9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan serta saling tukar menukar pendapat antara komunikan dan komunikator. Komunikasi dapat juga diartikan sebagai hubungan kontak antar manusia baik individu maupun kelompok. Komunikasi menurut pendapat Bernard Berelson dan Garry. A. Steiner bahwa komunikasi adalah penyampaian informasi gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik dan lainnya.8 Jika dijabarkan dengan peranan kampanye public relations (PR Campaign) dengan upaya komunikasinya, maka dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Sebagai komunikator, mau tidak mau public relations harus mampu menjelaskan atau menyampaikan sesuatu kegiatan dan sekaligus sebagai mediator untuk mewakili lembaga atau organisasi terhadap publik. 2. Pesan atau message merupakan sesuatu yang perlu disampaikan kepada penerima melalui tehnik kampanye propaganda tertentu yang berupa ide, gagasan, informasi, aktivitas atau kegiatan tertentu yang dipublikasikan 8 Rusady, Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta: Cetakan ketiga. 2002, hal 17 9 10 atau dipromosikan untuk diketahui, dipahami dan dimengerti sekaligus diterima oleh publiknya. 3. Media merupakan sarana atau alat untuk menyampaikan pesan atau sebagai mediator antara komunikator dan komunikannya. 4. Komunikan, yakni publik yang menjadi sasaran dalam komunikasi secara langsung maupun tidak langsung. 5. Efek atau dampak merupakan respon atau reaksi setelah proses komunikasi tersebut berlangsung menimbulkan umpan balik atau feedback baik berbentu positif atau negatif. 2.1.1 Fungsi Komunikasi Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuantujuan tertentu. Komunikasi sebagai ilmu, seni dan lapangan kerja sudah tentu memiliki fungsi dan dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup.9 Fungsi komunikasi tersebut adalah: 1. Menyampaikan informasi (To inform) Dengan adanya komunikasi, seseorang dapat mengetahui apa yang dia ketahui kepada orang lain. 2. Mendidik (To educate) Komunikasi dapat menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai segala ha 9 Cangara Hafid, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2004 hal. 55 11 3. Menghibur (To entertain) Dengan komunikasi, kita dapat memperoleh hiburan atau menghibur orang lain. 4. Mempengaruhi (To influence) Komunikasi yang dilakukan setiap orang dapat memberikan suatu bujukan atau pengaruh terhadap orang lain. Jika dengan adanya seluruh fungsi komunikasi diatas terlihat bahwa komunikasi memang memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan manusia untuk melakukan berinteraksi dengan sesama. 2.1.2 Tujuan Komunikasi Seperti yang telah diuraikan bahwa komunikasi merupakan suatu bentuk kegiatan interaksi diantara sesama manusia, maka didalam melakukan setiap kegiatan tentunya kita memiliki tujuan yang ingin dicapai. Begitu pula dengan kegiatan komunikasi. Tujuan komunikasi tersebut diantaranya adalah:10 a. Perubahan sikap (attitude change) b. Perubahan pendapat (opinion change) c. Perubahan perilaku (behavior change) d. Perubahan sosial (sosial change) Dari tujuan komunikasi tersebut dapat menjelaskan bahwa dengan komunikasi, seseorang melakukan komunikasi untuk dapat mempengaruhi 10 Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung: 2005 hal. 8 12 orang lain dengan tujuan agar orang tersebut dapat melakukan perubahan seperti perubahan sikap dari tahu menjadi tidak tahu, perubahan pendapat dari setuju menjadi tidak setuju, perubahan perilaku dari suka menjadi tidak suka, serta perubahan sosial dimana dengan komunikasi kita dapat beradaptasi dengan siapa saja tanpa membedakan status sosial. 2.1.3 Komunikasi Eksternal Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang dilakukan oleh organisasi terhadap lingkungan luar seperti dalam kegiatan kampanye, pembuatan iklan, dan hubungan dengan masyarakat umum. Dalam pengertian yang lain komunikasi eksternal adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak diluar organisasi. Pada instansi atau lembaga swadaya masyarakat yang bergerak untuk kepentingan masyarakat atau public komunikasi dengan pihak luar labih banyak dilakukan oleh bagian public relations bukan oleh pimpinan organisasi. Komunikasi eksternal dilakukan menurut kelompok sasaran berdasarkan hubungan yang harus dibina yaitu: 1) Hubungan dalam lingkungan (Comunity Relations) 2) Hubungan dengan instansi pemerintah (Goverment Relations) 3) Hubungan dengan pers (Pers Relations) Komunikasi eksternal terdiri dari dua jalur secara timbal balik yakni komunikasi dari organisasi ke khalayak dan dari khalayak ke organisasi. Komunikasi dari khalayak pada umumnya bersifat informatif yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa ada keterlibatan, setidak- tidaknya ada 13 hubungan batin. Komunikasi dari organisasi ke masyarakat dapat melalui beberapa saluran seperti majalah atau koran internal, pres release, booklet, leaflet dan konfrensi pers.11 2.1.4 Public Eksternal Definisi dari public eksternal adalah publik yang berada di luar organnisasi yang harus diberikan penerangan untuk dapat membina hubungan baik. Sama juga halnya dengan publik internal maka publik eksternal juga menyesuaikan diri dengan bentuk atau sifat, jenis dan karakter dari organisasi yang bersangkutan. Berikut beberapa unsur pada publik eksternal yang dianggap penting: 1) Konsumen, disini fungsi public relations terutama adalah menanamkan kepercayaan kepada masyarakat dan komsumen atas produk yang dihasilkan perusahaan atau organisasi. 2) Pemasok, disini pemasok ada dua jenis yaitu pemasok jasa, seperti air bersih dan energi serta pemasok berbagai macam bahan baku, komponen produksi serta jasa profesional. 