analisis proses keputusan pembelian produk

advertisement
ANALISIS PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
NUTRITIONAL SHAKE HERBALIFE DI LIMA RUMAH
NUTRISI KOTA BOGOR
REGINA NUR ARIFAH
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
ii
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Proses Keputusan
Pembelian Produk Nutritional Shake Herbalife di Lima Rumah Nutrisi Kota
Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2015
Regina Nur Arifah
NIM. H24110132
2
ABSTRAK
REGINA NUR ARIFAH.
Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk
Nutritional Shake Herbalife di Lima Rumah Nutrisi Kota Bogor. Dibimbing oleh
MA’MUN SARMA.
PT Herbalife merupakan perusahaan yang mengeluarkan produk nutrisi
harian yang berguna bagi kesehatan serta pengelolaan berat badan. Perusahaan
memerlukan analisa perilaku konsumen yang tepat, sehingga perusahaan dapat
menyesuaikan produknya dengan permintaan konsumen. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen, menganalisis proses keputusan
pembelian produk, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian, dan menganalisis sikap konsumen terhadap atribut produk Nutritional
Shake Herbalife. Metode penarikan sampel adalah quota sampling. Metode
pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah Analisis Deskriptif, Analisis
Faktor, dan Analisis Multiatribut Fishbein dengan bantuan Microsoft excel dan
SPSS 16,0 for windows. Hasil analisis faktor, terdapat dua faktor yang
mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian produk yaitu faktor
lingkungan dan perbedaan individu dan hasil analisis sikap fishbein menujukkan
sikap konsumen terhadap produk Nutritional Shake Herbalife masuk dalam
kategori baik.
Kata kunci: analisis faktor, Nutritional Shake Herbalife, proses keputusan
pembelian, sikap konsumen
ABSTRACT
REGINA NUR ARIFAH. An Analysis of Purchasing Decision of Herbalife
Nutritional Shake at Five Nutrition House in Bogor. Supervised by MA’MUN
SARMA.
PT Herbalife produces healthy and dietary daily nutritional products. For a
company, it is necessary to analyze consumer behavior accurately in order to
adjust the demand. The purposes of this research are to identify the consumer
characteristics, to analyze the process of purchasing decision, to analyze the
influence factors of purchasing decision and to analyze the consumer attitude
toward Herbalife Nutritional Shake attributes. The sampling method used quota
sampling method and to process the data, the study apllied the method of
Descriptive Analysis, Factor Analysis, and Fishbein Multiattributes Analysis. The
study applied softwares of Microsoft Excel, as well as SPSS 16,0 for windows.
The result of Factor Analysis shows that there were two factors that affect the
purchasing decision, they were environmental factor and individual difference
factor. The result of Fishbein Multiattributes Analysis shows that consumer
attitude toward Herbalife Nutritional Shake was in good category.
Keywords: consumer attitude, factor analysis, Herbalife Nutritional Shake,
purchasing decision process
ANALISIS PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
NUTRITIONAL SHAKE HERBALIFE DI LIMA RUMAH
NUTRISI KOTA BOGOR
REGINA NUR ARIFAH
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
4
6
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
dan anugerah yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Nutritional
Shake Herbalife di Lima Rumah Nutrisi Kota Bogor. Skripsi diselesaikan sebagai
tugas akhir dan merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor.
Terimakasih penulis ucapkan kepada bapak Dr Ir Ma’mun Sarma,MS MEc
selaku pembimbing yang telah memberikan arahan serta bimbingan dan semangat
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Terimakasih juga penulis
sampaikan kepada segenap jajaran dosen serta staf tata usaha Departemen
Manajemen atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis. Terimakasih yang luar
biasa kepada kedua orang tua yang memberikan semangat, dukungan dan doa
yang tiada hentinya. Terimakasih kepada teman-teman manajemen 48 yang
selama ini telah berjuang bersama dan saling memotivasi, serta terimakasih
kepada semua teman-teman penulis dari jaman TK hingga SMA yang banyak
memberikan dukungan dan saran.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi,
sehingga saran dan komentar dari berbagai pihak yang bersifat membangun akan
dapat memberikan masukan dalam penulisan kedepannya.
Bogor, Juli 2015
Regina Nur Arifah
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
2 Perumusan Masalah
2 Tujuan Penelitian
2 Manfaat Penelitian
2 Ruang Lingkup Penelitian
2 TINJAUAN PUSTAKA
3
Definisi Pemasaran
3 Perilaku Konsumen
3 Definisi Produk
3 Atribut Produk
3 Proses Pengambilan Keputusan
4 Faktor Pengambilan Keputusan
6 Penelitian Terdahulu
7 METODE
7 Kerangka Pemikiran Penelitian
7 Lokasi dan Waktu Penelitian
9 Metode Pengumpulan Data
9
Populasi dan Sampel
9 Metode Pengolahan dan Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
10 11 Gambaran Umum Perusahaan
11 Uji Validitas dan Reliabilitas Konsumen
12 Karakteristik Konsumen
12
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
13 Analisis Faktor
16 8
Analisis Fishbein
18 Implikasi Manajerial
20 SIMPULAN DAN SARAN
21 Simpulan
21 Saran
21 DAFTAR PUSTAKA
22 LAMPIRAN
23
RIWAYAT HIDUP
31
DAFTAR TABEL
1 Data Top Brand Index (TBI) menurut merek pada tahun 2013 dan 2014
2 Populasi pada lima Rumah Nutrisi Kota Bogor (Jan-Mar 2015)
3 Pengenalan kebutuhan
4 Penelitian sebelum pembelian
5 Penilaian alternatif
6 Perilaku pembelian
7 Perilaku pasca-pembelian
8 Nilai MSA variabel analisis faktor
9 Faktor yang terbentuk
10 Hasil analisis fishbein
11 Kategori sikap konsumen
1
9
13
14
14
15
16
17
17
19
20
DAFTAR GAMBAR
1 Proses pengambilan keputusan konsumen
2 Model keputusan konsumen
3 Kerangka pemikiran penelitian
4
6
8
DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
Perbandingan harga merek pesaingan
Perkembangan usaha restoran / rumah makan (2007-2011) Jawa Barat
Penelitian terdahulu
Hasil uji validitas dan reliabilitas
Karakteristik konsumen
Hasil analisis faktor
Skor tingkat kepentingan dan kepercayaan konsumen
23
23
24
25
26
27
29
10
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada era yang modern, kesehatan dan pengelolaan berat badan menjadi
faktor utama agar penampilan menjadi lebih menarik. Hal ini memberikan
tantangan bagi perusahaan untuk mengeluarkan produk terbaiknya agar memenuhi
permintaan konsumen. Banyak perusahaan yang mengeluarkan produk nutrisi
harian berjenis susu bubuk maupun cair untuk membantu menjaga keseimbangan
berat badan. Salah satu perusahaan yang mengeluarkan produk tersebut adalah
PT Herbalife dengan produk unggulannya Nutritional Shake yang memiliki
kandungan nutrisi lengkap sebagai pengganti makanan harian yang berguna
memperbaiki sel-sel dalam tubuh serta mengelola berat badan seperti menaikkan,
menurunkan serta mempertahankan berat badan. Pertumbuhan Herbalife yang
semakin pesat, sehingga dianggap sebagai perusahaan nutrisi berbahan dasar
herbal yang terkemuka.
Perusahaan Herbalife telah berkembang dari tahun 1980 hingga 2011
dengan penjualan produk 4.3 milyar selama 31 tahun dan Herbalife dipasarkan di
seluruh dunia. Kandungan bahan yang digunakan perusahaan dalam produk
Herbalife aman dikonsumsi dalam jangka panjang, sehingga sudah banyak
konsumen yang percaya dengan produk keluaran Herbalife.
Menurut survei yang telah dilakukan oleh frontier consulting group,
Herbalife berhasil menduduki peringkat ke-tiga top brand index tahun 2014
dengan kategori susu diet khusus. Kompetitor Herbalife dengan produk sejenis
adalah WRP (Woman Rejuvenation Program), Tropicana Slim, Diabetasol, L-men
dan Entrasol. Hasil survei disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Data Top Brand Index (TBI) menurut merek pada tahun 2013 dan 2014
TBI (%)
No
Merek
2013
2014
1
WRP
60.5
60.4
2
Tropicana Slim
15.2
1.2
3
Diabetasol
9.6
2.6
4
L-Men
4.6
6.4
5
Entrasol
2.9
12.4
6
Herbalife
2.1
6.4
Sumber: www.topbrand-award.com, 2015
Berdasarkan Tabel 1, peningkatan top brand yang dimiliki oleh Herbalife
pada tahun 2014 menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen akan produk
Herbalife sudah diakui oleh konsumennya. Merek menunjukkan identitas produk
yang berhubungan dengan promosi suatu produk dan kualitas produk di benak
konsumen. Namun, kedudukan top brand produk Herbalife masih berada di
bawah beberapa kompetitor yang mengeluarkan produk sejenis. Dari segi harga,
produk Herbalife dapat dikatakan memiliki harga yang relatif tinggi dibandingkan
dengan kelima produk sejenis lainnya, yang dapat dilihat pada Lampiran 1.
Sehingga perusahaan perlu membuat dan meningkatkan strateginya untuk menarik
konsumen agar lebih percaya pada produknya dan meyakinkan konsumen bahwa
2
harga yang dipatok perusahaan memang sesuai dengan kualitas dan manfaat yang
didapat jika mengonsumsi produk Nutritional Shake Herbalife.
