Ceramah Maulid Muh Nuh: Jadilah Manusia Berkualitas

advertisement
Ceramah Maulid Muh Nuh: Jadilah Manusia
Berkualitas
Dikirim oleh prasetya1 pada 19 April 2007 | Komentar : 0 | Dilihat : 3414
Prof Dr Muh Nuh DEA
Hal yang paling mahal yang sedang kita hadapi adalah keteladanan. Dosen yang baik tidak hanya karena ia enak
mengajar saja, tetapi ia juga harus banyak memberikan contoh-contoh. Demikian ungkap Prof Dr Muh Nuh DEA
pada awal ceramah dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung di Gedung PPI
Universitas Brawijaya, Kamis 19/4 2007. Ceramah M Nuh di depan warga Unibraw ini bertema ?Meneladani
akhlak Rasul dalam rangka membangun SDM yang berkualitas religius serta mampu bersaing di era global?. Hadir
dalam acara itu segenap pimpinan universitas dan fakultas, para dosen dan mahasiswa.
Tiga faktor inspirasional
Mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu lebih lanjut mengatakan, Rasulullah SAW
merupakan contoh lengkap dari segala urusan kemanusiaan apakah itu perilaku maupun akhlak. Sebagai makhluk
yang memiliki keterbatasan, manusia perlu memperbanyak keteladanan. Paling tidak manusia melakukan tiga
faktor sumber inspirasi sebagaimana yang Rasulullah SAW tuntunkan. Tiga faktor itu meliputi pertama,
keteladanan etos kerja. Rasulullah adalah seorang pekerja keras. Nuh menambahkan bahwa tidak ada cara yang
lebih mulia selain bekerja keras dan ikhtiar merupakan simbol dari etos kerja. Apabila seseorang menyalahkan
orang lain atas sesuatu maka bisa jadi itu menunjukkan ketidakmampuan dirinya sendiri.
Kedua, otoritas. Rasulullah SAW memiliki otoritas yang tinggi di tengah-tengah masyarakat. Agar manusia
menjadi seseorang yang berkualitas maka ia harus membangun otoritas. Namun Nuh mengingatkan bahwa otoritas
yang dimaksud bukan semata otoritas formal saja tetapi lebih kepada otoritas substansial. Apabila seseorang telah
memiliki otoritas formal, maka agar ia disegani oleh orang lain ia harus memahami segala persoalan yang dihadapi
lingkungan sekitarnya. Faktor ketiga, kejujuran. Ciri khas dari Rasulullah SAW adalah Al-Amin atau dapat
dipercaya. Seseorang harus dapat melakukan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan porsinya, sebagaimana yang
telah diembankan kepadanya.
Membangun generasi yang shalih
Dalam kaitannya dengan tema yang diangkat, Nuh menyatakan bahwa agar tercipta sumber daya manusia yang
berkualitas religius maka harus dibangun sebuah generasi yang shalih. Generasi yang sholeh merupakan generasi
yang mengamalkan serta menularkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya kepada orang lain. Dengan memberikan
ilmu yang dimilikinya kepada orang lain maka Allah SWT akan memberikan ilmu pengetahuan yang lebih banyak
dibandingkan ilmu sebelumnya. Untuk itu Nuh mengemukakan tiga konsep pendidikan yang harus dipenuhi agar
dapat terbangun generasi yang sholeh. Tilawah, merupakan kemampuan secara mandiri anak didik untuk membaca
ayat Allah. Ta?alim, merupakan interaksi belajar mengajar antara guru dengan murid di mana lebih mengutamakan
hikmah dari ilmu yang diberikan dibandingkan konseptual (textbook). Tazkiyah, yaitu sebuah pembersihan hati
dalam proses belajar mengajar. Dimensi paling penting dalam belajar mengajar menurut Nuh adalah kedekatan
emosional antara guru dengan murid. [nik]
Download