkan agar mampu menciptakan keputusan pembelian. Manajemen Yamaha hendaknya mengembangkan softskill dan hardskill karyawan, hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada karyawan, training untuk karyawan baru, dan meningkatkan kemampuan karyawan dalam melayani dan berkomunikasi dengan konsumen sehingga personal selling yang dilakukan Yamaha dapat membentuk keputusan pembelian. Publisitas Yamaha harus dipertahankan dan ditingkatkan yaitu 86 Tri Yulianti*, Baedhowi, dan Salman Alfarisy Totalia “Pengaruh Promotional Mix Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Pada Masyarakat Kecamatan Jebres Surakarta” dengan cara ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan agar dapat terus membangun hubungan baik dengan konsumen dan membangun citra yang baik bagi Yamaha. Hal ini dapat dilakukan bukan hanya pada hari raya saja, namun dapat dilakukan dengan menjadi sponsor pada kegiatan-kegiatan tertentu yang menjadi pusat perhatian massa dan bukan hanya menjadi sponsor pada acara-acara resmi saja namun dapat juga menjadi sponsor pada acara musik atau acara televisi dan kegiatan daerah yang menjadi pusat perhatian umum dan banyak di sukai oleh masyarakat. Strategi promosi penjualan Yamaha harus ditingkatkan dan diperbaiki agar mampu membentuk keputusan pembelian. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas hadiah dan menawarkan hadiah yang labih menarik. Misalnya dengan memberikan helm dan jaket yang lebih berkualitas dengan bentuk fisik yang lebih menarik dan memberikan sarana pelengkap bagi pengendara sepeda motor yang belum dilakukan oleh perusahaan sepeda motor lain yaitu jas hujan, sarung tangan, masker, kanebo, dan kaca mata. REFERENSI Hair, et al. (2006). Multivariate Data Analysis. Sixth edition. New Jersey: Pearson prentice hall. Haryono, T. (2012). Manajemen promosi. Surakarta: UNS press. Hindrayani, A dan Totalia, S.A. (2010). Teknik Pengolahan Data. Surakarta: Sebelas Maret University Press Harini. (2008). Dasar-dasar Pemasaran. Surakarta : Sebelas Maret University Press Hosseini, H.M dan Navaie, S, M. (2011). Analyzing The Influence Of Promotion Mix On Increase Of Sale In Cosmetics And Beauty Products (The Case Study Of Atousa Hair Color). Asian journal of business and management scinces. Diperoleh, 20 Maret 2013 pukul 12.39 dari http://ac.els-cdn.com. Morissan. (2010). Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana Kotler, P., dan Armstrong, G. (2006). Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi 12. Jakarta: Erlangga. , dan Lane, K, K. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Lee, M. , dan Johnson, C.( 2007). Prinsipprinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global. Jakarta : Fajar interpratama offset. Onditi, A, A,. (2012). An Evaluation Of Promotional Elements Influencing Sales Of An Organization: A Case Study Of Sales Of Agricultural And Non-Agricultural Products Among Women Groups, Homa Bay District, Kenya. 2012. International Journal of Business and Social Science. Diperoleh, 20 Maret 2013 pukul 12.49 dari http://ac.els-cdn.com. Priyatno, D. (2009). SPSS Untuk Analisis Korelasi, Regresi, Dan Multivariate. Yogyakarta: Gava Media . (2010). Paham Analisis Statistik Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom. Ruiz, M, P, M,. Alvarez, J, L, R,. dan Blanes, F, J, G, G,. (2011). Evaluation Of Promotional And Cross Promotional Effect Using Support Vector Machine Semiparametric Regression. Diperoleh, 20 Maret 2013 pukul 12.24 dari http://ac.els-cdn.com. Satria. (2008). Personal Selling. Diperoleh, 29 Januari 2013 pukul 12.35 dari 87 Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi (BISE) Vol.1 No. 1 Tahun 2013 http://id.shvoong.com/businessmanagement/marketing/2186210penge rtian-personal-selling/ Sekaran, U. (2006). Research Methods For Business, Metodelogi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Bumi Aksara Swastha, B dan Irawan. (2001). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty Tjiptono, F., Chandra, G., dan Andiana, D. (2007). Pemasaran Strategik. Yogyakarta: C.V Andi offset 88