9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Komunikasi adalah sebuah proses interaksi untuk berhubungan dari satu pihak ke pihak lainnya, yang pada awalnya berlangsung sangat sederhana dimulai dengan sejumlah ide-ide yang abstrak atau pikiran dalam otak seseorang untuk mencari data atau menyampaikan informasi yang kemudian dikemas menjadi sebentuk pesan untuk kemudian disampaikan secara langsung maupun tidak langsung menggunakan bahasa berbentuk kode visual, suara, atau tulisan. Pengertian komunikasi secara ilmiah dapat juga diartikan sebagai proses penyampaian pesan atau informasi dari si pengirim pesan (komunikator) kepada si penerima pesan (komunikan) dengan menggunakan simbol atau lambang tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung (menggunakan media) untuk mendapatkan suatu umpan balik (feed back)9. Proses terjadinya komunikasi dimulai dari pikiran orang yang akan menyampaikan pesan atau informasi, yang kemudian dilambangkan, baik berupa ucapan atau isyarat, proses selanjutnya dengan melakukan transmisi berupa media dan perantara atau channel, hingga pesan dapat diterima oleh komunikan. Onong Uchjna Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006. 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 Definisi komunikasi secara umum yaitu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Berikut ini adalah beberapa definisi dari komunikasi : 1.Menurut Poedjawijatna dan Hattakomunikasi adalah “ Ilmu yang mempelajari usaha penyampaian pesan antar manusia “10 2.Menurut Hovlan, Janis dan Keley komunikasi adalah “ Suatu proses melalui seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk katakata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya “11 3.Tubbs dan Moss mendefinisikan komunikasi sebagai “ Proses penciptaan makna antara dua orang atau lebih ”12 Dari uraian-uraian diatas, periset mengamati bahwa yang di maksud dengan komunikasi adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang dalam proses penyampaian pesan menjadi sebuah informasi kepada orang lain dengan berdasarkan proses komunikasi secara primer. Sedangkan komunikasi 10 Dani Vardiansyah, Drs., M.Si, Pengantar Ilmu Komunikasi, Ghalia Indonesia, Bogor, 2004, hal: 8 Sasa Djuarsa Sendjaja, Ph.D, Pengantar Komunikasi, Universitas terbuka, Depdikbud, Jakarta, 1999, hal: 7. 12 Deddy Mulyana, M.A, Ph.D, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hal: 59. 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 secaraprimer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media.13 Segala aktivitas komunikasi melibatkan Delapan (8) elemen seperti yang dijelaskan berikut ini :14 1. Sumber (Source), sumber atau pengirim adalah orang atau kelompok orang (misalnya sebuah perusahaan) yang memiliki pemikiran (ide, rencana penjualan) untuk disampaikan kepada orang lain. 2. Penerjemah (Encoding), adalah suatu proses menerjemahkan pemikiran kedalam bentuk-bentuk simbolis. Sumber tersebut memilih tanda-tanda spesifik dari berbagai kata, struktur kalimat, simbol dan unsur non verbal yang amat luas pilihannya untuk menerjemahkan sebuah pesan sehingga dapat dikomunikasikan dengan efektif kepada khalayak sasaran. 3. Pesan (Message), adalah suatu ekspresi simbolis dari pemikiran sang pengirim. Dalam komunikasi pemasaran, pesan dapat berbentuk sebuah iklan, sebuah presentasi penjualan, sebuah rancangan kemasan, berbagai petunjuk di tempat-tempat pembelian, dan sebagainya. 13 Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung 2002, hal: 29-30. 14 Shimp, terjemahan oleh Revyani Sjahrial, SE (2003: 163 – 165) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 4. Penyampaian Pesan (Message channel), adalah suatu saluran yang dilalui pesan dari pihak pengirim, untuk disampaikan kepada pihak penerima. Perusahaan menggunakan media elektronik dan media cetak sebagai saluran untuk menyampaikan pesan iklan kepada pelanggan secara langsung melalui wiraniaga, melalui telepon, dan secara tidak langsung melalui berita dari mulut ke mulut. 5. Penerima (Receiver), adalah orang atau kelompok orang yang dengan mereka pihak pengirim berusaha untuk menyampaikan ide-idenya. Dalam komunikasi pemasaran, penerima adalah pelanggan dan calon pelanggan suatu produk atau jasa perusahaan. 