BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pada

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi saat ini, Indonesia mengalami perkembangan perekonomian yang
cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2013 yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia
pada kuartal IV 2013 meningkat dari 5,63 persen pada triwulan III 2013 menjadi 5,72 persen
(www.bi.go.id). Pertumbuhan perekonomian tidak terlepas dari revolusi industri yang terjadi
setelah tahun 1830. Revolusi industri merupakan perubahan kehidupan masyarakat dengan
menggunakan mesin untuk mengelolah bahan baku menjadi barang jadi. Beberapa tahun
terakhir ini, perkembangan industri memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat. Tetapi,
perkembangan itu tidak diimbangi dengan dampak yang ditimbulkan kepada lingkungan
misalnya terjadinya perubahan iklim, limbah beracun, kerusakan hutan, dan permasalahan
lingkungan yang lainnya.
Eksistensi perusahaan di tengah lingkungan dan masyarakat berdampak dalam dua
kondisi, yaitu positif dan negatif. Dampak positif dari eksistensi perusahaan adalah
menciptakan lapangan kerja, menyediakan barang yang dibutuhkan masyarakat untuk
dikonsumsi, meningkatkan pendapatan, menyumbang pendapatan daerah dan negara, serta
mendukung peningkatan ekonomi. Sementara, dampak negatif antara lain menimbulkan
pencemaran baik tanah, air, maupun udara. Pencemaran tersebut dapat mengancam
munculnya polusi udara dan air, kebisingan suara, kemacetan lalu lintas, limbah kimia, hujan
asam, radiasi, sampah nuklir, dan masih banyak lagi petaka lain. Dampak akhir dari
pencemaran ini dapat menyebabkan stres mental dan kerugian fisik dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari (Titisari et al., 2012).
1
Dampak lain yang ditimbulkan oleh eksistensi perusahaan di tengah lingkungan dan
masyarakat adalah dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan image
perusahaan menjadi baik. Hal ini akan berdampak pada efektifitas biaya yang digunakan oleh
perusahaan. Akuntansi manajemen lingkungan membantu perusahaan untuk mencapai
manfaat potensial tersebut dalam menghadapi tanggung jawab lingkungan (Schaltagger dan
Burrit, 2000). Menurut Ikhsan (2009), akuntansi manajemen lingkungan merupakan salah
satu subsistem dari akuntansi lingkungan yang menjelaskan sejumlah persoalan mengenai
persoalan penguantifikasian dampak-dampak bisnis perusahaan ke dalam sejumlah unit
moneter.
Eco-control merupakan bagian dari akuntansi manajemen lingkungan dan salah satu
aplikasi dari sistem pengendalian manajemen yang menjadi perhatian beberapa tahun
belakangan ini sebagai pengendali strategi lingkungan perusahaan. Menurut Henri dan
Jeaurneault (2010), eco-control membantu organisasi untuk mengukur, mengendalikan dan
mengungkapkan kinerja lingkungan. Eco-control digunakan untuk menyediakan informasi
dalam pengambilan keputusan, memastikan pencapaian tujuan lingkungan dan memberikan
bukti meyakinkan yang mendukung manfaat dari tindakan tersebut.
Eco-control merupakan salah satu mekanisme yang dapat digunakan oleh perusahaanperusahaan untuk membantu mereka dalam mengambil keuntungan dari manfaat potensial
yang berhubungan dengan kinerja lingkungan (Schaltegger & Burritt, 2000). Eco-control
mengacu pada prosedur dan sistem formal yang menggunakan informasi keuangan dan
ekologi untuk mempertahankan atau mengubah pola dalam kegiatan lingkungan (Henri dan
Journeault, 2009a, dalam Journeault, 2010). Di antara penelitian empiris eco-control,
beberapa dari mereka menunjukkan bahwa penerapan praktik eco-control dapat berkontribusi
untuk kinerja lingkungan dan ekonomi (Henri dan Jeaurneault, 2010 ; Ismail et al., 2011).
2
Di Indonesia, usaha dari pemerintah untuk melestarikan dan mengembangkan
kemampuan lingkungan hidup adalah dengan menetapkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 23 tahun 1997. Undang-undang ini mengatur tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Aturan lain yang dibuat oleh pemerintah adalah Undang-Undang
Republik Indonesia No.40 Tahun 2007. Undang-undang ini mengatur tentang kegiatan usaha
perseroan (PT) dibidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan. Kegiatan ini harus dianggarkan dan diperhitungkan
sebagai biaya dan dimuat dalam laporan tahunan perseroan. Undang-undang ini
memperlihatkan dengan jelas bahwa pemerintah mengatur perusahaan-perusahaan di
Indonesia dalam melakukan kegiatan bisnisnya agar tetap memperhatikan lingkungan sekitar.