3) Penyalur, mereka yang menangani fungsi perantara antara perusahaan dengan konsumen. 4) Pesaing, tugas public relations disini adalah meyakinkan para para manager bahwa dalam batas-batas tertentu perusahaan dapat memanfaatkan pesaing. 11 Sam Black dan Melvin L.Sharpe. Ilmu Hubungan Masyarakat Praktis. PT.Intermasa, Jakarta:1998.hal.53 14 5) Bank, bank adalah lebaga komersial yang tidak hanya mengandalkan bunga yang diterima melainkan juga atas pengambilan pinjaman pokok debitur. 6) Pemerintah, fungsinya adalah memantau secara berkala kebijakan pemerintah membina hubungan baik dengan pejabat pemerintah dan melakukan lobi untuk mempercepat dan mempermudahsuatu perizinan. 7) Pers, media disini merupakan jalur penghubung langsung antara organisasi dan para publiknya 8) Komunitas, tugas public relations disini adalah mendidik komunitas agar mereka dapat berhubungan timbal balik, termasuk di dalamnya adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka sebagai sumber tenaga kerja di perusahaan. 2.2 Hubungan Masyarakat (Public Relations) 2.2.1 Pengertian Public Relations Public Relations menurut British Institute Of Public Relations (IPR) adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya yang bertujuan untuk menciptakan dan memelihara saling pengertian.12 Dalam definisinya itu menjelaskan bahwa, yang terencana dan berkesinambungan ini berarti public relations adalah suatu rangkaian kegiatan 12 Frank, Jefkins, Public Reations, Erlangga, 1996. hal.8 15 yang diorganiasikan sebagai rangkaian kampanye atau program terpadu, yang semuannya itu berlangsung secara berkesinambungan dan teratur. Jadi Public Relations sama sekali bukanlah kegiatan yang sifatnya dadakan atau sembarangan. Public Relations juga merupakan fungsi manajemen atau perilaku yang dijalankan secara berkesinambungan atau terencana dengan organisasi-organisasi yang bersifat umum dan pribadi berusaha memperoleh dan menbina pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka guna mencapai kerjasama yang lebih produktif dan untuk melaksanakan kepentingan bersama yang lebih efisien dengan melancarkan informasi yang berencana dan tersebar luas.13 Sedangkan definisi humas menurut Frank Jefkins yaitu: ”Public Relations practise is the the planned and sustained effort to establish in maintain goodwill and mutual understanding between an organizations and its publics.”14 Dalam definisi ini dijelaskan bahwa humas merupakan aktivitas yang terencana dan berkelanjutan. Tujuan dari aktivitas tersebut adalah membangun dan memelihara pemahaman dan penerimaan public suatu organisasi. Selain definisi dari literatur asing diatas. Definisi Humas dalam literatur dalam Negeri menyebutkan Humas, yaitu: ”Hubungan Masyarakat itu terdiri dari dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang berkepentingan dengannya.”15 13 14 Aly, Bachtiar , Teknik Humas, Universitas Terbuka. Jakarta. 1995. Hal. 18 Ibid hal.7 16 Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Public Relations merupakan fungsi manajemen yang kegiatannya bertujuan untuk memperoleh goodwill, kepercayaan, dan saling pengertian yang baik dari masyarakat. Public Relations juga harus berusaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dan khalayaknya, melalui proses komunikasi yang timbal balik. Hubungan yang harmonis timbul dari adanya pengertian bersama dan citra positif. Ini semua langkah-langkah yang harus ditempuh public relations untuk mencapai hubungan yang harmonis dengan karyawan dengan publik. 2.2.2 Peran Public Relations Peran Public Relations mencakup bidang yang luas menyangkut hubungan dengan berbagai pihak dan tidak hanya sekedar membentuk Relations arti sempit, karena Personal Relations memiliki peranan yang cukup besar dalam malakukan kampanye. Peran pokok atau tanggung jawab Public Relations adalah bagaimana menciptakan kepercayaan dan kejujuran dalam berkampanye untuk memperoleh citra. Seorang Public Relations juga harus proaktif, dinamis, kreatif, dan antisipatif dalam menghadapi perubahan yang terjadi dengan cepat. Peran Public Relations dapat dibedakan menjadi dua, yaitu peran managerial dan peran teknis. Seorang humas dalam perusahaan tentunya memegang sebuah peranan bagi perusahaan tersebut. beberapa hal yang menjadi peranan seorang Public 15 Linggar, Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia, Jakarta, Bumi Aksara. 2000. hal. 1 17 Relations dalam menjalankan komunikasi di dalam suatu perusahaan adalah sebagai berikut:16 a. Expert Prescriber( Penasihat ahli) Public Relations dianggap sebagai orang yang ahli. Dimana sebagai praktisi ahli public relations dipandang oleh pihak lain sebagai yang berwenang atas masalah, memiliki pengalaman dan kemampuan yang tinggi sehingga dapat membantu untuk mencari solusi dalam menyelesaikan masalah antara organisasi dengan publiknya (Public Relationship) sehingga pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang telah disarankan atau usulan dari praktisi Public Relations yang memiliki pengalaman dan keterampilan yang tinggi. Praktisi yang beroperasi sebagai praktisi ahli bertugas mendefinisikan masalah, mengembangkan program dan bertanggung jawab penuh atas penerapannya. sebagai yang berpengalaman dan memiliki kemampuan yang tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah dengan publiknya. b. Communication Fasilitator (Fasilitator Komunikasi) Peran fasilitator komunikasi menjadikan praktisi sebagai pendengar yang sensitif dan pialang informasi. Fasilitator komunikasi berfungsi sebagai penghubung, penerjemah, dan mediator antara organisasi dan publik, mereka mengelola komunikasi dua arah, menfasilitasi 16 perubahan dengan menyingkirkan rintangan dalam