BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran telah banyak didefinisikan dengan berbagai cara oleh berbagai penulis. Dalam dunia bisnis, pemasaran mempunyai arti yang sangat penting, beberapa ahli pemasaran memberikan definisi pemasaran menurut Keller (2009) adalah “mengetahui perbutuhan dengan cara yang menguntungkan” Menurut American Marketing (AMA) dalam Kotler dan Keller (2009) pemasaran adalah “suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya”. 2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Kellter (2009:7) “manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meriah, mempertahankan, serta menumbuhkan 10 http://digilib.mercubuana.ac.id pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul”. Dari definisi di atas kita dapat membedakan definisi sosoal dengan definisi manajerial dari pemasaran. Definisi sosoal menunjukkan peran yang dimainkan pemasaran didalam masyarakat, sebagai contoh, seorang pemasar berkata bahwa peran pemasaran adalah untuk “memberikan standar kehidupan yang lebih tinggi”. Maksudnya pemasaran disini adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana memperoleh apa yang mereka individual dan kelompok butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara khusus bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain. 2.1.3 Bauran Pemasaran Dalam bukunya Bloom & Boone (2009) ada empat variabel yang meliputi bauran pemasaran antara lain: produk, harga, tempat dan promosi. Anda sebagai seorang pembisnis dapat mengendalikan, membuat variasi dan menggunakan variabel ini untuk mempengaruhi (menyakinkan) konsumen anda. Keempat variabel ini sering terhubungan dan membentuk sebuah paket yang utuh yang akan menentukan derajat kesuksesaan progam pemasaran yang akan anda jelaskan. Berikut ini penjelasan singkat dari keempat variabel. 11 http://digilib.mercubuana.ac.id 1) Product (Produk) Segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. 2) Price (Harga) Suatu nilai yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain yang bermanfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Harga digunakan untuk memberikan nilai finasial pada suatu produk barang dan jasa. Biasanya penggunaan kata harga berupa digit, nominal, besarnya angka terhadap nilai tukar mata uang yang menunjukkan tinggi rendahnya nilai suatu kualitas barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi harga dikaitan dengan nilai jual atau beli suatu produk barang dan jasa sekaligus sebagai variabel yang menentukan komparasi produk atau barang. 3) Place (Tempat) Menempatkan produk anda berarti menyediakan produk pada tempat (pasar) yang tepat dan di waktu yang tepat pula. Stategi disribusi produk meliputi sejumlah keputusan seperti dan daerah toko, tingkat inventasi produk, lokasi ruang panjang prosuk, serta jenis pengiriman produk tersebut. 12 http://digilib.mercubuana.ac.id 4) Promotion (Promosi) Untuk menginformasikan dan membujuk target konsumen anda dalam hal nilai dari produk yag anda jual. Sasaran promosi utama adalah melalui iklan, penjualan secara pribadi, publikasi, dan promosi penjualan. Penentuan tentang media mana yang akan anda gunakan juga merupakan bagian yang penting dari sebuah promosi produk. (Bloom & Boone, 2009:7). Dalam penelitian ini yang akan dibahas adalah variabel harga (price) dan promosi (promotion). Variabel harga yang dibahas adalah produk minuman, karena objek penelitian ini adalah minuman bersoda Coca Cola. Sedangkan variabel Promosi (promotion) merupakan variabel yang berbeda pada model penelitian, sebagai faktor yang sangat mempengaruhi keputusan pembelian. 2.2 Harga (Price) 2.2.1 Pengertian Harga Definisi mengenai harga dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2009:67), harga adalah suatu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan.harga adalah elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan. Harga juga mengkonsumsikan positioning nilai yang dimaksudkan dari produk atau merek perusahaan kepasar. 13 http://digilib.mercubuana.ac.id Produk yang dirancang dan dipasarkan dengan baik dapat di jual dengan harga tinggi dan menghasilkan laba yang besar. Harga ditetapakan melalui negosiasi antara pembeli dan penjual. Menurut Philip Kotler dan Armstrong (2010:314) yaitu dimaksud harga adalah : harga adalah sejumlah orang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atas jumlah dari nilai yang ditukarkan konsumen atas manfaat – manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atas jasa tersebut. Harga yang ditawarkan kepada konsumen harus sesuai dengan pandangan konsumen atas nilai dan manfaat yang diperoleh dari produk tersebut. Harga merupakan peran penting bagi perusahaan, karana harga mempunyai pengaruh terhadap kemampuan perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan lain. 2.3 Dimensi Harga Kotler dan Keller (2009:63) menyatakan bahwa dimensi terdiri dari : Daftar harga (list price) Data harga adalah informasi mengenai harga produk yang di tawarkan agar konsumen mempertimbangkan untuk membeli. Rabat atau Diskon (discount) Diskon adalah tingkat diskon atau potongan harga yang diberikan penjualan kepada konsumen. Potongan harga khusus (allowance) 14 http://digilib.mercubuana.ac.id Potongan harga khusus oleh potongan harga yang diberikan produsen atau penjual kepada konsumen pada saat event tertentu. 2.4 Penetapan Harga Menurut Kotler (2009:76-90) faktor menentukan kebijakan penetapan harga. 1. Meliliki tujuan penetapan harga Pertama – tama perusahaan memutuskan di mana ia ingin memposisikan tawaran pasarnya. Semakin jelas tujuan perusahaan, semakin mudah untuk menetapkan harga. 2. Menetukan permintaan Setiap harga yang dikenakan perusahaan akan menghasilkan level permintaan yang berbeda – beda dan karena itu akan memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap tujuan pemasaran. 3. Memperkirakan biaya Permintaan menentukan batas harga tinggi yang dapat dikenakan perusahaan atas produknya. Dan biaya perusahaan menentukan batas terendah. 