Modul_6_KAB_rev (Mengelola bisnis)

advertisement
MARI BELAJAR
BISNIS
Pendidikan Kewirausahaan untuk
Sekolah Menengak Kejuruan dan
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
MODUL 6
Bagaimana Mengelola Sebuah Bisnis?
Departemen Pendidikan Nasional
dan
International Labor Organization (ILO), Jakarta
Hak cipta © International Training Centre, ILO 2005
Publikasi ini dilindungi hak cipta sesuai Protokol 2 Konvensi tentang Hak Cipta Internasional.
Permohonan wewenang untuk menggandakan, menerjemahkan atau menyadur sebagian
atau seluruh materinya harus dikirim ke International Training Centre, ILO. Permohonan
dapat diajukan ke pusat pelatihan ini. Meskipun demikian, penggandaan kutipan-kutipan
singkat dapat dilakukan tanpa harus memperoleh izin, dengan syarat sumbernya harus
disebutkan.
Mengetahui tentang Bisnis
ISBN 92-0949-342-9
Diterbitkan pertama kali pada tahun 1996
Edisi kedua tahun 2000
Edisi ketiga 2002
Edisi keempat 2004
Edisi yang direvisi 2005
Istilah-istilah yang digunakan dalam buku-buku terbitan International Training Centre ILO
yang sesuai dengan aturan PBB, serta penyajian materi-materi yang terkandung di
dalamnya adalah bukan merupakan pendapat International Training Centre mengenai status
hukum suatu negara, daerah, atau wilayah atau otoritas manapun, atau tentang batas-batas
negara/daerah tersebut. Tanggung jawab atas pendapat-pendapat yang disampaikan dalam
artikel, penelitian maupun kontribusi lain yang telah ditanda-tangani merupakan tanggung
jawab dari masing-masing penulisnya, dan penerbitan buku ini bukan merupakan bentuk
persetujuan dari International Training Centre atas pendapat-pendapat yang disampaikan
didalamnya.
Publikasi dan katalog atau daftar buku-buku terbitan terbaru International Training Centre
dapat diperoleh di alamat berikut ini:
Publications
International Training Centre, ILO
Viale Maestri del Lavoro 10
10127, Turin, Italy
Tel: +39 11 693-6693
Fax: +39 11 693-6352
E-mail: [email protected]
http://www.itcilo.it/english/publications/index.htm
MODUL 6
BAGAIMANA MENGELOLA SEBUAH BISNIS ?
ALOKASI WAKTU : 16 jam
Tujuan Modul:
→
Memungkinkan
peserta
memahami
prosedur-prosedur
yang
dibutuhkan untuk mengelola sebuah bisnis
Cakupan Modul:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Memilih Pasar yang sesuai………………………………………………...
Memilih Lokasi Bisnis……………………………………………………...
Bentuk Hukum Kepemilikan Bisnis.........................................
Dana yang dibutuhkan untuk memulai Bisnis..............................
Memperoleh Dana untuk memulai Bisnis…………………………….
Menjalankan Bisnis ……………………………………………………………
Halaman
3
27
39
46
57
74
I
TOPIK 1: MEMILIH PASAR YANG SESUAI
II
ALOKASI WAKTU
III
TUJUAN
•
IV
•
•
2 Jam
:
Memungkinkan peserta memahami prosedur mengidentifikasi pasar yang sesuai
untuk suatu bisnis.
DASAR PEMIKIRAN
•
:
:
Sebuah bisnis akan besar kemungkinan berhasil apabila didasari pada barang
atau jasa yang akan dibeli konsumen dalam jumlah yang cukup untuk
menghasilkan laba. Dengan kata lain, untuk menjalankan bisnis yang berhasil
dan menguntungkan, harus ada pasar dengan permintaan yang memadai untuk
barang dan jasa tersebut.
Banyak usaha kecil mengalami kegagalan yang diakibatkan oleh masalah
penentuan jenis barang dan pasar. Antusiasme calon seorang wirausaha sering
menyebabkan ia melupakan konsep bisnis yang paling mendasar: "Tujuan utama
bisnis adalah memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen": Sebelum mulai
mengoperasikan suatu bisnis, kita perlu menentukan apakah sudah terdapat pasar
yang tersedia untuk barang atau jasa tertentu.
Tujuan dari topik ini adalah untuk membahas elemen-elemen pasar dan
mengidentifikasi karakteristik yang perlu diketahui tentang konsumen yang ada di
sebuah pasar. Penelitian pasar akan memberikan jawaban sampai sejauh seorang
wirausaha dapat mengabil porsi pasar dari produk atau jasa yang akan
ditawarkan. Hal ini sangat penting khususnya ketika seorang wirausaha
merencanakan untuk memulai bisnis karena semua keputusan yang berhubungan
dengan kebutuhan ruang yang dibutuhkan untuk bisnis, peralatan dan bahan
material atau barang jadi yang dibeli, pegawai yang akan diangkat dan lainlainnya, tergantung pada perkiraan realistis dari pasar dimana bisnis akan
ditawarkan.
IV
KEGIATAN
1. Minta peserta membaca HANDOUT 1. Adakan diskusi dalam kelas tentang ke-11
pertanyaan yang ada di lembar TRANSPARANSI 1. Sebagai pertanyaan terakhir,
tanyalah: "Mengapa seorang wirausaha perlu memiliki pemahaman yang luas
tentang kebutuhan para konsumen sebelum memulai bisnis mereka?"
2. Perlihatkan TRANSPARANSI 2 lalu bahas jawaban-jawaban yang diberikan atas
kelima pertanyaan tersebut. Bagilah peserta latihan menjadi beberapa kelompok dan
3.
4.
5.
6.
mintalah mereka mengidentifikasi "5 Pertanyaan (5 W’s)" tentang pasar untuk usaha
bisnis seperti bengkel mobil, toko roti, pakaian, toko biasa, toko buku, toko penjual
barang-barang kerajinan tangan. Mintalah setiap kelompok memberikan laporan
tentang hasil temuan mereka kepada peserta lain di kelas tersebut.
Gunakan LEMBAR KERJA 1 sebagai contoh seseorang yang memulai usaha tanpa
melakukan penelitian pasar. Mintalah peserta membahas pertanyaan-pertanyaan
berikut ini:
1. Mengapa bisnis bahan bangunan Frans Koy mengalami kegagalan?
2. Apa yang seharusnya Frans Koy lakukan sebelum memulai usahanya?
Berdasarkan studi kasus Frans Koy, tekankan tentang perlunya melakukan penelitian
pasar sebelum memulai suatu bisnis. Mintalah peserta membaca HANDOUT 2 dan 3
sebagai dasar untuk mengadakan diskusi.
Diskusikan HANDOUT 4, 5,6 dengan para peserta dan jelaskan mengapa
perencanaan penjualan itu penting, dan beberapa kemungkinan tentang strategi
bisnis dalam hal ini penjualan
Bagikan LEMBAR KERJA 2 dan bagilah peserta ke dalam kelompok. Mintatah
mereka untuk melakukan perencanaan penjualan berdasarkan survei pasar yang
digambarkan dalam Lembar Kerja. Kemudian minta mereka untuk mempresentasikan
rencana penjualan mereka dan mendiskusikan hasil kerja mereka.
HANDOUT 1
Modul 6: Topik 1
Informasi Tentang Pasar
1. Apa itu pasar?
Untuk sebuah bisnis, pasar adalah seluruh masyarakat yang ada di sebuah wilayah
geografis tertentu yang membutuhkan barang atau jasa serta bersedia dan mampu
membelinya. Setiap bisnis menjual beberapa jenis barang atau jasa untuk masyarakat.
Calon konsumen dapat digambarkan sebagai:
a. Masyarakat yang membutuhkan atau menginginkan barang atau jasa.
b. Masyarakat yang mampu membeli barang atau jasa.
c. Masyarakat yang ingin membeli barang atau jasa.
Kita perlu mempertimbangkan persaingan yang ada. Jika ada beberapa pesaing yang
melayani pasar yang sama, maka kita perlu mengetahui apakah pasar tersebut cukup
besar untuk menerima usaha baru. Kita juga perlu mengetahui seberapa besar
perbedaan antara barang atau jasa tersebut dengan barang atau jasa para pesaing.
2. Apa yang perlu diketahui seorang wirausaha tentang calon konsumen?
a. Mengenal konsumen: Pasar dapat dibagi menjadi beberapa kelompok pembeli
berskala besar atau beberapa karakteristik tertentu seperti berdasarkan usia, jenis
kelamin, status perkawinan dan keluarga, pekerjaan, penghasilan dan tren masingmasing karateristik tersebut.
b. Mengetahui apa yang diinginkan konsumen: Dengan membagi pasar menjadi
beberapa kelompok, seorang wirausaha dapat dengan mudah mengetahui barang
atau jasa apa yang diinginkan atau dibutuhkan masing-masing kelompok.
c. Mengetahui dimana konsumen melakukan pembelian: Seorang wirausaha perlu
mengetahui dimana konsumen yang ada di pasar mereka melakukan pembelian
dan menentukan faktor-faktor apa saja yang membuat mereka beralih dan membeli
dari tempat lain.
d. Mengetahui kapan konsumen melakukan pembelian: Dengan mengetahui frekuensi
konsumen melakukan pembelian (setiap hari, setiap minggu, bulan, tahun atau
kadang-kadang), seorang wirausaha dapat menetapkan jam kerja yang sesuai,
kapan harus memasang iklan dan berapa jumlah barang yang akan dijual pada
saat-saat tertentu sepanjang tahun tersebut.
e. Mengetahui cara konsumen melakukan pembelian: Dengan mengetahui cara
konsumen membayar barang dan jasa, seorang wirausaha dapat menentukan
kebijakan kredit dan penetapan harga yang sesuai untuk bisnis tersebut.
3. Dimana kita dapat memperoleh informasi tentang konsumen?
Informasi tentang konsumen dapat diperoleh dari asosiasi-asosiasi dagang (publikasi),
KADIN, badan-badan pemerintah (Pegawai Dinas Perdagangan Daerah), koran dan
majalah, dan dengan melakukan penelitian sendiri yaitu dengan mengadakan survei
pasar di lingkungan masyarakat setempat.
4. Apa itu konsep pemasaran?
Salah satu hal terpenting yang perlu dilakukan para pemilik usaha kecil adalah
memahami dan menyusun program-program pemasaran untuk memasarkan barang dan
jasa mereka. Program-program pemasaran modern biasanya disusun berdasarkan
"konsep pemasaran" dan kinerja pemasaran dimana pemilik usaha perlu memfokuskan
upaya-upaya mereka untuk mengidentifikasi, memenuhi serta menindak-lanjuti
kebutuhan para konsumen, yang semua ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan.
Pemasaran didasarkan pada fakta bahwa: (a) semua kebijakan dan kegiatan usaha perlu
diarahkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, dan (b) volume penjualan yang
menguntungkan adalah lebih baik dari volume penjualan yang besar.
Sewaktu menerapkan konsep pemasaran ini, usaha kecil perlu:
a.
b.
c.
d.
mengetahui kebutuhan konsumen mereka (penelitian pasar);
menganalisa keunggulan kompetitif mereka (strategi pemasaran);
memilih pasar-pasar mana yang akan dilayani (target pemasaran); dan
mengetahui cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan pasar tersebut (market mix).
5. Apa itu penelitian pasar?
Program penelitian pasar berskala kecil yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner
kepada para konsumen dan/atau calon konsumen, dapat membantu seorang wirausaha
dalam memahami masalah dan ketidak-puasan para konsumen serta apa yang
dibutuhkan seorang wirausaha untuk mengatasi masalah tersebut, atau barang dan jasa
baru apa yang dapat ditawarkan dengan sukses.
Penelitian pasar juga perlu mengidentifikasikan kecenderungan masyarakat yang dapat
mempengaruhi tingkat penjualan dan laba. Kecenderungan masyarakat, perkembangan
hukum serta kondisi perekonomian setempat perlu dipantau agar dapat mengidentifikasi
masalah dan peluang yang ada. Di samping itu, kegiatan yang dilakukan pesaing juga
perlu dipantau; pesaing dapat saja bergabung atau meninggalkan pasar tersebut.
Sebagai contoh, kita perlu mengetahui strategi-strategi yang diterapkan para pesaing,
yaitu bagaimana cara mereka bersaing?.
6. Apa itu strategi pemasaran?
Strategi pemasaran mencakup upaya untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok
konsumen (target pasar) yang dapat dilayani usaha kecil dengan cara yang lebih baik
dari pesaing, serta upaya untuk membuat tawaran produk, harga, distribusi, promosi
serta layanan untuk target pasar melalui pengelolaan bauran pemasaran. Idealnya,
strategi ini harus bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang tidak dapat
terpenuhi di pasar tersebut dan yang menunjukkan kemungkinan ukuran dan laba yang
memadai. Tentu saja usaha kecil tidak dapat memenuhi segala kebutuhan masyarakat,
untuk itu mereka harus mampu menganalisa pasar dan kemampuannya sendiri agar
dapat difokuskan pada pasar yang ditargetkannya.
7. Apa itu target pasar?
Pemilik usaha kecil punya sumber daya yang terbatas untuk membiayai kegiatan
pemasaran mereka. Memfokuskan upaya-upaya pemasaran mereka pada satu atau dua
segmen pasar yang utama merupakan basis dari target pemasaran mereka. Cara-cara
utama untuk menggolongkan pasar adalah:
a. Pembagian secara geografis: melayani kebutuhan konsumen di wilayah geografis
tertentu (misalnya, toko di sebelah mungkin memasang iklan hanya untuk mereka
yang tinggal dalam radius satu setengah kilometer dari toko tersebut).
b. Pembagian menurut konsumen: mengidentifikasi kelompok-kelompok masyarakat
yang kemungkinan besar akan membeli barang tersebut sebelum mencoba menarik
perhatian konsumen baru.
8.
Apa itu Bauran Pemasaran?
Bauran Pemasaran digunakan untuk menjelaskan bagaimana pemilik usaha dapat
menggabungkan keempat bidang berikut ini menjadi satu program pemasaran yang
bersifat menyeluruh.
a. Barang atau Jasa: strategi-strategi produk yang efektif untuk usaha kecil mencakup
konsentrasi pada sedikit jenis barang atau jasa, mengembangkan barang atau jasa
yang sangat khusus, atau menyediakan paket barang atau jasa yang memiliki
sejumlah layanan yang berbeda.
b. Promosi: bidang pemasaran ini mencakup pemasangan iklan, keahlian menjual dan
kegiatan-kegiatan promosi lainnya. Secara umum, keahlian menjual adalah hal yang
wajib dilakukan untuk usaha-usaha kecil karena kemampuan mereka yang terbatas
untuk memasang iklan secara besar-besaran.
c. Tempat/Distribusi: produsen dan pedagang grosir harus menentukan cara yang
tepat untuk mendistribusikan barang-barang mereka. Umumnya, produsen berskala
kecil bekerja melalui distributor atau agen yang sudah mapan. Pedagang eceran
berskala kecil perlu mempertimbangkan faktor biaya dan arus barang sebagai dua
faktor penting dalam memilih lokasi bisnis. Dengan kata lain, lokasi dengan biaya
rendah dan arus barang yang rendah berarti mengeluarkan biaya yang lebih besar
untuk dapat meningkatkan arus barang.
Sifat barang/jasa juga penting dalam menentukan lokasi. Apabila sebagian besar
pembelian dilakukan untuk membeli barang-barang ringan (misalnya soda atau
permen), maka dibutuhkan arus barang dan kelayakan yang sangat tinggi. Di sisi
lain, lokasi kurang penting untuk barang/jasa yang dicari sendiri oleh konsumen
(misalnya barang-barang pasokan untuk hotel).
d. Harga: menentukan besarnya harga dan/atau kebijakan harga (termasuk pemberian
kredit) merupakan faktor penting yang mempengaruhi total penghasilan. Secara
umum, harga yang lebih tinggi berarti volume yang rendah dan demikian pula
sebaliknya; namun usaha-usaha kecil sering menerapkan harga-harga yang lebih
tinggi karena mereka menawarkan layanan yang bersifat pribadi.
9. Bagaimana cara mengevaluasi kinerja pemasaran?
Setelah menentukan program pemasaran, pemilik usaha perlu mengevaluasi
keputusan-keputusan mereka. Standar kinerja perlu ditetapkan agar hasilnya dapat
dievaluasi berdasarkan standar-standar tersebut. Data yang tepat tentang norma
industri dan kinerja di masa lalu merupakan basis untuk membandingkan kinerja saat ini.
Pemilik usaha perlu mengevaluasi kinerja pemasaran mereka minimal tiga bulan sekali.
Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang penting:
ƒ Apakah bisnis telah berjalan seoptimal mungkin untuk berorientasi pada
konsumen?
ƒ Apakah pekerja sudah memastikan terpenuhinya kebutuhan konsumen dan
konsumen sudah merasa puas dan ingin kembali lagi?
ƒ Dapatkah konsumen menemukan apa yang mereka inginkan dengan harga
bersaing?
10. Bagaimana cara menganalisa kelayakan barang atau jasa?
Konsumen membeli barang atau jasa untuk kebutuhan pribadi mereka dan bukan untuk
mencari untung. Konsumen membeli untuk memuaskan diri mereka atau untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan keluarga mereka. Konsumen membeli barang atau
jasa karena mereka ingin memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Konsumen termotivasi
untuk membeli atas dasar dua alasan pokok berikut ini:
ƒ Alasan emosional : gengsi dalam hal penampilan diri, pencapaian sosial, ambisi,
kebersihan, hiburan, banyak waktu senggang.
Kebutuhan rasional : daya tahan, kegunaannya ekonomis, harga ekonomis,
praktis, pengoperasiannya efisien, kegunaannya dapat diandalkan.
Para Psikolog menyatakan, bahwa perilaku pembelian konsumen pertama-tama
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pokok tertentu. Kebutuhan-kebutuhan yang
sangat pokok ini mencakup kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Mereka yang
hanya memiliki sumber daya keuangan yang sedikit membutuhkan barang dan jasa
ƒ
yang terbaik sesuai dengan uang yang mereka miliki. Terbaik dalam hal kuantitas,
kualitas dan dapat diandalkan.
Banyak konsumen tidak mau mengakui bahwa barang dan jasa yang mereka beli
adalah untuk memenuhi kebutuhan emosional mereka. Namun sebagian besar ahli jiwa
percaya bahwa gengsi dalam hal penampilan pribadi adalah motif pembelian yang
bersifat emosional. Biasanya, motif-motif tertentu kelihatan lebih rasional ketimbang
motif-motif yang lain. Dikarenakan masyarakat menganggap diri mereka sebagai
individu yang rasional, mereka cenderung memberi alasan mengapa mereka melakukan
pembelian dengan cara yang sangat logis. Untuk mencapai sukses dalam
memasarkan barang atau jasa, seorang wirausaha perlu mengetahui apa motif
konsumen membeli barang atau jasa.
11. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pasar konsumen?
Pasar konsumen tengah mengalami perubahan secara konstan. Sebagian besar faktor
berikut ini telah mendorong terjadinya perubahan-perubahan perilaku konsumen selama
beberapa tahun belakangan ini.
• Perubahan populasi, seperti perubahan dalam hal penyebaran penghasilan
berdasarkan usia, termasuk peningkatan daya beli secara keseluruhan dan jumlah
uang yang digunakan untuk membeli "barang-barang mewah":
• Perubahan gaya hidup dan perilaku.
• Prosentase tenaga kerja perempuan yang lebih tinggi.
• Waktu senggang yang lebih banyak.
• Maraknya pembelian secara kredit.
• Meningkatnya jumlah tenaga kerja kelas atas dan tenaga kerja terampil.
• Tingkat pendidikan masyarakat yang lebih tinggi secara keseluruhan.
• Tingkat inflasi yang tinggi.
• Perubahan teknologi (Telepon Seluler / handphone).
Seorang wirausaha perlu mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada perilaku
para konsumen. Seorang wirausaha mungkin perlu mengubah atau memperbaiki
kebijakan dan prosedur pemasaran mereka. Meramalkan perubahan pasar adalah tugas
yang sangat penting tetapi sulit dilakukan. Informasi tentang pasar harus dikumpulkan
dan dianalisa secara terus-menerus.
