35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data Perusahaan yang termasuk
dalam kategori Indeks LQ-45 pada Tahun 2014-2015. Dalam penelitian ini penulis
mengadakan penelitia yang dilakukan pada Agustus – Desember 2015 dan
pengambilan data pada Pojok Bursa Universitas Mercu Buana yang bertempat di
Jalan Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat. Namun sebagian besar data lebih
banyak di unduh melalui situs BEI (www.idx.co.id).
B.
Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal, yaitu penelitian
yang ingin mencari penjelasan dalam bentuk hubungan sebab akibat (causeeffect)
antar beberapa variabel yang dikembangkan dalam manajemen (Ferdinand, 2006).
Dimana penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa variabel independen
(umur perusahaan, ukuran perusahaan, dan return on equity) berpengaruh terhadap
variabel dependen yaitu return saham.
35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
C.
Definisi Dan Operasionalisasi Variabel
1.
Definisi Variabel
a.
Variabel Independen
Variable independen (Variabel Bebas) adalah variable yang
mempengaruhi variable lain yang sifatnya dapat berdiri sendiri. Dalam
penelitian ini yang merupakan variable independen (X) adalah sebagai
berikut:
1)
Umur Perusahaan
Menurut (Widiastuti dalam Nofandrilla : 2008) menyatakan bahwa
umur perusahaan dapat menunjukkan bahwa perusahaan tetap eksis dan
mampu bersaing. Dengan demikian, umur perusahaan dapat dikaitkan
dengan kinerja keuangan suatu perusahaan. Perusahaan yang berumur lebih
tua memiliki pengalaman lebih banyak dan mengetahui kebutuhan
konstituennya atas informasi tentang perusahaan. Umur perusahaan yaitu
lama perusahaan berdiri. Umur perusahaan dihitung sejak tahun perusahaan
tersebut mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia hingga
perusahaan tersebut dijadikan sampel dalam penelitian
Umur perusahaan merupakan salah satu hal yang di pertimbangkan
oleh investor dalam menanamkan modalnya. Umur perusahaan emiten
menunjukkan seberapa lama perusahaan mampu bersaing dan dapat
mengambil kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian. perusahaan
yang beroperasi lebih lama mempunyai kenaikan yang lebih besar untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
menyediakan informasi perusahaan yang lebih banyak dan luas dari pada
yang baru saja berdiri.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulakn bahwa umur perusahaan
dapat mempengaruhi return saham dimana semakin lama umur perusahaan
maka semakin dapat dipercaya oleh para investor untuk penanaman modal
mereka sehingga semakin besar juga return saham yang didapat
2)
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan
besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara antara lain dengan total
aktiva, log size, harga pasar saham dan lain-lain. Besar kecilnya perusahaan
akan mempengaruhi kemampuan dalam menanggung resiko yang mungkin
timbul dari berbagai situasi yang dihadapi perusahaan. Perusahaan besar
memiliki resiko yang lebih rendah dari pada perusahaan kecil. Hal ini
dikarenakan perusahaan besar memiliki kontrol yang lebih baik terhadap
kondisi pasar, sehingga mereka mampu menghadapi persaingan ekonomi.
Selain itu perusahaan-perusahaan besar mempunyai lebih banyak sumber
daya untuk meningkatkan nilai perusahaan karena memiliki akses yang
lebih baik terhadap sumber-sumber informasi eksternal dibandingkan
dengan perusahaan kecil. Selain itu ukuran perusahaan turut menentukan
tingkat kepercayaan investor (Mirawati, 2014).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
Perusahaan adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan
mengorganisasikan
berbagai
sumber
daya
dengan
tujuan
untuk
memproduksi barang dan jasa yang akan dijual (Solvatore, 2005).
Perusahaan
yang
ukurannya
lebih
besar
diperkirakan
memiliki
kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan perataan laba (Suwito
dan Herawati, 2005). Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin
banyak mendapatkan perhatian baik dari para analis, investor maupun
pemerintah.
