motivasi peserta didik dalam mengikuti layanan bimbingan

advertisement
MOTIVASI PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1
PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK
Sri Ayu Ranika1, FitriaKasih2, Rici Kardo2
1
MahasiswaBimbingandanKonseling, STKIP PGRI Sumatera Barat
2
DosenBimbingandanKonseling, STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRACT
This research is motivated by the lack of willingness to participate in group guidance service,
the less responsive learners during group counseling, the students are less willing to follow the
guidance service of the group. The purpose of this study to describe: (1) Intrinsic motivation of
learners in following group guidance service. (2) Extrinsic motivation of learners in following
group guidance service. The type of this research is quantitative descriptive with student
population who have followed group guidance in class VIII counted 48 people. Sampling using
total sampling technique, with Number of samples counted 48 people. The type and source of data
is obtained directly from the research object and the teacher BK. Instrument to be used in this
research is questionnaire then do validity test by using formula of pearson product moment and
reliability test with coefficient alpha cronbach method. While to carry out data analysis using
percentage technique. The results of this study revealed that: (1) Intrinsic motivation of learners in
following group guidance services included in the high category. (2) Extrinsic motivation of
learners in following group guidance service including high category.
Keywords: motivation, group guidance service, junior high school students
PENDAHULUAN
Menurut
Sukardi
Kusmawati
(2008:
dan
yang
dimaksudkan
“Suatu
diharapkan dapat secara langsung
kegiatan bimbingan dan konseling
dirasakan oleh sasaran (klien) yang
disebut pelayanan apabila kegiatan
mendapatkan
tersebut dilakukan melalui kontak
Oleh sebab itu, pelayanan tersebut
langsung dengan sasaran pelayanan
harus
(klien)
langsung
memberatkan dari kedua belah pihak
permasalahan
baik dari guru BK sendiri maupun
dan
berkenaan
56)
pelayanan
secara
dengan
ataupun kepentingan tertentu yang
Kegiatan
yang
tersebut.
dilaksanakan
tanpa
dari klien.
dirasakan oleh sasaran pelayanan
itu”.
pelayanan
Sesuai
merupakan
tersebut,
dengan
maka
pernyataan
penulis
melihat
pelayanan itu mengemban fungsi
bahwa bimbingan dan konseling di
tertentu
sekolah memberikan pengaruh yang
dan
pemenuhan
fungsi
tersebut serta dampak positif
cukup
1
besar
bagi
tingkah
laku
peserta didik. Namun yang terjadi
Menurut Nurihsan (2009: 23)
adalah pelayanan BK tersebut tidak
“Bimbingan kelompok merupakan
sesuai dengan tujuan yang
bantuan
seharusnya. Adanya BK di sekolah
dilaksanakan
belum membawa ketertarikan bagi
kelompok.
peserta didik untuk menyelesaikan
dapat berupa penyampaian informasi
problematika yang mereka alami.
ataupun
Dalam BK terdapat berbagai jenis
membahas
layanan,
pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan
dari
beberapa
jenis
terhadap
individu
yang
dalam
situasi
Bimbingan
kelompok
aktivitas
kelompok
masalah-masalah
pelayanan BK tersebut penulis lebih
sosial”.
tertarik
untukmelaksanakanlayananbimbinga
mengenai
pelayanan
bimbingan kelompok.
Namun,
nkelompoktersebuttidakakanefektifji
Bimbingan
kelompok
katidakadanyasebuahdoronganataubi
merupakan salah satu pelayanan
sadikatakansebuahmotivasidariindivi
yang ada di dalam bimbingan dan
dutersebutuntukmengikutilayananbi
konseling. Kelompok yang baik ialah
mbingankelompok.
apabila kelompok itu diwarnai oleh
Sesuai yang dinyatakan Khairani
semangat yang tinggi, kerja sama
(2013: 176) motivasi atau dorongan
yang lancar dan mantap, serta adanya
memiliki peran yang sangat kuat
saling
diantara
dalam
Menurut
suatu perbuatan yang direncanakan
Sukardi dan Kusmawati (2008:78)
dorongan itu dapat terjadi sebagai
“Pelayanan bimbingan kelompok,
bagian dari kesadaraan jiwa yang
yaitu
diimbangi oleh harapan terhadap
mempercayai
anggota-anggotanya.
layanan
konseling
bimbingan
dan
yang
memungkinkan
sejumlah peserta
didik (konseli)
secara
dinamika
bersama-sama
kelompok
sesuatu
menentukan
yang
akan
dicapai.
