BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir. Menurut Porter strategi adalah suatu alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing (Rangkuti, 2004:4). Senada dengan itu, Learned, Christensen, Andrews, dan Guth juga mengatakan strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada (Rangkuti, 2004:4). Pemahaman yang baik mengenai konsep strategis dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsepkonsep tersebut yaitu: 1) Distinctive Competence: tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. 2) Competitive Advantage: kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. 19 Universitas Sumatera Utara Menurut pendapat Rangkuti (2004:6), strategi dapat dikelompokkan berdasarkan 3 (tiga) tipe strategi, yaitu: 1) Strategi Manajemen Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi pengembangan produk, strategi akuisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan dan sebagainya. 2) Strategi Investasi Strategi investasi merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi, misalnya, apakah perusahaan ini melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi diiventasi, dan sebagainya. 3) Strategi Bisnis Strategi bisnis ini juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena bisnis ini berorientasi kepada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan. 2.1.2 Strategi Dalam Persaingan Menurut Porter (2008:25) walaupun suatu perusahaan dapat memiliki banyak sekali kekuatan dan kelemahan dalam berhadapan dengan para pesaingnya, ada dua jenis dasar keunggulan bersaing yang dapat dimiliki oleh sebuah perusahaan, yaitu biaya rendah dan diferensiasi. Kedua jenis dasar 20 Universitas Sumatera Utara keunggulan bersaing yang digabungkan dengan cakupan aktivitas yang berusaha dicapai oleh sebuah perusahaan menghasilkan tiga strategi generik untuk mencapai kinerja di atas rata-rata dalam suatu industri. Tiga jenis strategi generik yaitu: 1) Keunggulan biaya Dalam strategi keunggulan biaya perusahaan bersiap menjadi produsen berbiaya rendah dalam industrinya. Perusahaan memiliki cakupan yang luas dan melayani banyak segmen industri, dan bahkan mungkin beroperasi di dalam industri-industri terkait luas perusahaan seering kali penting bagi keunggulan biayanya. Sumber keunggulan biaya bervariasi, dan bergantung pada struktur industri. Sumbersumber itu mungkin mencakup pengerjaan skala ekonomis, kepemilikan teknologi, dan akses istimewa ke bahan mentah. 2) Diferensiasi Strategi generik kedua adalah diferensiasi. Dalam strategi diferensiasi, perusahaan berusaha menjadi unik dalam industrinya di beberapa dimensi yang secara umum dihargai oleh pembeli. Perusahaan menyeleksi satu atau lebih sifat istimewa yang dipandang penting oleh banyak pembeli di dalam suatu industri, dan secara unik menempatkan diri untuk memenuhi kebutuhan itu. 3) Fokus Strategi generik ketiga adalah fokus. Strategi ini sangat berbeda dengan strategi-strategi lain karena menekankan pilihan akan cakupan 21 Universitas Sumatera Utara bersaing yang sempit dalam suatu industri. Penganut strategi fokus memilih suatu segmen atau kelompok segmen dalam industri bersangkutan dan menyesuaikan strateginya untuk melayani mereka dengan mengesampingkan yang lain. Strategi fokus memilih dua varian. Dalam fokus biaya perusahaan mengupayakan kenggulan biaya dalam segmen sasaranya, sementara dalam fokus diferensiasi perusahaan mengusahakan diferensiasi dalam segmen sasaranya. 