manajemen persediaan

advertisement
MANAJEMEN PERSEDIAAN
Persediaan pada pers. Jasa :
-
Persediaan bahan pembantu
Persediaan bahan habis pakai
Persediaan manufaktur (industry) :
-
Persediaan bahan pembantu
Persediaan barang dalam proses
Persediaan barang jadi
Persdiaan bahan baku
Pengaruh sistem akuntasni terhadap laba kotor:
Metode
Indentifikasi
LIFO
FIFO
Average
Penjualan
85.000
85.000
85.000
85.000
HPP
40.000
39.000
41.000
45.000
Biaya Pemasaran
2.500
2.500
2.500
2.500
Laba Kotor
422.500
43.500
41.500
37.500
Penentuan besar kecilnya persediaan bahan mentah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Volume produksi yag dianggarkan
Besarnya pembelaian bahann mentah
Estimasi harga bahan
Peraturan pemerintah
Harga pembelian bahan mentah
Biaya penyimpanan dan risiko penyimpanan di gudang
Penentuan persdiaan minimal :
1. Risiko kehabisan persediaan
2. Hubungan antara biaya penyimpanan dengan biaya kehabisan persediaan
Eqonomic Order Quantity (EOQ)
EOQ adalah jumlah kuantitas barang yg dapat diperoleh dengan biaya yg minimal atau jumlah
pembelian yg optimal.
Ada 3 jenis biaya yg berhubunagn dengan EOQ :
1. Biaya pemesanan (Ordering cost) adalah
2. Biaya penyimpanan (Carrying cost)
3. Biaya kehabisan bahan (stockout cost)
RUMUS :
2. 𝑅𝑋𝑆
𝑃𝑥 𝐼
EOQ = √
R=
S=
P=
I=
Contoh :
Biaya penyimpanan dan pemeliharan di gudang adalah 40% dai rata-rat persediaan. Biaay pemesanan
adalah Rp.15.000 tiap kali pesan. Bahan baku yg dibuutuhkan dalam 1 tahun 1.200 unit dengan harga
Rp.1.000 per unit.
EOQ = 300 unit
REORDER POINT
Reorder point adalah saat atai titik dimana harus diadakan pemesana kembali sehingag kedatanagn
barang yg dipesan sama dengan persediaan diatas persediaan pengamanan.
Penentuan RP memperhatikan :
1. Penggunaan materil selama tenggang waktu
2. Besarnya persediaan pengaman.
Cara menghitung RP :
Misalnya safety stiock = 50% dari penggunaan lead time.
Lead time = 5 minggu.
Kebutuhan material 40 unit tiap minggu.
Reorder Point =
Download