Penelitian Henri dan Jeaurneault (2010) menunjukkan bahwa eco-control tidak
mempunyai dampak langsung pada kinerja ekonomi. Efek yang mediasi antara eco-control
dan kinerja ekonomi adalah kinerja lingkungan. Lebih khusus lagi, eco-control tidak
langsung mempengaruhi kinerja ekonomi dalam konteks pengungkapan lingkungan yang
tinggi, visi yang tinggi, masalah lingkungan yang tinggi, dan ukuran lebih besar. Sementara
itu sebagai alat kontribusi pengembangan selanjutnya, penelitian tersebut berdasarkan pada
sejumlah studi kasus yang mengalami keterbatasan karena kekurangan bukti empiris (Bouma
& VanderVeen, 2002 dan Burritt, 2004 dalam Ismail et al., 2011).
Penelitian empiris mengenai hubungan antara eco-control, kinerja lingkungan, dan
kinerja ekonomi secara umum juga dilakukan oleh peneliti Indonesia meskipun belum
banyak yang melakukan penelitian tentang hal tersebut. Ismail et al., (2011) memberikan
bukti empiris bahwa eco-control berpengaruh signifikan terhadap meningkatnya kinerja
ekonomi dan juga berpengaruh positif terhadap meningkatnya kinerja lingkungan.
Berdasarkan dari penelitian sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang bertujuan untuk melihat pengaruh dari eco-control terhadap kinerja ekonomi
3
dengan kinerja lingkungan sebagai variabel intervening. Penelitian ini merupakan penelitian
replikasi dari penelitian Henri dan Journeault (2010) untuk menguji pengaruh eco-control
terhadap kinerja ekonomi dengan kinerja lingkungan sebagai variabel intervening. Adapun
perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada metode analisis
data. Penelitian ini menggunakan analisis data dengan SEM-PLS, sedangkan penelitian
sebelumnya menggunakan analisis data dengan Lisrel. Populasi yang digunakan pada
penelitian ini adalah perusahaan Perseroan Terbatas (PT) yang diharapkan memiliki struktur
organisasi yang lebih baik.
Kota Makassar merupakan kota terbesar dibagian timur dan merupakan gerbang ke
Indonesia Timur. Kota Makassar adalah pusat perdagangan dan bisnis di Indonesia Timur.
Tidak heran jika dari tahun ke tahun jumlah perusahaan manufaktur terus bertambah, hal ini
dikarenakan Makassar berada di tengah-tengah bentang wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) dan didukung juga dengan adanya pelabuhan dan bandara yang paling
besar di Indonesia Timur. Menurut Laporan Nusantara yang di terbitkan oleh Bank Indonesia
bulan agustus tahun 2014, perekonomian diberbagai wilayah Sulawesi-Maluku-Papua secara
agregat mencatat kenaikan angka pertumbuhan ekonomi pada triwulan II tahun 2014 yaitu
mencapai 6,8%. Meningkatnya angka pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh
perbaikan kinerja industri pengolahan, terutama industri makanan olahan di Sulawesi
(www.bi.go.id). Alasan ini mendorong penulis untuk meneliti pengaruh eco-control terhadap
kinerja ekonomi dengan kinerja lingkungan sebagai variabel intervening di Kota Makassar.
1.2.
Rumusan Permasalahan
Dampak negatif dari eksistensi perusahaan di tengah lingkungan dan masyarakat
mencerminkan bahwa perusahaan saat ini hanya memikirkan kinerja ekonomi semata dan
tanpa memikirkan kinerja lingkungan perusahaan. Hal ini mungkin disebabkan oleh pihak
internal perusahaan yang ingin memaksimalkan laba perusahaan tanpa melihat dampak yang
4
ditimbulkan oleh operasi perusahaan terhadap lingkungan sekitar. Akuntansi manajemen
lingkungan membantu perusahaan dalam mengelolah kinerja lingkungan dan melaporkan
informasi lingkungan untuk eksternal dan internal. Eco-control adalah bagian dari akuntansi
manajemen lingkungan dan salah satu aplikasi dalam sistem pengendalian manajemen yang
merupakan bentuk pengendalian untuk menghitung tindakan lingkungan dan itegrasi
perhatian lingkungan dalam rutinitas organisasi (Henri dan Journeault, 2010). Eco-control
diharapkan membantu perusahaan dalam meningkatkan kinerja lingkungan dan kinerja
ekonomi.