TRANSPARANSI 1
Modul 6: Topik 1
Pertanyaan-Pertanyaan
Yang Terkait Dengan Informasi Pasar
1.
Apa itu pasar?
2.
Apa yang perlu diketahui seorang wirausaha tentang calon
konsumen?
3.
Dimana kita dapat memperoleh informasi tentang konsumen?
4.
Apa itu konsep pemasaran?
5.
Apa itu penelitian pasar?
6.
Apa itu strategi pemasaran?
7.
Apa itu target pemasaran?
8.
Apa itu bauran pemasaran?
9.
Bagaimana cara mengevaluasi kinerja pemasaran?
10.
Bagaimana cara menganalisa kelayakan barang atau jasa?
11.
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pasar konsumen?
TRANSPARANSI 2
Modul 6: Topik 1
Lima Kata Tanya Tentang Pasar (5 W)
"Lima kata tanya (5 W)"
adalah kerangka acuan yang
dapat digunakan seorang wirausaha untuk mengumpulkan data tentang
potensi pasar agar dapat lebih memahami dan memprediksi perilaku
para pembeli.
Ingat : ada lima kata tanya (yaitu Siapa / Who, Apa / What,
Kapan / When, Dimana / Where dan Mengapa / Why) yang
memiliki faktor dan elemen tertentu untuk setiap kata tanya tersebut.
TRANSPARANSI 2 (lanjutan)
Pertanyaan
1. Siapa Konsumen
saya ? (Who)
Modul 6: Topik 1
Faktor
Demografis
Elemen
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
Populasi: jumlah, pertumbuhan,
penurunan, pergerakan (keluar
masuk), usia (rata-rata,
kecenderungan), status perkawinan
(jumlah, kecenderungan)
Pendidikan: jumlah sekolah (semua
level), tingkat pendidikan (rata-rata,
kecenderungan).
Struktur keluarga: jumlah, komposisi,
kecenderungan.
Perekonomian: tingkat penghasilan
individu, kepemilikan (lahan, tempat
tinggal, mobil, modal).
Perumahan: usia, permulaan, pola
kepemilikan, jumlah unit yang
disewakan, kecenderungan.
2. Apa yang mereka
butuhkan? (What)
Barang atau jasa
ƒ
ƒ
Penelitian pasar (formal)
Observasi secara informal.
3. Kapan mereka
membeli? (When)
Waktu
ƒ
ƒ
ƒ
Siklus bisnis
Siklus barang
Siklus konsumen
4. Dimana mereka
membeli? (Where)
Lokasi
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
Pasar
Tenaga kerja anda
Transportasi
Lokasi yang cocok (factor-faktor
pribadi)
Minat masyarakat
ƒ
ƒ
Daya beli masyarakat
Kebiasaan dan kecenderungan untuk
5. Mengapa mereka
membeli? (Why)
Permintaan yang
efektif
membeli
HANDOUT 2
Modul 6: Topik 1
Mengetahui Pesaing Anda
Menganalisa Persaingan
Dalam membuka usaha baru, kita perlu mempertimbangkan persaingan yang ada, namun
kita tidak perlu mengambil resiko bila persaingan yang ada terlalu besar. Lebih baik jika kita
memilih jenis usaha lain apabila persaingan yang ada terlalu besar. Anda harus mengenal
pesaing maupun konsumen Anda. Hasil usaha akan dicapai setelah mengalahkan pesaing
Anda. Cara terbaik melakukannya adalah dengan mengetahui siapa pesaing Anda dan
sistem pengoperasian mereka. Sayangnya, banyak seorang wirausaha tidak pernah
berupaya mengetahui pesaing mereka sampai segala sesuatunya sudah menjadi bubur.
Untuk mengetahui pesaing mereka, langkah-langkah berikut ini perlu diambil oleh para
seorang wirausaha.
Langkah 1: Mengidentifikasi pesaing Anda
A. Pesaing Langsung: buatlah daftar semua pesaing Anda berdasarkan nama, alamat dan
jenis usaha mereka.
B. Pesaing Tak Langsung: buatlah daftar nama, alamat dan jenis usaha semua
perusahaan yang menyediakan barang dan/atau jasa, walaupun tidak persis sama, yang
dapat digunakan sebagai pengganti barang dan/atau jasa yang Anda tawarkan.
Langkah 2: Menganalisa bisnis-bisnis yang baru berdiri dan bisnis-bisnis yang
mengalami kegagalan.
A. Buatlah daftar bisnis-bisnis kompetitif yang telah berdiri selama dua tahun terakhir.
B. Buatlah daftar bisnis-bisnis kompetitif yang gulung tikar selama dua tahun terakhir.
C. Analisa alasan di balik kegagalan bisnis-bisnis tersebut selama dua tahun terakhir ini.
Faktor atau serangkaian faktor apa yang menciptakan optimisme bisnis-bisnis baru yang
sukses? Faktor atau serangkaian faktor apa yang ada dalam bisnis-bisnis yang
mengalami kegagalan?
Langkah 3: Menganalisa bisnis yang sudah ada
A. Perkirakan total penjualan dan laba setiap pesaing Anda.
B. Nilailah pesaing Anda dalam hal harga, mutu barang atau jasa, fasilitas, promosi dan
penjualan.
¾ Berapa harga yang mereka tawarkan? Bagaimana mutu barang dagangan
mereka? Berapa besar biaya yang mereka gunakan untuk memasang iklan?
¾ Layanan ekstra apa saja yang mereka tawarkan? Apakah kondisi penjualan mereka
bersifat fleksibel? Apakah kantor mereka berlokasi di daerah yang mahal, sedang
atau murah?
¾ Apakah proses dan peralatan produksi mereka tergolong modern? Apakah pekerja
mereka sudah sangat terlatih? Apakah pekerja mereka diberi upah yang tinggi?
C. Perhatikan apakah ada kaitan antara perusahaan-perusahaan yang sukses dengan
sistem pengoperasian yang mereka terapkan? Yaitu apakah perusahaan-perusahaan
tersebut memiliki kesamaan dalam metoda penetapan harga, penjualan dan/atau
produksi? Analisa yang menyeluruh terhadap metoda-metoda pengoperasian
berdasarkan total penjualan dan laba perusahaan mereka akan menghasilkan informasi
penting.
Langkah 4: Membandingkan pengelolaan bisnis yang Anda usulkan dengan pesaing
Anda
A. Sebutkan keunggulan barang dan/atau jasa Anda dalam hal harga, kinerja, mutu, daya
tahan dan visibilitasnya bila dibandingkan dengan pesaing Anda.
B. Jelaskan mengapa metoda pengoperasian bisnis Anda akan lebih berhasil bila
dibandingkan dengan pesaing Anda.
C. Jika Anda ingin beroperasi dengan cara yang sama dengan bisnis-bisnis lain, maka Anda
perlu menjelaskan mengapa:
1. Potensi pasar cukup besar untuk membantu Anda dan perusahaan-perusahaan lain
secara menguntungkan; atau
2. Pasar tidak dapat membantu semua pesaing namun bisnis Anda akan menjadi
bisnis yang lebih efisien dan/atau efektif.
D. Jika Anda ingin beroperasi dengan cara yang berbeda dari pesaing Anda, maka Anda
perlu menjelaskan mengapa perusahaan lain tidak menggunakan cara ini. Apakah bisnisbisnis lain tidak tahu adanya peluang ini? Atau apakah mereka sudah mengetahui hal
yang belum Anda ketahui?
LEMBAR KERJA 1
Modul 6: Topik 1
Bahan Bangunan "Frans Koy"
Frans Koy adalah seorang guru muda yang tinggal di sebuah kota kecil. Setelah pindah ke
kota itu, Frans Koy bergaul dengan banyak orang karena tampaknya ia memang suka
bergaul dan sering ikut dalam kegiatan-kegiatan masyarakat di kota itu. Frans Koy ingin
memperoleh uang lebih dan untuk itu, ia ingin membuka suatu bisnis. Istrinya mendorongnya
untuk mencoba cara lain yang dapat menghasilkan pemasukan yang lebih besar dari
sekedar mengajar.
Frans Koy mendengar melalui seorang temannya bahwa ada stok bahan bangunan yang
dijual di kota lain. Pemilik toko bahan bangunan tersebut telah meninggal dunia. Dengan
berbekal uang sebesar 20 juta Rupiah, Frans Koy ingin membeli beberapa bahan bangunan.
Sambil melihat kemungkinan-kemungkinan yang ada di kotanya, ia lalu menyewa sebuah
toko kosong yang terletak di antara dua buah toko eceran. Salah satu toko ini adalah toko
pakan hewan sedangkan toko yang satu lagi adalah toko bahan bangunan yang sudah lama
berdiri dan dimiliki oleh seorang wirausaha separoh baya yang pintar. Walaupun seorang
bankir setempat telah menyarankan Frans Koy agar tidak meninggalkan pekerjaannya
sebagai guru, namun ia bersikeras untuk tetap meninggalkan pekerjaannya dan mengambil
tabungannya sebesarnya 50 juta Rupiah dan mulai menjalankan bisnis bahan bangunannya.
Seorang wirausaha-seorang wirausaha lain di kota itu merasa adanya agen bahan
bangunan baru tidak akan mampu meraih sukses. Salah seorang pengecer lokal
mengatakan bahwa kota kecil itu tidak mampu menyediakan pasar yang cukup untuk dua
toko bahan bangunan.
Setelah membuka tokonya, Frans Koy memasang papan promosi di jendela tokonya: "Buka
dari jam 6 pagi sampai 10 malam. Juga dapat dihubungi di luar jam kerja:" Frans Koy
mengira dengan cara seperti ini ia dapat bersaing dengan toko bahan bangunan yang sudah
berdiri lama di sebelah tokonya.
Selama hari kerja, toko bahan bangunan Frans Koy adalah satu-satunya toko di kota itu
yang tetap buka sesudah jam 6 sore. Jam kerja toko Frans Koy lama namun tidak
menghasilkan banyak penjualan.
Konsumen yang tertarik pada Frans Koy hanya segelintir orang yang menggunakan fasilitas
kredit yang membeli barang dari toko baru tersebut dengan fasilitas kredit dan bukan
membayar tunai. Tak lama kemudian Frans Koy mendapati stok barangnya menipis namun
ia tidak punya uang untuk membeli stok baru, dan ia tidak dapat meminjam uang agar
bisnisnya tetap bertahan.
Akibat persaingannya dengan toko bahan bangunan lama yang terletak di sebelahnya, bisnis
Frans Koy hanya mampu bertahan selama delapan belas bulan. Tidak pernah ada banyak
peluang untuk mencapai sukses. Pasar untuk barang-barang bahan bangunan di kota itu
terlalu kecil untuk mendukung dua toko bahan bangunan. Bahkan manajer terbaik sekalipun
tidak mampu membuat toko Frans Koy sukses. Ia menyesal karena tidak meneliti segala
sesuatunya lebih seksama sebelum mulai menjalankan bisnis tersebut. Mungkin gaji guru
tidak terlalu buruk.
Pertanyaan diskusi:
1.
Mengapa bisnis bahan bangunan Frans Koy mengalami kegagalan?
2.
Apa yang seharusnya Frans Koy lakukan sebelum memulai bisnisnya?
HANDOUT 3
Modul 6: Topik 1
Mengadakan Penelitian Pasar
Anda mungkin memiliki barang atau jasa yang sangat cocok untuk ditawarkan kepada
masyarakat. Namun salah satu kunci keberhasilan atau kegagalan suatu bisnis adalah
mengetahui apakah ada cukup konsumen yang bersedia membeli barang atau jasa Anda
secara teratur. Harga barang atau jasa tersebut harus dapat menghasilkan marjin
keuntungan yang memadai, agar bisnis Anda dapat terus bertahan atau bahkan lebih
berkembang lagi.
Sebelum menanamkan modal Anda untuk usaha, Anda perlu mengetahui apakah ada
pasar yang belum terpenuhi kebutuhannya.
Pertanyaan-pertanyaan berikut ini perlu dijawab untuk mengetahui apakah pesaing Anda
sedang beroperasi di bidang usaha yang Anda usulkan.
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
Apakah pasar sedang berkembang dengan tingkat perkembangan yang
memungkinkan hadirnya sebuah bisnis baru?
Saat pasar sedang mengalami penurunan, bagaimana Anda dapat merebut pangsa
pasar dari pesaing Anda?
Seberapa besar perbedaan antara barang atau jasa Anda dengan apa yang dimiliki
pesaing Anda?
Apakah Anda sudah mengetahui segmen pasar mana yang perlu dilayani?
Langkah-langkah yang perlu diambil dalam melaksanakan survei pasar
Pelaksanaan survei pasar melibatkan langkah-langkah berikut ini:
1. Menetapkan tujuan diadakannya survei pasar dan informasi apa yang diperlukan.
2. Menyusun informasi rinci tentang survei pasar misalnya:
ƒ Sumber informasi,
ƒ Waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mengadakan penelitian tersebut,
ƒ Metodologi yang akan diterapkan untuk mengumpulkan informasi,
ƒ Menyusun rencana aksi.
3. Memilih sampel dan menetapkan kontak dan kunjungan apa yang perlu dilakukan.
4. Menyusun kuesioner dan rencana untuk mengadakan wawancara survei.
5. Mengumpulkan dan menganalisa data.
6. Menyusun laporan tentang hasil temuan.
Bagi seorang wirausaha baru, masalah besar yang akan mereka hadapi dalam
mengadakan survei pasar adalah mereka tidak mengetahui sumber dan kontak tertentu
untuk memperoleh informasi.
Sumber Informasi
Sumber informasi dapat dibagi menjadi:
1. Sumber Data Primer : informasi yang berasal dari hasil kontak dengan mereka yang
terlibat langsung dalam kegiatan terkait. Untuk survei barang-barang perabotan,
misalnya, informasi yang diperoleh dari para produsen atau pedagang grosir perabotan
akan menjadi sumber data yang utama.
2. Sumber Data Sekunder: data yang sudah ada dan dapat digunakan dalam investigasi.
Informasi ini mungkin tidak dikumpulkan untuk tujuan tertentu. Informasi ini dapat
diperoleh dari asosiasi dagang/produsen atau data-data yang sudah dipublikasikan.
Petunjuk dalam Mengadakan Survei Pasar
Petunjuk-petunjuk berikut ini dapat digunakan untuk membantu seorang wirausaha dalam
mengadakan survei pasar secara efektif dan sistematis.
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
Prasangka yang bersifat pribadi dapat menimbulkan faktor yang negatif dalam
mengumpulkan informasi dari berbagai kalangan masyarakat.
Bersikaplah sabar dan giat dalam mengumpulkan informasi selama survei
berlangsung.
Jangan berikan informasi kepada orang lain.
Catatlah informasi segera setelah Anda mengunjungi seseorang. Hindari menulis
atau melihat kertas-kertas Anda saat mewawancarai seseorang.
Urutan pertanyaan, keterlibatan dan komitmen untuk memperoleh informasi adalah
faktor-faktor penting dalam mencapai survei pasar yang berhasil.
Cara terbaik mendekati pesaing Anda adalah dengan mengunjungi mereka sebagai
calon konsumen. Anda dapat menunjukkan minat Anda untuk membantu menjual
produk-produk mereka.
Setelah survei selesai, laporan rinci tentang hasil temuan Anda perlu disusun dalam bentuk
tulisan. Laporan tentang survei pasar ini dapat membantu Anda menilai kelayakan
pemasaran produk Anda. Laporan ini juga dapat dijadikan dokumen yang penting untuk
meyakinkan lembaga-lembaga keuangan tentang pemahaman Anda mengenai pasar
tersebut.
HANDOUT 4
Modul 6: Topik 1
Menyusun Rencana Penjualan
Bagian yang penting dalam laporan penelitian pasar adalah menyusun rencana penjualan.
Seorang wirausaha dalam suatu bisnis harus punya bayangan atau gambaran secara nyata
realistis tentang berapa banyak produk atau jasa yang dapat dijual dalam jangka pendek.
Untuk itu, berdasarkan temuan survey pasar ia menyiapkan rencana penjualan bulanan
secara umum untuk 12 bulan ke depan. Bila bisnis tersebut menawarkan beberapa produk
atau pelayanan dengan harga beragam, ramalan ini harus dibuat untuk tiap produk atau
pelayanan secara tersendiri. Namun, seorang penjual eceran atau seorang penjual grosir
dengan produk berjumlah besar akan membuat rencana penjualan untuk kelompokkelompok utama produk dengan suatu harga rata-rata.
Suatu rencana penjualan memiliki tiga elemen: kuantitas produk yang harus terjual, harga
dari produk dan jumlah harga dikalikan kuantitas, dan harga dari turnover. Turnover adalah
jumlah yang diterima bisnis tersebut dari penjualan selama satu bulan (turnover bulanan)
atau selama satu tahun (turnover tahunan), atau jumlah barang/jasa yang paling laku terjual
dan paling sering dibeli oleh pelanggan.
Rencana Penjualan Perusahaan XYZ
Tahun …………..
Bulan
Jan Feb
Mar
Apr
Mei Jun
Jul Ags Sept
Old Nov
Des
Penjualan
Harga/Unit
Turnover
Rencana penjualan juga akan mencerminkan variasi musiman dalam bisnis, misalnya suatu
restoran di pantai akan mendapatkan lebih banyak konsumen di musim kemarau daripada
musim hujan, atau suatu toko penjahit yang menjual seragam sekolah akan menjual
produknya paling banyak ketika tahun pelajaran sekolah dimulai.
Dari rencana penjualan, seorang wirausaha akan mengetahui kapan ia membutuhkan bahan
mentah atau barang dan berapa uang yang ia harapkan untuk didapatkan setiap bulannya.
Seorang wirausaha yang sudah lama melakukan bisnis akan memahami dari
pengalamannya bagaimana bisnis berjalan sepanjang tahun. Namun suatu survey pasar
harus dilakukan secara teratur, terutama ketika rencana penjualan tidak tercapai atau si
seorang wirausaha akan mengembangkan bisnisnya dan menawarkan produk baru.
Seseorang yang akan memulai bisnis baru harus benar-benar memperhatikan survey pasar
karena ia harus benar-benar pasti bahwa produk atau jasa tersebut dapat terjual dalam
jumlah dan dengan harga yang ditetapkan.
Ingat :
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
Kelangsungan bisnis tersebut bergantung pada uang penjualan.
Penjualan hanya dapat diperkirakan sampai tingkat tertentu, bahkan dengan
melakukan penghitungan yang baik
Ketepatan dari penghitungan tergantung dari kualitas data yang digunakan
Informasi yang disediakan oleh peneliti pasar tidak selalu tepat, jadi beberapa
scenario yang berbeda harus diperhitungkan dalam perencanaan;
Sikap pemain lain dan masukanya pemain baru dalam pasar tetap menjadi resiko
setiap bisnis. Pengaruh-pengaruh semacam itu sangat sulit untuk dihitung/diteliti,
namun sangat penting dalam suksesnya suatu bisnis;
Dengan kalkulasi yang baik/penelitian pasar seorang wirausaha dapat megurangi
resiko memulai suatu wirausaha. Namun, memulai suatu usaha akan selalu menjadi
suatu resuko karena tidak semua pengaruh dapat diperkirakan.
Contoh Pembuatan Rencana Penjualan
Amirall Ghaprank sambil sekolah di sebuah SMK, dia menjalankan bisnis pembibitan dan
penjualan Anggrek di wilayah Batu-Malang. Hasil penjualannya selama ini sangat
memuaskan karena disamping batu sebagai wilayah pariwisata, kondisi geografis yang
sangat mendukung sehingga resiko pembibitan dan kerugian bisa dihindari.
