Arief Rakhman Hakim. F34061091. Analisis Pengaruh Penerapan Konsep Green Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Produk di Serambi BotaniBotani Square Bogor. Di bawah bimbingan Lien Herlina. 2010. RINGKASAN Pertumbuhan dunia industri yang semakin pesat ternyata membawa dampak terhadap permasalahan sosial dan lingkungan hidup. Munculnya kesadaran akan permasalahan lingkungan memicu dunia industri untuk menghadirkan konsep pemasaran yang mengedepankan isu lingkungan atau yang lebih dikenal sebagai green marketing. Salah satu pelaku pasar yang menerapkan strategi green marketing adalah mini market Serambi BotaniBotani Square, Bogor. Peneliti mengidentifikasi atribut-atribut yang diterapkan dalam strategi green marketing dengan metode observasi dan interview dengan pihak Serambi Botani. Hasil pengakajian menetapkan bahwa atribut yang diterapkan Serambi Botani dalam penerapan green marketing adalah green input yang terdiri dari; komposisi produk, karakteristik bahan baku, keberadaan bahan pengawet, dan bahan baku pertanian organik. Atribut green proses terdiri dari ; penggunaan energi efisien, limbah proses produksi, dan ketahanan (durability) produk. Atribut green output meliputi ; kemasan biodegradable, pelabelan hijau, produk inovasi, desain ruangan, display produk kayu, grafity persuasif, dan nuansa hijau alam. Selain itu ada atribut penunjang/tambahan yang digunakan untuk menarik konsumen namun bukan merupakan bagian dari green marketing yaitu adanya TV informasi, pelabelan IPB, dan sampel produk untuk uji hedonik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengaruh antara atribut green marketing terhadap keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini bersifat eksploratif dengan menggunakan kuisioner sebagai alat untuk mengumpulkan data dengan jumlah responden sebanyak 85 responden. Uji yang digunakan adalah uji deskriptif, Second Order Confirmatory Factor Analysis (2ndCFA), dan model sikap Fishbein. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa Serambi Botani telah menerapkan positioning dan targeting yang tepat yaitu sebagai pelopor toko yang mengutamakan kualitas produk bagi kesehatan, alami, higienis, dan bebas dari bahan kimia. Ketepatan memposisikan produk dan memberikan kepuasan kepada pelanggan ini mengakibatkan Serambi Botani terhindar dari green marketing myiopia. Hal tersebut dapat diketahui dari karakteristik konsumen yang menerima rangsangan positif untuk membeli di Serambi Botani. Dari hasil analisis 2ndCFA diketahui bahwa konsumen secara berturut lebih dipengaruhi oleh atribut green output dengan koefisien pengaruh 1, atribut green input dengan koefisien pengaruh 0,83, dan atribut penunjang dengan koefisien pengaruh 0,63. Serta atribut green proses dengan koefisien pengaruh -0,22. Berdasarkan uji Thitung di ketahui bahwa atribut green input, green output, dan atribut penunjang berpengaruh secara nyata terhadap keputusan pembelian. Sedangkan atribut green proses tidak berpengaruh secara nyata terhadap keputusan pembelian produk oleh konsumen. Hasil analisis model sikap Fishbein, konsumen dihadapkan pada keputusan pembelian dengan pembanding atribut harga, manfaat produk, kualitas, dan kepuasan pembelian. Skor total tingkat keyakinan konsumen terhadap atribut yang diberikan adalah 29,61 untuk Serambi botani, dan 18,66 untuk mini market lain yang tidak menerapkan strategi green marketing. Hasil uji menunjukan bahwa tingkat keyakinan konsumen dengan atribut tersebut unggul dibandingkan dengan toko/mini market lain tanpa strategi pemasaran green marketing. Serambi Botani telah menerapkan konsep green marketing dengan tepat, namun untuk mempertahankan dan meningkatkan rangsangan terhadap keputusan pembelian konsumen Serambi Botani harus mempertahankan atribut yang dinilai kuat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dan diperlukan peningkatan terhadap aspek promosi/pengiklanan, serta penguatan rangsangan terhadap atribut yang masih dianggap masih belum berpengaruh secara signifikan.