4. Menganalisis biya, harga, dan penawaran pesaing Kisaran kemungkinan harga yang menentukan oleh permintaan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan harus memperhitungkan biaya, harga, dan kemungkinan reaksi pesaing. 15 http://digilib.mercubuana.ac.id 5. Memiliki metode penetapan harga Memilih metode penetapan harga yang mencangkup suatu atau lebih dari tiga pertimbangan ini. Kita akan memperlajari enam metode penetapan harga: penetapan harga markup, penetapan harga tingkat pembelian sasaran, penetapan harga nilai anggapan, penetapan harga nilai, penetapan rate dan penetapan harga jenis leleng. a. Penetapan harga markup Metode penetapan harga yang paling mendasar adalah menambah markup standar ke biaya produk. b. Penetapan harga tingkat pembelian sasaran Dalam penetapan harga tingkat pengembelian sasaran (targetreturn pricing), perusahaan menentukan harga yang akan di hasilkan tingkat pengambilan atau investasi sasarannya (ROI). c. Penetapan harga nilai anggapan Nilai anggapan terdiri dari beberapa elemen, seperti citra pembelian akan kinerja produk, kemempuan penghantar dari saluran, kualitas jaminan, dukungan pelanggan, reputasi pemasok, kepercayaan dan harga diri. d. Penetapan harga nilai Perusahaan merupakan harga yang cukup rendah untuk penawaran berkualitas tinggi. 16 http://digilib.mercubuana.ac.id e. Penetapan harga going rate Perusahaan mendasarkan sebagai besar harganya pada harga persaingan, mengenakan harga yang sama, lebih mahal, atau lebih murah dibandingkan harga persaingan utama. f. Penetapan harga jenis lelang Tujuan lelang yang utama adalah membuang persediaan berlebih atau barang bekas. 6. Memilih harga akhir Metode penetapan harga mempersulit kisaran dari mana perusahaan harus memiliki harga akhirnya. Dalam memilih harga itu, perusahaan harus mempertimbangkan faktor – faktor tambahan, termasuk dampak kegiatan pemasaran lain, kebijakan penetapan harga perusahaan, penetapan harga berbagai keuntungan dan risiki, dan dampak harga pada pihak lain. 2.5 Diskon Harga Diskon harga menurut Kotler dan Keller (2012:93) adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membayar tagihannya tepat waktu. Contoh umumnya adalah “2/10, net 30”. Yang artinya adalah pembayaran jatuh tempo dalam waktu 30 hari dan bahwa pembeli bisa mendapatkan pengurangan harga 2% bila membayar tagihan waktu 10 hari. 17 http://digilib.mercubuana.ac.id 2.6 Penetapan Harga Promosi Menurut Kotler dan Keller (2012:94) perusahaan dapat menggunakan beberapa teknik penetapan harga untuk merangsang pembelian : a) Penetapan harga pemimpin kerugian (loss-leader) Pasar swalayan dan departemen store sering menurunkan harga merek terkenal untuk merangsang lalu lintas toko yang lebih banyak. Tindakan ini layak dilakukan jika pendapatan penjualan tambahan tersebut mengkompensasi marjin yang lebih rendah atas barang yang dijual rugi. Produsen merek yang dijual rugi biasanya keberatan karena praktik ini dapat merusak citra merek dan menimbulkan keluhan dari pengecer yang menaikan harga resmi. Produsen berusaha mencegah perantara – perantara menerapkan harga pemimpin kerugian dengan undang – undang pemeliharaan harga eceran, tetapi undang – undang ini sudah dibatalkan. b) Penetapan harga secara khusus Penjual akan memutuskan harga khusus pada musim – musim tertentu untuk menarik lebih banyak pelanggan. c) Rabat tunai Perusahaan handphone menawarkan rabat tunai untuk mendorong pembelian produk produsen dalam periode waktu tertentu. Rabat dapat membantu menghabiskan persediaan tanpa mendorong harga resmi yang dinyatakan. 18 http://digilib.mercubuana.ac.id d) Pembayaran berbunga rendah Alih – alih menurunkan harga, perusahaan dapat menawarkan pembayaran berbunga rendah kepada konsumen. e) Jangka waktu pembayaran yang lebih panjang Konsumen sering tidak terlalu khawatir tentang biaya ( suku bunga) pinjaman dan lebih khawatir tentang apakah mereka dapat melakukan pembayaran bulanan. f) Jaminan dan kontrak jasa Perusahaan dapat mempromosikan penjualan denga menembahkan jaminan gratis atau berbiaya murah atau kontrak jasa. g) Diskon psikologi Strategi ini menetapkan harga yang cukup tinggi dan kemudian menawarkan produk dengan penghematan yang cukup besar. 2.3 Promosi (promotion) 2.3.1 Penertian Promosi Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan, membertahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk agar mendorong konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan tersebut. Untuk mengadakan promosi, setiap perusahaan harus dapat menentukan dengan alat promosi manakah yang dipergunakan agar dapat mencapai keberhasilan dalam penjualan. Suatu perusahaan akan memasarkan produknya perlu merancang dan menyebarkan informasi tentang kehadirannya, ketersediaannya, ciri – 19 http://digilib.mercubuana.ac.id ciri produk dan kondisi produknya serta manfaatt yang dapat diperoleh para pelanggan/calon pelanggan atas produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Usaha untuk memperkenalkan produk kepada pasar yaitu dilakukan strategi promosi. Strategi ini pada dasarnya merupakan proses komunikasi yang ditujukan untuk mempengaruhi perilaku konsumen kearah pengambilan keputusan yang positif dalam pembelian bagi perusahaan. Menurut Kotler & Keller (2009:204) promosi adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarka membujuk atau mengingatkan pesan informasi, mempengaruhi, sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan tersebut. 