Sedangkan menurut Robbin, 2001
melalui
dalam Wahjono, 2010 (Khairani,
memperoleh
2013: 176) motivasi adalah kemauan
berbagai bahan dari nara sumber
untuk
tertentu
Kemauan tersebut
(terutama
terwujudnya
dari
guru
pembimbing/konselor)”.
mengerjakan
sesuatu.
nampak pada
usaha seseorang untuk mengerjakan
2
sesuatu,
namun
bukan
2. Motivasiditandaidenganmunculny
merupakan
a, rasa feeling, afeksiseseorang.
proses internal yang kompleks yang
Dalamhalinimotivasirelevandenga
tidak bisa diamati secara langsung,
npersoalan-persoalankejiwaan,
melainkan bisa dipahami melalui
afeksidanemosi
kerasnya
dapatmenentukantingkahlakuman
perilaku.
motivasi
Motivasi
seseorang
dalam
mengerjakan sesuatu.
Menurut
(Sardiman,
usia.
Mc.
2012:
yang
Donal,
73)
2007
3. Motivasiakandirangsangkarenaad
“Motivasi
anyatujuan.
adalah perubahan energi dalam diri
Jadi,motivasidalamhalinisebenarn
seseorang
yamerupakanrespondarisuatuaksi,
yang
ditandai
dengan
munculnya “Feeling” dan didahului
yaknitujuan.
dengan tanggapan terhadap adanya
Motivasimemangmunculdaridala
tujuan”.
mdirimanusia,
yang
Berdasarkan
dikemukakan
pengertian
di
atas
tetapikemunculannyakarenaterang
mengandung tiga elemen penting
sangatauterdorongolehadanyaunsu
yaitu:
rlain,
1. Bahwamotivasiitumengawaliterja
dalamhaliniadatujuan.Tujuaniniak
dinyaperubahanenergipadadiriseti
anmenyangkutsoalkebutuhan.
apindividumanusia.
MenurutSardiman(2012: 89-90)
Perkembanganmotivasiakanmemb
jenis-
awabeberapaperubahanenergidida
jenismotivasiterbagiatasduayaitumoti
lamsistemneurophysiological
vasiintrinsikdanekstrinsik.“Motivasii
yang adapadaorganismemanusia.
ntrinsikadalah
Karenamenyangkutperubahanener
menjadiaktif/
gimanusia
berfungsinyatidakperludirangsangdar
(walaupunmotivasiitumunculdarid
iluar,
alamdirimanusia),
karenadalamdirisetiapindividusudaha
penampakannyaakanmenyangkutk
dadoronganuntukmelakukansesuatu.
egiatanfisikmanusia.
Sedangkanmotivasiekstrinsikadalah
motif-motif
3
motif-motif
yang
yang
aktifdanberfungsikarenaadanyaperan
Selain
itu
Uno,
2003
gsangdariluar”.Jadi,dariduajenismoti
(Anggraeni,
vasitersebutpenelitibermaksuduntuk
menjelaskan motivasi dapat timbul
melakukanpenelitiandilihatdarimotiv
karena faktor instrinsik dan faktor
asiinsrinsikataumotivasiekstrinsikber
ekstrinsik. Faktor intrinsik berupa:
kaitandenganpelaksanaanlayananbim
a) Hasratdankeinginanberhasilsertad
bingankelompok.
2010:
20)
juga
orongankebutuhan,
Menurut Uno (2012: 4) tidak
haltersebutmengandungpengertia
jauh berbeda motif juga dibedakan
nadanyasuatukeinginandanhasrat
dua macam yaitu:
untukberhasildaripeserta
Motif instrinsik timbulnya tidak
didiksehinggadapatmenumbuhka
memerlukan
nmotivasidaridalamdiriindividuu
rangsangan
dari
luar karena memang telah ada
ntukmeraihtujuan.
dalam diri individu sendiri, yaitu
b) Harapanakancita-
sesuai
atau
sejalan
dengan
citayaituharapanuntukmeraihsuat
kebutuhannya. Sedangkan motif
ucita-citamerupakandorongan
ekstrinsik timbul karena adanya
yang
rangsangan dari luar individu,
kuatdaridalamdiriindividuuntukle
misalnya
bihberusahakerasdalammencapai
dalam
bidang
pendidikan terdapat minat yang
prestasi yang diharapkan.
positif
kegiatan
Kemudian, menurut Uno (2012:
karena
7) motivasi yang terkait dengan
Motif
pemaknaan dan peranan kognisi
instrinsik lebih kuat dari motif
lebih merupakan motivasi instrinsik,
ekstrinsik.
yaitu motivasi yang muncul dari
terhadap
pendidikan
melihat
timbul
manfaatnya.
