PENGARUH KOMITMEN DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA INDIVIDU MELALUI KEPUASAN KERJA Wenny Iskandar1, Resti Yulistia Muslim 1, Dandes Rifa1, 1 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Email : [email protected] ABSTRACT The purpose of this research is to investigate the effects of commitment and leadership on job satisfaction to enhance individual performance. The study was conducted at BUMN company in Padang, the sample of this research about 100 employee. Data collected through questionnaires are processed and analyze by using multiple regression analysis. The sampling research is total sampling. The researchers processes the data by Using the Structural Equation Modelling (SEM). The results show that commitment about leadership has positive significant effect to individual performance. Job Satisfaction has a significant effect on Individul Performance. Commitment about leadership has positive significant to job satisfaction. the effect leadership on job satisfaction to enhance individual performance is positive significant. The other variables commitment doesn’t have significant influences towards on job satisfaction to enhance individual performance. Keywords: Commitment, Leadership, Job Satisfaction, and Individual Performance PENDAHULUAN Di dalam sebuah perusahaan baik sehingga kepercayaan konsumen tetap yang bergerak di bidang jasa, dagang terjaga. maupun manufaktur akan berusaha untuk Bintang (2008) menjelaskan kinerja meningkatkan kinerja perusahaan dalam sebuah perusahaan akan dapat dicapai, pencapaian tujuannya. Salah satu sumber hanya jika kinerja individual karyawan di keberhasilan perusahaan adalah dengan dalam menggunakan bekerja dengan baik. Kepuasan kerja individu kualitas karyawan tenaga yang kerja mempunyai perusahaan karyawan yang merupakan bersangkutan elemen penting efektifitas kerja yang memadai. Dengan dalam menentukan keberhasilan suatu adanya kinerja individu karyawan yang organisasi. Hal ini ditegaskan dalam baik akan menghasilkan produk berkualitas penelitian Abdulloh (2006) yang menunjukkan hubungan antara kepuasan 1 kerja karyawan kinerjanya. Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sirih di Kepuasan kerja pegawai menurut Hariadja Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Padang (2002, (www.padang-today.com). 291) dengan dalam Wahab dan Burhanuddin (2012), kepuasan kerja pada Kasus-kasus di atas dasarnya merupakan hal yang bersifat mengindikasikan bahwa hingga pada saat individual, ini BUMN belum dapat memberikan setiap individual memiliki tingkat kepuasan kerja yang berbeda-beda kontribusi sesuai dengan keinginan dan sistem nilai akhirnya menyebabkan kinerja perusahaan yang dianutnya (Handoko,2000; 192 dalam secara keseluruhan menjadi rendah. Bisa Wahab, 2012). jadi hal tersebut disebabkan oleh lemahnya Komitmen organisasi diperlukan sebagai salah indikator yang pada komitmen dan kepemimpinan di dalam kinerja organisasi tersebut sehingga apabila setiap karyawan. Karyawan dengan komitmen karyawan melakukan pekerjaannya dengan yang akan baik dan hasil kerjanya tidak dihargai, yang optimal akhirnya mereka lebih mengutamakan Amri, 2012). kepentingan pribadi di atas kepentingan Brahmasari (2008) menjelaskan salah satu perusahaan. Hal inilah yang memicu elemen dalam keinginan penulis untuk mengambil kinerja kepemimpinan individu karyawan perusahaan BUMN tinggi satu kinerja terbaik dapat memperlihatkan (Fakhrizal, diharapkan kinerja Yunus, yang bernilai penting perusahaan adalah (leadership). Kemampuan pemimpin untuk diteliti. dalam menggerakkan dan memberdayakan karyawan akan mempengaruhi kinerja TINJAUAN PUSTAKA karyawan. dipengaruhi karakteristik bawahannya dan Kinerja Individu Menurut Wirawan (2009:5) kinerja terkait dengan proses komunikasi yang adalah keluaran yang dihasilkan oleh terjadi antara pimpinan dan bawahan fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu (Heriyanti, 2007). pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu Efektifitas Berbagai kasus pemimpin di tertentu. lingkungan di Dalam mengukur kinerja, terdapat beberapa daerah termasuk Kota Padang. kriteria atau ukuran. Kriteria tersebut Salah satu contoh kasus yang terjadi adalah adalah sebagai berikut: perusahaan BUMN marak terjadi 1. tersendatnya pasokan semen dari Semen Kuantitatif (seberapa Padang dan batubara dari Ombilin untuk Ukuran pembangunan ukuran paling mudah untuk disusun megaproyek Pembangkit 2 kuantitatif banyak). merupakan dan diukurnya, yaitu hanya dengan mengukur seberapa banyak unit Kepemimpinan Menurut Rivai (2004:2) definisi keluaran kepemimpinan secara luas meliputi proses kinerja harus dicapai mempengaruhi dalam menentukan tujuan dalam kurun waktu tertentu. 