6. Interpretasi (Decoding), adalah melibatkan aktivitas yang dilakukan pihak dalam menginterpretasi atau mengartikan pesan pemasaran. 7. Gangguan atau Distorsi (Noise), adalah sebuah pesan yang melintas dalam suatu saluran dipengaruhi oleh stimulus-stimulus eksternal yang mengganggu. Stimulus ini mengganggu penerimaan pesan dalam bentuk yang murni dan orisinil. 8. Umpan Balik (Feedback), memungkinkan sumber pesan memonitor seberapa akurat pesan yang disampaikan dapat diterima. Umpan balik memungkinkan sumber untuk menentukan apakah pesan sampai pada target secara akurat atau apakah pesan tersebut perlu diubah untuk memberikan gambaran yang lebih jelas di benak penerima. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 2.2 Komunikasi Pemasaran Pemasaran (marketing) adalah mengindentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.15 Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran.16 Namun bila kita bertanya kepada orang secara umum mengenai definisi komunikasi pemasaran, mungkin mereka akan menjawab proses komunikasi penjualan dan semua kegiatan yang terjadi dengan iklan dan penjualan. Menurut kacamata penulis, komunikasi pemasaran adalah sebuah proses penyampaian pesan dari suatu perusahaan sebagai komunikator yang dimana pesannya mengandung informasi, membujuk, dan mengingatkan konsumen sebagai komunikan akan produk yang di pasarkan oleh perusahaan sebagai komunikator. Komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya. 17 Hal ini terjadi karena tidak ada konsumen yang mendapatkan sebuah produk atau 15 16 Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 2009. Hal 5 Shimp, Terence A. Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Edisi ke-5, Jilid 1. Erlangga, Jakarta 2003. Hal : 4 Ibid 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 jasa tanpa memberikan seuatu yang bernilai sebagai alat tukar untuk mendapatkan produk atau jasa yang diinginkan. Dengan adanya proses komunikasi menjadikan sebuah produk atau jasa berbeda dengan produk dan jasa lainnya. Sehingga konsumen akan tertarik untuk mencoba, membeli, dan loyal terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Keinginan seorang konsumen akan produk barang atau jasa menarik perhatian pemasar, sehingga mereka menggunakan daya membujuk konsumen untuk melakukan pembelian. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran atau marketing mix, yaitu suatu strategi yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang dapat meliputi penetapan rencana dan mengetahui serta menghasilkan pelayanan atau penyajian produk yang memuaskan pada suatu segmen pasar tertentu dimana segmen pasar tersebut telah dijadikan pasar sasaran untuk produk yang telah diluncurkan guna menarik konsumen melakukan pembelian.18 Bauran pemasaran terdiri dari empat komponen yang dikenal dengan istilah 4P, yaitu product (pemenuhan produk), price (penetapan harga), place(penempatan), dan promotion (mempromosikan produk) yang juga berlaku untuk pemasaran melalui internet.19 Strategi pemasaran dengan basis bauran pemasaran digunakan untuk menggunakan daya membujuk konsumen agar melakukan pembelian dengan 18 Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 2009. Hal 35 Ibid. 33 19 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 langkah-langkah segmentasi, penetapan target, dan positioning yang dijadikan sebagai dasar perencanaan pemasaran.20. Jenis-jenis Model Komunikasi Pemasaran Kennedy dan Soemanagara berpendapat, ada lima model komunikasi dalam pemasaran, yaitu: 1. Iklan (Advertising) Iklan (Advertising) adalah komunikasi massa melalui media surat kabar, majalah, radio, televisi, dan media lain atau komunikasi langsung yang didesain khusus untuk pelanggan antar bisnis (bussiness-to-bussiness) maupun pemakai akhir. 2. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi penjualan terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya aksi pembelian suatu produk yang cepat atau terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat. 3. Hubungan Masyarakat (Public Relation) Hubungan masyarakat yaitu sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. 