ANALISIS PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK NUTRITIONAL SHAKE HERBALIFE DI LIMA RUMAH NUTRISI KOTA BOGOR REGINA NUR ARIFAH DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 ii PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Nutritional Shake Herbalife di Lima Rumah Nutrisi Kota Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juli 2015 Regina Nur Arifah NIM. H24110132 2 ABSTRAK REGINA NUR ARIFAH. Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Nutritional Shake Herbalife di Lima Rumah Nutrisi Kota Bogor. Dibimbing oleh MA’MUN SARMA. PT Herbalife merupakan perusahaan yang mengeluarkan produk nutrisi harian yang berguna bagi kesehatan serta pengelolaan berat badan. Perusahaan memerlukan analisa perilaku konsumen yang tepat, sehingga perusahaan dapat menyesuaikan produknya dengan permintaan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen, menganalisis proses keputusan pembelian produk, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, dan menganalisis sikap konsumen terhadap atribut produk Nutritional Shake Herbalife. Metode penarikan sampel adalah quota sampling. Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah Analisis Deskriptif, Analisis Faktor, dan Analisis Multiatribut Fishbein dengan bantuan Microsoft excel dan SPSS 16,0 for windows. Hasil analisis faktor, terdapat dua faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian produk yaitu faktor lingkungan dan perbedaan individu dan hasil analisis sikap fishbein menujukkan sikap konsumen terhadap produk Nutritional Shake Herbalife masuk dalam kategori baik. Kata kunci: analisis faktor, Nutritional Shake Herbalife, proses keputusan pembelian, sikap konsumen ABSTRACT REGINA NUR ARIFAH. An Analysis of Purchasing Decision of Herbalife Nutritional Shake at Five Nutrition House in Bogor. Supervised by MA’MUN SARMA. PT Herbalife produces healthy and dietary daily nutritional products. For a company, it is necessary to analyze consumer behavior accurately in order to adjust the demand. The purposes of this research are to identify the consumer characteristics, to analyze the process of purchasing decision, to analyze the influence factors of purchasing decision and to analyze the consumer attitude toward Herbalife Nutritional Shake attributes. The sampling method used quota sampling method and to process the data, the study apllied the method of Descriptive Analysis, Factor Analysis, and Fishbein Multiattributes Analysis. The study applied softwares of Microsoft Excel, as well as SPSS 16,0 for windows. The result of Factor Analysis shows that there were two factors that affect the purchasing decision, they were environmental factor and individual difference factor. The result of Fishbein Multiattributes Analysis shows that consumer attitude toward Herbalife Nutritional Shake was in good category. Keywords: consumer attitude, factor analysis, Herbalife Nutritional Shake, purchasing decision process ANALISIS PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK NUTRITIONAL SHAKE HERBALIFE DI LIMA RUMAH NUTRISI KOTA BOGOR REGINA NUR ARIFAH Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 4 6 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan anugerah yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Nutritional Shake Herbalife di Lima Rumah Nutrisi Kota Bogor. Skripsi diselesaikan sebagai tugas akhir dan merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Terimakasih penulis ucapkan kepada bapak Dr Ir Ma’mun Sarma,MS MEc selaku pembimbing yang telah memberikan arahan serta bimbingan dan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada segenap jajaran dosen serta staf tata usaha Departemen Manajemen atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis. Terimakasih yang luar biasa kepada kedua orang tua yang memberikan semangat, dukungan dan doa yang tiada hentinya. Terimakasih kepada teman-teman manajemen 48 yang selama ini telah berjuang bersama dan saling memotivasi, serta terimakasih kepada semua teman-teman penulis dari jaman TK hingga SMA yang banyak memberikan dukungan dan saran. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi, sehingga saran dan komentar dari berbagai pihak yang bersifat membangun akan dapat memberikan masukan dalam penulisan kedepannya. Bogor, Juli 2015 Regina Nur Arifah DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 2 Perumusan Masalah 2 Tujuan Penelitian 2 Manfaat Penelitian 2 Ruang Lingkup Penelitian 2 TINJAUAN PUSTAKA 3 Definisi Pemasaran 3 Perilaku Konsumen 3 Definisi Produk 3 Atribut Produk 3 Proses Pengambilan Keputusan 4 Faktor Pengambilan Keputusan 6 Penelitian Terdahulu 7 METODE 7 Kerangka Pemikiran Penelitian 7 Lokasi dan Waktu Penelitian 9 Metode Pengumpulan Data 9 Populasi dan Sampel 9 Metode Pengolahan dan Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN 10 11 Gambaran Umum Perusahaan 11 Uji Validitas dan Reliabilitas Konsumen 12 Karakteristik Konsumen 12 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian 13 Analisis Faktor 16 8 Analisis Fishbein 18 Implikasi Manajerial 20 SIMPULAN DAN SARAN 21 Simpulan 21 Saran 21 DAFTAR PUSTAKA 22 LAMPIRAN 23 RIWAYAT HIDUP 31 DAFTAR TABEL 1 Data Top Brand Index (TBI) menurut merek pada tahun 2013 dan 2014 2 Populasi pada lima Rumah Nutrisi Kota Bogor (Jan-Mar 2015) 3 Pengenalan kebutuhan 4 Penelitian sebelum pembelian 5 Penilaian alternatif 6 Perilaku pembelian 7 Perilaku pasca-pembelian 8 Nilai MSA variabel analisis faktor 9 Faktor yang terbentuk 10 Hasil analisis fishbein 11 Kategori sikap konsumen 1 9 13 14 14 15 16 17 17 19 20 DAFTAR GAMBAR 1 Proses pengambilan keputusan konsumen 2 Model keputusan konsumen 3 Kerangka pemikiran penelitian 4 6 8 DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5 6 7 Perbandingan harga merek pesaingan Perkembangan usaha restoran / rumah makan (2007-2011) Jawa Barat Penelitian terdahulu Hasil uji validitas dan reliabilitas Karakteristik konsumen Hasil analisis faktor Skor tingkat kepentingan dan kepercayaan konsumen 23 23 24 25 26 27 29 10 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pada era yang modern, kesehatan dan pengelolaan berat badan menjadi faktor utama agar penampilan menjadi lebih menarik. Hal ini memberikan tantangan bagi perusahaan untuk mengeluarkan produk terbaiknya agar memenuhi permintaan konsumen. Banyak perusahaan yang mengeluarkan produk nutrisi harian berjenis susu bubuk maupun cair untuk membantu menjaga keseimbangan berat badan. Salah satu perusahaan yang mengeluarkan produk tersebut adalah PT Herbalife dengan produk unggulannya Nutritional Shake yang memiliki kandungan nutrisi lengkap sebagai pengganti makanan harian yang berguna memperbaiki sel-sel dalam tubuh serta mengelola berat badan seperti menaikkan, menurunkan serta mempertahankan berat badan. Pertumbuhan Herbalife yang semakin pesat, sehingga dianggap sebagai perusahaan nutrisi berbahan dasar herbal yang terkemuka. Perusahaan Herbalife telah berkembang dari tahun 1980 hingga 2011 dengan penjualan produk 4.3 milyar selama 31 tahun dan Herbalife dipasarkan di seluruh dunia. Kandungan bahan yang digunakan perusahaan dalam produk Herbalife aman dikonsumsi dalam jangka panjang, sehingga sudah banyak konsumen yang percaya dengan produk keluaran Herbalife. Menurut survei yang telah dilakukan oleh frontier consulting group, Herbalife berhasil menduduki peringkat ke-tiga top brand index tahun 2014 dengan kategori susu diet khusus. Kompetitor Herbalife dengan produk sejenis adalah WRP (Woman Rejuvenation Program), Tropicana Slim, Diabetasol, L-men dan Entrasol. Hasil survei disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Data Top Brand Index (TBI) menurut merek pada tahun 2013 dan 2014 TBI (%) No Merek 2013 2014 1 WRP 60.5 60.4 2 Tropicana Slim 15.2 1.2 3 Diabetasol 9.6 2.6 4 L-Men 4.6 6.4 5 Entrasol 2.9 12.4 6 Herbalife 2.1 6.4 Sumber: www.topbrand-award.com, 2015 Berdasarkan Tabel 1, peningkatan top brand yang dimiliki oleh Herbalife pada tahun 2014 menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen akan produk Herbalife sudah diakui oleh konsumennya. Merek menunjukkan identitas produk yang berhubungan dengan promosi suatu produk dan kualitas produk di benak konsumen. Namun, kedudukan