BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beragam keberhasilan yang telah diraih PT LA dalam bidang infrastruktur jaringan mendorong untuk lebih fokus dalam bisnis tersebut sehingga pada tanggal 10 Februari 2000, PT LA mendirikan PT APE. Selanjutnya pada tahun 2002, PT APE melakukan terobosan dengan menjadi Penyelenggara Jasa Kliring untuk Transaksi Ritel di Indonesia. Pada tahun 2004, PT APE kembali menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang mengembangkan sistem IBFT (Inter Bank Fund Transfer) yang memungkinkan dilakukannya transfer beda bank lewat ATM secara real time-online. Dalam perkembangannya menjadi perusahaan pembayaran online nasional terbesar, PT APE telah berkembang hingga mempunyai beberapa lini bisnis dengan berbagai macam produk di dalamnya. Pada tahun 2013, PT APE tercatat telah memiliki 4 lini bisnis antara lain Jasa Jaringan Transaksi, Jasa Jaringan Pembayaran, Jasa Lainnya dan Jasa Electronic Channel. Dari keempat kategori tersebut layanan PT APE dibagi menjadi 2 jenis yaitu layanan yang berbasis switching dan non-switching. Jasa Jaringan Transaksi, Jasa Jaringan Pembayaran, dan Jasa Lainnya merupakan layanan yang berbasis switching. Sedangkan Jasa Electronic Channel merupakan satu-satunya layanan yang berbasis non-switching. Khusus Jasa Electronic Channel, PT APE mempercayakan kepengelolaanya di bawah Divisi EC. Dengan banyaknya lini bisnis yang dimiliki, manajamen 1 dituntut untuk dapat mengembangkan layanan sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Tabel 1.1 Kontribusi Lini Bisnis Lini Bisnis Jasa Jaringan Transaksi Jasa Transaksi Pembayaran Jasa Electronic Channel Jasa Lainnya kontribusi thd biaya 36% 36% 25% 3% kontribusi thd pendapatan 50% 41% 8% 1% Sumber: Diolah dari PT APE (2013) Berdasarkan tabel kontribusi masing-masing lini bisnis di atas, terlihat bahwa lini bisnis Jasa Electronic Channel dan Jasa Lainnya memiliki kontribusi paling kecil terhadap total pendapatan perusahaan. Sedangkan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk kedua lini bisnis tersebut lebih besar dari pendapatan yang dihasilkan. Oleh sebab itu, manajemen perusahaan mengangap perlu untuk dilakukan analisis terhadap masing-masing lini bisnis yang ada, terutama untuk mengetahui posisi masing-masing lini bisnis berdasarkan besarnya pangsa pasar, tingkat pertumbuhan pasar, daya tarik industri dan kekuatan bisnisnya. Selain melakukan evaluasi kinerja masing-masing lini bisnis yang bertujuan untuk mengetahui posisi lini bisnis saat ini, manajemen juga ingin menyusun rencana kedepannya termasuk apabila dibutuhkan restrukturisasi. Hal inilah yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Studi Rencana Pemisahan Lini Bisnis PT APE Menggunakan Pedekatan Analisis Portfolio Perusahaan”. 2 Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan analisis pada masing-masing lini bisnis menggunakan alat analisis Teknik Boston Consulting Group (BCG Matrix) dan Teknik Daya Tarik Industri – Kekuatan Bisnis (GE/McKinsey Matrix). Teknik ini dikembangkan oleh perusahan konsultansi terbesar dengan mayoritas kliennya merupakan 500 perusahaan terbesar di dunia. Teknik ini dipilih karena mudah diaplikasikan dan membantu menyaring secara cepat dan tepat terhadap peluang-peluang yang mungkin terjadi dalam bisnis. Dari hasil analisis menggunakan alat tersebut diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai profil lini bisnis yang dimiliki PT APE dan dapat menjadi dasar bagi manajemen PT APE untuk menentukan langkah stratejik yang harus dilakukan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan hasil Rapat Dewan Komisaris dan Direksi PT APE yang tertuang pada Buku RKA 2014, disebutkan bahwa target pertumbuhan biaya di tahun 2014 diharapkan dapat lebih kecil daripada target pertumbuhan pendapatan yaitu sebesar 27,27%. Berdasarkan hal tersebut manajemen PT APE diharapkan dapat mengoptimalkan biaya investasi atas masing-masing lini bisnis yang dimiliki. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan analisis terhadap portfolio perusahaan agar dapat diketahui lini bisnis yang membutuhkan prioritas untuk dilakukan investasi. Dalam penelitian ini penulis juga akan meneliti kemungkinan dilakukannya restrukturisasi jika terdapat lini bisnis yang berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Selain itu, rencana restrukturisasi PT APE dipengaruhi juga oleh struktur organisasi perusahaan dimana saat ini lini bisnis Jasa Electronic Channel yang dikelola oleh divisi EC mempunyai beberapa 3 departemen di bawahnya yang secara fungsi memiliki kesamaan dengan struktur fungsional perusahaan secara umum, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan struktur organisasi PT APE pada Gambar 3.1. 