4. Penjualan Perorangan (Personal Selling) Penjualan perorangan yaitu suatu bentuk komunikasi langsung antara seorang penjual dengan calon pembelinya (person-to-person Ibid. 28 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 communication).Dalam hal ini, penjual berupaya untuk membantu atau membujuk calon pembeli untuk membeli produk yang ditawarkan. 5. Penjualan Langsung (Direct Selling) Penjualan langsung adalah upaya perusahaan atau organisasi untuk berkomunikasi secara langsung dengan calon pelanggan sasaran dengan maksud untuk menimbulkan tanggapan dan atau transaksi penjualan. 2.3 Proses komunikasi dalam periklanan Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari aat menciptakan informasi sampai dipahami informasi oleh komunikan. Komunikasi adalah suatu proses, suatu kegiatan yang berlangsung. Proses komunikasi mempunyai dua peninjauan dari proses komunikasi dalam persfektif psikologis dan proses komunikasi dalam persfektif mekanistis. Proses komunikasi mekanistis dapat di klasifikasikan menjadi proses komunikasi secara primer dan secara sekunder :21 a. Proses komunikasi secara primer, adalah proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu lambang (symbol) sebagai media atau saluran. 21 Prof. OnongUchjanaEffendy, M.A ilmu, teoridanfilsafatkomunikasi. Bandung, PT. Citra AdityuaBakti. 2003. Hal 33-38 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 b. Proses komunikasi secara sekunder, adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang media pertama. Proses dari penyebaran informasi pertama kali hingga ke fase menggerakan komunikan untuk bertindak, merupakan suatu proses dari tarafexposemelalui taraf persepsi hingga bertindak melalui beberapa jenis proses yaitu :22 a. Cognitivecomponent atau komponen rasional berdasarkan pemikiran dan penilaian rasional tentang apa yang dianjurkan oleh komunikan b. Affective compenent atau komponen perasaan (emotional) sebelum mengambil keputusan terakhir terhadap isi pesan c. Connotative and motivational component atau penilaian berdasarkan khusus dari isi pesan, sebagaimana disajikan oleh komunikator. Berdasarkan inilah dikatakan bahwa iklan merupakan suatu kegiatan appeal atau usaha menarik perhatian yang positif terhadap komunikator atau mungkin juga negatif terhadap saingan. Dan inti periklanan adalah menemukan idean relavan untuk komunikan, sehubungan dengan isi kegunaan pesan, pesan yang disebar melalui pesan/iklan untuk komunikan haruslah merupakan23 : 22 Robert V. Zacher : Advertising techniques and management, Ricard D. Irwin Inc. Illionois, 1961, hal 123 23 Lucas dan Britt : Op. Cithal 199 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 a. pemberian informasi yang baru atau pelengkap terhadap informasi mengenai isi iklan yang telah dimilikinya. b. Informasi yang baru, dapat membantu komunikan untuk mengadakan organisasi dan reorganisasi pemikiran dan data yang telah dimiliki, sehingga pilihan komunikan jatuh pada informasi terakhir 2.3.1 Pengertian Iklan Iklan atau advertising dapat diklasifikasikan sebagai “any paid form of nonpersonal communication about on organization, product, service, or idea by an identifed sponsor” ( setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, service, atau ide yang dibayar oleh sponsor yang diketahui). Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling bnayak di bahas orang, hal ini kemungkinan karena adanya daya jangkauan yang luas24. Pertama iklan di media massa dinilai efesien dari segi biaya untuk mencapai audien dalam jumlah besar. Iklan di media massa dapat digunakan untuk menciptakan citra merek dan daya tarik simbolis bagi suatu perusahaan merek iklan dapat diartikan sebagai berita pesan (untuk mendorong, membujuk) kepada khalayak/orangt ramai tentang benda atau jasa yang di pasang di dalam media massa, seperti surat kabar/koran, majalah dan media elektronik seperti radio, televisi dan internet. 24 Ralph S. Alexander, ed, Marketing Definition, American Marketing Association, Chicago 1965. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 Dan iklan adalah segala bentuk presentasi non pribadi dan promosi gagasan barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar 25 . Untuk mendapatkan citra produk yang terbaik biasanya tercipta melalui kegiatan – kegiatan periklanan. Dan juga segmen pasar yang dipilih sangat menentukan media iklan yang diluncurkan atau media yang harus dipilih 2.3.2 Tujuan Dan Fungsi Iklan Tujuan pertama dari kegiatan iklan adalah26 : a. Menyadarkan komunikan dan memberikan informasi tentang suatu barang, jasa atau idea b. Menimbulkan dalam diri komunikan suatu perasaan suka akan barang, jasa atau pun idea yang disajikan, dengan memberikan preferensi kepadanya c. Meyakinkan komunikan akan kebenaran tentang apa yang dianjurkan dalam iklan dan karenanya menggerakannya untuk berusahan memiliki atau menggunaka barang/jasa yang dianjurkan. Adanya teknik promosi penjualan mamaupun periklanan, dapat disimpulkan fungsi kedua unsur ini bertujuan : mancapai pembeli/pemakai barang/jasa sebagaimana diharapkan oleh komunikator. Fungsi ini dapat ditinjau dari segi komunikator antara lain27: a. menambah pemakai generasi baru dalam penggunaan barang dan jasa Kotler 2003 hal 277 25 26 CrawFord: Op. Cit. Hal 122 Otto Kleper: Advertising Procedurse, 4 ed. Prentice Hall, New Jersey, 1950, Hal 39-40 27 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 b. memberi suatu kesempatan luar biasa apabila menggunakan barang/jasa yang dianjurkan c. memberi suatu pelayanan khalayak (berupa penyebaran informasi) d. memperkuat situasi komunikator pasaran (barang, jasa atau idea 2.4 Terpaan Iklan Pandangan bahwa individu bersikap aktif selektif dan bukannya pasif dalam menerima pesan dari media massa mendasari kerangka pemikiran penelitian ini. Pengertian dasar dari terpaan adalah interaksi konsumen dengan pesan dari pemasar. Terpaan iklan merupakan suatu proses dimana terjadi respon kognitif atau pemikiran ketika seseorang membaca, melihat, atau mendengar komunikasi. Terpaan merupakan awal yang penting menuju tahap-tahap selanjutnya dari proses informasi. Terpaan terjadi manakala stimulus datang dengan jarak yang dapat diterima sensor kita. Sikap individu-pun dibentuk oleh informasi yang menerpanya. Sikap itu berbentuk melalui tahapan proses mental dalam dirinya. Mulai dari pengenalan masalah, timbulnya kebutuhan, dan pembelian produk. Teori Advertising Exposure Process, mengatakan apabila konsumen terkena terpaan iklan maka akan tercipta perasaan dan sikap tertentu terhadap merek yang kemudian akan menggerakkan konsumen untuk membeli. Terpaan iklan sebagai variabel independent dapat diukur melalui tiga (3) dimensi, yaitu dimensi frekuensi, dimensi durasi, dan dimensi intensitas. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 Dimensi frekuensi adalah seberapa sering terpaan iklan tersebut ditempatkan dalam media placement.28 Durasi adalah seberapa lama terpaan iklan dilihat oleh khalayak, sedangkan intensitas adalah kemungkinan suatu iklan mendapatkan perhatian. Proses dari terpaan iklan menurut advertising exposure process adalah : 1. Terpaan iklan dapat menciptakan terjadinya brand awareness dalam benak konsumen, karena iklan yang ditayangkan membawa dampak kognitif dan persepsi dari khalayak, konsumen juga akan mengetahui keuntungan dari brand tersebut. 2. Terpaan iklan juga akan menciptakan citra dari brand tersebut. 3. Terpaan iklan dapat mengasosiasikan sesuatu merek (brand association). 4.Terpaan iklan juga dapat menciptakan kesan bahwa brand disukai oleh lingkungan sekitar kita. Semua efek ini mengakibatkan perubahan sikap tertentu yang berakhir pada terciptanya keputusan membeli. Konsumen diekspos terhadap informasi pemasaran sejalan dengan keinginan dan perilaku mencari berdasarkan tujuan mereka. Terpaan informasi sangat penting untuk proses interpretasi konsumen. Namun demikian, perlu diperhatikan pula bahwa seiring dengan meningkatnya jumlah informasi dalam suatu media, konsumen menjadi semakin pandai dalam Sandra Moriaty, William Wells, dan John Burnett. Advertising : Principles and Practice. Ed 7. Prestice Hall. 2003. 