Penggunaan Ducweed (Family Lemnaceae

advertisement
PENDAHULUAN
Sampai saat ini dalam usaha peternakan masalah pakan
merupakan masalah yang masih tetap diteliti dan dibicarakan,
karena rnasalah
merupakan
ini
mempunyai
komponen yang
peranan
yang
banyak
paling
strategis
membutuhkan
dan
biaya.
Akhir-akhir ini banyak penelitian diarahkan untuk menggunakan
bahan-bahan pakan yang berasal dari limbah industri, pertanian dan bahan pakan lain (inkonvensional) sebagai usaha menghasilkan pakan yang lebih murah.
Sistem pengolahannya juga
mendapat perhatian dengan maksud untuk meningkatkan manfaat
dan efesiensi penggunaannya sebagai bahan pakan.
Bahan pakan
untuk
ternak
unggas yang
sebagian besar
terdiri dari jagung sering dianggap bersaing dengan kebutuhan
manusia, selain itu suplainya tidak kontinu sehingga sering
mengalami f luktuasi harga.
Bahan pakan lain masih diimpor
(seperti tepung ikan, bungkil
kedele bahkan
jagung) yang
menyebabkan tingginya harga pakan di Indonesia.
Usaha
peternakan
ayam
mempunyai
ketergantungan
tinggi terhadap kuantitas dan kualitas pakan.
yang
Dengan semakin
menyebarnya usaha peternakan ayam, maka sifat ketergantungan
tersebut dapat menj urus pada "kerawanann terhadap kelangsungan produksi daging dan telur apabila tidak didukung oleh
jaminan penyediaan pakan.
chick)
Harga pakan
dan doc
(day old
terus meningkat dan sering tidak diikuti oleh pening-
katan harga dari produk peternakan, sehingga keuntungan yang
diperoleh peternak sering menipis bahkan banyak yang mengalami kerugian.
Untuk itu perlu diupayakan mencari sumber bahan pakan
alternatif yang dapat mengganti sebagian atau seluruh
suatu jenis bahan pakan.
penggunaan
bahan
kompetitif
dengan
pakan
dari
Perlu dipertimbangkan kemungkinan
inkonvensional yang
kebutuhan
manusia
,
sifatnya tidak
sehingga
ditemukan
sumber-sumber bahan pakan baru yang kemungkinannya mempunyai
kualitas yang
cukup baik.
Hanya
saja perlu diperhatikan
bahwa bahan pakan jenis inkonvensional ini hendaklah mudah
diperoleh
dan
potensinya
(ketersediaannya) cukup
banyak,
harganya lebih murah serta nilai nutriennya cukup tinggi dan
disukai oleh temak.
Merupakan suatu hal yang bijak kalau perhatian ditujukan kepada sumber-sumber pakan inkonvensional seperti *@gulma
air" yang selama ini mendominasi daerah perairan di Indonesia
dan belum dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak unggas.
Di berbagai negara termasuk Indonesia masalah gulma air
telah mendapat perhatian yang
dengan banyaknya dana
gulma air tersebut.
cukup besar dari pemerintah
yang dikeluarkan untuk pengendalian
Gulma air dianggap menimbulkan kerugian
dan mengganggu usaha tani atau lingkungan hidup.
Untuk menekan perkembangan dari gulma air tersebut sudafi
banyak cara yang dilakukan, baik secara mekanis, kimia dan
biologis. Pengendalian secara mekanis umumnya mahal, karena
memerlukan banyak
tenaga manusia dan peralatan dan
sarana
lain yang mahal.
Cara kimia dapat memberikan pengaruh sam-
pingan yang negatif, ha1 ini hanya bersifat sementara waktu
saja dan kemungkinan untuk tumbuh kembali akan lebih besar
dari semula.
Usaha-usaha pengendalian di atas akan memerlukan biaya
yang cukup tinggi, maka perlu dipertimbangkan kemungkinankemungkinan
adanya
kegunaan untuk
dirnanfaatkan dari
segi
lainnya, yang mungkin dapat dilakukan secara murah dan sederhana.