Penentuan ukuran perusahaan didasarkan kepada total asset yang
dimiliki oleh perusahaan (Suwito, 2005). Menurut penelitian Evi soraya
ukuran perusahaan dapat ditentukan oleh beberapa hal, antara lain dengan
total asset, total penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total
asset. Ukuran perusahaan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
total asset perusahaan. total asset merupakan tolak ukur besaran atau skala
suatu perusahaan. Semakin besat total asset, semakin besar pula skala
perusahaan tersebut. Secara teoritis, perusahaan yang lebih besar
mempunyai kepastian yang lebih besar dari pada perusahaan kecil sehingga
akan mengurangi tingkat ketidakpastian mengenai prospek perusahaan
kedepan sehingga hal ini akan membantu investor memprediksi resiko
yang mungkin terjadi jika investor berinvestasi pada perusahaan tersebut.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ukuran
perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
perusahaan menurut berbagai cara antara lain dengan total asset
perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin banyak
mendapatkan perhatian baik dari para analis, investor maupun pemerintah.
3)
Return On Equity (ROE)
Menurut Kasmir (2008) Return on Equity (ROE) yaitu rasio untuk
mengukur tingkat pengembalian perusahaan dan efektivitas perusahaan
didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas (Share
holder’s Equity) yang dimiliki perusahaan. Menurut Harahap (2009:305)
semakin besar rasionya semakin bagus karena dianggap kemampuan
perusahaan
yang
efektif
dalam
menggunakan
ekuitasnya
untuk
menghasilkan laba. ROE dapat dirumuskan sebagai berikut :
Pengendalian atas ekuitas pemegang saham (Return on Stockholder’s
Equity-ROE) merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak
dengan modal sendiri.rasio ini menunjukkan efesiensi penggunaan modal
sendiri. Semakin tinggi rasio ini, maka posisi perusahaan semakin kuat.
Dengan begitu akan banyak investor yang akan menginvestasikan dananya
pada perusahaan tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
b. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
lain yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri. Variabel dependen pada
penelitian ini adalah return saham. Menurut Arifin (2007:7) Return saham
adalah hasil atau keuntungan yang biasanya dinyatakan dalam hitungan
persen per tahun.” Pengembalian (Return) merupakan imbalan hasil yang
diperoleh dari investasi atas kepemilikan saham investor pada suatu
perusahaan (Abdul Halim, 2005:34).
Menurut uraian diatas penulis menyimpulakan bahwa return saham
adalah hasil pengembalian atau keuntungan yang diperoleh pemegang
saham dari investasinya biasanaya dalam hitungan persen per tahun.
Tingak pengembalian (return) saham yang digunakan dalam
penelitian ini Return realisasi atau sering disebut sebagai dengan actual
return, besarnya actual return dapat dihitung dengan formula sebagai
berikut Jogiyanto (2008 : 195-196) :
Keterangan :
Ri
= Tingkat pengembalian saham i pada periode t.
Pt
= Harga penutup saham i pada periode t (periode terakhir).
Pt-1 = Harga penutup saham i pada periode sebelumnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
Dari rumus diatas dapat disimpulkan bahwa keuntungan suatu saham
merupakan selisih antara harga saham pada suatu periode dikurangi dengan
harga saham periode sebelumnya kemudian dibagi dengan harga saham
periode sebelumnya.
D.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah Perusahaan yang termasuk dalam kategori Indeks
LQ-45 pada Tahun 2014-2015. Data yang penulis gunakan adalah semua data yang
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebagai berikut :
1.
Perusahaan yang konsisten dalam indeks LQ-45 Tahun 2014-2015.
2.
Perusahaan harus menerbitkan laporan keuangan yang mencantumkan nilai
variabel-variabel yang akan diteliti yaitu total aktiva, ROE dan variabel lainnya.
3.
Annual report untuk mengetahui umur perusahaan yang di unduh melalui
www.idx.co.id.
No
Table 3.1
Jumlah Sampel penelitian
Kriteria
Jumlah Perusahaan
1.