Cutlip. Scott, M, Center, Allen.H, Broom. Glen. M. Effetive Public Relations, Edisi kedelapan. Jakarta:Prentice Hall, Indeks kelompok Gramedia, 2005, hal. 32 18 hubungan, dan membuat saluran komunikasi tetap terbuka. Tujuannya adalah menyediakan informasi yang diperlukan manajemen organisasi maupun publik, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang sangat menguntungkan. Sebagai fasilitator komunikasi, praktisi mendapatkan dirinya bertindak sebagai sumber informasi dan kontak resmi organisasi dan publiknya. Mereka memjadi wasit interaksi, menetapkan agenda diskusi, meringkas dan mengulangi pandangan, memancing reaksi dan membantu partisipan, mendiagnosa dan mengoreksi kondisi yang menggangu hubungan komunikasi. Fasilitator komunikasi memegang peran tentang batas dan berfungsi sebagai penghubung antara organisasi dan publik. Mereka beroperasi dibawah anggapan bahwa komunikasi dua arah akan meningkatkan kualitas keputusan kebijakan, prosedur dan tindakan kedua belah pihak yang dibuat oleh organisasi dan publik. c. Problem Solving Process Fasilitator (Fasilitator Proses Pemecahan masalah) Peran Public Relations sebagai fasilitator dalam proses pemecahan masalah. Pada peran ini Public Relations melibatkan diri atau melibatkan dalam hal proses pemecahan persoalan dimana seorang Public Relations merupakan bagian dari tim manajemen untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang sedang dihadapi. 19 Praktisi yang mengambil peran fasilitator pemecahan masalah bekerjasama dengan manajemen lainnya dalam mendefisini dan menyelesaikan masalah. Mereka menjadi bagian dari tim perencanaan strategis, kerjasama dan konsultasi diawali dengan pertanyaan pertama, dan berlanjut hingga evaluasi program akhir. Praktisi pemecahan masalah membantu manajer lainnya dan organisasi. Menerapkan pengggunaan proses manajemen langkah demi langkah yang sama terhadap hubungan masyarakat dalam menyelesaikan masalah organisasi lainnya. d. Communications Technitions (Komunikasi tehnisian) Peran Public Relations sebagai pelaksana teknis komunikasi yang menyediakan layanan dibidang teknis. Sementara kebijakan dan keputusan teknik komunikasi mana yang akan digunakan bukan merupakan keputusan Public Relations melainkan keputusan manajemen dan Public Relations hanya melaksanakannya, atau lebih jelasnya sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi dan sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan. Dalam peran ini Public Relations ditujukan untuk menulis dan menyuting majalah karyawan, menulis siaran pers dan cerita featur, mengembangkan isi situs web, dan berurusan dengan kontak media. Praktisi yang memegang peran ini biasanya tidak ikut serta saat manajemen mendefinisi masalah dan mencari jalan keluar. Mereka baru dilibatkan untuk memproduksi komunikasi dan penerapan program, yang 20 terkadang tanpa bekal pengetahuan yang utuh tentang motivasi asal atau hasil yang diinginkan. Meskipun mereka tidak diikutsertakan dalam diskusi tentang kebijakan baru atau keputusan manajemen, mereka adalah pihak yang dilimpahkan tugas memberi penjelasan pada karyawan dan pers. Dari uraian diatas, maka ditarik kesimpulan peran utama public relations yang pada intinya adalah sebagai berikut: 1) Bertindak sebagai komunikator dalam kegiatan komunikasi pada organisasi perusahaan, prosesnya berlangsung dalam dua arah timbal balik (two way traffic reciprocal communications) dalam hal ini di satu pihak melakukan fungsi komunikasi merupakan bentuk penyebaran komunikasi, di lain pihak komunikasi berlangsung dalam bentuk penyampaian pesan dan menciptakan opini public (public opinion) 2) Membantu dan membina hubungan (Relationship) yang positif dan baik dengan pihak public sebagai target sasaran yaitu public internal dan eksternal. Khususnya dalam menciptakan saling mempercayai (Mutually undertstanding) dan saling memperoleh manfaat bersama (Mutually Symbiosis) antara lembaga atau organisasi dan publiknya. 3) Peranan back up management, fungsi public relations melekat pada fungsi managemen berarti ia tidak dapat dipisahkan dari managemen. Untuk mencapai tujuan tersebut melalui tahapan yang dikenal POAC yaitu singkatan dari Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Pelaksanaan), dan Controlling (Pengawasan). Lalu diikuti 21 unsur-unsur lain yang terlibat dalam proses melakukan komunikasi dua arah untuk menunjang kegiatan bagian departemen lainnya. 4) Menciptakan citra perusahaan atau lembaga (Corporate image) yang merupakan tujuan akhir dari suatu aktivitas program kerja public relations baik untuk keperluan publikasi maupun promosi.17 2.2.3 Fungsi Public Relations Fungsi utama Public Relations adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, baik internal maupun eksternal, dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkaan lembaga atau organisasi.18 Fungsi Public Relations menurut Cutlip dan Center dan Canfield Allen Center sebagai berikut: a. Menunjang kegiatan manajemen dalam menciptakan tujuan organisasi. b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik intern maupun public ekstern. c. Menciptakan kombinasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. d. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum. 17 18 R. hal.10 Op Cit, hal. 298 22 Public Relations diharapkan kemampuannya untuk menciptakan saling pengertian, menghargai dan mempercayai antara pihak, penyampaian pesan (komunikator)dengan pihak penerima pesan (komunikan) yang positif dari komunikan. Hubungan kerjasama kedua belah pihak dapat dibina dengan baik jika adanya kegiatan penyampaian informasi kepada publik adalah merupakan fungsi humas untuk menyampaian pesan atau informasi dari perusahaan atau instansi secara lisan, tertulis atau visual kepda publiknya, sehingga publik memperoleh pengertian yang benar dan tepat mengenai kondisi perusahaan atau instansi tujuan dan kegiatannya. 