Epistimologi, Ontologi, Aksiologi Pengetahuan Sains Filsafat ilmu memiliki cabang filsafat yang beraneka ragam. Salah satu cabang filsafat yang akan dibahas pada makalah ini adalah pengetahuan sains. Filsafat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Maka tak heran bahwa filsafat ilmu dijadikan sebagai “Mother of Science” yang artinya adalah ibu dari semua pengetahuan. Kata sains berasal dari bahasa latin ” scientia ” yang berarti pengetahuan, memandang dan mengamati keberadaan (eksistensi) alam ini sebagai suatu objek. Berdasarkan Webster New Collegiate Dictionary definisi dari sains adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian atau pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum -hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Sains merupakan ilmu yang tidak pernah lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar kita merupakan salah satu dari bagian pengetahuan sains yang terkadang kita sebagai manusia belum mengenal dan mengetahuai lebih luas tentang fenomena alam tersebut. Contohnya adalah bagaimana manusia itu bisa berkembang dari bayi hingga tua ynag dijelaskan dalam Biologi, bagaimana air laut itu terasa asin ynag dijelaskan dalam pelajaran Kimia dan mengapa buah kelapa itu selalu jatuh ke bawah yang dijelaskan dalam ilmu Fisika. Semua itu merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam atau natural sience. Dalam pengetahuan sains manusia tidak hanya menebak fenomena-fenomena alam tersebut dengan sendirinya, namun diperlukan upaya atau langkah-langkah penyelidikan untuk mencari kejelasan tentang gejala-gejala alam tersebut. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Menyadari pentingnya peran dari filsafat ilmu dalam konteks pengetahuan sains maka makalah ini menyebutkan beberapa hal tentang bagaiaman proses fenomena tersebut terjadi, bagaimana hukum atau teori yang telah dikemukakan oleh para ilmuwan, dan apakah hakikat dari ilmu sains itu (ontologi, epistimologi dan aksiologi sains), bagaimana cara sains menyelesaikan masalah, dan apa sajakah manfaat sains dalam kehidupan manusia. Hal tersebut akan dibahas lebih luas dan mendalam dalam makalah ini. DEFINISI SAINS Sains pada prinsipnya merupakan suatu usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan common sense, suatu pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari dan dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode yang biasa dilakukan dalam penelitian ilmiah (observasi, eksperimen, survey, studi kasus dan lain-lain). Lebih lanjut dijelaskan bahwa sains adalah gambaran yang lengkap dan konsisten tentang berbagai fakta pengalaman dalam suatu hubungan yang mungkin paling sederhana (simple possible terms). Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di alam. ONTOLOGI SAINS Ontologi adalah salah satu bagian penting dalam filsafat yang membahas atau mempermasalahkan hakikat-hakikat semua yang ada baik abstrak maupun riil. Ontologi di sini membahas semua yang ada secara universal, berusaha mencari inti yang dimuat setiap kenyataan meliputi semua realitas dalam segala bentuknya. 1) Sain Kealaman • Astronomi; 1 2) 3) • Fisika: mekanika, bunyi, cahaya dan optik, fisika nuklir; • Kimia: kimia organik, kimia teknik; • Ilmu Bumi: paleontologi, ekologi, geofisika, geokimia, mineralogi, geografi; • Ilmu Hayati: biofisika, botani, zoologi; Sain Sosial • Sosiologi: sosiologi komunikasi, sosiologi politik, sosiologi pendidikan • Antropologi: antropologi budaya, antropologi ekonomi, entropologi politik. • Psikologi: psikologi pendidikan, psikologi anak, psikologi abnormal; • Ekonomi: ekonomi makro, ekonomi lingkungan, ekonomi pedesaan; • Politik: politik dalam negeri, politik hukum, politik internasional Humaniora • Seni: seni abstrak, seni grafika, seni pahat, seni tari; • Hukum: hukum pidana, hukum tata usaha negara, hukum adat (mungkin dapat dimasukkan ke sain sosial); • Filsafat: logika, ethika, estetika; • Bahasa, Sastra; • Agama: Islam, Kristen, Confusius; • Sejarah: sejarah Indonesia, sejarah dunia (mungkin dapat dimasukkan ke sain sosial). EPISTIMOLOGI SAINS Pengalaman manusia sudah berkembang sejak lama. Yang dapat dicatat dengan baik ialah sejak tahun 600-an SM. Yang mula-mula timbul agaknya ialah pengetahuan filsafat dan hampir bersamaan dengan itu berkembang pula pengetahuan sain dan pengetahuan mistik. 