top brand produk Herbalife masih berada di bawah beberapa kompetitor yang mengeluarkan produk sejenis. Dari segi harga, produk Herbalife dapat dikatakan memiliki harga yang relatif tinggi dibandingkan dengan kelima produk sejenis lainnya, yang dapat dilihat pada Lampiran 1. Sehingga perusahaan perlu membuat dan meningkatkan strateginya untuk menarik konsumen agar lebih percaya pada produknya dan meyakinkan konsumen bahwa 2 harga yang dipatok perusahaan memang sesuai dengan kualitas dan manfaat yang didapat jika mengonsumsi produk Nutritional Shake Herbalife. Pada penelitian ini, dilakukan studi kasus pada konsumen Herbalife di lima rumah nutrisi di Kota Bogor. Bogor, selain dikenal sebagai kota hujan, juga dikenal menjadi tempat wisata kuliner. Keadaan ini terlihat dengan semakin banyak usaha di bidang kuliner yang mulai meramaikan kota Bogor, seperti gambar yang terlampir pada Lampiran 2. Kuliner yang beraneka macam dengan harga yang terjangkau, dapat meningkatkan minat konsumsi seseorang terhadap makanan kuliner tersebut. Peningkatan konsumsi dapat meningkatkan terjadinya masalah terhadap berat badan seseorang, sehingga memungkinkan bertambahnya konsumen yang membutuhkan program penurunan berat badan. Oleh karena itulah penelitian berfokus pada Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Nutritional Shake Herbalife di Lima Rumah Nutrisi Kota Bogor. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, permasalahan dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana karakteristik konsumen produk Nutritional Shake Herbalife, (2) Bagaimana Proses Keputusan Pembelian produk Nutritional Shake Herbalife, (3) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk Nutritional Shake Herbalife, dan (4) Bagaimana sikap konsumen terhadap atribut produk Nutritional Shake Herbalife. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen produk Nutritional Shake Herbalife, (2) Manganalisis Proses Keputusan Pembelian produk Nutritional Shake Herbalife, (3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk Nutritional Shake Herbalife, dan (4) Menganalisis sikap konsumen terhadap atribut produk Nutritional Shake Herbalife. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini: (1) Bagi Objek Penelitian, sebagai bahan informasi dan masukan positif tentang perilaku konsumen dan proses keputusan pembelian sehingga dapat meningkatkan kinerja dan meningkatkan penjualan produk Herbalife, (2) Bagi Pihak Lain, sebagai acuan atau referensi untuk penelitian selanjutnya. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini memfokuskan pada perilaku konsumen dalam proses keputusan pembelian produk Nutritional Shake Herbalife pada lima Rumah Nutrisi yang terletak di Kota Bogor, Jawa Barat. Responden dalam penelitian ini adalah pengunjung pada Lima Rumah Nutrisi tersebut. 3 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Pemasaran Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2008), pemasaran adalah proses mengelola hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah menarik pelanggan baru dan menjanjikan keunggulan nilai serta menjaga dan menumbuhkan pelanggan yang ada dengan memberikan kepuasan. Proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. Konsumen telah menjadi pusat perhatian pemasar, karena konsumen yang memutuskan bahwa ia akan membeli produk atau tidak (Kosasih 2013). Perilaku Konsumen Menurut Sumarwan (2010), perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau mengevaluasi. Konsumen membeli barang dan jasa adalah untuk mendapatkan manfaat dari barang tersebut. Perilaku konsumen tidak hanya mempelajari apa yang dibeli atau dikonsumsi konsumen, tetapi juga bagaimana kebiasaan konsumen, dan dalam kondisi macam apa barang dan jasa dibeli (Wasis A Latief 2011) Definisi Produk Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2008), produk (product) sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup lebih dari sekadar barang-barang yang berwujud (tangible). Dalam arti luas, produk meliputi objek-objek fisik, jasa, acara, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran entilitas-entilitas ini. Atribut Produk Salah satu cara pemasar membedakan produknya dengan pesaing adalah dengan menyediakan atribut produk yang unik. Karena itu penting bagi pemasar untuk mengetahui sejauh manakah atribut produknya mampu menghantarkan kebutuhan psikologi yang diharapkan konsumen dalam hal ini perasaan puas (Erna F 2005). Pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan pendefinisian manfaat yang akan ditawarkan produk atau jasa tersebut. Manfaat ini dikomunikasikan dan dihantarkan oleh atribut produk seperti kualitas, fitur, serta gaya dan desain. (Kotler dan Amstrong 2008). Kualitas Produk, adalah salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas mempunyai dampak langsung terhadap kinerja suatu produk. Oleh karena itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Fitur Produk, adalah sarana kompetitif untuk mendeferensiasikan produk perusahaan yang satu dengan yang lain. Fitur yang dinilai lengkap oleh pelanggan umumnya memiliki harga yang lebih mahal. 4 Gaya dan desain produk, gaya adalah gambaran penampilan produk sedangkan desain adalah konsep yang lebih besar dari pada gaya. Proses Pengambilan Keputusan Model ini dirancang untuk menghubungkan berbagai gagasan pengambilan keputusan dan perilaku konsumsi kosumen. Model ini tidak dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai kerumitan pengambilan keputusan konsumen. Sebaliknya model ini dirancang untuk menyatukan dan menyelaraskan berbagai konsep yang relevan menjadi suatu keseluruhan yang berarti. Proses pengambilan keputusan konsumen mempunyai tiga komponen, yaitu masukan, proses, dan keluaran. (Schiffman dan Kanuk 2007). Pengaruh Eksternal Masukan Usaha Pemasaran Perusahaan: 1.Produk, 2.Promosi, 3.Harga, 4.Saluran Distribusi Lingkungan Sosiobudaya: 1.Keluarga, 2.Sumber Informal, 3.Sumber Nonkomersial lain, 4.Kelas Sosial, 5.Subbudaya,budaya Pengambilan Keputusan Proses Pengenalan Kebutuhan Penelitian Sebelum Pembelian Evaluasi Alternatif Bid.Psikologi: 1.Motivasi, 2.Persepsi, 3.Pembelajaran, 4.Kepribadian, 5.Sikap Pengalaman Perilaku Setelah Keputusan Keluaran Pembelian : 1.Percobaan, 2.Pembelian Ulang Evaluasi Setelah Pembelian Gambar 1 Proses pengambilan keputusan konsumen (Schiffman dan Kanuk 2007) Masukan Masukan Pemasaran Kegiatan pemasaran perusahaan merupakan usaha langsung untuk mencapai, memberikan informasi dan membujuk konsumen untuk membeli dan menggunakan produknya. Masukan kepada proses pengambilan keputusan konsumen ini mengambil bentuk beberapa strategi bauran pemasaran khusus yang 5 terdiri dari produk itu sendiri (termasuk kemasan, ukuran, dan jaminannya). (Schiffman dan Kanuk 2007). Masukan Sosiobudaya Lingkungan sosiobudaya mempunyai pengaruh besar terhadap konsumen. Masukan sosiobudaya terdiri dari berbagai macam pengaruh nonkomersial. Pengaruh kelas sosial, budaya dan subbudaya, walaupun kurang nyata merupakan faktor-faktor masukan penting yang dihayati dan diserap serta mempengaruhi bagaimana para konsumen menilai dan akhirnya mengadopsi atau menolak produk. (Schiffman dan Kanuk 2007). Proses Pengenalan Kebutuhan Di kalangan konsumen, ada dua gaya pengenalan kebutuhan atau masalah yang berbeda. Beberapa konsumen merupakan tipe keadaan yang sebenarnya, yang merasa bahwa mereka mempunyai masalah ketika sebuah produk tidak dapat berfungsi secara memuaskan. Sebaliknya, konsumen lain adalah ripe keadaan yang diingingkan, di mana bagi mereka keinginan terhadap sesuatu yang baru dapat menggerakkan proses keputusan. (Schiffman dan Kanuk 2007) Penelitian Sebelum Pembelian Penelitian sebelum pembelian dimulai ketika konsumen merasakan adanya kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Jika konsumen tidak mempunyai pengalaman sebelumnya, ia mungkin harus melakukan penelitian yang mendalam mengenai keadaan diluar dirinya untuk memperoleh informasi yang berguna sebagai dasar pemilihan. (Schiffman dan Kanuk 2007) Penilaian Alternatif Ketika menilai berbagai alternative potensial, para konsumen cenderung menggunakan dua macam informasi, yaitu daftar merek yang akan mereka rencanakan untuk dipilih, dan kriteria yang