2.2.4. Tugas Public Relation Tugas Humas sehari-hari didalam perusahaan atau organisasi adalah: 1. Menyelenggarakan dan tanggung jawab atas penyampaian informasi/pesan secara lisan, tertulis melalui gambar (visual) kepada publik, sehingga publik mempunyai pengertian yang benar tentang ikhwal perusahaan atau lembaga segenap tujuan serta kegiatan yang dilakukan. 2. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum/ masyarakat. 3. Mempelajari dan melakukan analisis reaksi publik terdapat kebijakan perusahaan atau lembaga atau pun segala macam pendapat (public acceptance dan non acceptance). 23 4. Menyelenggarakan hubungan yang baik dengan masyarakat dan media massa untuk memperoleh public favour, public opinion, dan perubahan sikap. A. Tugas Humas Internal 1. Membina sikap mental para karyawan agar dalam diri mereka tumbuh ketaatan, kepatuhan dan dedikasi terhadap lembaga atau perusahaan dimana mereka bekerja. 2. Mendorong tumbuhnya kesadaran dan rasa tanggung jawab untuk memajukan lembaga atau perusahaannya. 3. Menumbuhkan semangat korps atau kelompok yang sehat dan dinamis. 4. Menambah sikap kesadaran perlunya kegiatan Humas kepada para karyawan dan pimpinan. 5. Memperoleh tugas dan wewenang yang jelas dan sekaligus membatasi tugasnya yang mudah sekali mencampuri dan memasuki bidang orang lain. 6. Memperoleh kepercayaan dan kerjasama dari teman sejawat. 7. Menambah prinsip-prinsip serta program kerja organisasi/instansi, kepada para karyawan dan teman sejawat demi realisasi tujuan organisasi. 8. Memberi bantuan dan pelayanan kepada departemen/ bagian-bagian lain dalam instansi menunjang jenjang wewenag yang dikenal sebagai fungsi staf maupun fungsi garis hierarki. 9. Meningkatkan keinginan dan hasrat kerja sama serta partisipasi. 10. lingkungan kerjanya.Mengadakan dan menyebarkan ide kesadaran bermasyarakat kepada para karyawan dan semua pihak dalam 24 B. Tugas Humas Eksternal. Tugas Humas keluar yaitu mengusahakan tumbuhnya sikap dan citra masyarakat yang positif terhadap segala kebijakan dan langkah tindakan organisasi/ perusahaan. Salah satu tujuan keluar Huma adalah mempererat hubungan dengan orang-orang atau instansi-instansi di luar organisasi perusahaan (publik), demi terciptanya opini publik yang menguntungkan organisasi. Tugasnya adalah mengadakan komunikasi dua arah yang sifatnya informatif dan persuasif kepada publik luar. Informasi harus diberikan dengan jujur, berdasarkan fakta, dan harus diteliti karena publik mempunyai hak untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya tentang sesuatu yang menyangkut kepantingannya. Komunikasi keluar dengan masyarakat dengan berbagai cara diantaranya yaitu: 1. Melalui kontak pribadi (Personal Contact) Pekerjaan Humas memikirkan dan memperhatikan kepentingan publik. Berhasilnya seorang humas dalam melakukan hubungan dan interaksi dengan orang lain (publiknya) ditentukan oleh sikapnya yang ramah, soppan, hormat, menaruh penghargaan kepada orang lain. 2. Melalui media massa, seperti: a) Press Release b) Hubungan dengan Pers (Presss Relations) c) Publisitas d) Melalui media komunikasi lain. 25 Salah satu kegiatan humas yang penting adalah menyelenggarakan hubungan dengan media massa, karena media massa terutama pers mempunyai peranan penting dalam menyebarkan informasi atau berita kepada masyarakat juga kepada pemerintah (pejabat-pejabat pemerintah) dan dalam pembentukan pendapat umum. Tugas humas keluar adalah mengusahakan tumbuhnya sikap dan citra (image) masyarakat yang positif terhadap segala kebijakan dan langkah tindakan organisasi perusahaannya. 2.2.5 Public Relations Non Profit Public relations pemerintah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah suatu Negara untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, nilai baik, kepercayaan penghargaan dari dan kepada masyarakat luas yang berada di dalam wilayah pemerintahannya. Dasar pemikiran Public Relations dalam Pemerintahan ada dua fakta dasar. Pertama, masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui. Kedua, ada kebutuhan dari pakar pejabat untuk menerima masukan dari masyarakat tentang persoalan baru dan tekana sosial, untuk memperoleh partisipasi dan dukungan masyarakat. Hanya dengan komunikasi demikianlah pemerintah dan para pemilih (masyarakat) dapat mencapai suatu pengertian kesatuan yang positif. Perbedaan yang paling mendasar atau fungsi dari tugas public relations yang terdapat di Instansi Pemerintah (non profit) dengan yang non Pemerintahan (lembaga komersial/profit) adalah tidak adanya aspek komersial atau tidak adanya 26 sesuatu yang diperjual belikan, walaupun public relations Pemerintah juga melakukan hal yang sama dalam kegiatan publikasi, promosi dan periklanan. Public relations Pemerintah lebih menekankan pada public service atau demi meningkatkan pelayanan umum. Public relations pemerintah bertugas memberikan informasi dan penjelasan kepada public mengenai langkah-langkah atau tindakan yang diambil oleh Pemerintah serta mengusahakan tumbuhnya hubungan yang harmonis antara lembaga atau instansi dengan publiknya dan memberikan pengertian pada publik atau masyarakat tentang apa yang dikerjakan oleh Instansi Pemerintah yang diwakili oleh public relations. Berikut tugas-tugas public relations Pemerintah: 1. Memberikan Penerangan dan Pendidikan kepada masyarakat tentang kebijakan. Langkah-langkah dan tindakan-tindakan Pemerintah Kepada masyarakat berupa informasi yang diperlukan secara terbuka, jujur dan objektif. 