bab i pendahuluan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
Sejak krisis ekonomi, investasi belum pulih. Dalam tahun 2001 – 2003,
investasi berupa pembentukan modal tetap bruto hanya tumbuh rata-rata 4,1
persen per tahun, jauh di bawah periode sebelum krisis yaitu sekitar 10,6 persen
per tahun (1991 – 1997). Dengan pemulihan yang lambat ini, peranan investasi
dalam PDB menurun dari 29,6 persen pada tahun 1996 menjadi 21,0 persen
pada tahun 2004.
Dalam tahun 2004, investasi mulai meningkat sejak triwulan pertama dan
berlanjut hingga semester I/2005. Dalam triwulan I/2004, pembentukan modal
tetap bruto meningkat 11,5 persen (y-o-y) dan mencapai puncaknya pada
triwulan III/2004 dengan peningkatan sebesar 19,7 persen (y-o-y). Meskipun
demikian, peningkatan ini masih sangat awal dan membutuhkan kesungguhan
untuk menjaga kesinambungannya. Sumbangan investasi terhadap pertumbuhan
ekonomi sejak triwulan I/2003 sampai dengan triwulan II/2005 dapat dilihat
pada grafik berikut.
SUMBANGAN INVESTASI
8
6
%
4
2
0
-2
2003:1
2003:3
2004:1
Pertumbuhan Ekonomi
2004:3
2005:1
Sumbangan PMTB
Secara ringkas, tantangan untuk mendorong investasi dihadapkan pada
lingkungan eksternal yang makin ketat dan lingkungan internal yang
membutuhkan pembenahan secara sungguh-sungguh. Dari pemahaman Tim
Investasi pada Direktorat Perencanaan Makro, Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas), beberapa masalah pokok yang sering
dikeluhkan sebagai penghambat pulihnya investasi adalah sebagai berikut.
1. Lambatnya penyelesaian RUU Penanaman Modal.
2. Prosedur perijinan yang kompleks, lama, dan relatif mahal.
Tim Investasi, Direktorat Perencanaan Makro,
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Agustus 2005
I−1
3. Kekurangjelasan Daftar Negatif Investasi.
4. Banyaknya peraturan daerah yang menghambat dan saling tumpang
tindih.
5. Sistem perpajakan yang kurang menunjang.
6. Fungsi intermediasi perbankan yang belum pulih.
7. Biaya pelabuhan yang relatif tinggi.
8. Menurunnya penyediaan infrastruktur.
9. Pasar tenaga kerja yang kaku.
Kertas kerja singkat ini akan menguraikan secara ringkas tantangan eksternal
dan faktor-faktor penghambat pulihnya investasi di Indonesia. Dengan kertas
kerja ini diharapkan tantangan eksternal, masalah-masalah pokok yang dihadapi,
serta upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mendorong investasi dapat
dipahami secara lebih jelas. Secara ringkas, kertas kerja ini juga mengajukan saran
dan rekomendasinya. Khusus untuk permasalahan infrastruktur dan
ketenagakerjaan tidak dibahas dalam kertas kerja ini karena telah diuraikan secara
lebih detail dalam kebijakan infrastruktur dan ketenagakerjaan yang sudah ada.
Pada kertas kerja singkat ini juga dilampirkan sebagian hasil survai yang
dilakukan oleh IFC, Bank Dunia (2004 dan 2005) mengenai perbandingan biaya
untuk memulai usaha di berbagai negara. Secara ringkas, survai tersebut
menunjukkan bahwa iklim investasi di Indonesia kurang bersaing dibandingkan
negara-negara lain, termasuk negara-negara di kawasan Asia, dalam menarik
investasi.
Tim Investasi, Direktorat Perencanaan Makro,
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Agustus 2005
I−2
Download