2.1.3 Posisi-Posisi Dalam Persaingan Persaingan memiliki posisi yang bisa ditempati oleh para perusahaan yang bermain di dalamnya. Posisi ini tidak serta merta secara gampang bisa didapatkan oleh pelaku pasar tersebut, pemasar harus berjuang secara keras agar bisa mendapatkan posisi sebagai seorang pemimpin pasar (Leader Market) dimana perusahaan tersebut menghasilkan produk (barang atau pun jasa). Perusahaan juga tidak selamanya akan selalu berada di satu posisi yang tetap dalam pasar tersebut, karena telah menjadi suatu keharusan jika posisi tersebut akan mengalamai perubahan yang menyebabkan perusahaan akan terus bekerja keras mempertahankan posisi pasarnya. Secara umum, posisi pasar dalam persaingan terbagi menjadi 4 (empat) yaitu (Kotler,2008:283) : 1) Pemimpin Pasar (Leader Market) Pemimpin pasar (Leader Market) adalah pemasar yang paling banyak memiliki konsumen di pasar. Pemimpin pasar ini akan mudah mendapatkan kepercayaan konsumennya jika akan membuat atau 22 Universitas Sumatera Utara meluncurkan produk baru di pasaran.Kebanyakan industri memiliki satu perusahaan yang dikenal sebagai pemimpin pasar. Perusahaan ini memiliki pangsa pasar terbesar dalam pasar produk yang relevan. Keunggulan perusahaan ini dari perusahaan lainnya, pada umumnya mencakup perubahan harga, pengenalan produk baru, pencakupan saluran distribusi dan intensitaas promosi. Perusahaan pemimpin pasar ini bisa saja tidak dikagumi, tetapi yang jelas kalangan perusahaan lain mengakui dominasinya. Perusahaan ini menjadi titik pusat orientasi para pesaing, ia merupakan perusahaan yang ditantang, dtiru atau dijauhi. Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap nomor satu. Sikap ini mendorongnya untuk mengambil tindakan ke tiga arah. Pertama, perusahaan harus menemukan cara memperluas permintaan total. Kedua, perusahaan harus dapat melindungi pangsa pasar mereka saat ini melalui tindakan defensif dan ofensif yang baik. Ketiga, berikutnya nanti perusahaan dapat berusaha memperluas pasar lebih jauh, sekalipun ukuran pasar tetap konstan. 2) Pesaing Pasar atau Penantang Pasar (Competitors Market) Posisi ini merupakan penantang pasar yang menjadi lawan utama dari pemimpin pasar. Penantang ini serta merta akan selalu mencoba melakukan hal lebih atas apa yang telah dilakukan oleh pemimpin pasar. Penantang pasar tidak ingin kalah tanding meski pun penantang ini kalah dalam hal jumlah konsumen.Perusahaan runner-up ini bisa memilih salah satu dari dua penampilan. Mereka dapat menyerang 23 Universitas Sumatera Utara pemimpin pasar dan pesaing-pesaing lainnya dalam suatu usaha yang gencar merebut pangsa pasar, perusahaan inilah yang dinamakan penantang pasar atau Market Challenger. Atau mereka dapat memilih bersikap “nrimo”, tidak menggoncangkan pasar dan disebut “Market Follower”.Suatu langkah awal yang harus dilakukan penantang pasar adalah menetapkan sasaran strategis. Sasaran strategis dari kebanyakan penantang di pasar ialah peningkatan pangsa pasar. Mereka menuju sasaran tersebut dengan harapan bahwa hal itu akan menghasilkan profitabilitas yang lebih tinggi. Penetapan sasaran, apakah itu menghancurkan pesaing, atau mengurangi pangsa pasar pesaing, akan selalu menyangkut masalah tentang siapa sebetulnya yang dimaksud pesaing. Tidak seperti dalam perang di mana musuh sudah jelas, dalam banyak hal perusahaan bebas menentukan siapa yang akan jadi lawannya. 3) Pengikut Pasar (Followers Market) Tidak selamanya yang ingin menantang pemimpin pasar adalah penantang pasar. Tapi juga pengikut pasar juga ikut serta dalam persaingan antara pemimpin dengan penantang pasar. Namun yang perlu dilihat adalah pengikut pasar tidak ikut serta secara terangterangan dalam persaingan melainkan secara kecil karena jika secara terang-terangan sudah pasti perusahaan tersebut akan mengalami kekalahan.Perusahaan pengikut selalu merupakan sasaran utama dari serangan yang dilancarkan oleh perusahaan penantang. Karena itu, 24 Universitas Sumatera Utara perusahaan hendaknya selalu menekan rendah biaya produksinya dan mengangkat kualitaas produk dan pelayanannya. Begitu juga, dia harus cepat memasuki pasar baru, begitu peluang terbuka. 