Salah satu cara ialah memanfaatkannya sebagai bahan
pakan ternak dan ikan, baik sebagai surnber protein, serat dan
karoten .
Disamping
itu
juga
dapat
dimanfaatkan
sebagai,
pupuk, bahan pembuat kompos dan gasbio. Dengan demikian perlu
dilakukan penelitian interdisipliner dalam rangka memanfaatkan gulma air untuk tujuan komersial.
Hal-ha1 yang perlu diperhatikan dalam penggunaan gulma
air
sebagai bahan
pakan
ternak
yaitu
daya
cerna
protein
kasar, energi dan palatabilitasnya dengan uji biologis menggunakan hewan
percobaan
serta perlu
dikembangkan beberapa
jenis teknologi pengolahan pakan untuk meningkatkan palatabilitas dan kecernaannya.
Beberapa jenis gulma air yang banyak ditemukan tumbuh di
lahan
berair
yaitu
enceng
gondok
(Eichhomia
crassipes).
kyambang ( S a l v i n i a m o l e s t a ) , ganggang ( H y d r i l l a v e r t i c i l a t a ) ,
kayu apu ( P i s t i a s t r a t i o t e s ) , A z o l l a p i m a t a dan dari family
l e m a c e a e seperti duckweed serta banyak lagi yang lainnya.
Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa
gulma air
mempunyai kadar protein dan asam amino yang relatif tinggi.
Gulma air seperti duckweed banyak didapat tumbuh di kolam,
danau atau waduk serta di daerah persawahan terutama pada
saat padi masih tergenang air.
Melihat nilai nutriennya dan produksi biomassa bahan
keringnya
yang
cukup
tinggi,
dan
dapat
diusahakan
dengan
sistem budidaya yang mudah dan murah, besar kemungkinannya
duckweed dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak, serta
dapat mensubsitusi bahan pakan lainnya.
Kalau dikaitkan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat konsumen mengenai hubungan status gizi dalam makanan
dengan masalah kesehatan, terlihat adanya kecenderungan beralihnya preferensi konsumsi masyarakat ke daging yang sedikit
mengandung lemak.
Akhir-akhir ini di berbagai media massa sering dipublikasikan tentang kholesterol kaitannya dengan penyakit yang
ditimbulkannya
seperti
aterosklerosis,
jantung koroner dan sebagainya.
stroke,
penyakit
Bahan makanan yang mengan-
dung kholesterol tinggi akan menyebabkan tingginya kholesterol
plasma,
sehingga menganggap
kholesterol
sebagai momok
dalam makanan sehari-hari.
Kholesterol adalah khas hasil metabolisme hewan, oleh
karena itu banyak ditemui dalam makanan yang berasal
hewan
seperti hati, otak, daging dan kuning telur.
dari
Usaha
pengurangan perlemakan dan kadar kholesterol perlu dilakukan,
salah satu cara yang dapat dilakukan pada ayam pedaging yaitu
dengan pemberian pakan serat.
Tanaman duckweed yang selama ini dianggap sebagai gulma
dengan
kadar
protein
dan
serat yang
cukup
tinggi, besar
kemungkinannya untuk masa mendatang akan menjadi salah satu
sumber bahan pakan ternak yang berpotensi cukup baik.
Untuk
itu perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji aspek agronominya (pertumbuhan dan produksi), nilai nutriennya dan apabila
diberikan pada ternak diharapkan dapat mengurangi perlemakan
dan meningkatkan efisensi penggunaan pakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi yang
dimiliki oleh duckweed ditinjau dari tingkat pertumbuhan
produksinya
serta
mengevaluasi
potensi
nutrien
dan
duckweed
sebagai bahan pakan ternak ayam, sehingga diketahui kemungkinan tingkat penggunaan duckweed dalam ransum bila ditinjau
pengaruhnya terhadap performan ternak ayam.
Download