Oleh
pendidikan
harus
karena
itu,
berusaha
dalam
seperti
minat
atau
menimbulkan motif instrinsik
keingintahuan (curiosity), sehingga
dengan
seseorang tidak lagi termotivasi oleh
menumbuhkan
dan
mengembangkan minat mereka
bentuk-bentuk
terhadap
hukuman.
bidang-bidang
studi
yang relevan.
ekstrinsik
4
insentif
Sedangkan
ialah
atau
motivasi
motivasi
yang
disebabkan oleh keinginan untuk
bimbingan kelompok. Namun dari
menerima ganjaran atau menghindari
yang peneliti lihat di lapangan sangat
hukuman, motivasi yang terbentuk
jauh berbeda dengan teori yang
oleh faktor-faktor eksternal berupa
menyatakan
ganjaran dan hukuman. Maka kedua
intrinsik dan ekstrinsik. Maka dari itu
jenis
peneliti
motivasi
tersebut
akan
mengenai
mencoba
motivasi
mengungkap
mempengaruhi seseorang baik itu
mengenai motivasi peserta didik
dari ekstrinsik maupun instrinsik.
dalam mengikuti layanan bimbingan
Sesuai
dengan
pernyataan
kelompok yang sudah terlaksana
tersebut dapat dinyatakan bahwa
dalam
melaksanakan
sebelumnya.
layanan
Berdasarkanhasilobservasipadata
bimbingan kelompok perlu adanya
nggal
motivasi
padasaatpelaksanaan
yang
kuat
agar
suatu
7
September
2016
PLBK
layanan lebih efektif, seperti halnya
Sekolahdalammelaksanakanlayananb
beberapa jenis motivasi yang ada
imbingankelompok di SMP Negeri 1
dalam pelaksanaan layanan motivasi
PantaiCerminterlihatadanyapesertadi
intrinsik
dik
dan
ekstrinsik
perlu
yang
diterapkan terutama yang terpenting
kurangberkeinginandalammengikutil
adalah motivasi instrinsik yaitu yang
ayananbimbingankelompok.
berasal dari dalam diri individu
Adanyapesertadidik
tersebut. Sehingga untuk mengikuti
kurangtanggappadasaatmengikutibim
layanan
bingankelompok, adanyapesertadidik
bimbingan
kelompok
yang
memang benar-benar atas kemauan
yang
dari diri pribadi individu tersebut
kurangbersediauntukmengikutilayana
namun
nbimbingankelompok,
bukan
berarti
motivasi
ekstrinsik tidak dibutuhkan akan
adanyapesertadidik
tetapi
kurangaktifketikapelaksanaanbimbin
motivasi
ekstrinsik
juga
membantu sebagai pendorong dari
gankelompok,
luar
yang
atas
kemauan
yang
sudah
yang
adanyapesertadidik
sekedarikut-
ditetapkan individu seperti halnya
ikutantanpamengetahuitujuandaripela
kemauan untuk mengikuti layanan
ksanaanbimbingankelompok,
5
adanyapesertadidik
yang
2. Motivasi
tidakbersungguh-
ekstrinsikpesertadidikdalammeng
sungguhdalammengikutilayananbimb
ikutilayananbimbingan kelompok
ingankelompok.
METODE PENELITIAN
Selainitujugaditemukanhalsepertipes
Jenis
ertadidikkurangantusiasmengikutsert
deskriptif adalah penelitian untuk
erungberusahamenolakketikadisaran
memberi uraian mengenai fenomena
kanuntukmengikutilayananbimbinga
atau gejala sosial yang diteliti dengan
nkelompok, adanyapesertadidik yang
mendeskripsikan
tidakbersemangatketikapelaksanaanb
indikator-indikator dari variabel yang
diteliti tanpa membuatperbandingan
mbingankelompok.
