PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI FAKULTAS TEKNIK UNP JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : VII PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : 2 x 50 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TOPIK : PENYEARAH BRIDGE TEI051 SATU FASA SEMI TERKENDALI I. TUJUAN 1. Mahasiswa terampil merangkai penyearah bridge satu fasa semi terkendali menggunakan SCR 2. Mahasiswa dapat memahami karakteristik penyearah bridge satu fasa semi terkendali dengan berbagai variasi beban 3. Mahasiswa dapat menggambarkan bentuk gelombang arus dan tegangan penyearah bridge satu fasa semi terkendali pada berbagai variasi beban II. TEORI SINGKAT Pada penyearah bridge satu fasa semi terkendali terdapat dua buah SCR dan dua dioda sebagai saklar dayanya. Skema penyearah bridge satu fasa semi terkendali diperlihatkan pada Gambar 1(a). Bentuk gelombang input dan outputnya ditunjukkan oleh Gambar 1(b). T1 T2 220 Vac R D1 D2 (a) Skema rangkaian Gambar 1. Penyearah satu fasa full bridge Semi terkendali (b) Bentuk gelombang Selama setengah siklus positif, thyristor T1 terbias maju. Ketika thyristor T1 dinyalakan pada ωt = α, beban dihubungkan dengan suplai masukan melalui T1 dan D2 selama periode α ≤ ωt ≤ π. Selama setengah siklus negatif tegangan masukan, thyristor T2 terbias maju dan bila thyristor T2 dinyalakan pada ωt = π + α maka arus akan mengalir ke beban melalui thyristor T2 dan diode D1. 34 Tegangan rata-rata output : Vdc = π 2V 2 π Vm sin ωtd (ωt ) = m [− cos ωt ]α ∫ 2π 2π α = Arus dc : I dc = Vdc R Vm π (1 + cos α ) dan daya dc : Pdc = Vdc I dc Vdc dapat bervariasi dari 2Vm/π hingga 0 dengan mengubah α dari 0 sampai π. Tegangan rata-rata output maksimum adalah Vdm = 2Vm/π dan tegangan output ratarata ternormalisasi adalah Vn = Vdc = 0,5(1 + cosα ) Vdm Tegangan rms output dirumuskan dengan : Vrms ⎡ 2 π 2 ⎤ = ⎢ ∫ Vm sin 2 ωtd (ωt )⎥ ⎣ 2π α ⎦ 1/ 2 V ⎡1 ⎛ sin 2α ⎞⎤ = m ⎢ ⎜π − α + ⎟ 2 ⎠⎥⎦ 2 ⎣π ⎝ ⎡V 2 =⎢ m ⎣ 2π π ⎤ ∫α (1 − cos 2ωt )d (ωt )⎥⎦ 1/ 2 1/ 2 Vrms V , daya ac : Pac = Vrms I rms dan factor bentuk : FF = rms R Vdc P Faktor ripel : RF = FF 2 − 1 , Faktor kegunaan trafo : TUF = dc Vs I s V Vm dengan Vs = dan I s = s R 2 Arus rms : I rms = III. BAHAN DAN ALAT 1. Power Supply (60-132) 2. Thyristor control panel (70-220) 3. Resistor load (67-142) 4. Induktor load (67-300) 5. Kapasitor load (67-201) 6. Moving Iron Volmeter/Amperemeter AC/DC 0-3 A (68-114) 7. Digital Volmeter/Amperemeter AC/DC (68-116) 8. Osiloscop Double Beam 9. Kabel jumper IV. LANGKAH KERJA 1. Membuat rangkaian penyearah bridge satu fasa semi terkendali a. Buatlah rangkaian sesuai dengan diagram rangkaian seperti yang ditunjuk kan oleh Gambar 2. b. Buat rangkaian power suplai untuk output satu fasa dengan tegangan 200 Volt, seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3. 