2. Memberikan bantuan kepada media berita (new media) berupa bahanbahan mengenai kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah. 3. Menjadi komunikator sebagai mediator yang proaktif dalam menjembatani kepentingan instansi Pemerintah disuatu pihak, dan menampung aspirasi, serta memperhatikan keinginan-keinginan publiknya dilain pihak. 4. Berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi mengamankan stabilitas dan keamanan politik pembangunan Nasional, baik jangka pendek maupun jangkan panjang. 27 Public relations Pemerintah dibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan kebijakan-kebijakan Pemerintah. Memberikan informasi secara teratur tentang kebijakan Pemerintah, yang berpengaruh kepada kehidupan masyarakat. Tugas Humas Pemerintah keluar harus memberikan masukan dan saran bagi para pejabat Pemerintah atau Pejabat Negara atau Pejabat Negara tentang segala informasi yang diperlukan dan reaksi atau kemungkinan reaksi masyarakat akan kebijakan lembaga, baik yang sedang dilaksanakan ataupun yang sedang diusulkan. Menurut John D. Millet dalam bukunya, Management in Public Servis the Quest for effective performance, artinya public relations dalam dinas instansi/lembaga Pemerintah terdapat beberapa hal untuk melaksanakan tugas utamanya, yaitu:19 1. Mengamati dan mempelajari tentang hasrat, keinginan-keinginan dan aspirasi yang terdapat dalam masyarakat. (Learning about public what is should desire). 2. Kegiatan memberikan nasihat atau sumbangan saran untuk menanggapi apa yang sebaiknya dilakukan oleh instansi/lembaga pemerintah seperti yang dikehendaki oleh pihak publiknya.(advising the public about what is should desire). 3. Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan memuaskan yang diperoleh antara hubungan public dengan Aparat Pemerintah. (ensuring satisfactory contac between public and government official). 19 Ibid. hal. 341 28 4. Menmberikan penerangan dan informasi tentang apa yang telah diupayakan oleh suatu lembaga/instansi Pemerintah yang bersangkutan. (informing and about what agency doing). Public relations Pemerintah dibentuk untuk mempublikasikan dan mempromosikan kebijakan-kebijakan Pemerintah. Memberikan informasi secara teratur tentang kebijakan Pemerintah yang berpengaruh kepada kehidupan masyarakat. Tugas public relations Pemerintah atau Pejabat Negara tentang segala informasi yang diperlukan dan reaksi atau kemungkinan reaksi masyarakat atau kebijakan lembaga, baik yang sedang dilaksanakan maupun yang sedang diusulkan. 2.2.6 Fungsi dan Peran Public Relations Non Profit Organisasi non profit pada umumnya tidak memiliki dana yang banyak untuk menjalankan aktivitas kuncinya satu fakta tidak pernah berubah dihadapi organisasi non profit, yang tidak pernah ada uang yang cukup. Untuk itulah di bentuk public relations yang menurut Seitel harus menjadi master of many functions (ahli dalam berbagai fungsi) terutama dalam beberapa fungsi kunci berikut ini:20 1. Memposisikan organisasi Dalam begitu banyaknya organisasi non profit yang ingin mendapatkan bantuan uang, oleh karena itu organisasi non profit harus mampu 20 Fraser P.Seitik, The Pratice of public relations, 9 edition (upper saddle River Jersey Pearson Education, Inc, 2004) hal.305-306 29 memajukan perbedaanya dari competitor lain. Organisasi non profit yang terbaik adalah yang bisa memposisikan dirinya atau dukungan suatu hal. 2. Mengembangkan sebuah rencana pemasaran atau promosional Tugas ini berupa memasarkan organisasi untuk meningkatkan profi, kehormatan, tingkat dukungan. Untuk itu dibutuhkan perencanaan khalayak pesan kampanye untuk menyampaikan pesan-pesan tersebut kepada khalayaknya. Dalam membentuk pesan-pesan tersebut hal yang paling penting adalah mengetahui apa yang di dukung oleh organisasi tersebut dengan berpegang pada hal itulah kampanye dibuat. 3. Perencanaan Strategi Kampanye public relations non profit harus menghasilkan pesan yang jelas dan logis yaitu dengan menunjukkan strategi yang berformulasi dengan baik implikasinya. Public relations non profit harus (1) merencanakan (2) menentukan isu-isu (3) membangun strategi (4) membentuk isu-isu tersebut (5) mengembangkan pokok-pokok pembicaraan (6) memilih juru bicara yang sesuai (7) mengembangkan materi-materi komunikasi dan (8) menargetkan pesan. 2.3. Pengertian Kampanye Rhenald Kasali mendefinisikan kampaye sebagai usaha terkordinir untuk mempengaruhi masyarakat, baik yang setuju maupun tidak setuju untuk menerima misi yang disampaikan.21 Sementara tujuannya adalah untuk mempengaruhi target 21 Rhenald Kasali , .Manajemen Public Relations, konsep aplikasinya & Indonesia, Pustaka Utama Gratifi, Jakarta: hal. 104 30 audience yang setuju atau yang kurang setuju megikuti keinginan instansi atau perusahaan, atau ikut mendukung lancarnya operasi perusahaan. Dengan demikian kampanye Humas diartikan sebagai usaha meningkatkan kesadaran dan pengetahuan pada khalayak sasaran untuk mendapat perhatian dengan menumbuhkan persepsi positif terhadap suatu kegiatan lembaga agar tercipta suatu kepercayaan dan citra positif dari khalayak. Melakukan suatu program kampanye pada prinsipnya dilatarbelakangi pada motivasi kenapa dilakukanya suatu kampanye. Motivasi tersebut pada gilirannya menentukan arah mana kampanye akan digerakan dan apa tujuan yang akan dicapai. Jadi ada keterkaitan anatara motivasi dan tujuan kampanye. 2.3.1 Jenis-jenis Kampanye Aktivitas kampanye berkaitan dengan apa tujuan dari kampanye itu tersebut dilakukan, siapa target sasarannya dan dalam rangka kegiatan apa saja. Dalam berbagai kegiatan tersebut terdapat beberapa jenis program kampanye yang dilaksanakan secara prinsip merupakan kegiatan yang bertitik tolak untuk memotivasi atau membujuk. Menurut Charles U. Larson jenis – jenis kampanye yaitu:22 1. Product Oriented Campaigns Kampanye ini umumnya berorientasi pada produk dilingkungan bisnis dengan motivasi keuntungan finansial. 