Harga penjualan “anggrek bulan” sebesar Rp. 50.000 per buah, dan “anggrek panda”
sebesar Rp. 100.000. Berdasarkan pengalaman penjualan kelompok penjual tahun kemarin
berhasil menjual :
¾ Sebanyak 50.000 buah bunga “anggrek bulan” market share saudara ghaprank
sebesar 10%
¾ Sebanyak 40.000 buah bunga “anggrek panda”. market share saudara ghaprank
sebesar 5%
Sedangkan kecenderungan penjualan dapat diperkirakan sebagai berikut :
Jenis Anggrek
Jan Feb
Anggrek Bulan
Anggrek Panda
15%
20%
Mar Apr
Mei
9% 10% 2% 8%
7% 8% 5% 8%
Jun Jul
6%
5%
Ags
Sep Okt Nav
6% 10%
6% 8%
6% 4% 2%
6% 3% 5%
Des
22%
19%
Dengan toleransi kesalahan/margin error atas prediksi 10% (Optimis +10%, & Pesimis -10%)
Rencana penjualan dan turnover usaha saudara Ghaprank dapat diuraikan sebagai berikut :
RENCANA PENJUALAN
DENGAN ASUMSI PANGSA PASAR ( MARKET SHARE ) 10%
Anggrek Bulan
Market Share :
Deskripsi
10% X 50.000 = 5.000
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agu
Sep
Okt
Nov
Des
Jumlah
15%
9%
10%
2%
8%
6%
6%
10%
6%
4%
2%
22%
100%
Penjualan
750
450
500
100
400
300
300
500
300
200
100
1,100
Harga/unit
5,000
5,000
5,000
5,000
5,000
5,000
5,000
5,000
5,000
5,000
5,000
5,000
Turn Over diharap
3,750,000
2,250,000
2,500,000
500,000
2,000,000
1,500,000
1,500,000
2,500,000
1,500,000
1,000,000
500,000
5,500,000
25,000,000
- 10%Margin Error
3,375,000
2,025,000
2,250,000
450,000
1,800,000
1,350,000
1,350,000
2,250,000
1,350,000
900,000
450,000
4,950,000
22,500,000
+ 10%Margin Error
4,125,000
2,475,000
2,750,000
550,000
2,200,000
1,650,000
1,650,000
2,750,000
1,650,000
1,100,000
550,000
6,050,000
27,500,000
5,000
Anggrek Panda
Market Share :
Deskripsi
Penjualan
Harga/unit
5% X 40.000 = 2.000
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agu
Sep
Okt
Nov
Des
20%
7%
8%
5%
8%
5%
6%
8%
6%
3%
5%
19%
400
140
160
100
160
100
120
160
120
60
100
Jumlah
100%
380
2,000
10,000
10,000
10,000
10,000
10,000
10,000
10,000
10,000
10,000
10,000
10,000
10,000
Turn Over diharap
4,000,000
1,400,000
1,600,000
1,000,000
1,600,000
1,000,000
1,200,000
1,600,000
1,200,000
600,000
1,000,000
3,800,000
20,000,000
- 10%Margin Error
3,600,000
1,260,000
1,440,000
900,000
1,440,000
900,000
1,080,000
1,440,000
1,080,000
540,000
900,000
3,420,000
18,000,000
+ 10%Margin Error
4,400,000
1,540,000
1,760,000
1,100,000
1,760,000
1,100,000
1,320,000
1,760,000
1,320,000
660,000
1,100,000
4,180,000
22,000,000
Perkiraan Turn Over tahunan dapat dihitung sebagai berikut :
Turn over Anggrek Bulan
22.500.000
s.d
27.500.000
Turn over Anggrek Panda
18.000.000
s.d
22.000.000
Turn over Keseluruhan
40.500.000
s.d
49.500.000
Jadi perkiraan penjualan / rencana penjualan untuk tahun depan berkisar antara Rp. 405.000.000 s.d 495.000.000 per tahun
LEMBAR KERJA 2
Modul 6: Topik 1
Mengembangkan Rencana Penjualan
Hendra baru saja lulus dari lembaga pelatihan kejuruan, dimana ia belajar menjahit.
Temannya Ika bekerja sebagai pramuniaga di sebuah butik. Karena kemampuan penjualan
Ika, pengalaman bisnisnya dan ketrampilan teknis Hendra, mereka merasa bahwa mereka
akan menjadi suatu tim yang baik untuk membuka suatu toko jahit. Keduanya sedang
mempertimbangkan bekerja mandiri sebagai pilihan karir, bukan hanya karena mereka
sudah mengambil kelas pelatihan kewirausahaan selama pelatihan mereka, namun juga
karena mereka menemukan suatu kesempatan yang baik: sebuah sekolah baru akan dibuka
di suatu daerah pinggiran kota berukuran sedang yang sedang berkembang pesat, yang
berjarak sekitar 70 kilometer dari ibu kota. Karena mereka berdua tinggal di kota tersebut
sebelum pelatihan mereka, mereka tahu bisnis-bisnis lokal dan situasi di sana dengan cukup
baik dan mereka menyadari bahwa pada saat ini belum ada toko seragam di pinggiran kota
tersebut, sementara seragam merupakan suatu keharusan di tiap sekolah.
Karena kesempatan ini, mereka sangat tertarik untuk memeriksa apakah ada pasar yang
sesuai untuk membuka suatu toko baru.
Gagasan bisnis mereka adalah untuk membeli seragam yang diproduksi secara massal di
pabrik di ibu kota, menyesuaikan seragam ini sesuai dengan kebutuhan sekolah tersebut,
dan menjualnya di toko mereka sendiri. Mereka mau menjual seragam ini dalam suatu paket
yang akan mencakup semua yang dibutuhkan: jaket, celana panjang/rok, kemeja, kaus kaki,
sepatu, dasi, dan lain-lain. Dengan mempertimbangkan harga yang ditawarkan oleh pesaing
mereka, mereka telah menghitung bahwa harga dari setiap paket seragam adalah Rp.
500.000 (untuk laki-laki dan perempuan).
Sekolah tersebut baru-baru ini mengumumkan prasyarat untuk seragam. Ika dan Hendra
sudah mencoba memproduksi seragam tersebut sesuai dengan prasyarat dan telah
menunjukkan prodyuk mereka kepada pejabat sekolah yang bertanggung jawab perihal
seragam. Pejabat tersebut cukup puas dengan hasil kerja mereka dan berjanji untuk
mengikutsertakan bisnis Ika dan Hendra dalam daftar toko yang direkomendasikan sekolah
yang akan dibagikan kepada orang tua.
Walaupun situasi ini nampaknya menjanjikan Ika dan Hendra memutuskan untuk melakukan
suatu penelitian pasar dengan dibantu oleh seorang konsultan bisnis untuk melijat apakah
ada pasar yang sesuai untuk memulai suatu bisnis. Penelitian mereka menghasilkan
informasi sebagai berikut.
Ada tiga toko lain di kota tersebut, yang juga menawarkan seragam dan dapat dimasukan
juga kedalam daftar toko yang direkomendasikan sekolah. Dibanding dengan toko-toko lain
itu, Ika dan Hendra melihat keuntungan kompetitif bisnis mereka sebagai berikut:
¾ Lokasi: Mereka mengharapkan bahwa keuntungan pertama mereka adalah lokasi. Tidak
ada toko lain di pinggiran kota tersebut dan di radius 3km dari sekolah.
¾ Toko Serba Ada: Tidak ada toko lain yang n=menawarkan seragam dan sepatu yang
disyaratkan sekolah baru tersebut dalam satu paket. Namun begitu toko Ika dan Hendra
dan sekolah baru tersebut dibuka, toko-toko lain kemungkinan akan cepat beradaptasi
dengan situasi baru itu.
¾ Harga dan Kompetisi: Ika dan Hendra berpikir bahwa mereka bisa memberikan harga
bersaing dengan para saingan mereka dengan harga Rp. 500.000 tersebut. Namun
mereka harus mempertimbangkan bahwa saingan mereka mungkin akan dapat
mengurangi harga karena kompetisi yang semakin tinggi. Jadi Hendra dan Ika mencari
tahu dimana dan dengan harga berapa para saingan mereka membeli bahan bakunya.
Kompetisi dalam bisnis seragam sekolah / permak tidak begitu tinggi karena konsumen
nampaknya lebih menyukai toko-toko yang berlokasi dekat sekolah atau ke rumah
mereka. Hendra dan Ika berasumsi bahwa pemilik toko-toko lain di kota tersebut cukup
puas dengan pangsa pasar (market-shares) mereka karena mereka sedikit sekali
melakukan kegiatan pemasaran dan periklanan. Semua toko-toko tersebut telah
melakukan bisnis selama beberapa tahun, menawarkan harga yang mirip, dan melayani
sekolah-sekolah yang lain. Namun sebagaimana yang telah ditunjukkan penelitian
mereka, satu pesaing mungkin dapat menawarkan harga yang lebih rendah karena ia
membeli bahan bakunya lebih murah dari Hendra dan Ika, tapi ia berlokasi cukup jauh
dari sekolah ± 7 km jauhnya - dan menggunakan kain berkualitas rendah. Sejauh ini tidak
ada bisnis lain yang menampaknya menyadari kesempatan tersebut.
Sekolah dasar baru di pinggiran kota itu akan mulai dengan 250 peserta. Perkiraan resmi
dari pemerintah menyatakan bahwa selama 4 tahun pertama sekolah itu akan secara
bertahap meningkatkan jumlah pesertanya ke 1000 dan kemudian akan tetap pada tingkat
itu. Setiap peserta yang masuk ke sekolah tersebut akan harus membeli seragam baru.
Melalui survei berbasis kuesioner, Ika dan Hendra dapat mengumpulkan informasi lebih
banyak tentang konsumen potensial mereka. Mereka melakukan pengumpulan pendapat
dari orang tua 250 peserta di pinggiran kota itu yang akan mulai belajar di sekolah baru
tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa 70% dari orang tua anak-anak ini menyukai gagasan
paket seragam dengan harga Rp. 500.000 yang cukup kompetitif dari toko yang dekat dan
mereka akan mempertimbangkan untuk membelinya. 20% menyatakan bahwa mereka
belum memikirkan untuk membeli seragam sekolah. 10% menjawab bahwa mereka akan
mencari harga yang paling murah dan rela melakukan perjalanan yang jauh untuk
menghemat uang.
Lebih jauh lagi melalui wawancara dengan pemilik toko di kota-kota lain yang menjual paket
seragam dan juga dengan menggunakan data statistik, Ika dan Hendra dapat menghitung
berapa seragam sek4lah yang biasanya dibeli. Setidaknya satu paket seragam diperlukan
setiap tahunnya untuk setiap anak, karena anak-anak usia SD cepat sekali tumbuh. Kira-kira
separuh dari para pemilik toko yang diwawancarai mengatakan bahwa mereka
memperhitungkan satu seragam per anak per tahun, sementara separuh lagi lebih optimis
dan menyatakan mereka biasanya memperhitungkan suatu angka rata-rata 1,5 paket
seragam untuk setiap anak SD. Melalui data statistik, Ika dan Hendra dapat memperkirakan
distribusi penjualan paket seragam selama satu tahun (Lihat Tabel 1).
Sebagai tambahan, mereka menerima angka-angka yang menarik dari asosiasi penjahit,
yang baru saja dipublikasikan. Asosiasi tersebut memperkirakan bahwa untuk tiap 100
penduduk, ada rata-rata 8 permintaan permak pakaian. Sementara harga rata-rata permak
pakaian yang digunakan oleh asosiasi tersebut adalah Rp. 30.000.
Populasi dimana toko Hendra dan Ika akan dibuka memiliki 8.000 penduduk. Asosiasi
tersebut juga memberikan angka rata-rata distribusi penjualan pelayanan permak setiap
tahunnya. ini juga terdapat dalam tabel 1.
Karena survei tersebut dilakukan dari sampel representatif dan data statistik sehingga tidak
akan mencerminkan semua variasi kemungkinan yang akan terjadi, maka diperkirakan ada
kemungkinan salah 10% dari semua angka yang disediakan.
Penjualan Rata-Rata Seragam / Pelayanan Permak Pakaian Selama Satu Tahun
Jan Feb
Seragam
10% 2%
Bisnis Permak 8%
8%
Mar Apr Mei
9%
Jun Jul
Ags Sept Okt Nav
Des
2%
2%
13% 40% 10%
3% 2%
2%
5%
10% 8%
8%
11% 6%
6% 9%
7%
11%
8%
Kerjakan :
1. Kembangkanlah ramalan penjualan bagi bisnis Ika dan Hendra (penjualan paket
seragam dan permak pakaian) dengan angka-angka yangsudah diberikan. Apakah anda
dapat mengembangkan rencana penjualan yang optimis dan yang lebih pesimis untuk
tahun pertama bisnis tersebut.
2. Apakah kesulitan utama dari jenis bisnis mereka? Apakah keadaan-keadaan lain yang
mungkin mempengaruhi penjualan mereka yang tidak bisa dihitung dan tetap menjadi
resiko. Bagaimana turnover yang diharapkan untuk didapatkan selama 4 tahun pertama
bisnis mereka?
RENCANA PENJUALAN DENGAN ASUMSI PANGSA PASAR (MARKET SHARE) 70% BISNIS SERAGAM DAN SATU PAKET
SERAGAM DIJUAL KE SATU ANAK
Turnover per tahun: Rp. 87,500,000 (-10% marjin eror: 78. 750,000, +10% marjin eror: 96,250,000)
Persen
Turnover yang
diharapkan
-10% marjin eror
+10% marjin eror
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGS
SEP
OKT
NOV
DES
JUMLAH
10%
8,750,000
2%
1,750,000
9%
7,875,000
2%
1,750,000
2%
1,750,000
13%
11,365,000
40%
35,000,000
10%
8,750,000
3%
2,625,000
2%
1,750,000
2%
1,750,000
5%
4,375,000
87,500,000
7,875,000
9,625,000
1,575,000
1,925,000
7,087,500
9,112,500
1,575,000
1,925,000
1,575,000
1,925,000
10,237,500
12,512,500
31,500,000
38,500,000
7,875,000
9,625,000
2,362,500
2,887,500
1,575,000
1,925,000
1,575,000
1,925,000
3,937,500
4,812,500
78, 750,000
96,250,000
RENCANA PENJUALAN DENGAN ASUMSI PANGSA PASAR (MARKET SHARE) 90% DAN 1.5 SERAGAM PER ANAK
Skenario sangat optimis akan meramalkan 20% orang tua yang belum terpikir untuk membeli seragam sekolah akan memutuskan untuk
membeli di toko Hendra dan Ika. Terlebih lagi, menurut “pemilik toko yang optimis” penjualan 1.5 seragam dapat diasumsikan, sehingga
penjualan berikut mungkin akan dicapai:
Turnover Tahunan: Rp. 151,875,000 (-10% marjin eror : 185,625,000, +10% marjin eror: 168,750,000 )
Persen
Turnover yang
diharapkan
-10% marjin eror
+10% marjin eror
JAN
10%
16,875,000
FEB
2%
3,375,000
MAR
9%
15,187,500
APR
2%
3,375,000
MEI
2%
3,375,000
JUN
13%
21,937,500
JUL
40%
67,500,000
AGS
10%
16,875,000
SEP
3%
5,062,500
OKT
2%
3,375,000
NOV
2%
3,375,000
DES
5%
8,437,500
JUMLAH
168,750,000
15,187,500
18,562,500
3,037,500
3,712,500
13,668,750
16,706,250
3,037,500
3,712,500
3,037,500
3,712,500
19,743,750
24,131,250
60,750,000
74,250,000
15,187,500
18,562,500
4,556,250
5,568,750
3,037,500
3,712,500
3,037,500
3,712,500
7,593,750
9,281,250
151,875,000
185,625,000
PELAYANAN PERMAK
Turnover Tahunan: 19,200,000 (-10% marjin eror 17,280, 000, +10% marjin eror 21,120,000)
JAN
FEB
MEI
9%
1,728,000
AGS
SEP
8%
1,536,000
8%
1,536,000
6%
1,152,000
8%
1,536,000
OKT
8%
1,536,000
NOV
9%
1,728,000
DES
10%
1,920,000
JUMLAH
8%
1,536,000
APR
8%
1,536,000
JUL
9%
1,728,000
MAR
9%
1,728,000
JUN
Persen
Turnover yang
diharapkan
-10% marjin
eror
1,555,200
1,382,400
1,555,200
1,382,400
1,555,200
1,382,400
1,382,400
1,036,800
1,382,400
1,382,400
1,555,200
1,728,000
17,280,
000
+10% marjin
eror
1,900,800
1,689,600
1,900,800
1,689,600
1,900,800
1,689,600
1,689,600
1,267,200
1,689,600
1,689,600
1,900,800
2,120,000
21,120,000
19,200,000
Ramalan turnover tahunan untuk tahun pertama
Ramalan penjualan tahunan bagi bisnis dengan asumsi 70% pangsa pasar dan 1.0 paket
seragam dijual per anak (tahun pertama bisnis)
Turnover:
78, 750,000 s/d 96,250,000
Bisnis Permak:
17,280, 000, s/d 21,120,000
Turnover Keseluruhan: 96,030,000 s/d 117,370,000
Ramalan penjualan tahunan untuk bisnis dengan asumsi 90% pangsa pasar dan 1.5 paket
seragam dijual per anak (tahun pertama bisnis)
Turnover:
151,800,000 s/d 168,750,000
Bisnis Permak:
17,280, 000, s/d 21,120,000
Turnover Keseluruhan: 169,080,000 s/d 189,870,000
Penjualan Seragam
Selama periode empat tahun turnover tahunan bisnis seragam Hendra dan Ika nampaknya
akan meningkat dengan kuat karena jumlah siswa di sekolah akan meningkat setiap
tahunnya. Bila dibandingkan, turnover tahunan dari bisnis seragam di tahun ke empat dapat
diperkirakan akan menjadi 4 kali lebih tinggi dari tahun pertama.
I
TOPIK 2:
II
ALOKASI WAKTU:
III
MEMILIH LOKASI USAHA
2 jam
TUJUAN
•
Peserta dapat mengidentifikasi faktor-faktor utama yang perlu dipertimbangkan
ketika memilih lokasi bisnis.
IV
DASAR PEMIKIRAN
•
Memilih lokasi bisnis adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam
menentukan keberhasilan atau kegagalan sebuah usaha kecil dan merupakan
salah satu fokus utama seorang wirausaha. Dalam banyak hal, seorang
wirausaha hanya
melihat papan tanda tentang lokasi bisnis terdekat yang
tersedia.
•
Peserta harus mengetahui informasi dan keahlian yang dibutuhkan untuk
mengambil keputusan yang tepat dalam memilih lokasi bisnis. Perlu diingat
bahwa lokasi yang baik bisa membuat usaha kecil sekalipun mampu bertahan,
dan lokasi yang buruk bisa membuat usaha yang terencana dengan baik
sekalipun gulung tikar. Ada dua faktor utama dalam memilih lokasi bisnis:
V
(1)
Memilih masyarakat tertentu dan
(2)
Memilih tempat khusus di lingkungan masyarakat tersebut.
KEGIATAN
1. Minta peserta membaca HANDOUT 1. Gunakan TRANSPARANSI 1 untuk
membahas faktor-faktor umum yang penting dalam memilih lokasi bisnis.
2. Bila waktu mengijinkan, mintalah peserta latihan memberi respon secara verbal
(diskusi di dalam kelas) atau menulis laporan pendek untuk mempertahankan
atau menolak pernyataan berikut ini: Lokasi Tidaklah Penting Karena
Masyarakat Bersedia Pergi Jauh Untuk Membeli Barang Atau Jasa Yang
Sangat Mereka Butuhkan.
3. Mintalah peserta latihan membaca dan membahas HANDOUT 2. Gunakan
TRANSPARANSI 2 untuk membahas faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam
memilih lokasi tertentu.
4. Mintalah peserta membaca LEMBAR KERJA 1. Bentuklah peserta menjadi
beberapa kelompok kecil untuk membahas pertanyaan: " Lokasi mana yang Anda
anggap terbaik dari segi bisnis, Embong atau Susan? Mengapa?" Adakan diskusi
di dalam kelas untuk membahas respon-respon mereka.
5. Berikan tugas bagi peserta sebagai pekerjaan rumah.
≈
Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok.
≈
Setiap kelompok akan memilih salah satu kegiatan bisnis yang akan
dijalankan (bengkel las, toko bahan makanan, bengkel sepeda motor, salon
kecantikan, dll).