Pada penelitian ini, dilakukan studi kasus pada konsumen Herbalife di lima
rumah nutrisi di Kota Bogor. Bogor, selain dikenal sebagai kota hujan, juga
dikenal menjadi tempat wisata kuliner. Keadaan ini terlihat dengan semakin
banyak usaha di bidang kuliner yang mulai meramaikan kota Bogor, seperti
gambar yang terlampir pada Lampiran 2. Kuliner yang beraneka macam dengan
harga yang terjangkau, dapat meningkatkan minat konsumsi seseorang terhadap
makanan kuliner tersebut. Peningkatan konsumsi dapat meningkatkan terjadinya
masalah terhadap berat badan seseorang, sehingga memungkinkan bertambahnya
konsumen yang membutuhkan program penurunan berat badan. Oleh karena
itulah penelitian berfokus pada Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk
Nutritional Shake Herbalife di Lima Rumah Nutrisi Kota Bogor.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya,
permasalahan dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana karakteristik konsumen
produk Nutritional Shake Herbalife, (2) Bagaimana Proses Keputusan Pembelian
produk Nutritional Shake Herbalife, (3) Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk Nutritional Shake
Herbalife, dan (4) Bagaimana sikap konsumen terhadap atribut produk Nutritional
Shake Herbalife.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi karakteristik
konsumen produk Nutritional Shake Herbalife, (2) Manganalisis Proses
Keputusan Pembelian produk Nutritional Shake Herbalife, (3) Menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk
Nutritional Shake Herbalife, dan (4) Menganalisis sikap konsumen terhadap
atribut produk Nutritional Shake Herbalife.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini: (1) Bagi Objek Penelitian,
sebagai bahan informasi dan masukan positif tentang perilaku konsumen dan
proses keputusan pembelian sehingga dapat meningkatkan kinerja dan
meningkatkan penjualan produk Herbalife, (2) Bagi Pihak Lain, sebagai acuan
atau referensi untuk penelitian selanjutnya.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini memfokuskan pada perilaku konsumen dalam proses
keputusan pembelian produk Nutritional Shake Herbalife pada lima Rumah
Nutrisi yang terletak di Kota Bogor, Jawa Barat. Responden dalam penelitian ini
adalah pengunjung pada Lima Rumah Nutrisi tersebut.
3
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Pemasaran
Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2008), pemasaran adalah
proses mengelola hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran
pemasaran adalah menarik pelanggan baru dan menjanjikan keunggulan nilai serta
menjaga dan menumbuhkan pelanggan yang ada dengan memberikan kepuasan.
Proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan
membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap
nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. Konsumen telah menjadi pusat perhatian
pemasar, karena konsumen yang memutuskan bahwa ia akan membeli produk
atau tidak (Kosasih 2013).
Perilaku Konsumen
Menurut Sumarwan (2010), perilaku konsumen adalah semua kegiatan,
tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat
sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa
setelah melakukan hal-hal diatas atau mengevaluasi.
Konsumen membeli barang dan jasa adalah untuk mendapatkan manfaat
dari barang tersebut. Perilaku konsumen tidak hanya mempelajari apa yang dibeli
atau dikonsumsi konsumen, tetapi juga bagaimana kebiasaan konsumen, dan
dalam kondisi macam apa barang dan jasa dibeli (Wasis A Latief 2011)
Definisi Produk
Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2008), produk (product)
sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik
perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu
keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup lebih dari sekadar barang-barang
yang berwujud (tangible). Dalam arti luas, produk meliputi objek-objek fisik, jasa,
acara, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran entilitas-entilitas ini.
Atribut Produk
Salah satu cara pemasar membedakan produknya dengan pesaing adalah
dengan menyediakan atribut produk yang unik. Karena itu penting bagi pemasar
untuk mengetahui sejauh manakah atribut produknya mampu menghantarkan
kebutuhan psikologi yang diharapkan konsumen dalam hal ini
perasaan puas (Erna F 2005). Pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan
pendefinisian manfaat yang akan ditawarkan produk atau jasa tersebut. Manfaat
ini dikomunikasikan dan dihantarkan oleh atribut produk seperti kualitas, fitur,
serta gaya dan desain. (Kotler dan Amstrong 2008).
Kualitas Produk, adalah salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas
mempunyai dampak langsung terhadap kinerja suatu produk. Oleh karena itu,
kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan.
Fitur Produk, adalah sarana kompetitif untuk mendeferensiasikan produk
perusahaan yang satu dengan yang lain. Fitur yang dinilai lengkap oleh pelanggan
umumnya memiliki harga yang lebih mahal.
4
Gaya dan desain produk, gaya adalah gambaran penampilan produk sedangkan
desain adalah konsep yang lebih besar dari pada gaya.
Proses Pengambilan Keputusan
Model ini dirancang untuk menghubungkan berbagai gagasan
pengambilan keputusan dan perilaku konsumsi kosumen. Model ini tidak
dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai kerumitan
pengambilan keputusan konsumen. Sebaliknya model ini dirancang untuk
menyatukan dan menyelaraskan berbagai konsep yang relevan menjadi suatu
keseluruhan yang berarti. Proses pengambilan keputusan konsumen mempunyai
tiga komponen, yaitu masukan, proses, dan keluaran. (Schiffman dan Kanuk
2007).
Pengaruh Eksternal
Masukan
Usaha Pemasaran
Perusahaan: 1.Produk,
2.Promosi, 3.Harga,
4.Saluran Distribusi
Lingkungan Sosiobudaya:
1.Keluarga, 2.Sumber Informal,
3.Sumber Nonkomersial lain,
4.Kelas Sosial,
5.Subbudaya,budaya
Pengambilan Keputusan
Proses
Pengenalan Kebutuhan
Penelitian Sebelum
Pembelian
Evaluasi Alternatif
Bid.Psikologi: 1.Motivasi,
2.Persepsi, 3.Pembelajaran,
4.Kepribadian, 5.Sikap
Pengalaman
Perilaku Setelah
Keputusan
Keluaran
Pembelian : 1.Percobaan,
2.Pembelian Ulang
Evaluasi Setelah
Pembelian
Gambar 1 Proses pengambilan keputusan konsumen (Schiffman dan Kanuk 2007)
Masukan
Masukan Pemasaran
Kegiatan pemasaran perusahaan merupakan usaha langsung untuk
mencapai, memberikan informasi dan membujuk konsumen untuk membeli dan
menggunakan produknya. Masukan kepada proses pengambilan keputusan
konsumen ini mengambil bentuk beberapa strategi bauran pemasaran khusus yang
5
terdiri dari produk itu sendiri (termasuk kemasan, ukuran, dan jaminannya).
(Schiffman dan Kanuk 2007).
Masukan Sosiobudaya
Lingkungan sosiobudaya mempunyai pengaruh besar terhadap konsumen.
Masukan sosiobudaya terdiri dari berbagai macam pengaruh nonkomersial.
Pengaruh kelas sosial, budaya dan subbudaya, walaupun kurang nyata merupakan
faktor-faktor masukan penting yang dihayati dan diserap serta mempengaruhi
bagaimana para konsumen menilai dan akhirnya mengadopsi atau menolak
produk. (Schiffman dan Kanuk 2007).
Proses
Pengenalan Kebutuhan
Di kalangan konsumen, ada dua gaya pengenalan kebutuhan atau masalah
yang berbeda. Beberapa konsumen merupakan tipe keadaan yang sebenarnya,
yang merasa bahwa mereka mempunyai masalah ketika sebuah produk tidak dapat
berfungsi secara memuaskan. Sebaliknya, konsumen lain adalah ripe keadaan
yang diingingkan, di mana bagi mereka keinginan terhadap sesuatu yang baru
dapat menggerakkan proses keputusan. (Schiffman dan Kanuk 2007)
Penelitian Sebelum Pembelian
Penelitian sebelum pembelian dimulai ketika konsumen merasakan adanya
kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu
produk. Jika konsumen tidak mempunyai pengalaman sebelumnya, ia mungkin
harus melakukan penelitian yang mendalam mengenai keadaan diluar dirinya
untuk memperoleh informasi yang berguna sebagai dasar pemilihan. (Schiffman
dan Kanuk 2007)
Penilaian Alternatif
Ketika menilai berbagai alternative potensial, para konsumen cenderung
menggunakan dua macam informasi, yaitu daftar merek yang akan mereka
rencanakan untuk dipilih, dan kriteria yang akan mereka pergunakan untuk
menilai setiap merek. Melakukan pilihan dari contoh semua merek yang mungkin
dapat dipilih merupakan karakter manusia yang membantu menyederhanakan
proses pengambilan keputusan. (Schiffman dan Kanuk 2007)
Keluaran
Perilaku Pembelian
Para konsumen melakukan tiga tipe pembelian: pembelian percobaan,
pembelian ulangan, dan pembelian komitmen jangka panjang. Ketika konsumen
membeli suatu produk untuk pertama kalianya dengan jumlah yang sedikit dari
biasanya, pembelian ini akan dianggap suatu percobaan. Perilaku pembelian
ulangan berhubungan erat dengan konsep kesetiaan kepada merek, yang
diusahakan oleh kebanyakan perusahaan, karena menyumbang pada stabilitas
yang lebih besar di pasar. Pada barang-barang yang paling tahan lama (kulkas,
mesin cuci), konsumen beralih secara langsung dari penilaian terhadap komitmen
6
jangka panjang melalui pembelian tanpa kesempatan untuk percobaan yang
sesungguhnya. (Schiffman dan Kanuk 2007)
Perilaku Pasca-Pembelian
Ada tiga hasil penilaian yang mungkin timbul, yaitu kinerja yang
sesungguhnya sesuai dengan harapan yang menimbulkan perasaan netral, kinerja
melebihi harapan yang menimbulkan apa yang dikenal sebagai pemenuhan
harapan secara positif yang menimbulkan kepuasan, dan kinerja dibawah harapan,
yang menimbulkan pemenuhan harapan secara negatif dan ketidakpuasan.