1.3.
Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian yang berangkat dari permasalahan penelitian yang telah
diungkapkan sebelumnya adalah:
1. Apakah eco-control berpengaruh positif terhadap kinerja ekonomi?
2. Apakah eco-control berpengaruh positif terhadap kinerja lingkungan?
3. Apakah eco-control berpengaruh positif terhadap kinerja ekonomi dengan kinerja
lingkungan sebagai variabel intervening?
1.4.
Tujuan Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan diharapkan memberikan tujuan sebagai berikut:
1. Menganalisis pengaruh eco-control terhadap kinerja ekonomi.
2. Menganalisis pengaruh eco-control terhadap kinerja lingkungan.
3. Menganalisis pengaruh eco-control terhadap kinerja ekonomi dengan kinerja
lingkungan sebagai variabel intervening?
1.5.
Motivasi Penelitian
Motivasi penelitian ini adalah karena masih sangat kurang penelitian yang berkaitan
dengan eco-control khususnya di Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Kota Makassar karena
5
terus bertambahnya perusahaan manufaktur yang diperkirakan akan menghasilkan dampak
positif dari eksistensi perusahaan di tengah lingkungan dan masyarakat. Penelitian ini juga
diharapkan dapat membantu perusahaan untuk dapat menggunakan eco-control dalam
menghitung tindakan lingkungan dari perusahaan.
1.6.
Kontribusi Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan diharapkan memberikan kontribusi sebagai berikut:
1. Kontribusi secara teoritis adalah memberikan tambahan bukti empiris dan
memperkuat hasil penelitian sebelumnya terkait teori dari eco-control, kinerja
ekonomi, dan kinerja lingkungan.
2. Kontribusi praktik, penelitian ini bertujuan untuk memberikan sumbangan kepada
perusahaan untuk mengetahui tiga aktivitas penting dalam eco-control yaitu
pengukuran kinerja, penganggaran, dan insentif, dan bagaimana variabel ini
berpengaruh pada kinerja lingkungan dan kinerja ekonomi. Dan sumbangan ini
dapat meningkatkan kinerja perusahaan di tengah lingkungan dan masyarakat.
1.7.
Proses Penelitian
Diagram berikut akan menunjukan tahapan-tahapan dalam penulisan tesis ini.
Tahapan penulisan dimulai dari pembuatan instrument kuesioner sebagai alat pengumpulan
data hingga tahap analisis data untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menarik
kesimpulan.
6
Tahapan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
3. Pondasi Teoretikal
Penelitian studi empiris
2. Tujuan Penelitian
1. Pertanyaan
Penelitian
4. Model Penelitian studi
empiris dengan menyebarkan
kuesioner pada manajer
5. mengumpulkan data dari
hasil kuesioner dan melakukan
analisis
Gambar 1.1 Proses Penelitian
Proses penelitian juga terdapat tahapan penyebaran kuesioner dan pengelolaan dari
kuesioner itu sendiri.
1.8.
Sistematika Penulisan
Hasil penelitian digunakan untuk memudahkan dalam mengkomunikasikan, maka
peneliti menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I:
PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan
penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian, proses
penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB II:
TINJAUAN LITERATUR
Bab ini menjelaskan mengenai teori yang digunakan dalam penyusunan hipotesis
dan model penelitian.
BAB III:
RANCANGAN PENELITIAN
7
Bagian ini menguraikan mengenai metode dan alasan menggunakan metode
penelitian kuantitatif, subjek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data
dan teknik menganalisis data.
BAB IV:
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bagian ini berisi uraian temuan dalam penelitian di lapangan yang
menggambarkan fakta-fakta yang dapat menjawab tujuan penelitian. Bagian ini
juga menjelaskan analisis dan diskus mengenai temuan penelitian.
BAB V:
PENUTUP
Bagian ini berisi simpulan dari analisis permasalahan yang ada. Bab ini juga
membahas keterbatasan penelitian dari sudut pandang keilmuan dan efektivitas
penelitian ini menjawab permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya, bab ini juga
akan memberikan informasi dan saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan
bagi pihak lembaga dan akademisi.
8
Download