≈
Mintalah kelompok mengadakan penelitian di lingkungan mereka tersebut
untuk menentukan lokasi mana yang terbaik untuk bisnis tersebut.
≈
Mintalah masing-masing kelompok menyampaikan hasil-hasil temuan mereka
di dalam kelas.
≈
Kelompok tersebut harus menyebutkan faktor positif dan negatif dari lokasi
tersebut.
HANDOUT 1
Modul 6: Topik 2
Menentukan Lokasi Bisnis
Memilih lokasi bisnis adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan
keberhasilan atau kegagalan usaha kecil. Dalam banyak hal, seorang wirausaha hanya
melihat papan-papan tanda tentang lokasi terdekat untuk bisnis tersebut. Untuk
meningkatkan peluang sukses, pertimbangan dan penelitian perlu dilakukan dalam memilih
lokasi. Perlu diingat bahwa lokasi yang baik bisa membuat usaha kecil sekalipun mampu
bertahan, dan lokasi yang buruk bisa membuat usaha yang terencana baik sekalipun gulung
tikar.
Analisa tentang lokasi merupakan proses terus menerus yang dilakukan sepanjang masa
pengoperasian bisnis. Faktor-faktor seperti perubahan masyarakat, perubahan dalam
kebiasaan membeli konsumen, metode transportasi baru dan arah pertumbuhan masyarakat
dapat memberi dampak yang merugikan terhadap kecocokan lokasi bisnis. Ada dua aspek
utama dalam memilih lokasi bisnis yaitu:
(1) Memilih masyarakat tertentu, dan
(2) Memilih lokasi tertentu di dalam lingkungan masyarakat tersebut.
Pentingnya Lokasi Bisnis
Bagi sebagian bisnis, lokasi merupakan faktor yang lebih penting daripada bisnis lainnya.
Lokasi yang tepat sangat dibutuhkan untuk toko-toko eceran dan biro jasa. Di samping itu,
toko pakaian, binatu dan pusat-pusat layanan semuanya tergantung pada besarnya lalu
lintas konsumen untuk dapat terus beroperasi. Jenis-jenis usaha ini harus berlokasi di dekat
konsumen mereka, agar berhasil.
Sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa yang lain serta sebagian besar bisnis grosiran,
lokasi bukanlah faktor yang penting dalam menarik konsumen. Toko eceran yang menjual
barang-barang berbiaya tinggi seperti furnitur dan peralatan rumah tangga perlu menarik
perhatian konsumen. Kantor layanan seperti kantor akuntansi dan perpajakan serta bisnis
grosiran dapat ditempatkan di lokasi yang "terpencil" namun tetap mendapatkan hasil
penjualan yang tinggi. Konsumen akan meluangkan waktu untuk mencari barang atau jasa
yang ditawarkan oleh bisnis-bisnis ini.
Manufaktur, konstruksi, dan beberapa jasa lainnya tidak perlu menarik konsumen melalui
lokasi kantor mereka. Jenis-jenis perusahaan ini dapat memperoleh konsumen melalui
penjualan pribadi atau iklan. Lokasi bisnis-bisnis ini dapat dipilih berdasarkan biaya, dampak
lingkungan, atau pasokan bahan mentah.
Ekonomi, masyarakat dan kompetisi adalah faktor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan
sewaktu memilih lokasi bisnis. Faktor-faktor ini juga dapat membantu seorang wirausaha
untuk memilih kota yang sesuai untuk lokasi bisnis.
Faktor-faktor Umum dalam Memilih Lokasi Bisnis
Ekonomi
Masalah utama dalam memilih lingkungan masyarakat dimana kita dapat membuka usaha
kecil adalah basis perekonomian masyarakat tersebut. Mengapa mereka tinggal di daerah
tersebut? Bagaimana standar kehidupan mereka? Mengapa bisnis-bisnis lain berlokasi di
daerah tersebut? Penelitian perlu dilakukan tentang industri-industri yang ada di daerah
tersebut. Apakah 80 persen masyarakat di sana bekerja di salah satu industri atau bisnisbisnis lain yang ada disana? Atau apakah mereka menjalankan berbagai jenis bisnis?
Apakah industri berjalan secara sehat di daerah tersebut? Apakah kegiatan bisnis di
lingkungan masyarakat tersebut bersifat musiman? Apakah bisnisbisnis bergerak keluar
masuk dalam lingkungan masyarakat tersebut? Anda perlu meneliti dampak jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan ini terhadap bisnis Anda.
Jumlah penghasilan masyarakat di suatu daerah akan menentukan tingkat permintaan akan
barang dan jasa. Oleh karena itu, seorang wirausaha perlu mengumpulkan informasi tentang
penghasilan di daerah yang mereka pilih. Pertanyaan-pertanyaan khusus mencakup:
Seberapa besar rata-rata penghasilan keluarga? Bagaimana tingkat penghasilan di daerah
tersebut (rendah, menengah, atau tinggi)? Bagaimana kecenderungan pekerjaan/
pengangguran di sana? Faktor-faktor ekonomi yang penting lainnya antara lain adalah jalan
raya dan akses ke kereta api.
Penduduk
Seorang wirausaha perlu mengidentifikasi kelompok-kelompok masyarakat yang akan
menjadi konsumen mereka. Sebagai contoh, jika Anda tertarik membuka sebuah toko kaset,
maka Anda perlu mengetahui dimana ada jumlah penduduk yang paling banyak remajanya
karena mereka adalah golongan masyarakat yang akan membeli banyak kaset. Faktor-faktor
penduduk lainnya antara lain adalah: Seberapa mapan daerah tersebut? Apakah
masyarakat di sana keluar masuk secara regular? Apakah penduduk di sana sedang
mengalami suatu perkembangan atau kemunduran? Jika daerah tersebut berkembang
pesat, maka kemungkinan besar jumlah keluarga muda di sana sangat besar. Semua faktorfaktor ini perlu dipertimbangkan dalam menentukan lokasi bisnis.
Persaingan
Anda perlu mempelajari pesaing Anda dengan mengumpulkan informasi tentang keunggulan
dan kelemahan mereka. Anda perlu mengetahui berapa banyak saingan Anda dan dimana
lokasi mereka. Anda juga harus mengetahui berapa banyak bisnis yang serupa dengan
bisnis Anda atau bisnis yang sudah tutup selama dua tahun terakhir ini. Persaingan tak
langsung dalam bisnis yang menyediakan jenis barang dan jasa yang serupa juga perlu
dipelajari.
Ada tiga kondisi yang menguntungkan dalam membuka perusahaan baru. Pertama, tidak
ada pesaing di daerah itu. Kedua, bisnis pesaing dikelola secara buruk. Ketiga, semakin
banyak permintaan konsumen akan produk Anda.
Faktor-faktor lokasi utama yang akan dikaji untuk setiap jenis bisnis mencakup: ketentuan
sewa-beli, persaingan, lahan parkir dan biaya pengoperasian di lokasi tersebut Disamping
faktor-faktor utama ini, ada beberapa pertanyaan khusus yang juga perlu dijawab, tergantung
apakah Anda sedang merencanakan untuk membuka toko eceran, pabrik, bisnis grosiran
atau biro jasa.
Lokasi Menurut Jenis Bisnis
Perusahaan Eceran
Fasilitas parkir dan akses ke jalan utama telah menjadi masalah yang penting bagi sebagian
besar pengecer. Pengecer di pusat-pusat perbelanjaan punya masalah parkir yang minim.
Pengecer perlu mempertimbangkan jenis-jenis bisnis yang ada di tempat tersebut. Sebagai
contoh, beberapa penelitian telah membuktikan bahwa toko pakaian tidak boleh terletak di
sebelah bengkel.
Jumlah orang yang lalu lalang di sebuah lokasi bisnis juga penting bagi seorang pengecer.
Sebagai contoh, pengecer perlu bertanya "'apakah pejalan kaki yang melewati lokasi ini
sedang menuju angkutan umum atau bioskop setempat? Orang-orang yang sedang
bergegas ke sebuah bioskop kemungkinan besar tidak akan berhenti untuk membeli
sesuatu.
Perusahaan grosiran
Perusahaan grosir membeli produk dari pabrik dalam jumlah besar lalu menjual produk
tersebut ke pengecer dalam jumlah yang lebih kecil. Ada dua faktor penting yang perlu
dipertimbangkan dalam memilih lokasi grosiran. Salah satu faktor tersebut adalah
tersedianya layanan transportasi yang baik, termasuk kereta api dan jalan raya. Sedangkan
faktor utama lainnya adalah fasilitas-fasilitas tetap seperti gedung, perlengkapan tak
bergerak dan sarana umum. Tanpa fasilitas-fasilitas ini pedagang grosir mungkin tidak dapat
memelihara inventarisnya agar tetap besar untuk memenuhi kebutuhan para konsumen.
Sebagian besar kota besar punya undang-undang penetapan zona yang membatasi lokasi
untuk perusahaan grosir. Undang-undang ini perlu diketahui. Perusahaan grosir juga harus
berada sedekat mungkin dengan konsumen mereka.
Biro Jasa
Berlokasi di dekat pusat perbelanjaan yang besar biasanya dianggap ideal untuk biro jasa.
Namun servis TV, binatu, dokter gigi, servis sepatu atau fasilitas perawatan anak tidak perlu
berlokasi di tempat-tempat yang membutuhkan biaya sewa yang tinggi. Konsumen mau
pergi jauh mencari jasa yang baik. Tempat-tempat ini bisa terletak di lokasi yang sedikit
°terpencil". Tapi di antara biro jasa, ada perbedaan penting yaitu dimana lokasi yang lebih
baik. Sebagai contoh, binatu yang terletak di dekat toko bahan makanan dan apotek
biasanya merupakan pilihan yang tepat. Namun lokasi tersebut mungkin tidak cocok untuk
dokter gigi, yang tidak membutuhkan banyak lalu lintas dan tingkat kenyamanan yang
dibutuhkan binatu.
Perusahaan Manufaktur
Tempat yang cocok untuk pabrik berbeda dengan tempat yang cocok untuk pengecer,
pedagang grosir dan biro jasa. Sewaktu akan membuka pabrik, periksalah fasilitas
transportasi serta jarak dari bahan-bahan mentah. Lokasi yang dekat dengan konsumen,
fasilitas yang tepat dan undang-undang tentang penetapan zona adalah faktor-faktor yang
penting. Sambil mempelajari faktor-faktor umum dan khusus dari lokasi bisnis,
pertimbangkan kebutuhan lokasi di masa mendatang maupun sekarang.
Prosedur Pemilihan Lokasi Khusus
Prosedur-prosedur berikut ini direkomendasikan sewaktu memilih lokasi bisnis:
1. Buatlah daftar faktor-faktor yang Anda anggap "perlu" dipertimbangkan sewaktu
memilih lokasi bisnis. Buatlah juga daftar faktor-faktor yang "diinginkan" namun tidak
penting.
2. Carilah semua lokasi yang mungkin cocok dengan daftar faktor-faktor Anda di
3.
5.
6.
7.
8.
lingkungan masyarakat tersebut.
Kunjungi lokasi-lokasi tersebut untuk memperoleh gambaran tentang keadaannya
secara umum dan coretlah lokasi-lokasi yang ternyata tidak cocok dengan kebutuhan
Anda. Kurangi jumlahnya hingga 2 atau 3 lokasi yang tampak cocok. 4.
Kunjungi
lagi lokasi-lokasi tersebut dan gunakan daftar periksa (checklist) untuk membandingkan
lokasi-lokasi tersebut dengan faktor-faktor yang telah Anda identifikasi. Pertimbangkan
faktor-faktor yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan bisnis Anda.
Kembalilah ke lokasi-lokasi tersebut beberapa kali sepanjang siang dan malam
untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kecocokan masing-masing
lokasi tersebut.
Hitunglah lalu lintas di setiap lokasi. Hitunglah jumlah mobil dan pejalan kaki yang
melewati masing-masing lokasi tersebut pada waktu-waktu tertentu untuk menghitung
jumlah calon konsumen.
Mintalah pendapat konsultan yang berpengalaman dan masyarakat bisnis di daerah
tersebut untuk membantu Anda memutuskan satu lokasi yang paling cocok.
Analisa semua fakta dan pendapat yang telah Anda kumpulkan sebelum mengambil
keputusan akhir yang terkait dengan lokasi bisnis Anda.
TRANSPARANSI 1
Modul 6: Topik 2
Pentingnya Lokasi Bisnis
1. Mengapa lokasi penting untuk keberhasilan bisnis?
2. Ada dua aspek utama dalam memilih lokasi:
a.
Memilih lingkungan masyarakat tertentu
b.
Memilih lokasi tertentu di lingkungan masyarakat tersebut.
3. Mengapa lokasi lebih penting untuk sebagian bisnis ketimbang bisnis
lainnya?
4. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan sewaktu memilih lokasi :
a.
ekonomi
b.
populasi
c.
persaingan
5. Faktor-faktor lokasi berdasarkan jenis bisnis
a.
perusahaan eceran
b.
perusahaan grosir
c.
biro jasa
d.
pabrik
TRANSPARANSI 2
Modul 6: Topik 2
Memilih Lokasi Khusus
•
Buatlah daftar faktor-faktor lokasi "penting" dan "diinginkan"
•
Sebutkan tempat-tempat potensial yang cocok dengan faktor-faktor
lokasi
•
Kunjungi lokasi-lokasi tersebut dan pilih 2 atau 3 lokasi terbaik
•
Bandingkan lokasi dengan faktor-faktor lokasi yang "penting" dan
"diinginkan"
•
Kunjungi lokasi-lokasi tersebut beberapa kali sepanjang siang dan
malam lalu hitunglah lalu lintas yang ada
•
Mintalah bantuan dari masyarakat bisnis dan konsultan
berpengafaman
•
Analisa semua fakta dan pendapat
•
Buatlah keputusan akhir tentang lokasi bisnis
HANDOUT 2
Modul 6: Topik 2
Pertimbangan-Pertimbangan Pemilihan
Lokasi Khusus
Lalu lintas (calon konsumen) dan kemudahan akses adalah lebih penting untuk sebagian
bisnis ketimbang bisnis yang lain. Pikirkan tentang cara melakukan penjualan ke konsumen
Anda; jenis bisnis apa yang mereka harapkan dari Anda? Apa yang sangat penting untuk
mereka? Anda perlu membandingkan keunggulan dan kelemahan dari masing-masing lokasi
untuk bisnis Anda.
Anggaplah Anda sudah mengidentifikasi lokasi atau daerah perbelanjaan yang paling cocok
untuk bisnis Anda. Kini, Anda siap mulai melihat lokasi-lokasi tersebut di daerahdaerah ini.
Perhatian utama Anda adalah pada pola lalu lintas dan kemudahan akses konsumen ke
lokasi bisnis Anda. Anda perlu memiliki basis konsumen yang baik di daerah-daerah yang
Anda targetkan; tugas selanjutnya adalah mencari lokasi terbaik di setiap daerah.
Di daerah-daerah bisnis yang ada di pusat dan pinggiran kota, toko-toko eceran kecil
tergantung pada lalu lintas perdagangan yang dihasilkan toko-toko besar. Toko-toko besar
dan kecil sejenisnya perlu menarik bisnis dari lalu lintas perdagangan yang ada. Hal yang
sama juga berlaku untuk restoran dan bisnis-bisnis lain yang tergantung pada pembeli yang
mengambil keputusan menurut kata hati mereka, sesuai dengan tingkat kenyamanan
mereka. Jika Anda membuka salah satu dari bisnis-bisnis seperti ini, maka semakin banyak
dana yang Anda keluarkan untuk mendapatkan lokasi yang bagus, semakin sedikit pula
dana yang harus Anda keluarkan untuk memasang iklan.
Pelajari arus lalu lintas perdagangan, khususnya di sekitar pusat-pusat perbelanjaan dan
toko-toko besar. Catatlah jalan-jalan satu arah, lebar jalan dan tempat parkir. Carilah kondisi
lalu lintas perdagangan yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
Setelah mempersempit pilihan lokasi Anda, tentukan seberapa penting lalu lintas
perdagangan untuk keberhasilan bisnis Anda. Tergantung seberapa penting lalu lintas
perdagangan, Anda mungkin ingin mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini.
Angkutan umum mungkin penting untuk konsumen maupun pekerja. Berikan perhatian
khusus pada lokasi di dekat atau sekitar terminal angkutan umum.
Tersedianya tempat parkir adalah hal yang penting bagi mereka yang berkendaraan. Biaya
dan akses ke tempat parkir merupakan pertimbangan yang paling penting. Ingat, lokasi
harus memungkinkan konsumen berhenti dan melakukan pembelian dengan mudah.
Menentukan lokasi bisnis Anda di jalan yang sibuk tidak akan menguntungkan apabila
konsumen Anda tidak dapat memarkirkan mobil mereka.
Jarak dari daerah pemukiman atau daerah bisnis lainnya merupakan hal yang penting bagi
sebagian bisnis.
Kemacetan lalu lintas dapat membuat sebagian orang menghindari persimpangan atau
pusat perbelanjaan. Jika lalu lintas di sekitar bisnis terlalu padat, maka penjualan akan
berkurang.
Bahu jalan dimana lokasi bisnis berada mungkin merupakan hal yang penting. Penelitian
yang dilakukan terhadap lokasi-lokasi bengkel juga berlaku untuk bisnisbisnis lain yang
menjual barang dagangan kepada konsumen yang melewati jalan tersebut. Masyarakat ingin
membeli sesuatu sewaktu dalam perjalanan ke atau dari rumah mereka. Sebagai contoh,
koran dan bensin dibeli sewaktu berangkat ke kantor, sedangkan makanan dibeli dan cucian
diambil sewaktu pulang. Apabila penjualan Anda lebih baik di siang hari, maka sediakan
makanan selama jam sibuk di siang hari di bahu jalan yang membawa lalu lintas pulang.
Lebar jalan mungkin penting. Lebarnya jalan menunjukkan seberapa baik jalan yang ada.
Secara umum, semakin lebar jalan, maka semakin baik pula lokasi tersebut. Jalan utama
adalah lokasi yang lebih baik dari jalan "kecil" karena lebih banyak calon konsumen yang
mengambil jalan utama setiap harinya. Jalan yang lebih lebar juga lebih mudah bagi
konsumen. Ingat, pikirkan calon konsumen mungkin terburu-buru: Apakah kemacetan lalu
lintas akan terjadi karena mobil-mobil diparkir secara ganda?
Bagian blok dari lokasi bisnis Anda mungkin merupakan hal yang penting. Lokasi di sudut
mungkin akan lebih kelihatan ketimbang lokasi di tengah blok karena lokasi di sudut lebih
mudah terlihat dari persimpangan jalan. Namun, harga sewanya biasanya lebih mahal.
Tetangga dapat membantu Anda bila Anda memilih lokasi yang tepat. Toko-toko di sekitar
Anda mungkin memasang banyak iklan untuk meningkatkan penjualan mereka. Sebagian
pemilik bisnis mungkin menyisihkan sebagian dana promosi mereka untuk membiayai
asosiasi pedagang yang mempromosikan daerah perbelanjaan tertentu. Untuk itu, pandaipandailah dalam memilih tetangga.
LEMBAR KERJA 1
Modul 6: Topik 2
Memilih Lokasi Bisnis
Embong dan Susan sama-sama punya rencana untuk membuka bisnis mereka sendiri.
Mereka membahas keputusan mereka untuk menjadi seorang wirausaha.
Embong memutuskan untuk membuka bisnis di kota asalnya karena ia telah menetap di
sana sepanjang hidupnya, dan telah mengenat sebagian besar masyarakat di sana,
sehingga mereka semua menyukai Embong. Disana sudah ada toko Koperasi dan toko
Teluk Bayur, tapi Embong merasa mampu mengoperasikan bisnisnya dengan baik. Toko
Koperasi dan Teluk telah lama menjalankan bisnis mereka. Mereka telah banyak
menghasilkan penjualan.
Kota asal Embong tidak begitu besar. Banyak orang yang tinggal disana berdagang ikan dan
hasil buruan. Sebagian dari mereka bekerja paruh waktu di lembaga-lembaga pemerintahan.