4) Penceruk Pasar (Niche Market) Setiap industri atau perusahaan yang melakukan produksi barang atau jasa selain memiliki pesaing dan pengikut, tapi juga memiliki pasar yang tidak diperhitungkan di dalam persaingan. Mereka sering diibaratkan sebagai pemasar yang tidak memiliki konsumen. Jika telaah, pengisi penceruk pasar biasanya membidik pasar yang tidak mampu membeli produk yang dihasilkan oleh pemimpin atau pun pesaing pasar. Maka penceruk pasar bisanya akan mendapatkan pasar secara sedikit demi sedikit dan tidak memungkinkan nanti pasar mereka bisa berasal dari konsumen pemimpin pasar. 2.1.4 Faktor-Faktor Dalam Persaingan Menurut Porter (Kotler,2007:412) ada beberapa faktor-faktor persaingan yang menentukan kemampuan bersaing perusahaan dal industri, yang dapat mempengaruhi harga, biaya, dan investasi yang diperlukan perusahaan dalam suatu industri. Faktor-faktor persaingan tersebut adalah sebagai berikut : 1) Ancaman persaingan segmen yang ketat Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika ia telah memiliki pesaing yang banyak, kuat, atau agresif. Ia bahkan menjadi lebih tidak menarik jika segmen tersebut stabil atau menurun, penambahan kapasitas pabrik dillakukan secara besar-besaran, biaya tetap tinggi, 25 Universitas Sumatera Utara hambatan keluar besar, atau pesaing memiliki kepentingan yang besar tinggal di dalam segmen tersebut. Kondisi itu akan menyebabkan sering terjadinya perang harga, perang iklan, dan pengenalan produk baru, sehingga akan menjadi sangat mahal bagi perusahaan untuk bersaing. 2) Ancaman pendatang baru Daya tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk masuk dan keluar. Segmen yang paling menarik adalah segmen yang memiliki hambatan untuk masuk yang tinggi dan hambatan untuk keluar yang rendah.Sedikit perusahaan baru yang dapat memasuki indusrti, dan perusahaan yang berkinerja buruk dapat dengan mudah keluar. Jika hambatan untuk masuk dan hambatan untuk kelaur tinggi, potensi laba tinggi, namun perusahaan menghadapi resiko yang lebih besar karena perushaan yang berkinerja buruk tinggal dan berjuang keras disana. 3) Ancaman produk substitusi Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat substitusi produk yang aktual atau potensial. Substitusi membatasi harga dan laba. Perusahaan harus memantau secara dekat tren harga produk substitusi. 4) Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli Kekauatan posisi tawar pembeli para pembeli berkembang jika mereka lebih terkonsentrasi atau terorganisasi, produk tersebut merupakan bagian yang signifikan dari biaya pembeli, produk tersebut 26 Universitas Sumatera Utara tidak terdiferensiasi, biaya perpindahan pemasok/produk lain rendah, pembeli peka terhadap harga karena laba yang rendah, atau pembeli dapat melakukan integrasi ke hulu. 5) Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok Suatu segmen menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan mampu menaikkan harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok. Pemasok cendrung menjadi kuat jika mereka terkonsentrasi atau terorganisasi, terdapat sedikit substitusi, produk yang dipasok adalah produk makan yang penting, biaya berpindah pemasok tinggi, dan jika pemasok dapat melakukan integrasi ke hilir. Perthanan yang baik adalah membangun hubungan menang-menang dengan pemasok. 2.1.5 Analisis SWOT Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengts) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Dalam membuat keputusan perusahaan perlu pertimbangan faktor internal yang mencakup kekuatan dan kelemahan maupun faktor eksternal yang mencakup peluang dan ancaman. Dalam hal ini analisis SWOT dipakai jika para penentu strategi perusahaan mampu melakukan pemaksimalan peranan faktor kekuatan dan memanfaatkan peluang sekaligus berperan sebagai alat untuk meminimalisi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan ancaman yang timbul dan harus dihadapi dengan tepat. 