3. BAB I

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penggunaan produk industri berbahan dasar plastik sudah sangat
berkembang luas, selain diproduksi untuk peralatan rumah tangga, elektronik,
bahkan komponen otomotif yang dulu cenderung menggunakan bahan dasar
logam kini sudah banyak digantikan dengan menggunakan bahan dasar plastik,
hal ini disebabkan karena bahan dasar plastik ini dikenal sebagai bahan yang
serbaguna, ekonomis, dapat didaur ulang dan banyak digunakan untuk berbagai
macam produk. Disamping itu plastik memiliki beberapa kelebihan antara lain
mudah dibentuk, ringan, tidak mudah pecah dan lebih ekonomis dibandingkan
dengan logam.
Dalam Plastic Part Design For Injection Moulding disebutkan bahwa
sebagian besar bahan plastik yang digunakan dalam proses injection moulding
digambarkan sebagai termoplastik. Termoplastik adalah bahan polimer linier atau
polimer bercabang yang akan meleleh ketika dipanaskan, dan membeku kembali
bila didinginkan1. Produk plastik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
banyak diproses dengan mesin injection moulding. Proses injection moulding ini
berkecepatan tinggi, otomatis dan sangat fleksibel karena dapat digunakan untuk
1
Malloy, Robert A. Plastic Part Design For Injection Moulding. 1994. Hanser Publishers : New
York. hal 1
1
2
memproduksi komponen elektronik yang sangat kecil, peralatan medis maupun
untuk memproduksi peralatan otomotif yang besar atau komponen konstruksi
bangunan sekalipun. Proses produksi injection moulding merupakan proses yang
kompleks karena melibatkan beberapa langkah proses yang diawali dengan
langkah pengisian material (mold filling) yaitu bahan plastik leleh akan mengalir
dari unit injeksi melalui sprue, runner, gate dan masuk ke dalam cavity. Bahan
plastik yang ada di dalam cavity kemudian ditahan di dalam mold di bawah
tekanan tertentu untuk menjaga adanya shrinkage selama produk mengalami
pendinginan. Tekanan holding biasanya diberikan sampai bahan plastik di daerah
gate membeku. Langkah penahanan material di dalam mold ini biasa disebut
holding pressure. Selanjutnya bahan plastik tersebut akan mengalami proses
pendinginan di dalam mold yang disebut dengan cooling. Langkah terakhir dari
proses ialah pengeluaran produk (part ejector) yaitu mold membuka dan produk
yang sudah membeku tadi didorong keluar dari cavity oleh ejector.
Hal yang sangat perlu diperhatikan dalam injection moulding ini adalah
cacat produk seperti warpage, sink mark, short shot, flashing, voids, bubble
ataupun weld line yang terjadi pada bagian-bagian tertentu. Faktor perancangan
produk dan perancangan cetakan yang kurang tepat serta pengaruh penggunaan
variabel parameter saat proses injection moulding dapat mempengaruhi timbulnya
beberapa jenis cacat di atas. Akibatnya dapat mempengaruhi biaya produksi yang
menjadi tinggi karena kurang efisiennya penggunaan material dan kualitas produk
yang menurun karena cacat yang ditimbulkan.
Cacat yang terjadi pada setiap produk injection plastik memang sulit untuk
dihindari, seperti pada salah satu industri injection dan manufacturing yang
3
bergerak dalam pembuatan berbagai part otomotif plastik di Tangerang, PT.
Takagi Sari Multi Utama (TSC), yang mengalami berbagai permasalahan pada
kualitas produk-produknya.
produknya. Salah satu produk yang cenderung mengalami cacat
adalah Cover Side 5. Cover Side 5 ini adalah salah satu komponen part plastik
yang di pasang pada kendaraan bermotor roda 2 pesanan salah satu produsen
motor terbesar di Indonesia bahkan dunia yang sangat memperhatikan kualitas
setiap produk yang dipasarkannya.
40%
35%
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
Weld
Line
Sink
Mark
Short Flashing Flow
Shoot
Mark
Over
Cut
COVER SIDE 5 - T3 SUMMARY PROBLEM
Gambar 1.1 Diagram Batang Cacat Produk Cover Side 5 di PT. TSC
T
Dari beberapa produk Cover Side 5 yang diamati di lapangan, terdapat
beberapa jenis cacat produk seperti weld line, sink mark, short shoot,
shoot flashing,
over cutting dan flow mark yang persentasenya bisa dilihat pada gambar 1.1.
Jumlah persentase untuk cacat sink mark adalah yang paling tinggi. Sink mark
dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya desain produk yang kurang tepat,
desain cetakan yang kurang tepat atau parameter setting yang kurang sesuai.
Untuk menentukan penyebab pasti dari cacat sink mark yang terjadi pada Cover
Side 5 di PT. Takagi Sari Multi Utama di Tangerang, dilakukan evaluasi dan
4
analisa terhadap parameter proses injeksi yang digunakan. Dari hasil evaluasi dan
analisa tersebut diharapkan dapat diketahui penyebab cacat sink mark yang terjadi
pada produk tersebut, sehingga dapat memberikan solusi untuk mengurangi atau
bahkan menghilangkan cacat sink mark yang terjadi.
Gambar 1.2 Cacat Sink Mark pada Produk Cover Side 5
5
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
di
atas,
maka
dapat
dirumuskan
permasalahannya sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh parameter proses utama seperti temperatur mold,
temperatur injeksi, persentasi holding pressure dan cooling time terhadap
sink mark yang terjadi ?
2. Bagaimana mendapatkan nilai parameter proses utama yang optimal untuk
mengurangi sink mark yang muncul sehingga didapatkan produk dengan
kualitas yang lebih baik ?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan atas perumusan masalah yang telah dijelaskan di atas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi pengaruh parameter proses utama seperti temperatur
mold, temperatur injeksi, persentasi holding pressure dan cooling time
terhadap sink mark yang terjadi.
2. Menentukan nilai parameter proses utama yang optimal untuk mengurangi
sink mark sehingga didapatkan produk dengan kualitas yang lebih baik.
1.4
Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah dalam penelitian ini tidak terlalu meluas dan
dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan, maka perlu diberlakukan beberapa
batasan masalah, yaitu :
1. Produk yang akan dikaji adalah Cover Side 5.
6
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
Download