Dandim 0708 Purworejo : Serapan Gabah Petani Capai 38,4 Persen Dari Target 28.000 Ton PURWOREJO, FP – Untuk mengetahui sejauh mana penyerapan gabah petani di daerah, Tim Sergap (Serapan Gabah Petani) Mabes TNI AD berkunjung ke Kodim 0708 Purworejo, Rabu (26/7). Tim Sergap yang diketuai oleh Brigjen TNI Sudarto beserta Kolonel Infantri Rochiman dan Kolonel Infantri Damar Teguh S sengaja terjun langsung ke lapangan untuk mendengar serta melakukan evaluasi atas pelaksanaan program serap gabah petani yang saat ini menginjak bulan Juli. Tim Sergap juga menerima paparan Dandim 0708 Purworejo Letkol Inf Aswin Kartawijaya tentang perkembangan dan capaian Sergap di wilayah Kodim Purworejo. Paparan juga dihadiri oleh Dinas Pertanian dan Kabulog Kabupaten Purworejo. Dandim memaparkan, bahwa sampai saat ini penyerapan gabah petani di daerah purworejo sudah mencapai 38,4 persen dari sekitar 28.000 ton gabah yang ditargetkan dari Tim Sergap Mabes TNI AD. Dijelaskan, adanya pembelian gabah oleh tengkulak dengan harga yang lebih tinggi membuat petani lebih memilih menjual gabah ke tengkulak. “Kendala lain yang dihadapi dalam penyerapan gabah antara lain kurangnya gudang dan alat pengering gabah di Bulog serta kualitas gabah petani tidak memenuhi standar yg di tetapkan oleh Bulog, “papar Dandim. Namun demikian, lanjut Dandim, dengan diperpanjanganya waktu Sergap hingga bulan September akan di maksimalkan oleh Tim Sergap Kodim dan Koramil Purworejo untuk mencapai target 28.000 ton. Sementara itu Ketua Tim Sergap Mabes TNI AD Brigjen TNI Sudarto menekankan agar semua stakeholder baik TNI, Bulog dan Distan bersinergi bekerja bersama sama untuk mengatasi kendala dan hambatan dalam Sergap di wilayah Purworejo sehingga target yang ditetapkan dapat tercapai. Usai menerima pemaparan, selanjutnya Tim Sergap Mabes TNI AD bersama dengan Bulog dan Distan langsung memonitor di Desa Dlisen Wetan Kecamatan Pituruh. Dalam kesempatan tersebut Brigjen TNI Sudarto menjelaskan sudah ada transaksi antara petani dan bulog dengan harga 3700 per kg untuk gabah kering panen kadar air 20-22 persen. “Ada juga sebagian gabah yang tidak masuk dalam transaksi disebabkan karena kadar air yang masih tinggi. Setelah dilakukan pengecekan terhadap salah satu sampel kadar air masih 17-18,% jadi belum masuk ke dalam kriteria bulog, “kata Brigjend TNI Sudarto. Dirinya berharap, untuk kedepannya harus bisa mencapai kriteria yang ditentukan oleh pemerintah maupun Bulog dengan kadar air 14 %, dan sampah atau kotoran 3%. “Untuk mencapai hal tersebut para Babinsa dan Bulog harus bisa bersinergi, membina para petani atau mitranya,”harap Brigjend Sudarto.