8 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Bentuk paling umum informasi keuangan dasar suatu proses perusahaan yang dipublikasikan secara umum adalah seperangkat laporan keuangan yang dikeluarkan dibawah pedoman profesi akuntan public dan berada di bawah pengawasan Komisi Pasar Modal. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan dan merupakan suatu sarana utama membuat laporan informasi atau memberikan gambaran atas hasil-hasil kinerja keuangan secara perodik yang dilakukan pihak manajemen perusahaan yang bersifat histori serta menyeluruh. Laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Indonesia (2009 : 2) adalah sebagai berikut : Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integrasi dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan 9 dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industry dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. 2. Komponen Laporan Keuangan Laporan keuangan yang lengkap menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (SAK 2009 : 1.3) terdiri dari komponen berikut ini : a. Laporan Posisi Keuangan b. Laporan Laba Rugi Komprehensif c. Laporan Perubahan Ekuitas d. Laporan Arus Kas e. Catatan atas Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan merupakan komponen laporan keuangan yang memungkinkan kita melihat aset/aktiva dan liabilitas yang diperoleh maupun yang dilepas atau dilunasi pada satu tanggal tertentu. Aktiva merupakan harta produktif yang dikelola dalam perusahaan dan diperoleh dari sumber hutang atau modal. Laporan laba rugi menggambarkan jumlah pendapatan, beban, dan laba/rugi perusahaan pada satu periode tertentu. Jika pendapatan yang diperoleh lebih besar dari beban, perusahaan dikatakan memperoleh laba sedangkan jika sebaliknya berarti rugi. Laporan perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode tertentu. Laporan arus kas menggambarkan aktivitas perusahaan untuk memperoleh kas dan 10 menggunakanya untuk operasi perusahaan. Pengelompokan aktivitas dalam laporan arus kas yaitu operasi, investasi, dan pendanaan. Tujuan Laporan Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) menyartakan dalam PSAK No.1 (SAK 2009 :1.05) tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut: Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusankeputusan ekonomi serta menunjukan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya dipercayakan kepada mereka. Kieso (2010;5) mengutip tujuan pelaporan keuangan yang dirumuskan dalam Statement of Financial Accounting Concept No.1 sebagai berikut : Financial reporting should provide information that : a. Is useful to present and potential investors and creditors and other users in making rational investments, credit, and similar decisions. The informations should comprehensible to those who have a reasonable understanding of business and economic activities and are willing to study information with reasonable diligence. b. Helps present and potential investors, creditors, and other users assess the amount, timing, and uncertainty of prospective cash receipts from devidens or interest and proceeds from the sale, redemption or materity of securities or loans. c. Clearly portrays the economic resources of an enterprise, the claims to those resources (obligation of the enterprise to transfer resources to other entities 11 and owner’s equity), and the effects of transaction, events and circumstances thatchange it resources and claims to those resources. Skousen (2009:19) membagi tujuan laporan keuangan dalam kerangka konseptual sebagai berikut : The key financial reporting objectives outlined in the conceptual framework are : 1) Usefulness 2) Understandability 3) Target audience : investors and creditors 4) Assessing future cash flow 5) Evaluating economic resources 6) Primary focus on earnings Laporan keuangan harus memiliki karakteristik kualitatif, yaitu cirri khas yang membuat informasi berguna bagi pemakai dalam laporan keuangan. Ada empat karakteristik kualitatif pokok (IAI, 2009), yaitu : a. Dapat dipahami Informasi akan menjadi sangat penting bagi pemakainya bila dapat dengan mudah dipahami oleh pemakaianya. b. Relevan Agar bermanfaat, informasi yang disajikan harus relevan agar dapat memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan bila dapat mempengaruhi, mengkoreksi hasil evaluasi di masa lalu, masa kini atau masa depan. c. Keandalan 12 Informasi harus memiliki keandalan, maksudnya bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan saji material serta dapat diandalkan oleh para pemakainya. d. Dapat dibandingkan Para pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasikan kecenderuangan posisi dan kinerja keuangan. B. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Laporan Arus Kas Perusahaan membutuhkan kas dengan alasan yang sama meski aktivitas penghasil pendapatan utama (revenue-producing activities) berbeda. Perusahaan memrlukan kas untuk melaksanakan usaha, melunasi kewajiban dan untuk membagikan deviden ke pada para investor. Kebutuhan perusahaan akan kas dapat terlihat pada aliran arus kas yaitu arus masuk dan arus keluar kas atau setar kas. Arus kas merupakan bagian penting dalam perusahaan, karena tanpa adanya arus kas maka kelangsungan hidup suatu perusahaan akan tersendat-sendat. Informasi arus kas ini disajikan dalam laporan arus kas. Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2 (SAK 2009 : 2.1) setiap perusahaan diwajibkan untuk menyusun laporan arus kas sebagai bagian yang tak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajianya. 13 Laporan arus kas menurut Kieso (2010 : 190) adalah : The primary purpose of statement of cash flow is to provide relevant information about the cash receipts and cash payments of an enterprise during a period. To achieve this purpose, the statement of cash flow reports (1) the cash effects of operations during a period, (2) investing transactions, (3) financing transactions, and (4) the net increase of decrease in cash during the period. Berdasarkan statement of Cash Flows , “Statement of Financial Accounting Standards No.95 : Laporan arus kas dibuat untuk memenuhi salah satu dari tujuan pelaporan keuangan yaitu membantu pemakain menilai jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas masa depan. 2. Definisi Kas dan Setara Kas Kas didefinisikan sebagai uang kas yang terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Secara sederhana, kas adalah uang tunai yang ada dan tersedia di perusahaan untuk pembayaran kewajiban yang telah jatuh tempo. Sedangkan rekening giro dapat digolongkan sebagai saldo kas karena pada dasarnya fungsinya sama dengan kas yang ada di perusahaan (cash on hand). Di dalam laporan arus kas juga dinyatakan tentang setara kas (cash equivalent) yang didefinisikan sebagai investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. 14 Jadi setara kas (cash equivalent) biasanya merupakan investasi jangka pendek yang sangat likuid dan memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Dapat dipertukarkan dengan sejumlah uang tunai b. Umur jatuh temponya singkat sehingga memiliki resiko perubahan nilai yang kecil atau kurang berarti. Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitment kas jangka pendek, bukan untuk investasi atau tujuan lain. 3. Klasifikasi Arus Kas Dalam penyajianya, laporan arus kas dapat diklasifikasikan menjadi tiga aktivitas: a. Arus kas dari aktivitas operasi Menurut PSAK No.2 (SAK 2009 : 2.2) definisi aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Arus kas dari aktivitas ini yang akan mempengaruhi penetapan laba atau rugi perusahaan. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari aktivitas operasinya perusahaan memperoleh penghasilan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memlihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan 15 melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Berikut contoh arus kas dari aktivitas operasi : 1) Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa; 2) Penerimaan kas kepada pemasok barang dan jasa; 3) Pembayaran kas kepada karyawan; 4) Penerimaan kas dari royalty, fees, komisi dan pendapatan lain; 5) Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainya; 6) Pembayaran kas atau restitusi pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan investasi; 7) Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan; b. Arus kas dari aktivitas investasi Pengungkapan terpidah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan karena mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Berikut contoh arus kas dari aktivitas investasi. 1) Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan da peralatan, aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang lain. 16 2) Perolehan saham atau instumen keuangan perusahaan lainya. 3) Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain. 4) Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasanya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan). c. Arus kas dari aktivitas pendanaan Menurut PSAK No. 2 (SAK 2009 :2.2), definisi aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan Pengungkapan terpisah arus kas dari aktivitas pembiayaan perlu dilakukan untuk mempredisi klaim terhadap arus kas masa depan oleh pemasok modal perusahaan. Berikut contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pembiayaan : 1) Penerimaan kas dari emisi saham 2) Pembayaran kas untuk pelunasan pinjaman 3) Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan. Pengklasifikasian aktivitas dalam laporan arus kas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh masing-masing aktivitas terhadap terhadap jumlah kas dan setara kas. posisi keuangan perusahaan serta 17 4. Kegunaan Laporan Arus kas Laporan arus kas merupakan komponen laporan keuangan perusahaan yang sangat berguna.Baik bagi pihak intern, misalnya pihak manajemen sebenarnya dapat lebih mudah mengetahui kegiatan-kegiatan perusahaan untuk periode tertentu melalui laporan arus kas. Demikian pula bagi pihak ekstern, misalnya kreditor dan investor dapat meprediksikan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dan arus kas di masa yang akan dating, dan kemampuan melunasi kewajiban serta membagikan deviden kepada para investor. Laporan arus kas dapat digunakan untuk kepentingan sebagai berikut (Sofyan 2002 : 243) : a. Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukan kas di masa yang akan datang. b. Menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibanya membayar deviden dan keperluan dana untuk kegiatan ekstern. c. Menilai alasan-alasan perbedaan antara laba bersih dan dikaitkan dengan penerimaan and pengeluaran kas. d. Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi keuangan lainya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu. Menurut PSAK No. 2 (SAK 2009 :2.1) kegunaan nformasi arus kas adalah : 18 1) Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setarakas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas mass depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. 2) Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan. Di samping itu, informasi arus kas juga berguna untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga. Banyak sekali kegunaan laporan arus kas yang dapat kita ketahui, tetapi dalam penelitian difokuskan hanya bagi pemakai ekstern perusahaan khusunya investor.Perhatian utama investor dari laporan arus kas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan deviden. 5. Metode Penyajian Laporan Arus Kas Terdapat dua metode dalam penyajian laporan arus kas dari aktivitas operasi yaitu : a. Metode langsung (direct method) : dimana metode ini dilaporakan kelompok utama yang berasal dari penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas operasi. b. Metode tidak langsung (indirect method) : dengan metode ini laba rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi 19 bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual (accrual) dari penerimaan dan pengeluaran kas untuk operasi dimasa lalu dan masa depan serta untuk penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas bersih dari aktivitas investasi dan pembiayaan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa, bila metode tidak langsung (indirect method) digunakan, laba bersih yang dilaporkan dalam ikhtisar laba rugi yang berbasis akrual menjadi berbasis kas. Sesuai Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2.perusahaan dianjurkan melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung (direct method). Metode ini menghasilkan informasi yang berguna untuk mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung (indirect method). Untuk melihat lebih lanjut, berikut bentuk format pelaporan arus kas dengan metode langsung (direct method) dan metode tidak langsung (indirect method). 20 Format Laporan Metode Langsung (Direct Method) PT. X Laporan Arus Kas Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20XX Arus kas dari aktivitas operasi : Kas diterima dari pelanggan Kas dibayar kepada pemasok Kas dibayar kepada karyawan Kas dibayar untuk sewa Kas dibayar untuk bunga Kas dibayar untuk pajak Kas bersih untuk aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi : Pembelian mesin Hasil dari pembuangan mesin Kas bersih dari aktivitas investasi USD 464.000 (260.000) (67.000) (24.000) (27.000) (16.000) USD 70.000 USD (122.000) 14.000 Arus kas dari aktivitas pembiayaan : Hasil dari peneribitan obligasi USD Dividen yang dibayar Kas bersih dari aktivitas pembiayaan Peningkatan bersih dalam kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal pada tahun Kas dan setara kas pada akhir pada tahun USD (108.000) 210.000 (8.000) USD USD USD USD 202.000 164.000 23.000 187.000 21 Format Laporan Metode tidak Langsung (Indirect Method) PT. X Laporan Arus Kas Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20XX Arus kas dari aktivitas operasi : Laba bersih USD Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih dengan kas bersih dari aktivitas operasi : Pengeluaran depresiasi USD 10.000 Penurunan piutang dagang 44.000 Penurunan persediaan 9.000 Peningkatan hutang dagang 3.000 Kerugian dari penjualan mesin 1.000 Amortisasi premium atas obligasi (1.000) Penurunan hutang pajak penghasilan (20.000) Penurunan hutang bunga (10.000) Total penyesuaian USD Arus kas bersih dari aktivitas operasi USD Arus kas dari aktivitas investasi : Pembelian mesin Hasil dari pembuangan mesin Kas bersih dari aktivitas investasi 34.000 36.000 70.000 USD (122.000) 14.000 Arus kas dari aktivitas pembiayaan : Hasil dari peneribitan obligasi USD Dividen yang dibayar Kas bersih dari aktivitas pembiayaan Peningkatan bersih dalam kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal pada tahun Kas dan setara kas pada akhir pada tahun USD (108.000) 210.000 (8.000) USD USD USD USD 202.000 164.000 23.000 187.000 22 C. Saham 1. Pengertian saham Dahlan (2004 : 268) mendefinisikan saham atau stock adalah sebagai surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal pada perusahaan terbatas. 