2. baik). organisasi, memotivasi perilaku pengikut Melukiskan seberapa baik atau untuk mencapai tujuan, mempengaruhi seberapa untuk Kualitatif (seberapa lengkap hasil harus dan Menurut James F. stoner dalam 3. Ketepatan waktu pelaksanaan tugas Suwatno (2011:148) agar kelompok dapat atau penyelesaian produk. beroperasi 4. Efektivitas penggunaan sumber secara efektif, seorang pemimpin mempunyai dua fungsi pokok organisasi. Cara kelompok budayanya. dicapai. 5. memperbaiki melakukan yaitu: pekerjaan, 1. Task Related/ Problem Solving digunakan sebagai standar kinerja 6. Efek atas suatu upaya. Pengukuran Function, dalam yang diekspresikan akibat akhir pemimpin memberikan yang diharapkan akan diperoleh dalam pemecahan masalah serta dengan bekerja. memberikan 7. Metode melaksanakan prosedur standar, peraturan untuk Social meliputi pemimpin membantu kelompok dan beroperasi tugas atau jika cara pengecualian pemimpin ditentukan tidak dapat diterima. persetujuan lebih lancar, memberikan atau melengkapi anggota kelompok yang lain, 8. Standar sejarah. Standar yang hubungan sumbangan Function, menyelesaikan menyatakan saran 2. Group Maintenance Function/ kebijakan, metode ini informasi dan pendapat. tugas. Standar yang digunakan jika ada undang-undang, fungsi misalnya antara standar masa lalu dengan standar kelompok sekarang. berselisisih menjembatani yang pendapat, memperhatikan 9. Standar nol atau absolute. Standar sedang diskusi-diskusi kelompok. yang menyatakan tidak akan terjadi Menurut House (Robbins (2001:52) sesuatu. dalam Suwatno (2011:158) kepemimpinan antara lain: 3 gaya 1. Kepemimpinan Direktif, suatu komitmen untuk menetapkan kepemimpinan ini membuat bawahan tujuan yang ambisius. agar tahu apa yang diharapkan pemimpin dari 3. Commitment to stretch relationship mereka, (komitmen membentangkan menjadwalkan kerja untuk dilakukan, hubungan), yaitu suatu komitmen untuk dan memberi bimbingan mengembangkan khusus mengenai bagaimana menyelesaikan hubungan dalam organisasi. tugas. 4. Commitment to an operating philosophy 2. Kepemimpinan yang mendukung, (komitmen pada filosofi operasi), yaitu kepemimpinan ini bersifat ramah dan manajer menunjukan kelambatan dapat membuat komitmen kepedulian akan kebutuhan bawahan. 3. untuk ini berusaha mengatasi pada filosofi operasi yang berbeda Kepemimpinan kepemimpinan yang partisipatif, dengan cara tradisional organisasi. berkonsultasi Kepuasan kerja dengan bawahan dan menggunakan Menurut Rivai (2004:249) saran mereka sebelum mengambil kepuasan kerja adalah pekerja tentang suatu keputusan. seberapa 4. Kepemimpinan berorientasi prestasi, kepemimpinan ini tujuan menantang yang mengharapkan dan menurut Rivai (2011:856-857) yaitu: untuk 1. Teori Ketidaksesuaian (Discrepancy theory) Teori ini mengukur kepuasan kerja mereka. seseorang Wibowo secara Ada tiga teori tentang kepuasan kerja berprestasi pada tingkat tertinggi Komitmen Menurut pekerjaannya keseluruhan memuaskan kebutuhannya. menetapkan bawahan jauh dengan menghitung selisih antara sesuatu yang seharusnya dengan (2011:60) Pemimpin dapat memilih empat tipe kenyataannya yang dirasakan. komitmen yang berbeda, yaitu: 2. Teori Keadilan (Equity theory) 1. Commitment to a course of action Teori ini mengemukakan bahwa (komitmen pada jalannya tindakan), orang akan merasa puas atau tidak puas, yaitu suatu komitmen pada sesuatu yang tergantung pada ada atau tidaknya keadilan menjadi penyebab suatu tindakan. (equity) dalam suatu situasi, khususnya situasi kerja. 