Perusahaan yang konsisten dalam indeks
LQ-45 Tahun 2014-2015.
42
2.
Perusahaan harus menerbitkan laporan
keuangan yang mencantumkan nilai
variabel-variabel yang akan diteliti yaitu
total aktiva, laba bersih Dll.
42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
Tabel 3.2
Perusahaan yang Konsisten dalam Indeks LQ-45 Tahun 2014-2015
No.
Kode Perusahaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
AALI
ADHI
ADRO
AKRA
ASII
ASRI
BBCA
BBNI
BBRI
BBTN
BMRI
BMTR
BSDE
CPIN
GGRM
ICBP
INCO
INDF
INTP
ITMG
JSMR
KLBF
LPKR
LPPF
LSIP
MNCN
MPPA
PGAS
PTBA
PTPP
PWON
SCMA
SILO
Nama Perusahaan
Astra Agro Lestari Tbk
Adhi Karya (Persero) Tbk
Adaro Energy Tbk
AKR Corporindo Tbk
Astra International Tbk
Alam Sutera Realty Tbk
Bank Central Asia Tbk
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Bank Mandiri (Persero) Tbk
Global Mediacom Tbk
Bumi Serpong Damai Tbk
Charoen Pokphand Indonesia Tbk
Gudang Garam Tbk
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Vale Indonesia Tbk
Indofood Sukses Makmur Tbk
Indocement Tunggal Prakasa Tbk
Indo Tambangraya Megah Tbk
Jasa Marga (Persero) Tbk
Kalbe Farma Tbk
Lippo Karawaci Tbk
Matahari Department Store Tbk
PP London Sumatra Indonesia Tbk
Media Nusantara Citra Tbk
Matahari Putra Prima Tbk
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
PP (Persero) Tbk
Pakuwon Jati Tbk
Surya Citra Media Tbk
Siloam International Hospital Tbk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
34
35
36
37
38
39
40
41
42
E.
SMGR
SMRA
SSMS
TBIG
TLKM
UNTR
UNVR
WIKA
WSKT
Semen Indonesia (Persero) Tbk
Summarecon Agung Tbk
Sawit Sumbermas Sarana Tbk
Tower Bersama Infrastructure Tbk
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
United Tractors Tbk
Unilever Indonesia Tbk
Wijaya Karya (Persero) Tbk
Waskita Karya (Persero) Tbk
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah library research (studi
pustaka). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
berbagai literature dan internet. Data yang diambil berupa laporan keuangan tahunan
yang di publikasikan BEI pada website www.idx.co.id. Dan juga dengan cara
memperoleh data sekunder dari beberapa literature yang berkaitan dengan masalah
yang sedang diteliti, seperti buku-buku teks, catatan kuliah, hasil penelitian sejenis
dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
F.
Metode Analisis
Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah model analisis
regresi data panel dengan bantuan software Eviews versi 7, dan untuk mengetahui
tingkat signifikansi dari masing-masing koefisien regresi variabel independen
terhadap variabel dependen. Maka digunakan uji statistik diantaranya:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
1.
Uji Stasioneritas
Tujuan dari uji stasioneritas adalah untuk melihat apakah rata-rata varians
data konstan sepanjang waktu dan kovarian antara dua atau lebih data dalam
runtun waktu hanya tergantung pada kelambanan antara dua atau lebih periode
waktu tersebut. (Gujarat, 2004).
Menurut Nachrowi (2006:339) disebutkan bahwa data time series
merupakan sekumpulan nilai suatu variabel yang diambil pada waktu yang
berbeda. Data time series memiliki permasalahan yaitu otokorelasi. Otokorelasi
tersebut merupakan penyebab data menjadi tidak stasioner. Untuk menguji
apakah data bersifat stasioner atau tidak, maka dalam penelitian ini akan
digunakan uji Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test (ADF-Unit Root Test)
atau Phillips Peron. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
H0 : data bersifat stasioner
H1 : data bersifat tidak stasioner
Nilai absolut t-Statistic < nilai kritis uji pada tabel McKinnon pada
berbagai tingkat kepercayaan (1%, 5%, dan 10%) atau Nilai Probability >
tingkat signifikansi (0.05), maka secara statistic mampu menolak H0.
