BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1. Aplikasi dari sensor suhu LM35 pada Kipas Angin Berteknologi Air Multiplier yaitu sebagai pendeteksi suhu untuk mengatur kecepatan motor, Semakin naik suhu yang terbaca oleh Sensor Suhu LM35 semakin besar kecepatan motor (Rpm) yang dihasilkan, pada saat rentang suhu terendah 27°-29°C nilai Rpm yang dihasilkan berkisar antara 4853-4847, pada saat rentang suhu sedang yaitu 30°-32°C nilai Rpm yang dihasilkan 6553-6598 dan pada saat rentang suhu tertinggi 33°-35°C nilai Rpm yang dihasilkan berkisar antara 6949-7011. 2. Semakin naik rentang suhu yang terbaca oleh sensor maka semakin tinggi tegangan yang dihasilkan, pada rentang suhu terendah 27°-29°C nilai tegangan input yang dihasilkan sebesar 121V dan nilai tegangan output yang dihasilkan 98V, kemudian pada saat rentang suhu sedang 30°-32°C nilai tegangan input yang dihasilkan sebesar 147V dan nilai tegangan output yang dihasilkan 135V, selanjutnya pada saat rentang suhu tertinggi 33°-35°C nilai tegangan input yang dihasilkan sebesar 158V dan nilai tegangan output yang dihasilkan sebesar 147V. Hal ini disebabkan oleh Material Logam yang ada pada sensor LM35, apabila panasnya meningkat akan menyebabkan meningkat pula besar hambatannya terhadap arus listrik dan membuat tegangan yang dihasilkan juga semakin besar. 5.2. Saran Untuk pengemabangan selanjutnya dari kipas angin berteknologi Air Multiplier ini akan lebih baik jika menggunakan sensor yang memiliki sensitifitas lebih tinggi untuk suhu ruangan agar lebih menambah kerja otomatis Kipas Angin Berteknologi Air Multiplier melalui Sensor dalam mendeteksi suhu ruangan yang suhunya berubah hanya beberapa derajad saja. 53