maka
penulis
atau menghubungkan antara variabel
di
yang diteliti guna untuk eksplorasi
melakukan
dan
penelitian tentang motivasi peserta
“Motivasi
dalam
Peserta
Mengikuti
VIII
SMP
Negeri
yang di teliti. Kemudian, Iskandar
(2009:
di Kelas
1
dengan
yang berkenaan dengan masalah
Didik
Layanan
Bimbingan Kelompok
klasifikasi
mendeskripsikan sejumlah variabel
didik. Peneliti tertarik memberi judul
yaitu
nilai
atau lebih (independent) berdasarkan
yang
terpaksadiajakolehtemanmengikutibi
atas
tentang
variabel mandiri, baik satu variabel
imbingankelompok,
permasalahan
adalah
60) mengemukakan bahwa penelitian
nbimbingankelompokdanmerekacend
Berdasarkan
ini
deskriptif kuantitatif. Iskandar (2009:
akandirinyadalampelaksanaanlayana
adanyapesertadidik
penelitian
27)
“Menggunakan
Pantai
menyatakan
pendekatan
kuantitatif adalah untuk menjawab
Cermin”.
persoalan apa dan mengapa, makna
Adapuntujuanpenelitianiniadalah
suatu
untukmengungkapkandanmemperole
fenomena
atau
gejala
ditafsirkan oleh peneliti dan bukan
hgambarantentang:
oleh subyek yang diteliti”.
1. Motivasiinstrinsikpesertadidikdal
Penelitian ini telah dilaksanakan
ammengikutilayananbimbingan
pada tanggal 24-25 Juli 2017 dengan
kelompok
6
Populasi yakni peserta didik yang
Menurut
Bungin
(2005:122)
telah mengikuti bimbingan kelompok
“Data sekunder adalah data yang
di kelas VIII sebanyak 48 orang
diperoleh dari sumber kedua
seperti
menurut
sumber data yang kita butuhkan”.
“Populasi
Data diperoleh langsung dari objek
penelitian merupakan keseluruhan
penelitian dan guru BK. Instrumen
(universum) dari objek penelitian
yang
yang dapat berupa manusia, hewan,
penelitian
tumbuh-tumbuhan,
gejala,
kemudian melakukan uji validitas
nilai, peristiwa, sikap hidup, dan
dengan menggunakan rumus pearson
sebagainya, sehingga objek-objek ini
product momen dan uji reliabilitas
dapat
dengan
yang
Bungin
diketahui
(2005:
99)
menjadi
udara,
sumber
data
akan
digunakan
dalam
adalah
angket
ini
metode
koefisien
penelitian”.Kemudian untuk sampel,
cronbach.
menurut
174)
melaksanakan
“Sampel adalah sebagian atau wakil
menggunakan
populasi
dengan menggunakan rumus:
dengan
Arikunto
yang
itu,
(2010:
diteliti”.
Yusuf
Sejalan
(2005:186)
P=
berpendapat bahwa “Sampel adalah
mengikuti
dengan menggunakan teknik total
kelompok
sampling yaitu semua populasi yang
Jumlah
x 100%
hasil
penelitian,
layanan
dapat
bimbingan
dilihat
sebagai
1. Motivasi Peserta Didik dalam
Mengikuti Layanan Bimbingan
sumber data yaitu data primer dan
Menurut
persentase
berikut:
sampel sebanyak 48 orang. Jenis dan
skunder.
teknik
data
maka motivasi peserta didik dalam
Dalam penelitian ini sampel diambil
data
untuk
analisis
Berdasarkan
dan mewakili populasi tersebut”.
diambildengan
Sedangkan
alfa
HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagian dari populasi yang terpilih
ditetapkan
atau
Kelompok Secara Umum
Bungin
Berdasarkan hasil motivasi
(2005:122) “Data primer adalah data
peserta didik dalam mengikuti
yang langsungdiperoleh dari sumber
layanan
data pertama di lokasi penelitian
bimbingan
kelompok
secara umum yaitu: adanya 16
atau objek penelitian”.
orang peserta didik dengan 33.3%
7
memiliki motivasi
yang sangat
adanya 1 orang peserta didik
tinggi, adanya 31 orang peserta
dengan 2.1% memiliki motivasi
didik dengan 64.6% memiliki
yang cukup tinggidan tidak ada
motivasi yang tinggi ,adanya 1
peserta
orang peserta didik dengan 2.1%
memiliki
memiliki motivasi yang cukup
sangat rendah.
