pengaruh harga, promosi, dan merek terhadap minat beli konsumen

advertisement
PENGARUH HARGA, PROMOSI, DAN MEREK
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SEPATU HOMYPED
D
I
S
U
S
U
N
OLEH : MARLINA
NPM: 2013510079
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat, karena setiap pengusha
senantiasa berusaha untuk dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya
dapat bertahan dan memenangi persaingan sehingga diperlukan promosi sehingga tujuan dari
perusahan tersebut dapat tercapai.
Persaingan bisnis menentukan pengusaha harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan
tepat dalam menghadapi persaingan di lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan
penuh dengan ketidak pastian ( pujadi,2010). Oleh karena itu, setiap perusahan / pengusaha
dituntut bersaing secara kompetitif dalam hal menciptakan dan mempertahankan pembeli yang
loyal.
Media cetak dan elektronik merupakan media yang diperlukan oleh perusahaan dalam
mempromosikan produknya terutama dalam merancang sebuah corporate identity. Corporate
identity merupakan identitas yang membedakan antara satu perusahaan dengan perusahaan
lainnya yang berfungsi sebagai penanaman citra atau image yang dapat dijadikan sebagai daya
tarik. Elemen-elemen utama identitas perusahaan meliputi tipe logo, warna/bentuk, bangunan,
atribut, sampai dengan seragam resmi perusahaan. Dalam Corporate Identity, penggunaan
tipografi, warna, dan layout harus sesuai untuk membangun visual yang baik. Kejelasan dan
konsistensi dari sebuah brand terutama terletak pada identitas visualnya.
PT. Dwi Naga Sakti Abadi merupakan sebuah produsen sandal dan sepatu lokal dengan
merek Homy Ped. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1980. Merek Homy Ped telah meningkat
secara dramatis sejak saat itu dan telah mendominasi pasar lokal selama bertahun-tahun. Pada
tahun 1990, perusahaan ini mulai memperluas jaringan dengan mengekspor produk ke
berbagai negara seperti Jepang, Amerika Serikat dan Eropa. Hal ini menandakan bahwa
keberadaan Homy Ped tidak hanya di pasar lokal tetapi juga luar negeri. Homy Ped
menyediakan berbagai jenis sepatu dan sandal untuk pria, wanita, dan anak-anak. Produk untuk
pria terdiri dari sandal/sepatu sport, basic, dan casual. Produk untuk wanita terdiri dari
sandal/sepatu basic, casual, dan fashion. Sedangkan untuk anak-anak terdiri dari sepatu
sekolah, sandal gunung, sandal/sepatu basic, dan casual.
Sepatu Homy Ped sangat dikenal sebagai sepatu sekolah untuk anak-anak khususnya usia 6
-12 tahun. Produk ini memberikan daya tarik tersendiri untuk anak-anak yaitu kenyamanan,
tampilan yang keren, dan hadiah-hadiah mainan yang menarik. Sepatu sekolah Homy Ped
diproduksi menggunakan bahan-bahan anti bakteri, sehingga tidak menyebabkan iritasi. Homy
Ped juga mengunakan insole anatomi dan sole ringan, sehingga tahan lama, ringan dan nyaman
saat dipakai. Sepatu yang nyaman, sehat, dan kuat tentunya menjadi pilihan setiap orang.
Terutama untuk anak-anak, mereka membutuhkan kenyamanan saat memakai sepatu, karena
anak-anak lebih rentan merasakan sakit pada kakinya jika memakai sepatu yang salah. Anakanak juga memiliki banyak gerak seperti senang berlari-lari atau bermain lompat-lompatan.
Seiring dengan perkembangan jaman, kini banyak brand sepatu yang menguasai pasar
Indonesia. Hal ini tentu akan terjadi persaingan yang ketat. Apalagi di jaman yang modern
seperti sekarang ini, orang sangat mudah terpengaruh dan cenderung beralih kepada
brandbrand baru yang beredar di Indonesia. Homy Ped merupakan produk lokal yang sudah
terkenal, maka akan sangat disayangkan apabila produk tersebut kalah saing dengan brand
sejenis yang beredar di Indonesia. Apalagi sepatu sekolah Homy Ped menggunakan Media
promosinya lebih banyak mengandalkan iklan televisi, social media, serta website.
1.2 Rumusan Masalah
Dari ulasan mengenai latar belakang masalah dan melihat pentingnya harga, promosi,
merek terhadap minat beli konsumen pada sepatu homyped maka pemecahan masalah melalui
penelitian adalah relevan. Selain itu, juga dapat diidentifikasi bahwa Penjualan erat kaitannya
dengan harga, promosi, merek.
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan Penelitian
Bertitik tolak dari permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian ini meliputi sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap minat beli konsumen pada sepatu homy
ped.
2. Untuk mengetahui pengaruh promosi minat beli konsumen pada sepatu homy ped.
3. Untuk mengetahui pengaruh merek terhadap minat beli konsumen pada sepatu homy
ped.
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Selain tujuan diatas, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan PT. Dwi Naga
Sakti Abadi
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan masukan dan sekaligus
memberikan rekomendasi bagi PT. Dwi Naga Sakti Abadi, terutama dalam penyusunan
strategi faktor faktor yang dominan terhadap penjualan barang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Harga
2.1.1 Pengertian Harga
Harga menurut Kotler (1997 : 93) adalah nilai suatu barang dan jasa yang diukur dengan
sejumlah uang. Berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan
barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain. Di dalam perusahaan, harga suatu barang atau
jasa merupakan penentuan bagi permintaan pasar. Harga dapat mempengaruhi posisi
persaingan perusahaan. Keputusan tentang harga tidak pernah boleh dilakukan secara
kebetulan. Pada produk yang umum, penurunan harga dapat menaikkan penjualan, sedangkan
pada produk yang membawa citra bergengsi, kenaikan harga akan menaikkan penjualan karena
produk dengan harga tinggi akan menunjukkan prestasi seseorang.
2.1.2 Harga Produk
Sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk, atau jumlah dari nilai yang ditukar
konsumen atas mamfaat-mamfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut.
2.2 Promosi