2.3.2 Tujuan Promosi Menurut Tjiptono (2009:221) terdapat tiga tujuan promosi : 1. Menginformasikan Pelanggan potensial mengetahui sesuatu tentang sebuah produk jika ingin melakukan pembelian. Perusahaan dengan produk yang benar – benar baru mungkin tidak harus melakukan produknya dan memperlihatkan bahwa produk tersebut memenuhi kebutuhan mereka secara leih baik dibandingkan pada produk lain. 2. Membujuk Ketika kompetitor menawarkan produk yang serupa, perusahaan tidak hanya harus meginformasikan kepada pelanggan bahwa 20 http://digilib.mercubuana.ac.id produknya tersedia, tetapi juga membujuk mereka untuk membelinya. Tujuan pembujukan berarti perusahaan berusaha untuk mengembangkan serangkaian sikap yang menguntungkan sehingga pelanggan akan membeli dan terus membeli produknya. Tujuan membujuk acap kali berusaha untuk mendemostrasikan mengapa suatu merek lebih baik dibandingkan yang lain. 3. Mengingatkan Jika pelanggan target telah memiliki skap positif mengenai bauran pemasaran sebuah perusahaan atau hubungan baik dengan suatu perusahaan tujuan pengingatan mungkin lebih cocok. Pelanggan yang pernah tertarik dan melakukan pembelian masih menjadi tarrget para kompetitor. Mengingatkan mereka akan kepuasan yang pernah peroleh dapat mencegah mereka untuk berahli ke kompetitor lain. 2.4 Dimensi Promosi Menurut Kotler dan Amstrong (2008:116)”bauran promosi merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, sarana pemasaran langsung dan mulut ke mulut yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan”. Definisi enam sarana promosi utama (Kotler dan amstrong, 2008:117) adalah sebagai berikut : 21 http://digilib.mercubuana.ac.id 1. Periklanan (Advertising) Menurut Kotler dan Amstrong (2008:150) “periklanan (advertising) adalah semua bentuk terbayar presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa dengan sponsor tertentu”. Manajemen pemasaran harus membuat empat keputusan penting ketika mengembangkan progam periklanan. Peran periklanan dalam pemasaran adalah untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan produk menambah pengetahuan konsumen, membujuk calon konsumen untuk membeli, dan membedakan dari perusahaan suatu dengan perusahaan lain. Beberapa plihan media yang dapat digunakan untuk melakukan periklanan, antara lain surat kabar, majalah, radio, televisi, papan reklame dan surat langsung. a. Tujuan Iklan Menurut Kotler dan Amstrong (2008:151) tujuan periklanan (advertising objective) “adalah tugas komunikasi tertentu yang tercapai dengan permirsa sasaran tertentu selama periode waktu tertentu”. Tujuan iklan dapat diklasifikasi menurut apakah tujuannya, baik untuk menginformasikan, menyakinkan, mengingatkan, atau memperkuat. 1. Iklan Informatif Bertujuan menciptakan kesadaran merek dan pengetahuan tentang produk atau fitur baru produk yang ada. 22 http://digilib.mercubuana.ac.id 2. Iklan Persuasif Bertujuan menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan dan pembelian produk atau jasa. 3. Iklan Pengingat Bertujuan menstimulasikan pembelian berulang produk. 4. Iklan Penguat Bertujuan meyakinkan pembelian saat ini bahwa mereka melakukan pilihan tepat. b. Fungsi Iklan 1. Memberikan Informasi Iklan dapat memberikan informasi lebih dari pada yang lainnya tentang produk, harga, atau informasi lainnya yang mempunyai kegunaan bagi konsumen. Tanpa adanya informasi konsumen akan segan atau tidak mempunyai informasi tentang suatu produk. Periklanan memberikan suatu alat bagi penjual dan pembeli untuk memberikan informasi kepada pihak lain tentang kebutuhan dan keinginan tersebut dapat dipenuhi dengan mengadakan petukaran yang memuaskan. 2. Membujuk atau mempengaruhi Periklanan tidak hanya bersifat menginformasikan saja tetapi juga bersifat membujuk terutama kepada pembeli potensial, dengan mengatakan suatu produk adalah lebih baik dari produk lain. 23 http://digilib.mercubuana.ac.id Dalam hal ini iklan yang bersifat membujuk tersebut lebih banyak dipasang pada media – media seperti televisi dan media cetak. 3. Menciptakan Kesan Dengan sebuah iklan orang akan mempunyai suatu kesan tertentu apa yang di iklankan. Dalan hal ini pemasang ikla selalu berusaha untuk menciptakan iklan yang sebaik – baiknya misalnya dengan menggunakan warna, ilusi, bentuk dan lay out yang menarik. Kadag – kadang pembelian sebuah produk tidak dilakukan secara rasional atau memperhatikan nilai ekonomisnya, tetapi terdorong untuk mempertahankan atau meningkatkan gensi, seperti pembelian mobil, rokok, dan rumah mewah. 4. Memuaskan Keinginan Perikla merupakan suatu alat yang dapat dipakai untuk menciptakan tujuan dan tujuan itu sendiri berupa petukaran yang saling memuaskan. Periklanan juga merupakan alat komunikasi yang sangat sfisien bagi para penjual. Mereka harus menggunakannya untuk melayani orang lain, masyarakat dan mereka sendiri. 5. Sebagai alat komunikasi Periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjualan dan pembeli, sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi dalam cara yang efisien daan efektif. Dalam hal ini 24 http://digilib.mercubuana.ac.id komunikasi dapat menunjukan cara – cara untuk mengadakan pertukaran yang saling menuaskan. 2. Hubungan Masyarakat (Public Relation) Menurut Kotler dan Amstrong (2008:168) “hubungan masyarakat (Public Relation -PR) adalah membangun hubungan baik dengan berbagai masyarakat perusahaan dengan memperoleh publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau menghadapi rumor, cerita, dam kejadian tak menyenangkan. Hubungan masyarakat menurut Griffin dan Ebert (2007) adalah publisitas yang dipengaruhi oleh perusahaan yang berusaha membina hubungan baik dengan public atau mengangani peristiwa – peristiwa yang tidak menyenangkan. a. Fungsi Hubungan Masyarakat Menurut Kotler dan Amstrong (2008:169), departemen hubungan masyarakat bisa melaksanakan satu atau semua fungsi berikut : Hubungan pers atau agen pers: Menciptakan dan menempatkan informasi berharga di media berita untuk menarik perhatian pada seseorang produk atau jasa. Publisitas produk: Mempublikasikan produk tertentu Kegiatan masyarakat: Membangun dan mempertahankan hubungan nasional dan komunitas lokal. 