28 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 menghindari diri dari terpaan iklan, sehingga disini frekuensi, durasi, dan intensitas dalam sebuah iklan memainkan peran sangat penting selain sisi kreatif iklan tersebut. Terpaan iklan menghasilkan pengetahuan dan perasaan terhadap iklan. Kedua unsur itu akan menghasilkan sikap terhadap iklan dan merek produk. Sikap yang dihasilkan dapat berupa sikap positif mapun sikap negatif. Iklan yang disuka akan menghasilkan dampak positif terhadap produk dan merek, begitupun sebaliknya. Dengan segala atribut yang dimiliki iklan, tujuan akhir iklan adalah timbulnya sikap positif terhadap merek produk. Sikap ini mengaktifkan kebutuhan dan keinginan baru seseorang yang terkena terpaan iklan. Sikap ini pula membuat orang merasa tidak puas jika belum memiliki barang yang diinginkan yang pada akhirnya akan berakibat pada kepuasan untuk membeli produk.29 2.5 Elemen - Elemen Iklan Televisi Beberapa elemen iklan yang menarik perhatian khalayak, menurut belch : Elemen visual iklan adalah apa yang terlihat pada layar TV. Elemen ini meliputi : a. Action sequences ( urutan adegan ) Urutan jalan cerita menggambarkan khalayak akan pesan yang ingin disampaikan dalam iklan. Jalan cerita yang jelas memudahkan khalayak dalam memahami pesan yang terdapat dalam iklan. b. setting ( layar belakang ) Lion. G. Schiffman dan Leslie Lazaar Kanuk. Consumer Behaviour. Ed 5. Prentice Hall. 1994. Hal.252-254 29 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 latar belakang berfungsi dalam menghidupkan suasana, sehingga sesuai dengan jalan cerita. c. talent ( model iklan ) model iklan merupakan orang yang muncul dalam iklan. Orang tersebut memainkan berbagai peran sebagai announcers, spoke persons, character types, maupun selebritis. d. copy ( tulisan ) kalimat – kalimat yang tertulis dan terucap saat iklan berlangsung. 1. elemen audio yakni suara dan music pada iklan a. sound ( suara ) merupakan elemen penting dalam iklan. Suara dapat terdengar dalam jingle, spoken dialoque ( perbincangan ) dan announcement ( pengumuman ). Suara dialog biasanya menggunakan suara dari karakter untuk memperlihatkan siapa yang sedang berbicara. Misalnya, suara-suara anak, orang tua, eksekutif muda, penyanyi opra. Hampir semua iklan mempunyai announcer, yang berperan sebagai central voice/ sebagai penutup iklan yang menyebutkan identifikasi produk. b. music ( suara ) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 music merupakan elemen dari audio yang tidak kalah pentingnya. Music merupakan jingle, bisanya bersifat persuasive karena dapat membuat khalayak mengingat informasi ketika menyaksikannya.30 2.6 Televisi Sebagai Media Periklanan Dalam berbisnis periklanan, pembelian waktu siaran iklan televisi merupakan pekerjaan terspesialisasi khususnya bagi perusahaan besar dengan anggaran besar untuk iklan televisi. Pemasangan iklan harus mempertimbangkan media penyiaran apa yang paling tepat untuk mempromosikan suatu produk (barang & jasa). Pemasangan iklan yang tertarik untuk menjangkau sebagian besar khalayak diseluruh negeri dapat menggunakan stasiun penyiaran jaringan dalam mempromosikan produknya. Televisi memiliki berbagai kelebihan dengan jenis media lainnya yang mencakup daya jangkau luas,selektivitas,fleksibilitas,fokus,perhatian, kreativitas, dan efek.Daya jangkau yang luas memungkinkan pemasaran memperkenalkan dan mempromosikan produk barunya secara serentak dalam wilayah yang luas bahkan keseluruh wilayah suatu negara. Karena kemampuannya menjangkau di dalam jumlah besar maka televisi menjadi ideal untuk mengiklankan produk konsumsi massal (mass-consumption-products) yaitubarang – barang yang menjadi kebutuhan sehari–hari misalnya makanan, minuman, perlengkapan mandi, pembersih, kosmetik, obat – obatandansebagainya. William Wells, Jhon Burnett & Sandra Moriaty, advertising : principles and practice, 5th Edition, New Jersey : Prentice Hall, Inch hal : 347 30 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 Sebagai media yang tidakselektif (nonselective medium) dalam menjangkau audiennya sehingga sering dianggap media lebih cocok untuk produk konsumsi missal. Televisi dianggapsebagai media yang sulit menjangkau segmen audien yang khusus dan tertentu. Namun sebenarnya televise dapat menjangkau audien tertentu tersebut karena adanya variasi komposisi audien sebagai hasil dari isi program, waktu siaran dan cakupan geografis siaran televise. Stasiun televise juga dapat menayangkan program siaran yang mampu menarik perhatian kelompok audien tertentu yang menjadi target promosi suatu produk tertentu31. 