1. Objek pengetahuan sains Objek-objek yang dapat diteliti oleh sain banyak sekali: alam, tetumbuhan, hewan, dan manusia, serta kejadian-kejadian di sekitar alam, tetumbuhan, hewan dan manusia itu; semuanya dapat diteliti oleh sain. Dari penelitian itulah muncul teori-teori sain. Teoriteori itu berkelompok atau dikelompokkan dalam masing-masing cabang sain. 2. Cara memperoleh pengetahuan sains Pengetahuan sains didapat dengan menerapkan paham humanisme, rasionalisme, empirisme, dan positivisme. Humanisme ialah paham filsafat yang mengajarkan bahwa manusia mampu mengatur dirinya dan alam. Humanisme telah muncul pada zaman Yunani Lama (Yunani Kuno). Rasionalisme ialah paham yang mengatakan bahwa akal itulah alat pencari dan pengukur pengetahuan. Pengetahuan dicari dengan akal, temuannya diukur dengan akal pula. Empirisisme ialah paham filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar ialah yang logis dan ada bukti empiris. Positivisme mengajarkan bahwa kebenaran ialah yang logis, ada bukti empirisme, yang terukur. 2 Humanisme Rasinalisme Empirisme Positivisme Metode ilmiah Metode riset Model-model penelitian Alat untuk mengatur alam Alat untuk mengatur manusia AKSIOLOGI SAINS Aksiologi adalah cara untuk menerapkan pengetahuan yang didapat. Menurut Wibisono (dalam Surajiyo, 2009:152) aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika dan moral sebagai dasar normatif penelitian dan penggalian, serta penerapan ilmu. Aksiologi adalah ilmu yang membicarakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri. Jadi Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat, dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan, dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang sia-sia kalau kita bisa memanfaatkanya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan dijalan yang baik pula. Karena akhir-akhir ini banyak sekali yang mempunyai ilmu pengetahuan yang lebih itu dimanfaatkan dijalan yang tidak benar. Pembahasan aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Ilmu tidak bebas nilai. Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dengan nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya malahan menimbulkan bencana. a. Alat eksplanasi Menurut T. Jacob (Manusia, Ilmu dan Teknologi, 1993: 7-8) sain merupakan suatu sistem eksplanasi yang paling dapat diandalkan dibandingkan dengan sistem lainnya dalam memahami masa lampau, sekarang, serta mengubah masa depan. b. Alat prediksi 3 c. Ketika membuat eksplanasi, biasanya para ilmuwan telah mengetahui faktor yang menyebabkan timbulnya suatu gejala. Dari faktor tersebut para ilmuwan dapat membuat sebuah ramalan atau prediksi. Alat pengontrol Eksplanasi merupakan bahan untuk membuat ramalan atau prediksi dan alat pengontrol. Perbedaan antara prediksi dengan alat pengontrol adalah prediksi lebih cenderung bersifat pasif, karena ketika timbul gejala tertentu, maka kita dapat membuat prediksi, misalnya akan terjadi keadaan atau kondisi tertentu pula. Sedangkan alat pengontrol lebih bersifat aktif terhadap sesuatu keadaan, contohnya kita membuat tindakan efektif yang mampu meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari adanya suatu gejala tersebut. Cara Sains Menyelesaian Masalah Pertama, mengidentifikasi masalah. Langkah pertama menyelesaikan masalah dalam sains adalah mengidentifikasi masalah yang ada, peneliti mengumpulkan data secara lengkap mengenai masalah yang terjadi. Kedua, mencari teori tentang sebab-sebab masalah. Peneliti Ketiga, menetapkan tindakan penyelesaian. KESIMPULAN Dari pembahasan diatas bisa ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengetahuan sains adalah sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di alam. 2. Hal-hal yang dipelajari dalam sains adalah sains kealaman, sains sosial, dan humaniora. 3. Cara memperoleh pengetahuan sains dengan menerapkan teori humanisme, rasionalisme, empirisme, positivisme, dan metode ilmiah. 4. Kegunaan sains adalah ssebagai alat eksplanasi, alat prediksi, dan alat pengontrol. 5. Cara sains menyelesaikan masalah adalah pertama, mengidentifikasi masalah. Kedua, mencari teori tentang sebab-sebab masalah. Peneliti Ketiga, menetapkan tindakan penyelesaian Penyusun: 1. Ardita Nirmala Putri 2. Fyta Wahyuningsih 3. Muchammad Yaasiin 4. Sinta Dewi Puji Hastuti Mata Kuliah : Filsafat Ilmu Dosen : Afid Burhanuddin 4