25 http://digilib.mercubuana.ac.id Melobi: Membangun dan mempertahankan hubungan dengan pembuat peraturan dan pejabat pemerintah untuk mempengaruhi undang –undang dan peraturan Hubungan investor: Mempertahankan hubungan dengan pemegang saham dan pihak lainnya dalam komunitas keuangan. Pengembangan: Hubungan masyarakat dengan donor atau aggota organisasi nirlaba untuk mendapatkan dukungan finansial atau sukarela. b. Alat Utama Dalam Pemasaran Humas 1. Publikasi Perusahaan sangat bergantung pada bahan yang dipublikasikan untuk menjangkau dan mempengaruhi pesaran sasaran mereka. Bahan ini mencangkup laporan tahunan, brosur, artikel, bulletin, dan majalah perusahaan, serta bahan audiovisual. 2. Acara Perusahaan dapat menarik perhatian ke produk baru atau kegiatan perusahaan lain dengan mengatur acara khusus seperti konsferensi berita acara, pameran dagang, pameran, kontes, dan kompetisi, serta acara ulang tahun yang akan menjangkau masyarakat sasaran. 3. Pemberian Sponsor Perusahaan dapat mempromosikan merek dan nama korporat mereka dengan mensponsori acara olahraga dan budaya serta acara amal yang sangat dihargai. 26 http://digilib.mercubuana.ac.id 4. Berita Salah satu tugas utama profesional humas adalah menentukan atau menemukan atau menciptakan berita menyenangkan tentang perusahaan, produknya dengan orang – orangnya serta membuat media penerima siaran pers dan menghindari konferensi pers. 5. Pidato Semakin banyak eksekutif perusahaan yang menghadapu pertanyaan dari media atau berbicara di pertemuan asosiasi dagang atau penjualan, dan penampilan ini dapat membangun citra perusahaan. 6. Kegiatan Layanan Masyarakat Perusahaan dapat membangun itikad baik dengan menyumbangkan uang dan waktu padaa kegiatan amal. 7. Media Identitas Perusahaan memerlukan identitas visual yang segera diakui publik. Identitas visual dibawa oleh logo perusaahaan, alat tulis, brosur, tanda, bentuk bisnis, kartu bisnis, bangunan, seragam, dan cara berpakaian. 3. Penjualan Personal (Personal selling) Menurut Kolter dan Amstrong (2008:182) “penjualan personal adalah proses pribadi oleh wieaniaga perusahaan dengan tujuan melakukan penjualan dan membangun hubungan pelanggan”. 27 http://digilib.mercubuana.ac.id Jadi penjualan personal merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan para calon konsumen. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara perusahaan dengan calon konsumen itu. Kontak langsung ini akan dapat mempengaruhi secara lebih intensif para konsumen, karena dalam hal ini pengusaha dapat mengetahui keinginan dan selera konsumen serta gaya hidupnya, dan dengan demikian pengusaha dapat menyesuaikan cara pendekatan komunikasi dengan konsumen itu secara lebih tepat yang sesuai dengan konsumen yang bersangkutan. Proses penjualan terdiri dari beberapa tahap yang harus dikuasai wiraniaga. a. Tujuan Penjualan Tatap Muka (Personal Selling) Tujuan penjualan tatap muka (Personal Selling) adalah melaksanakan penjualan yang mencakup seni penjualan tatap muka, dimana harus didasari pada ciri pasar sasaran perusahaan dan posisi yang diinginkan perusahaan dalam pasar. Perusahaan harus mempertimbangkan peranan unik yang dimainkan penjualan tatap muka (Personal Selling) dalam bauran promosi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara yang efektif. Perusahaan biasanya menetapkan tujuan yang berbeda brda pada penjualan tatap muka (Personal selling) yang dimilikinya. Menurut Philip Kotler (2008:203) tujuan dari penjualan tatap muka (Personal selling) adalah sebagai berikut : 28 http://digilib.mercubuana.ac.id 1. Mencari calon pelanggan: Melakukan pencarian calon pembeli atau petunjuk. 2. Menetapkan sasaran: Memutuskan bagaimana memgalokasikan waktu mereka diantara calon pelanggan. 3. Mengkomunikasikan: Mengkomunikasikan informasi tentang produk dan jasa perusahaan tersebut. 4. Menjal: Mendekati, melakukan presentasi, menjawab keberatan dan menutup penjualan. 5. Melayani: Menyediakan berbagai layanan kepada pelanggan, memberikan konsultasi tentang masalah, memberikan bentuan teknis, merencanakan pembiayaan dan melakukan pengiriman. 6. Mengumpulkan informasi: Melakukan riset pasar dan melaksanakan tugas intelejen. 7. Mengalokasikan: Memutuskan pelanggan mana akan memperoleh produk tidak mencukupi selama masa – masa kekurangan produk. Wiraniaga yang memerankan informasi penjualan tatap muka (Personal selling) dapat membantu fungsi pengumpulkan informasi pasar. Wiraniaga mungkin menjadi orang pertama yang mengetahui adanya persaingan baru atau strategi baru persaing, wiraniaga yang tanggap dengan kebutuhan pelanggan dapat menjadi sumber gagasan bagi produk baru. Wiraniaga adalah seorang individu yang mewakili sebuah perusahaan kepada pelanggan dengan melakukan suatu atau lebih 29 http://digilib.mercubuana.ac.id aktivitas. Dalam hal – hal tertentu, penjualan tatap muka (Personal selling) juga mewakili pelanggan mereka didalam perusahaan. b. Sifat – sifat Penjualan Tatap Muka (Personal Selling) Adapun sifat – sifat penjualan tatap muka (Personal selling) menurut Indriyo Gitosudarmo (2012:291) yaitu : 1. Perorangan (Personal) Perorangan (Personal) merupakan alat promosi yang terlibat langsung, menanggapi dan berinteraksi secara langsung pula dengan pribadi atau beberapa pribadi yang dihadapinya. 2. Tanggapannya Langsung (direct respons) Karena personal selling mampu memberikan tanggapan atau reaksi kepada konsumen secara langsung, sehingga dapat memberikan kesan baik perusahaan kepada konsumen. 3. Mempererat Hubungan Perusahaan dan Konsumen Jika personal selling dapat dilakukan oleh perusahaan dapat berjalan secara efektif maka dapat mempererat hubungan perusahaan dengan konsumen. Dikatakan efektif jika komunikator (sales representatives) mampu meningkatkan minat dan membina hubungan baik secara jangka panjang. 4. Biaya Tinggi Karena harus berkomunikasi seacara langsung dengan tatap muka dengan konsumen, maka perlu kesempatan yang lebih banyak. 