22 Op cit, hal..25 dan terjadi 31 2. Candidate Oriented Campaigns Kampanye ini berorientasi pada kandidat yang umumnya di motivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan politik. 3. Ideologically or Cause oriented Campaigns Jenis kampanye ini berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus yang bersifat khusus dan sering kali berdimensi perubahan sosial. Kampanye ini ditujukan untuk menangani masalah-masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku publik yang terkait.23 Terlepas dari perbedaan yang ada diantara jenis-jenis kampanye diatas, dalam praktiknya kampanye tersebut tidak jauh berbeda. Ketiganya dapat menggunakan strategi komunikasi yang sama sesuai namun dengan tujuan berbeda. Bentuk kampanye melalui strategi komunikasi antara lain, merupakan penyebaran informasi, pengetahuan, gagasan atau ide untuk membangun dan menciptakan kesadaran melalaui tehnik komunikasi. Proses pelaksanaan kampanye umumnya didasari model sebagai suatu fenomena tersebut.24 Beberapa model kampanye yang akan diuraikan meliputi: 4. Model Komponensial Kampanye Dalam model ini mengambil komponen-komponen penting dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan. Unsurnya meliputi sumber kampanye, saluran, pesan, penerima pesan, efek, dan umpan balik. 23 24 Ibid, hal. 11 Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Remaja Rosdakarya, Bandung: 2000. hal. 56 32 5. Model Kampanye Ostergaard Model ini dikembangkan oleh Leon Ostergaard yang muncul berdasarkan pengalaman praktik dilapangan. Model ini adalah sebuah rancangan program kampanye untuk perubahan sosial yang pekat dengan sentuhan ilmiah. 6. The Five Functional Stage Development Model Model ini cenderung mengarah pada dunia politik, model ini merupakan tahapan dari identifikasi, legitimasi, partisipasi, penetrasi dan distribusi. Fokus model ini adalah pada tahapan kegiatan kampanye, bukan pada proses pertukaran pesan antara campaigner dengan campaignee. 7. The Communicative Function Model Model ini memusatkan analisisnya pada tahapan kegiatan kampanye. Langkahnya dimulai dari surpacing, nomination, dan election. Model ini cenderung digunakan dalam dunia politik dan pemasaran suatu produk. 8. Model Kampanye Nowak Warneryd Menurut McQuail dan Windahl, model ini merupakan salah satu contoh model tradisional kampanye. Pada model ini proses kampanye dimulai dari tujuan yang hendak dicapai dan diakhiri dengan efek yang diinginkan. 9. The diffusion Of Innovation Model Model ini umumnya diterapkan dalam kampanye periklanan dan kampanye yang berorientasi pada perubahan sosial. Everett M. Roger sebagai penggagasnya mengambarkan adanya empat tahap yang akan terjadi ketika 33 kampanye berlangsung yaitu informasi, persuasi, keputusan, penerimaan percobaan, dan konfiirmasi. Pada model ini tahap pertama yang harus dilakukan sumber kampanye adalah mengidentifikasi masalah faktual yang terjadi dan kemudian dicari sebab akibat dengan fakta yang ada. Tahap kedua adalah pengelolaan kampanye yang dimulai dari perancangan, pelaksanaan hingga evaluasi. Pada tahap ini diharapkan perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan khalayak sasaran. Ketiga aspek ini dalam literatur ilmiah dipercaya sebagai prasyarat untuk terjadinya perubahan perilaku.Tahap terakhir dari model ini adalah berkurangnya masalah setelah proses kampanye dilakukan yang dapat diketahui melalaui evaluasi.25 2.3.2 Perencanaan Kampanye Perencanaan merupakan tahapan yang harus dilakukan agar kampanye dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut Anne Gregory sebuah perencanaan dalam kampanye harus dilakukan dengan alasan: a. Mengembangkan sudut pandang berjangka waktu panjang b. Meminimalisasi kegagalan c. Mengurangi konflik d. Memperlancar kerjasama dengan pihak lain26 Tahapan-tahapan dalam kampanye Menurut Rusady Ruslan yaitu setiap langkah-langkah penggiatan kampanye terdapat beberapa tahapan27 yaitu: 25 26 Ibid. Hal 17 Anne Gregory, Perencanaan dan Manajemen Kampanye PR, Erlangga, Jakarta: 2000. 34 1. Mengenali Situasi Public Relations atau Humas mengadakan suatu analisis atau mengidentifikasi, baik penelusuran situasi dan kondisi, kemampuan, keuangan, besar kecilnya jenis perusahaan yang diwakili, kuantitas dan kualitas, serta macam atau jenis jasa yang akan diluncurkan untuk diperkenalkan kepada seorang khalayaknya. 2. Mempunyai Tujuan Merumuskan tujuan atau tema yang hendak dicapai, tujuan harus mengacu kepada kepentingan dan tujuan sentral (target) pada akhirnya tujuan menularkan citra baik bagi jasa yang dihasilkan. 3. Menentukan Khalayak Bagaimana dan siapa publik yang akan menjadi sasaran yang akan digarap (target audience) dalam perencanaan Public Relations terebut. Seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan strata sosial dan bagaimana membina hubungan dengan publik eksternal yang juga menjadi sasaran. 4. Menentukan Media Menentukan media sebagai pendukung alat (tool) atau saluran (channel). Perencanaan tugas Public Relations sangat penting bahkan sebagai barometer (tolak ukur) keberhasilan bagi Public Relations untuk menjangkau target audience atau khalayak yang tersebar luas diberbagai tempat. 27 Op cit, hal 46-49 35 5. Menentukan Anggaran Dalam tahapan kampanye Public Relations, perlu diprediksi besarnya anggaran (budget) yang akan dialokasikan semua progrm, pelaksanaan kegiatan dan pencapaian tujuan dan target diperkirakan dengan rinci secara sistematis. Tanpa biaya atau dukungan pendanaan program yang telah disususn itu akan menemui kegagalan dan tidak berjalan sebagaimana mestinya. 