(Schiffman dan Kanuk 2007).
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pegambilan Keputusan
Menurut Sumarwan (2011), proses keputusan konsumen dapat dipengaruhi
oleh tiga faktor utama, yaitu strategi pemasaran, perbedaan individu, dan faktor
lingkungan.
Strategi Pemasaran
Perusahaan
Pemerintah
Organisasi Nirlaba
Partai Politik
Perbedaan Individu:
1.kebutuhan dan
motivasi. 2.kepribadian.
3.konsep diri.
4.pengolahan informasi
dan persepsi. 5.proses
belajar. 6.pengetahuan.
7.sikap. 8.agama
Proses keputusan:
pengenalan kebutuhan,
pencarian informasi,
evaluasi alternative,
pembelian dan kepuasan
Faktor Lingkungan:
1.Budaya. 2.Demografi,
sosial, ekonomi.
3.Keluarga dan
rumahtangga. 4.kelompok
acuan. 5. Situasi
konsumen. 6.tekonologi
Implikasi
Strategi pemasaran
Kebijakan public
Pendidikan konsumen
Gambar 2 Model keputusan konsumen (Sumarwan 2011)
Perbedaan Individu
Perbedaan individu menggambarkan faktor-faktor karakteristik individu
yang muncul dari dalam diri konsumen dan proses psikologis yang terjadi pada
diri konsumen yang sangat berpengaruh terhadap proses keputusan konsumen,
yaitu agama, kebutuhan dan motivasi, kepribadian, pengolahan informasi dan
persepsi, proses belajar, pengetahuan, dan sikap konsumen.
Faktor Lingkungan Konsumen
Budaya: segala nilai, pemikiran, symbol yang mempengaruhi perilaku,
sikap, kepercayaan, dan kebiasaan seseorang dan masyarakat. Budaya bukan
hanya bersifat abstrak, budaya juga bisa berbentuk objek material.
7
Karakteristik demografi, sosial dan ekonomi: menggambarkan karakteristik suatu
penduduk, yaitu usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, suku bangsa,
pendapatan, jenis keluarga, status pernikahan, dll.
Keluarga: lingkungan mikro yang paling dekat dengan konsumen. Keluarga
adalah lingkungan dimana sebagian besar konsumen tinggal dan berinteraksi
dengan anggota keluarga lainnya. Keluarga menjadi daya tarik bagi para pemasar
karena keluarga memiliki pengaruh yang besar terhadap konsumen.
Kelompok acuan: kumpulan dari dua atau lebih orang-orang yang saling
berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama, tujuan tersebut bisa berupa tujuan
individu maupun tujuan bersama. Kelompok mempengaruhi proses pembelian
dalam dua cara, yaitu pembelian yang dibuat oleh seorang konsumen, dan anggota
kelompok sering kali membuat keputusan bersama-sama sebagai sebuah
kelompok.
Lingkungan dan situasi konsumen: terbagi dua menjadi lingkungan sosial dan
lingkungan fisik. Lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial yang terjadi
antara konsumen dengan orang sekelilingnya. Lingkungan fisik adalah segala
sesuatu yang berbentuk fisik di sekeliling konsumen, termasuk beragam produk,
toko, lokasi toko dan produk di dalam toko.
Teknologi: teknologi dalam bentuk perangkat keras dan lunak telah berkembang
pesat sehingga telah tersedia di pasar dengan harga yang terjangkau oleh sebagian
besar konsumen. Teknologi sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen
seperti telepon genggam, internet, kendaraan bermotor, serta transportasi udara.
Penelitian Terdahulu
Wahyu Teguh (2010) dengan judul Analisis proses pengambilan keputusan
serta atribut yang dipentingkan konsumen dalam pembelian Nutrilite Salmon
Omega3 (Studi kasus: Amway Distribution Centre Bogor, menggunakan
Judgement Sampling dengan Analisis Deskriptif dan Analisis Faktor dan memiliki
100 responden.
Dian Sulistyaningsih (2014) dengan judul Perilaku konsumen terhadap
produk susu murni pasteurisasi Momomilk menggunakan Convenience Sampling
dengan Analisis Faktor, Analisis Sikap Fishbein dan memiliki 100 responden.
Wibisono Aji Indrabudi (2014) dengan judul Analisis keputusan pembelian
dan sikap konsumen terhadap produk restoran Kentucky fried chicken (KFC)dan
menggunakan Purposing Sampling dengan Analisis Daskriptif dan Analisis Sikap
Fishbein dan memiliki 100 responden.
Perbedaan penelitian
ini dengan penelitian terdahulu terletak pada
penarikan sampel yang digunakan, yaitu quota sampling, jumlah responden yaitu
sebanyak 80 orang, serta objek penelitian yang digunakan, yaitu lima rumah
nutrisi Kota Bogor. Secara rinci, hasil penelitian terdahulu disajikan pada
Lampiran 3.
METODE
Kerangka Pemikiran
Perawatan pribadi seperti kesehatan dan pengelolaan berat badan menjadi
salah satu pemicu meningkatnya perekonomian masyarakat Bogor. Salah satu
8
perusahaan yang mengeluarkan produk perawatan pribadi yaitu PT Herbalife
Indonesia dengan produk andalannya Nutritional Shake yang berguna sebagai
pengganti makanan bernutrisi harian.
Banyak perusahaan lainnya yang
mengeluarkan produk dengan manfaat yang tidak jauh berbeda, maka seperti yang
dikatakan oleh Dewi Urip (2008), untuk mempertahankan posisi di pasar,
perusahaan harus selalu melakukan market research terhadap produk pesaing
yang beredar di pasar dan harga yang ada serta adanya program paket-paket yang
dapat menarik konsumen.
Semakin ketatnya persaingan, maka pihak Herbalife perlu memperhatikan
dan mengetahui karakteristik konsumennya agar dijadikan sebagai informasi dan
acuan ketika pihak perusahaan Herbalife ingin merumuskan strategi penjualannya.
Melalui hasil pengisian kuisioner yang didapat dari para responden, data dianalisis
menggunakan analisis faktor dan analisis sikap fishbein. Dari hasil analisis inilah
diketahui bagaimana perilaku konsumen serta faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian produk Nutritional Shake Herbalife dan menjadi masukan
bagi perusahaan.
Minat masyarakat akan kesehatan dan
pengelolaan berat badan di Bogor
PT Herbalife Indonesia
Produk Nutritional Shake Herbalife
Karakteristik
Konsumen dan
proses keputusan
pembelian produk
Nutritional Shake
Herbalife
Analisis Deskriptif
Faktor dan atribut
yang mempengaruhi
keputusan
pembelian produk
Nutritional Shake
Herbalife
Analisis Faktor
Sikap Konsumen
terhadap produk
Nutritional Shake
Herbalife
AnalisisMultiatribut
Fishbein
Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Nutritional
Shake Herbalife di Lima Rumah Nutrisi Kota Bogor
Implikasi Manajerial
dan Rekomendasi
Gambar 3 Kerangka pemikiran penelitian
9
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lima Rumah Nutrisi yang berada di Kota
Bogor, Jawa Barat. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga April
2015 dengan menyebar kuisioner kepada responden. Penelitian dilakukan di
Rumah Nutrisi karena konsumen produk Nutritional Herbalife memiliki ikatan
pertemanan dan memiliki waktu untuk berkumpul, serta mempunyai sharing time
di Rumah Nutrisi tersebut. Karena populasi di satu Rumah Nutrisi tidak begitu
banyak, maka penelitian dilakukan di lima Rumah Nutrisi yang berada di Kota
Bogor.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan data yang diperoleh dari kuisioner, proses wawancara dengan
pihak Rumah Nutrisi (Bogor) dan pengamatan konsumen langsung pada Rumah
Nutrisi. Data Sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang relevan seperti buku,
artikel, skripsi terdahulu, dan internet.
Kuesioner sebagai wawancara tertulis diberikan kepada responden untuk
diisi, terdiri dari beberapa bagian, yaitu mengenai karakteristik responden, proses
pengambilan keputusan pembelian, atribut tentang kepercayaan dan evaluasi
kepentingan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen.
Populasi dan Sampel
Teknik
pengambilan
sampel
menggunakan
metode
Sampel
Nonprobabilitas dengan metode Quota Sampling, yaitu metode di mana populasi
diwakili dengan melibatkan proporsi unsur-unsur yang sama yang memiliki
karakteristik tertentu (Wahdi 2011).
Populasi yang digunakan adalah konsumen produk Nutritional Shake
Herbalife yang berkunjung ke masing-masing rumah nutrisi Bogor dalam tiga
bulan terakhir, yaitu bulan Januari hingga Maret 2015. Berikut data yang
diperoleh berdasarkan data konsumen di lima Rumah Nutrisi Kota Bogor yang
ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2 Populasi pada lima Rumah Nutrisi di Kota Bogor (Jan-Mar 2015)
No
Nama Rumah Nutrisi
Jumlah Konsumen yang berkunjung
(orang)
1
Klub Hijau
60
2
Sehat Bugar Ideal
80
3
CC Club
50
4
Ninuk Club
80
5
Karima Club
75
345
Jumlah:
Sumber: Rumah Nutrisi di Kota Bogor (2015)
Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah konsumen di lima Rumah Nutrisi Kota
Bogor berjumlah 345 orang. Selanjutnya menentukan jumlah responden yang
akan diambil.