30 http://digilib.mercubuana.ac.id Sehingga biaya persatuan yang di tanggung pembeli menjadi lebih tinggi atau mahal. c. keunggulan Dan Kelemahaan Penjualan Tatap Muka (Personal Selling) Penjualan tatap muka (Personal Selling) mempunyai karakteristik yang sangat berbeda dengan alat promosi lainnya. Perbedaan karakteristik itu menyebabkan penjualan tatap muka (Personal Selling) mempunyai keunggulan – keunggulan tertentu dibandingkan dengan alat promosi lainnya. Adapun keunggulan – keunggulan penjualan tatap muka (Personal Selling) sebaga berikut: 1. Penjualan tatap muka (Personal Selling) melibatkan konumikasi langsung dengan konsumen face to face. 2. Pesan dari penjualan tatap muka (Personal Selling) lebih biasa membujuk dari pada periklanan publisitas di media masa. 3. Proses komunikasi face to face menjadikan konsumen potensial harus memperhatikan pesan yang disampaikan oleh wiraniaga. 4. Bagi wiraniaga yang berkomunikasi dengan suatu konsumen potensial pada suatu waktu, dai dapat merancang pesan secara berbeda pada setiap konsumen potensial yang didatanginya. 31 http://digilib.mercubuana.ac.id 5. Dalam penjualan tatap muka (Personal Selling) proses alur komunikasi terjadi dua arah, sehingga konsumen secara langsung biasa bertanya mengenai produk kepada wiraniaga. 6. Wiraniaga juga bisa menerima umpan balik secara langsung dari konsumen potensial dalam bentuk keberatan, pertanyaan atau komunikasi no verbal seperti mengangkat bahu atau menguap. 7. Wiraniaga dapat menyampaikan pesan yang komplek mengenai karakteristik produk yang tidak mungkin disampaikan iklan di media elektronik dan media cetak. 8. Wiraniaga dapat mendemontrasikan produk atau menggunakan tampilan audio visual untuk memperoleh perhatian penuh dari konsumen potensial. Selain mempunyai keunggulan, penjualan tatap muka (Personal Selling) juga mempunyai kelemahan di bandingkan dengan alat promosi lainnya. Kelemahan utama dari penjualan tatap muka (Personal Selling) adalah : 1. Komunikasi terjadi daripada sekelompok kecil konsumen potensial. Akibatnya pelaksanaan penjuala tatap muka (Personal Selling) menjadi mahal jika diukur berdasarkan biaya perkpntak dengan konsumen. 2. Image yang negatif terhadap wiraniaga, sehingga cenderung untuk menghindari apabila didatangi oleh penjual. 32 http://digilib.mercubuana.ac.id d. Langkah – langkah Dalam Proses Penjualan Personal Proses penjualan merupakan langkah – langkah yag ikuti wiraniaga ketika melakukan penjulan, yang meliputi mmilih prospek (prospecting) dan melakukan penelitian, prapendekatan, pendekatan, presentasi dan demonstrasi, mengatasi keberatan, penutupan dan tindak lanjut. Berikut langkah dalam proses penjualan. Pengertian langkah – langkah tersebut menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008:200) : 1. Memilih dan Menilai Prospek Langkah dalam proses penjualan dimana wiraniaga mengindentifikasi pelanggan potensial yang berkualitas. 2. Prependekatan Langkah dalam proses pendekatan dimana wiraniaga belajar sebanyak mungkin tantang pelanggan prospektif sebelum melakukan kenjungan penjualan. 3. Pendekatan Langkah dalam proses penjualan dimana wiraniaga bertemu dengan pelanggan untuk pertama kalinya. 4. Presentasi dan Demonstrasi Langkah dalam proses penjualan dimana wiraniaga menceritakan “kisah produk”kepada pembeli, menekankan manfaat produk bagi pelanggan. 33 http://digilib.mercubuana.ac.id 5. Mengatasi Keberatan Langkah dalam proses penjualan dimana wiraniaga mencari, mengklarifikasi, dan mengatasi keberatan pelanggan untuk membeli. 6. Penutupan Langkah dalam proses penjualan dimana wiraniaga meninta pelanggan mengajukan pesanan. 7. Tindak Lanjut Langkah terakhir dalam proses penjualan dimana wiraniaga menindak lanjuti setelah penjualan untuk memastikan kepuasan pelanggan dan mengulangi bisnis. 4. Promosi Penjualan (Sales Promotion) promosi penjualan adalah kegiatan perusahaan untuk menjajakan untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatkan dan pengaturan tetentu maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen. Misalnya promosi penjualan melalui televisi, dalam cara demonstrasi memasak dengan menggunakan alat dan merek tertentu, memberikan potongan harga khusus hari sabtu dan minggu saja. Pengertian promosi penjualan (Sales Promotion) menurut philip Kotler dan Gery Armstrong (2008:117) adalah insentf jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa. 34 http://digilib.mercubuana.ac.id a. Tujuan Promosi Penjualan Terdapat banyak ragam promosi penjualan. Sample gratis mendorong percobaan konsumen, sementara layanan nasihat manajemen gratis bertujuan memelihara hubungan jangka panjang dengan pengecer. Penjual menggunakan promoi jenis insentif untuk menarik pelnggan baru, menghargai pelanggan setia, dan meningkatkan tingat pembelian penggunan yang jarang membeli. Promosi penjualan sering menarik orang yang suka beralih merek, yang terutama mencar harga yang lebih murah dan nilai yang lebih baik. Promosi mendorong konsumen mencoba produk baru dan mimbulkan format eceran yang lebih beragam,seperti penetapkan harga murah dan penetapan harga promosi. Bagi pengecer, promosi dapat meningkatkan penjualan katagori komplementar, promosi penjualan juga bermanfaat dalam mempromosikan kesadaran konsumen yang lebih besar terhadap harga, selain itu dengan promosi penjualan produsen terbantu dalam menjual lebih banyak dari biasanya pada harga resmi dan menerapkan progam ke berbagai segmen konsumen. Pemasar juga menerapkan promosi penjualan untuk menarik pelanggan baru dan menanamkan loyalitas. 35 http://digilib.mercubuana.ac.id b. Keputusan Utama Promosi Penjualan Dalam menggunakan promosi penjualan, perusahaan harus menentukan tujuannya, memilih alat, mengembangkan progam, menguji progam, mengimplementasikan dan mengendalikan serta mengevaluasi hasilnya (Kotler dan Keller 2009). 