2.2.1 Pengertian Promosi
Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran,yaitu aktivitas
yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi / membujuk, dan mengingatkan pasar
sasaran atas perusahan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada
produk yang ditawarkan perusahan yang bersangkutan.
Menurut Ben M. Enis (1974:378) promosi diartikan sebagai “…as comunication that
inform potential customers of the existence of product and persuade them that those product
have want satisfying capabilities“. Promosi bisa diartikan sebagai sejenis komunikasi yang
memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa ataupun
sebuah proses membagi ide, informasi atau perasaan audiens.
Promosi berkaitan dengan metode komunikasi yang ditujukan kepada pasar yang menjadi
target tentang produk yang tepat yang dijual pada tempat yang tepat dengan harga yang tepat.
Promosi mencakup penjualan oleh perseorangan, penjualan massal dan promosi penjualan.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa promosi
adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi konsumen supaya
membeli produk yang dihasilkan ataupun untuk menyampaikan berita tentang produk tersebut
dengan jalan mengadakan komunikasi dengan para pendengar yang sifatnya membujuk. Pada
prateknya walaupun pelaksanaan promosi ini umumnya dilakukan oleh para penjual/produsen,
pihak pembeli atau calon pembeli kadang-kadang ada kalanya secara sadar atau tidak sadar
juga telah melakukan promosi, misalnya bila mereka menginginkan suatu informasi/keterangan
mengenai harga, kualitas dan sebagainya dari pihak penjualan.
2.2.2 Fungsi Promosi
Dengan dilakukannya kegiatan promosi perusahaan mengharapkan adanya peningkatan angka
penjualan dan keuntungan. Menurut Terence A. Shimp (2000:7) fungsi dari kegiatan promosi
antara lain:
1.
Informing (Memberikan Informasi)
Promosi merupakan sarana untuk mengenalkan produk kepada para konsumen. Promosi
membuat konsumen sadar akan produk-produk baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur
dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang
menghasilkan produk atau jasa. Promosi menampilkan peran informasi bernilai lainnya, baik
untuk merek yang diiklankan kepada konsumennya, dengan mengajarkan manfaat-manfaat
baru dari merek yang telah ada.
2.
Persuading (Membujuk)
Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi pelanggan untuk
mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi
permintaan primer, yakni menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih
sering, promosi berupaya untuk membangun permintaan sekunder, permintaan bagi merek
perusahaan yang spesifik.
3.
Reminding (Mengingatkan)
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Saat
kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk dan jasa yang diiklankan, dampak
promosi di masa lalu memungkinkan merek pengiklan hadir di benak konsumen. Periklanan
lebih jauh didemonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek dengan mengingatkan
para konsumen yang akhir-akhir ini belum membeli merek yang tersedia dan mengandung
atribut-atribut yang menguntungkan.
4.
Adding Value (Menambah nilai)
Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai tambah bagi
penawaran-penawaran mereka, inovasi, penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi
konsumen. Ketiga komponen nilai tambah tersebut benar-benar independen. Promosi yang
efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi dan bisa
lebih unggul dari tawaran pesaing.
5.
Assisting (Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan)
Periklanan merupakan salah satu alat promosi. Promosi membantu perwakilan
penjualan. Iklan mengawasi proses penjualan produk-produk perusahaan dan memberikan
pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum melakukan kontak personal dengan para
pelanggan yang prospektif. Upaya, waktu, dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih
sedikit waktu yang diperlukan untuk memberi informasi kepada prospek tentang keistimewaan
dan keunggulan produk jasa. Terlebih lagi, iklan melegitimasi atau membuat apa yang
dinyatakan klaim oleh perwakilan penjual lebih kredibel.
2.2.3 Tujuan Promosi
Rossiter dan Percy (dalam Tjiptono, 2002:222) mengklasifikasikan tujuan promosi sebagai efek
dari komunikasi sebagai berikut:
1.
2.
Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category need);
Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen
(brand awareness);
3.
Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude);
4.
Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand purchase intention);
5.
Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase facilitation);
2.3. Merek
Merek merupakan suatu tanda pembeda atas barang atau jasa dari suatu perusahaan
dengan perusahaan lainnya. Sebagai tanda pembeda maka merek dalam satu klasifikasi barang
atau jasa, tidak boleh memiliki persamaan antara satu dengan yang lainnya. Merek atas barang
lazim disebut sebagai merek dagang yaitu merek yang digunakan/ditempelkan pada barang
yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang, atau badan hukum.
2.3.1 Pengertian merek
Merek adalah sebuah identitas dari suatu produk, dimana dia hidup laksana manusia, mulai dari
kecil/bayi sampai besar. Bukan pula hal yang tabu bagi kalangan marketer untuk mengubah
ataupun menyegarkan kembali merek mereka jika memang diperlukan. Akan tetapi biasanya
penyegaran merek ini berkaitan erat dengan adanya perubahan proposisi produk ataupun
adanya inovasi baru seperti yang telah saya jelaskan di topikMarketing Basic (http://marketingpractice.blogspot.com/2009_09_01_archive.html).
2.3.2 Manfaat Merek
Merek sangat dibutuhkan oleh suatu produk karena selain merek merek memiliki nilai yang
kuat merek juga memilki manfaat bagi produsen, konsumen dan publik seperti yang
dikemukakan Bilson Simamora (2001;153), yaitu:
1. Bagi Konsumen manfaat merek yaitu:

Merek dapat menceritakan sesuatu kepada pembeli tentang suatu mutu produk maupun
jasa.

Merek mampu menarik perhatian pembeli terhadap produk-produk baru yang mungkin
akan bermanfaat bagi mereka.
2. Manfaat merek bagi perusahaan

Merek memudahkan penjual dalam mengolah pesanan dan menelusuri masalah yang
timbul.

Merek dapat memberikan perlindungan hukum atas keistimewaan yang dimiliki oleh suatu
produk.

Merek memungkinkan untuk menarik sekelompok pembeli yang setia dan menguntungkan.

Merek membantu penjual dalam melakukan segmentasi pasar.
3. Manfaat Merek Bagi Publik

Pemberian merek memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan lebih konsisten.

Merek dapat meningkatkan efisiensi pembeli karena merek dapat menyediakan informasi
tentang produk dan dimana dapat membeli produk tersebut.

Merek dapat meningkatkan inovasi produk baru, karena produsen terdorong untuk
menciptakan keunikan baru guna mencegah peniruan dari para pesaing.
2.4 Pengaruh Harga terhadap Minat Beli
Minat beli konsumen biasanya dipengaruhi harga suatu produk,dalam melakukan
pembelian konsumen membutuhkan informasi tentang produk yang akan dibeli, salah
satunya adalah informasi tentang harga produk.
Apa lagi ibu-ibu rumah tangga biasanya sangat jeli dalam membeli dan menyeleksi harga
produk, mereka lebih menginginkan dengan harga yang relative terjangkau mendapatkan
produk yang berkwalitas apalagi produk yang sudah mempunyai merek. Sehingga pembeli
dapat membandingkan harga dari berbagai alternate yang tersedia.
2.5 Pengaruh Promosi terhadap Minat Beli
Di samping itu promosi juga memiliki tujuan untuk memenangkan persaingan dengan
kompetitor. Salah satu strategi memenangkan persaingan dalam dunia pemasaran atau
promosi adalah menggunakan Public Relations dengan baik.
Secara umum tujuan dari diadakannya kegiatan promosi antara lain: untuk menyebarkan
informasi produk kepada target pasar potensial, untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan
profit, untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan, untuk menjaga
kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar, membedakan serta mengunggulkan produk
dibanding produk pesaing dan membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan.
PT. Dwi Naga Sakti Abadi Produk ini memberikan daya tarik tersendiri untuk anak-anak
yaitu kenyamanan, tampilan yang keren, dan hadiah-hadiah mainan yang menarik. Sepatu
sekolah Homy Ped diproduksi menggunakan bahan-bahan anti bakteri, sehingga tidak
menyebabkan iritasi. Homy Ped juga mengunakan insole anatomi dan sole ringan, sehingga
tahan lama, ringan dan nyaman saat dipakai. Sepatu yang nyaman, sehat, dan kuat tentunya
menjadi pilihan setiap orang. Terutama untuk anak-anak, mereka membutuhkan kenyamanan
saat memakai sepatu, karena anak-anak lebih rentan merasakan sakit pada kakinya jika
memakai sepatu yang salah. Anak-anak juga memiliki banyak gerak seperti senang berlari-lari
atau bermain lompat-lompatan.
3.6 Pengaruh Merek terhadap Minat Beli
Merek (brand) merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan pemasaran, karena
kegiatan memperkenalkan dan menawarkan produk barang dan atau jasa tidak terlepas dari
merek yang dapat diandalkan. Merek juga merupakan pertimbangan-pertimbangan yang
dilakukan oleh konsumen sebelum mengambil keputusan untuk membeli. Merek
merupakan strategi jangka panjang yang memiliki nilai ekonomis bagi konsumen maupun
bagi si pemilik merek. Merek mampu menarik perhatian pembeli terhadap produk-produk
baru yang mungkin akan bermanfaat bagi mereka.
Download