tinggidan tidak ada peserta didik
didik
yang
memiliki
motivasi rendah dan
Menurut
Sardiman (2012:
yang memiliki memiliki motivasi
89-91), motivasi instrinsik adalah
rendah dan sangat rendah. Sesuai
motif-motif yang menjadi aktif
dengan yang dikemukakan Uno
atau berfungsinya tidak perlu
(2012: 7) motivasi yang terkait
dirangsang dari luar, karena dalam
dengan pemaknaan dan peranan
setiap diri individu sudah ada
kognisi lebih merupakan motivasi
dorangan
intrinsik, yaitu motivasi yang
sesuatu.
muncul dari dalam seperti minat
memiliki motivasi intrinsik akan
atau
memiliki tujuan menjadi orang
keingintahuan
(curiosity),
untuk
Peserta
melakukan
didik
sehingga seseorang tidak lagi
yang
termotivasi oleh bentuk-bentuk
berpengetahuan, yang ahli dalam
insentif atau hukuman.
bidang tertentu.
2. Motivasi
Didik
Instrinsik
dalam
Peserta
3. Motivasi
Mengikuti
Didik
Layanan Bimbingan Kelompok
terdidik,
yang
yang
Ekstrinsik
dalam
Peserta
Mengikuti
Layanan Bimbingan Kelompok
Berdasarkan hasil motivasi
motivasi ekstrinsik
peserta
instrinsik
peserta didik dalam
didik dalam mengikuti layanan
mengikuti
layanan
bimbingan
bimbingan
kelompok
secara
kelompok secara umum yaitu:
umum yaitu: adanya 15 orang
adanya 21 orang
peserta didik
peserta didik dengan 31.2 %
dengan 43.7% memiliki motivasi
memiliki motivasi yang sangat
yang sangat tinggi, adanya 26
tinggi, adanya 32 orang peserta
orang peserta didik dengan 54.2%
didik dengan 66.7 % memiliki
memiliki motivasi yang tinggi,
motivasi yang tinggi, adanya 1
8
orang peserta didik dengan 2.1 %
memiliki motivasi
yang cukup
tinggi , dan tidak ada peserta didik
yang memiliki motivasi rendah
dan sangat rendah. Kemudian,
KEPUSTAKAAN
Uno (2012: 4) menyatakan bahwa
“Motivasi
ekstrinsik
timbul
Afifuddin. (2012). Bimbingan dan
Penyuluhan. Bandung: Pustaka
Setia.
karena adanya rangsangan dari
luar individu, misalnya dalam
Arikunto,
Suharsimi.
(2010).
Prosedur Penelitian. Jakarta:
Rineka Cipta
bidang pendidikan terdapat minat
yang positif terhadap kegiatan
Bungin, Burhan, M. (2005).
Metodologi
Penelitian
Kuantitatif. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
pendidikan timbul karena melihat
manfaatnya”.
KESIMPULAN
Berdasarkan
penelitian
yang
Djamarah, Syaiful B.
Psikologi Belajar.
Rineka Cipta.
dilakukan di Kelas VIII SMP Negeri
1 Pantai Cermin mengenai motivasi
peserta
didik
dalam
Hamalik, Oemar. (1992). Psikologi
Belajar
dan
Mengajar.
Bandung:
Sinar
Baru
Algensindo
mengikuti
layanan bimbingan kelompok, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
Hartinah, Sitti. (2009). Konsep
Dasar Bimbingan Kelompok.
Bandung: Refika Aditama.
1. Motivasi instrinsik peserta didik
dalam
mengikuti
layanan
bimbingan kelompok berada pada
Hikmawati, Fenti. (2010). Bimbingan
Konseling. Jakarta : Raja
Grafindo Persada.
kategori tinggi.
2. Motivasi ekstrinsik peserta didik
dalam
mengikuti
(2011).
Jakarta:
layanan
Iskandar.
(2009).
Metodologi
Penelitian Pendidikan dan
Sosial
(Kuantitatif
dan
Kualitatif). Jakarta: Gaung
Persada Press.
bimbingan kelompok berada pada
kategori tinggi.
Nurihsan, Achmad Juntika. (2009).
Bimbingan dan Konseling.
Bandung: Refika Aditama.
9
Purwanto, M. N. 1992. Psikologi
Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Riduwan. (2006). Belajar Mudah
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sardiman. (2012). Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sukardi, Dewa Ketut dan P.E.
Kusumawati
Nila
Desak.
(2008). Proses Bimbingan dan
Konseling di Sekolah. Jakarta:
Rineka Cipta.
Uno, Hamzah B. (2012). Teori
Motivasi dan Pengukurannya.
Jakarta: Bumi Aksara
10
Download