Perhatian Terhadap Kanker Hati Masih Rendah Thursday, 29 March 2012 14:44 Warning: strtotime(): It is not safe to rely on the system's timezone settings. You are *required* to use the date.timezone setting or the date_default_timezone_set() function. In case you used any of those methods and you are still getting this warning, you most likely misspelled the timezone identifier. We selected the timezone 'UTC' for now, but please set date.timezone to select your timezone. in /home/keladit1/public_html/libraries/joomla/utilities/dat e.php on line 56 Warning: date(): It is not safe to rely on the system's timezone settings. You are *required* to use the date.timezone setting or the date_default_timezone_set() function. In case you used any of those methods and you are still getting this warning, you most likely misspelled the timezone identifier. We selected the timezone 'UTC' for now, but please set date.timezone to select your timezone. in /home/keladit1/public_html/libraries/joomla/utilities/date. php on line 198 Warning: mktime(): It is not safe to rely on the system's timezone settings. You are *required* to use the date.timezone setting or the date_default_timezone_set() function. In case you used any of those methods and you are still getting this warning, you most likely misspelled the timezone identifier. We selected the timezone 'UTC' for now, but please set date.timezone to select your timezone. in /home/keladit1/public_html/libraries/joomla/utilities/date. php on line 117 Warning: date(): It is not safe to rely on the system's timezone settings. You are *required* to use the date.timezone setting or the date_default_timezone_set() function. In case you used any of those methods and you are still getting this warning, you most likely misspelled the timezone identifier. We selected the timezone 'UTC' for now, but please set date.timezone to select your timezone. in /home/keladit1/public_html/libraries/joomla/utilities/date. php on line 245 Warning: date(): It is not safe to rely on the system's timezone settings. You are *required* to use the date.timezone setting or the date_default_timezone_set() function. In case you used any of those methods and you are still getting this warning, you most likely misspelled the timezone identifier. We selected the timezone 'UTC' for now, but please set date.timezone to select your timezone. in /home/keladit1/public_html/libraries/joomla/utilities/date. php on line 249 Warning: strftime(): It is not safe to rely on the system's timezone settings. You are *required* to use the date.timezone setting or the date_default_timezone_set() function. In case you used any of those methods and you are still getting this warning, you most likely misspelled the timezone identifier. We selected the timezone 'UTC' for now, but please set date.timezone to select your timezone. in /home/keladit1/public_html/libraries/joomla/utilities/date. php on line 250 Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSCM, dr LA Lesmana, dalam seminar tentang kanker hati di Hotel Le Meredien, Jakarta, Rabu (27/3) mengungkapkan, pada 2011 total populasi 1/3 Perhatian Terhadap Kanker Hati Masih Rendah Thursday, 29 March 2012 14:44 Indonesia diperkirakan 240 juta. Namun, perhatian Indonesia terhadap hepatitis B dan C, sebagai pemicu utama kanker hati, masih rendah. Meski populasi penderita kanker hati di Indonesia cukup banyak, namun perhatian pemerintah dan swasta terhadap penanganan penyakit ini masih rendah. Padahal, biaya pengobatan kanker hati cukup mahal. Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSCM, dr LA Lesmana, dalam seminar tentang kanker hati di Hotel Le Meredien, Jakarta, Rabu (27/3) mengungkapkan, pada 2011 total populasi Indonesia diperkirakan 240 juta. Namun, perhatian Indonesia terhadap hepatitis B dan C, sebagai pemicu utama kanker hati, masih rendah. Lesmana mengatakan, selain virus hepatitis B dan C, faktor lainnya disebabkan bukan karena virus. “Untuk yang ketiga, kemungkinan gaya hidup dan lingkungan menjadi faktor pemicu penyebab kanker,” ujar Lesmana. Hal serupa disampaikan dr Nila Djuwati, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI). Menurutnya, peningkatan kasus kanker hati di Indonesia banyak disebabkan pola hidup masyarakat yang telah berubah dan tidak ramah terhadap lingkungan. Misalnya, penggunaan jarum suntik pada pengguna narkoba yang memicu hepatitis C. Kanker hati yang paling umum terjadi adalah hepatocellular carcinoma (HCC), yang sebagian besar (90 persen) pasien dengan tumor ganas. Sayangnya, pasien terkadang terdiagnosa pada stadium menengah hingga lanjut, karena gejala khas tidak terlalu nampak. “Kanker hati merupakan kanker dengan angka kematian tertinggi ketiga. Banyak pasien kanker hati yang kondisinya memburuk dan dengan cepat meninggal dunia setelah terdiagnosa,” ungkap Lesmana. Untuk pengobatan dan terapi kanker hati, dapat dilakukan dengan reseksi, transplantasi, cryosugery, TACE, dan sebagainya, tergantung berat ringannya kanker yang diderita. Tujuan terapi lebih kepada untuk mengendalikan perkembangan kanker demi meningkatkan harapan 2/3 Perhatian Terhadap Kanker Hati Masih Rendah Thursday, 29 March 2012 14:44 hidup pasien. Namun, biaya pengobatan yang mahal menjadi alasan penyakit ini tidak segera dapat tertangani. Biaya satu kotak obat yang dapat digunakan selam sebulan berkisar hingga 24 juta. Belum termasuk biaya perawatan dan konsultasi dengan dokter. Mengingat harganya yang cukup mahal tersebut, beberapa negara di ASEAN seperti Vietnam, Malaysia, dan Thailand telah memasukkan terapi target HCC ke dalam daftar penyakit yang pembiayaannya dibantu negara, salah satunya pembiayaan bersama. Namun, sayangnya Indonesia belum memiliki program tersebut. Pasien masih harus menanggung sendiri. Beberapa jenis kanker telah mendapat perhatian pemerintah yaitu, kanker paru, payudara, ovarium, serviks, nasofaring, dan lainnya. Tetapi kanker hati belum menjadi prioritas perhatian. “Kalau HIV/AIDS, biaya perawatan dan obat semuanya gratis, dicover pemerintah. Padahal penyakit itu mereka cari sendiri,” ujar Lesmana. Untuk itu, YKI bekerja sama dengan Bayer, mengadakan program Nexpap. Melalui Program ini, penderita dapat mengajukan bantuan untuk meringankan pembelian obat. Sistem pengobatannya yaitu, bulan pertama membayar sendiri, bulan kedua ditanggung YKI dan Bayer, bulan ketiga membayar sendiri, dan seterusnya. [WS] Sumber: gatra.com 3/3