2. Commitment to an ambitious goal 3. (komitmen pada tujuan ambisius), yaitu 4 Teori Dua Faktor (Two Factor Theory) Menurut teori ini kepuasan kerja dan signifikan terhadap kinerja individu dan ketidakpuasan kerja itu merupakan hal karyawan. yang berbeda. H2: Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja individu Pengaruh Komitmen Terhadap Kinerja Individu Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Penelitian tentang komitmen Kinerja Individu terhadap Kinerja Individu dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh Indriyani (2012) yang menyatakan bahwa komitmen berpengaruh signifikan terhadap kinerja individu karyawan, pengaruh komitmen menjadikan sasaran pegawai Hadi (2010) menyatakan bahwa komitmen yang signifikan kinerja individu karyawan, dilakukan oleh Devi menyatakan bahwa kepuasan berpengaruh positif terhadap karyawan, kepuasan sehingga kerja yang (2009) kerja kinerja semakin dimiliki semakin tinggi juga. perubahan varibel kinerja. H3: Kepuasan kerja berpengaruh positif H1: Komitmen berpengaruh positif terhadap kinerja individu terhadap kinerja individu Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Individu Penelitian yang dilakukan oleh menyatakan individu terhadap karyawan maka kinerja karyawan akan indicator komitmen akan mempengaruhi kinerja positif tinggi ini berarti perubahan yang terjadi pada terhadap berpengaruh individu terhadap kinerja individu karyawan. Hal berpengaruh kerja yang pegawai. Penelitian yang dilakukan oleh kepemimpinan kepuasan hubungan dengan rekan sekerja. Penelitian sasaran itu sangat selaras dengan sasaran (2012) bahwa aspek dari pekerjaan, situasi kerja, dan dengan sasaran kelompok apabila sasaran- Indriyani menyatakan perasaan yang positif/negative tentang sama artinya ada keterikatan yang kuat pengaruh (2012) kepuasan kerja merupakan suatu tingkatan dan sasaran perusahaan menjadi satu dan mempunyai Indrayani Pengaruh Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Penelitian yang dilakukan oleh bahwa Trisnaningsih (2001) menyatakan bahwa signifikan komitmen mempunyai karyawan. pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja dengan Senada dengan penelitian yang dilakukan studi kasus pada Kantor Akuntan Publik di oleh Arif (2010) menyatakan bahwa Jawa Timur, temuan ini menukung hasil kepemimpinan berpengaruh secara positif penelitian sebelumnya Aranya et al (1982) 5 yang menyatakan bahwa adanya suatu sama artinya ada keterikatan yang kuat korelasi antara dengan sasaran kelompok apabila sasaran- komitmen organisasi dan kepuasan kerja. sasaran itu sangat selaras dengan sasaran H4: pegawai nyata secara Komitmen statistik berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja H6: Komitmen berpengaruh terhadap Kinerja Individu melalui Kepuasan Kerja Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kepuasan kerja Penelitian yang dilakukan oleh positif Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Individu melalui Kepuasan Kerja Penelitian yang dilakukan oleh Baihaqi terhadap kepuasan kerja. Penelitian yang (2010) menyatakan bahwa kepemimpinan dilakukan (2007) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan membuktikan kepemimpinan berpengaruh kerja, gaya kepemimpinan menjadi factor positif terhadap kepuasan kerja. Hasil ini penting memberikan implikasi untuk memperinci kerja. Penelitian yang dilakukan oleh kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi Mariam perusahaan, dan menunjukan perlunya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai adanya adalah signifikan dan positif. Pinpinan Mariam (2009) kepemimpinan membuktikan signifikan oleh dan Heriyanti bentuk bahwa keseimbangan yang mempengaruhi (2009) menyatakan perilaku bahwa kepemimpinan dalam beberapa unit kerja. memperhatikan prestasi kerja bawahannya H5: Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja dan pimpinan harus lebih berpartisipasi terhadap kinerja bawahannya, caranya dengan memberikan arahan dari atasan Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Individu melalui Kepuasan Kerja Penelitian yang dilakukan oleh kepada bawahan dan memperhatikan secara pribadi dalam mempromosikan Restuningdiah (2009) menyatakan bahwa bawahan bagi yang bekerja keras. komitmen berpengaruh terhadap kepuasan H7: kerja. terhadap Penelitian tentang komitmen terhadap Kinerja Individu dilakukan oleh Kepemimpinan Kinerja berpengaruh Individu melalui Kepuasan Kerja Indriyani (2012) yang menyatakan bahwa komitmen berpengaruh signifikan terhadap METODE PENELITIAN kinerja Populasi dan Sampel individu karyawan. pengaruh komitmen menjadikan sasaran pegawai