35 Gambar 2. Rangkaian percobaan Gambar 3. Rangkaian power suplay 2. Percobaan dengan beban Resistor a. Posisikan semua saklar kapasitor dalam kondisi OFF dan posisikan induktor dalam keadaan terhubung singkat dengan menghubungkan terminal link. b. Posisikan selektor penyalaan sudut pada posisi 0-180°. c. Posisikan semua saklar resistor dalam kondisi ON, sehingga resistor memiliki nilai 182 Ω d. Kalibrasi osiloskop e. Posisikan tegangan referensi penyalaan SCR pada posisi 0 f. Hubungkan power suplai ke sumber g. Hidupkan Thyristor control panel (70-220) dan Power Suplply (60-132) dengan menekan pushbutton ON h. Variasikan tegangan referensi penyalaan SCR mulai dari 0 sampai 10 Volt, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1 36 i. Amati bentuk gelombang arus dan tegangan yang ditunjukkan oleh osiloskop. Untuk melihat tegangan input, pindahkan rangkaian osiloskop ke sisi input. j. Moving Iron Volmeter/Amperemeter AC/DC 0-3 A (68-114) digunakan untuk melihat nilai rms tegangan dan arus, sedangkan Digital Volmeter /Amperemeter AC/DC (68-116) digunakan untuk melihat nilai rata-rata arus dan tegangan. k. Catat nilai puncak, rms dan nilai rata-rata dari arus dan tegangan dalam Tabel 1. 3. Percobaan dengan beban Resistor dan Induktor a. Posisikan semua saklar kapasitor dalam kondisi OFF dan lepaskan hubungan terminal link induktor. b. Setting nilai induktor dalam keadaan minimum dan ulangi langkah e sampai g pada percobaan 2 c. Atur nilai inductor menjadi 700 mH dan ulangi langkah h sampai k pada percobaan 2 4. Percobaan dengan beban Resistor dan Kapasitor a. Posisikan saklar kapasitor dalam kondisi ON (10 µF) dan pasang hubungan terminal link induktor . b. Posisikan semua saklar resistor dalam kondisi ON, sehingga resistor memiliki nilai 182 Ω c. Ulangi langkah e sampai k pada percobaan 2 dan masukkan hasil penga matan ke dalam tabel 3. d. Selesai praktek kembalikan alat dan bahan ke tempat semula dan bersihkan ruangan Tabel 1. Hasil Percobaan Beban R Vref SCR Input Vrms Irms Output Vm Vrms Vdc Bentuk Gelombang Irms Idc Vs Vout Iout 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 8 9 10 Tabel 2. Hasil Percobaan Beban RL 37 Vref SCR 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 8 9 10 Vref SCR 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 8 9 10 Input Vrms Irms Input Vrms Irms Output Vm Vrms Vdc Bentuk Gelombang Irms Idc Vs Vout Iout Tabel 3. Hasil Percobaan Beban RC Output Bentuk Gelombang Vm Vrms Vdc Irms Idc Vs Vout Iout V. TUGAS Buatlah laporan sementara berdasarkan hasil praktek yang telah anda dapatkan, kemudian buatlah laporan lengkap untuk dikumpul minggu depan VI. ANALISIS 1. Hitung nilai rms dan nilai rata-rata tegangan dan arus pada percobaan diatas. 2. Hitung daya output DC, daya output AC, efisiensi, komponen tegangan AC, factor bentuk, factor ripple dan factor kegunaan trafo. 3. Tentukan sudut penyalaan kedua SCR pada setiap variasi tegangan referensi penyalaan SCR 4. Tentukan sudut pemadaman SCR pada beban R, RL dan RC 5. Jelaskan perbedaan bentuk gelombang tegangan output saat diberi beban R, RL dan RC. Menurut anda apa yang menyebabkan perbedaan tersebut 6. Jelaskan perbedaan bentuk gelombang penyearah tak terkendali dengan penyearah semi terkendali 38 Gambar 4. Konfigurasi rangkaian pada panel Gambar 4. Konfigurasi rangkaian pada panel thyristor 39