10
Penentuan jumlah sampel dari populasi ditentukan dengan rumus Slovin (Umar
2003):
N
n
……………………………………(1)
1  N (e ) ²
Keterangan :
N = Populasi jumlah di lima Rumah Nutrisi Kota Bogor
n = Ukuran Sampel
e = Tingkat kesalahan (error) dalam penarikan sampel (10 persen)
Populasi jumlah di Lima Rumah Nutrisi Kota Bogor berjumlah 345 orang
pada tiga bulan terakhir pada januari hingga maret 2015. Maka perhitungan
jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin adalah sebagai berikut:
n
N
345
=
= 77,528 ~ dibulatkan 80
1  N (e)² 1  345(0,1)²
Selanjutnya dilakukan pembagian jumlah responden dari setiap Rumah
Nutrisi dengan menggunakan Quota Sampling, yaitu masing-masing Rumah
Nutrisi memiliki jumlah yang berbeda, yaitu Klub Hijau dengan 14 responden,
Sehat Bugar Ideal dengan 18 responden, CC Club dengan 13 responden, Ninuk
Club dengan 18 responden dan Karima Club dengan 17 responden. Cara
perhitungan jumlah sampel yang dijadikan responden untuk setiap rumah nutrisi
adalah :
60
KH

x80  13,9 ~ 14
345
Perhitungan untuk jumlah sampel rumah nutrisi lainnya dapat dilakukan dengan
cara yang sama, agar seluruh konsumen dapat terwakili.
Metode Pengolahan Data dan Analisis Data
Dalam penelitian ini, data dianalisis dengan menggunakan analisis
Deskriptif, Analisis Faktor, dan Analisis Multiatribut Fishbein dengan bantuan
program Microsoft Excell dan SPSS.
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif mencakup sekumpulan tujuan-tujuan riset, yaitu
menggambarkan karakteristik dan kelompok-kelompok tertentu, mengestimasi
jumlah orang dalam populasi tertentu yang berperilaku dengan cara tertentu, dan
membuat prediksi spesifik (Wahdi 2011). Studi deskriptif yang baik memerlukan
banyak pengetahuan dasar tentang fenomena yang sedang diteliti. Hal itu
bersandar pada satu atau lebih hipotesis yang lebih spesifik.
Analisis Faktor
Analisis faktor yang meliputi principal compenent analysis dan common
factor analysis, adalah pendekatan statistic yang dapat digunakan untuk
menganalisis interrelationship sejumlah besar variabel dan untuk menjelaskan
dimensi-dimensi (faktor) apakah yang melandasi variabel-variabel tersebut.
11
Tujuan analisis ini adalah untuk memadatkan sejumlah besar informasi dari
sejumlah variabel asli menjadi sejumlah kecil faktor dengan kehilangan informasi
minimal. (Simamora 2005)
Analisis Multiatribut Fishbein
Menurut Sumarwan (2011), Model sikap Multiatribut menjelaskan bahwa
sikap konsumen terhadap suatu objek sikap (produk atau merek) sangat ditetukan
oleh sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang dievaluasi. Model tersebut
disebut dengan multiatribut karena evaluasi konsumen terhadap objek berdasarkan
kepada evaluasinya terhadap banyak atribut yang dimiliki oleh objek tersebut.
Model The Attitude-Toward-Object Model digunakan untuk mengukur sikap
konsumen terhadap produk maupun jasa. Model ini secara singkat menyatakan
bahwa sikap seorang konsumen terhadap suatu objek akan ditentukan oleh
sikapnya terhadap berbagai atribut yang dimiliki oleh objek tersebut. Model
multiatribut menekankan adanya Salience of attributes. Salience artinya tingkat
kepentingan yang diberikan konsumen kepada sebuah atribut. Model tersebut
menggambarkan bahwa sikap konsumen terhadap suatu produk atau merek sebuah
produk ditentukan oleh dua hal, yaitu kepercayaan terhadap atribut yang dimiliki
produk atau merek (komponen bi), dan evaluasi pentingnya atribut dari produk
tersebut (komponen ei). Model ini digambarkan oleh formula berikut:
Ao=
n

bi.ei ……………..……………………………………………………(2)
i 1
Keterangan
Ao= Sikap terhadap suatu objek
bi = Kekuatan kepercayaan bahwa objek tersebut memiliki atribut I
ei = Evaluasi terhadap atribut I
n= Jumlah atribut yang dimiliki objek
Analisis dilakukan menggunakan tiga metode analisis yang berbeda, dengan
menganalisisnya satu-persatu dimulai dari analisis deskriptif untuk mengetahui
karakteristik konsumen serta mennggambarkan proses keputusan pembelian,
analisis faktor untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi proses pengambilan
keputusan konsumen, dan dengan menganalisis sikap konsumen menggunakan
multiatribut fishbein. Analisis sikap konsumen mempunyai beberapa atribut
produk untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan konsumen tentang produk
tersebut. Proses keputusan pembelian dipengaruhi oleh sikap dan perilaku
konsumen untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil oleh konsumen
dalam membuat keputusan pembelian, dan faktor-faktor dengan variabel yang
dapat mempengaruhi konsumen serta mendorong keinginan konsumen dalam
melakukan pembelian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran umum PT Herbalife Indonesia
Herbalife dimulai dari tragedi yang menimpa penemu Herbalife, yaitu
Mark Hughes. Dengan niat untuk memperhatikan kesehatan ibunya, Mark di usia
18 tahun memulai Herbalife dengan misi untuk membantu orang menurunkan
12
berat badan secara aman, serta memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan mereka
lewat produk-produk herbal yang kemudian diciptakan. Mark Hughes bersama
dengan para dokter dan peneliti ilmiah melakukan penyelidikan yang menyeluruh,
pengembangan dan pengujian, sehingga lahirlah Program Pengelolaan Berat
Badan Herbalife pada Februari 1980. Program tersebut dimaksudkan untuk
membantu mereka yang ingin menurunkan berat badan secara aman dan efektif
melalui nutrisi yang baik. PT Herbalife berada di beberapa Negara di seluruh
dunia, termasuk Indonesia. PT Herbalife Indonesia berada di Jl. Mega Kuningan
Barat Kav. E 43 No.1-2 Jakarta Selatan. Pembelian produk Herbalife dapat
dilakukan secara online dengan memesannya langsung di website resmi Herbalife
dan mengambil produk pesanan di beberapa pick up point yang berada di masingmasing kota/daerah. Dengan produknya yang bermanfaat untuk kesehatan serta
pengelolaan berat badan seseorang, Herbalife memiliki beberapa Rumah Nutrisi
atau Nutrition Club dengan pemilik yang telah berhasil dengan program
pengelolaan berat badan dan wajib memiliki sertifikat pelatihan program
pendalaman untuk membuka Nutrition Club.
Uji Validitas Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengkaji seberapa valid item – item
pertanyaan kuesioner yang diteliti. Apabila nilai r hitung > r tabel maka item
pertanyaan tergolong valid dan jika sebaliknya itm pertanyaan dinyatakan tidak
valid (Ghozali 2005). Pengujian dilakukan terhadap 30 orang responden yang
merupakan konsumen produk Nutritional Shake Herbalife yang berkunjung ke
Rumah Nutrisi kota Bogor. Pengujian validitas menggunakan tingkat signifikansi
0.05, maka r tabel sebesar 0.361. Seluruh variabel yang berjumlah delapan dan
atribut yang berjumlah 20 yang artinya semua pertanyaan dinyatakan valid atau
nyata (Lampiran 4), sedangkan reliabilitas semua variabel dan atribut diperoleh
hasil yang lebih besar dari 0,60. Hal ini menyatakan bahwa pertanyaan tersebut
reliabel sehingga layak untuk disebarkan kepada 80 responden yang terdapat di
lima Rumah Nutrisi kota Bogor.
Karakteristik Konsumen
Secara umum, karakteristik konsumen produk Nutritional Shake Herbalife
dibedakan berdasarkan jenis kelamin, usia, status pernikahan, pendidikan terakhir,
pekerjaan, pendapatan per bulan, dan pengeluaran per bulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen produk Nutritional Shake
Herbalife adalah wanita dengan rentang usia 29 - 39 tahun dengan penghasilan per
bulan berkisar dibawah empat juta rupiah. Hal tersebut dikarenakan konsumen
sebagian besar adalah ibu-ibu yg tinggal di kawasan perumahan di mana rumah
nutrisi berada, dan ingin mengembalikan berat badannya ke berat badan semula
setelah melahirkan. Pengeluaran per bulan untuk pembelian produk berkisar
antara empat ratus ribu hingga delapan ratus ribu rupiah yang setara dengan satu
hingga dua kaleng produk yang sesuai dengan perhitungan pemakaian produk
untuk kebutuhan menurunkan berat badan. Karakteristik responden berlaku pada
lima Rumah Nutrisi di Bogor, terlampir pada Lampiran 5.
13
Proses Pengambilan Keputusan
Dalam proses keputusan pembelian, terdapat lima langkah proses dimulai
dari pengenalan kebutuhan, penelitian sebelum pembelian, evaluasi alternatif,
perilaku pembelian, hingga perilaku pasca pembelian.