Sedangkan sebagian lagi bekerja di luar kota, terutama di lokasi-lokasi konstruksi dan
pertambangan. Mereka hanya pulang selama satu minggu atau dua, empat atau lima kali
setahun.
Kota asal Embong hanya dapat dijangkau oleh kapal bot atau pesawat. Pasokan untuk Toko
Teluk dan Koperasi dikirim ke kota tersebut melalui kapal tongkang selama musim kemarau.
Sebagian suplai dikirim selama musim hujan, tapi volumenya tidak banyak.
Embong berpendapat kota ini mampu menerima tiga buah toko karena ada cukup banyak
orang di kota ini.
Di sisi lain, Susan memutuskan untuk mendirikan bisnisnya di sebuah kota kecil yang
jaraknya agak jauh dad tempat tinggalnya. Susan tidak mengenal banyak orang di kota
tersebut tapi ia tetap merasa yakin bisnisnya akan berjalan dengan baik dan meraih sukses
di sana.
Kota di mana Susan memutuskan untuk membuka tokonya sudah memiliki sebuah toko
serba ada. Hanya toko itu yang ada di kota tersebut. Masyarakat di kota tersebut banyak
melakukan perburuan dan memancing ikan dan mereka juga mempunyai beberapa lokasi
kamp untuk wisatawan. Ada sebuah pertambangan yang terletak di sebuah komunitas yang
lokasi beberapa mil jauhnya, dan banyak orang di kota tersebut bekerja dan tinggal di lokasi
pertambangan tersebut selama hari kerja dan pulang ke rumah mereka di akhir pekan. Ada
juga beberapa lokasi penebangan hutan di sekitar kota tersebut. Banyak orang bekerja
sebagai penebang pohon. Kayu yang dipotong diangkut keluar pabrik menggunakan truk
yang melewati jalan yang ada di kota tersebut. Susan berpendapat bahwa karena mereka
bekerja sepanjang tahun maka ada peluang yang lebih baik untuk memperoleh keberhasilan
bisnis di kota tersebut. la memperkirakan ada cukup orang yang dapat membuat kedua toko
sibuk sepanjang tahun. Susan berpikir bahwa dengan menawarkan jenis barang dagangan
yang tepat, ia akan meraih sukses bila ia membangun tokonya di kota ini.
Pertanyaan diskusi :
Lokasi mana yang Anda pikir terbaik dari segi bisnis, Toko Embong atau
Susan? Mengapa?
I
TOPIK 3: BENTUK HUKUM KEPEMILIKAN BISNIS
II
ALOKASI WAKTU:
III
TUJUAN
•
2 Jam
Memungkinkan peserta latihan memahami empat jenis dasar kepemilikan
bisnis serta keunggulan dan kekurangannya.
IV
DASAR PEMIKIRAN
A. Salah satu keputusan pertama yang harus diambil pemilik usaha kecil adalah
menentukan bentuk perusahaan/kepemilikan usaha yang sah. Namun keputusan
awal ini bisa jadi bukan merupakan keputusan akhir. Di samping perkembangan
bisnis yang dapat mengubah pengoperasiannya dari waktu ke waktu, kondisi
keuangan dan perpajakan juga dapat mengubah keunggulan dan kekurangan
berbagai bentuk kepemilikan bisnis yang sah.
B. Ada banyak sekali perusahaan resmi yang diatur dalam salah satu dari keempat
bentuk kepemilikan sah berikut ini: kepemilikan tunggal, kemitraan, perseroan
terbatas atau koperasi. Peserta latihan perlu punya pengetahuan dasar tentang
segala bentuk kepemilikan bisnis sah yang ada serta mengetahui keunggulan dan
kekurangan dari masing-masing bentuk kepemilikan tersebut. Nasehat hukum
yang sesuai perlu diperoleh sebelum menentukan bentuk hukum mana yang akan
digunakan.
C. Topik ini akan mengidentifikasi keunggulan dan keiemahan masing-masing dari
keempat bentuk kepemilikan bisnis yang sah berdasarkan enam bidang yang
terkait dengan usaha:
•
biaya dan prosedur sah yang diperlukan untuk memulai usaha,
•
kewajiban pemilik,
•
kelangsungan usaha,
•
pengelolaan bisnis,
•
memperoleh modal tambahan, dan
•
pajak.
V
KEGIATAN
1.
Minta peserta latihan membaca HANDOUT 1. Perlihatkan TRANSPARANSI 1 untuk
membahas ke-8 pertanyaan utama tentang kepemilikan usaha. Perlihatkan
TRANSPARANSI 2 dan mintalah peserta latihan membahas keunggulan dan
kekurangan masing-masing bentuk kepemilikan bisnis yang sah tersebut. Mintalah
peserta latihan membaca informasi tentang LEMBAR KERJA 1. Dan mintalah mereka
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
(a) Bentuk kepemilikan bisnis mana yang akan Anda pilih bila Anda Napitulu?
(b) Informasi tambahan apa yang dibutuhkan Napitulu untuk mengambil keputusan
yang tepat tentang bentuk kepemilikan sah yang paling sesuai untuk usahanya?
(c) Berikan alasan-alasan mengapa anda memilih bentuk kepemilikan bisnis
tersebut ?
HANDOUT 1
Modul 6: Topik 3
Pertanyaan-Pertanyaan tentang Bentuk
Kepemilikan Bisnis
1. Ada berapa pemilik dalam perusahaan dengan kepemilikan tunggal, kemitraan,
perseroan terbatas dan koperasi?
a. Hanya ada seorang pemilik dalam perusahaan dengan kepemilikan tunggal.
b. Ada dua orang pemilik atau lebih dalam kemitraan.
c. Perseroan terbatas adalah gabungan beberapa orang pemegang saham atau pemilik
yang diizinkan oleh pemerintah. Perseroan terbatas berwenang untuk mengadakan
transaksi bisnis dengan cara yang sama sebagai satu kesatuan.
d. Koperasi adalah sekelompok masyarakat yang mengoperasikan sebuah usaha
melalui organisasi yang dimiliki bersama dan dijalankan secara demokratis.
2. Berapa besar biaya dan apa prosedur hukum untuk memulai keempat jenis
kepemilikan usaha?
a. Kepemilikan Tunggal. Syarat-syaratnya adalah mengetahui (a) apakah perizinan
dibutuhkan untuk bisnis tertentu, (b) apakah perlu membayar pajak atau biaya
perizinan. Dikarenakan oleh pembatasan tertentu, kepemilikan tunggal adalah bisnis
yang paling mudah dijalankan dan biasanya biaya awalnya rendah.
b. Kemitraan. Biaya untuk rnengatur kemitraan biasanya rendah. Di samping perizinan
yang diperlukan, adalah dianjurkan untuk menyusun secara tertulis sebuah perjanjian
kemitraan yang disebut Anggaran Dasar Kemitraan oleh pengacara yang berwenang.
Anggaran Dasar Kemitraan ini perlu mengatur ketentuan-ketentuan berikut ini:
ƒ Pembagian laba atau rugi
ƒ Kompensasi untuk setiap mitra
ƒ Distribusi aset bila kemitraan dibubarkan
ƒ Masa pengoperasian kemitraan
ƒ Tugas masing-masing mitra
c. Perseroan terbatas. Lebih sulit mendirikan sebuah perseroan terbatas ketimbang
dua jenis kepemilikan bisnis yang disebutkan di atas, dan biasanya dana yang
dibutuhkan lebih mahal. Jenis kepemilikan bisnis ini biasanya lebih mudah untuk
memperoleh modal tambahan. Di samping menggunakan aset perusahaan sebagai
jaminan, perseroan terbatas dapat menjual saham tambahan untuk menambah
modal usahanya.
d. Koperasi. Tidak dibutuhkan biaya besar untuk mendaftarkan sebuah koperasi.
Perjanjian koperasi secara tertulis dibutuhkan dan harus dilaporkan ke pejabat
pemerintah yang berwenang.
3. Mengapa konsultasi dengan pengacara atau notaris perlu dilakukan sewaktu
membuka bisnis baru?
Segala bentuk kepemilikan yang sah harus dibahas dengan pengacara atau dengan
notaris yang berkompeten sebelum diambil keputusan tentang bentuk kepemilikan bisnis
yang akan dipilih, karena :
≈ Pengacara atau notaris perlu mengetahui informasi semaksimal mungkin tentang
bisnis terkait dan (para) pemiliknya, termasuk kondisi keuangan pribadi dari (para)
pemiliknya agar dapat diberikan rekomendasi yang tepat.
≈ Beberapa bentuk kepemilikan bisnis yaitu kemitraan, perorangan, apabila pada
suatu hari terdapat kerugian yang besar sehingga asset perusahaan tidak mencukupi
untuk membayar maka pertanggung jawaban pemilik tidak terbatas pada harta
perusahaan dengan kata lain harta pribadi akan dipergunakan pula untuk membayar
hutang tersebut (pertanggung jawaban tidak terbatas).
≈ Perlu ada kesepakatan dan kejelasan atas hak atas perusahaan, dalam hal ini
pembagian keuntungan, goodwill, merk dan hal-hal lain yang akan diterima oleh
masing-masing anggota khususnya pada bentuk kepemilikan kemitraan
≈ Perlu ada legalisasi tentang masa perjanjian masa pendirian atau pembentukan
usaha khususnya pada bentuk kemitraan, serta hal-hal lain apabila suatu ketika
perusahaan harus dibubarkan
4. Kewajiban apa yang terkait dengan keempat jenis kepemilikan usaha?
a. Kepemilikan tunggal. Pemiliknya bertanggung-jawab secara pribadi atas segala
hutang usaha. Bila perlu, kewajiban ini mencakup semua properti dan aset pribadi
sang pemilik.
b. Kemitraan. Semua anggota kemitraan bertanggung jawab penuh atas semua hutang
usaha tanpa memandang seberapa besar investasi pribadi yang mereka tanam
dalam bisnis tersebut, dan kewajiban ini mencakup semua properti dan aset pribadi.
Semua anggota kemitraan juga wajib dan bertanggung-jawab atas tindakan mitramitra lain yang terkait dengan kewajiban bisnis.
c. Perseroan Terbatas. Para pemegang saham dan pemilik perusahaan hanya
bertanggung-jawab atas jumlah yang sesuai dengan jumlah investasi mereka.
Sementara pemegang saham dapat kehilangan modal yang mereka tanamkan dalam
bisnis tersebut, mereka tidak dapat dipaksa membayar hutang perusahaan dengan
dana tambahan yang berasal dari dana pribadi mereka.
d. Koperasi. Setiap anggota koperasi bertanggung-jawab penuh atas hutang koperasi.
5. Bagaimana kepemilikan sah dapat mempengaruhi kelangsungan usaha?
a. Kepemilikan tunggal. Bisnis dihentikan bila pemilik meninggal dunia atau sudah
tidak mampu lagi melanjutkan usahanya.
b. Kemitraan. Kemitraan dihentikan bila salah satu mitranya meninggal dunia, tidak
mampu atau mengundurkan diri, kecuali mitra-mitra usaha yang lain membeli modal
mitra yang sudah meninggal dunia, tidak mampu atau mengundurkan diri tersebut.
c. Perseroan Terbatas. Jenis perusahaan ini memiliki kelangsungan usaha yang
bersifat terpisah dan terus-menerus, dan tidak akan bubar bila ada pemegang saham
yang meninggal dunia atau sahamnya dijual ke pihak lain.
d. Koperasi. Koperasi memiliki kelangsungan usahanya sendiri.
6. Bagaimana struktur hukum dapat mempengaruhi pengelolaan usaha?
a. Kepemilikan tunggal. Pemilik dapat mengoperasikan bisnisnya dengan cara yang ia
inginkan, asalkan tidak melanggar hukum. Apabila semua keputusan manajemen
diambil oleh satu orang, maka ini mungkin tidak menguntungkan.
b. Kemitraan. Dalam kemitraan yang bersifat umum, biasanya setiap mitra punya peran
yang sama dalam manajemen sehingga mereka berbagi tugas di antara mereka.
Dalam hal manajemen, kombinasi antara kemampuan dan pengetahuan mereka
dapat menghasilkan keuntungan bagi kemitraan ini bila dibandingkan kepemilikan
tunggal. Namun ketidak-sepahaman dapat terjadi dalam pembagian tugas
manajemen.
c. Perseroan terbatas. Ketentuan hukum harus dipatuhi secara ketat sesuai peraturan
perusahaan. Pegawai perseroan terbatas harus menyerahkan dokumen khusus,
yang disebut Anggaran Dasar Perusahaan, ke pemerintah, membayar pajak awal
dan iuran dokumentasi, serta mengadakan rapat-rapat resmi untuk mengatasi
berbagai hal yang terkait dengan pengoperasian dan pengaturan bisnis.
d. Koperasi. Manajemen koperasi dipilih oleh para anggota koperasi.
7. Bagaimana struktur hukum dapat mempengaruhi pajak ?
a. Kepemilikan tunggal. Pajak penghasilan pribadi harus dibayar atas semua
keuntungan bisnis.
b. Kemitraan. Pajak penghasilan pribadi harus dibayar oleh semua mitra berdasarkan
proporsi keuntungan bisnis milik masing-masing.
c. Perseroan terbatas. Perseroan terbatas dibebani pajak dua kali. Pertama, pajak
atas jumlah keuntungan bisnis. Kemudian pemilik juga diminta membayar pajak atas
deviden yang mungkin mereka peroleh.
d. Koperasi. Tergantung peraturan pemerintah, pajak dapat dibayar oleh koperasi.
Catatan tambahan :
Bentuk Bisnis Kemitraan di Indonesia, pada umumnya dibedakan menjadi dua, yaitu, CV dan
Firma.
≈ Firma, yaitu Persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih
dengan nama bersama dengan tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak
terbatas
≈ CV ( Commaditer Vennotschap), yaitu Persekutuan untuk menjalankan usaha antara
dua orang atau lebih dengan nama bersama dimana didalamnya terdapat dua macam
anggota yaitu anggota pasif dan anggota aktif.
Anggota aktif memiliki tanggung jawab tidak terbatas sampai dengan harta pribadi,
sedangkan anggota aktif tanggung jawabnya hanya terbatas pada sejumlah modal
yang diitanamkan.
Yang dimaksud dengan anggota aktif adalah, anggota dari CV yang disamping
menanamkan modalnya, mereka juga ikut serta secara aktif mengelola usaha
tersebut. Sedangkan,
Anggota pasif adalah anggota dari CV yang hanya menanamkan modalnya saja,
mereka tidak ikut serta secara aktif mengelola usaha tersebut.
TRANSPARANSI 1
Modul 6 : Topik 3
Pertanyaan tentang Kepemilikan Bisnis
1. Berapa banyak pemilik dalam kepemilikan tunggal, kemitraan, perseroan terbatas
dan koperasi?
2. Berapa besar biaya dan prosedur sah untuk membuka keempat jenis kepemilikan
usaha?
3. Mengapa konsultasi dengan pengacara perlu dilakukan sewaktu membuka bisnis
baru?
4. Kewajiban apa yang terkait dengan keempat jenis kepemilikan usaha?
5. Bagaimana kepemilikan sah dapat mempengaruhi kelangsungan usaha?
6. Bagaimana struktur hukum dapat mempengaruhi pengelolaan usaha?
7. Bagaimana struktur hukum dapat mempengaruhi pajak?
8. Bagaimana struktur hukum dapat mempengaruhi kondisi kerja?
TRANSPARANSI 2
Modul 6: Topik 3
Keunggulan & Kekurangan
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis
BENTUK
KEUNGGULAN
KEKURANGAN
KEPEMILIKAN
Kepemilikan
Tunggal
Kemitraan
Perseroan
Terbatas
Koperasi
1. Biaya murah untuk membuka
usaha
2. Peraturan minimal
3. Kontrol bisnis dilakukan secara
langsung
4. Persyaratan modal kerja ringan
5. Keuntungan pajak
6. Pemilik menerima semua laba
1. Mudah dibentuk
2. Biaya murah untuk membuka
usaha
3. Ada beberapa sumber modal
tambahan
4. Pengelolaan bersama
5. Keuntungan pajak
1. Kewajiban terbatas
2. Manajemen
dapat
dispesialisasikan
3. Kepemilikan dapat dialihkan
4. Keberadaan usaha yang terusmenerus
5. Badan usaha yang sah
6. Kemungkinan Keuntungan pajak
7. Mudah menambah modal
1. Sarana untuk memperdayakan
anggotanya
2. Saling membantu
3. Struktur organisasi membantu
semua anggota
4. Resiko ditanggung bersama
5. Lebih mudah menambah modal
6. Kombinasi ketrampilan pribadi
1.
2.
3.
4.
Kewajiban tidak terbatas
Kelangsungan usaha kurang
Sulit menambah modal
Bertanggung-jawab atas semua
keputusan yang diambil
1.
2.
3.
4.
5.
Kewajiban tidak terbatas
Kelangsungan usaha kurang
Wewenang bersama
Sulit menambah modal
Sulit mencari mitra yang sesuai
1. Diatur secara ketat
2. Bentuk perusahaan yang paling
mahal pengaturannya
3. Izin terbatas
4. Dibutuhkan pembukuan yang
luas
5. Biaya pajak relatif tinggi karena
Pajak ganda (pajak perusahaan
dan pajak Pemegang saham)
1. Sulit
memperoleh
anggota
koperasi yang memenuhi syarat
2. Kontribusi
anggota
untuk
koperasi tidak seimbang
3. Wewenang bersama
4. Jumlah anggota perempuan
dan laki-laki terkadang tdiak
seimbang
LEMBAR KERJA 1
Modul 6: Topik 3
Mengelola Bisnis
Napitulu sudah tinggal di sebuah lingkungan masyarakat kecil selama sepuluh tahun terakhir
ini pada sebuah kota kecil di Sulawesi. Kota kecil ini dihuni oleh 275 orang penduduk dan
terletak di pinggir sebuah danau yang besar. Berburu binatang dan memancing adalah
kegiatan yang sering dilakukan di daerah ini. Jalan tua yang dibangun di kota ini terlalu
sempit dan permukaannya tidak rata. Hujan selama musim hujan dan pancaroba membuat
beberapa bagian jalan ini tidak dapat dilalui. Sebuah jalan baru kini tengah dibangun menuju
daerah ini dan diperkirakan akan rampung dalam waktu empat bulan.
Dikarenakan jalan baru tersebut hampir selesai dibangun, terpikir oleh Napitulu untuk
membuka sebuah toko perlengkapan turis. Turis akan dapat dengan mudah menjangkau
daerah tersebut. Mereka tentu ingin menikmati peluang memancing dan berburu hewan di
sana.
Napitulu telah mempertimbangkan segi untung rugi dari metoda yang ia gunakan untuk
mengurus bisnisnya secara legal. Ia telah mempertimbangkan untuk menjadi pemilik tunggal
bisnis tersebut karena ia ingin menjadi seorang bos. Ia telah menabung Rp. 42,000,000.-dan
dapat meminjam uang yang cukup untuk membuka sebuah bisnis kecil.
Kemitraan juga menarik perhatiannya. Satu atau dua orang mitra dapat menyediakan dana
tambahan untuk membuka bisnis yang lebih besar. Kemungkinan lain adalah membuka
sebuah perseroan terbatas dan menjual saham. Jumlah dana yang tersedia akan jauh lebih
besar dan ia tidak punya hutang yang harus dilunasi. Ia juga akan memiliki dana yang cukup
untuk memasang iklan. Napitulu telah berbincang-bincang dengan beberapa orang di
lingkungan masyarakat tersebut untuk mengetahui apakah mereka tertarik untuk membuka
sebuah perseroan terbatas. Jumlah dana yang tersedia untuk membuka bisnis akan lebih
besar daripada mendirikan sebuah kepemilikan tunggal atau kemitraan. Di samping itu,
jumlah masyarakat yang akan menerima manfaat dari usaha ini akan jauh lebih besar.
Pertanyaan
1. Jika Anda Napitulu, bentuk kepemilikan usaha mana yang akan Anda pilih?
2. Informasi tambahan apa yang diperlukan Napitulu untuk mengambil keputusan yang
tepat tentang bentuk kepemilikan sah yang terbaik untuk bisnisnya?