2.7 Teori S-O-R Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response ini merupakan proses yang berasal dari komunikator untuk menyampaikan stimulus atau pesan kepada komunikan dan komunikan memperhatikan, mengerti dan menerima pesan atau stimulus tersebut sehingga komunikan memberikan respon. Teori S-O-R mengemukakan bahwa tingkah laku sosial dapat dimengerti melalui suatu analisi dari stimulus yang diberikan dan mempengaruhi reaksi yang spesifik dan didukung oleh hukum maupun penghargaan sesuai dengan reaksi.32 Teori ini berpendapat bahwa setiap tingkah laku pada hakekatnya merupakan atau respon terhadap stimulus. Stimulus adalah peristiwa yang terjadi baik diluar maupun didalam tubuh manusia yang menyebabkan timbulnya suatu 31 Morissan, Periklanan Dan komunikasiPemasaranTerpadu, Jakarta, 2001 Rakhmat, Jalaludin. 2002. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung, Hal: 59. 32 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh adanya stimulus itulah yang disertai respon. Gambar 2.1 Proses Stimulus – Organisme – Respon33 STIMULUS ORGANISME - RESPON Perhatian Pengertian Penerimaan Sumber : Efendy,Ilmu Komunikasi, Teori, dan Praktek, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1994 Proses tersebut diatas menggambarkan perubahan sikap bergantung pada proses terjadi pada individu dan ada perhatian dari organisme.dalam hal ini dapat efektif dan ada reaksi. Penjelasan sebagai berikut : 1. yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak. Maka pada proses selanjutnya terhenti, ini berarti bahwa stimulus tersebut tidak efektif dalam mempengaruhi organisme, maka tidak ada perhatian dari organisme jika stimulus diterima oleh organisme berarti ada komunikasi. 2. Jika stimulus telah mendapat perhatian dari organisme, maka proses selanjutnya adalah mengerti terhadap stimulus. Kemampuan dari organisme itulah yang dapat melanjutkan proses selanjutnya. 33 Efendy, O., Ilmu Komunikasi, Teori, dan Praktek, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1994 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 3. Setelah memahami atau mengerti mana stimulus, organisme dapat menerima secara baik apa yang telah diolah sehingga muncul kesediaan untuk merubah sikap. 2.8 Teori Respon Respon dikatakan Darly Beum sebagai tingkah laku balas atau sikap yang menjadi tingkah laku adekuat. Sementara itu Scheerer menyebutkan repons merupakan proses pengorganisasian rangsangan dimana rangsang – rangsang prosikmal di organisasikan sedemikian rupa sehingga sering terjadi representasi fenomenal dari rangsang prosikmal.34 Respon adalah sikap atau reaksi, tanggapan, dan jawaban 35 , dapat dikatakan respon merupakan reaksi balik (feedback) yang dihasilkan dari efek pesan – pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan atau dari media massa kepada khalayak. Respon yang diberikan oleh khalayak dalam arti luas dapat diartikan sebagai perubahan atau perkembangan baik dalam arti positif maupun negatif. Tingkatan yang berlaku dalam proses komunikasi periklanan dapat digolongkan ke dalam tiga dimensi dasar dari respon yaitu36 : a) Awareness dan Knowledge masuk dalam tahap Konitif; ini berkaitan dengan iklan yang menyediakan informasi dan fakta. 34 Sarwono, Sarlito Wirawan, 1995, Psikologi Lingkungan, Grasindo, Jakarta, Hal. 84 Pusat Pembinanan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta Barat Pustaka, 1991, Hal. 838 36 Astrid S, Susanto, Komunikasi Sosial di Indonesia, Bandung : Bina Cipta, 1985 Hal 208 35 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 Tahap kognitif berdasarkan atas pemikiran dan pelalaian yang rasional atas apa yang dianjurkan oleh komunikator. b) Liking dan Preference masuk ke dalam tahap Afektif, ini berkaitan dengan adanya iklan yang dapat mengubah sikap dan perasaan. Tahap afektif yaitu penilaian berdasarkan komponen perasaan sebelum mengambil keputusan terakhir tentang isi pesan dari iklan tersebut. c) Conviction & Purchase masuk ke tahap Konatif, ini berkaitan dengan adanya iklan yang dapat mengubah dan memberikan rangsangan. Tahap konatif dan motivasi disini memrikan penilian berdasarkan arti khusus dari isi pesan sebagaimana disajikan oleh komunikator, dimana pada akhirnya melakukan tindakan pembelian terhadap produk atau jasa yang ditawarkan oleh komunikator. 