2.
Analisis Regresi Data Panel
Menurut Nachrowi dan Usman (2006) bahwa data panel merupakan
gabungan antara data berkala (time series) dan data individual (cross section).
Data time series adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu terhadap
suatu individu. Sedangkan data cross section merupakan data yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
dikumpulkan dalam satu waktu terhadap banyak individu. Keunggulan regresi
data panel menurut Wibisono (2005) antara lain :
a.
Data panel mampu memperhitungkan heterogenitas individu secara
ekspilisit dengan mengizinkan variabel spesifik individu.
b.
Kemampuan mengontrol heterogenitas ini selanjutnya menjadikan data
panel dapat digunakan untuk menguji dan membangun model perilaku
lebih kompleks.
c.
Data panel mendasarkan diri pada observasi cross-section yang berulangulang (time series), sehingga metode data panel cocok digunakan sebagai
study of dynamic adjustment.
d.
Tingginya jumlah observasi memiliki implikasi pada data yang lebih
informatif, lebih variatif, dan kolinieritas (multiko) antara data semakin
berkurang, dan derajat kebebasan (degree of freedom/df) lebih tinggi
sehingga dapat diperoleh hasil estimasi yang lebih efisien.
e.
Data panel dapat digunakan untuk mempelajari model-model perilaku
yang kompleks.
f.
Data panel dapat digunakan untuk meminimalkan bias yang mungkin
ditimbulkan oleh agregasi data individu.
Permodelan dengan menggunakan teknik regresi data panel dapat
dilakukan dengan tiga pendekatan alternatif metode pengolahannya yaitu,
metode Common Effect (pooled least square), metode Fixed Effect (FE), dan
metode Random Effect (RE).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
1)
Common Effect
Metode Common Effect adalah metode yang hanya menggabungkan
data tanoa melihat perbedaan waktu dan individu. Dalam pendekatan ini
tidak memperhatikan dimensi individu maupun waktu, dan dapat
diasumsikan bahwa perilaku data antar perusahaan sama dalam berbagai
rentang waktu. Asumsi ini jelas sangat jauh dari realita sebenarnya,
karena karakteristik antar perusahaan baik dari segi kewilayahan jelas
sangat berbeda.
Berikut adalah model Common Effect :
Keterangan:
Y
= Return Saham
α
= Konstanta
β1
= Umur Perusahaan
β2
= Ukuran Perusahaan
β3
= Return On Equity
i
= Perushaan
t
= Tahun
ε
= Error
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
2)
Fixed Effect (FE)
Metode Fixed Effect adalah metode yang mengestimasi data panel
dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya
perbedaan intersep. Metode ini mengasumsikan bahwa koefisien regresi
(slope) tetap antar individu dan antar waktu. (Widarjono, 2007). Namun
intersepnya berbeda antar perusahaan namun sama antar waktu (time
invariant). Akan tetapi metode ini membawa kelemahan yaitu
berkurangnya derajat kebebasan (degree of freedom) yang pada akhirnya
mengurangi efisiensi parameter.
Berikut adalah permodelan Fixed Effect :
Dimana D2i = 1 dummy untuk perusahaan 2, 0 jika bukan; D3i = 1
dummy untuk perusahaan 3, 0 jika bukan; dan seterusnya. Karena
penelitian ini menggunakan 42 perusahaan maka pada penelitian ini
menggunakan 41 dummy guna menghindari perangkap variable dummy
(dummy variable trap), yaitu situasi dimana terjadi kolinearitas sempurna.
3)
Random Effect (RE)
Metode Random Effect adalah metode yang akan mengestimasi data
panel dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar
waktu dan antar individu. (Widarjono, 2007). Teknik yang digunakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
dalam metode Random Effect adalah dengan menambahkan variabel
gangguan (error terms) yang mungkin saja akan muncul pada hubungan
antar waktu dan antar data perusahaan.