3. Berikan alasan-alasan mengapa anda memilih bentuk usaha tersebut ?
I
TOPIK 4:
II
ALOKASI WAKTU :
III
TUJUAN
•
DANA YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MEMULAI BISNIS
3 Jam
Peserta dapat membedakan antara pembayaran pra-operasi dan untuk
memperkirakan uang yang dibutuhkan untuk memulai suatu bisnis
IV DASAR PEMIKIRAN
•
Mendirikan suatu bisnis membutuhkan sejumlah uang yang harus dikeluarkan
sebelum mulai mendapatkan pendapatan dari penjualan. Seringkali calon
seorang wirausaha merendahkan jumlah yang diperlukan karena ia hanya
menghitung pengeluaran yang berkenaan dengan barang investasi seperti
mesin, peralatan, mobil dan lain-lain. Mereka tidak sadar bahwa pada mingguminggu atau bulan-bulan pertama operasi penghasilan dari penjualan tidak
menutup pengeluaran dari menjalankan bisnis (berdagang, manufaktur/
pembuatan, atau penyediaan jasa). Ini dapat menyebabkan masalah likuiditas,
dimana si seorang wirausaha tidak dapat membayar gaji atau pemasoknya.
•
Uang yang dibutuhkan untuk modal awal biasanya lebih tinggi dari apa yang
dimiliki oleh calon seorang wirausaha. Karena kekurangannya harus dicari dari
sumber-sumber lain, sangatlah penting untuk mengetahui berapa uang yang
dibutuhkan.
V
Kegiatan
1. Minta para peserta untuk membaca HANDOUT 1, untuk mendapatkan informasi
dan penjelasan tentang perbedaan pembayaran pra-operasi dan pembayaran awal
operasi dan faktor-faktor yang menentukan lamanya periode awal operasi.
2. Gunakan TRANSPARANSI I dan minta para peserta untuk menentukan apakah
suatu pembayaran adalah pembayaran pra-operasi atau jenis pembayaran lainnya.
Diskusikan tiap pembayaran dengan peserta.
3. Minta para peserta untuk membaca LEMBAR KERJA 1 dan bagi mereka ke dalam
empat-lima kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Pastikan para peserta mengerti kapan periode pra-operasi selesai dan periode
pembayaran awal dimulai. Minta tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja
mereka.
HANDOUT 1
Modul 6: Topik 4
Memperkirakan Modal Awal
Orang yang memulai usaha bisnis, khususnya kaum muda, biasanya mereka mengetahui
bahwa mereka membutuhkan dana untuk mesin, atau peralatan untuk suatu toko. Namun
seringkali mereka tidak menyadari bahwa ada beberapa pembayaran lain yang harus
dilakukan sebelum mereka benar-benar dapat memulai bisnis mereka. Misalnya, biaya
instalasi mesin dan pelatihan pegawai dapat saja menjadi bagian terbesar dan total biaya
mesin. Biaya perijinan dan asuransi juga seringkali terlupakan datam penghitungan
modal investasi.
Kebutuhan akan modal kerja juga seringkali diperhitungkan lebih rendah dari yang
seharusnya. Orang berpikir bahwa mereka akan segera dibayar dengan cepat. Ini sering
terjadi dalam kegiatan berdagang atau penjualan, namun seorang pemilik toko harus
punya stok barang karena ia harus segera menggantikan tiap barang yang terjual.
Terkadang konsumen meminta kredit untuk pembelian partai besar dan terkadang
pembayarannya tidak tepat waktu.
Dalam kegiatan manufaktur modal kerja harus mencakup periode yang lebih lama dan
dapat berlangsung selama berbulan-bulan. Bila modal kerja diperkirakan lebih rendah
dari kebutuhan, dapat saja seorang wirausaha yang memiliki suatu bisnis yang sedang
berkembang kekurangan uang untuk membayar gaji, misalnya, atau memperbaharui
stok, atau (dalam kasus terburuk) untuk membayar cicilan bank.
Bila seseorang ingin memulai suatu bisnis maka ia harus tahu berapa uang yang dibutuhkan
dalam proses awal pembayaran bisnis sebelum bisnis tersebut menghasilkan uang. Uang ini
dinamakan Modal Awal. Modal awal ini digunakan untuk dua hal:
• Pembayaran pra-operasi atau modal investasi
• Pembayaran awal operasi atau modal kerja
Pembayaran pra-operasi berarti uang yang harus dibayarkan seseorang yang sedang
memilai bisnis sebelum bisnis itu mulai beroperasi (berdagang, manufaktur atau pembuatan
barang, atau menyediakan jasa). Yang yang dibutuhkan untuk pembayaran semacam ini
disebut sebagai modal investasi.
Membeli tanah, membuat bengkel atau tempat kerja, membeli mesin, mebel kantor, dan lainlain, semuanya adalah pembayaran pra-operasi, demikian juga dengan pembayaran bea
legal, sambungan air, listrik dan telepon, publisitas dan iklan sebelum bisnis dibuka, dan lain
sebagainya.
Pembayaran awal operasi akan terjadi ketika bisnis tersebut mulai beroperasi, untuk
menutup biaya pengeluaran langsung sampai pemasukan dari penjualan kembali masuk ke
dalam bisnis. Pada umumnya, dalam kegiatan perdagangan periode ini bisa berlangsung
selama kurang dari satu bulan, sementara untuk kegiatan manufaktur jangka waktu antara
tanggal produksi (waktu pembuatan produk, waktu barang berada dalam sistem distribusi,
misalnya penyimpanan barang dalam pabrik, pengiriman ke penjual grosir atau pengecer
atau kepada konsumen) dan penerimaan uang secara tunai atau transfer bank dapat
berlangsung selama beberapa bulan.
Pengeluaran selama periode ini disebut sebagai pembayaran awal operasi atau
modal kerja.
Perbedaan antara kedua kategori pembayaran ini tergantung dari saat pembayaran itu
dilakukan: apakah sebelum bisnis itu mulai beroperasi atau sesudah.
Modal awal bagi suatu bisnis baru adalah jumlah dari modal investasi dan modal kerja.
Jumlah total dari modal awal adalah indikator bagi calon seorang wirausaha berapa uang
yang mereka perlu investasikan dari sumber mereka sendiri dan berapa yang harus mereka
pinjam.
LEMBAR KERJA 1
Modul 6: Topik 4
Dana Yang Harus Dipenuhi
Sebagai Modal Awal
Pembayaran
Registrasi Bisnis
Gaji pegawai untuk bulan pertama
Biaya Arsitek merancangan tempat kerja
Membeli mesin
Membeli bahan baku
Membeli barang jadi
Iklan pembukaan bisnis
Akuisisi tanah di daerah industri
Pembangunan villa
Gaji bulan pertama pemilik bisnis
Peralatan kantor
Pembelian truk Bekas
Konsultan untuk penelitian investasi
Penyewaan tempat bisnis
Membeli stok bahan /barang dagang
Asuransi kebakaran
Asuransi kesehatan pegawai
Mobil pribadi untuk isteri pemilik
Promosi penjualan
Peratatan komputer
Materi konstruksi untuk tempat kerja
Biaya sekolah anak pegawai
Instalasi telepon
Tagihan telepon Pertama
Penggantian stok Barang
Perjalanan ke pemasok mesin
Asuransi mobil tahun pertama
Biaya pemeliharaan truk
Bunga hutang
Bayar hutang kepada teman
Pra Operasi
Operasi Awal
Lain-Lain
TRANSPARANSI 1
Modul 6 : Topik 4
Dana Yang Harus Dipenuhi
Sebagai Modal Awal
Pembayaran
Pendaftaran Bisnis
Pra Operasi
Operasi Awal
V
Gaji pegawai untuk bulan pertama
V
Biaya Arsitek untuk merancang tempat kerja
V
Membeli mesin
V
Membeli bahan baku
V
Membeli barang jadi
V
Iklan pembukaan bisnis
V
Akuisisi tanah di daerah industri
V
Pembangunan villa
V
Gaji bulan pertama pemilik bisnis
V
Peralatan kantor
V
Pembelian truk Bekas
V
Konsultan untuk penelitian investasi
V
Penyewaan tempat bisnis
V
Membeli stok bahan /barang dagang
V
Asuransi kebakaran
V
Asuransi kesehatan pegawai
V
Mobil pribadi untuk isteri pemilik
V
Promosi penjualan
V
Peratatan komputer
V
Materi konstruksi untuk tempat kerja
V
Biaya sekolah anak pegawai
Instalasi telepon
V
V
Tagihan telepon Pertama
V
Penggantian stok Barang
V
Perjalanan ke pemasok mesin
V
Asuransi mobil tahun pertama
V
Biaya pemeliharaan truk
V
Bunga hutang
V
Bayar hutang kepada teman
Lain-Lain
V
LEMBAR KERJA 2
Modul 6 : Topik 4
Memulai Bisnis Toko Kue dan Snack
Josepine adalah lulusan Sekolah Kejuruan Jurusan Tata Boga, telah bekerja selama
beberapa tahun disebuah toko pastri dan kue kering yang memproduksi sendiri pastri dan
kue-kue keringnya untuk para pelanggan yang tinggal dan bekerja di lingkungan sekitarnya.
Toko ini juga menyediakan kue kering dan kue manis dan pastri untuk resepsi pernikahan,
ulang tahun dan acara-acara sosial lainnya sampai kerumah pelanggannya.
Josepine telah belajar semuanya tentang membuat pastri mulai dari bahan mentah dan
campurannya untuk berbagai macam produk, persiapan dan proses pemasakan demikian
juga dengan bekerja di toko dan berhubungan dengan para pelanggan. Dia menikmati gaji
yang cukup lumayan Rp. 3.000.000.
Josepine selalu berkeinginan untuk memiliki sendiri toko kue suatu hari, sehingga dia selalu
menabung sebanyak mungkin uang yang dapat dia simpan. Dia juga telah membuat daftar
mesin dan peralatan yang dia butuhkan untuk memulai tokonya. Dia juga telah melakukan
survey harga. Barang yang paling mahal adalah oven listrik Rp. 10.000.000; kemudian dia
juga akan butuh mesin penggiling adonan Rp 3.000.000), beberapa timbangan Rp. 500.000,
mangkok, piring, toples, kotak dan peralatan genggam Rp. 2.000.000, perabot untuk bekerja
seperti meja dan rak-rak Rp. 1.100.000 dan sebuah kulkas besar Rp. 5.000.000 yang juga
dapat menampung kue-kue sampai tiga hari sejak dibuat. Dia juga harus melengkapi
ruangan dengan lemari pajang, beberapa rak dan mesin kasir Rp. 1.500.000.
Untuk dia sendiri dirasakan butuh sebuah kantor kecil dan untuk pegawainya sebuah ruang
istirahat kecil. Perabot bekas untuk kedua ruangan ini dirasakan akan menghabiskan
sampai Rp. 1.000.000.
Sekarang dia telah memiliki kemungkinan untuk menyewa sebuah toko yang cocok bagi
usahanya di sebuah wilayah kota dengan populasi kaum menengah yang berpotensi
menjadi pelanggan. Toko ini akan kosong dalam waktu 2 bulan kedepan.
Setelah melakukan penelitian pasar dia memutuskan untuk memulai usahanya sendiri dan
menyewa toko tersebut dengan tarif Rp. 800.000 sebulan.
Sekarang tibalah waktu yang cukup sibuk bagi Josepine karena dia harus memfinalisasi
rencananya, menghitung investasi dan bekerja hal-hal yang penting, dan juga meminjam
uang dari bank karena dari perhitungannya dia hanya dapat menutupi 30% dari
kebutuhannya. Kemudian dia harus mendaftarkan usahanya Rp. 100.000 dan memesan
mesin dan peralatan yang dapat diantarkan dalam waktu 3 bulan. Untuk melakukan ini
semua Josepine telah berhenti bekerja sebulan sebelum dia dapat mulai mengisi tokonya.
Air, listrik dan sambungan telepon haruslah didaftarkan dahulu memakai namanya dan dia
harus membayar Rp. 150.000 untuk semuanya. Juga, asuransi rumah adalah kewajiban
dan dia harus membayar Rp. 1.000.000 untuk satu tahun.
Dia harus menyeleksi pegawainya-dua orang perempuan untuk membuat kue dan satu
anak magang dan dia telah memutuskan untuk mempekerjakan mereka ketika dia sudah
dapat masuk ke toko. Gaji bulanan untuk semua pegawainya adalah Rp. 700.000.
Keinginannya adalah agar dia dapat melatih pegawainya pada masa menunggu pesanan.
mesinnya datang dan pemasangannya, yang dapat memakan waktu satu minggu. Biaya
instalasi diperkirakan 200.000. Karena Josepine juga rencananya akan menjalankan usaha
katering, dia harus membeli mobil bekas seharga Rp. 40.000.000 dan menyewa seorang
supir dengan gaji sebulan Rp.500.000. Asuransi mobilnya untuk satu tahun Rp. 1.000.000.
Sebelum memulai usahanya Josepine berencana untuk menggunakan publikasi dan iklan,
dan dia memperoleh tawaran untuk semua paket iklan dari sebuah agensi seharga Rp.
1.800.000.
Pembukaan toko ini seharusnya dimulai dua minggu setelah semua peralatan telah selesai
dipasang. Selama masa dua minggu ini Josepine akan membuat berbagai macam kue dan
pastri sebagai bahan latihan untuk para pekerjanya dengan kondisi normalnya toko
berjalan. Bahan-bahan baku untuk satu minggu produksi di perkirakan Rp. 900.000,
sedangkan untuk biaya-biaya lainnya seperti air, listrik, telepon, bensin untuk mobil, dan lain
sebagainya diperkirakan akan menghabiskan Rp. 300.000. Untuk amannya Josepine akan
menyiapkan bahan untuk produksi dua minggu.
Josepine berpikir bahwa setelah dibuka toko ini akan mampu menjual sampai 60% produksi
sehari-hari, dan 40% lainnya akan terjual melalui layanan katering untuk pelanggan yang
dapat membayar dalam waktu dua minggu. Dia memperkirakan bahwa jasa kateringnya ini
akan dimulai sekitar sebulan setelah membuka tokonya.
Josepine harus mengetahui pembayaran-pembayaran masa sebelum operasi dan investasi
operasional awalnya untuk menghitung kebutuhan modalnya dan membuat rencana
bisnisnya secara keseluruhan.
Buatlah jadwal kerja lengkap dengan target-target penting untuk berbagai hal
dimulai dari masa awal mulai sampai menghitung durasi tahap pra-operasi
dan tahap operasi awal.
Gambarkanlah tabel untuk tahap pra-operasi dan sebuah tabel lagi untuk
tahap awal operasi dan hitunglah jumlah pembayaran yang dibutuhkan.
TRANSPARANSI 1
Modul 6: Topik 4
Dana Pra-Operasi (Modal investasi)
Investasi
Spesifikasi
Jumlah
Mesin-Mesin
Oven Listrik
10,000,000
Mesin Penggiling Adonan
3,000,000
Timbangan
500,000
Peralatan Genggam
2,000,000
Kulkas Besar
5,000,000
Mesin Kasir
1,500,000
Meja dan Rak-rak
Bahan kayu jati
1,100,000
Perabot kantor
Bahan kayu jati
1,000,000
Instalasi mesin
Instalasi siap pakai
200,000
Sewa Tempat
Per bulan
800,000
Mobil
Bekas, colt pickup
Asuransi Mobil tahun pertama
Per tahun
Sambungan listrik, Air, Phone
1300 Watt, air PDAM, Telp. Kabel
Jumlah
40,000,000
1,000,000
150,000
68.050.000
TRANSPARANSI 2
Modul 6: Topik 4
Dana Operasional Awal (modal kerja)
PEMBAYARAN
Satuan
Jumlah Operasi
Mingguan/Bulanan
Awal
Gaji Sopir bulan pertama
Per bulan
500,000
Stok Bahan baku
Per bulan
3,600,000
Asuransi Rumah
Per tahun
1,000,000
Perijinan
SIUP
100,000
Pelatihan pegawai
Per paket
900,000
Gaji Bulan pertama
Per bulan
700,000
Gaji pemilik
Per bulan
3,000,000
Lain-lain
Jumlah
300,000
10.100.000
I
TOPIK 5:
II
ALOKASI WAKTU:
III
TUJUAN
•
IV
MEMPEROLEH
DANA
MEMULAI BISNIS
UNTUK
5 Jam
Agar peserta dapat mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan berbagai
sumber modal untuk membuka sebuah bisnis.
DASAR PEMIKIRAN
•
•
Banyak calon pemilik usaha kecil punya ide dan rencana bisnis yang baik.
Namun mereka mungkin mendapati bahwa modal yang dibutuhkan untuk
memulai bisnis mereka tidak tersedia. Akibatnya, banyak usaha kecil tidak
beroperasi. Peserta perlu mengetahui jenis dana yang tersedia untuk calon
pemilik usaha. Perlu ditekankan bahwa persiapan dan perencanaan yang
baik dapat meningkatkan peluang untuk memperoleh modal yang
dibutuhkan.
Seorang wirausaha hampir dapat dipastikan akan menanamkan sejumlah
dana pribadi mereka untuk bisnis ini. Namun ada juga sebagian modal yang
diperlukan untuk mulai mengoperasikan bisnis tersebut diperoleh melalui
kredit. Topik ini akan mengidentifikasi sumber-sumber modal awal yang
potensial dan menawarkan usulan-usulan yang terkait dengan persiapan yang
perlu dilakukan untuk memperoleh pinjaman atau dana kredit.
IV
KEGIATAN
1.
Mintalah peserta latihan membaca LEMBAR KERJA 1 untuk mengetahui jumlah
modal
yang
dibutuhkan
untuk
memulai
suatu
bisnis.
Perlihatkan
TRANSPARANSI 1 dan mintalah peserta latihan membahas ke-6 pertanyaan
yang ada. Mintalah peserta membuat daftar apa saja yang dibutuhkan seorang
pemberi
pinjaman,
menurut
pendapat
mereka
sendiri,
sebelum
mau
meminjamkan uang untuk sebuah usaha. Catatan ini dapat ditulis di papan tulis
dan dibahas di dalam kelas. Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok dan
mintalah mereka melakukan studi kasus di akhir LEMBAR KERJA 1. Mereka
mungkin perlu waktu satu minggu untuk menyelesaikan tugas ini.
2.
Mintalah peserta latihan membaca HANDOUT 1 sebagai informasi DASAR
PEMIKIRAN. Perlihatkan TRANSPARANSI 2 untuk memberi gambaran tentang
aliran dana selama tahun pertama pengoperasian bisnis.
3.
Mintalah peserta latihan membaca HANDOUT 2 sebagai informasi DASAR
PEMIKIRAN. Dengan menggunakan TRANSPARANSI 3, adakan diskusi di
dalam kelas tentang sumber dana untuk membuka usaha kecil dan prosedur
permohonan dana pinjaman untuk usaha.
4.
Gunakan TRANSPARANSI 4 untuk membahas kriteria untuk mengevaluasi
sumber-sumber dana pinjaman untuk usaha.
5.
Gunakan TRANSPARANSI 5 untuk membahas permohonan pinjaman dari
sudut pandang petugas pemberi pinjaman.
6.
Untuk mengkaji modal dan pendanaan hutang, perlihatkan TRANSPARANSI 6
lalu bahas keunggulan dan kelemahan dari beberapa jenis pendanaan.
7.
Undanglah seorang pegawai pemberi pinjaman bank untuk menyampaikan
ceramah di depan kelas. Sebelum kunjungan tersebut, mintalah peserta untuk
menyusun pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada pegawai bank
tersebut. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat dikirimkan sebelumnya ke seorang
pembicara tamu sebagai panduan presentasinya atau digunakan sebagai dasar
untuk mengadakan sesi tanya jawab selama kunjungan tersebut. Bidang-bidang
utama dan pertanyaan tersebut mencakup:
A.
Faktor-faktor paling penting apa saja yang diinginkan pegawai pemberi
pinjaman dalam surat permohonan pinjaman usaha kecil?
B.
Seberapa penting bagi pemohon pinjaman untuk memiliki modal atau
pemilik modal untuk menanamkan modalnya ke bisnis baru tersebut?
C.
