 
                                UKURAN PENYEBARAN (VARIABILITAS) PENGUKURAN DISPERSI, KEMIRINGAN, DAN KERUNCINGAN DATA • DISPERSI DATA Dispersi/ variasi/ keragaman data: ukuran penyebaran suatu kelompok data terhadap pusat data. • Ukuran Dispersi yang akan dipelajari: Jangkauan (Range) Simpangan rata – rata (mean deviation) Variansi (variance) Standar Deviasi (Standard Deviation) Simpangan Kuartil (quartile deviation) Koefisien variasi (coeficient of variation) Dispersi multak Dispersi relatif RANGE/ JANGKAUAN DATA (r) • Range: Selisih nilai maksimum dan nilai minimum Rumus: Range (r) = Nilai max – nilai min • Range untuk kelompok data dalam bentuk distribusi frekuensi diambil dari selisih antara nilai tengah kelas maksimum – nilai tengah kelas minimum Simpangan Rata2/ Mean Deviation (SR) • Simpangan rata – rata: jumlah nilai mutlak dari selisih semua nilai dengan nilai rata – rata, dibagi banyaknya data. • Rumus • Untuk data tidak berkelompok SR   X X n Dimana: X = nilai data X = rata – rata hitung n = banyaknya data • Untuk data berkelompok SR  ( f X  X ) Dimana: X = nilai data X = rata – rata hitung n = Σf = jumlah frekuensi n 2 VARIANSI/ VARIANCE ( s ) • Variansi adalah rata – rata kuadrat selisih atau kuadrat simpangan dari semua nilai data terhadap rata – rata hitung. 2 s 2  = simbol untuk sample = simbol untuk populasi • Rumus untuk data tidak berkelompok S  2  X  X  2 n 1 • Untuk data berkelompok S  2  f X  X  n 1 2 STANDAR DEVIASI/ STANDARD DEVIATION (S) • Standar deviasi: akar pangkat dua dari variansi • Rumus: Untuk data tidak berkelompok S  2  X  X  2 n 1 Untuk data berkelompok S  2  f X  X  n 1 2 Contoh Soal • Data tidak berkelompok Diketahui sebuah data berikut: 20, 50, 30, 70, 80 Tentukanlah: a. Range (r) b. Simpangan Rata – rata (SR) c. Variansi d. Standar Deviasi • Jawab: a. Range (r) = nilai terbesar – nilai terkecil = 80 – 20 = 60 b. Simpangan Rata – rata (SR): SR  X  X X n 20  50  30  70  80  50 5 n=5 SR  20  50  50  50  30  50  70  50  80  50 5 30  0  20  20  30 100 SR    20 5 5 2 ( s ) • Variansi S  2  X  X  2 n 1 2 2 2 2 2 (20  50)  (50  50)  (30  50)  (70  50)  (80  50) S2  5 1 S2  900  0  400  400  900 2600   650 4 4 • Standar Deviasi (S) S S 2 S  650  25, 495 Contoh Soal • Data Berkelompok Diketahui data pada tabel dibawah ini: Modal Frekuensi 112 - 120 4 121 - 129 5 130 - 138 8 139 - 147 12 148 -156 5 157 -165 4 166 - 174 2 40 Tentukan: a. Range (r) b. Simpangan rata – rata (SR) c. Variansi d. Standar Deviasi JAWAB • Range (r)= (nilai tengah tertinggi – nilai tengah terendah)/2 • Simpangan rata – rata SR  ( f X  X ) n n = jml frekuensi • Variansi S  2  f X  X  2 n 1 • Standar Deviasi S  2  f X  X  n 1 2 • Untuk memudahkan mencari jawaban, maka dibuat tabel sesuai dengan keperluan jawaban Modal f Nilai Tengah (X) 112 - 120 4 116 24,525 121 - 129 5 125 130 - 138 8 139 - 147 ( X  X )2 f ( X  X )2 98,100 601,476 2405,902 15,525 77,625 