6. Program kegiatan Kampanye Program kegiatan kampanye adalah suatu dana untuk memformulasikan rencana yang sistematis dan logis ke dalam bentuk gambar Flowchart atau matrix programme. Hal ini bisa terbentuk dengan konseptual. Agenda off setting public Relations Programme yang lengkap untuk memudahkan pemantauan dan pengecekan dari tahapan-tahapan tugas (evaluasi) dengan mudah. Langkah awal hingga langkah akhir dari suatu pekerjaan bisa dilihat dengan teliti, apa yang sudah tercapai atau belum terlaksana. 7. Analisis Hasil Program dan Aplikasinya Dalam tahapan ini Public Relations Officer mengidentifikasi atau menganalisis akhir atau evaluasi, yakni lebih bersifat checkpoint satu persatu atau tahapan-tahapan kampanye public Relations sudah berjalan atau belum. 36 Kemudia sebagai acuan untuk mengukur keberhasilan dari program kampanye Public Relations tersebut, tergantung pada apa dan bagaimana masalah yang akan dihadapi oleh setiap kegiatan, lembaga atau organisasi, serta perusahaan melalui perencanaan Public Relationsnya.28 Pada dasarnya tujuan umum dari program kerja dan berbagai aktivitas humas di lapangan praktek adalah bagaimana upaya menciptakan hubungan harmonis antara organisasi atau perusahaan yang diwakilinya dengan khalayak atau stakholder yang terkait. Pada akhirnya, diharapkan akan tercipta citra positif, kemauan yang baik, saling menghargai, saling timbul pengertian, toleransi antara kedua belah pihak yang terkait dan sebagainya. Perencanaan meskipun juga didukung oleh data yang faktual yang lengkap, belum tentu akan membuat pelaksanaannya efektif apabila tahap ini ditangani dengan saksama. Pada tahap perencanaan, perlu lebih dahulu mengiventarisasi masalah untuk selanjutnya mengkolerasikan aspek yang satu dengan aspek yang lainnya sehingga dalam tahap pelaksanaannya nanti, masalahmasalah yang menghambat tujuan akan dapat diatasi. Tahap perencanaan memerlukan pemikiran yang matang, karena tahap inilah yang menentukan keberhasilan pada tahap operasionalisasinya. Perencanaan memerlukan penglihatan yang jauh ke depan, ke dalam dan sekelilingnya. Rumusan perencanaan yang matang, akan menghasilkan suatu program humas yang efektif. Perencanaan kerja humas berdasarkan fakta dan landasan 28 Ibid hal. 75 37 berfikir yang sehat, membuat seorang menjadi tahu arah dan tujuan yang ingin dicapainya. Oleh karena itu penelitian (Research) merupakan hal yang sangat penting dan vital dalam membuat perencanaan kerja humas. Sebelum seorang membuat rencana, maka terlebih dahulu harus benarbenar mengetahui dan paham akan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasinya. Kebutuhan-kebutuhan dalam perencanaan kerja Public Relations: a. A searching look backward yaitu: penelusuran masa lampau untuk menetapkan faktor-faktor yang memegang peranan penting dalam situasi yang sedang terjadi. b. A deep look inside yaitu: melihat kecenderungan-kecenderungan yang ada pada berbagai aspek (politik, sosial dan ekonomi) disekeliling kita, serta situasi dan kondisi saat itu. c. A long look ahead yaitu: untuk tujuan dan pelaksanaan program organisasi yang ditentukan.29 Pengertian perencanaan kampanye Public Relations yang telah dijabarkan di atas, bahwa kampanye Public Relations tersebut merupakan bagian dari manajemen strategi humas karena menyangkut suatu proses pengorganisasian jangka panjang dari berbagai fakta, sumber informasi yang menyangkut suatu kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh lembaga bersangkutan, hingga pelaksanaan fungsi-fungsi pelaksanaan manajemen kehumasan yang aktivitasnya untuk menangkap peluang yang ada secara langsung maupun tidak langsung bertujuan menciptakan suatu persepsi dan kesan-kesan yang positif, baik 29 Ibid hal. 141 38 diberikan secara individual maupun penilaian opini publik yang menguntungkan terhadaplembaga, organisasi, nama perusahaan dimasa mendatang. 2.3.3. Kegiatan Program Kampanye Kegiatan kampanye dilakukan pada event atau program tertentu dan waktu yang dirancang sedemikian rupa, dikemas secara atraktif, kreatif dan dinamis demi mempengaruhi pihak tertantu dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Umumnya kampanye memuncak pada kegiatan tertentu untuk menarik perhatian, dukungan pemahaman, dan meningkatkan kesadaran, dan sekaligus mempengaruhi masyarakat akan suatu topik tertentu. Namun, demikian kampanye pada umumnya bersifat temporer yang berarti dilakukan pada saat-saat tertentu saja dan terbatas pada waktu dan tema. 2.3.4. Pelaku Kampanye Secara umum siapapun yang terlibat dalam menggagas, merancang, mengkoordinasikan dan menyampaikan pesan dalam sebuah kegiatan kampanye dapat disebut sebagai pelaku kampanye. Ini berarti kegiatan kampanye tidak dilakukan oleh pelaku tunggal melainkan sebuah tim kerja. Tim kerja kampanye dibagi menjadi dua kelompok yakni leaders yang merupakan pemimpin atau tokoh-tokoh yang didalamnya terdapat koordinator, pelaksana, penyandang dana 39 dan petugas lainnya dan kelompok supporters yang merupakan pendukung dilapangan atau kader.30 Sebagai pelaku kampanye ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keefektifan komunikasi dalam kampanye menurut Hovland, Jenis dan Kelley yaitu: 1. Keterpercayaan 2. Keahlian 3. Daya tarik sumber (Baik fisik maupun psikologis) 4. Faktor pendukung (Keterbukaan, ketenangan, kemampuan bersosialisasi, dan kharisma).31 2.3.5. Sasaran atau Objek Kampanye Dalam kampanye Humas, demi mendapatkan sasaran atau objek kampanye, maka dilakukan pendekatan sebagai berikut: a. Pendekatan secara kependudukan (Demographics approach) Yakni pendekatan dengan melihat tingkat sosial dan ekonomi, usia ratarata dan tingkat pendidikan. b. Pendekatan secara psykologis (psycologics approach) Pendekatan dengan melihat sasaran dengan sisi kelompok yang sama, kecenderungan pilihan, preferensi, keinginan, citra rasa, gaya hidup, sistiem nilai atau pola yang dianut, hingga masalah-masalah yang bersifat pribadi. 