1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Dalam berkomunikasi dengan orang lain, kita tidak lepas dari komunikasi
nonverbal yang di perlihatkan oleh lawan bicara. Sering kali, pesan yang
disampaikan oleh bahasa nonverbal justru mengandung makna yang sebenarnya
dari pembicaraan itu karena bahasa tubuh tidak dapat di hindari. Secara tidak
sadar bahwa gerak-gerik seseorang telah mengkomunikasikan dirinya sendiri
kepada orang lain. Bahkan pada saat kita diam sekalipun, sebenarnya kita sudah
melakukan proses komunikasi. Tidak hanya gerak-gerik saja yang dapat
dikomunikasikan, ekspresi wajah, nada suara, gaya rambut serta pakaian
sekalipun juga mengkomunikasikan sesuatu.
Menurut A.H Baker, yang dikutip oleh Alex Sobur dalam buku Analisis teks
media menjelaskan beberapa ungkapan sebagai berikut : Pertama, manusia hanya
sadar dalam bahasa , angan - angan yang memakai fantasi dan konsep komunikasi
simbolis, mengandalkan kesadaran mendalam untuk menuntut penyertaan
bahasa. Kedua, menggunakan bahasa simbolis dengan menciptakan situasi
yang simbolis juga, artinya penuh dengan tanda tanya atau hal - hal yang
mesti diungkapkan maksud dan arti didalamnya. Ketiga, bahasa simbolis
terletak di antara bahasa mistis dan alegoris seperti halnya pola prilaku dan
1
2
bertindak1.
Proses komunikasi dilakukan melalui ekspresi wajah, gaya pada rambut,
serta melalui pakaian yang digunakan untuk melakukan suatu komunikasi.
Membahas tentang pakaian sama halnya membicarakan sesuatu yang erat dengan
gaya hidup atau Life style. Istilah gaya hidup dikatakan sedang berkembangan
dikalangan peminat cultural studies. Gaya hidup menjadi suatu identitas
masyarakat tertentu, yang dapat di lihat dari cara seseorang mengenakan pakaian
dan aksesoris. Gaya merupakan suatu
cara untuk mengenalkan identitas
seseorang berdasarkan subkultur yang berbeda2.
Harajuku adalah semangat dandan yang memuliakan kebebasan berkreasi,
kemerdekaan ekspresi dari kaum muda Jepang yang berkembang dijalanan
disekitar kawasan Harajuku, Tokyo. Harajuku berkembang menjadi semacam
subkultur kaum muda Jepang yang produknya berupa gaya dandanan yang
belakangan telah menyebar ke berbagai negara. Bahkan di Indonesia sendiri,
trend harajuku style ini dipopulerkan oleh para artis-artis penyanyi. Tidak hanya
di Indonesia saja, Penyanyi-penyanyi yang berasal dari Amerika juga mengakui
adanya trend harajuku tersebut di dalam kalangan artis-artis terkenal di
negaranya.3
Tren Harajuku style yang di gandrungi oleh para remaja di Jakarta adalah
Cosplay atau yang biasa di kenal dengan gaya yang mengikuti anime kesukaan
Tinarko Sumbo, Semiotika Komunikasi Visual. Jalasutra,Yogyakarta : 2008
David Chaney,Life style, Sebuah pengantar komprehensif.hal.39
3
(http://id.wikipedia.org/wiki/Harajuku). Kamis,8 februari 2012. 20.30
1
2
3
mereka. dalam hal ini, para peminat harajuku style baik langsung maupun tidak
langsung ingin mengaktualisasikan dirinya untuk masuk ke dalam kelompok atau
komunitas pecinta Jepang, dan mencoba mencitrakan maupun mensejajarkan
dirinya dengan idola dari negeri sakura yang mereka sukai dengan melakukan
proses imitasi4.
