BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Pengertian komunikasi secara etimologis berasal dari perkataan latin “communicatio”. Istilah ini bersumber dari perkataan “communis” yang berarti sama; sama di sini maksudnya sama makna atau sama arti. 25 Dapat disimpulkan makna dari komunikasi adalah ketika pesan yang disampaikan komunikator dapat diterima oleh komunikan. Komunikasi pemasaran dapat diuraikan dari dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses penyampaian pemikiran dan pemahaman antar perorangan atau antara perorangan dengan organisasi, atau sebaliknya.26 Sedangkan pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya melakukan pertukaran nilai-nilai antara mereka dengan para pelanggannya.27 Kotler menyebutkan pemasaran adalah proses sosial dari individu atau sekelompok orang untuk meraih apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penawaran dan pertukaran nilai produk dan jasa dengan yang lainnya.28 Pada dasarnya pemasaran adalah suatu proses kegiatan untuk memenuhi, memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen akan barang atau jasa melalui proses pertukaran. Komunikasi pemasaran 25 Onong Uchjana Effendy. Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003. Hal 30 26 Rudy, Harjanto. Op.Cit. Hal. 30 27 Ibid. 28 John E. Kennedy and R. Dermawan S. Marketing Communication Teknik dan Strategi. Jakarta : Bhuana Lima Populer, 2006, Hal 1 12 membahas sejumlah masalah yang saling berkaitan erat, dan mempengaruhi strategi serta aplikasi komunikasi dalam pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Semua organisasi modern baik perusahaan bisnis maupun nirlaba menggunakan berbagai bentuk komunikasi pemasaran untuk mempromosikan apa yang mereka tawarkan dan mencapai tujuan financial dan nonfinansial. Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. 29 Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan komunikasi pemasaran adalah sebuah serangkaian kegiatan pemasaran yang digunakan sebagai proses penyampaian pesan dari perusahaan ke konsumen. 2.2 Business-to-Business Marketing Dalam pemasaran terdapat dua jenis pendekatan dalam sebuah perusahaan, yaitu Business-to-Consumer (B2C) dan Business-to-Business (B2B). Pada pelaksanaan kerjanya, MNI merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di B2B, karena melakukan pendekatan ke pihak client yang merupakan perusahaan pula. Business-to-business marketing adalah kegiatan yang memfasilitasi terjadinya pertukaran produk dengan pelanggan dalam pasar industri, mencakup semua perusahaan yang memberi barang dan jasa industri untuk 29 Sutisna, SE.ME, Op. Cit., Hal. 268 13 digunakan dalam memproduksi barang dan jasa yang akan dijual. 30 Pemasaran business-to-business berbeda dengan pemasaran konsumen, hal ini dapat dilihat dari karakteristik produk, hubungan antara penjual dan pembeli, perilaku pembelian, saluran distribusi, metode promosi dan harga yang digunakan. Sebuah brand entah sedang proses launching, repositioning brand atau memasuki pasar baru, pemasar mengatakan bahwa mereka menginginkan partner agensinya untuk mengetahui mengenai bisnis mereka dan dapat membantu mengatur strategi marketingnya. Pemasar mengatakan kriteria utama mereka dalam menentukan partner agensi mereka termasuk pengalaman B2B, wawasan mengenai industri dan bisnis yang digeluti klien, memiliki rasa tanggap terhadap kebutuhan klien dan memiliki chemistry yang baik. 31 Mengelola business-to-business sangat berbeda dengan business-tocustomer karena tingkat kompleksitas yang jauh lebih rumit dibanding langsung berhadapan dengan business-to-customer karena dari sisi pengambilan keputusan, banyak pihak yang ikut andil dan harus diyakinkan. Oleh karena itu, sales person harus mampu mencari tahu apa yang paling dibutuhkan oleh klien, salah satunya adalah dengan cara memperluas dan menjaga relasi yang baik dengan klien. 