Berikut adalah permodelan Random Effect :
dimana :
adalah error term gabungan terdiri atas dua komponen:
komponen error yang cross-section atau spesifik-individual, dan
, yaitu
, yaitu
komponen error gabungan time-series dan cross-section.
3.
Pemilihan Model
Untuk memilih model yang paling tepat digunakan dalam mengelola data
panel, terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan, yaitu:
a.
Uji Chow
Chow test merupakan uji untuk membandingkan model common
effect dengan fixed effect (Widarjono, 2009). Chow test digunakan untuk
mementukan apakah model data panel regresi dengan metode Common
Effect atau dengan metode Fixed Effect, apabila dari hasil uji tersebut di
tentukan bahwa metode Common Effect yang digunakan, maka tidak
perlu diuji kembali dengan Uji Hausman. Pengujian yang dilakukan
dengan Chow-test atau Likelihood ratio test, dengan asumsi yaitu:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
H0 : model mengikuti Pool
H1 : model mengikuti Fixed
Kriteria yang akan digunakan dalam pengambilan kesimpulan pada
Uji Chow adalah sebagai berikut :
1)
Jika nilai probability F ≥ 0,05 artinya H0 diterima ; maka model
Common Effect
2)
Jika nilai probability F < 0,05 artinya H0 ditolak ; maka model
Fixed Effect, dan dilanjutkan dengan uji Hausman untuk memilih
apakah menggunakan model Fixed Effect atau Random Effect.
b.
Uji Hausman
Pengujian ini membandingkan model fixed effect dengan random
effect dalam menentukan model yang terbaik untuk digunakan sebagai
model regresi data panel (Gujarati, 2012)
Hausman test adalah pengujian statistik untuk memilih apakah
model Fixed Effect atau Random Effect yang paling tepat digunakan
apabila dari hasil Uji Chow tersebut ditentukan bahwa metode Fixed
Effect yang digunakan, maka harus ada uji lanjutan dengan Uji Hausman
untuk memilih antara metode Fixed Effect atau metode Random Effect
yang akan digunakan untuk mengestimasi regresi data panel. Penguyang
dilakukan menggunakan Hausman test dengan asumsi sebagai berikut:
H0 : model mengikuti Random Effect
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
H1 : model mengikuti Fixed Effect
Kriteria yang akan digunakan dalam pengambilan kesimpulan pada
Uji Hausman adalah sebagai berikut :
1)
Jika nilai probability Chi-Square ≥ 0,05 artinya H0 diterima ; maka
model Random Effect.
2)
Jika nilai probability Chi-Square < 0,05 artinya H0 ditolak ; maka
model Fixed Effect.
H0 ditolak jika P-value lebih kecil dari nilai a. Sebaliknya,
H0 diterima jika P-value lebih besar dari nilai a. Nilai a yang digunakan
sebesar 5%.
4.
Uji Statistika F
Menurut Ghozali (2011:98) uji statistik F pada dasarnya menunjukkan
apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat.
Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam
model sama dengan nol, atau:
H0 : b1 = b2 = ……..= bk = 0
Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas
yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) tidak
semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
HA : b1 ≠ b2 ≠ ……….≠ bk ≠ 0
Artinya. Semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas
yang signifikan terhadap variabel dependen.
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut:
a)
Quick look : bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak
pada derajat kepercayaan 10%., Dengan kata lain kita menerima hipotesis
alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara
serentak dan signifikan secara serentak dan signifikan mempengaruhi
variabel dependen.
b)
Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel.
Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka H0 ditolak dan
menerima HA.
5.
Uji Statistika t (Uji Parsial)
Menurut Ghozali (2011:98) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (H0) yang hendak
diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau:
H0 : bi = 0
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas
yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA)
parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau:
HA : bi ≠ 0
Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel dependen.
Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut:
a)
Quick look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan
derajat kepercayaan sebesar 10%, maka Ho yang menyatakan bi = 0 dapat
ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata
lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu
variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
b)
Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila
nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel,
kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel
independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download