1.3 Pertanyaan dan Tujuan Penelitian Berdasarkan penjelasan pada sub-bab perumusan masalah di atas, maka terdapat pertanyaan penelitian yang menjadi dasar penyusunan penelitian ini yaitu “Bagaimanakah profil masing-masing lini bisnis yang dimiliki PT APE dan perlukah PT APE melakukan pemisahan lini bisnis yang dimilikinya?”. Sesuai dengan permasalahan di atas, dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk melakukan analisis terhadap portfolio lini bisnis yang dimiliki oleh PT APE menggunakan Teknik Boston Consulting Group (BCG Matrix) dan Teknik Daya Tarik Industri – Kekuatan Bisnis (GE/McKinsey Matrix). 1.4 Manfaat Penelitian Bagi akademisi hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menjadi dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan acuan bagi sivitas akademika khususnya bagi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Bagi praktisi khususnya manajemen PT APE hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam mengambil keputusan sehubungan dengan rencana restrukturisasi portfolio perusahaan. 4 1.5 Batasan Penelitian Penelitian ini merupakan skenario atas wacana pemisahan lini bisnis yang dimiliki PT APE. Penelitian ini dibatasi dengan asumsi bahwa penulis hanya melakukan analisis terhadap portfolio perusahaan menggunakan alat Matriks BCG dan Matriks GE/McKinsey dengan mengesampingkan faktor-faktor lainnya. 1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Jenis Penelitian Penilitian ini termasuk jenis penelitian bisnis khususnya menyangkut manajemen stratejik yang sifatnya deskriptif – kualitatif. Dalam penelitian ini penulis berusaha menganalisis fenomena yang terjadi pada perusahaan dan mengambil kesimpulan berdasarkan teori dan fakta (Cooper dan Schindler, 2013). 1.6.2 Jenis dan Sumber Data Dalam hal ini penulis akan melakukan analisis terhadap data sekunder, dimana untuk sebuah penelitian data-data tersebut sudah tersedia dan dapat digunakan. Data-data tersebut meliputi data perusahaan, artikel maupun sumbersumber pustaka lainnya yang relevan. Selain itu, untuk menjaga validitas dari data yang akan dianalisis, penulis juga akan melakukan analisis dari data primer berupa kuisioner terkait penilaian terhadap indikator daya tarik dan indikator kekuatan lini bisnis yang dimiliki PT APE. Kuisioner tersebut dibagikan dan diisi oleh manajer produk (product manager) yang memiliki tanggung jawab terhadap masing-masing lini bisnis tersebut. Detil kuisioner yang digunakan penulis untuk melakukan penilaian terhadap lini bisnis dapat dilihat pada Lampiran IV-VII. 5 1.6.3 Tempat Penelitian Dalam rangka menjaga validitas data pada penelitian ini, penulis menggunakan referensi yang didapatkan dari data-data perusahaan dan penilaian kuisioner dan selanjutkan dilakukan analisis menggunakan data-data tersebut. Semua hal yang berkaitan dengan penelitian ini dilakukan di kantor PT APE yang berlokasi di Jl M.H Thamrin Kav.3, Jakarta Pusat. Selain itu, literatur lainnya berupa jurnal, kepustakaan maupun artikel-artikel ilmiah didapatkan dari Perpustakaan MM UGM Jakarta. 1.6.4 Analisis Data Dalam penelitian ini penulis akan melakukan analisis terhadap masingmasing lini bisnis PT APE menggunakan teknik Boston Consulting Group dengan alat analisis Matriks BCG yang bertujuan untuk memetakan bisnis yang ada berdasarkan growth potential dan strength (market position). Selain itu, untuk menyempurnakan pendekatan Matriks BCG, pada penelitian ini penulis juga menggunakan teknik Daya Tarik Industri – Kekuatan Bisnis dengan alat analisis Matriks GE/McKinsey yang bertujuan untuk mengukur potensi pertumbuhan atau kesempatan dan mengukur kekuatan atau kelebihan lini bisnis menggunakan multiple indicators (Riyanto, 2010) pada masing-masing portfolio yang dimiliki PT APE. 1.7 Kerangka Penulisan Struktur penulisan pada penilitian ini dapat dijelaskan dalam kerangka penulisan berikut ini: 6 Bab I. Pendahuluan Bab ini memuat hal-hal yang menyangkut latar belakang, perumusan masalah, pertanyaan dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, metode dan kerangka penelitian. Bab II. Tinjauan Pustaka Bab ini berisi konsep-konsep mengenai strategi manajemen perusahaan yang digunakan sebagai dasar untuk menganalisis penelitian. Bab III. Metode Penelitian dan Profil Perusahaan Bab ini berisi metode penelitian dan gambaran umum mengenai bisnis yang dijalankan oleh PT APE. Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis data menggunakan alat analisis yang relevan untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat dalam pengambilan keputusan oleh pemangku kebijakan PT APE. Bab V. Simpulan dan Saran Dalam bab ini penulis akan membuat simpulan terhadap hasil analisis yang dilakukan serta memberikan beberapa saran dan rekomendasi untuk PT APE. 7