Di Indonesia banyak terdapat komunitas-komunitas harajuku style, seperti
yang ada di daerah Jakarta barat yaitu komunitas harajuku style “SKOATER
AKADEMI”. Di Skoater Akademi tak hanya mengikuti acara-acara cosplay tetapi
juga mengajarkan kepada anggotanya berkreatifitas melalui pembuatan pakaian
cosplay dalam komunitas, Namun di skoater akademi para cosplayer
memunculkan karakter berbeda dengan memadukan unsur karakter Jepang dan
Indonesia.
Tanda menurut Semiotika adalah unsur fundamental dalam Semiotika dan
Komunikasi, yaitu segala sesuatu yang mengandung makna. Keberadaannya
mempunyai dua unsur yaitu penanda (bentuk) dan petanda (makna). Tanda
sebagian besar dimanfaatkan dengan menggunakan ikon, indeks, dan simbol.
Bicara mengenai tanda pada pakaian sama halnya dengan membahas tentang
semiotika. Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda dan cara tanda
bekerja. Memahami suatu tanda dan makna harus memahami 3 unsur yaitu:
Pertama, tanda, Kedua, acuan tanda , dan Ketiga, pengguna tanda. Semiotika
menurut Saussure adalah Satuan dasar bahasa yang tersusun dari citra bunyi
4
(http//cosplay.co.uk). Kamis,8 februari 2012. 20.35
4
(penanda) dan konsep (petanda), penanda bersifat fisik dan dapat dicerna indera,
sementara petanda merupakan konsep yang non fisik, karena petanda adalah
acuan ideasional yang bersemayam di benak masyarakat. Petanda atau konsep
mental selalu dipengaruhi oleh suatu kultur yang berbeda di masyarakat, karena
hal tersebut dibutuhkan untuk berkomunikasi secara signifikan antara individu
dengan individu lain5.
Menurut Zoest, tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu
yang lain, menurutnya segala sesuatu yang dapat dinikmati atau di buat teramati
dapat di sebut tanda. Karena itu tidaklah terbatas oleh benda, (zoest, 1993:18)6.
Dalam penulisan ini, peneliti mengangkat judul tentang “TANDA DAN
MAKNA PADA KOSTUM HARAJUKU STYLE” (Analisis Semiotika
Saussure Pada Kostum Naruto Shippuden Team7 Yang Digunakan
Komunitas Skoater Akademi).
5
Sobur Alex, Semiotika Komunikasi, Pengantar : Yasraf Amir Piliang. Rosda Bandung : 2003.
Zoest,Aart van.1993.Semiotika Tentang Tanda, cara kerjanya dan apa yang kita lakukan denganya. Penerjemah Ani
Soekowati.Jakarta: yayasan Sumber Agung,Buku Ash di Terbitkan tahun 1987.
6
5
1.2 Rumusan Masalah
Gaya harajuku pada prilaku anak muda saat ini menjadi topik yang sangat
menarik untuk dibicarakan, bahkan hal ini berdasarkan pada hal di atas.
Permasalahan penelitian ini yaitu Bagaimana tanda dan makna pada kostum
harajuku style ?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa semiotika yang
terdapat dalam kostum Harajuku style terutama pada anime Naruto berupa tanda
dan makna.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian ini hasil yang diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi pihak - pihak tertentu, antara lain:
1.
Manfaat Akademis
Diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu
komunikasi mengenai tema penelitian. Inovasi dan pengenalan tentang
tema penelitian serta dapat melaksanakan fungsi dan peran semiotika
komunikasi terhadap lingkungan di masyarakat. Dan hasil penelitian,
tentang analisis semiotika dapat menjadi referensi pembelajaran di
kalangan mahasiswi dan mahasiswa Universitas Mercu Buana khususnya.
6
2.
Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukan kepada komunitas harajuku style di jakarta
terutama bagi komunitas Skoater Akademi. Diharapkan penelitian ini dapat
bermanfaat bagi para komunitas yang untuk memperbanyak ide-ide dalam
menggunakan kostum seperti sebuah animasi dan
kreativitas dalam menciptakan sebuah konsep pada kostum.
meningkatkan
Download