Populasi yang akan menjadi objek dalam dan sasaran perusahaan menjadi satu dan penelitian iniadalah karyawan perusahaan 6 BUMN yang ada di kota Padang. setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), Adapun sampel dalam penelitian ini adalah setuju (4), dan sangat setuju (5). karyawan perusahaan BUMN yang ada di Kepemimpinan kota Padang. Pemilihan sampel dilakukan Variabel independem dengan teknik total sampling. Total penelitian sampling merupakan semua anggota Kepemimpinan populasi jadi sumber data, jika jumlah mempengaruhi sampel sangat sedikit Arikunto (2012) komunikasi Jenis dan Sumber Data. (Dubrin, 2005 dalam Brahmasari, 2008) Data yang digunakan ini adalah dalam Kepemimpinan. adalah banyak untuk upaya orang melalui mencapai tujuan dalam Variabel kepemimpinan ini secara penelitian ini adalah data primer. Data operasional diukur dengan menggunakan 9 primer dalam penelitian ini diperoleh pertanyaan, masing-masing dengan skala melalui daftar pertanyaan/kuesioner yaitu likert lima point yaitu sangat tidak setuju sebagai alat untuk mengumpulkan data (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), yang berupa daftar pertanyaan (kuesioner) dan sangat setuju (5). secara langsung. Kinerja Individu Variabel dependen dalam penelitian Definisi Operasional dan Pengukuran ini Variabel independen kinerja organisasi dalam Pengukuran instrumen setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat komitmen dilakukan yang secara keseluruhan. point yaitu sangat tidak setuju (1), tidak yang didefinisikan dan dikaitkan bagian memodifikasi Kinerja masing-masing dengan skala likert lima organisasional, yaitu kekuatan individu organisasional individu. Koesioner terdiri dari 4 item pertanyaan, penelitian ini adalah Komitmen. Komitmen organisasi. Kinerja individual yang tinggi dapat meningkatkan Komitmen Variabel adalah setuju (5). dengan Kepuasan kerja pernah Variabel dikembangkan oleh R.T. Modway,R.M. intervening dalam penelitian ini adalah Kepuasan kerja. Steers, and L.W. Porter (1979) dalam Kepuasan kerja merupakan sikap positif penelitian Dennis P. Bozemen dan Pamela terhadap pekerjaan pada diri karyawan L Perrewe (2001) dan Sri Trisnaningsih (Robin, (2003) dalam Efendi (2013). Koesioner 2006 dalam Darwito 2008). Variabel kepuasan kerja merupakan faktor terdiri dari 11 item pertanyaan dengan 5 yang mempengaruhi komitmen dan kinerja (lima) poin skala Likert, yaitu sangat tidak individu karyawan, pengukuran kepuasan 7 kerja dilakukan dengan menggunakan pengolahan instrumen berdasarkan enam aspek paling sebanyak 100 orang responden. dominan dalam strudi kepuasan kerja Tabel 4.1 Sampel dan Tingkat Pengembalian Keterangan Jumlah % Jumlah kuesioner yang 340 100,00 disebarkan Kuesioner yang tidak kembali 240 16,67 Keusioner yang kembali 100 83,33 Keusioner yang tidak lengkap pengisiannya Kuesioner yang dapat 100 83,33 digunakan Sumber: Data Primer diolah tahun 2014 menurut Feldman dan Arnold (1983) dalam Setiawan dan Imam (2006) dalam Efendi (2013) yaitu gaji (pay), kondisi pekerjaan (working conditions), supervise (supervision), kelompok kerja (work group), promosi (promotion) dan pekerjaan dan pengujian itu sendiri (the work it self) yang terdiri Tabel 4.2 dari 6 (enam) item pertanyaan dengan 5 Karakteristik Responden Keterangan (lima) poin skala Likert. hipotesis Jumlah % Gender ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pria 47 47 Karakteristik dan Interpretasi Data Wanita 53 53 <25 Tahun 15 15 26-35 Tahun 60 60 36-45 Tahun 9 9 >45 Tahun 16 16 Umur Dilihat dari tabel 4.1 terlihat dari penyebaran kuesioner yang dilakukan pada karyawan BUMN yang tersebar di kota Padang sebanyak 340 eksemplar atau Pendidikan sebesar SMA 15 15 Perguruan Tinggi 85 85 100%. penyebaran Dimana tersebut dari diperoleh hasil tingkat Sumber: Data Primer diolah tahun 2014 pengembalian sebanyak 100 eksemplar atau sebesar 83,33%. Atas dasar ini maka jumlah responden yang masuk dalam antara 26-35 tahun dan sebanyak 9 orang Gambaran Umum Responden Dilihat dari tabel 4.2 dari 100 orang responden yang berpastisipasi (9%), memiliki umur diatas 45 tahun. dalam Selanjutnya dari sudut sebanyak 15 pendidikan penelitian ini dari sisi jenis kelamin karyawan (gender) sebanyak 47 orang (47%) berjenis memiliki latar