1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Pasar modal merupakan salah satu dari beberapa sarana yang ada untuk
mendapatkan modal bagi perusahaan di dalam kegiatan usahanya. Salah satu syarat
untuk mendapatkan modal tersebut adalah perusahaan harus sudah go public. Selain
itu, pasar modal juga merupakan wahana berinvestasi bagi pemilik modal maupun
masyarakat luas.
Investor atau calon investor yang ingin berinvestasi dalam bentuk surat berharga
perlu melakukan analisis yang berkaitan dengan kondisi pihak yang menerbitkan
surat berharga tersebut. Tujuan analisis tersebut adalah untuk mengetahui prospek
dan tingkat resiko yang akan dihadapi oleh investor maupun calon investor.
Perusahaan yang melakukan penawaran surat berharga kepada publik wajib
memberikan laporan tahunan kepada Bapepam. Laporan tahunan terdiri dari data-data
berupa laporan keuangan dan informasi non keuangan.
Dalam perkembangan dunia usaha, laporan keuangan merupakan jendela
informasi yang memungkinkan pihak internal dan pihak eksternal untuk mengamati
kondisi suatu perusahaan. Pihak internal adalah manajemen perusahaan yang
berkewajiban menyusun laporan keuangan sebagai hasil kinerja pada periode tertentu
dan menggambarkan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya. Manajemen juga berkepentingan terhadap informasi yang
disajikan pada laporan keuangan yang membantu dalam melaksanakan tanggung
1
jawab perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Pihak eksternal
adalah pemegang saham, kreditor, investor, pemerintah, dan pelanggan yang
memerlukan informasi yang berbeda-beda sesuai kebutuhan mereka.
Salah satu tujuan dari laporan keuangan dalam Ahmed Riahi (2006:215) adalah
untuk melayani para pengguna yang memiliki wewenang, kemampuan atau sumber
yang terbatas untuk memperoleh informasi mengenai aktivitas perusahaan. Informasi
yang diperoleh akan sangat tergantung pada tingkat pengungkapan dari laporan
keuangan bersangkutan. Tuntutan terhadap perusahaan untuk memberikan informasi
yang transparan, organisasi yang akuntabel serta tata kelola perusahaan yang semakin
bagus
(good corporate governance) semakin
memaksa perusahaan untuk
memberikan informasi yang lengkap mengenai kondisi keuangannya.
Sebagai dasar pengambilan keputusan investor, kreditor, dan pengguna
informasi lainnya, maka informasi yang disajikan harus dapat dipahami, dipercaya,
dan relevan. Hal ini disebabkan kegiatan investasi merupakan suatu kegiatan yang
mengandung resiko dan ketidakpastian sehingga informasi yang disajikan oleh
perusahaan diharapkan dapat mengurangi tingkat resiko dan ketidakpastian yang
dihadapi oleh investor. Agar informasi yang ada dapat dipahami maka diperlukan
pengungkapan yang memadai. Disclosure yang luas memang dibutuhkan oleh
pengguna informasi khususnya investor dan kreditor, namun tidak semua informasi
yang dimiliki perusahaan diungkapkan dengan detail dan transparan. Keputusan
investasi bergantung dari mutu dan luasnya pengungkapan yang disajikan dalam
laporan keuangan.
2
Menurut Suwardjono (2005:583) pengungkapan terdiri dari dua jenis
pengungkapan,
yaitu
pengungkapan
wajib
dan
pengungkapan
sukarela.
Pengungkapan wajib adalah informasi yang wajib diungkapkan berdasarkan standar
akuntansi atau yang diatur oleh badan pengawas. Pengungkapan sukarela adalah
pengungkapan yang dilakukan perusahaan diluar yang diwajibkan dalam standar
akuntansi atau peraturan badan pengawas. Pengungkapan merupakan suatu cara
untuk meningkatkan transparansi dalam bidang bisnis, selain itu disclosure atas
laporan keuangan tahunan juga dapat meningkatkan kepercayaan investor dan
pengguna laporan lainnya.
Salah satu cara meningkatkan kredibilitas perusahaan adalah melalui
pengungkapan sukarela secara lebih luas untuk membantu investor memahami
strategi bisnis manajemen. Pengungkapan sukarela dalam laporan keuangan
dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik tertentu yang dimiliki suatu perusahaan.
Perbedaan pola pengungkapan sukarela diakibatkan oleh laporan keuangan disusun
menurut kebijakan manajemen perusahaan. Pengungkapan laporan keuangan
merupakan faktor signifikan dalam pencapaian efisiensi pasar modal dan merupakan
sarana akuntabilitas publik. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik
untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi luas atau tingkat pengungkapan
sukarela dalam laporan keuangan dan yang menjadi pokok permasalahan dalam
penelitian ini adalah apakah likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan status
perusahaan berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan sukarela pada laporan
keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2008 ?
3
1.2
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan yang telah disampaikan,
maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji secara
empiris pengaruh likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan status perusahaan
terhadap tingkat pengungkapan sukarela pada laporan keuangan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2008.
1.3
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan, meliputi :
(1)
Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau informasi bagi
perusahaan
tentang
pengaruh
status
perusahaan,
ukuran
perusahaan,
profitabilitas dan likuiditas terhadap tingkat pengungkapan sukarela sehingga
dengan
melihat
hasil
penelitian
ini
nantinya
perusahaan
dapat
mempertimbangkan pengungkapan sukarela dalam laporan keuangan yang
dipublikasikannya.
(2)
Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan informasi dan
pengetahuan serta memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan
kurikulum mahasiswa akuntansi untuk memperluas pengetahuan di bidang pasar
modal khususnya mengenai pengungkapan sukarela dalam laporan keuangan
tahunan dan sebagai tambahan dokumentasi dan referensi di lingkungan
4
akademis sehingga dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
1.4
Sistematika Penyajian
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dari masing-masing bab
skripsi ini, dapat dilihat dalam sistematika penyajian berikut ini.
BAB I
:
PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, pokok
permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika
penyajian.
BAB II
:
KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS
Pada bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang berkaitan
dengan pembahasan masalah yang dapat dipakai sebagai dasar
acuan penelitian, pembahasan hasil penelitian sebelumnya yang
berkaitan dengan penelitian ini, serta rumusan hipotesis
penelitian.
BAB III
:
METODE PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang
meliputi objek penelitian, identifikasi dan definisi operasional
variabel, jenis dan sumber data, metode penentuan sampel,
metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang
digunakan.
5
BAB IV
:
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan mengenai deskripsi hasil penelitian, hasil
pengujian atas uji asumsi klasik serta pembahasan hasil
penelitian berdasarkan teknik analisis yang digunakan.
BAB V
:
SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat simpulan dari hasil pembahasan pada bab
sebelumnya dan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat
bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
6
Download