Pengenalan Kebutuhan
Pengenalan kebutuhan menjadi tahap awal dalam pengambilan keputusan
pembelian. Wasis A Latief (2011), konsumen membeli barang dan jasa adalah
untuk mendapatkan manfaat dari barang tersebut. Konsumen perlu mengetahui
motivasi, manfaat yang diharapkan dan halangan pembelian sebelum memilih
produk, hasil pengenalan kebutuhan konsumen disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Data frekuensi dan persentase pengenalan kebutuhan menurut variabel
Frequency
Percent
A.Motivasi utama
Gaya hidup
10
12.5
Kesehatan
25
31.2
Pengelolaan berat badan
42
52.5
Pengaruh teman/keluarga
3
3.8
Total
100
B.Manfaat yg diharapkan
Kesehatan
29
36.2
Menaikkan berat badan
8
10.0
Menjaga berat badan
7
8.8
Menurunkan berat badan
35
43.8
Total
100
C.Halangan pembelian
Harga mahal
31
38.8
Banyak pilihan merek lain
3
3.8
Tidak ada
46
57.5
Total
100
Pada Tabel 3, terlihat bahwa mayoritas konsumen memiliki kebutuhan
pengelolaan berat badan sebagai motivasi utama dan dengan manfaat ingin
menurunkan berat badan sebelum melakukan pembelian, dan sebagian besar
konsumen tidak memiliki halangan apapun ketika akan membeli produk produk
Nutritional Shake Herbalife. Hal ini dikarenakan produk Herbalife terkenal
dengan khasiatnya menurunkan berat badan dengan aman dan konsisten, sesuai
dengan panduan yang benar. Perusahaan perlu menciptakan strategi untuk
mengembangkan produknya lebih baik lagi.
Penelitian Sebelum Pembelian
Tahapan kedua dalam proses pengambilan keputusan konsumen ialah
penelitian sebelum pembelian. Menurut Schriffman dan Kanuk (2007), penelitian
sebelum pembelian dilakukan jika sebelumnya belum mempunyai pengalaman
membeli produk dengan memperoleh informasi yang berguna sebagai dasar
pemilihan. Penelitian sebelum pembelian konsumen disajikan pada Tabel 4.
14
Tabel 4 Data frekuensi dan persentase sebelum pembelian menurut variabel
Frequency
Percent
A.Sumber informasi produk
Personal
70
87.4
Publik
2
2.5
Komersial
8
10.0
Total
100
B.Hal yg menjadi perhatian
Harga
8
10.0
Varian rasa
9
11.2
Merek yg terkenal
6
7.5
Manfaat yang didapat
57
71.2
Total
100
Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa sumber informasi produk konsumen di
dapat dari sumber personal, yaitu keluarga, teman, dan sahabat sebagai orang
terdekat. Hal tersebut dikarenakan anggota keluarga sering membicarakan bahkan
mempromosikan produk kepada anggota keluarga lainnya mengenai suatu produk
jika produk tersebut memberikan manfaat yang berarti bagi konsumen dan dapat
mempengaruhi pemikiran konsumen terhadap produk Nutritional Shake Herbalife,
sehingga informasi produk terbesar berasal dari keluarga, sama halnya dengan
sahabat dan teman sebagai pemberi informasi kepada konsumen. Hal yang
menjadi perhatian utama konsumen dalam memilih produk yaitu karena manfaat
yang didapat. Manfaat dapat diperoleh oleh konsumen jika konsumen rajin dan
patuh mengonsumsi produk sesuai aturan dan mengikuti program yang akan
dijalankan sesuai dengan kebutuhan masing-masing seperti kesehatan dan
pengelolaan berat badan, dengan dipandu oleh distributor yang sudah
berpengalaman.
Penilaian Alternatif
Konsumen menilai berbagai alternatif potensial, konsumen cenderung
menggunakan dua macam informasi, yaitu daftar merek yang akan mereka
rencanakan untuk dipilih dan kriteria yang dipergunakan untuk menilai merek.
Pada tahap ini, perlu diketahui pertimbangan pertama konsumen ketika memilih
produk Nutritional Shake Herbalife, yang dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Data frekuensi dan persentase penilaian alternatif menurut variabel
Frequency
Percent
A.Pertimbangan memilih produk
Harga
14
17.5
Varian rasa
2
2.5
Manfaat
62
77.5
Mencoba-coba
2
2.5
Total
100
15
Lanjutan Tabel 5
B.Memilih produk lain
Ya
Tidak
Total
C.Pemilihan produk lain
Tidak menggunakan merek lain
Harga
Varian rasa
Manfaat dan hasil
Mencoba coba
Total
Frequency
Percent
15
65
18.8
81.2
100
65
2
1
5
7
81.2
2.5
1.2
6.2
8.8
100
Pada Tabel 5, terlihat bahwa konsumen mempertimbangkan beberapa
alternative yang ada untuk membeli sebuah produk. Pertimbangan konsumen
memilih produk Nutritional Shake Herbalife yaitu karena manfaatnya, sebagai
pengganti makanan harian yang dapat membantu memperbaiki sel dalam tubuh
dan mengelola berat badan. Konsumen juga mempertimbangkan merek lain
ketika akan membeli sebuah produk, pertimbangan memilih produk lain adalah
karena mencoba-coba produk mana yang akan memberikan hasil terbaik bagi
konsumen.
Perilaku Pembelian
Setelah mengalami tahap penilaian alternatif, konsumen mempunyai
keinginan untuk melakukan pembelian produk. Perilaku pembelian konsumen
dapat dipengaruhi oleh diri sendiri maupun orang lain disekitarnya, seperti yang
terlihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Data frekuensi dan persentase perilaku pembelian menurut variabel
Frequency
Percent
A.Pemberi pengaruh keputusan
Diri sendiri
54
67.5
Teman
6
7.5
Keluarga
17
21.2
Saudara
2
2.5
Agen penjualan
1
1.2
Total
100
B.Cara membeli produk
Direncanakan dahulu
71
88.8
Mendadak
7
8.8
Lainnya
2
2.5
Total
100
Pada Tabel 6, terlihat bahwa memang diri sendiri yang dapat memberikan
pengaruh dalam keputusan tentang membeli atau tidaknya produk, karena produk
Nutritional Shake Herbalife dikonsumsi dan manfaat yang didapat dikendalikan
oleh keinginan diri sendiri dengan program yang maksimal. Pembelian produk
16
Nutritional Shake Herbalife direncanakan terlebih dahulu karena konsumen
memperhitungkan perencanaan jumlah produk dan uang yang akan dikeluarkan
per-bulannya untuk produk, dengan dipandu distributor.
Perilaku Pasca-Pembelian
Tahapan akhir dalam proses pengambilan keputusan konsumen yaitu
perilaku pasca-pembelian. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui perilaku
konsumen terhadap kesesuaian dengan produk yang telah dikonsumsi. Kepuasan
akan produk didapatkan apabila produk memberikan hasil dan manfaat yang
diharapkan konsumen.
Tabel 7 Data frekuensi dan persentase perilaku pasca-Pembelian menurut variabel
Frequency
Percent
A.Kepuasan produk
Ya
79
98.8
Tidak
1
1.2
Total
100
B.Lama pemakaian produk
1 bulan
42
52.5
2 bulan
4
5.0
3 bulan
15
18.8
Lainnya
19
23.8
Total
100
C.Varian rasa favorit
Vanilla
21
26.2
Dutch chocolate
23
28.8
Wild berry
32
40.0
Lainnya
4
5.0
Total
100
D.Perlakuan jika produk habis
Membeli kembali
77
96.2
Beralih ke produk lain
1
1.2
Lainnya
2
2.5
Total
100
Pada Tabel 7, terlihat bahwa setelah mengonsumsi produk Nutritional Shake
Herbalife, sebagian besar konsumen merasa puas setelah mengonsumsi produk
selama satu bulan di rumah nutrisi. Hal tersebut dikarenakan konsumen telah
merasakan manfaat yang dihasilkan dengan mengonsumsi produk dengan
program dengan benar. Varian rasa favorit konsumen yaitu Wild Berry karena
rasa stroberi yang pas dan sesuai dengan lidah konsumen. Karena kepuasan yang
dirasakan konsumen, perlakuan jika produk habis ialah membeli produk
Nutritional Shake kembali karena ingin lebih merasakan manfaat hingga
mendapatkan hasil yang ideal.
Analisis Faktor
Pada penelitian ini, sebanyak 8 variabel akan dianalisis menggunakan
analisis faktor, yaitu variabel keluarga, sahabat, kelompok acuan (grup),
17
teknologi, kepribadian, persepsi dan pengolahan informasi, pengetahuan, dan
konsep belajar. Langkah pertama analisis faktor yaitu menguji data dengan uji
Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) measure of adequacy dan Barlett test of spericity
yang uji nilainya berkisar antara 0-1 untuk mempertanyakan kelayakan
(appropriateness) analisis faktor. Apabila nilai indeks tinggi (berkisar antara 0,5
sampai 1,0), analisis faktor layak dilakukan, dan sebaliknya. (Simamora 2005).