2. Jenis-jenis saham Menurut jenisnya, saham dapat digolongkan yaitu : 1. Saham Biasa (Common Stock) Saham biasa adalah saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior terhadap pembagian deviden dan hak atas harta kekayaan perusahaan bila perusahaan tersebut di likuidasi. Saham biasa mempunyai harga nominal yang ditetapkan oleh emiten (perusahaan yang menerbitkan saham). Harga nominal berbeda dengan harga perdana (primary lister). Harga perdana adalah harga sebelum suatu saham dicatatkan (lister) di bursa efek. Jika harga saham terjual dengan harga perdana yang lebih tinggi dari harga nominalnya maka selisih dikatakan agio sedangkan jika sebaliknya dikatakan disagio. 2. Saham Preferensi (Preferred Stock) Saham preferen memiliki keistimewaan terhadap pembagian deviden dan hak atas kekayaan perusahaan bila perusahaan dilikuidasi. Pemegang saham jenis ini akan mendapatkan pembagian deviden dalam jumlah tetap sebagaimana tercantum pada saham tersebut 23 namun mereka tidak mempunyai hak suara dalam manajemen perusahaan (partner diam). Dalam penelitian ini dibahas hanya untuk saham biasa mengingat besarnya jumlah saham jenis tersebut yang diperjual belikan. 3. Return Saham Saham merupakan salah satu bentuk alternatif investasi. Dalam melakukan investasi saham, investor dihadapkan pada alternatif pemilihan saham yang menawarkan tingkat pengembalian (return) yang tinggi deviden dan capital gain. Dalam konteks manajemen investasi, return adalah imbalan yang diperoleh dari investasi yang dilakukan. Return juga berarti selisih harga di waktu pembukaan dan harga pada saat penutupan. Return saham (Ri) dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus sederhana menurut Jogiyanto (2000 : 108), yaitu : ܴଵ ൌ ܲଵ െ ܲ ܲ Dari rumus diatas disimpulkan bahwa return saham merupakan selisih antara harga saham pada suatu periode dengan harga saham periode sebelumnya kemudian dibagi dengan harga saham periode sebelumnya. 24 Pada prinsipnya return saham dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 1) Return yang terjadi (actual return) Return yang telah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis. Dengan menggunakan actual return dapat juga dihitung return yang diharapkan (expexted retrun) dimasa yang akan datang. 2) Return yang diharapkan (expected return) Return yang diharapkan akan diperoleh di masa yang akan datang. Return yang diharapkan (expected return) ini sifatnya belum terjadi. Selain dua jenis return diatas, dikenal juga abnormal return yaitu selisih antara besarnya return saham yang diharapkan (expected return) dengan return yang sesungguhnya (actual return), abnormal return dikatakan positif jika return yang terjadi (actual return) lebih besar dari return yang diharapkan (expected return). Dalam penelitian ini, return yang akan digunakan adalah cumulative return yang merupakan penjumlahan actual return selama periode pengamatan yaitu lima hari sebelum dan lima hari setelah penyampaian laporan keuangan. 25 D. Penelitian sebelumnya Laporan arus kas sebagai bagian internal dari laporan keuangan disajikan dengan merinci komponen-komponenya yang terdiri dari tiga aktivitas yaitu aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Komponen-komponen tersebut dianggap mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap return saham. Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menguji kandungan informasi dari arus kas. namun masih terdapat perbedaan hasil pada penelitian sebelumya sehingga kontribusinya terhadap teori belum bersifat objektif dan general. Berikut penelitian sebelumnya : Tabel 2.1 No Nama Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian 1 Triyono dan Jogiyanto (2000) Hubungan Kandungan informasi Arus Kas, komponen Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap Return saham. X : Laba Kotor, Y : Arus kas dari ak. Return operasi, Arus kas Saham dari ak. investasi, Arus kas dari ak. Pendananaan 2 Damayanti A. (Universitas Muhammadi yah Surakarta2008) Pengaruh Laporan Arus Kas terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur di BEI X : Arus kas dari ak. operasi, Arus kas dari ak. investasi, Arus kas dari ak. Pendananaan Y: Abnormal Return Menunjukan bahwa laba kotor, Arus Kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan terhadap return saham secara simultan bersama-sama memiliki pengaruh yang sangat signifikan. Menunjukan bahwa Arus Kas dari aktivitas operasi dan aktivitas investasi memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap abnormal return , sedangkan Arus kas dari ak. Pendanaan mempunyai pengaruh tetapi tidak signifikan. 