27 Universitas Sumatera Utara Analisis SWOT digunakan sebagai penentu kebijakan strategi perusahaan atau organisasi dalam memaksimalkan faktor kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada sekaligus berperan memperkecil kelemahan yang ada dalam perusahaan serta menekan berbagai ancaman yang akan timbul. Gambar 2.1 Diagram Analisis SWOT Berbagai Peluang Sel 3 Mendukung strategi berbenah Sel 1 Mendukung Strategi Agresif Kelemahan Internal Kekuatan Internal Sel 2 Sel 4 Mendukung Strategi defensif Mendukung Strategi diversifikasi Berbagai Ancaman Sumber :Rangkuti (2004:19) 28 Universitas Sumatera Utara Sel 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada, strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Sel 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar). Sel 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik Sel 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan. Perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. 2.1.5.1 Pertimbangan-Pertimbangan Dalam Analisis SWOT Dalam mengidentifikasi berbagai masalah yang timbul dalam tubuh perusahaan, maka sangat diperlukan penelitian yang sangat cermat sehingga mampu menemukan strategi yang sangat cepat dan tepat dalam mengatasi masalah yang timbul dalam perusahaan dan ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan antara lain: 1) Kekuatan (Strenght) Yang dimaksud dengan kekuatan adalah unsur-unsur yang dapat diunggulkan oleh perusahaan tersebut seperti halnya keunggulan 29 Universitas Sumatera Utara dalam produk yang dapat diandalkan, memiliki keterampilan yang juga dapat diandalkan serta berbeda dengan produk lain yang mana dapat membuatnya lebih kuat dari para pesaingnya. Menurut Pearce. Robinson, kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Kekuatan adalah kompetensi khusus yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar. Kekuatan dapat terkandung dalam sumber daya, keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembelipemasok, dan faktor-faktor lain. 2) Kelemahan (Weakness) Yang dimaksud dengan kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal sumber daya yang ada pada perusahaan baik itu keterampilan atau kemampuan yang menjadi penghalang bagi kinerja organisasi. Keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan. Fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas manajemen, keterampilan pemasaran, dan citra merek dapat merupakan sumber kelemahan. 3) Peluang (Oppurtunity) Yang dimaksud dengan peluang adalah berbagai hal dan situasi yang menguntungkan bagi suatu perusahaan. Situasi menguntungkan dalam lingkungan penting yang perusahaan,kecenderungan30 Universitas Sumatera Utara kecenderungan penting peluang.Identifikasi merupakan segmen pasar salah yang satu tadinya sumber terabaikan, perubahan pada situasi persaingan atau peraturan, perubahan tekhnologi, serta membaiknya hubungan dengan pembeli atau pemasok dapat memberikan peluang bagi perusahaan. 4) Ancaman (Threats) Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan dalam perusahaan jika tidak diatasi maka akan menjadi hambatan bagi perusahaan yang bersangkutan baik masa sekarang maupun yang akan datang. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawar pembeli atau pemasok penting, perubahan tekhnologi, serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan perusahaan. Faktor kekuatan dan kelemahan terdapat dalam suatu perusahaan, sedang peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan. Jika dapat dikatakan bahwa analisis SWOT merupakan instrumen yang ampuh dalam melakukan analisis strategi, keampuhan tersebut terletak pada kemampuan para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh perusahaan dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi. 31 Universitas Sumatera Utara Analisis SWOT dapat digunakan untuk membantu analisis strategis dan acuan logis dalam pembahasan sistematik tentang situasi perusahaan dan alternatif-alternatif pokok yang mungkin dipertimbangkan perusahaan. 2.1.5.2 Matriks SWOT Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis. IFAS EFAS STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W) Tentukan 5-10 faktor Tentukan 5-10 faktor internal internal OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi yang eksternal menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang THREATS (T) STRATEGI ST Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi yang eksternal menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman STRATEGI WO Ciptakan strategi meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI WT Ciptakan strategi meminimalkan kelemahan dan menghindari acaman. Sumber: Rangkuti (2004:31) Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. 32 Universitas Sumatera Utara Strategi ST Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat difensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. 2.1.6 Usaha Kecil 2.1.6.1 Pengertian Usaha Kecil Usaha kecil adalah kegiatan usaha yang mempunyai modal awal yang kecil, atau nilai kekayaan (asset) yang kecil dan jumlah pekerja yang juga kecil. Nilai modal awal, asetatau jumlah pekerja itu bergantung kepada definisi yang diberikanoleh pemerintah atau institusi lain dengan tujuan-tujuan tertentu. Misalnya Indonesia mendefinisikan usaha kecil sebagai perusahaan yang mempunyai pekerja kurang dari 20 orang atau nilai aset yang kurang dari Rp.200.000.000. Usaha yang terlalu kecil dengan jumlah pekerja yang kurang dai 5 orang dikatakan sebagai usaha kecil level mikro.(Sukirno,2004:365) Usaha kecil menurut surat edaran Bank Indonesia No. 26/1/UKK tanggal 29 Mei 1993 perihal Kredit Usaha Kecil (KUK) adalah usaha yang memiliki total aset maksimum Rp. 600 juta (enam ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan rumah yang ditempati. Pengertian usaha kecil ini meliputi usaha perseorangan, 33 Universitas Sumatera Utara badan usaha swasta dan koperasi, sepanjang aset yang dimiliki tidak melebihi nilai Rp. 600 Juta (enam ratus juta rupiah). Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang usaha kecil disebutkan bahwa kriteria perusahaan kecil adalah perusahaan: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak RP 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah). 2.1.6.2 Kategori Usaha kecil Menurut Jatmiko (2004:63) umumnya usaha kecil dikelompokkan ke dalam 4 (empat) kategori yaitu : 1) Sektor informal Sektor informal adalah usaha kecil yang tidak memiliki tempat operasi atau kegiatan secara permanen (menetap). Misalnya, penjual makanan keliling, penjual barang dagangan atau jasa yang berpindah tempat dan hanya pada waktu tertentu saja dalam sehari. 2) Usaha marginal Usaha marginal adalah usaha yang bersifat induvidual yang tidak mengharapkan tumbuh menjadi usaha besar. Misalnya, usaha cuci pakaian (loundry shops), penjahit, usaha jasa potong rambut, salon kecantikan, rental komputer, toko obat tradisional dan sebagainya. 3) Usaha profesional 34 Universitas Sumatera Utara Adalah usaha atau bisnis yang beroperasi secara perorangan seperti dokter, dokter gigi, pijat saraf, akuntan, arsitek dan sebagainya. 