BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana kerja yang terstruktur terkait
dengan hubungan-hubungan antar variabel yang disusun secara komprehensif,
perencanaan atas pengumpulan, pengukuran, dan analisis data penelitian (Umar,
2008). Tujuan dari memahami desain atau suatu model penelitian adalah untuk
memahami aspek yang berbeda dan relevan untuk mendesain suatu penelitian,
meningkatkan kepercayaan diri dalam melakukan penelitian dan menjamin
kemampuan generalisasi penelitian.
Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing)
yang menjelaskan sifat dari hubungan tertentu, memahami perbedaan antara
kelompok atau independensi dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).
Dalam penelitian ini menguji pengaruh corporate governance terhadap risiko
kredit dan kinerja keuangan perbankan.
Penelitian ini dirancang untuk mengamati risiko kredit dan kinerja
keuangan
perbankan
yang
dipengaruhi
oleh
kepemilikan
institusional,
kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, dan dewan komisaris.
B.
Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan sampel dari seluruh perusahaan
perbankan konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
2010-2014. Sekaran dan Bougie (2010) mendefinisikan sampel sebagai
suatu bafian (cuplikan) atas populasi yang memiliki ciri dan karakteristik
27
28
yang sama dengan populasi. Sampel juga dinilai mampu mewakili dari
keseluruhan populasi penelitian. Dalam menentukan sampel, penulis
menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel
dengan menggunakan pertimbangan dan kriteria tertentu sehingga sampel
yang didapat relevan dengan tujuan penelitian. Sampel perusahaan
perbankan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang memiliki kriteria
sebagai berikut:
1.
Perusahaan perbankan konvensional di Indonesia periode 2010-2014.
2.
Perusahaan perbankan konvensional yang menerbitkan annual report
pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 secara lengkap dan
berturut-turut serta dapat diakses.
3.
Perusahaan perbankan yang menyediakan semua informasi yang
dibutuhkan oleh peneliti untuk mengukur variabel-variabel dalam
penelitian.
C.
Data dan Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari laporan
keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Data-data tersebut diperoleh dari annual report perbankan konvensional
yang diunduh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun
2010-2014.
29
D.
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah risiko kredit
(NPL) dan kinerja keuangan (ROA). Sedangkan variabel independen
penelitian adalah corporate governance yang diukur dengan memperhatikan
empat aspek yaitu kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan
komisaris independen, dan dewan komisaris.
1.
Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi perhatian utama
peneliti dan menjadi faktor utama yang berlaku dalam investigasi
sebuah penelitian (Sekaran dan Bougie, 2010). Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah risiko kredit dan kinerja keuangan
perbankan. Dimana risiko kredit dengan proksi Non Performing Loan
(NPL) dan kinerja keuangan perbankan dengan proksi Return On
Asset (ROA).
a. Non Performing Loan (NPL)
Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah merupakan
salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja fungsi bank.
Salah satu fungsi bank adalah sebagai lembaga intermediary
atau penghubung antara pihak yang memiliki kelebihan dana
dengan pihak yang membutuhkan dana. Rumus perhitungan
NPL adalah sebagai berikut:
NPL =
30
b. Return On Asset (ROA)
Untuk
mengukur
kemampuan
manajemen
bank
dalam
memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar
ROA suatu bank, maka semakin besar tingkat keuntungan bank
dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan asset.
Rumus perhitungan ROA adalah sebagai berikut:
ROA = Laba sebelum pajak x 100%
Total assets
2.
Variabel Independen
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Corporate governance yang diukur dengan kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, dan dewan
komisaris.
a. Good Corporate Governance
1.) Kepemilikan Institusional
Kepemilikan
institusional
dapat
diukur
dengan
menggunakan indikator persentase jumlah saham yang
dimiliki pihak institusional dari seluruh jumlah saham
(Boediono, 2005). Dalam penelitian ini kepemilikan
institusional digunakan untuk mengetahui pengaruh
kepemilikan institusional terhadap Non Performing Loan
(NPL) dan Return On Asset (ROA).
31
Rumus menghitung kepemilikan institusional:
2.) Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial adalah persentase jumlah saham
yang dimiliki manajemen dari seluruh jumlah saham
perusahaan yang dikelola (Boediono, 2005). Dalam
penelitian ini peneliti menguji pengaruh kepemilikan
manajerial terhadap Non Performing Loan (NPL) dan
Return On Assets (ROA).
Rumus menghitung kepemilikan manajerial:
3.) Dewan Komisaris Independen
Dewan komisaris independen dapat dihitung dengan cara
menghitung presentase anggota dewan komisaris yang
berasal dari luar perusahaan terhadap seluruh ukuran
dewan komisaris perusahaan sampel (Ujiyantho, 2007).