1. Menentukan Tujuan Bagi konsumen, tujuan melputi mendorong pembeli untuk yang lebih besar, meningkatkan percobaan di antara non pengguna, dan manarik konsumen yang beralih dari merek pesaing. Bagi pengecer, tujuan meliputi membujuk pengecer untuk menjual barang baru, mendorong pembelian pada musim sepi, membangun loyalitas merek, dan membuka jalan masuk ke gerai eceran baru. 2. Memilih Alat Promosi Konsumen Perencana promosi harus mengperhitungkan jenis pasar, tujuan promosi penjualan, kondisi persaingan dan efektivitas biaya setiap alat. Alat promosi konsumen utama meliputi sample kupon, penawaran pengembalian dana tunai (rabat), kemasan harga (kesepakatan pengurangan harga), premi (hadiah), progam frekuensi, hadiah (kontes, undian, perminan), penghargaan patronage, percobaan gratis, generasi produk, promo terikat, promo silang, serta tampilan dan demonstrasi titik pembelian. 36 http://digilib.mercubuana.ac.id 3. Memilih Alat Promosi Dagang Produsen menggunakan sejumlah alat promosi dagang antara lain, penurunan harga (dari harga faktor atau harga promosi), insentif dan barang gratis. 4. Memilih Alat Promosi Penjual Dan Bisnis Perusahaan menghabiskan miliaran dollar untuk bisnis dan promosi tenaga penjualan antara lain dengan pamera dagang dan konvensi, kontes penjualan serta iklan khusus. 5. Mengembangkan Program Dalam merencanakan programpromosi penjualan, pemasar semakin membaurkan beberapa media ke dalam konsep kampanye total. 6. Pengujian awal, pengimplementasikan, pengendalian dan pengevaluasikan program. Meskipun sebagai besar program promosi penjualan dirancang berdasarkan pengalaman, pegujian awaldapat menentukan apakah sasaran itu sudah tepat, ukuran insentif sudah optimal dan metode presentasi sudah efisien. Konsumen dapat diminta menilai atau memberi peringkat berbagai kemungkinan kesepakatan atau uji percobaan dapat dijalankan dalam wilayah goegrafis terbatas. 5. Berita Dari Mulut Ke Mulut (Word of Mouth) Berita dari mulut sangat efektif bisnis kecil yang di dalama pelanggan dapat merasakan hubungan yang lebih pribadi. Informasi dari mulut ke mulut, dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan jasa. Pelanggan sangat dekat dengan penyampaian jasa. Dengan kata lain, 37 http://digilib.mercubuana.ac.id pelanggan tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotesian tentang pengalamannya (Kotler dan Keller 2009). 6. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) Menurut Kotler dan Keller (2009) “pemasaran langsung (Direct Marketing) adalah penggunaan saluran langsung konsumen untuk menjangkau dan mengirimkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran”. a. Manfaat Pemasaran Langsung Menurut Kotler dan Amstrong (2008:222-223), berikut penjelasan tentang manfaat pemasaran langsung: 1. Manfaat bagi Pembeli Bagi pembeli, pemasaran langsung bersifat menyenagkan, mudah dan pribadi. Pemasaran langsung bersifat interaktif dan segera, pembeli dapat berinteraksi dengan penjual melalui telepon atau di situs WEB penjual untuk menciptakan konfigurasi informasi yang tepat, produk, atau jasa yang mereka inginkan. 2. Manfaat bagi Penjual Bagi penjual, pemasaran langsung adalah alat yang kuat untuk mebangun hubungan pelanggan, pemasaran langsung memberikan akses kepada penjual untuk meraih pembeli yang tidak dapat mereka jangkau melalui saluran lain. 38 http://digilib.mercubuana.ac.id b. Bentuk Pemasaran Langsung Menurut Kotler dan Amstrong (2008:226), bentuk pemasaran langsung diantaranya: 1. Pemasaran pengeposan langsung : Pemasaran langsung dengan mengirimkan penawaran, pengumuman, pengingat, atau barang lain kepada seseorang di alamat tertentu. 2. Pemasaran televisi respons langsung : Pemasaran langsung melalui televisi, termasuk iklan televisi respons langsung (infokomersial) dan saluran belanja rumah. 2.5 Keputusan Pembelian 2.5.1 Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Schiffman dan Kanuk (2009:15) menidentifikasi keputusan pembelian sebagai “The process of maketing purchase based on cognitive and emotional influences sunch as impulse, family, friends, advertisers, role models, moods and situation that influence a purchase”. Yaitu proses pengambilan yang didasarkan pada pengaruh kognitif dan emosional seperti keluarga, teman, iklan, role model, moods, dan situasi yang dapat mempengaruhi pembelian. Menurut Morissan (2010:84) mengidentifikasi keputusan pembelian sebagai berikut “keputusan pembelian (purchase decision) adalah tahap selanjutnya setelah adanya niat atau keinginan membeli, 39 http://digilib.mercubuana.ac.id mamun keputusan pembelian adalah tidak sama dengan pembelian yang sebenarnya (actual purchase). Pada suatu titik dalam proses pembelian, konsumen harus berhenti mencari dan berhenti melakukan evaluasi untuk membuat keputusan pembelian. Sebagai hasil dari kegiatan evaluasi alternatif, konsumen mulai mengarah pada niat atau keinginan untuk membeli (purchase intention) dengan kecenderungan untuk membeli merek tertentu. Keinginan membeli secara umum didasarkan pada upaya mencocokkan motif pembelian dengan atribut atau karakteristik merek yang tengah dipertimbangkan dengan melibatkan aspek psikologis seperti motivasi, persepsi, sikap, dan integrasi. Ketika konsumen memilih untuk membeli suatu merek, ia masih harus melaksanakan kepitusan dan melakukan pembelian yang sebenarnya. Keputusan tambahan diperlukan dalam beberapa hal : kapan membeli, dimana membeli, serta berapa banyak uang yang harus dikeluarkan. Sering kali, terdapat antara keputusan pembelian dengan pembelian yang sebenarnya, khususnya terdapat pembelian yang kompleks dan memerlukan keterlibatan tinggi seperti pembelian mobil, komputer, serta produk konsumsi jangka panjang (consumer durable). 