Apakah sebagian jenis usaha punya kemungkinan yang lebih besar untuk
memperoleh pinjaman awal ketimbang jenis usaha yang lain? Jika ya,
apakah
perbedaan
tersebut
disebabkan
oleh
jumlah
dana
yang
dibutuhkan untuk membuka bisnis atau oleh tingkat keberhasilannya?
D.
Bagaimana cara seseorang untuk memperoleh modal, taruhlah ia tidak
dapat menyimpan uang dari penghasilannya sekarang?
E.
Sebutkan beberapa pertimbangan penting bagi pemohon sewaktu memilih
bank pemberi pinjaman?
F.
Seberapa besar pengaruh kredit pribadi pemohon terhadap keputusan
pegawai dalam memberikan pinjaman usaha kecil?
HANDOUT 1
Modul 6: Topik 5
Pertanyaan-Pertanyaan Tentang Cara
Memperoleh Modal
1. Dapatkah semua modal yang dibutuhkan dipinjam?
a. Hampir semua lembaga pemberi pinjaman mengharuskan seorang wirausaha
menyediakan sejumlah besar uang yang dibutuhkan untuk memulai suatu bisnis.
Besarnya dana tersebut tergantung dari kondisi pasar dan perekonomian. Namun ada
juga beberapa lembaga pemberi pinjaman atau perorangan yang bersedia mengambil
resiko keuangan untuk suatu bisnis bila pemiliknya tidak punya uang yang ditanamkan
dalam perusahaan tersebut.
b. Dana yang dimasukkan pemilik ke dalam bisnis tersebut disebut modal pemilik. Ini
adalah investasi pemilik dalam bisnis tersebut. Sedangkan meminjam modal yang
dibutuhkan disebut dana kredit atau hutang.
c. Pemberi pinjaman perlu mengetahui apakah pemilik bisnis punya komitmen dan
keterlibatan pribadi. Komitmen pribadi ini mencakup waktu, energi dan dana yang ingin
pemilik kontribusikan untuk bisnis tersebut.
2. Dimana modal pemilik dapat diperoleh?
a. Tabungan pribadi
b. Teman dan keluarga
c. Mitra. Pemilik dapat membentuk sebuah kemitraan dengan satu orang atau lebih untuk
memperoleh modal modal sendiri untuk mulai mengoperasikan bisnis tersebut.
d. Perusahaan, adalah mungkin untuk bergabung ke dalam bisnis tersebut dan menjual
saham untuk menambah modal modal sendirinya.
3. Dimana kita dapat memperoleh dana kredit atau hutang?
a. Bank
b. Lembaga-lembaga keuangan
c. Lembaga-lembaga pemerintah
d. Kredit dagang. Pemasok menyediakan kredit untuk membeli peralatan, inventaris dll.
sehingga bisnis tersebut dapat menghasilkan penjualan sebelum pembayaran jatuh
tempo.
e. Lembaga-lembaga keuangan mikro.
4. Bagaimana cara meningkatkan peluang untuk memperoleh pinjaman, terutama untuk
seorang wirausaha perempuan?
Seorang wirausaha tidak dapat memastikan bahwa mereka akan memperoleh pinjaman
piring, dan peralatan makan. Anda juga perlu membeli atau menyewa gedung; membayar
izin usaha dan izin membuka restoran, serta biaya mencetak menu.
5. Apa itu 4C Kredit
a. Seorang bankir atau petugas pinjaman akan mempertimbangkan 4C kredit sewaktu
mengevaluasi pemohon pinjaman :
−
Character (Karakter) : perilaku pemohon terhadap kredit akan diteliti, termasuk
catatan masa lalu mereka dalam memenuhi kewajiban-kewajiban mereka
−
Capacity (Kapasitas) : Penghasilan pemohon akan diteliti untuk mengetahui
kemampuannya membayar pinjaman tersebut
b.
c.
d.
e.
−
Capital (Modal) : keuangan pribadi pemohon akan diteliti termasuk tabungan dan
harta atau properti pribadi yang lain
−
Conditions (Kondisi) : Kondisi perekonomian masyarakat, negara dan daerah akan
mempengaruhi ketersediaan pinjaman
Calon Pemilik usaha harus menunjukan bahwa mereka memiliki stategi usaha dan
rencana aksi yang akan mengrahkan pada keberhasilan bisnis.
Pemberi pinjaman ingin memastikan bahwa calon pemilik bisnis punya pengalaman atau
pengetahuan di bidang usaha yang diusulkan
Untuk menambah modal modal sendiri dan memperoleh keuangan kredit, rencana yang
realistis dan sudah diteliti dengan baik adalah sangat diperlukan
Seorang wirausaha perempuan perlu diberi informasi, kontak dan peralatan yang penting
untuk mempermudah akses mereka dalam memperoleh kredit
6. Biaya pengoperasian: biaya pengoperasian tetap dibutuhkan sampai ada laba yang cukup
untuk menjaga kelangsungan usaha. Contoh biaya pengoperasian antara lain adalah biaya
untuk inventaris, pasokan, pemasangan iklan, pembayaran upah, pajak, perbaikan dan
perlengkapan, asuransi, sewa bulanan dan utilitas. Setelah restoran dibuka, Anda perlu
mengeluarkan biaya pengoperasian secara teratur. Anda perlu membeli makanan,
membayar upah tukang masak dan pelayan secara rutin, membayar pajak penjualan,
membayar sewa bulanan dan banyak lagi. Adalah penting untuk mengetahui seberapa besar
dana yang dibutuhkan setiap bulan untuk mengoperasikan bisnis.
7. Pengeluaran pribadi: pengeluaran ini mencakup biaya-biaya yang diperlukan untuk
kelangsungan hidup Anda. Anda butuh uang untuk menutup pengeluaran pribadi Anda
seperti untuk membayar sewa atau hipotek, pangan, transportasi, asuransi, sandang, utilitas,
tagihan medis dan hiburan.
Banyak bisnis yang baru berdiri tidak dapat langsung memperoleh keuntungan; bisnis
mungkin butuh waktu satu sampai tiga tahun untuk dapat memperoleh keuntungan. Anda
harus merencanakan semua pengeluaran ini. Mungkin ada orang yang membuka bisnis baru
sambil bekerja di tempat lain, atau pasangan mereka mungkin memperoleh upah dengan
bekerja tetap di tempat lain. Ini akan membantu mengurangi dana yang dibutuhkan untuk
membiayai bisnis tersebut.
LEMBAR KERJA 1
Modul 6: Topik 5
Studi Kasus
Seorang perempuan yang baru lulus sekolah kejuruan memiliki kemahiran yang sangat tinggi
dalam menggunakan dan menerapkan teknologi komputer. Ia ingin membuka warnet (warung
internet) di dekat sekolahnya dimana pelajar dapat bertemu, bergaul dan menggunakan lima
buah komputer yang ingin ia beli untuk warnet tersebut. Ia butuh modal untuk membuka
usahanya ini. Jika Anda sebagai dia, bagaimana Anda merespon pertanyaan-pertanyaan berikut
yang terkait dengan cara memperoleh modal?
1. Seberapa besar biaya yang dibutuhkan untuk membeli lima buah komputer untuk
warnet?
2. Bagaimana ia dapat memperoleh kredit dari toko komputer?
3. Dimana ia dapat memperoleh pinjaman untuk:
(a). Modal modal sendiri?
(b). Pembiayaan hutang?
4. Jika ia harus meminjam ke bank, bagaimana cara meningkatkan peluangnya untuk
memperoleh pinjaman?
5. Seberapa besar modal yang ia butuhkan untuk membiayai warnet?
6. Cari tahu bagaimana prosedur untuk pengajuan pinjaman di
a. Bank
b. Lembaga keuangan lainnya
TRANSPARANSI 1
Modul 6 : Topik 5
1.
Dapatkah semua modal yang dibutuhkan dipinjam?
2.
Dimana kita dapat meminjam modal modal sendiri?
3.
Dimana kita dapat memperoleh kredit atau pembiayaan
hutang?
4.
Bagaimana
kita
dapat
meningkatkan
memperoleh pinjaman?
5.
Apa itu 4 C untuk kredit?
6.
Bagaimana modal tersebut digunakan?
ƒ Biaya pengoperasian awal
ƒ Biaya pengoperasian
ƒ
Pengeluaran pribadi
peluang
untuk
HANDOUT 1
Modul 6: Topik 5
Sumber Keuangan
Banyak calon seorang wirausaha yang memiliki ide dan rencana bisnis yang menjanjikan.
Namun modal yang dibutuhkan untuk merealisasikan rencana-rencana mereka mungkin
tidak selalu tersedia. Akibatnya, banyak usaha kecil yang prospektif akhirnya tidak terwujud.
Pemilik usaha kecil perlu menginvestasikan sejumlah dana pribadinya untuk membuka
usaha mereka. Namun dengan persiapan dan perencanaan yang tepat, pembiayaan dapat
diperoleh dari sumber-sumber lain. Kedua sumber keuangan yang utama untuk membuka
usaha adalah modal sendiri pemilik dan pinjaman dari lembagalembaga pemberi pinjaman.
1. Pembiayaan dari Modal
Sumber utama keuangan Modal untuk sebagian besar seorang wirausaha adalah
tabungan pribadi mereka. Para ahli keuangan mengatakan bahwa setengah dari uang
yang dibutuhkan untuk membuka satu usaha kecil harus berasal dari pemilik. Ini berarti
para pemilik di masa mendatang harus bekerja dan menabung dulu sebelum memiliki
dana yang cukup untuk membuka sebuah usaha.
Sumber keuangan Modal yang populer lainnya adalah dana yang berasal dari sumbersumber lain seperti keluarga, teman, modal ventura, dan bisnis. Namun ada beberapa
hal yang perlu dipertimbangkan. Misalnya, apakah mereka ingin terlibat dalam
pengoperasian bisnis tersebut? Apa yang akan terjadi bila bisnis tersebut tidak berhasil?
Apakah ini akan merusak hubungan Anda?
Sumber pembiayaan Modal juga dapat diperoleh dengan menjual sebagian dari bisnis
tersebut ke salah satu mitra atau lebih. Dengan mitra menanamkan uang mereka, maka
biasanya lebih mudah untuk menambah jumlah dana yang dibutuhkan. Namun para
mitra ini harus dapat bekerjasama dan ini tidaklah mudah. Dikarenakan banyak orang
yang membuka bisnis mereka sendiri ingin mengambil keputusan-keputusan mereka
sendiri, maka kemitraan bukanlah ide yang tepat.
2. Meminjam Uang Dari Lembaga Pemberi Pinjaman
Apabila sumber-sumber modal sendiri tidak cukup, seorang wirausaha punya pilihan lain
yaitu meminjam dari sumber-sumber lain. Para pemberi pinjaman biasanya akan
memberi pinjaman kepada masyarakat yang mereka kenal dan percayai. Para pemberi
pinjaman biasanya bersikap hati-hati dan tidak akan memberi pinjaman bila resikonya
terlalu tinggi. Mereka tidak mau kehilangan uang untuk usaha-usaha yang gagal. Oleh
karena itu, sebagian besar dari pemberi pinjaman akan mengkaji rencana bisnis tersebut
secara seksama. Rencana ini harus menguraikan bagaimana bisnis ini beroperasi,
seberapa besar dana yang dibutuhkan dan bagaimana dana ini digunakan, serta pada
titik mana bisnis ini akan meraih keuntungan.
Sebagian besar masyarakat terpikir tentang bank bila ingin meminjam uang. Namun untuk
usaha-usaha kecil, meminjam uang dari bank tidak selalu mudah. Bank hanya meminjamkan
dana bila resiko kerugian bisnis tersebut sangat rendah. Biasanya mereka hanya
meminjamkan uang kepada pelanggan yang sudah mereka kenal lama. Bila ada seseorang
yang ingin meminjam uang di kemudian hari, maka ia mungkin perlu segera menjalin
hubungan pribadi yang baik dengan bankir lokal.
3. Pertimbangan Sewaktu Mengajukan Permohonan Pinjaman Usaha
Lembaga-lembaga pemberi pinjaman menerapkan prosedur yang berbeda-beda yang harus
dipatuhi pemohon pinjaman. Walaupun lembaga-lembaga ini ingin membantu calon
peminjam, namun mereka harus memastikan pinjamannya akan dilunasi seperti yang
disepakati pihak peminjam. Adalah penting untuk memahami beberapa faktor berikut ini
sebagai bahan pertimbangan sewaktu menilai permohonan pinjaman.
−
Jenis pinjaman: jangka pendek (hingga satu tahun) atau jangka panjang (lebih dari satu
tahun).
−
Tujuan pinjaman: adalah penting untuk memastikan bahwa pemohon tidak akan
menanamkan dana tersebut untuk bisnis ilegal, tidak didukung oleh kebijakan
pemerintah atau tidak memberi keuntungan bagi masyarakat.
−
Nilai kredit dan integritas peminjam. Apakah peminjam dapat dipercaya?
−
Kemampuan: profil bisnis dari pemohon adalah indikator kemampuan seorang
wirausaha untuk mengoperasikan proyek dengan keahlian yang profesional dan
efektivitas. Karakteristik kemampuan dapat membantu pemberi pinjaman untuk
memahami apakah peminjam akan mampu menggunakan pinjaman sesuai dengan
tujuan yang diinginkan.
−
Masa pelunasan: masa pelunasan adalah syarat yang sangat penting dari sisi peminjam
maupun pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman perlu mengetahui apakah masa
pelunasan yang ditawarkan peminjam realistis atau tidak. Pemberi pinjaman dapat
memastikan hal ini melalui proyeksi statistik dan finansial dan memberi usulan kepada
pemohon tentang masa pelunasan yang realistis, serta informasi rinci lainnya misalnya
tentang jumlah angsuran bulanan.
−
Jaminan: jaminan untuk pinjaman tersebut harus dapat diterima pemberi pinjaman.
Walaupun semua persyaratan telah terpenuhi, namun pemberi pinjaman dapat menolak
pemberian pinjaman tersebut bila persyaratan sekuritas dan ketentuan yang diperlukan
pihak bank tidak memadai. Hal ini biasanya terjadi bila mengajukan permohonan
pinjaman untuk yang pertama kalinya.
−
Penjamin: sebagian pemberi pinjaman meminta sekuritas dalam bentuk properti tak
bergerak serta aset dan jaminan yang nyata dari teman-teman.
−
Rencana usaha: ini adalah sarana utama yang digunakan lembaga pemberi pinjaman
manapun untuk memutuskan apakah pemohon pinjaman layak diberi pinjaman.
Rencana usaha memperlihatkan apakah sebuah usaha dapat berjalan atau tidak.
Pemohon pinjaman mungkin akan meminta tenaga ahlinya untuk menyusun rencana
usaha guna membuktikan bahwa pinjaman yang diminta layak dipertimbangkan oleh
organisasi pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman selalu menilai rencana usaha
yang diberikan pemohon dan mengambil kesimpulannya sendiri atau menyusun
studi kelayakannya guna menilai kelangsungan usaha yang diusulkan tersebut.
Aspek yang sangat penting adalah biaya yang dibutuhkan dan arus kasnya. Arus
kas serta proyeksi keuangan dan statistik, akan memperlihatkan apakah proyek
tersebut dapat menghasilkan uang yang lebih banyak daripada pengeluaran.
Hasil-hasil ini akan menunjukkan kepada pihak pemberi pinjaman apakah
pinjaman tersebut aman dan pihak peminjam mampu melunasi hutangnya sesuai
persyaratan yang ditentukan.
−
Pelanggan lembaga pemberi pinjaman punya peluang yang lebih besar sewaktu
mengajukan permohonan pinjaman usaha untuk modal kerja. Bank akan
mempelajari catatan keuangan konsumen tersebut di masa lalu dan catatancatatan keuangan ini dapat membantu pihak bank untuk memutuskan tindakan
apa yang perlu diambil. Apabila pelanggan ingin membuka sebuah usaha, maka
prosedurprosedurnya nyaris sama dengan prosedur yang diterapkan terhadap
pemohon baru. Dengan menyimpan catatan-catatan keuangan tertulis tersebut,
seorang wirausaha akan memiliki bukti tertulis tentang riwayat usahanya di masa
lalu.
Ada beberapa sumber keuangan yang tersedia untuk para seorang wirausaha.
Biasanya, keputusan penting yang perlu diambil adalah menentukan sumber
keuangan mana yang paling cocok dengan kebutuhan mereka saat ini. Pemilihan
sumber keuangan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan mereka biasanya memiliki
dampak yang besar terhadap masa depan usaha mereka.
Menerima pinjaman bank jangka pendek di saat membutuhkan pinjaman jangka
panjang dapat menimbulkan krisis. Menjual sebagian dari usaha tersebut untuk
menambah modal yang seharusnya dipinjam mungkin sangat mahal. Sedangkan
pemberian kredit yang berlebihan mungkin mahal dan dapat menghambat
pengoperasian perusahaan.
Ada banyak peluang terjadinya kesalahan dalam memilih sumber permodalan.
Namun pilihan yang tepat dapat menyediakan modal yang diperlukan dan
membebaskan seorang wirausaha dan biaya dan resiko yang tak perlu atau
kemungkinan hilangnya kontrol atas usaha mereka.
4. Kriteria penilaian sumber pinjaman
Untuk menentukan sumber yang paling tepat untuk menambah modal yang
diperlukan dalam situasi tertentu, kita perlu mempertimbangkan lima pertanyaan
berikut ini.
−
Apa manfaat pinjaman bila dibandingkan dengan biayanya? (biaya)
−
Surnber pinjaman mana yang memiliki tingkat resiko usaha terkecil? (resiko)
Apakah persyaratan yang ditetapkan sumber pinjaman dapat mengurangi
fleksibilitas seorang wirausaha dalam mencari modal tambahan atau dalam
menggunakan modal yang diperoleh dari pengoperasian, menurut penilaian
pemilik? (fleksibilitas)
−
Apakah kontrol pemilik atas usaha tersebut dapat terpengaruh secara negatif?
Apakah hilangnya kontrol tersebut dapat mencegah seorang wirausaha untuk
mengambil keputusan pengoperasian demi kepentingan terbaik dari usaha tersebut?
(kontrol)
−
Sumber-sumber keuangan mana yang tersedia untuk usaha tersebut? (ketersediaan)
Biaya. Biaya pinjaman biasanya diukur dari dampaknya terhadap penghasilan pemilik
sekarang, dan bukan oleh pengeluaran yang lebih besar dari usaha tersebut.
Pertimbangkan perusahaan yang memutuskan apakah meminta pinjaman sebesar Rp.
200.000.000,- dengan bunga 10% atau menjual 25% sahamnya untuk memperoleh
tambahan modal sebesar Rp. 200.000.000,-. Bisnis ini diharapkan membayar bunga
sebesar Rp. 20.000.000,- per tahun atas pinjaman tersebut dan ini akan mengurangi total
penghasilan bersihnya sebesar Rp. 20.000.000,-, tidak termasuk pajak. Apabila usaha ini
diperkirakan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 300.000.000,-, maka pengeluaran
bunganya akan memotong keuntungan tersebut menjadi Rp. 280.000.000,-.
Sedangkan untuk alternatif modal sendiri, penghasilan bersihnya tetap Rp. 300.000.000;
karena tidak ada pengeluaran untuk bunga. Namun hanya Rp. 225.000.000,- yang akan
diterima para pemilik karena Rp. 75.000.000,- (Rp. 300.000.000 x 25%) merupakan
partisipasi para pemegang saham yang baru. Oleh karena itu, penghasilan bisnis dalam
alternatif modal sendiri akan lebih tinggi, tapi partisipasi para pemilik yang ada adalah
lebih rendah.
Setiap sumber permodalan memiliki biayanya sendiri. Sumber dana internal seperti dana
yang diperoleh dari penjualan atau likuidasi aset dapat menimbulkan kerugian
penghasilan akibat hilangnya inventaris atau biaya pengoperasian yang lebih besar bila
mesin harus dijual untuk memperoleh dana. Dalam mengambil suatu keputusan, adalah
penting untuk mempertimbangkan semua biaya terkait untuk setiap sumber keuangan.
Resiko. Ada beberapa jenis resiko yang terkait dalam upaya untuk menambah modal.