30 Budiarto Subroto. Pemasaran Industri. Andi Publisher. Yogyakarta, 2011. Hal. 241 Kate, Maddox. “Marketers Get Down to Business When Selecting Agency Partners” B to B 97.8 (Sep 17, 2012) : n/a. 31 14 2.2 Bauran Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran mencakup berbagai kegiatan yang aplikasinya secara spesifik tergantung pada situasi yang harus dihadapi oleh sebuah merek dalam suatu produk tertentu. Berbagai kegiatan ini biasa dikenal sebagai bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi (promotion mix). Komponen-komponen yang terdapat dalam promotion mix adalah: advertising (periklanan), sales promotion (promosi penjualan), personal selling (penjualan tatap muka), publicity and public relations (publisitas dan hubungan masyarakat), direct marketing (penjualan langsung)32 Dari beberapa elemen diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Advertising/periklanan Periklanan adalah suatu komponen promosi yang digunakan oleh perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuasif terhadap pembeli dan masyarakat yang ditargetkan dengan tujuan untuk mempengaruhi tindakan dengan menciptakan kesadaran dan memperkuat perilaku yang diinginkan.33 Selain itu, menurut Ralph Alexander, iklan dapat didefinisikan sebagai any paid form of non personal communication about an organization, product, service or idea by an identified sponsor. Sebuah bentuk dari komunikasi non personal mengenai suatu organisasi, produk, jasa atau ide yang dibayarkan oleh sponsor yang diketahui.34 32 Philip Kotler dan Gary Armstrong. Principle of Marketing, Cetakan Kesepuluh, New Jersey: Prentince Hall, 2002. Hal. 600 33 Subroto Budiarta. Pemasaran Industri, Andi Publisher, Yogyakarta, 2011. Hal 241 34 Morrisan. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta: Ramdina Prakasa, 15 Membuat iklan membutuhkan biaya yang tidak murah, investasi besar-besaran ini menunjukkan bahwa banyak perusahaan yang memiliki keyakinan akan efektivitas periklanan. Periklanan selalu dilakukan perusahaan karena beragam fungsi komunikasi yang sangat penting bagi bisnis dan organisasi lainnya.35 2. Sales Promotion/promosi penjualan Promosi penjualan merupakan segala bentuk penawaran jangka pendek yang ditujukan kepada pembeli, pengecer atau pedagang grosir dan dirancang untuk memperoleh respon spesifik dan segera.36 Perusahaan menggunakan strategi ini apabila ingin melihat respon konsumen lebih cepat, biasanya langsung terlihat dari angka penjualan yang meningkat atau stagnan. 3. Personal Selling/penjualan perorangan Personal selling merupakan suatu bentuk promosi yang menggunakan tenaga penjual untuk menginformasikan, mendidik dan melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa secara bertatap muka langsung. 37 Personal selling biasanya berupa presentasi personal oleh wiraniaga perusahaan pemasar dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.38 2007. Hal. 14 Terence A. Shimp, Op, Cit. Hal. 357 36 Fandy Tjiptono, Chandra Gregorius., Andriana Dedi. Pemasaran Strategik, Yogyakarta: CV. Andi Offset. 2008. Hal 546. 37 Terence A. Shimp Periklanan Promosi Edisi Kelima, Erlangga, 2003. Hal. 5 38 Rudy Harjanto. Op, Cit. Hal 35 35 16 4. Publicity and public relations/publisitas dan hubungan masyarakat Public relations merupakan fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi demi kepentingan publik dan melaksanakan program aksi dan komunikasi untuk membentuk pemahaman dan akseptasi publik yang dimaksud publik dalam konteks ini adalah semua kelompok yang memiliki kepentingan atau dampak aktual maupun potensial pada kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan.39 Publisitas merupakan berbagai bentuk komunikasi tanpa bayar guna meningkatkan citra perusahaan, produk atau merek. 