26 3 4 5 Myrna Fitriyanti (Universitas Mercu Buana2008) Mei Hotma Mariati Munte (Universitas Sumatera Utara-2009) Pengaruh Laporan Arus Kas terhadap Return Saham Pengaruh Faktor Fundamental terhadap Return Saham X : Laba Kotor, Arus kas dari ak. operasi, Arus kas dari ak. investasi, Arus kas dari ak. Pendananaan X : Cash Flow fr ac.Operation, Current Ratio, PBV, ROE, dan Size Perusahaan Ninna Daniati & Suharti (Universitas Andalas SNA 92006) Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas, Laba kotor, dan Size Perusahaan terhadap Expected Return Saham X : Arus kas dari ak. operasi, Arus kas dari ak. investasi, Arus kas dari ak. Pendanaan, Laba Kotor, dan Size Perusahaan. Y: Return Saham Y: Return Saham Y: Expected Return Saham Menunjukan bahwa tidak ditemukanya hubungan yang signifikan antara laba kotor, Arus Kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan terhadap return saham. Menunjukan bahwa hanya ROE yamg memiliki pengaruh sangat signifikan terhadap return saham, sedangkan Current ratio, PBV, Cash flow fr.ac. Operation berpengaruh tetapi tidak terlalu signifikan Menunjukan bahwa Arus Kas dari aktivitas investasi, laba kotor, dan size perusahaan memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap expected return saham, sedangkan Arus kas dari ak. Operasi dan Pendanaan mempunyai pengaruh tetapi tidak signifikan. Sumber : Myrna Fitrianti, 2008 E. Kerangka Pemikiran dan Konseptual 1. Hubungan Arus Kas Dari Aktivitas Operasi dengan Return Saham Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan, umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih, dan merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara 27 kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Livnat dan Zarowin (1990) yang menguji komponen arus kas menemukan bukti bahwa komponen arus kas mempunyai hubungan yang lebih kuat dengan return saham dibanding hubungan total arus kas dengan return. Ini terlihat dari model penelitian yang menunjukkan unexpected cash flows atau outflows dari operasi dalam periode tertentu akan mempengaruhi harga saham melalui pengaruhnya pada arus kas, sehingga diharapkan komponen arus kas dari operasi mempunyai hubungan yang signifikan dengan return saham. Hasil penelitian Ali (1994) dengan model non linear memberikan bukti adanya nilai tambah kandungan informasi arus kas operasi untuk kelompok perusahaan dengan nilai absolute unexpected cashflows from operations yang tinggi. H1 : perubahan arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh terhadap return saham. 2. Hubungan Antara Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Terhadap Return Saham. Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang (aktiva tidak lancar) serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas, mencakup aktivitas meminjamkan uang dan mengumpulkan piutang tersebut serta memperoleh dan menjual investasi dan aktiva jangka panjang produktif. Aktivitas investasi mencerminkan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Miller dan Rock (1985) melakukan pengujian mengenai pengaruh investasi pada return saham. Hasil studi ini menemukan bahwa peningkatan investasi berhubungan dengan peningkatan arus kas masa yang akan datang dan mempunyai pengaruh positif dengan return saham pada saat pengumuman investasi baru. 28 H : Perubahan arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh terhadap return 2 saham. 3. Hubungan Antara Arus Kas Pendanaan Dengan Return Saham Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan. Arus kas pendanaan berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Miller dan Rock (1985) dengan signaling theory menjelaskan bahwa pasar akan bereaksi negatif terhadap pengumuman pendanaan dari kas karena akan berpengaruh terhadap arus kas dari operasi yang lebih rendah untuk masa yang akan datang, selain itu ia juga mengidentifikasi adanya sinyal lain yang berpengaruh terhadap arus kas dari pendanaan yaitu perubahan dividen yang sangat erat hubungannya dengan return saham. H3 : Perubahan arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh terhadap return saham. Kerangka pemikiran dari pola hubungan antar variabel dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.1 Perubahan Arus Kas dari Aktivitas Operasi Perubahan Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Return Saham Perubahan Arus Kas dari Aktivitas Investasi Variabel Independen Variabel dependen