4) Usaha potensi tumbuh Adalah perusahaan kecil yang memiliki potensi untuk tumbuh, seperti usaha bidang teknologi tinggi atau bisnis pengembangan sofware komputer. Menurut Wibowo (2003:5), kegiatan perusahaan pada prinsipnya dapat dikelompokkan dalam tiga jenis usaha yaitu : 1) Jenis usaha perdagangan/distribusi Jenis usaha ini merupakan usaha yang tertutam bergerak dalam kegiatan memindahkan barang dari produsen ke konsumen atau dari tempat yang mempunyai kelebihan persediaan ke tempat yang membutuhkan. Jenis usaha ini diantaranya bergerak dibidang pertokoan, warung rumah makan, peragenan(filial), penyalur (whole saler), pedagang perantara, tengkulak, dan sebagainya. Komisoner dan makelar dapat juga dimasukkan dalam kegiatan perdagangan karena kegitannya dalm jual beli barang. 2) Jenis usaha produksi. Indusrti adalah jenis usaha yang terutama bergerak dalam kegiatan proses pengubahan suatu bahan/barang menjadi bahan/barang lain yang berbeda bentuk atau sifatnya dan mempunyai nilai tambah. Kegiatan ini dapat berupa produksi/ indusrti pangan,pakaian, peralatan rumah tangga, kerjinan, bahan bangunan, dan sebagainya. Dalam hal 35 Universitas Sumatera Utara ini,kegiatan budidaya sektor pertanian /perikanan /peternakan /perkebunan dan kegiatan penangkapan ikan termasuk jenis usaha produksi. 3) Jenis Usaha Komersial Usaha jenis komersial merupakan usaha yang bergerak dalam kegiatan pelayanan atau menjual jasa sebagai kegiatan utamanya. Contoh jenis usaha ini adalah asuransi, bank konsultan, biro perjalanan, pariwisata, pengiriman barang (ekspedisi), bengkel, salon kecantikan, penginapan, gedung bioskop, dan sebagainya, temasuk praktek dokter dan perecanaan bangunan. 2.1.6.3 Ciri – ciri Usaha kecil Menurut Wibowo (2003:3) ciri-ciri yang dapat digunakan sebagai ukuran usaha yang tergolong sangant kecil yaitu : 1. Usaha dimiliki secara bebas, terkadang tidak berbadan hukum. 2. Operasinya tidak memperhatikan keunggulan yang mencolok. 3. Usaha dimiliki dan dikelola satu orang. 4. Usaha tidak memiliki karyawan. 5. Modalnya dikumpulkan dari tabungan pemilik pribadi. 6. Wilayah pasarnya bersifat lokal dan tidak terlalu jauh dari pusat usahanya Menurut Anoraga dan Sudantoko (2002:225) secara umum sektor usaha kecil memiliki karakteristik sebagai berikut : 36 Universitas Sumatera Utara 1. Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah admministrasi pembukuan standar. Kadangkala pembukuan tidak di up to date, sehingga sulit untuk menilai kinerja usahanya. 2. Margin usaha yang cenderung tipis menngingat persaingan yang sangat tinggi. 3. Modal terbatas 4. Pengalaman menajerial dalam mengelola perusahaan masih sangat terbatas. 5. Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit mengharapkan untuk mampu menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang. 6. Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diversifikasi pasar sangat terbatas. 7. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah, mengingat keterbatasan dama sistem administrasinya. Untuk mendapatkan dana di pasar modal, sebuah perusahaan harus mengikuti sistem administrasi standar dan harus transparan. 2.1.7 Pasar Tradisional Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. 37 Universitas Sumatera Utara Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Secara lebih mendetail, komponen-komponen dalam pasar tradisional dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu: kios adalah tempat berdagang dengan jenis dan spesifikasi yang sama diatur dan ditetapkan berdasarkan komoditi yang satu sama lain dibatasi dengan dinding serta dapat ditutup. Los adalah tempat berdagang yang merupakan bagian dari bangunan tetap di dalam pasar yang sifatnya terbuka dan tanpa dinding keliling. Pasar tradisonal adalah tempat berjualan yang tradisional (turun temurun), tempat bertemunya penjual dan pembeli dimana barang-barang yang diperjual belikan tergantung kepada permintaan pembeli (konsumen), harga yang ditetapkan merupakan harga yangdisepakati melalui sutau proses tawar menawar, pedagang selaku produsen menawarkan harga sedikit diatas harga standart. Pada umumnya pasar tradisional merupakan tempat penjualan bahan–bahan kebutuhan pokok (sembako). Biasanya pasar tradisional beraktifitas dalam batas–batas waktu tertentu, seperti pasar pagi, pasar sore, pasar pekan dan lain sebagainya. Pasar tradisional biasanya dikelola oleh pemerintah maupun swasta, fasilitas yang tersedia biasanya merupakan bangsal-bangsal, loods-loods, gudang, toko-toko, 38 Universitas Sumatera Utara stand-stand/kios-kios, toilet umum padasekitar pasar tradisional. Pada pasar tradisional proses jual beli terjadi secara manusiawi dankomunikasi dengan nilainilai kekeluargaan yang tinggi. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar ). Menurut peraturan Presiden tentang pembangunan, penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern memutuskan bahwa : Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah,Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, loods dan tendayang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melaluitawar menawar. Unsur-unsur penunjang pasar yaitu pihak-pihak yang berwenang dan berperandalam berjalannya aktifitas dan kegiatan perdagangan pada suatu pasar. Unsur-unsur pasar ini meliputi : 1) Pemerintah. Dalam hal ini pemerintah wajib menjaga dan mengatur kestabilan perekonomian serta kelanjutan ekonomi pembangunan, salah satunya adalah dengan menguasai sektor perpasaran dengan mengelola, menentukan klasifikasi pasar, membuat pajak pasar pada lingkup wilayah pengawasannya. Pembangunan bentuk fisik pasar biasanya dilakukan dengan menggunakan Anggaran Daerah atau Inpres. 2) Bank. 39 Universitas Sumatera Utara Dalam hal ini bank berperan untuk membantu dalam pembiayaan bangunan dan memberikan modal untuk para pedagang, contohnya palaksanaan pembangunan pasar inpres,yang dibiayai melalui bank pemerintah, memberikan pinjaman kredit bagi para pedagang kecil yang disalurkan melalui bank pemerintah seperti BNI, BRI dan lain – lain. 3) Swasta. Dalam hal ini swasta adalah merupakan para pedagang itu sendiri atau pelaksana (kontraktor) yang membiayai pembangunan pasar, dengan prinsip pembangunan fasilitas pasar dibiayai oleh dana dari masyarakat dan akan dikembalikan kepada masyarakat kedalam bentuk lain. Menurut peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 112 tahun 2007, tentang pembangunan, penataan dan pembinaan pasar tradisional : 1) Aksesibilitas Merupakan kemungkinan pencapaian dari dan ke kawasan, Dalam kenyataanya ini berwujud jalan dan transportasi atau Pengaturan Lalulintas. 2) Kompatibilitas Merupakan keserasian dan keterpaduan antara kawasan yang menjadi lingkungannya. 3) Fleksibilitas 40 Universitas Sumatera Utara Merupakan kemungkinan pertumbuhan fisik atau pemekaran kawasan pasar dikaitkan dengan kondisi fisik lingkungan dan keterpaduan prasarana. 4) Ekologis Merupakan keterpaduan antara tatanan kegiatan alam yang mewadahinya. 2.2 Penelitian Terdahulu Menurut penelitian Syafitri (2010) dengan judul skripsi “ Analisis SWOT Dalam Upaya Meningkatkan Keunggulan Bersaing Pada Salon Cleopatra Gatot Subroto Medan”, menyimpulkan bahwa : 1) Salon Cleopatra melakukan strategi berdasarkan pengalaman, insting dan keadaan pasar untuk meningkatkan keunggulan bersaing. Pada hasil penelitian strategi yang diterapkan Salon Cleopatra sama dengan menggunakan Analisis SWOT yang secara teori dan praktiknya sudah tepat. 