pendidikan SMA, dan kelamin laki-laki dan 53 orang (53%) sisanya sebanyak 85 orang (85%) memiliki memiliki jenis kelamin perempuan. Untuk pendidikan akhir Perguruan tinggi (S1). umur responden, diketahui sebanyak 15 orang (15%) memiliki dibawah 25 tahun, sebanyak 60 orang (60%) memiliki umur 8 orang (15%) Statistik Deskriptif dapat dilihat Hasil Pengujian Data Uji Validitas dan Reliabilitas pada tabel 4.4 Dari Tabel 4.3, terlihat hasil pengujian Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel KMO Ket Factor Cronbac loading h’s Alpha Komitmen 0,729 0,5810,824 Valid, 0,761 Reliabe l Kepemimpi 0,862 0,6920,905 Valid, nan 0,786 Reliabe l Kepuasan 0,861 0,6010,902 Valid, Kerja 0,914 Reliabe l Kinerja 0,709 0,8370,841 Valid, Individu 0,889 Reliabe l Sumber: Data Primer diolah tahun 2014 pengujian instrumen dari sisi validitas diketahui diperoleh nilai KMO-MSA dari keempat variabel penelitian telah berada diatas 0,5, Dimana secara berturut-turut nilai KMO-MSA dimulai dari variabel komitmen, kepemimpinan, kepuasan kerja dan kinerja individu adalah sebesar 0,729, 0,862, 0,861 dan 0,709, hal ini memberikan arti bahwa item-item dari Variabel keempat variabel tersebut layak untuk N Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Kisaran Kisaran Teoritis Aktual Mean 29,87 36,63 Stan dar Devi asi 5,29 5,78 22,65 4,33 17,25 2,36 dianalisis atau dapat mengukur tingkat Komitmen 100 11-55 11-39 Kepemimpi 100 9-45 5-44 nan Kepuasan 100 6-30 12-30 Kerja Kinerja 100 4-20 8-20 Individu Sumber: Data Primer diolah tahun 2014 kevalidan. Sementara reliabilitas, untuk secara pengujian keseluruhan menyimpulkan semua variabel penelitian telah reliable atau handal dengan kata lain telah terdapat tingkat Tabel 4.5 kekonsistenan Regresion Weights Full Model jawaban responden terhadap semua itemHipot esis 1 Hub Estima S.E Variabel te Komitme 0,239 0,08 n 6 terhadap kinerja individu 2 Kepemim 0,256 0,11 pinan 6 terhadap kinerja individu 3 Kepuasan 0,386 0,10 kerja 4 terhadap kinerja individu 4 Komitme 0,299 0,08 n 1 terhadap kepuasan kerja 5 Kepemim 0,683 0,09 pinan 2 terhadap kepuasan kerja Sumber: Data Primer diolah tahun 2014 item pernyataan yang ada, dimana nilai Cronbach’s alpha telah berada diatas 0,6. Dimana untuk variabel komitmen nilai Cronbach’s alpha adalah sebesar 0,824, untuk variabel kepemimpinan nilai koefisien Cronbach’s alpha adalah sebesar 0,905, selanjutnya untuk variabel kepuasan kerja nilai Cronbach’s alpha yaitu sebesar 0,902 dan untuk variabel kinerja individu nilai Cronbach’s alpha adalah sebesar 0,841. Statistik Deskriptif 9 C.R P Ket 2,77 5 0,0 06 Hipot esisi diteri ma 2,20 8 0,0 27 Hipot esisi diteri ma 3,70 7 ** * Hipot esisi diteri ma 3,69 6 ** * Hipot esisi diteri ma 7,42 4 0,0 3 Hipot esisi diteri ma Variabel Komitmen terhadap kinerja individu melalui kepuasan kerja Kepemimpinan terhadap kinerja individu melalui kepuasan kerja Hasil Total Effects 0,354 Direct Effects 0,239 Indirect Effects 0,115 ket Hasil pengujian pada Tabel 4.6, Hipotesis ditolak menemukan bahwa variabel komitmen terbukti 0,520 0,256 0,264 dapat mempengaruhi secara signifikan variabel kinerja individu dengan Hipotesis diterima arah pengaruh positif. Dimana nilai koefisien estimate 0,239 yang merupakan Pengujian dan Pembahasan besarnya Hipotesis kontribusi pengaruh yang diberikan, nilai standar error (SE) sebesar Dilihat dari tabel 4.5 Pengujian 0,086 dan nilai critical rasio (CR) sebesar hipotesis dilakukan dengan menganalisa 2,775, pada alpha 0,05 dengan tingkat nilai CR dan nilai P (probabilitas) pada signifikan hasil oleh data regresion weights full Dikarenakan nilai P (probabilitas) kecil model. Cara untuk menilai diterima atau dari nilai alpha sebesar 0,05 atau nilai CR ditolaknya hipotesis juga dapat dengan yang merupakan t hitung > dari t tabel melihat dihasilkan nilai dan ρ (probabilitas) dibandingkan yang P (probabilitas) 0,006. sebesar 1,96, maka hipotesis ini (H1) dapat dengan diterima. kesalahan menolak data atau alpha 0,05. dan jika nilai ρ ≥ 0.05 maka hipotesis Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Individu Hipotesis ini ditujukan untuk ditolak, (Ghazali, 2008). menguji pengaruh kepemimpinan terhadap Jika nilai ρ ≤ 0.05 maka hipotesis diterima kinerja individu karyawan BUMN yang Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Individu Hipotesis ini ditujukan untuk menguji pengaruh komitmen terhadap kinerja individu karyawan BUMN yang ada di Kota Padang. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan melihat nilai P (Probabilitas) dari hasil Analisys of Moment Structural 6.0 (AMOS). Pengujian ini disajikan pada tabel 4.6 berikut ini : ada di Kota Padang. Pengujian hipotesis ini dilakukan (Probabilitas) melihat dari hasil nilai P Analisys of Moment Structural 6.0 (AMOS). Tabel 4.7 Regression Weight untuk Hipotesis 2 Hub var Estimat e 0.256 SE CR P Kepemimpina 0.11 2.20 0.02 n terhadap 6 8 7 kinerja individu Sumber:Hasil pengolahan data,2014 Tabel 4.6 Regression Weight untuk Hipotesis 1 Hub var Estimate SE CR P Komitmen 0.239 0.086 2.775 0.006 terhadap kinerja individu Sumber:Hasil pengolahan data,2014 dengan Ket H1 diterima Ket H2 diterim a Hasil pengujian pada tabel 4.7 di atas, 10 diperoleh hasil bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh signifikan critical rasio (CR) sebesar 3,707, pada positif terhadap kinerja individu. Dimana alpha 0,05 dengan tingkat signifikan P nilai koefisien pengaruh variabel ini adalah (probabiltas) **** atau 0,00 signifikan sebesar 0,256, dengan nilai standar error pada kesalahan menolak data sebesar 0,01. (SE) sebesar 0,116 dan nilai critical rasio Dikarenakan nilai P (probabilitas) kecil (CR) sebesar 2,208, pada alpha 0,05 dari nilai alpha sebesar 0,05 atau (0,000 < dengan tingkat signifikan P (probabilitas) 0,05) dengan nilai CR yang merupakan t 0,027. Dikarenakan nilai P (probabilitas) hitung > dari t tabel sebesar 1,96 atau kecil dari nilai alpha sebesar 0,05 atau 3,707 > 1,96, maka hipotesis ini (H3) dapat (0,027 < 0,05) dengan nilai CR yang diterima atau terbukti. merupakan t hitung > dari t tabel sebesar Pengaruh 1,96 atau 2,208 > 1,96, maka hipotesis ini Kepuasan Kerja (H2) dapat diterima. Hipotesis dilakukan (Probabilitas) dari hasil P Analisys of melihat dari hasil nilai P Analisys of Moment Structural 6.0 (AMOS). Pengujian ini disajikan pada Tabel 4.9 berikut ini : Tabel 4.9 Moment Structural 6.0 (AMOS). Pengujian Regression Weight untuk Hipotesis 4 Hub var Estimate SE CR P komitmen 0.299 0.081 3.696 *** terhadap kepuasan kerja Sumber:Hasil pengolahan data,2014 ini disajikan pada Tabel 4.8 berikut ini : Tabel 4.8 Regression Weight untuk Hipotesis 3 Hub var Estimate SE CR P Kepuasan 0.386 0.104 3.707 *** kerja terhadap kinerja individu Sumber:Hasil pengolahan data,2014 dengan (Probabilitas) ada di Kota Padang. Pengujian hipotesis ini nilai untuk di Kota Padang. Pengujian hipotesis ini kinerja individu karyawan BUMN yang melihat ditujukan kepuasan kerja karyawan BUMN yang ada menguji pengaruh kepuasan kerja terhadap dengan ini terhadap menguji pengaruh komitmen terhadap Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Individu Hipotesis ini ditujukan untuk dilakukan Komitmen Ket H3 diterima Ket H4 diterima Dari tabel di atas, hasil pengujian menyimpulkan terdapat pengaruh komitmen yang signifikan positif terhadap Berdasarkan Tabel 4.8, diperoleh kepuasan kerja, dengan koefisien estimasi hasil yang menyatakan terdapat pengaruh pengaruh sebesar 0,299, dengan nilai yang signifikan positif kepuasan kerja standar error (SE) sebesar 0,081 dan nilai terhadap kinerja individu, dengan koefisien critical rasio (CR) sebesar 3,696, pada pengaruh sebesar 0,386, dengan nilai alpha 0,05 dengan tingkat signifikan P standar error (SE) sebesar 0,104 dan nilai (probabiltas) **** atau 0,000 signifikan 11 pada kesalahan menolak data sebesar 0,01 dihasilkan lebih rendah dari nilai alpha atau 1%. Dikarenakan nilai P (probabilitas) sebesar 0,05 atau (0,030 < 0,05) dengan kecil dari nilai alpha sebesar 0,05 atau nilai CR yang merupakan t hitung > dari t (0,000 < 0,05) dengan nilai CR yang tabel sebesar 1,96 atau 7,424 > 1,96, oleh merupakan t hitung > dari t tabel sebesar karena itu hipotesis ini dapat diterima dan 1,96 atau 3,696 > 1,96, dengan demikian dibuktikan. hipotesis ini dapat diterima dan dibuktikan. Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Individu melalui Kepuasan Kerja Hipotesis ini ditujukan untuk Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja Hipotesis ini ditujukan untuk menguji pengaruh komitmen terhadap menguji pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja Individu melalui kepuasan kerja kepuasan kerja pada karyawan BUMN karyawan BUMN yang ada di Kota yang ada di Kota Padang. Pengujian Padang. Penilaian hipotesi ini dilakukan hipotesis ini dilakukan dengan melihat dengan melihat pengaruh langsung (direct nilai P (Probabilitas) dari hasil Analisys of effects) dan pengaruh tidak langsung Moment Structural 6.0 (AMOS). Pengujian (indirect effects) dari variabel intervening ini disajikan pada Tabel 4.10 berikut ini : pada Analysis Of Moment Structure 6.0 Tabel 4.10 (AMOS). Regression Weight untuk Hipotesis 5 Hub var Estimat e 0.683 SE CR P kepemimpina 0.09 7.42 0.03 n terhadap 2 4 0 kepuasan kerja Sumber:Hasil pengolahan data,2014 Berikut ringkasan hasil perbandingan antara pengaruh langsung Ket dengan pengaruh tidak langsung melalui H5 diterim a variabel intervening yang dalam hal ini adalah variabel kepuasan kerja Tabel 4.11 berikut ini: Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.11 Tabel 4.10, ditemukan terdapat pengaruh Perbandingan Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung yang signifikan positif kepemimpinan Hub var terhadap kepuasan kerja, dengan koefisien estimasi pengaruh sebesar 0,683, dengan Total Pengar uh Total Effects 0.354 Pengaruh Langsung (Direct Effects) Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effects) 0.115 Komitmen 0.239 terhadap kinerja individu melalui kepuasan kerja Sumber:Hasil pengolahan data,2014 nilai standar error (SE) sebesar 0,092 dan nilai critical rasio (CR) sebesar 7,424, pada alpha 0,05 dengan tingkat signifikan P (probabiltas) 0,030 signifikan pada Ket H6 ditol ak kesalahan menolak data sebesar 0,05 atau Dari tabel 4.11 dapat diketahui 5%. Sama halnya dengan penilaian di atas, bahwa tingkat pengaruh langsung antara dikarenakan nilai P (probabilitas) yang 12 komitmen memiliki terhadap bobot kinerja 0,239 individu lebih Tabel 4.12 besar Perbandingan Pengaruh Langsung dan Tidak dibandingkan pengaruh tidak langsung yaitu sebesar 0,115. Temuan Langsung Hub var ini Total Pengar uh Total Effects 0.520 menunjukkan bahwa kontribusi variabel intervening dalam hal ini variabel Pengaruh Langsung (Direct Effects) Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effects) 0.264 Kepemimpina 0.256 n terhadap kinerja individu melalui kepuasan kerja Sumber:Hasil pengolahan data,2014 kepuasan kerja tidak lebih baik dari pengaruh langsung variabel komitmen terhadap kinerja individu atau 0,239 > Ket H7 diteri ma 0,115. Hal ini juga dapat ditambahkan Hasil pengujian pada tabel di atas, bahwa variabel kepuasan kerja tidak dapat menginformasikan memediasi pengaruh komitmen terhadap kinerja individu memiliki bobot 0,256 data sebesar 0,05. Oleh karena itu hipotesis lebih rendah dibandingkan pengaruh tidak ini tidak terbukti atau ditolak. langsung melalui kepuasan kerja yaitu Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Individu melalui Kepuasan Kerja Hipotesis ini ditujukan untuk sebesar 0,264 atau 0,256 < 0,64. Temuan ini diartikan kerja bahwa sebagai variabel variabel intervening mampu memberikan penguatan kinerja Individu melalui kepuasan kerja terhadap pengaruh kepemimpinan dengan karyawan BUMN yang ada di Kota kinerja individu. Dengan kata lain variable Padang. Penilaian hipotesis ini dilakukan kepuasan dengan melihat pengaruh langsung (direct kerja mampu memediasi pengaruh kepemimpinan terhdap kinerja effects) dan pengaruh tidak langsung individu. Dengan demikian hipotesis dapat (indirect effects) dari variabel intervening diterima atau dibuktikan pada kesalahan pada Analysis Of Moment Structure 6.0 ringkasan dapat kepuasan menguji pengaruh kepemimpinan terhadap Berikut pengaruh langsung antara kepemimpinan terhadap kinerja individu pada kesalahan menolak (AMOS). bahwa menolak data sebesar 0,05. hasil perbandingan antara pengaruh langsung PENUTUP dengan pengaruh tidak langsung melalui Kesimpulan variabel intervening yang dalam hal ini Berdasarkan adalah variabel kepuasan kerja Tabel 4.12 pengolahan berikut ini: data hasil penelitian yang dilakukan dan di perusahaan BUMN yang ada di kota Padang, 13 responden yang digunakan sebanyak 100 karyawan, menggunakan Structural 3. Penelitian yang akan datang Equation Modeling. Dapat