241,026 1205,128 134 6,525 52,200 42,576 340,605 12 143 2,475 29,700 6,126 73,507 148 -156 5 152 11,475 57,375 131,676 658,378 157 -165 4 161 20,475 81,900 419,226 1676,902 166 - 174 2 170 29,475 58,950 868,776 1737,551 Jumlah 40 X X f X X 455,850 8097,974 Maka dapat dijawab: • Range (r) = 170 – 116 = 54 • Simpangan rata – rata 455,850 SR   11,396 40 • Variansi 8097,974 8097,974 S    207, 64 40  1 39 2 • Standar Deviasi S  207, 64  14, 41 JANGKAUAN QUARTIL DAN JANGKAUAN PERSENTIL 10-90 • Jangkauan kuartil disebut juga simpangan kuartil, rentang semi antar kuartil, deviasi kuartil. Jangkauan persentil 10-90 disebut juga rentang persentil 10-90 • Jangkauan kuartil dan jangkauan persentil lebih baik daripada jangkauan (range) yang memakai selisih antara nilai maksimum dan nilai minimun suatu kelompok data • Rumus: Jangkauan Kuartil: 1 JK  (Q3  Q1 ) 2 Ket: JK: jangkauan kuartil Q1: kuartil bawah/ pertama Q3: kuartil atas/ ketiga • Rumus Jangkauan Persentil JP1090  P90  P10 • KOEFISIEN VARIASI/ DISPERSI RELATIF  Untuk mengatasi dispersi data yang sifatnya mutlak, seperti simpangan baku, variansi, standar deviasi, jangkauan kuartil,dll  Untuk membandingkan variasi antara nilai – nilai bersar dengan nilai – nilai kecil.  Untuk mengatasi jangkauan data yang lebih dari 2 kelompok data. Rumus: S KV  *100% X Ket: KV: Koefisien variasi S : Standar deviasi X : Rata – rata hitung KOEFISIEN VARIASI KUARTIL • Alternatif lain untuk dispersi relatif yang bisa digunakan jika suatu kelompok data tidak diketahui nilai rata – rata hitungnya dan nilai standar deviasinya. • Rumus: Q3  Q1 KVQ  Q3  Q1 atau (Q3  Q1 ) / 2 KVQ  Med NILAI BAKU • Nilai baku atau skor baku adalah hasil transformasi antara nilai rata – rata hitung dengan standar deviasi • Rumus: X1  X Zi  S Nilai i = 1, 2, 3, …, n Contoh Soal untuk Koefisien Variasi dan Simpangan Baku • Koefisien Variasi Ada dua jenis bola lampu. Lampu jenis A secara rata – rata mampu menyala selama 1500 jam dengan simpangan baku (standar deviasi) S1 = 275 jam, sedangkan lampu jenis B secara rata – rata dapat menyala selama 1.750 jam dengan simpangan baku S2 = 300 jam. Lampu mana yang kualitasnya paling baik? Jawab: S1 275 KV  *100%  *100%  18,3% Lampu jenis A: 1 X 1 1500 Lampu jenis B: KV2  S2 *100%  300 *100%  17,1% X2 1750 • Nilai rata – rata ujian akhir semester mata kuliah Statistika dengan 45 mahasiswa adalah 78 dan simpangan baku/standar deviasi (S) = 10. Sedangkan untuk mata kuliah Bahasa Inggris di Kelas itu mempunyai nilai rata – rata 84 dan simpangan bakunya (S) = 18. Bila dikelas itu, Desi mendapat nilai UAS untuk kalkulus adalah 86 dan untuk bahasa Inggris adalah 92, bagaimana posisi/ prestasi Desi di kelas itu? • Jawab • Untuk mengetahui posisi/ prestasi Desi, maka harus dicari nilai baku (Z) dari kedua mata kuliah tersebut. X X Z S dengan nilai X adalah nilai UAS yang diperoleh Desi • Untuk Mata Kuliah Statistika X = 86 Maka: X  78 S = 10 86  78 Z  0,8 10 • Untuk Mata Kuliah Bahasa Inggris X = 92 S = 18 X  84 Maka: 92  84 Z  0, 4 18 Karena nilai baku (Z) untuk mata kuliah Statistika lebih besar dari B. Inggris, maka posisi Desi lebih baik pada mata kuliah Statistika dari pada B. Inggris KEMIRINGAN DATA • Kemiringan: derajat/ ukuran dari ketidaksimetrian (asimetri) suatu distribusi data • 3 pola kemiringan distribusi data, sbb: – Distribusi simetri (kemiringan 0) – Distribusi miring ke kiri (kemiringan negatif) – Distribusi miring ke kanan (kemiringan positif) • Beberapa metoda yang bisa dipakai untuk menghitung kemiringan data, yaitu: – Rumus Pearson – Rumus Momen – Rumus Bowley • Rumus Pearson (α) X  Mod  S atau 3( X  Med )  S • Rumus tersebut dipakai untuk data tidak berkelompok maupun data berkelompok. – Bila α = 0 atau mendekati nol, maka dikatakan distribusi data simetri. – Bila α bertanda negatif, maka dikatakan distribusi data miring ke kiri. – Bila α bertanda positif, maka dikatakan distribusi data miring ke kanan. – Semakin besar α, maka distribusi data akan semakin miring atau tidak simetri RUMUS MOMEN ( 3 ) • Cara lain yang dipakai untuk menghitung derajat kemiringan adalah rumus momen derajat tiga, yaitu • Untuk data tidak berkelompok: 3 (X  X )   3 3 nS • Untuk data berkelompok 3  3 ( f ( X  X ) )  3 f S  • Khusus untuk data berkelompok dalam bentuk tabel distribusi frekuensi , derajat kemiringan α3 dapat dihitung dengan cara transformasi sebabai berikut: 3 2     fU fU fU c   3  3   3    n S  n n    3    fU   2    n    3 – Jika α3 = 0, maka distribusi data simetri – Jika α3 < 0, maka distribusi data miring ke kiri – Jika α3 > 0, maka distribusi data miring ke kanan    – Untuk mencari nilai Standar menggunakan variabel U: 2  n fU  ( fU )  2   S c   n(n  1)   – Variabel U = 0, ±1, ±2, ±3, dst. • RUMUS BOWLEY Q3  Q1  Q2  Q3  Q1 deviasi (S) KERUNCINGAN DISTRIBUSI DATA • Keruncingan distribusi data adalah derajat atau ukuran tinggi rendahnya puncak suatu distribusi data terhadap distribusi normalnya. • Keruncingan data disebut juga kurtosis, ada 3 jenis yaitu: – Leptokurtis – Mesokurtis – Platikurtis KERUNCINGAN DISTRIBUSI DATA • Keruncingan distribusi data (α4) dihitung dengan rumus: • Data tidak berkelompok 4 (X  X )   nS 4 4 • Data Berkelompok ( f (X  X ) )    f *S 4 4 4 • Khusus untuk transformasi 2 4 4 3 2    fU    fU    fU    fU    fU   c   fU 4  4   4  6  3                   S  n n  n   n  n   n      4 • Keterangan – α4 = 3, distribusi data mesokurtis – α4 > 3, distribusi data leptokurtis – α4 < 3, distribusi data platikurtis • Selain cara di atas, untuk mencari keruncingan data, dapat dicari dengan menggunakan rumus: 1 (Q3  Q1 ) JK K 2 P90  P10 P90  P10 K= Koefisien Kurtorsis Persentil • Keterangan – K = 0,263 maka keruncingan distribusi data mesokurtis – K > 0,263 maka keruncingan distribusi data leptokurtis – K < 0,263 maka keruncingan distribusi data platikurtis