2) Matriks SPACE Salon Cleopatra berada pada strategi Agresif yang menunjukkan memiliki kekuatan finansial untuk mengembangkan usahanya. Menurut penelitian Rukmini (2011) dengan judul skripsi “ Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Pada Rumah Makan Kamang Jaya Medan “, menyimpulkan bahwa : 1) Rumah Makan Kamang Jaya memiliki kekuatan pelayanan yang cukup baik dan dapat dimanfaatkan untuk memenangkan persaingan dalam usaha rumah makan di sekitar jalan Singa. 2) Rumah Makan Kamang Jaya memiliki menu makanan dan minuman yang sesuai dengan selera 41 Universitas Sumatera Utara konsumen disamping itu menu makanan dan minuman itu memiliki banyak variasi sehingga dapat menghindari rasa bosan dari konsumen. 3) Strategi yang dilakukan Rumah makan Kamang Jaya sudah cukup baik, akan tetapi pengelola belum sepenuhnya melakukan strategi pemasaran yang tepat untuk Rumah Makan Kamang Jaya. 4) Berdasarkan strategi yang telah diterapkan oleh Rumah Makan Kamang Jaya, maka berdasarkan analisis SWOT strategi yang pernah dilakukan adalah strategi hanya alat marketing mix , maka dapat dijelaskan bahwa kegunaan dari marketing mix berupa produk, produk utama yang dipasarkan adalah makanan, sehingga demi kepuasan konsumen maka makanan yang ditawarkan adalah makanan yang memiliki citra rasa tersendiri namun tetap mengutamakan rasa yang lezat dan disukai oleh konsumen, harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas yang ada, lokasi yang terletak ditengah kota kawasan bisnis, pendidikan dan pemukiman merupakan peluang yang sangat besar dalam mendukung perkembangan Rumah Makan Jaya Kedepannya dan promosi yang dilakukan dari mulut ke mulut akan lebih menyakinkan pelanggan untuk berkunjung. 2.3 Kerangka Konseptual Menurut Porter strategi adalah suatu alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing (Rangkuti, 2004:4). Senada dengan itu, Learned, Christensen, Andrews, dan Guth juga mengatakan strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada (Rangkuti, 2004:4). 42 Universitas Sumatera Utara Perencanaan strategis bukan merupakan hasil atau keluaran melainkan suatu proses yang terus berlangsung. Pemikiran strategis tidak memiliki titik akhir, dan akibatnya proses perencanaan berlangsung terus menerus. Salah satu dari proses manajemen strategis adalah mengenali lingkungan internal perusahaan (Strenght-Weakness) dan lingkungan eksternal perusahaan(Opportunity-Threat) (Zimmerer, 2002 : 37). Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengts) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Analisis SWOT pada umumnya digunakan Usaha Besar, akan tetapi pada penelitian ini penulis ingin meneliti penerapan analisis SWOT pada UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), atau pada penelitian ini dikhususkan pada usaha kecil pakaian jadi di pasar tradisional Simpang Limun Medan. Usaha kecil pakaian jadi di pasar tradisional Simpang Limun Medan harus mampu "membaca" lingkungan internal dan juga lingkungan eksternalnya agar dapat bersaing sehat dengan usaha sejenis, bahkan dengan usaha besar. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menyebutkan bahwa yang dapat di kategorikan sebagai usaha kecil adalah usaha/industri yang omsetnya berada di bawah Rp. 1000.000.000, (satu milyar Rupiah ), memiliki aset kurang dari Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah ) di luar tanah dan bangunan, dan bukan merupakan anak perusahan dari perusahan besar. 43 Universitas Sumatera Utara Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Secara lebih mendetail, komponen-komponen dalam pasar tradisional dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu: kios adalah tempat berdagang dengan jenis dan spesifikasi yang sama diatur dan ditetapkan berdasarkan komoditi yang satu sama lain dibatasi dengan dinding serta dapat ditutup. Los adalah tempat berdagang yang merupakan bagian dari bangunan tetap di dalam pasar yang sifatnya terbuka dan tanpa dinding keliling. 44 Universitas Sumatera Utara