Hasil uji KMO-MSA sebesar 0,754 berada diatas 0,5 dan dibawah nilai 1,
dan nilai barlett test sebesar 439,326 dengan signifikansi 0,000 menunjukkan
bahwa antar variabel terdapat korelasi dan dapat diproses lebih lanjut karena
variabel-variabel tersebut nyata untuk diproses. Berdasarkan hasil yang didapat
dari data responden, maka analisis faktor layak dilakukan. Hasil penelitian untuk
nilai MSA disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8 Nilai MSA variabel analisis faktor
No
Variabel
1
Keluarga
2
Sahabat
3
Kelompok Acuan
4
Teknologi
5
Kepribadian
6
Persepsi
7
Pengetahuan
8
Konsep Belajar
MSA
0.842
0.722
0.691
0.759
0.825
0.797
0.714
0.726
Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai MSA tiap variabel bernilai lebih
besar dari 0,5 yang menunjukkan bahwa seluruh variabel dapat digunakan dalam
analisis faktor. Nilai MSA dapat dilihat pada tabel anti-image matrices yang
terlampir dalam Lampiran 6. Nilai communalities (Lampiran 6) menyatakan
keragaman (varians) dari setiap variabel yang dapat dijelaskan pada faktor yang
terbentuk. Semakin tinggi nilai communalities maka variabel tersebut semakin
berpengaruh dalam proses keputusan.
Pada Tabel communalities yang terlampir dalam Lampiran 6 terlihat
bahwa variabel kelompok acuan (grup) memiliki angka communalities sebesar
0,860 yang artinya sekitar 86% varian dari variabel kelompok acuan (grup) dapat
dijelaskan oleh faktor yang akan terbentuk. Pada tabel total variance explained
(Lampiran 6) terdapat dua faktor yang memiliki nilai eigenvalues lebih besar dari
satu yang dapat menjelaskan kedelapan variabel yang ada. Faktor yang terbentuk
serta variabel yang terdapat di dalamnya disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9 Faktor yang terbentuk serta variabel yang terdapat di dalamnya
Faktor
Eigenvalue Varian (%) Variabel
Loading Factor
Faktor
Lingkungan
4.290
58,62
Keluarga
Kepribadian
Persepsi
Pengetahuan
Proses belajar
0.515
0.796
0.843
0.867
0.871
18
Lanjutan Tabel 9
Faktor
Eigenvalue
Faktor
1.606
Perbedaan
Individu
Sumber: Data diolah,
Varian (%)
20,07
Variabel
Sahabat
Kel.acuan
Teknologi
Loading Factor
0.848
0,909
0.849
Pada Tabel 9 terlihat bahwa pada faktor perbedaan individu, terbentuk
nilai loading factor terbesar yaitu 0,909 pada variabel kelompok acuan, hal ini
dikarenakan kelompok acuan merupakan sekumpulan orang yang saling
berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama sehingga dapat mempengaruhi
keputusan suatu individu dalam memutuskan pembelian.
Faktor lainnya yaitu faktor lingkungan yang didalamnya terbentuk variabel
proses belajar dengan nilai loading faktor 0,871. Hal ini dikarenakan konsumen
mengetahui informasi produk berdasarkan testimonial dan pengalaman orang
yang pernah mengonsumsi produk sebelumnya sehingga dapat meyakinkan bahwa
produk Nutritional Shake Herbalife dapat dipercaya dan pada akhirnya konsumen
melakukan pembelian produk.
Analisis Sikap Konsumen dengan Model Multiatribut Fishbein
Model sikap multiatribut fishbein secara singkat menyatakan bahwa sikap
seorang konsumen terhadap suatu objek akan ditentukan oleh sikapnya terhadap
berbagai atribut yang dimiliki oleh objek tersebut.
Analisis Tingkat Kepentingan (evaluation)
Komponen ei mengukur evaluasi kepentingan atribut-atribut produk
Nutritional Shake Herbalife. Konsumen belum memperhatikan merek ketika
mengevaluasi tingkat kepentingan atribut produk. Terdapat 10 atribut produk
Nurtitinal Shake Herbalife yang akan diteliti, yaitu rasa manis, varian rasa,
kemasan, harga, informatif, merek, promosi, kemudahan mendapatkan produk,
lokasi pengambilan produk, dan kualitas. Hasil evaluasi tingkat kepentingan (ei)
terhadap 10 atribut tersebut terlihat bahwa atribut informatif memiliki skor ei
tertinggi (4.4875), dapat dilihat pada Lampiran 7. Hal ini menunjukkan bahwa
konsumen mengharapkan informasi label yang jelas seperti label halal, BPOM
dan komposisi produk sebelum melakukan pembelian. Dari hasil skor evaluasi
(ei), semua atribut memiliki nilai ei yang positif dikarenakan konsumen
menganggap semua atribut produk Nutritional Shake Herbalife tersebut bernilai
baik dan penting.
Analisis Tingkat Kepercayaan (believe)
Kepercayaan adalah kekuatan kepercayaan bahwa suatu produk memiliki
atribut tertentu. Kepercayaan tersebut sering disebut dengan object-attribute
linkage, yaitu kepercayaan konsumen tentang kemungkinan adanya hubungan
antara sebuah objek dengan atributnya yang relevan. Komponen bi mengukur apa
yang dirasakan konsumen terhadap atribut yang dimiliki oleh produk Nutritional
Shake Herbalife. Konsumen harus memperhatikan merek dari suatu produk ketika
mengevaluasi atribut yang dimiliki oleh masing-masing merek tersebut. Hasil
19
evaluasi tingkat kepercayaan (bi) terhadap atribut produk Nutritional Shake
Herbalife terlihat bahwa atribut informatif memiliki skor bi tertinggi (4.6125),
dapat dilihat pada Lampiran 7. Hal ini menunjukkan bahwa label halal, BPOM,
dan label komposisi produk jelas dan diterima baik oleh konsumen.
Dari hasil skor kepercayaan (bi), semua atribut memiliki nilai ei yang
positif dikarenakan konsumen menganggap semua atribut produk Nutritional
Shake Herbalife tersebut bernilai baik dan penting.
Setelah melakukan
perhitungan terhadap kepentingan (bi) dan evaluasi (ei) terhadap produk
Nutritional Shake Herbalife, dihasilkan skor sikap konsumen dengan mengalikan
skor kepentingan dengan skor evaluasi atribut. Hasil analisis Fishbein disajikan
pada Tabel 10.
Tabel 10 Hasil Analisis fishbein
No Atribut
Skor Kepentingan
(ei)
1
Rasa manis
3.8875
2
Varian rasa
4.1
3
Kemasan
3.9125
4
Harga
4.225
5
Informatif
4.4875
6
Merek
4.275
7
Promosi
4.1125
8
Kemudahan
mendapatkan
produk
4.1875
9
Lokasi
4.1625
10 Kualitas
4.45
Σei x bi
Sumber: Data diolah, 2015
Skor Kepercayaan
(bi)
Skor Sikap
Konsumen (Ao)
3.9125
4.1625
3.9875
4.3
4.6125
4.4375
4.2125
20.708
20.025
18.972
18.273
18.004
17.539
17.328
4.2125
4.325
4.5
17.068
15.605
15.210
178.7052
Pada Tabel 10, dapat dilihat bahwa skor sikap konsumen (Ao) secara
keseluruhan bernilai 178,7052. Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap
produk Nutritional Shake Herbalife maka perlu dilakukan perhitungan skala
interval dan pengategorian sikap konsumen. Skala minimum berpatok pada
jumlah atribut yang digunakan, dan skala maksimum diperoleh dari perkalian
skala maksimum skor kepentingan, skala maksimum, dan jumlah atribut yang
digunakan. Sedangkan skala interval diperoleh dari skala maksimum dikurangi
dengan jumlah atribut yang dipergunakan dan membaginya dengan skor
maksimum, yaitu :
250  10
Skala interval 
= 48
5
Skala interval bernilai 48, dengan skala maksimum 250, dan skala
minimum sebesar 10. Maka kategori sikap konsumen yang terbentuk berdasarkan
skala interval yang dihasilkan, disajikan pada Tabel 11.
20
Tabel 11 Kategori sikap konsumen
Skala
10 – 58
58.1 – 106.1
106.2 – 154.2
154.3 – 202.3
202.4 – 250.4
Sumber : Simamora, 2005
Kategori
Sangat Tidak Baik
Tidak Baik
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
Berdasarkan analisis sikap konsumen, dapat diketahui bahwa produk
Nutritional Shake Herbalife memiliki nilai sikap sebesar 178,7052. Nilai tersebut
masuk ke dalam rentang nilai kategori 154,3 – 202,3 yang menunjukkan bahwa
atribut produk dinilai baik oleh para konsumennya.
Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data mengenai analisis
keputusan pembelian, analisis faktor dan sikap konsumen terhadap produk
Nutritional Shake Herbalife, maka implikasi manajerial yang dapat
direkomendasikan terkait dengan Blue Ocean Strategy (Kim WC & Mauborgne
2005), yaitu kerangka kerja empat langkah untuk memecahkan trade off antara
diferensasi dan biaya rendah dan menciptakan kurva nilai baru yaitu, raise
(meningkatkan), create (menciptakan), reduce (mengurangi) dan eliminate
(menghapuskan).
Perencanaan merupakan bagian dari fungsi manajemen yang didalamnya
terdapat dua strategi dari kerangka kerja Blue Ocean Strategy, yaitu raise dan
create. Perusahaan harus terus konsisten untuk memberikan produk yang
berkualitas kepada konsumennya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
meningkatkan kualitas produknya lebih baik lagi dengan menambahan varian rasa
produk yang berbeda dari produk sejenisnya agar memiliki keunggulan lebih
dibandingkan pesaing dan lebih menarik perhatian konsumen untuk mengonsumsi
produk.