Pemakaian kredit dagang dapat menimbulkan ketidak puasan pemasok dan mungkin
akan merugikan posisi kredit Anda. Karena uang pinjaman harus dikembalikan bersama
bunganya, maka modal hutang adalah hutang atas arus kas usaha tersebut yang harus
dipenuhi guna menghindari kelalaian. Kelalaian dapat mengakibatkan adanya beberapa
tindakan seperti hilangnya jaminan atau bangkrut. Sumber dana satu-satunya yang tidak
melibatkan resiko terhadap usaha adalah modal modal sendiri, karena investor modal
sendiri, dan bukan usaha tersebut, adalah pihak yang menanggung resikonya.
Fleksibilitas. Ketergantungan penuh pada laba untuk memenuhi kebutuhan modal dapat
mengakibatkan suatu bisnis menjadi terlalu berhati-hati dalam menambah kredit atau
membeli inventarisnya. Pembatasan-pembatasan ini dapat menimbulkan kerugian
penjualan. Pemakaian kredit dagang sebagai sumber permodalan utama dapat membuat
suatu bisnis sangat tergantung pada beberapa pemasok dan tidak dapat memperoleh
keuntungan dari harga yang lebih tinggi dari pemasok-pemasok lainnya.
Kontrol. Pemakaian dana internal dan kredit dagang kemungkinan besar akan
berdampak pada pengendalian bisnis pemilik yang ada. Investor modal sendiri biasanya
memiliki hak untuk mengawasi pengoperasian bisnis tersebut. Pemberi piminjam
biasanya tidak ikut berpartisipasi dalam urusan bisnis dan tidak berhak secara hukum untuk
memberikan suara dalam urusan perseroan terbatas, yang umumnya dilakukan pemegang
saham.
Ketersediaan. Biasanya suatu bisnis mungkin terbatas kemampuannya untuk menambah
modal dikarenakan kurangnya ketersediaan sumber dana yang sesuai. Tanpa memandang
sumber dana yang dianggap paling sesuai, usaha tersebut hanya memiliki akses ke sumbersumber keuangan yang ada.
Menimbang faktor-faktor penilaian. Setiap sumber permodalan yang dipertimbangkan
perlu dievaluasi dalam hal biaya, resiko, fleksibilitas, pengawasan dan ketersediaannya.
Sumber-sumber mana yang paling penting? Mana yang paling kurang penting? Jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan ini tergantung situasi yang ada. Dalam banyak hal, ketersediaan
mungkin merupakan hal yang paling penting. Namun dalam hal lain, biaya mungkin faktor
yang penting. Keputusan hanya dapat diambil melalui penilaian yang seksama dari sang
pemilik setelah mengumpulkan dan menganalisa semua faktor terkait.
5. Pertimbangan pemberi pinjaman
Biasanya petugas pemberi pinjaman bank menolak permohonan pinjaman. Hal yang
terpenting dalam benak pemberi pinjaman adalah pertanyaan: "apakah perusahaan ini
mampu membayar kembali pinjaman yang akan diberikan?" pemberi pinjaman dapat
menolak pinjaman bila pemilik menyusun permohonan pinjaman secara tergesa-gesa atau
karena tertekan. Akibatnya, petugas pemberi pinjaman mencium adanya ketidakstabilan dan
kurangnya perencanaan dalam keterangan yang diberikan pemilik usaha tentang bisnisnya.
Apabila permohonan pinjaman dan seorang wirausaha ternyata ditolak, maka pemohon
pinjaman harus menerima penolakan tersebut dengan lapang dada dan berupaya
menghapus kelemahannya sebelum mengajukan permohonan pinjaman baru di masa
mendatang.
Pertanyaan-pertanyaan tentang Pinjaman
Pemberi pinjaman perlu jawaban atas beberapa pertanyaan terkait untuk mengetahui
apakah peminjam mampu membayar kembali pinjaman tersebut. Salah satu dari
pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah "Bagaimana cara peminjam menggunakan dana
tersebut?"
Apa jenis pinjaman? Sebelum mengajukan permohonan pinjaman, tentukan terlebih dahulu
jenis pinjaman apa yang dibutuhkan. Bisnis menggunakan empat jenis dana pinjaman dalam
pengoperasiannya. Jenis pinjaman tersebut tergantung dan tujuan pengajuan pinjaman
tersebut.
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
Kredit dagang. Jenis dana ini tidak dipinjam. Ini adalah dana yang Anda pinjam dari
pemasok bila Anda diperbolehkan mengambil barang inventaris dengan rekening
terbuka. Kemampuan Anda membayar hutang dapat dibuktikan melalui catatan
pembayaran kredit Anda di masa lalu.
Kredit jangka pendek. Bank dan pemberi pinjaman lain menyediakan jenis dana
ini untuk membeli inventaris atas beberapa alasan tertentu, misalnya membeli
inventaris untuk musim penjualan berikutnya. Pinjaman-pinjaman seperti ini
dicairkan sendiri karena mereka menghasilkan uang dari penjualan. Kredit jangka
pendek harus dilunasi dalam waktu kurang dari satu tahun.
Kredit jangka panjang. Pinjaman untuk jangka waktu lebih dari satu tahun
digunakan untuk ekspansi atau modernisasi usaha. Pinjaman-pinjaman ini dilunasi
melalui akumulasi keuntungan. Biasanya pinjaman jenis ini berupa hipotik atau
surat hutang.
Modal pemilik. Jenis dana ini tidak untuk dilunasi. Investor menyediakan uang
kas untuk usaha tersebut dengan imbalan saham kepemilikan dalam perusahaan
tersebut.
Banyak pemilik tidak mengetahui perbedaan antara keempat jenis dana ini. Perlu
diingat bahwa dana yang dipinjam untuk tujuan yang bersifat sementara harus
digunakan untuk bidang-bidang usaha yang menghasilkan keuntungan dan akan
dilunasi dari pengoperasian usaha tersebut. Dana modal sendiri adalah dana yang
akan tetap dalam bisnis tersebut dan menambah aset bersih sang pemilik.
Apakah penjualan memadai? Apakah pinjaman yang diminta adalah untuk
meningkatkan volume penjualan, membeli stok barang tambahan dengan volume
besar yang mungkin punya potensi yang Iebih besar atau untuk sekedar menciptakan
citra baru perusahaan melalui kampanye iklan secara keseluruhan?
Bagaimana posisi piutang bisnis tersebut? Piutang adalah dana yang belum diterima
dan sudah lama. Akibatnya, apakah usaha tersebut butuh uang untuk membawa
rekening lama?
Apakah marjin keuntungan memadai? Apakah ada banyak transaksi tapi
keuntungannya minim? Ini mungkin menunjukkan bahwa pengeluaran bisnis
tersebut tidak terkendali. Apakah pasar tidak memadai? Bagaimana rencana
pelunasan hutang? Apakah perkiraan tentang pemasukan dan pengeluaran kas
realistis?
Pemberi pinjaman akan mengkaji secara seksama arus kas bisnis tersebut untuk
menentukan apakah pemilik menyediakan uang kas yang cukup untuk memenuhi
kewajiban-kewajibannya. Pemberi pinjaman juga perlu memastikan bahwa uang kas
yang dibutuhkan untuk modal kerja tidak akan digunakan bisnis tersebut untuk bidang
bidang modal sendiri lain sehingga mengurangi uang kas yang tersedia.
TRANSPARANSI 1
Sumber Keuangan
Keuangan Modal sendiri
− Tabungan pribadi
− Pinjaman keluarga dan teman-teman
−
Mengajak seorang mitra atau lebih
Meminjam dari Lembaga-lembaga pemberi pinjaman
Pertimbangan dalam memohon pinjaman usaha
− Jenis pinjaman
− Tujuan pinjaman
− Nilai kredit dan integritas
− Kemampuan
− Masa pembayaran
− Sekuritas
− Penjamin
− Fleksibilitas proyek
−
Status konsumen di bank
Modul 6: Topik 5
TRANSPARANSI 4
Modul 6: Topik 3
Kriteria Dalam Mengevaluasi Sumber Pinjaman
− Biaya
− Resiko
− Fleksibilitas
− Kontrol
− Ketersediaan
−
Menimbang kriteria evaluasi
TRANSPARANSI 4
Modul 6: Topik 3
Pertimbangan Pemberi Pinjaman
1.
Apakah
perusahaan
mampu
membayar
kembali
pinjaman
tersebut?
2.
Bagaimana cara membayar kembali pinjaman tersebut?
3.
Bagaimana cara peminjam menggunakan pinjaman tersebut?
4.
Apa jenis dana yang dibutuhkan?
5.
ƒ
Kredit dagang
ƒ
Kredit jangka pendek
ƒ
Kredit jangka panjang
ƒ
Keuangan modal sendiri
Apakah penjualan perusahaan tersebut cukup besar untuk
memperoleh keuntungan agar dapat membayar kembali pinjaman
tersebut?
TRANSPARANSI 5
Modul 6 : Topik 5
SUMBER KEUANGAN BERASAL DARI
MODAL DAN HUTANG
JENIS DANA
KEUNGGULAN
KEKURANGAN
Modal Pemilik
Menggunakan Tabungan −
Semua laba disimpan.
Pribadi
Mengurangi
−
−
jumlah −
hutang.
Peluang rugi.
Membutuhkan pengorbanan
pribadi.
−
Resiko kerugian
−
memberi motivasi untuk
pemakaian tabungan untuk
mencapai sukses.
investasi lain.
−
−
Hilangnya
laba
akibat
Memperlihatkan niat baik
kepada pemberi pinjaman
potensial.
Mengajak
teman-teman −
dan keluarga
Membawa
masuk
uang −
kas yang lebih banyak.
−
Dapat
meminjam
−
dana
Kehilangan sebagian laba.
Kehilangan
sebagian
kepemilikan usaha.
yang lebih besar.
−
Resiko
keuangan
ditanggung bersama.
Membentuk Kemitraan
−
−
−
Sumber dana kas mudah −
Resikonya adalah merusak
didapat.
hubungan pribadi.
Kurangnya tekanan atau −
Dapat
pembatasan.
keterlibatan
Pengaturan
secara informal.
dilakukan
mendorong
usaha
tidak diinginkan.
yang
JENIS DANA
Membentuk
KEUNGGULAN
Perseroan −
Terbatas
−
KEKURANGAN
dana
kas −
bertambah besar.
−
Jumlah
Resiko
keuangan
Kehilangan sebagian laba.
Kehilangan sebagian kontrol
dan kepemilikan usaha.
ditanggung bersama.
−
Kewajiban
legal
berkurang.
Mendirikan Koperasi
−
Tabungan pajak.
−
Kurang
mampu −
−
mengkombinasikan
−
Laba dibagi bersama.
Pengambilan
sumber keuangan.
keuangan
Resiko
bersama.
keuangan
keputusan
dilakukan
ditanggung bersama.
Bekerjasama
dengan −
lembaga-lembaga
keuangan
Didirikan untuk membantu −
Mendorong
usaha-usaha kecil.
bisnis.
perluasan
−
Menyediakan pinjaman.
Segala bentuk
−
Relatif mudah didapat.
Pinjaman
−
Kontrol dan kepemilikan −
Resikonya laba di masa
usaha
mendatang tidak mencakup
HUTANG
−
dapat
dipertahankan.
−
Dapat
dibayar
pembayaran hutang.
kembali −
Mudah disalahgunakan dan
dalam jangka waktu yang −
digunakan
lebih lama.
berlebihan.
−
Dapat menyimpan uang.
−
Biaya
dapat
−
dikurangi
pajak.
−
Biaya bunga tinggi.
Inflasi
secara
Informasi keuangan rahasia
harus dibagi kepada orang
lain.
memungkinkan −
pembayaran
hutang
Pemberi
pinjaman
menerapkan
dengan biaya yang lebih
atau
restriksi
murah.
peminjam.
dapat
pembatasan
terhadap
I
TOPIK 6: MENJALANKAN BISNIS
II
ALOKASI WAKTU:
III
TUJUAN
•
IV
Agar peserta dapat mengetahui keunggulan dan kekurangan dari
bisnis yang sudah berjalan dibandingkan membuka bisnis baru.
pembelian
DASAR PEMIKIRAN
•
V
2 Jam
Seorang wirausaha kemungkinan dihadapkan pada pilihan apakah membuka
bisnis baru atau membeli bisnis yang sudah berjalan. Peserta perlu mengetahui
keunggulan dan kekurangan kedua alternatif ini untuk menjadi seorang wirausaha.
KEGIATAN
1. Mintalah peserta latihan membaca dan membahas HANDOUT 1. Gunakan
TRANSPARANSI 1 untuk membahas keunggulan dan kekurangan membeli bisnis
yang sudah berjalan.
2. Gunakan TRANSPARANSI 2 untuk membahas keunggulan dan kekurangan
membuka bisnis baru.
3. Gunakan TRANSPARANSI 3 untuk membahas keuntungan dan kerugian menjadi
pemegang waralaba
4. Bagilah peserta latihan menjadi empat kelompok. Mintalah mereka membahas:
a. Keunggulan membuka restoran baru.
b. Kelemahan membuka restoran baru
c. Keunggulan membeli restoran yang sudah berjalan
d. Kelemahan membeli restoran yang sudah berjalan
e. Keuntungan membuka restoran baru sebagai pemegang waralaba
f. Kerugian membuka restoran baru sebagai pemegang waralaba
Mintalah masing-masing kelompok menyajikan keunggulan atau kelemahan masingmasing pilihan yaitu membuka restoran baru atau membeli restoran yang sudah ada
kepada peserta lain di dalam kelas.
5. Minta peserta untuk membaca HANDOUT 2, ajak mereka diskusi tentang beberapa
prinsip bisnis yang penting
HANDOUT 1
Modul 6: Topik 6
Membeli Bisnis yang Sudah Berjalan
vs
Membuka Bisnis Baru
1. Membeli Bisnis Yang Sudah Berjalan
Jika seseorang belum pernah punya bisnis, membeli dan mengoperasikan bisnis yang
sudah berjalan dapat memberi banyak keuntungan seperti misalnya sudah tersedianya
konsumen dan prosedur bisnis, pekerja trampil, inventaris dan tempat usaha serta
reputasi di pasaran.
Ada banyak pertanyaan yang perlu diajukan calon seorang wirausaha tentang bisnis
yang akan dijual:
−
Mengapa saya ingin membeli bisnis ini?
−
Mengapa pemiliknya ingin menjual bisnis ini?
−
Apakah bisnis ini punya masa depan yang baik dengan kondisi yang ada dan
bagaimana cara pengoperasiannya?
−
Apakah saya akan senang mengoperasikan bisnis ini?
−
Apakah saya punya ketrampilan?
Pertanyaan tentang harga adalah pertanyaan yang sulit. Pertimbangkan apakah
harganya sudah sesuai dengan apa yang Anda inginkan.
−
Apakah harganya sudah termasuk lahan dan bangunan?
−
Apakah sudah termasuk saham, perabotan dan peralatannya?
−
Apakah Anda membeli nama bisnis tersebut dan hak untuk menggunakan nama
tersebut selama-lamanya?
−
Apakah Anda membayar pemilik bisnis tersebut supaya ia tidak mendirikan bisnis
lain di dekat lokasi tersebut?
Ada beberapa cara untuk menentukan harga sebuah usaha. Dengan membandingkan
bisnis-bisnis serupa, Anda akan memperoleh "gambaran" tentang harga yang patut
dibayarkan. Namun berapapun jumlah yang Anda bayarkan, jumlah tersebut
merupakan investasi Anda untuk bisnis baru tersebut.
1. Membuka Bisnis Baru
Sebagian besar masyarakat yang ingin menjadi seorang wirausaha menganggap
sistem pendekatan terbaik adalah dengan membuka bisnis baru mereka sendiri dan
bukan membeli bisnis yang sudah berjalan. Sistem pendekatan ini memberi tingkat
kepuasan yang besar kepada pemilik bisnis. Ini juga berarti mengambil resiko yang
relatif tinggi dibandingkan membeli bisnis yang sudah berjalan.
Membuka bisnis baru berarti mengalokasikan banyak waktu untuk menyusun
perencanaan dan meneliti potensi pasar untuk barang atau jasa yang akan
ditawarkan bisnis baru tersebut.
2. Menjadi Pemegang Waralaba
Waralaba adalah suatu sistem dimana seorang pemilik waralaba telah
mengembangkan dan melaksanakan suatu bisnis yang ia tawarkan untuk direplika
oleh pemegang waralaba.
Pemegang waralaba membuka suatu bisnis dengan menggunakan gagasan bisnis
dari pemilik waralaba dengan membayarkan sejumlah uang. Ia kemudian akan
mendapatkan pelatihan, konsep pemasaran, merek, dan produk serta jasa itu sendiri.
Ia juga mendapat jaminan bahwa tidak akan ada pemegang wiralaba lain dari
pemberi waralaba tersebut akan mempunyai hak untuk melakukan bisnis di wilayah
yang sama.
Semua elemen ini ditetapkan dalam suatu kontrak waralaba yang mengikat kedua
belah pihak. Wiralaba mengurangi resiko karena produknya sudah dikenal dengan
baik oleh masyarakat; namun di pihak lain hal ini mengurangi kapasitas pengambilan
keputusan kewirausahaan dan mengecilkan marjin keuntungan karena suatu biaya
atau beberapa persen dan hasil penjualan harus dibayarkan kepada pemilik
waralaba.
TRANSPARANSI 1
Modul 6: Topik 6
Keunggulan dan Kekurangan Berjalan
Keunggulan
Kekurangan
− Resiko minim
− Barang atau jasa mungkin
sedang
mengalami
kemunduran di pasaran
− Kebebasan
pribadi
yang
besar
− Potensi
pertumbuhan
terbatas
− Arus kas sudah ada
− Hutang atau saham mungkin
terlalu tinggi
− Hubungan dengan pemasok
dan bank sudah terjalin
sudah usang
− Barang atau jasa sudah ada,
dengan
konsumen,metoda
pengoperasian,
staf
− Barang dagangan mungkin
dan
− Penjual
menyembunyikan
menjual
bisnis
nama perusahaan
mungkin
alasan
perusahaannya:
mungkin
sedang
mengalami kemunduran
− Selama
beberapa
tahun
terakhir ini
− Lokasi
strategis
mungkin
sangat
− Bisnis
mungkin
memiliki
reputasi yang buruk di sekitar
lokasi tersebut.
− Lokasinya
strategis
mungkin
tidak
TRANSPARANSI 2
Modul 6: Topik 6
Keunggulan dan Kekurangan
Membuka Bisnis Baru
Keunggulan
•
Kekurangan
Pengeluaran
dan
pengoperasian
biaya
•
awalnya
Kebebasan
mendirikan
perusahaan baru adalah
lebih rendah
•
Resiko
besar
pribadi
lebih
•
Besar
Membutuhkan
perencanaan pribadi dan
bisnis yang besar
•
Kemampuan untuk masuk
ke
pasar
baru
memperkenalkan
•
dan
dicari dulu dan menjalin
produk
hubungan
Baru
•
baik
dengan
konsumen
Kemampuan
mengubah
Konsumen mungkin harus
untuk
praktek
•
bisnis
Persaingan ketat dengan
bisnis-bisnis yang sudah
atau mengganti arah bisnis
ada
secara cepat
•
Pengoperasian bisnis baru
dapat diterapkan sejak awal
•
Mungkin
sulit
mencari
sumber dana untuk masa
pengoperasian awal yang
lama
TRANSPARANSI 3
Modul 6: Topik 6
Keuntungan dan Kerugian Menjadi Pemegang
Waralaba
Keunggulan
•
Kerugian
Mengurangi resiko pada tahap
•
awal
Lebih
sedikit
pengambilan
kekuasaan
keputusan
kewirausahaan
•
Biaya investasi awal diketahui
•
dengan jelas
•
Biaya waralaba mengurangi
keuntungan
Pengenalan pasar yang baik
•
akan barang atau jasa
Tidak
ada
untuk
kemungkinan
memperkenalkan
produk baru dari Yang lain
pemasok
•
Konsep
pemasaran
sudah terbukti
yang
•
Ketergantungan yang tinggi
kepada pemilik Waralaba
Download