akan mereka pergunakan untuk menilai setiap merek. Melakukan pilihan dari contoh semua merek yang mungkin dapat dipilih merupakan karakter manusia yang membantu menyederhanakan proses pengambilan keputusan. (Schiffman dan Kanuk 2007) Keluaran Perilaku Pembelian Para konsumen melakukan tiga tipe pembelian: pembelian percobaan, pembelian ulangan, dan pembelian komitmen jangka panjang. Ketika konsumen membeli suatu produk untuk pertama kalianya dengan jumlah yang sedikit dari biasanya, pembelian ini akan dianggap suatu percobaan. Perilaku pembelian ulangan berhubungan erat dengan konsep kesetiaan kepada merek, yang diusahakan oleh kebanyakan perusahaan, karena menyumbang pada stabilitas yang lebih besar di pasar. Pada barang-barang yang paling tahan lama (kulkas, mesin cuci), konsumen beralih secara langsung dari penilaian terhadap komitmen 6 jangka panjang melalui pembelian tanpa kesempatan untuk percobaan yang sesungguhnya. (Schiffman dan Kanuk 2007) Perilaku Pasca-Pembelian Ada tiga hasil penilaian yang mungkin timbul, yaitu kinerja yang sesungguhnya sesuai dengan harapan yang menimbulkan perasaan netral, kinerja melebihi harapan yang menimbulkan apa yang dikenal sebagai pemenuhan harapan secara positif yang menimbulkan kepuasan, dan kinerja dibawah harapan, yang menimbulkan pemenuhan harapan secara negatif dan ketidakpuasan. (Schiffman dan Kanuk 2007). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pegambilan Keputusan Menurut Sumarwan (2011), proses keputusan konsumen dapat dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu strategi pemasaran, perbedaan individu, dan faktor lingkungan. Strategi Pemasaran Perusahaan Pemerintah Organisasi Nirlaba Partai Politik Perbedaan Individu: 1.kebutuhan dan motivasi. 2.kepribadian. 3.konsep diri. 4.pengolahan informasi dan persepsi. 5.proses belajar. 6.pengetahuan. 7.sikap. 8.agama Proses keputusan: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternative, pembelian dan kepuasan Faktor Lingkungan: 1.Budaya. 2.Demografi, sosial, ekonomi. 3.Keluarga dan rumahtangga. 4.kelompok acuan. 5. Situasi konsumen. 6.tekonologi Implikasi Strategi pemasaran Kebijakan public Pendidikan konsumen Gambar 2 Model keputusan konsumen (Sumarwan 2011) Perbedaan Individu Perbedaan individu menggambarkan faktor-faktor karakteristik individu yang muncul dari dalam diri konsumen dan proses psikologis yang terjadi pada diri konsumen yang sangat berpengaruh terhadap proses keputusan konsumen, yaitu agama, kebutuhan dan motivasi, kepribadian, pengolahan informasi dan persepsi, proses belajar, pengetahuan, dan sikap konsumen. Faktor Lingkungan Konsumen Budaya: segala nilai, pemikiran, symbol yang mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan, dan kebiasaan seseorang dan masyarakat. Budaya bukan hanya bersifat abstrak, budaya juga bisa berbentuk objek material. 7 Karakteristik demografi, sosial dan ekonomi: menggambarkan karakteristik suatu penduduk, yaitu usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, suku bangsa, pendapatan, jenis keluarga, status pernikahan, dll. Keluarga: lingkungan mikro yang paling dekat dengan konsumen. Keluarga adalah lingkungan dimana sebagian besar konsumen tinggal dan berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya. Keluarga menjadi daya tarik bagi para pemasar karena keluarga memiliki pengaruh yang besar terhadap konsumen. Kelompok acuan: kumpulan dari dua atau lebih orang-orang yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama, tujuan tersebut bisa berupa tujuan individu maupun tujuan bersama. Kelompok mempengaruhi proses pembelian dalam dua cara, yaitu pembelian yang dibuat oleh seorang konsumen, dan anggota kelompok sering kali membuat keputusan bersama-sama sebagai sebuah kelompok. Lingkungan dan situasi konsumen: terbagi dua menjadi lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial yang terjadi antara konsumen dengan orang sekelilingnya. Lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang berbentuk fisik di sekeliling konsumen, termasuk beragam produk, toko, lokasi toko dan produk di dalam toko. Teknologi: teknologi dalam bentuk perangkat keras dan lunak telah berkembang pesat sehingga telah tersedia di pasar dengan harga yang terjangkau oleh sebagian besar konsumen. Teknologi sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen seperti telepon genggam, internet, kendaraan bermotor, serta transportasi udara. Penelitian Terdahulu Wahyu Teguh (2010) dengan judul Analisis proses pengambilan keputusan serta atribut yang dipentingkan konsumen dalam pembelian Nutrilite Salmon Omega3 (Studi kasus: Amway Distribution Centre Bogor, menggunakan Judgement Sampling dengan Analisis Deskriptif dan Analisis Faktor dan memiliki 100 responden. Dian Sulistyaningsih (2014) dengan judul Perilaku konsumen terhadap produk susu murni pasteurisasi Momomilk menggunakan Convenience Sampling dengan Analisis Faktor, Analisis Sikap Fishbein dan memiliki 100 responden. Wibisono Aji Indrabudi (2014) dengan judul Analisis keputusan pembelian dan sikap konsumen terhadap produk restoran Kentucky fried chicken (KFC)dan menggunakan Purposing Sampling dengan Analisis Daskriptif dan Analisis Sikap Fishbein dan memiliki 100 responden. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada penarikan sampel yang digunakan, yaitu quota sampling, jumlah responden yaitu sebanyak 80 orang, serta objek penelitian yang digunakan, yaitu lima rumah nutrisi Kota Bogor. Secara rinci, hasil penelitian terdahulu disajikan pada Lampiran 3. METODE Kerangka Pemikiran Perawatan pribadi seperti kesehatan dan pengelolaan berat badan menjadi salah satu pemicu meningkatnya perekonomian masyarakat Bogor. Salah satu 8 perusahaan yang mengeluarkan produk perawatan pribadi yaitu PT Herbalife Indonesia dengan produk andalannya Nutritional Shake yang berguna sebagai pengganti makanan bernutrisi harian. Banyak perusahaan lainnya yang mengeluarkan produk dengan manfaat yang tidak jauh berbeda, maka seperti yang dikatakan oleh Dewi Urip (2008), untuk mempertahankan posisi di pasar, perusahaan harus selalu melakukan market research terhadap produk pesaing yang beredar di pasar dan harga yang ada serta adanya program paket-paket yang dapat menarik konsumen. Semakin ketatnya persaingan, maka pihak Herbalife perlu memperhatikan dan mengetahui karakteristik konsumennya agar dijadikan sebagai informasi dan acuan ketika pihak perusahaan Herbalife ingin merumuskan strategi penjualannya. Melalui hasil pengisian kuisioner yang didapat dari para responden, data dianalisis menggunakan analisis faktor dan analisis sikap fishbein. Dari hasil analisis inilah diketahui bagaimana perilaku konsumen serta faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian produk Nutritional Shake Herbalife dan menjadi masukan bagi perusahaan. Minat masyarakat akan kesehatan dan pengelolaan berat badan di Bogor PT Herbalife Indonesia Produk Nutritional Shake Herbalife Karakteristik Konsumen dan proses keputusan pembelian produk Nutritional Shake Herbalife Analisis Deskriptif Faktor dan atribut yang mempengaruhi keputusan pembelian produk Nutritional Shake Herbalife Analisis Faktor Sikap Konsumen terhadap produk Nutritional Shake Herbalife AnalisisMultiatribut Fishbein Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Nutritional Shake Herbalife di Lima Rumah Nutrisi Kota Bogor Implikasi Manajerial dan Rekomendasi Gambar 3 Kerangka pemikiran penelitian 9 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lima Rumah Nutrisi yang berada di Kota Bogor, Jawa Barat. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga April 2015 dengan menyebar kuisioner kepada responden. Penelitian dilakukan di Rumah Nutrisi karena konsumen produk Nutritional Herbalife memiliki ikatan pertemanan dan memiliki waktu untuk berkumpul, serta mempunyai sharing time di Rumah Nutrisi tersebut. Karena populasi di satu Rumah Nutrisi tidak begitu banyak, maka penelitian dilakukan di lima Rumah Nutrisi yang berada di Kota Bogor. Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari kuisioner, proses wawancara dengan pihak Rumah Nutrisi (Bogor) dan pengamatan konsumen langsung pada Rumah Nutrisi. Data Sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang relevan seperti buku, artikel, skripsi terdahulu, dan internet. Kuesioner sebagai wawancara tertulis diberikan kepada responden untuk diisi, terdiri dari beberapa bagian, yaitu mengenai karakteristik responden, proses pengambilan keputusan pembelian, atribut tentang kepercayaan dan evaluasi kepentingan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Populasi dan Sampel Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Sampel Nonprobabilitas dengan metode Quota Sampling, yaitu metode di mana populasi diwakili dengan melibatkan proporsi unsur-unsur yang sama yang memiliki karakteristik tertentu (Wahdi 2011). Populasi yang digunakan adalah konsumen produk Nutritional Shake Herbalife yang berkunjung ke masing-masing rumah nutrisi Bogor dalam tiga bulan terakhir, yaitu bulan Januari hingga Maret 2015. Berikut data yang diperoleh berdasarkan data konsumen di lima Rumah Nutrisi Kota Bogor yang ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2 Populasi pada lima Rumah Nutrisi di Kota Bogor (Jan-Mar 2015) No Nama Rumah Nutrisi Jumlah Konsumen yang berkunjung (orang) 1 Klub Hijau 60 2 Sehat Bugar Ideal 80 3 CC Club 50 4 Ninuk Club 80 5 Karima Club 75 345 Jumlah: Sumber: Rumah Nutrisi di Kota Bogor (2015) Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah konsumen di lima Rumah Nutrisi Kota Bogor berjumlah 345 orang. Selanjutnya menentukan jumlah responden yang akan diambil. 10 Penentuan jumlah sampel dari populasi ditentukan dengan rumus Slovin (Umar 2003): N n ……………………………………(1) 1 N (e ) ² Keterangan : N = Populasi jumlah di lima Rumah Nutrisi Kota Bogor n = Ukuran Sampel e = Tingkat kesalahan (error) dalam penarikan sampel (10 persen) Populasi jumlah di Lima Rumah Nutrisi Kota Bogor berjumlah 345 orang pada tiga bulan terakhir pada januari hingga maret 2015. Maka perhitungan jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin adalah sebagai berikut: n N 345 = = 77,528 ~ dibulatkan 80 1 N (e)² 1 345(0,1)² Selanjutnya dilakukan pembagian jumlah responden dari setiap Rumah Nutrisi dengan menggunakan Quota Sampling, yaitu masing-masing Rumah Nutrisi memiliki jumlah yang berbeda, yaitu Klub Hijau dengan 14 responden, Sehat Bugar Ideal dengan 18 responden, CC Club dengan 13 responden, Ninuk Club dengan 18 responden dan Karima Club dengan 17 responden. Cara perhitungan jumlah sampel yang dijadikan responden untuk setiap rumah nutrisi adalah : 60 KH x80 13,9 ~ 14 345 Perhitungan untuk jumlah sampel rumah nutrisi lainnya dapat dilakukan dengan cara yang sama, agar seluruh konsumen dapat terwakili. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data Dalam penelitian ini, data dianalisis dengan menggunakan analisis Deskriptif, Analisis Faktor, dan Analisis Multiatribut Fishbein dengan bantuan program Microsoft Excell dan SPSS. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif mencakup sekumpulan tujuan-tujuan riset, yaitu menggambarkan karakteristik dan kelompok-kelompok tertentu, mengestimasi jumlah orang dalam populasi tertentu yang berperilaku dengan cara tertentu, dan membuat prediksi spesifik (Wahdi 2011). Studi deskriptif yang baik memerlukan banyak pengetahuan dasar tentang fenomena yang sedang diteliti. Hal itu bersandar pada satu atau lebih hipotesis yang lebih spesifik. Analisis Faktor Analisis faktor yang meliputi principal compenent analysis dan common factor analysis, adalah pendekatan statistic yang dapat digunakan untuk menganalisis interrelationship sejumlah besar variabel dan untuk menjelaskan dimensi-dimensi (faktor) apakah yang melandasi variabel-variabel tersebut. 11 Tujuan analisis ini adalah untuk memadatkan sejumlah besar informasi dari sejumlah variabel asli menjadi sejumlah kecil faktor dengan kehilangan informasi minimal. (Simamora 2005) Analisis Multiatribut Fishbein Menurut Sumarwan (2011), Model sikap Multiatribut menjelaskan bahwa sikap konsumen terhadap suatu objek sikap (produk atau merek) sangat ditetukan oleh sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang dievaluasi. Model tersebut disebut dengan multiatribut karena evaluasi konsumen terhadap objek berdasarkan kepada evaluasinya terhadap banyak atribut yang dimiliki oleh objek tersebut. Model The Attitude-Toward-Object Model digunakan untuk mengukur sikap konsumen terhadap produk maupun jasa. Model ini secara singkat menyatakan bahwa sikap seorang konsumen terhadap suatu objek akan ditentukan oleh sikapnya terhadap berbagai atribut yang dimiliki oleh objek tersebut. Model multiatribut menekankan adanya Salience of attributes. Salience artinya tingkat kepentingan yang diberikan konsumen kepada sebuah atribut. Model tersebut menggambarkan bahwa sikap konsumen terhadap suatu produk atau merek sebuah produk ditentukan oleh dua hal, yaitu kepercayaan terhadap atribut yang dimiliki produk atau merek (komponen bi), dan evaluasi pentingnya atribut dari produk tersebut (komponen ei). Model ini digambarkan oleh formula berikut: Ao= n bi.ei ……………..……………………………………………………(2) i 1 Keterangan Ao= Sikap terhadap suatu objek bi = Kekuatan kepercayaan bahwa objek tersebut memiliki atribut I ei = Evaluasi terhadap atribut I n= Jumlah atribut yang dimiliki objek Analisis dilakukan menggunakan tiga metode analisis yang berbeda, dengan menganalisisnya satu-persatu dimulai dari analisis deskriptif untuk mengetahui karakteristik konsumen serta mennggambarkan proses keputusan pembelian, analisis faktor untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen, dan dengan menganalisis sikap konsumen menggunakan multiatribut fishbein. Analisis sikap konsumen mempunyai beberapa atribut produk untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan konsumen tentang produk tersebut. Proses keputusan pembelian dipengaruhi oleh sikap dan perilaku konsumen untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil oleh konsumen dalam membuat keputusan pembelian, dan faktor-faktor dengan variabel yang dapat mempengaruhi konsumen serta mendorong keinginan konsumen dalam melakukan pembelian. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran umum PT Herbalife Indonesia Herbalife dimulai dari tragedi yang menimpa penemu Herbalife, yaitu Mark Hughes. Dengan niat untuk memperhatikan kesehatan ibunya, Mark di usia 18 tahun memulai Herbalife dengan misi untuk membantu orang menurunkan 12 berat badan secara aman, serta memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan mereka lewat produk-produk herbal yang kemudian diciptakan. Mark Hughes bersama dengan para dokter dan peneliti ilmiah melakukan penyelidikan yang menyeluruh, pengembangan dan pengujian, sehingga lahirlah Program Pengelolaan Berat Badan Herbalife pada Februari 1980. Program tersebut dimaksudkan untuk membantu mereka yang ingin menurunkan berat badan secara aman dan efektif melalui nutrisi yang baik. PT Herbalife berada di beberapa Negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. PT Herbalife Indonesia berada di Jl. Mega Kuningan Barat Kav. E 43 No.1-2 Jakarta Selatan. Pembelian produk Herbalife dapat dilakukan secara online dengan memesannya langsung di website resmi Herbalife dan mengambil produk pesanan di beberapa pick up point yang berada di masingmasing kota/daerah. Dengan produknya yang bermanfaat untuk kesehatan serta pengelolaan berat badan seseorang, Herbalife memiliki beberapa Rumah Nutrisi atau Nutrition Club dengan pemilik yang telah berhasil dengan program pengelolaan berat badan dan wajib memiliki sertifikat pelatihan program pendalaman untuk membuka Nutrition Club. Uji Validitas Reliabilitas Uji validitas digunakan untuk mengkaji seberapa valid item – item pertanyaan kuesioner yang diteliti. Apabila nilai r hitung > r tabel maka item pertanyaan tergolong valid dan jika sebaliknya itm pertanyaan dinyatakan tidak valid (Ghozali 2005). Pengujian dilakukan terhadap 30 orang responden yang merupakan konsumen produk Nutritional Shake Herbalife yang berkunjung ke Rumah Nutrisi kota Bogor. Pengujian validitas menggunakan tingkat signifikansi 0.05, maka r tabel sebesar 0.361. Seluruh variabel yang berjumlah delapan dan atribut yang berjumlah 20 yang artinya semua pertanyaan dinyatakan valid atau nyata (Lampiran 4), sedangkan reliabilitas semua variabel dan atribut diperoleh hasil yang lebih besar dari 0,60. Hal ini menyatakan bahwa pertanyaan tersebut reliabel sehingga layak untuk disebarkan kepada 80 responden yang terdapat di lima Rumah Nutrisi kota Bogor. Karakteristik Konsumen Secara umum, karakteristik konsumen produk Nutritional Shake Herbalife dibedakan berdasarkan jenis kelamin, usia, status pernikahan, pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan per bulan, dan pengeluaran per bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen produk Nutritional Shake Herbalife adalah wanita dengan rentang usia 29 - 39 tahun dengan penghasilan per bulan berkisar dibawah empat juta rupiah. Hal tersebut dikarenakan konsumen sebagian besar adalah ibu-ibu yg tinggal di kawasan perumahan di mana rumah nutrisi berada, dan ingin mengembalikan berat badannya ke berat badan semula setelah melahirkan. Pengeluaran per bulan untuk pembelian produk berkisar antara empat ratus ribu hingga delapan ratus ribu rupiah yang setara dengan satu hingga dua kaleng produk yang sesuai dengan perhitungan pemakaian produk untuk kebutuhan menurunkan berat badan. Karakteristik responden berlaku pada lima Rumah Nutrisi di Bogor, terlampir pada Lampiran 5. 