5. Direct marketing/penjualan langsung Definisi direct marketing adalah sebuah komunikasi pemasaran dimana pemasar melakukan kegiatan berkomunikasi langsung dengan khalayak sasarannya untuk mendapatkan tanggapan atau transaksi langsung.40 Karena kemampuannya mengukur hasil kegiatan inilah pemasaran langsung seringkali digunakan untuk meningkatkan penjualan. Beberapa contoh dari kegiatan ini adalah, teknik penawaran lewat pos (direct mail), penawaran dan penjualan melalui iklan-iklan televisi, penawaran melalui telepon, pemesanan suatu produk lewat pos (mail order), yang kesemuanya dewasa ini lebih dikenal sebagai teknik-teknik pemasaran tanggapan langsung (direct response marketing). 39 40 Fandy Tjiptono, Chandra Gregorius., Andriana Dedi. Op.cit., Hal 556 Rudy Harjanto. Op, Cit. Hal. 37 17 2.3 Komunikasi Antar Pribadi Komunikasi antar pribadi atau biasa dikenal dengan interpersonal communication adalah interaksi tatap muka antara dua orang atau beberapa orang, dimana pengirim data menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung pula.41 Komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang. 42 Sedangkan komunikasi antarpribadi didefinisikan oleh Joseph A. Devito dalam bukunya “The Interpersonal Communication Book” (Devito, 1989: 4) sebagai “Proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika”. Berdasarkan definisi Devito itu, komunikasi antarpribadi dapat berlangsung antara dua orang yang memang sedang berdua-duaan43 Dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya, komunikasi antarpribadi dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan.44 Tetapi komunikasi persuasif antarpribadi seperti ini hanya digunakan kepada komunikan yang potensial saja. 45 Dari beberapa defisini komunikasi antarpribadi tersebut, maka dapat disimpulkan komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang berlangsung 41 Agus Hardjana. Komunikasi Interpersonal dan Intrapersonal. Yogyakarta: Kanisius, 2003. Hal. 85. 42 Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Grasindo, 2004. Hal. 32 43 Onong Uchjana Effendy. Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003. Hal 59 44 Ibid. Hal. 61 45 Ibid. Hal. 62 18 tatap muka, sifatnya sangat pribadi dan bisa langsung mengetahui keinginan konsumen secara mendalam. 19 2.4 Personal Selling 2.4.1 Definisi Personal Selling Personal selling adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang menggunakan interaksi antarpribadi. 46 Kegiatan personal selling merupakan bagian dari kegiatan promosi yaitu cara untuk memperkenalkan dan menarik minat konsumen terhadap produk yang ditawarkan secara tatap muka. Dalam bukunya, Terence A. Shimp mengatakan bahwa personal selling adalah suatu bentuk komunikasi orang per orang dimana seorang wiraniaga berhubungan dengan calon pembeli dan berusaha mempengaruhi agar mereka membeli.47 Sedangkan menurut Tjiptono, personal selling adalah bentuk komunikasi langsung antara produsen dan konsumen untuk mengenalkan produk kepada calon pemahaman agar mereka pelanggan, mencoba dan memberikan bersedia membeli produknya.48 Sedangkan menurut Kotler, personal selling adalah interaksi secara langsung antara penjual dengan satu atau lebih calon konsumen dengan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan dan menerima pesanan.49 William G. Nickels mengemukakan bahwa personal selling adalah interaksi seorang antar individu saling bertemu muka yang 46 Ibid. Hal. 44 Terence A. Shimp. Aspek Tambahan Komunikasi Terpadu, Periklanan Promosi, University of South Carolina, Jilid II, Edisi Kelima, Erlangga, 2000. Hal 131 48 Fandi Tjiptono. Strategi Pemasaran, Andi Publisher, Yogyakarta, 1997, hal. 224. 49 Philip Kotler. Marketing Management, 11th ed. Upper Saddle, New Jersey: Prentice Hall, Hal. 560 47 20 ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. 