diharapkan, dapat dilakukan dengan bahwa hipotesis satu, memperluas model dalam penelitian ini disimpulkan dua,tiga,empat,lima, dan tujuh diterima; untuk melihat faktor-faktor yang sedangkan hipotesis enam ditolak. mempengaruhi kinerja individu secara Keterbatasan lebih baik. 1. Penelitian mengambil data dengan media kuesioner, penggunaan Daftar Pustaka Abdulloh, 2006, Pengaruh Budaya Organisasi, Locus of Control dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor Pelayanan pajak Semarang Barat, Tesis Program Studi Magiser Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang kuesioner mempunyai kelemahan yaitu bias perseptual yaitu perbedaan seseorang dalam memandang sesuatu, sehingga peneliti mengendalikan tidak dapat jawaban dari responden. Arif, 2. Sampel yang diajukan kecil serta populasi yang digunakan juga tidak terlalu besar hanya perusahaan BUMN yang ada di kota Padang. Sempitnya populasi yang diajukan di dalam Baihaqi, Muhammad Fauzan, 2010, Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening, Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang penelitian tidak bias di generalisasi. Saran 1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengantar langsung ke perusahaan dan melakukan wawancara Rusdan, 2010, Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan, Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang langsung dengan karyawan sehingga peneliti Bintang, Gabriel, 2008, Pengaruh Self Efficacy Terhadap Kinerja Individual pada Lucky Star Wedding Organizer, Skripsi Jurusan Manajemen, Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang mendapatkan hasil yang diinginkannya, untuk menghindari bias perseptual. 2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas daerah penelitian karena Brahmasari, Ida. Ayu, dan Agus Suprayetno, 2008, Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan, Jurnal Manajemen dan jumlah responden atau sampel yang masih relatif kecil yang didapat oleh peneliti sehingga belum dapat mewakili populasi secara keseluruhan. 14 Kewirausahaan, Volume 10, No 2, 124-135 Karyawan sebagai Intervening, Tesis Manajemen,Universitas Diponegoro, Semarang Devi, Eva K. Diana, 2009, Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi, Terhadap Kinerja Karyawan dengan Komitmen Organisasional sebagai Variabel Intervening, Tesis Program Studi Magister Manajemen, Semarang Restuningdiah, Nurike, 2009, Pengaruh Komitmen Profesional terhadap Kepuasan Kerja Akuntan Pendidik melalui Komitmen Organisasi, Skripsi Fakultas Ekonomi,Universitas Negeri Malang Fakhrizal, Nuzul, Mukhlis Yunus, Amri, 2012, Pengaruh Komitmen Individu, Organisasi, dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Serta Dampaknya Pada Kinerja Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh, Jurnal Manajemen, Volume 2, No 1, 66-84 Hadi, variable Magister Rivai, Veithzal, 2004, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, RajaWali, Jakarta Suwatno dan Donni Juni Priansa, 2011, Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis, Cetakan kedua, Alfabeta, Bandung Dwi. Prasetyo, 2011, Analisis Pengaruh Kepemimpinan Superleadership Terhadap Kinerja dengan Komitmen sebagai Variabel Intervening, Aset, Volume 13, No 2, 95-109 Trisnaningsih, Sri, 2001, Pengaruh Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Auditor: Motivasi Sebagai Variabel Intervening, Tesis Program Studi Magister Akuntansi, Universitas Diponegoro, Semarang Heriyanti, Dewita, 2007, Analisis Pengaruh Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan dengan Komitmen Organisasional sebagai Variabel Intervening, Tesis Program Studi Magister Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang Wahab, Rahmatullah. Burhanuddin, 2012, Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Mandiri (Persero) TBK Makassar, Skripsi Jurusan Manajemen, Universitas Hasanuddin Makassar Wibowo, 2011, Manajemen Perubahan, Cetakan Keempat, RajaGrafindo Persada, Jakarta Indrayani, Murni, 2012, Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Tesis Magister Manajemen, Universitas Hasanuddin, Makassar Wirawan, 2009, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Salemba Empat, Jakarta www.padang-today.com). Mariam, Rani 2009, Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan melalui Kepuasan Kerja 15