Fungsi manajemen pengawasan yang dapat dikaitkan dengan kerangka kerja
blue ocean strategy, yaitu reduce dan eliminate. Perusahaan perlu mengurangi
tigkat kesalahan pada pemesanan pembelian produk secara online melalui website
resmi, untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap pelayanan pembelian
produk. Faktor manfaat menjadi salah satu pertimbangan konsumen dalam
mengambil keputusan oleh karena itu perusahaan harus bisa lebih meyakinkan
konsumennya dengan memberikan pertemuan-pertemuan yang membahas
mengenai program kesehatan maupun pengelolaan berat badan. Agar konsumen
dapat termotivasi dan konsisten hingga mendapatkan manfaat dan hasil yang
maksimal dari penggunaan produk Nutritional Shake Herbalife. Selain itu,
Keluarga merupakan faktor yang penting dalam memberikan informasi kepada
konsumen sehingga perusahaan perlu menciptakan penawaran menarik yang dapat
digunakan untuk seluruh anggota keluarga seperti paket hemat produk keluarga
maupun paket program khusus keluarga yang dipandu oleh distributor
pengalaman.
21
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sebagian besar konsumen produk Nutritional Shake Herbalife adalah
wanita dengan usia 29 hingga 39 tahun dengan status sudah menikah,
pendidikan terakhir sarjana dan dengan pekerjaan ibu rumah tangga,
pendapatan rata-rata per bulan dibawah empat juta rupiah dan pengeluaran
untuk produk sebesar empat ratus ribu rupiah hingga delapan ratus ribu
rupiah yang setara dengan satu hingga dua kaleng produk Nutritional
Shake Herbalife.
2. Proses pengambilan keputusan konsumen terhadap produk Nutritional
Shake Herbalife, diawali dengan pengenalan kebutuhan (manfaat yang
diharapkan, motivasi utama dan halangan pembelian produk), konsumen
melakukan penelitian sebelum pembelian (sumber informasi produk dan
hal yang menjadi perhatian), penilaian alternatif konsumen (pertimbangan
produk, penggunaan produk lain serta alasannya), perilaku pembelian
konsumen (pengaruh pembelian dan cara memutuskan pembelian), serta
perilaku pasca-pembelian.
3. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan
pembelian konsumen. Faktor lingkungan dengan variabel keluarga,
kepribadian, persepsi, pengetahuan dan proses belajar. Faktor kedua
adalah perbedaan individu dengan variabel sahabat, kelompok acuan dan
teknologi.
4. Analisis sikap konsumen terhadap atribut yang dimiliki oleh produk
Nutritional Shake Herbalife dengan metode fishbein tergolong dalam
kategori baik menurut konsumennya. Analisis tingkat kepentingan (ei)
dan tingkat kepercyaan (bi) terhadap atribut produk juga memperoleh skor
positif yang menunjukkan bahwa atribut dinilai baik dan penting oleh
konsumen yang memiliki sikap positif terhadap produk.
Saran
1. Untuk konsumen yang sudah berangkat kerja dini hari maupun fajar,
perusahaan perlu mempertimbangkan untuk menyediakan kemasan produk
Nutritional Shake sachet atau kaleng dengan ukuran sedang yang mudah
dibawa bepergian dengan harga yang lebih murah tentunya untuk kalangan
menengah.
2. Varian rasa produk Nutritional Shake Herbalife di Indonesia terdiri dari
chocolate, vanilla, dan berry, namun di luar negri sudah ada tambahan
varian rasa lainnya. Dengan demikian baiknya ditambah lagi varian rasa
Nutritional Shake untuk Negara Indonesia agar konsumen tidak bosan
mengonsumsi produk tersebut.
22
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Erna Ferrina. 2008. Atribut produk yang dipertimbangkan dalam pembelian
kosmetik dan pengaruhnya pada kepuasan konsumen di Surabaya. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.7, 13 hal.
Ghozali,Imam.2005. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang(ID):
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
[Herbalife]. 2015. Harga produk tahun 2015. [Internet]. [diakses 2015 April 20].
Tersedia pada : www.Herbalife.com
Indrabudi,Wibisono Aji. 2014. Analisis keputusan pembelian dan sikap konsumen
terhadap produk restoran Kentucky Fried Chicken (KFC)[skripsi].
Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor.
[KEMENPAREKRAF] Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2014.
Perkembangan Usaha Restoran / Rumah Makan Berskala Menengah Dan
Besar Menurut Provinsi 2007-2012 [Internet]. [diunduh 27 juni 2015].
Tersedia pada http://www.parekraf.go.id
Kim WC, Mauborgne R. 2005. Blue Ocean Strategy. Boston (US): Harvard
Business School.
Kosasih, Dadan AF, Nurul F. 2013. Pengaruh perilaku konsumen terhadap
keputusan pembelian sepeda Motor Yamaha di Dealer Arista Johar.
Jurnal Manajemen. Vol.10, 14 hal.
Kotler P, dan Amstrong, G. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Terjemahan: Bob
Sabran, Jilid 1, Ed-12. Jakarta (ID): Erlangga.
Latief, Wasis A. 2011. Analisis faktor psikologis konsumen dan pengaruhnya
terhadap keputusan pembelian. Jurnal Administrasi Indonesia. Vol. 1.
Schiffman L, dan Kanuk, L. 2007. Perilaku Konsumen. Terjemahan: Zoelkifli
Kasip, Edisi-7. Jakarta(ID): Indeks.
Simamora, Bilson. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. Jakarta(ID): Gramedia
Pustaka Utama.
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen, teori dan penerapannya dalam
pemasaran. Edisi kedua. Bogor (ID): Ghalia Indonesia.
Sulistyaningsih, Dian. 2014. Perilaku konsumen terhadap produk susu murni
pasteurisasi momomilk [skripsi]. Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor.
[Susu Ananda]. 2010. Harga susu 2010. [Internet]. [diakses 2015 Juni 27].
Tersedia pada : http://andanasusu.blogspot.com/2010/02/harga-susu.html.
Teguh, Wahyu. 2010. Analisis Proses Pengambilan Keputusan serta Atribut
yang dipentingkan konsumen dalam pembelian Nutrilite Salmon Omega
3(Studi Kasus Amway Distribution Center Bogor)[skripsi]. Bogor(ID):
Institut Pertanian Bogor.
[Top Brand]. 2015. Top Brand Index 2015. [Internet]. Diakses 2015 juni 27].
Tersedia pada: www.topbrand-award.com
Umar, Husein. 2005. Riset pemasaran dan perilaku konsumen. Jakarta(ID): PT
Gramedia Pustaka Utama.
Wahdi, Mohamad. 2011. Riset Pemasaran. Jakarta(ID): CAPS.
Wahyuni, Dewi Urip. 2008. Pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen
terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di kawasan
Surabaya Barat. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.10, No.1.
23
LAMPIRAN
Lampiran 1 Perbandingan harga merek pesaing
No
1
2
3
4
5
6
Merk
WRP
Tropicana Slim
Diabetasol
L-Men
Entrasol
Herbalife
Kemasan (gram)
600
500
600
250
50
550
Harga (Rp)
240 000
102 000
121 000
56 000
39 000
352 000
Lampiran 2 Perkembangan usaha restoran / rumah makan berskala
menengah dan besar tahun 2007-2011 di Jawa Barat
400
Jawa Barat
300
200
100
Jawa Barat
0
2007
2008
2009
2010
2011
Sumber: Statistik Restoran / Rumah Makan (BPS)
25
24
Lampiran 3 Penelitian terdahulu
No
1
Nama
Wahyu
Teguh
(2010)
2
Dian
Sulistyaningsih
(2014)
3
Wibisono
Aji
Indrabudi
(2014)
Judul
Analisis proses
pengambilan keputusan
serta atribut yang
dipentingkan konsumen
dalam pembelian
Nutrilite Salmon
Omega3 (Studi kasus:
Amway Distribution
Centre Bogor)
Perilaku konsumen
terhadap produk susu
murni pasteurisasi
Momomilk
Teknik
Judgement Sampling
dengan Analisis
Deskriptif dan
Analisis Faktor
Perbedaan
- sampling
- jumlah responden
- objek penelitian
Hasil Penelitian
Konsumen produk di segmentasikan ke dalam kelas
menengah atas berdasarkan data karakteristik
responden. Faktor dari atribut yang dipentingkan ada
7, yaitu keunggulan (komposisi produk), internal
(variasi warna kemasan), fitur produk (keterangan
label), jaminan produk (tahan lama), eksternal produk
(peluang bisnis), merek (brand images), dan bauran
pemasaran (promosi).
Convenience Sampling
dengan Analisis
Faktor, Analisis Sikap
Fishbein
- sampling
- jumlah responden
- objek penelitian
Faktor utama yang mempengaruhi pembelian susu
pasteurisasi Momomilk, yaitu faktor pengaruh
internal (manfaat, pendapatan, kesehatan dan
informatif), dan faktor eksternal (teman, keluarga,
situasi dan gaya hidup). Sikap konsumen terhadap
produk memasuki kategori baik.
Analisis keputusan
pembelian dan sikap
konsumen terhadap
produk restoran
Kentucky fried chicken
(KFC)
Purposing Sampling
dengan Analisis
Daskriptif dan
Analisis Sikap
Fishbein
- sampling
- jumlah responden
- objek penelitian
Sikap konsumen terhadap restoran yaitu atribut
lokasi, cita rasa, dan varian menu menjadi
pertimbangan penting konsumen. Sedangkan atribut
yang tidak penting adalah promosi. Kepercayaan
konsumen dengan atribut lokasi. Penilaian kategori
dari konsumen untuk restoran KFC adalah biasa saja.