50 Personal selling adalah hubungan interpersonal, sebuah proses yang berorientasikan kepada konsumen yang didesain sedemikian rupa untuk memuaskan kebutuhan klien dalam jangka panjang. 51 Dalam saluran komunikasi personal melibatkan duaorang atau lebih, berkomunikasi dengan tatap muka, atau presentasi dihadapan sekelompok audience, sehingga umpan balik atau feedback dan evaluasi mengenai pesan yang disampaikan dapat segera dilakukan. Personal selling karena komunikasinya berlangsung tatap muka, maka termasuk dalam komunikasi antarpribadi. Ketika menyampaikan pesan, umpan balik berlangsung seketika (immediate feedback) dan pada saat itu juga kita mengetahui tanggapan komunikan terhadap pesan yang disampaikan. Apabila umpan baliknya positif, artinya tanggapan komunikan menyenangkan, sebaliknya jika tanggapannya negatif, maka dapat langsung mengubah gaya komunikasi. Oleh karena keampuhan dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan itulah, maka bentuk komunikasi antarpribadi acapkali dipergunakan untuk melancarkan komunikasi persuasif (persuasive communication) yakni suatu teknik komunikasi secara psikologis manusiawi yang 50 Bashu Swastha dan Irawan, Azas-azas Marketing, Edisi Ketiga, Liberty, Yogyakarta 1999. Hal. 260 51 Bradley S. O Hara. “Evaluating the effectiveness of trade shows: A personal selling perspective”. The Journal of Personal Selling & Sales Management13.3 (Summer 1993): 67. 21 sifatnya halus, luwes berupa ajakan, bujukan atau rayuan. 52 Personal selling memungkinkan untuk mencari pembeli atau membujuk konsumen sehingga dapat membuka jalan untuk mencapai tujuan, memenuhi kebutuhan dan mendorong transaksi pembelian. Personal selling merupakan sarana efektif untuk membangan preferensi, keyakinan dan tindakan pembelian.53 Personal selling dapat dijadikan metode yang efektif karena komunikasi personal antara konsumen dan sales person dapat meningkatkan keterlibatan (involvement) konsumen dengan produk atau proses pengambilan keputusan dan situasi komunikasi yang interaktif memungkinkan sales person untuk melakukan adaptasi terhadap informasi yang disajikan agar sesuai dengan kebutuhan konsumen.54 Komunikasi yang terjadi antara wiraniaga dengan khalayak sasaran inilah yang dapat mempengaruhi khalayak sasaran. Istilah wiraniaga digunakan untuk beraneka jenis produk atau jasa yang akan dijual. Diantaranya adalah perwakilan penjualan (sales representatives), perwakilan medis (medical representatives), pembina usaha (account executives), konsultan penjualan (sales consultants), konsultan kecantikan (beauty consultants), insinyur penjualan (sales engineers), pelaksana penjualan (sales operators) 52 Onong Uchjana Effendy.Op.Cit., Hal 62 Ibid. Hal. 580 54 Peter J, Paul, dan Herry C. Olson. Consumer Behaviour and Marketing Strategy, 4th ed. Irwin. 53 22 dan sebagainya.55 Untuk menunjang keberhasilan sales person dalam melakukan tugasnya, maka diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki sales person adalah sebagai berikut:56 1. Aptitude: Setiap sales person diharapkan mempunyai tingkat kecerdasan yang cukup, kepentingan dan karakteristik dari pribadi yang baik 2. Skill level: kemampuan yang sangat penting untuk dapat memperoleh pelanggan. Skill level terbagi sebagai berikut: a. Technical skill adalah kemampuan sales person menguasai product knowledge serta informasi yang berhubungan dengan produk b. Interpersonal skill adalah kemampuan sales person berkomunikasi dengan calon konsumen sehingga dapat membuat pembicaraan yang menarik c. Salesman ship adalah kemampuan sales person untuk dapat membuat daftar kunjungan sampai dengan membujuk calon pelanggan untuk dapat memakai atau membeli produk yang ditawarkan 3. Motivational level adalah motivasi yang dimiliki oleh sales person dalam melakukan tugasnya 4. Role perception adalah bagaimana seorang sales person mempersiapkan apa yang diatur oleh perusahaan 55 56 Rudy Harjanto. Op. Cit, Hal. 