13 Proses Pengambilan Keputusan Dalam proses keputusan pembelian, terdapat lima langkah proses dimulai dari pengenalan kebutuhan, penelitian sebelum pembelian, evaluasi alternatif, perilaku pembelian, hingga perilaku pasca pembelian. Pengenalan Kebutuhan Pengenalan kebutuhan menjadi tahap awal dalam pengambilan keputusan pembelian. Wasis A Latief (2011), konsumen membeli barang dan jasa adalah untuk mendapatkan manfaat dari barang tersebut. Konsumen perlu mengetahui motivasi, manfaat yang diharapkan dan halangan pembelian sebelum memilih produk, hasil pengenalan kebutuhan konsumen disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Data frekuensi dan persentase pengenalan kebutuhan menurut variabel Frequency Percent A.Motivasi utama Gaya hidup 10 12.5 Kesehatan 25 31.2 Pengelolaan berat badan 42 52.5 Pengaruh teman/keluarga 3 3.8 Total 100 B.Manfaat yg diharapkan Kesehatan 29 36.2 Menaikkan berat badan 8 10.0 Menjaga berat badan 7 8.8 Menurunkan berat badan 35 43.8 Total 100 C.Halangan pembelian Harga mahal 31 38.8 Banyak pilihan merek lain 3 3.8 Tidak ada 46 57.5 Total 100 Pada Tabel 3, terlihat bahwa mayoritas konsumen memiliki kebutuhan pengelolaan berat badan sebagai motivasi utama dan dengan manfaat ingin menurunkan berat badan sebelum melakukan pembelian, dan sebagian besar konsumen tidak memiliki halangan apapun ketika akan membeli produk produk Nutritional Shake Herbalife. Hal ini dikarenakan produk Herbalife terkenal dengan khasiatnya menurunkan berat badan dengan aman dan konsisten, sesuai dengan panduan yang benar. Perusahaan perlu menciptakan strategi untuk mengembangkan produknya lebih baik lagi. Penelitian Sebelum Pembelian Tahapan kedua dalam proses pengambilan keputusan konsumen ialah penelitian sebelum pembelian. Menurut Schriffman dan Kanuk (2007), penelitian sebelum pembelian dilakukan jika sebelumnya belum mempunyai pengalaman membeli produk dengan memperoleh informasi yang berguna sebagai dasar pemilihan. Penelitian sebelum pembelian konsumen disajikan pada Tabel 4. 14 Tabel 4 Data frekuensi dan persentase sebelum pembelian menurut variabel Frequency Percent A.Sumber informasi produk Personal 70 87.4 Publik 2 2.5 Komersial 8 10.0 Total 100 B.Hal yg menjadi perhatian Harga 8 10.0 Varian rasa 9 11.2 Merek yg terkenal 6 7.5 Manfaat yang didapat 57 71.2 Total 100 Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa sumber informasi produk konsumen di dapat dari sumber personal, yaitu keluarga, teman, dan sahabat sebagai orang terdekat. Hal tersebut dikarenakan anggota keluarga sering membicarakan bahkan mempromosikan produk kepada anggota keluarga lainnya mengenai suatu produk jika produk tersebut memberikan manfaat yang berarti bagi konsumen dan dapat mempengaruhi pemikiran konsumen terhadap produk Nutritional Shake Herbalife, sehingga informasi produk terbesar berasal dari keluarga, sama halnya dengan sahabat dan teman sebagai pemberi informasi kepada konsumen. Hal yang menjadi perhatian utama konsumen dalam memilih produk yaitu karena manfaat yang didapat. Manfaat dapat diperoleh oleh konsumen jika konsumen rajin dan patuh mengonsumsi produk sesuai aturan dan mengikuti program yang akan dijalankan sesuai dengan kebutuhan masing-masing seperti kesehatan dan pengelolaan berat badan, dengan dipandu oleh distributor yang sudah berpengalaman. Penilaian Alternatif Konsumen menilai berbagai alternatif potensial, konsumen cenderung menggunakan dua macam informasi, yaitu daftar merek yang akan mereka rencanakan untuk dipilih dan kriteria yang dipergunakan untuk menilai merek. Pada tahap ini, perlu diketahui pertimbangan pertama konsumen ketika memilih produk Nutritional Shake Herbalife, yang dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Data frekuensi dan persentase penilaian alternatif menurut variabel Frequency Percent A.Pertimbangan memilih produk Harga 14 17.5 Varian rasa 2 2.5 Manfaat 62 77.5 Mencoba-coba 2 2.5 Total 100 15 Lanjutan Tabel 5 B.Memilih produk lain Ya Tidak Total C.Pemilihan produk lain Tidak menggunakan merek lain Harga Varian rasa Manfaat dan hasil Mencoba coba Total Frequency Percent 15 65 18.8 81.2 100 65 2 1 5 7 81.2 2.5 1.2 6.2 8.8 100 Pada Tabel 5, terlihat bahwa konsumen mempertimbangkan beberapa alternative yang ada untuk membeli sebuah produk. Pertimbangan konsumen memilih produk Nutritional Shake Herbalife yaitu karena manfaatnya, sebagai pengganti makanan harian yang dapat membantu memperbaiki sel dalam tubuh dan mengelola berat badan. Konsumen juga mempertimbangkan merek lain ketika akan membeli sebuah produk, pertimbangan memilih produk lain adalah karena mencoba-coba produk mana yang akan memberikan hasil terbaik bagi konsumen. Perilaku Pembelian Setelah mengalami tahap penilaian alternatif, konsumen mempunyai keinginan untuk melakukan pembelian produk. Perilaku pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh diri sendiri maupun orang lain disekitarnya, seperti yang terlihat pada Tabel 6. Tabel 6 Data frekuensi dan persentase perilaku pembelian menurut variabel Frequency Percent A.Pemberi pengaruh keputusan Diri sendiri 54 67.5 Teman 6 7.5 Keluarga 17 21.2 Saudara 2 2.5 Agen penjualan 1 1.2 Total 100 B.Cara membeli produk Direncanakan dahulu 71 88.8 Mendadak 7 8.8 Lainnya 2 2.5 Total 100 Pada Tabel 6, terlihat bahwa memang diri sendiri yang dapat memberikan pengaruh dalam keputusan tentang membeli atau tidaknya produk, karena produk Nutritional Shake Herbalife dikonsumsi dan manfaat yang didapat dikendalikan oleh keinginan diri sendiri dengan program yang maksimal. Pembelian produk 16 Nutritional Shake Herbalife direncanakan terlebih dahulu karena konsumen memperhitungkan perencanaan jumlah produk dan uang yang akan dikeluarkan per-bulannya untuk produk, dengan dipandu distributor. Perilaku Pasca-Pembelian Tahapan akhir dalam proses pengambilan keputusan konsumen yaitu perilaku pasca-pembelian. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui perilaku konsumen terhadap kesesuaian dengan produk yang telah dikonsumsi. Kepuasan akan produk didapatkan apabila produk memberikan hasil dan manfaat yang diharapkan konsumen. Tabel 7 Data frekuensi dan persentase perilaku pasca-Pembelian menurut variabel Frequency Percent A.Kepuasan produk Ya 79 98.8 Tidak 1 1.2 Total 100 B.Lama pemakaian produk 1 bulan 42 52.5 2 bulan 4 5.0 3 bulan 15 18.8 Lainnya 19 23.8 Total 100 C.Varian rasa favorit Vanilla 21 26.2 Dutch chocolate 23 28.8 Wild berry 32 40.0 Lainnya 4 5.0 Total 100 D.Perlakuan jika produk habis Membeli kembali 77 96.2 Beralih ke produk lain 1 1.2 Lainnya 2 2.5 Total 100 Pada Tabel 7, terlihat bahwa setelah mengonsumsi produk Nutritional Shake Herbalife, sebagian besar konsumen merasa puas setelah mengonsumsi produk selama satu bulan di rumah nutrisi. Hal tersebut dikarenakan konsumen telah merasakan manfaat yang dihasilkan dengan mengonsumsi produk dengan program dengan benar. Varian rasa favorit konsumen yaitu Wild Berry karena rasa stroberi yang pas dan sesuai dengan lidah konsumen. Karena kepuasan yang dirasakan konsumen, perlakuan jika produk habis ialah membeli produk Nutritional Shake kembali karena ingin lebih merasakan manfaat hingga mendapatkan hasil yang ideal. Analisis Faktor Pada penelitian ini, sebanyak 8 variabel akan dianalisis menggunakan analisis faktor, yaitu variabel keluarga, sahabat, kelompok acuan (grup), 17 teknologi, kepribadian, persepsi dan pengolahan informasi, pengetahuan, dan konsep belajar. Langkah pertama analisis faktor yaitu menguji data dengan uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) measure of adequacy dan Barlett test of spericity yang uji nilainya berkisar antara 0-1 untuk mempertanyakan kelayakan (appropriateness) analisis faktor. Apabila nilai indeks tinggi (berkisar antara 0,5 sampai 1,0), analisis faktor layak dilakukan, dan sebaliknya. (Simamora 2005). Hasil uji KMO-MSA sebesar 0,754 berada diatas 0,5 dan dibawah nilai 1, dan nilai barlett test sebesar 439,326 dengan signifikansi 0,000 menunjukkan bahwa antar variabel terdapat korelasi dan dapat diproses lebih lanjut karena variabel-variabel tersebut nyata untuk diproses. Berdasarkan hasil yang didapat dari data responden, maka analisis faktor layak dilakukan. Hasil penelitian untuk nilai MSA disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Nilai MSA variabel analisis faktor No Variabel 1 Keluarga 2 Sahabat 3 Kelompok Acuan 4 Teknologi 5 Kepribadian 6 Persepsi 7 Pengetahuan 8 Konsep Belajar MSA 0.842 0.722 0.691 0.759 0.825 0.797 0.714 0.726 Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai MSA tiap variabel bernilai lebih besar dari 0,5 yang menunjukkan bahwa seluruh variabel dapat digunakan dalam analisis faktor. Nilai MSA dapat dilihat pada tabel anti-image matrices yang terlampir dalam Lampiran 6. Nilai communalities (Lampiran 6) menyatakan keragaman (varians) dari setiap variabel yang dapat dijelaskan pada faktor yang terbentuk. Semakin tinggi nilai communalities maka variabel tersebut semakin berpengaruh dalam proses keputusan. Pada Tabel communalities yang terlampir dalam Lampiran 6 terlihat bahwa variabel kelompok acuan (grup) memiliki angka communalities sebesar 0,860 yang artinya sekitar 86% varian dari variabel kelompok acuan (grup) dapat dijelaskan oleh faktor yang akan terbentuk. Pada tabel total variance explained (Lampiran 6) terdapat dua faktor yang memiliki nilai eigenvalues lebih besar dari satu yang dapat menjelaskan kedelapan variabel yang ada. Faktor yang terbentuk serta variabel yang terdapat di dalamnya disajikan pada Tabel 9. Tabel 9 Faktor yang terbentuk serta variabel yang terdapat di dalamnya Faktor Eigenvalue Varian (%) Variabel Loading Factor Faktor Lingkungan 4.290 58,62 Keluarga Kepribadian Persepsi Pengetahuan Proses belajar 0.515 0.796 0.843 0.867 0.871 18 Lanjutan Tabel 9 Faktor Eigenvalue Faktor 1.606 Perbedaan Individu Sumber: Data diolah, Varian (%) 20,07 Variabel Sahabat Kel.acuan Teknologi Loading Factor 0.848 0,909 0.849 Pada Tabel 9 terlihat bahwa pada faktor perbedaan individu, terbentuk nilai loading factor terbesar yaitu 0,909 pada variabel kelompok acuan, hal ini dikarenakan kelompok acuan merupakan sekumpulan orang yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama sehingga dapat mempengaruhi keputusan suatu individu dalam memutuskan pembelian. Faktor lainnya yaitu faktor lingkungan yang didalamnya terbentuk variabel proses belajar dengan nilai loading faktor 0,871. Hal ini dikarenakan konsumen mengetahui informasi produk berdasarkan testimonial dan pengalaman orang yang pernah mengonsumsi produk sebelumnya sehingga dapat meyakinkan bahwa produk Nutritional Shake Herbalife dapat dipercaya dan pada akhirnya konsumen melakukan pembelian produk. Analisis Sikap Konsumen dengan Model Multiatribut Fishbein Model sikap multiatribut fishbein secara singkat menyatakan bahwa sikap seorang konsumen terhadap suatu objek akan ditentukan oleh sikapnya terhadap berbagai atribut yang dimiliki oleh objek tersebut. Analisis Tingkat Kepentingan (evaluation) Komponen ei mengukur evaluasi kepentingan atribut-atribut produk Nutritional Shake Herbalife. Konsumen belum memperhatikan merek ketika mengevaluasi tingkat kepentingan atribut produk. Terdapat 10 atribut produk Nurtitinal Shake Herbalife yang akan diteliti, yaitu rasa manis, varian rasa, kemasan, harga, informatif, merek, promosi, kemudahan mendapatkan produk, lokasi pengambilan produk, dan kualitas. Hasil evaluasi tingkat kepentingan (ei) terhadap 10 atribut tersebut terlihat bahwa atribut informatif memiliki skor ei tertinggi (4.4875), dapat dilihat pada Lampiran 7. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen mengharapkan informasi label yang jelas seperti label halal, BPOM dan komposisi produk sebelum melakukan pembelian. Dari hasil skor evaluasi (ei), semua atribut memiliki nilai ei yang positif dikarenakan konsumen menganggap semua atribut produk Nutritional Shake Herbalife tersebut bernilai baik dan penting. Analisis Tingkat Kepercayaan (believe) Kepercayaan adalah kekuatan kepercayaan bahwa suatu produk memiliki atribut tertentu. Kepercayaan tersebut sering disebut dengan object-attribute linkage, yaitu kepercayaan konsumen tentang kemungkinan adanya hubungan antara sebuah objek dengan atributnya yang relevan. Komponen bi mengukur apa yang dirasakan konsumen terhadap atribut yang dimiliki oleh produk Nutritional Shake Herbalife. Konsumen harus memperhatikan merek dari suatu produk ketika mengevaluasi atribut yang dimiliki oleh masing-masing merek tersebut. Hasil 19 evaluasi tingkat kepercayaan (bi) terhadap atribut produk Nutritional Shake Herbalife terlihat bahwa atribut informatif memiliki skor bi tertinggi (4.6125), dapat dilihat pada Lampiran 7. Hal ini menunjukkan bahwa label halal, BPOM, dan label komposisi produk jelas dan diterima baik oleh konsumen. Dari hasil skor kepercayaan (bi), semua atribut memiliki nilai ei yang positif dikarenakan konsumen menganggap semua atribut produk Nutritional Shake Herbalife tersebut bernilai baik dan penting. Setelah melakukan perhitungan terhadap kepentingan (bi) dan evaluasi (ei) terhadap produk Nutritional Shake Herbalife, dihasilkan skor sikap konsumen dengan mengalikan skor kepentingan dengan skor evaluasi atribut. Hasil analisis Fishbein disajikan pada Tabel 10. Tabel 10 Hasil Analisis fishbein No Atribut Skor Kepentingan (ei) 1 Rasa manis 3.8875 2 Varian rasa 4.1 3 Kemasan 3.9125 4 Harga 4.225 5 Informatif 4.4875 6 Merek 4.275 7 Promosi 4.1125 8 Kemudahan mendapatkan produk 4.1875 9 Lokasi 4.1625 10 Kualitas 4.45 Σei x bi Sumber: Data diolah, 2015 Skor Kepercayaan (bi) Skor Sikap Konsumen (Ao) 3.9125 4.1625 3.9875 4.3 4.6125 4.4375 4.2125 20.708 20.025 18.972 18.273 18.004 17.539 17.328 4.2125 4.325 4.5 17.068 15.605 15.210 178.7052 Pada Tabel 10, dapat dilihat bahwa skor sikap konsumen (Ao) secara keseluruhan bernilai 178,7052. Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap produk Nutritional Shake Herbalife maka perlu dilakukan perhitungan skala interval dan pengategorian sikap konsumen. Skala minimum berpatok pada jumlah atribut yang digunakan, dan skala maksimum diperoleh dari perkalian skala maksimum skor kepentingan, skala maksimum, dan jumlah atribut yang digunakan. Sedangkan skala interval diperoleh dari skala maksimum dikurangi dengan jumlah atribut yang dipergunakan dan membaginya dengan skor maksimum, yaitu : 250 10 Skala interval = 48 5 Skala interval bernilai 48, dengan skala maksimum 250, dan skala minimum sebesar 10. Maka kategori sikap konsumen yang terbentuk berdasarkan skala interval yang dihasilkan, disajikan pada Tabel 11. 