30 31 Antar Venus. Op Cit, hal 54 Ibid, hal 55-67 40 Secara umum dalam kampanye Humas, yang menjadi khalayak sasarannya dikelompokkan sebagai berikut: 1. Kelompok yang berkepentingan seperti pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. 2. Kelompok pemakai produk atau Konsumen. 3. Badan lembaga swadaya masyarakat 4. Kelompok penekan seperti politisi dan eksekutif serta legislatif yang banyak memberikan pengaruh yang bersifat sosial kontrol atau penilaian baik buruk suatu perusahaan. 5. Kelompok pemuka agama dan masyarakat 6. Masyarakat sekitar atau tertentu 7. Asosiasi perdagangan dan profesi yang merupakan industrial relation.32 2.3.6. Metode Kampanye Public Relations Kampanye Public Relations dilakukan tidak lepas dari komunikasi yang bersifat membujuk (persuasif) dan mendidik (edukatif) yang berupaya mengubah perilaku, sikap bertindak, tanggapan, persepsi, hingga membentuk opini publik yang positif. Metode kampanye Public Relations dilakukan secara berencana, sistematis, memotivasi, psikologis, dan dilakukan berulang-ulang serta kontiyu (repetition and continue)33 dan sebaliknya. Jika kampanye dilakukan secara insidentil atau hanya dilakukan sekali, tertentu dan terbatas maka jelas tidak 32 33 Rosady Ruslan, Op Cit, hal. 27-28 Ibid, hal 62 41 bermanfaat atau kurang berhasil untuk menggolkan suatu tema, materi dan tujuan kampanye tersebut. Jadi inti pokok dari definisi metode kampanye, pada dasarnya kampanye memilki unsur antara lain sebagai berikut: 1. Ada kegiatan atau proses komunikasi yang berlangsung dalam suatu kampanye, yaitu berisikan rencana, topik/tema/isu, budget (dana) dan fasilitas. 2. Komunikator, merupakan orang yang menyampaikan suatu pesan yang hendak disampaikan kepada pihak lain. Oleh karena itu tehnik berkomunikasi adalah suatu cara, kiat atau seni dalam penyampaian pesan melalui kampanye yang dilakukan dampak tertentu terhadap komunikan. 2.3.7. Media Kampanye Media merupakan alat perantara untuk menyapaikan pesan kepada komunikan untuk menyampaikan suatu informasi, secara garis besar Schramm mendefinisikan media kampanye adalah perantara apapun yang memungkinkan pesan-pesan sapai kepada penerima.34 Media sebagai alat penyampaian pesan dalam berkampanye cukup banyak dan digolongkan sebagai berikut: 1. Media Umum, seperti surat-menyurat, telepon, facsimile, dan telegraf 2. Media Massa, seperti media cetak, surat kabar, majalah dan media elektronik seperti tv, radio dan film. 3. Media khusus, seperti iklan, logo dan nama perusahaan sebagai sarana promosi. 34 Antar Venus, Op Cit, hal 84 42 4. Media internal, yaitu media yang digunakan untuk kepentingan kalangan terbatas dan non komersial serta lazim digunakan dalam aktitivitas humas. Media ini antara lain: a. House Jurnal seperti majalah bulanan, laporan tahunan perusahaan, profil perusahaan dan tabloid. b. Printed materials, seperti barang cetakan untuk publikasi berupa booklets, pamphlet, leaflets, kartu nama dan lain sebagainya. c. Spoken and visual word, seperti audio visual, video record, slide film dan televisi. d. Media pertemuan, seperti seminar, rapat presentasi, diskusi dan lain sebagainya. Dengan demikian media merupakan sarana atau alat untuk menyampaikan pesan atau sebagai mediator dengan komunikannya.35 2.3.8. Materi dan Program Kampanye Materi dan isi kampanye pada umumnya menyangkut: 1. Tema, topik dan isu yang ingin diangkat kepermukaan agar mendapat tanggapan. 2. Tujuan kampanye. 3. Program atau perencanaan acara dalam kampanye. 4. Sasaran dari kampanye yang hendak dicapai.36 35 36 Ruslan Rosady, Op Cit, hal 24 Ibid 123 43 Tingkat keberhasilan suatu kampanye adalah berdasarkan pada isi pesan yang disampaikan. Dalam materi atau isi pesan kampanye setidaknya dilakukan dengan tehnik berikut: 1. Melakukan visualisasi pesan seperti dampak positif dan negatifnya 2. Ilustrasi bersejarah dalam sebuah pesan yang akan mempengaruhi perubahan sikap penerima pesan. 3. Pendekatan penyampaian pesan dapat dilakukan dengan pendekatan emosional, seperti menciptakan rasa takut, kreativitas dan humor.37 2.3.9. Pelaksanaan Kampanye Pelaksanaan kampanye adalah penerapan dari konstruksi rancangan program yang telah ditetapkan sebelumnya. Tahap pelaksanaan kampanye dimulai ketika parencanaan kampanye selesai dilakukan. Beberapa tahap pelaksanaan kampanye meliputi: 1. Realisasi unsur kampanye a. Perekrutan dan pelatihan personel kampanye b. Mengkonstruksi pesan c. Menyeleksi penyampaian pesan kampanye d. Menyeleksi saluran kampanye 2. Uji coba rencana kampanye 3. Tindakan dan pemantauan kampanye 37 Antar Venus, Op Cit, hal. 70 44 a. Adaptif, artinya terbuka menerima masukan yang dinilai kurang di lapangan sebagai tinjauan ke depan b. Antisipatif, adalah siap dan sigap memecahkan masalah jika menemukan sesuatu yang di luar dari perhitungan dalam perencanaan. c. Orientasi pemecahan masalah, artinya adalah jika ada masalah, pelaku kampanye bertindak untuk menyelesaikan masalah dengan tidak larut dalam masalah dan mencari kambing hitam. d. Intergratif dan Koordinatif, artinya ialah bahwa kampanye adalah kerja tim harus bersatu dan berkoordinasi dengan pelaku kampanye yang lain. 4. Laporan kemajuan Laporan kemajuan diperuntukan sebagai data dan fakta tentang berbagai hal yang ditemukan di lapangan baik negatif maupun positif.