Rumus menghitung proporsi dewan komisaris independen:
32
4.) Ukuran Dewan Komisaris
Ukuran dewan komisaris adalah menghitung persentase
jumlah total dari anggota dewan komisaris, baik yang
berasal dari internal meupun eksternal perusahaan sampel
(Ujiyantho, 2007).
Rumus menghitung ukuran dewan komisaris:
anggota dewan komisaris internal + anggota dewan
komisaris eksternal
E.
Metode Analisa Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
berganda (multiple regression analysis). Untuk menjamin keakuratan data
penelitian, dilakukan terlebih dahulu analisis statistik deskriptif. Selain itu,
dilakukan pengujian kelayakan model regresi atau uji asumsi klasik untuk
menilai model regresi. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji
multikolinieritas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas.
1.
Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kuortosis dan skewness (Ghozali,
2011). Statistik deskriptif dapat memungkinakan untuk dilakukannya
perbandingan sehingga akan menghasilkan informasi yang jelas dan
mudah dipahami.
33
2.
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan kelayakan data dalam
penelitian. Asumsi yang harus dipenuhi pada uji asumsi klasik adalah
data harus terdistribusi normal, tidak terjadi multikolinieritas, serta
terjadi homoskedastisitas agar persamaan regresi tersebut valid untuk
digunakan dalam penelitian. Pengujian asumsi klasik tersebut adalah
sebagai berikut.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel dependen dan variabel independen memiliki
distribusi normal. Cara untuk mendeteksi apakah variabel
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat penyebaran
data pada sumbu diagonal dan melihat normal probability plot.
Jika
variabel
berdistribusi
normal,
maka
garis
yang
menggambarkan variabel sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya.
b. Uji Multikolinearitas
Tujuan dari uji multikolinearitas adalah menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
kolinearitas di antara variabel independen (Ghozali, 2011).
Untuk menguji ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model
regresi pada penelitian dapat dilihat dari Tolerance Value dan
34
Variance Inflation Factor (VIF). Indikator untuk menunjukkan
adanya multikolinearitas adalah jika nilai tolerance < 0,10, dan
nilai VIF > 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik
adalah homokedastisitas, yaitu keadaan ketika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut
Homoskedastisitas
dan
jika
berbeda
disebut
Heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).
Untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat grafik scatterplot. Model yang baik didapatkan jika
titik-titik pada grafik scatterplot menyebar secara acak, baik
diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y (Ghozali, 2011).
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah pada model
regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode (t) dengan periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang
baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi adalah
dengan uji Runs test. Pengambilan keputusan ada tidaknya
autokorelasi dengan uji Runs tes adalah jika asymp sig. Pada
35
output runs test > 5%, maka data tidak mengalami/ mengandung
autokorelasi, dan sebaliknya.
3.
Analisis Model
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model persamaan regresi berganda (multiple regression) untuk
menguji adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Sesuai dengan kerangka penelitian dan pengajuan hipotesis
di atas, maka hipotesis akan diuji dengan persamaan regresi sebagai
berikut:
NPL = α+ β1KI+ β2KM + β3DKI + β4UDK + ε
ROA = α+ β1KI+ β2KM + β3DKI + β4UDK + ε
Keterangan:
NPL
: Non Performing Loan
ROA
: Return On Asset
α
: Konstanta
β 1 - β4
: Koefisien regresi
KI
: Kepemilikan Institusional
KM
: Kepemilikan Manajerial
DKI
: Dewan Komisaris Independen
UDK
: Dewan Komisaris
ε
: error
36
a. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)
Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model untuk menerangkan variasi
variabel independen (Ghozali, 2011). Nilai koefisien yang
diperoleh akan berkisar 0<R2<1 dimana jika R2semakin
mendekati 1, dapat dikatakan bahwa akan semakin kuat
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen.
b. Uji F (Simultan)
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi memiliki
pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2011). Pengujian dilakukan menggunakan
signifikansi level 0,05 (α = 5%).
4.
Pengujian Hipotesis
Pengujian
hipotesis
dilakukan
untuk
mengetahui
pengaruh
karakteristik Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial,
Dewan Komisaris Independen, dan Dewan Komisaris terhadap risiko
kredit (NPL) dan kinerja keuangan (ROA). Pengujian hipotesis yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji t dimaksudkan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen secara individual dalam menjelaskan
37
variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Pengujian dilakukan
dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (α =5%).
Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria
sebagai berikut:
1.
diterima dan
ditolak, apabila nilai signifikansi lebih
dari nilai alpha 0,05. Hal tersebut menandakan bahwa
variabel independen secara individual tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
2.
ditolak dan
diterima, apabila nilai signifikansi
kurang dari nilai alpha 0,05. Hal tersebut menandakan
bahwa variabel independen secara individual berpengaruh
terhadap variabel dependen.
Download