44 Philip Kotler. Strategi Pemasaran, Jakarta 2001, hal. 151 23 5. Personal characteristic adalah kepribadian yang dimiliki oleh sales person berkaitan dengan umur, penampilan dan harapan Pada aplikasinya, personal selling juga terdapat bentuk tradisionalnya, dimana pendekatan selling-approach yang diutamakan. Maksudnya adalah sebagai perusahaan harus fokus terhadap barang yang mereka berikan kepada konsumen. Padahal pada proses pemasaran pentingnya suatu pendekatan bisnis keseluruhan dengan berorientasi pemasaran (“kami fokus pada membuat apa yang pelanggan inginkan”). Bahwa pada realitanya di pasar, personal selling adalah sebuah komponen yang sangat diperlukan dalam mencapai kesuksesan dalam persaingan.57 Dari seluruh definisi tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa personal selling adalah suatu bentuk interaksi pribadi antara pemasar dengan calon pembeli, yang mana menggunakan tenaga pemasar itu sendiri untuk menjelaskan mengenai produk, melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk tercapai hasil akhir, yaitu calon pembeli tersebut dapat membeli produk secara langsung kepada tenaga pemasar tersebut. Selain itu dengan personal selling kita lebih mengetahui keinginan konsumen, karena personal selling memungkinkan adanya hubungan yang lebih erat antara tenaga pemasar dengan pelanggan. 57 Roger Brooksbank. “The New Model of Personal Selling: Micromarketing”. The Journal of Personal Selling & Sales Management, vol. 3 no 3, 1995): 61 24 2.4.2 Keunggulan dan Kelemahan Personal Selling Setiap kegiatan komunikasi pemasaran dalam bauran promosi pasti memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri. Begitu juga dengan personal selling. Keunggulan personal selling diantaranya adalah sebagai berikut:58 1. Wiraniaga dan calon konsumen membentuk komunikasi tatap muka, sehingga dengan sendirinya menciptakan saling empati dari kedua belah pihak 2. Wiraniaga dan calon konsumen pun membangun komunikasi dengan derajat perhatian antar pribadi yang relatif sama 3. Komunikasi dua arah ini memungkinkan wiraniaga dapat menanggapi secara langsung dan segera segala pertanyaan calon konsumen. Begitu pula sebaliknya, wiraniaga dapat menggali kebutuhan dan keinginan spesifik calon konsumen 4. Penjualan perorangan sangat ideal sebagai forum untuk menjelaskan secara lebih lengkap segala informasi tentang produk yang kompleks, atau secara teknis penjelasannya sulit disederhanakan 5. Memungkinkan dilakukan demonstrasi penggunaan produk secara langsung 6. Kekerapan pertemuan yang tinggi antara wiraniaga dengan 58 Rudy Harjanto. Op.Cit., Hal. 55 25 calon konsumen memungkinkan terciptanya hubungan jangka panjang yang serasi Selain memiliki keunggulan, personal selling juga memiliki kelemahan. Kelemahan personal selling adalah mahalnya biaya penyelenggaraan, khususnya biaya untuk para wiraniaga. Contohnya wiraniaga selain mendapatkan gaji tetap, juga mendapatkan insentif berupa komisi atau bonus. Selain itu, efisiensi menjadi rendah jika calon konsumen yang harus dikunjungi cukup banyak. Karena pada waktu yang sama, seorang wiraniaga hanya dapat melakukan kontak dengan satu calon konsumen. 59 2.5 Implementasi Personal Selling Menurut Nurdin Usman dalam bukunya yang berjudul Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu system. Implementasi bukansekedar aktivitas tapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan. Sedangkan menurut Guntur Setiawan dalam bukunya Implementasi Dalam Birokrasi Pembangunan, implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan prosesinteraksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif. 59 Rudy Harjanto. Op.Cit., Hal 56 26 Berikut ini adalah tahapan utama dalam proses sales dalam personal selling:60 60 Chris Fill. Marketing Communication: Frameworks, theories and applications. Prentice Hall. Hal. 417 27