25
Lampiran 4 Hasil uji validitas dan reliabilitas variabel analisis faktor dan atribut
fishbein
1. Hasil uji validitas dan reliabilitas variabel analisis faktor
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Variabel
Keluarga
Sahabat
Kelompok Acuan
Teknologi
Kepribadian
Persepsi
Pengetahuan
Konsep Belajar
R-hit
0.388
0.563
0.550
0.617
0.701
0.428
0.599
0.489
R-tabel
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Keterangan
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
Reliability Statistics
Cronbac
Cronbach's Alpha Based on
h's Alpha
Standardized Items
.811
.824
N of Items
8
2. Hasil uji validitas dan reliabilitas Atribut Fishbein (kepentingan)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Atribut
Rasa manis
Varian rasa
Kemasan
Harga
Informative
Merek
Promosi
Kemudahan
mendapatkan
Lokasi pengambilan
Kualitas
R-hit
0.571
0.580
0.570
0.613
0.646
0.745
0.852
0.779
0.460
0.516
R-tabel
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Keterangan
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
0,361
0,361
VALID
VALID
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.884
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
.893
10
26
Lanjutan Lampiran 4
3. Hasil uji validitas dan reliabilitas Atribut Fishbein (kepercayaan)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Variabel
Rasa manis
Varian rasa
Kemasan
Harga
Informative
Merek
Promosi
Kemudahan
mendapatkan
Lokasi pengambilan
Kualitas
R-hit
0.585
0.666
0.425
0.509
0.679
0.355
0.694
0.615
0.495
0.411
R-tabel
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Keterangan
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
0,361
0,361
VALID
VALID
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
.830
.848
10
Lampiran 5 Karakteristik konsumen
No Karakteristik
Jumlah
No
(%)
1
Jenis Kelamin
5
Pria
20
Wanita
80
2
3
4
Usia (Tahun)
18-28
29-39
40-50
>50
Status pernikahan
Sudah menikah
Belum menikah
Pendidikan terakhir
SD/SMP
SMA/SMK
Sarjana
Sumber: Data primer diolah, 2015
6
26.2
47.5
20
6.2
7
61.2
38.8
10.0
41.2
48.8
Karakteristik
Pekerjaan
Pelajar/mahasiswa
Ibu rumah tangga
PNS
Wiraswasta
Lain-lain
Pendapatan (Rp)
< 4.000.000
4.000.000-7.000.000
7.000.001-10.000.000
>10.000.000
Pengeluaran (Rp)
< 400.000
400.000-800.000
800.001-1.200.000
>1.200.000
Jumlah
(%)
21.2
38.8
8.8
21.2
10.0
48.8
36.2
8.8
6.2
22.5
62.5
12.5
2.5
27
Lampiran 6 Hasil analisis faktor
1. KMO and Barlett’s test
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.
Bartlett's Test of
Sphericity
Approx. Chi-Square
Df
Sig.
.754
439.326
28
.000
2. Anti image matrices
Anti-image Matrices
Anti-image Covariance
Anti-image Correlation
C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
C8
C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
C8
C1
.524
-.017
.032
-.123
-.074
-.010
.054
-.088
.842a
-.036
.092
-.349
-.166
-.023
.182
-.283
C2
-.017
.424
-.163
-.003
.029
.108
-.075
.030
-.036
.722a
-.519
-.009
.073
.265
-.281
.107
C3
.032
-.163
.232
-.153
.027
-.082
.012
.009
.092
-.519
.691a
-.651
.090
-.269
.059
.046
C4
-.123
-.003
-.153
.239
-.079
.049
.008
-.016
-.349
-.009
-.651
.759a
-.260
.160
.040
-.076
C5
-.074
.029
.027
-.079
.381
-.178
-.063
.034
-.166
.073
.090
-.260
.825a
-.458
-.248
.128
C6
-.010
.108
-.082
.049
-.178
.396
-.040
-.031
-.023
.265
-.269
.160
-.458
.797a
-.156
-.113
C7
.054
-.075
.012
.008
-.063
-.040
.169
-.141
.182
-.281
.059
.040
-.248
-.156
.714a
-.799
C8
-.088
.030
.009
-.016
.034
-.031
-.141
.184
-.283
.107
.046
-.076
.128
-.113
-.799
.726a
28
Lanjutan Lampiran 6
3. Communalities
Communalities
Initial
Extraction
C1
1.000
.502
C2
1.000
.720
C3
1.000
.860
C4
1.000
.828
C5
1.000
.694
C6
1.000
.717
C7
1.000
.788
C8
1.000
.786
Extraction Method: Principal Component
Analysis.
4.
Total variance explained
Total Variance Explained
Initial Eigenvalues
Extraction Sums of Squared
Loadings
Compo
% of
Cumulative
nent
Total
Variance
%
Total
1
4.290
53.620
53.620
4.290
2
1.606
20.071
73.691
1.606
3
.716
8.947
82.639
4
.573
7.158
89.797
5
.309
3.868
93.664
6
.286
3.580
97.244
7
.127
1.585
98.829
8
.094
1.171
100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
5.
Component matrix
Component Matrixa
Component
1
2
C1
.706
.064
C2
.556
.641
C3
.707
.600
C4
.783
.464
C5
.777
-.299
C6
.711
-.460
C7
.799
-.386
C8
.788
-.406
Extraction Method: Principal Component
Analysis.
a. 2 components extracted.
% of
Variance
53.620
20.071
Rotation Sums of
Squared Loadings
Cumulativ
e%
Total
53.620
3.262
73.691
2.633
% of
Variance
40.778
32.914
Cumulat
ive %
40.778
73.691
29
Lanjutan Lampiran 6
6. Rotated component matrix
Rotated Component Matrixa
Component
1
2
C1
.515
.486
C2
.040
.848
C3
.184
.909
C4
.328
.849
C5
.796
.246
C6
.843
.078
C7
.867
.191
C8
.871
.169
Extraction Method: Principal Component
Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser
Normalization.
a. Rotation converged in 3 iterations.
7. Component transformation matrix
Component Transformation Matrix
Component
1
2
1
.786
.619
2
-.619
.786
Extraction Method: Principal Component
Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser
Normalization.
Lampiran 7 skor tingkat kepercayaan dan kepentingan konsumen
a.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
frekuensi dan skor tingkat kepercayaan (bi) produk Nutritional Shake Herbalife
Atribut
Rasa manis
Varian rasa
Kemasan
Harga
Informatif
Merek
Promosi
Kemudahan
mendapatkan
Lokasi pengambilan
produk
Kualitas
Sumber: Data diolah, 2015
Frekuensi pada setiap nilai
1
2
3
4
5
4
11
33
0
3
9
40
0
6
11
41
0
0
11
34
0
0
6
19
0
0
7
31
0
5
12
24
0
5
7
34
Skor Kepercayaan (bi)
5
27
28
22
35
55
42
39
34
3.9125
4.1625
3.9875
4.3
4.6125
4.4375
4.2125
4.2125
0
0
13
28
39
0
0
12
16
52
4.325
4.5
30
Lanjutan Lampiran 7
b. frekuensi dan skor tingkat kepentingan (ei) produk Nutritional Shake Herbalife
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Atribut
Rasa manis
Varian rasa
Kemasan
Harga
Informatif
Merek
Promosi
Kemudahan
mendapatkan
9
Lokasi pengambilan
produk
10
Kualitas
Sumber: Data diolah, 2015
Frekuensi pada setiap nilai
1
2
3
3
6
12
0
2
9
0
4
12
0
0
13
0
0
12
0
1
13
0
4
16
0
4
11
Skor Evaluasi (ei)
4
35
48
50
36
17
29
27
29
5
24
21
14
31
51
37
33
36
3.8875
4.1
3.9125
4.225
4.4875
4.275
4.1125
4.1875
0
1
16
32
31
0
0
11
22
47
4.1625
4.45
31
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Palembang, pada tanggal 23 Januari 1994. Penulis
merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Penulis memulai pendidikan di
SD Tamansiswa Palembang pada tahun 1999 hingga tahun 2004 , kemudian SD
Al-Jihad Sorong pada tahun 2004 hingga tahun 2005. Kemudian penulis
melanjutkan pendidikan ke SMP N 9 Sorong hingga tahun 2007 dan berpindah ke
SMP N 15 Palembang pada tahun 2008. Pada tahun yang sama penulis
melanjutkan pendidikan ke SMA 8 Palembang dan tahun 2009 di SMA N 3
Depok hingga lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian
Talenta Mandiri (UTM) dan diterima oleh departemen Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Manajemen.
Selama kuliah, penulis aktif mengikuti kegiatan internal kampus. Pada
tahun angkatan pertama, penulis sudah mulai aktif mengikuti unit kegiatan
mahasiswa yaitu paduan suara Agria Swara serta kegiatan dan kepanitiaan yang
berada di dalamnya. Pada tahun angkatan ketiga penulis mengikuti organisasi
himpunan profesi (Himpro) sebagai staff di direktorat Marketing, Centre of
Management periode 2013 – 2014. Pada masa jabatannya sebagai staff Marketing
penulis aktif menjadi panitia dalam berbagai acara yang diselenggarakan oleh
Himpro dan beberapa kali penulis menjadi ketua divisi dalam rangkaian panitia.
Download