2.5.2 Proses Pengambilan Keputusan Kotler dan Keller (2009:223) menyatahkan baha tahap – tahap dalam proses keputusan pembelian yang dilalui konsumen meliputi : 40 http://digilib.mercubuana.ac.id Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Pasca Pembelian (sumber : Kotler dan Keller (2009:223) 1. Pengenalan Kebutuhan Tahap pertama proses kebutuhan pembelian, dimana konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuahan. Pemasar harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau maslah apa yang timbul, apa yang menyebabkannya dan bagimana masalah itu bisa mengarahkan konsumen pada produk tertentu ini. 2. Pencarian Informasi Tahap proses keputusan pembelian dimana konsumen ingin mencari informasi lebih banyak. Konsumen mungkin hanya memperbesar perhatian atau pencarian informasi secara aktif. Konsumen dapat informasi dari beberapa sumber. Jenis – jenis sumber dapat didapatkan dari : - Sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan) - Sumber komersial (iklan, wiraniaga, situs WEB, penyalur, kemasan, tampilan) - Sumber pengalaman (penanganan, pemeriksaan, pemakaian produk) 3. Evaluasi Alternatif Tahap proses keputusan pembelian dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam sekelompok pilihan. 41 http://digilib.mercubuana.ac.id Adapun konsep dasar dalam memahami proses evaluasi konsumen antara lain: - Konsumen akan memberikan tingkat kepentingan yang berbeda pada atribut – atribut yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan kinginan mereka. - Konsumen mengembangkan seperangkat keyakinan merek mengenai posisi mereka pada setiap atribut yang bisa dikenal sebagai citra merek (brand image). - Harapan keputusan produk total konsumen akan berbeda satu sama lain terhadap tingkat atibut berbeda. - Konsumen mencapai suatu sikap terhadap merek yang berbeda – beda lawat prosedur evaluasi. 4. Keputusan Pembelian Keputusan pembelian tentang merek mana yang akan dibeli. Ada dua faktor yang bisa berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor – faktor tersebut adalah : - Faktor pertama adalah sikap orang lain. - Faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan. 5. Perilaku Pasca Pembelian Tahap proses keputusan pembelian dimana konsumen mengambil tindakan selanjtnya setelah pembelian, berdasarkan kepuasan atau tidakpuasaan mereka. 42 http://digilib.mercubuana.ac.id 1.5.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Menurut Kotler dan Keller (2009:166) faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah : 1. Faktor Budaya a. Budaya : Merupakan pemicu keinginan dan perilaku individu yang mendasar. b. Sub – Budaya : Terdiri dari kebangsaan, kelompok agama, kelompok ras dan daerah geografis. Banyak yang membentuk segmen pasar penting, dan penasar sering merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. c. Kelas Sosial : pada dasarnya semua masyarakat memiliki strata soaial, stratifikasi tersebut sering berbentuk dengan sistem kasta, dimana anggota kasta yang berbeda didasarkan dengan peran dan tidak dapat mengubah keanggotaan kasta mereka. 2. Faktor Sosial a. Kelompok Acuan : Seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang, kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan “kelompok keanggotaan”. Kelompok acuan menghadap seseorang pada 43 http://digilib.mercubuana.ac.id perilaku dan gaya hidup baru dan juga mempengaruhi perilaku dan konsep pribadi seseorang. b. Keluarga : Merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan mereka telah terjadi objek penelitian yang luas. c. Peran dan Status : peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang, masing – masing peran akan memperoleh status. 3. Faktor Pribadi a. Usia dan Tahap hidup : Orang membeli barang dan jasa berbeda untuk hidupnya. Hal ini di mempengaruhi karena mereka memliki siklus hidup untuk berubah dengan contoh orang akan berkembang dari bayi hingga dewasa. Pemasar sering menggunakan strategi hidup manusia sebagai sasaran untuk melakukan penjualan produk mereka. b. Pekerja dan Lingkungan Ekonomi : faktor ini memiliki pengaruh karena suatu pembelian didasari oleh keadaan ekonomi untuk melakukan suatu belanja, pengaruh lain yang memiliki pengaruh adalah faktor kemampuan untuk mendapatkan upah yang besar, hutang, menbumg dan sikap terhdap berbelanja, kemudian lingkungan ekonomi yag berpengaruh yang lain adalah jabatan. 44 http://digilib.mercubuana.ac.id c. Gaya Hidup : Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang di ekspresikan didunia aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan dari seorang yang berinteraksi dengan lingkungannya. d. Keperibadian dan Konsep Diri : kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya. 4. Faktor Psikologis a. Motivasi : kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak. b. Persepsi : Proses yang digunakan seseorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginter pretasikan masukan – masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. c. Pembelajaran : Merupakan perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sebagaian besar perilaku manusia nerupakan hasil belajar, ahli teori pembelajaran yakin bahwa pembelajaran dihasilkan dari perpanduan kerja dan dorongan. d. Keyakinan : Gambaran yang dianut oleh seseorang tentang suatu hal. Keyakinan mungkin didasarkan atau pengetahuan pendapat, dan kepercayaan, kesemua hal tersebut mungkin mengandung faktor emosional. 45 http://digilib.mercubuana.ac.id e. Sikap : Merupakan evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu objek atau gagasan. 2.5.4 Tipe –tipe keputusan Konsumen Menurut Danang Sunyoto (2015:86) tipe keputusan konsumen ada 2 yaitu keputusan asortimendan keputusan yang berkaitan dengan pasar: 1. Keputusan – keputusan Asortimen Asortimen barang – barang dan jasa – jasa demikian normal mencakup sejumlah klasifikasi seperti : transportasi, rumah, pelengkapan rumah, pangan, sandangan, rekreasi dan keamanan. Disebabkan oleh karena kebanyakan konsumen memiliki sumber – sumber daya financial terbatas, maka mereka tidak mungkin membeli segala sesuatu yang mereka inginkan. Akibatnya adalah bahwa mereka harus mengambil keputusan – keputusan stategic tentang bagimana mereka akan berupaya mengalokasi suberdaya mereka dialternatif yang tersedia. 