2.9 Minat Beli Sebelum sampai pada tahap mengkonsumsi suatu produk, secara psikologis konsumen akan melalui sejumlah tahapan dalam pengambilan keputusan. Minat menjadi awal dari keputusan konsumen untuk membeli atau tidak membeli suatu produk, setelah menyadari dan mengetahui adanya produk tersebut di pasar. Minat didefinisikan sebagai kemungkinan pembeli bermaksud membeli suatu produk. 37 Sedangkan menurut Assael minat beli (purchase intentions) Kent B.Monroe, Dhruv Grewal, and R. Krishan. “The Effect of Price Comparison Advertising on Buyer’s Perception of Acquistion Value, Transaction Value and Behavioural Intentions.” Journal of Marketing 37 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 adalah Perilaku yang muncul akibat respon terhadap objek, atau merupakan minat yang menunjukan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang. Intensitas membeli merupakan tahap terakhir dari suatu proses keputusan pembelian yang kompleks. Proses ini muncul akibat adanya kebutuhan akan suatu produk atau merek, dilanjutkan dengan pemrosesan informasi oleh konsumen (Consumer information processing). Selanjutnya konsumen mengevaluasi produk atau merek tersebut, hasil evaluasi ini yang akhirnya konsumen benar-benar melakukan pembelian.38 Minat termasuk bagian dari sikap, dimana sikap adalah evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang terhadap suatu objek atau gagasan. Dalam kegiatan pemasaran, objek yang dimaksud didefinisikan secara luas, seperti produk, kategori, merek, kegiatan promosi, dsb. Sikap menempatkan seseorang kedalam kerangka pikiran (bersikap positif) atau tidak menyukai (bersikap negatif) sesuatu yang kemudian dapat mendekatkan atau menjauhkannya terhadap hal tersebut.39 Para pemasar mempelajari sikap dalam perilaku konsumen untuk mempelajari respon konsumen terhadap suatu objek. Terdapat suatu model yang menggambarkan tiga komponen sikap. Tiga komponen sikap tersebut adalah kognitif, afektif, dan konatif. Dengan melihat ketiga sikap tersebut, pemasar dapat melihat respon dari target audien. Oleh sebab itu pembelajaran tentang sikap konsumen seringkali dihubungkan dengan proses pembentukan minat dan keputusan pembelian konsumen. Pemasar selalu memiliki keinginan untuk Henry Assel. Consumer Behaviour and marketing Action, 6th edition. Booson : Wadsweeth inc. 1998 39 Leon G. Sciffman dan leslie Lazar Kanuk. Hal 223. 38 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 mempengaruhi pikiran konsumen, merubah sikap konsumen, dan akhirnya menarik minat konsumen untuk bertindak, dalam hal ini melakukan pembelian. Tahap – tahap proses keputusan pembelian menurut Philip Kotler yang dikutip oleh Basu Swasta didalam buku Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen sebagai berikut : 40 1. Pengenalan Masalah Proses pembelian diawali dengan adanya masalah atau kebutuhankebutuhan yang belum terpuaskan dan dapat dirasakan oleh konsumen. 2. Pencarian Informasi Setelah konsumen menyadari adanya kebutuhan suatu barang atau jasa, selanjutnya konsumen mencari informasi, baik yang disimpan dalam ingatan maupun informasi yang didapat dari lingkaran luar. 3. Evaluasi Alternatif Setelah informasi diperoleh, konsumen mengevaluasi berbagai alternative pilihan dalam memenuhi kebutuhan. 4. Keputusan Pembelian Apabila tidak ada faktor lain yang mengganggu setelah konsumen menentukan pilihan yang telah ditetapkan, pembelian yang aktual adalah hasil akhir dari pencarian dan evaluasi. 5. Perilaku Pasca Pembelian 40 Basu Swasta, Manajemen Pemasaran : Analisis Perilaku Konsumen, edisi pertama, Yogyakarta : BPFE, 2013. Halaman 106 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 Secara umum, apabila individu merasakan ketertarikan yang sangat atau kepuasan dalam memenuhi kebutuhan, biasanya akan mengingat hal tersebut. 2.10 HIPOTESIS TEORITIS Ho :Tidak ada pengaruh terpaan iklan teh pucuk harum terhadap minat beli konsumen Ha : Ada pengaruh terpaan iklan teh pucuk harum terhadap minat beli konsumen. http://digilib.mercubuana.ac.id/