20 Tabel 11 Kategori sikap konsumen Skala 10 – 58 58.1 – 106.1 106.2 – 154.2 154.3 – 202.3 202.4 – 250.4 Sumber : Simamora, 2005 Kategori Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Berdasarkan analisis sikap konsumen, dapat diketahui bahwa produk Nutritional Shake Herbalife memiliki nilai sikap sebesar 178,7052. Nilai tersebut masuk ke dalam rentang nilai kategori 154,3 – 202,3 yang menunjukkan bahwa atribut produk dinilai baik oleh para konsumennya. Implikasi Manajerial Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data mengenai analisis keputusan pembelian, analisis faktor dan sikap konsumen terhadap produk Nutritional Shake Herbalife, maka implikasi manajerial yang dapat direkomendasikan terkait dengan Blue Ocean Strategy (Kim WC & Mauborgne 2005), yaitu kerangka kerja empat langkah untuk memecahkan trade off antara diferensasi dan biaya rendah dan menciptakan kurva nilai baru yaitu, raise (meningkatkan), create (menciptakan), reduce (mengurangi) dan eliminate (menghapuskan). Perencanaan merupakan bagian dari fungsi manajemen yang didalamnya terdapat dua strategi dari kerangka kerja Blue Ocean Strategy, yaitu raise dan create. Perusahaan harus terus konsisten untuk memberikan produk yang berkualitas kepada konsumennya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas produknya lebih baik lagi dengan menambahan varian rasa produk yang berbeda dari produk sejenisnya agar memiliki keunggulan lebih dibandingkan pesaing dan lebih menarik perhatian konsumen untuk mengonsumsi produk. Fungsi manajemen pengawasan yang dapat dikaitkan dengan kerangka kerja blue ocean strategy, yaitu reduce dan eliminate. Perusahaan perlu mengurangi tigkat kesalahan pada pemesanan pembelian produk secara online melalui website resmi, untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap pelayanan pembelian produk. Faktor manfaat menjadi salah satu pertimbangan konsumen dalam mengambil keputusan oleh karena itu perusahaan harus bisa lebih meyakinkan konsumennya dengan memberikan pertemuan-pertemuan yang membahas mengenai program kesehatan maupun pengelolaan berat badan. Agar konsumen dapat termotivasi dan konsisten hingga mendapatkan manfaat dan hasil yang maksimal dari penggunaan produk Nutritional Shake Herbalife. Selain itu, Keluarga merupakan faktor yang penting dalam memberikan informasi kepada konsumen sehingga perusahaan perlu menciptakan penawaran menarik yang dapat digunakan untuk seluruh anggota keluarga seperti paket hemat produk keluarga maupun paket program khusus keluarga yang dipandu oleh distributor pengalaman. 21 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Sebagian besar konsumen produk Nutritional Shake Herbalife adalah wanita dengan usia 29 hingga 39 tahun dengan status sudah menikah, pendidikan terakhir sarjana dan dengan pekerjaan ibu rumah tangga, pendapatan rata-rata per bulan dibawah empat juta rupiah dan pengeluaran untuk produk sebesar empat ratus ribu rupiah hingga delapan ratus ribu rupiah yang setara dengan satu hingga dua kaleng produk Nutritional Shake Herbalife. 2. Proses pengambilan keputusan konsumen terhadap produk Nutritional Shake Herbalife, diawali dengan pengenalan kebutuhan (manfaat yang diharapkan, motivasi utama dan halangan pembelian produk), konsumen melakukan penelitian sebelum pembelian (sumber informasi produk dan hal yang menjadi perhatian), penilaian alternatif konsumen (pertimbangan produk, penggunaan produk lain serta alasannya), perilaku pembelian konsumen (pengaruh pembelian dan cara memutuskan pembelian), serta perilaku pasca-pembelian. 3. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian konsumen. Faktor lingkungan dengan variabel keluarga, kepribadian, persepsi, pengetahuan dan proses belajar. Faktor kedua adalah perbedaan individu dengan variabel sahabat, kelompok acuan dan teknologi. 4. Analisis sikap konsumen terhadap atribut yang dimiliki oleh produk Nutritional Shake Herbalife dengan metode fishbein tergolong dalam kategori baik menurut konsumennya. Analisis tingkat kepentingan (ei) dan tingkat kepercyaan (bi) terhadap atribut produk juga memperoleh skor positif yang menunjukkan bahwa atribut dinilai baik dan penting oleh konsumen yang memiliki sikap positif terhadap produk. Saran 1. Untuk konsumen yang sudah berangkat kerja dini hari maupun fajar, perusahaan perlu mempertimbangkan untuk menyediakan kemasan produk Nutritional Shake sachet atau kaleng dengan ukuran sedang yang mudah dibawa bepergian dengan harga yang lebih murah tentunya untuk kalangan menengah. 2. Varian rasa produk Nutritional Shake Herbalife di Indonesia terdiri dari chocolate, vanilla, dan berry, namun di luar negri sudah ada tambahan varian rasa lainnya. Dengan demikian baiknya ditambah lagi varian rasa Nutritional Shake untuk Negara Indonesia agar konsumen tidak bosan mengonsumsi produk tersebut. 22 DAFTAR PUSTAKA Dewi, Erna Ferrina. 2008. Atribut produk yang dipertimbangkan dalam pembelian kosmetik dan pengaruhnya pada kepuasan konsumen di Surabaya. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.7, 13 hal. Ghozali,Imam.2005. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang(ID): Badan Penerbit Universitas Diponegoro. [Herbalife]. 2015. Harga produk tahun 2015. [Internet]. [diakses 2015 April 20]. Tersedia pada : www.Herbalife.com Indrabudi,Wibisono Aji. 2014. Analisis keputusan pembelian dan sikap konsumen terhadap produk restoran Kentucky Fried Chicken (KFC)[skripsi]. Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor. [KEMENPAREKRAF] Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2014. Perkembangan Usaha Restoran / Rumah Makan Berskala Menengah Dan Besar Menurut Provinsi 2007-2012 [Internet]. [diunduh 27 juni 2015]. Tersedia pada http://www.parekraf.go.id Kim WC, Mauborgne R. 2005. Blue Ocean Strategy. Boston (US): Harvard Business School. Kosasih, Dadan AF, Nurul F. 2013. Pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda Motor Yamaha di Dealer Arista Johar. Jurnal Manajemen. Vol.10, 14 hal. Kotler P, dan Amstrong, G. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Terjemahan: Bob Sabran, Jilid 1, Ed-12. Jakarta (ID): Erlangga. Latief, Wasis A. 2011. Analisis faktor psikologis konsumen dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian. Jurnal Administrasi Indonesia. Vol. 1. Schiffman L, dan Kanuk, L. 2007. Perilaku Konsumen. Terjemahan: Zoelkifli Kasip, Edisi-7. Jakarta(ID): Indeks. Simamora, Bilson. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. Jakarta(ID): Gramedia Pustaka Utama. Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen, teori dan penerapannya dalam pemasaran. Edisi kedua. Bogor (ID): Ghalia Indonesia. Sulistyaningsih, Dian. 2014. Perilaku konsumen terhadap produk susu murni pasteurisasi momomilk [skripsi]. Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor. [Susu Ananda]. 2010. Harga susu 2010. [Internet]. [diakses 2015 Juni 27]. Tersedia pada : http://andanasusu.blogspot.com/2010/02/harga-susu.html. Teguh, Wahyu. 2010. Analisis Proses Pengambilan Keputusan serta Atribut yang dipentingkan konsumen dalam pembelian Nutrilite Salmon Omega 3(Studi Kasus Amway Distribution Center Bogor)[skripsi]. Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor. [Top Brand]. 2015. Top Brand Index 2015. [Internet]. Diakses 2015 juni 27]. Tersedia pada: www.topbrand-award.com Umar, Husein. 2005. Riset pemasaran dan perilaku konsumen. Jakarta(ID): PT Gramedia Pustaka Utama. Wahdi, Mohamad. 2011. Riset Pemasaran. Jakarta(ID): CAPS. Wahyuni, Dewi Urip. 2008. Pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di kawasan Surabaya Barat. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.10, No.1. 23 LAMPIRAN Lampiran 1 Perbandingan harga merek pesaing No 1 2 3 4 5 6 Merk WRP Tropicana Slim Diabetasol L-Men Entrasol Herbalife Kemasan (gram) 600 500 600 250 50 550 Harga (Rp) 240 000 102 000 121 000 56 000 39 000 352 000 Lampiran 2 Perkembangan usaha restoran / rumah makan berskala menengah dan besar tahun 2007-2011 di Jawa Barat 400 Jawa Barat 300 200 100 Jawa Barat 0 2007 2008 2009 2010 2011 Sumber: Statistik Restoran / Rumah Makan (BPS) 25 24 Lampiran 3 Penelitian terdahulu No 1 Nama Wahyu Teguh (2010) 2 Dian Sulistyaningsih (2014) 3 Wibisono Aji Indrabudi (2014) Judul Analisis proses pengambilan keputusan serta atribut yang dipentingkan konsumen dalam pembelian Nutrilite Salmon Omega3 (Studi kasus: Amway Distribution Centre Bogor) Perilaku konsumen terhadap produk susu murni pasteurisasi Momomilk Teknik Judgement Sampling dengan Analisis Deskriptif dan Analisis Faktor Perbedaan - sampling - jumlah responden - objek penelitian Hasil Penelitian Konsumen produk di segmentasikan ke dalam kelas menengah atas berdasarkan data karakteristik responden. Faktor dari atribut yang dipentingkan ada 7, yaitu keunggulan (komposisi produk), internal (variasi warna kemasan), fitur produk (keterangan label), jaminan produk (tahan lama), eksternal produk (peluang bisnis), merek (brand images), dan bauran pemasaran (promosi). Convenience Sampling dengan Analisis Faktor, Analisis Sikap Fishbein - sampling - jumlah responden - objek penelitian Faktor utama yang mempengaruhi pembelian susu pasteurisasi Momomilk, yaitu faktor pengaruh internal (manfaat, pendapatan, kesehatan dan informatif), dan faktor eksternal (teman, keluarga, situasi dan gaya hidup). Sikap konsumen terhadap produk memasuki kategori baik. Analisis keputusan pembelian dan sikap konsumen terhadap produk restoran Kentucky fried chicken (KFC) Purposing Sampling dengan Analisis Daskriptif dan Analisis Sikap Fishbein - sampling - jumlah responden - objek penelitian Sikap konsumen terhadap restoran yaitu atribut lokasi, cita rasa, dan varian menu menjadi pertimbangan penting konsumen. Sedangkan atribut yang tidak penting adalah promosi. Kepercayaan konsumen dengan atribut lokasi. Penilaian kategori dari konsumen untuk restoran KFC adalah biasa saja. 25 Lampiran 4 Hasil uji validitas dan reliabilitas variabel analisis faktor dan atribut fishbein 1. Hasil uji validitas dan reliabilitas variabel analisis faktor No 1 2 3 4 5 6 7 8 Variabel Keluarga Sahabat Kelompok Acuan Teknologi Kepribadian Persepsi Pengetahuan Konsep Belajar R-hit 0.388 0.563 0.550 0.617 0.701 0.428 0.599 0.489 R-tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Keterangan VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID Reliability Statistics Cronbac Cronbach's Alpha Based on h's Alpha Standardized Items .811 .824 N of Items 8 2. Hasil uji validitas dan reliabilitas Atribut Fishbein (kepentingan) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Atribut Rasa manis Varian rasa Kemasan Harga Informative Merek Promosi Kemudahan mendapatkan Lokasi pengambilan Kualitas R-hit 0.571 0.580 0.570 0.613 0.646 0.745 0.852 0.779 0.460 0.516 R-tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Keterangan VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID 0,361 0,361 VALID VALID Reliability Statistics Cronbach's Alpha .884 Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .893 10 26 Lanjutan Lampiran 4 3. Hasil uji validitas dan reliabilitas Atribut Fishbein (kepercayaan) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Variabel Rasa manis Varian rasa Kemasan Harga Informative Merek Promosi Kemudahan mendapatkan Lokasi pengambilan Kualitas R-hit 0.585 0.666 0.425 0.509 0.679 0.355 0.694 0.615 0.495 0.411 R-tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Keterangan VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID 0,361 0,361 VALID VALID Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .830 .848 10 Lampiran 5 Karakteristik konsumen No Karakteristik Jumlah No (%) 1 Jenis Kelamin 5 Pria 20 Wanita 80 2 3 4 Usia (Tahun) 18-28 29-39 40-50 >50 Status pernikahan Sudah menikah Belum menikah Pendidikan terakhir SD/SMP SMA/SMK Sarjana Sumber: Data primer diolah, 2015 6 26.2 47.5 20 6.2 7 61.2 38.8 10.0 41.2 48.8 Karakteristik Pekerjaan Pelajar/mahasiswa Ibu rumah tangga PNS Wiraswasta Lain-lain Pendapatan (Rp) < 4.000.000 4.000.000-7.000.000 7.000.001-10.000.000 >10.000.000 Pengeluaran (Rp) < 400.000 400.000-800.000 800.001-1.200.000 >1.200.000 Jumlah (%) 21.2 38.8 8.8 21.2 10.0 48.8 36.2 8.8 6.2 22.5 62.5 12.5 2.5 27 Lampiran 6 Hasil analisis faktor 1. KMO and Barlett’s test KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square Df Sig. .754 439.326 28 .000 2. Anti image matrices Anti-image Matrices Anti-image Covariance Anti-image Correlation C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C1 .524 -.017 .032 -.123 -.074 -.010 .054 -.088 .842a -.036 .092 -.349 -.166 -.023 .182 -.283 C2 -.017 .424 -.163 -.003 .029 .108 -.075 .030 -.036 .722a -.519 -.009 .073 .265 -.281 .107 C3 .032 -.163 .232 -.153 .027 -.082 .012 .009 .092 -.519 .691a -.651 .090 -.269 .059 .046 C4 -.123 -.003 -.153 .239 -.079 .049 .008 -.016 -.349 -.009 -.651 .759a -.260 .160 .040 -.076 C5 -.074 .029 .027 -.079 .381 -.178 -.063 .034 -.166 .073 .090 -.260 .825a -.458 -.248 .128 C6 -.010 .108 -.082 .049 -.178 .396 -.040 -.031 -.023 .265 -.269 .160 -.458 .797a -.156 -.113 C7 .054 -.075 .012 .008 -.063 -.040 .169 -.141 .182 -.281 .059 .040 -.248 -.156 .714a -.799 C8 -.088 .030 .009 -.016 .034 -.031 -.141 .184 -.283 .107 .046 -.076 .128 -.113 -.799 .726a 28 Lanjutan Lampiran 6 3. Communalities Communalities Initial Extraction C1 1.000 .502 C2 1.000 .720 C3 1.000 .860 C4 1.000 .828 C5 1.000 .694 C6 1.000 .717 C7 1.000 .788 C8 1.000 .786 Extraction Method: Principal Component Analysis. 4. Total variance explained Total Variance Explained Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Compo % of Cumulative nent Total Variance % Total 1 4.290 53.620 53.620 4.290 2 1.606 20.071 73.691 1.606 3 .716 8.947 82.639 4 .573 7.158 89.797 5 .309 3.868 93.664 6 .286 3.580 97.244 7 .127 1.585 98.829 8 .094 1.171 100.000 Extraction Method: Principal Component Analysis. 5. Component matrix Component Matrixa Component 1 2 C1 .706 .064 C2 .556 .641 C3 .707 .600 C4 .783 .464 C5 .777 -.299 C6 .711 -.460 C7 .799 -.386 C8 .788 -.406 Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 2 components extracted. % of Variance 53.620 20.071 Rotation Sums of Squared Loadings Cumulativ e% Total 53.620 3.262 73.691 2.633 % of Variance 40.778 32.914 Cumulat ive % 40.778 73.691 29 Lanjutan Lampiran 6 6. Rotated component matrix Rotated Component Matrixa Component 1 2 C1 .515 .486 C2 .040 .848 C3 .184 .909 C4 .328 .849 C5 .796 .246 C6 .843 .078 C7 .867 .191 C8 .871 .169 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 3 iterations. 7. Component transformation matrix Component Transformation Matrix Component 1 2 1 .786 .619 2 -.619 .786 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. Lampiran 7 skor tingkat kepercayaan dan kepentingan konsumen a. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 frekuensi dan skor tingkat kepercayaan (bi) produk Nutritional Shake Herbalife Atribut Rasa manis Varian rasa Kemasan Harga Informatif Merek Promosi Kemudahan mendapatkan Lokasi pengambilan produk Kualitas Sumber: Data diolah, 2015 Frekuensi pada setiap nilai 1 2 3 4 5 4 11 33 0 3 9 40 0 6 11 41 0 0 11 34 0 0 6 19 0 0 7 31 0 5 12 24 0 5 7 34 Skor Kepercayaan (bi) 5 27 28 22 35 55 42 39 34 3.9125 4.1625 3.9875 4.3 4.6125 4.4375 4.2125 4.2125 0 0 13 28 39 0 0 12 16 52 4.325 4.5 30 Lanjutan Lampiran 7 b. frekuensi dan skor tingkat kepentingan (ei) produk Nutritional Shake Herbalife No 1 2 3 4 5 6 7 8 Atribut Rasa manis Varian rasa Kemasan Harga Informatif Merek Promosi Kemudahan mendapatkan 9 Lokasi pengambilan produk 10 Kualitas Sumber: Data diolah, 2015 Frekuensi pada setiap nilai 1 2 3 3 6 12 0 2 9 0 4 12 0 0 13 0 0 12 0 1 13 0 4 16 0 4 11 Skor Evaluasi (ei) 4 35 48 50 36 17 29 27 29 5 24 21 14 31 51 37 33 36 3.8875 4.1 3.9125 4.225 4.4875 4.275 4.1125 4.1875 0 1 16 32 31 0 0 11 22 47 4.1625 4.45 31 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Palembang, pada tanggal 23 Januari 1994. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Penulis memulai pendidikan di SD Tamansiswa Palembang pada tahun 1999 hingga tahun 2004 , kemudian SD Al-Jihad Sorong pada tahun 2004 hingga tahun 2005. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke SMP N 9 Sorong hingga tahun 2007 dan berpindah ke SMP N 15 Palembang pada tahun 2008. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMA 8 Palembang dan tahun 2009 di SMA N 3 Depok hingga lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Talenta Mandiri (UTM) dan diterima oleh departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama kuliah, penulis aktif mengikuti kegiatan internal kampus. Pada tahun angkatan pertama, penulis sudah mulai aktif mengikuti unit kegiatan mahasiswa yaitu paduan suara Agria Swara serta kegiatan dan kepanitiaan yang berada di dalamnya. Pada tahun angkatan ketiga penulis mengikuti organisasi himpunan profesi (Himpro) sebagai staff di direktorat Marketing, Centre of Management periode 2013 – 2014. Pada masa jabatannya sebagai staff Marketing penulis aktif menjadi panitia dalam berbagai acara yang diselenggarakan oleh Himpro dan beberapa kali penulis menjadi ketua divisi dalam rangkaian panitia.