2. Keputusan – keputusan yang Berkaitan dengan Pasar Keputusan yang berkaitan dengan pasar merupakan keputusan yang dengan produk dan merek yang diperlukan untuk mengimplementasikan sebuah strategi asortimen. Keputusan tentang apa yang akan dibeli merupakan langkah pertama 46 http://digilib.mercubuana.ac.id dalam pembentukan asortimen dan hal tersebut membutuhkan tindakan untuk menyisihkan produk – produk tertentu yang akan dibeli. pertimbangan Hal tersebut mengenai menyebabkan harga,citra, pelayanan, timbulnya jaminan danakhirnya pembelian merek tertentu. 2.5.5 Struktur Keputusan Pembelian Penjualan perlu menyususn struktur keputusan membeli secara keseluruhan untuk membantu konsumen dalam mengambil keputusan tentang pembelian. Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur sebanyak tujuan. Komponen – komponen keputusan pembelian menurut Danang Sunyoto (2012:278) adalah : Keputusan Tentang Jenis Produk Konsumen perlu mengambil keputusan untuk membantu konsumen dalam mengambil keputusan pembeliannya. Dalam hal ini perusahaan harus memuaskan perhatian kepadda orang – orang yang berminat untuk membeli suatu produk serta alternative lain yang mereka pertimbangkan. Keputusan Tentang Bentuk Produk Keputusan ini menyangkut ukuran, mutu, corak, dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang produk bersangkutan agar dapat memaksimalkan daya tarik mereknya. 47 http://digilib.mercubuana.ac.id Keputusan Tentang Merek Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan – perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagimana konsumen memilih sebuah merek. Keputusan Tentang Penjualan Konsumen harus mengambil keputusan dimana produk tersebut akan dibeli. Dalam hal produsen, pedagang besar dan pengecer baru mengetahui bagimana memilih penjual tertentu. Keputusan Tentang Jumlah Produk Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyak produk sesuai dengan keinginan yang berbeda dari pera pembeli. Keputusan tentang Waktu Pembelian Keputusan dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan pembelian. Masalah ini akan menyangkut dengan uang. Oleh karna itu perusahaan harus mengatahui factor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam penentuan waktu pembelian. Keputusan Tentang Cara Pembayaran Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk yang akan di beli. Keputusan tersebut akan 48 http://digilib.mercubuana.ac.id mempengaruhi keputusan tentang penjual dan jumlah pembeliannya. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui keinginan pembeli terhadap cara pembayarannya. 2.6 Penelitian Terdahulu No 1 Peneliti Judul Variabel Hasil Hendri Sukotja dan ANALISIS Variabel hasil peneliti Sumanto radix A. MARKETING MIX Independen : menunjukan bahwa (2010) 7P (PRODUCT, product, price, variabel product, PRICE, promotion, place, price, promotion, PROMOTION, participant, proses place, participant, PLACE, dan physical process da physical PARTICIPANT, evidence evidence PROCESS DAN Variabel berpengaruh PHYSICSL Dependen : signifikan terhadap EVIDENCE) keputusan keputusan TERHADAP pembelian pembelian produk KEPUTUSAN Klinik kecantikan PEMBELIAN Teta di surabaya. PRODUK KLINIK KECANTIKAN TETA DI 49 http://digilib.mercubuana.ac.id SURABAYA 2 Pachrur Huda PENGARUH Variabel Hasil penelitia (2012) PRODUK DAN Independen : menunjukkan bahwa PROMOSI produk dan Variabel produk dan TERHADAP promosi promosi KEPUTUSAN Variabel berpengaruh positif PEMBELIAN Dependen : terhadap keputusan ASURANSI Keputusan pembelian asuransi KERUGIAN YANG pembelian kerugian yang di MEDIASI OLEH mediasi oleh KEPERCAYAAN kepercayaan NASABAH nasabah pada PT. (STUDIKASUS Asuransi kerugian PADA PT. jasa Indonesia ASURANSI JASA cabang Semarang INDONESIA CABANG SEMARANG TAHUN (2012) 3 Rusidy PENGARUH Variabel Hasil penelitian (2007) HARGA DAN Independen : menunjukkan bahwa PROMOSI Harga dan harga da promosi TERHADAP Promosi mempunyai 50 http://digilib.mercubuana.ac.id KEPUTUSAN Variabel pengaruh yang PEMBELIAN Dependen : positif terhadap KONSUMEN keputusan keputusan PADA JAMU DI pembelian pembelian konsumen pada BANDA ACEH jamu di Banda Aceh. 4 Yonaldi PENGARUH Variabel Hasil penelitian (2011) PRODUK, HARGA Independen : menunjukkan bahwa DA PROMOSI Produk, Harga produk, harga dan TERHADAP dan Promosi promosi mempunyai KEPUTUSAN Variabel pengaruh yang PEMBELIAN Dependen : positif terhadap HANDPHONE keputusan keputusan SAMSUNG DI pembelian pembelian handphone samsung JAKARTA di Jakarta 5 Gria Rizki PENGARUH Variabel Hasil penelitian (2012) PRODUK DAN Independen : menunjukkan bahwa PROMOSI Produk dan produk dan promosi PENJUALAN Promosi mempunyai TERHADAP Variabel pengaruh yang KEPUTUSAN Dependen : positif terhadap 51 http://digilib.mercubuana.ac.id PEMBELIAN keputusan keputusan KARTU SELULER pembelian pembelian kartu seluler Indosat. INDOSAT 2.7 Kerangka Pemikiran Berdasarkan beberapa definisi yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dilihat adanya suatu hubungan antara harga dengan keputusan pembelian, yakni harga merupakan salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk menginformasikan, mengajak, meningatkan dan menambah nilai produk. Dapat kita simpulkan bahwa perusahaan berharap harga yang dibuat akan dapat mempengaruhi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Bagimana dan seperti apa promosi yang telah di bangun perusahaan, mampu mempnengaruhi minat beli konsumen. Untuk lebih memperjelas hubungan antar variabel dapat dilihat pada gambar 2.7 kerangka pemikiran sebagai berikut: 52 http://digilib.mercubuana.ac.id Gambar 2.7 Kerangka Pemikiran HARGA H1 (X1) H3 Keputusan Pembelian (Y) PROMOSI H2 (X2) (Sumber : Data dioleh Penulis) 2.8 Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka teori di atas, maka perumusan hipotesis disusun sebagai berikut : H1 : Terhadap pengaruh Harga terdapat Keputusan pembelian Minuman bersoda Cola Cola. H2 : Terdapat pengaruh promosi terdapat keputusan pembelian minuman bersoda Coca Cola. H3 : Terdapat pengaruh Harga dan Promosi terhadap keputusan pembelian minuman bersoda Coca Cola. 53 http://digilib.mercubuana.ac.id