BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan yang telah dipaparkan di bagian –bagian sebelumnya dari tulisan mengenai penerapan model suku bunga stokastik ke penghitungan anuitas ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu: 1. Pohon suku bunga sesaat model Black-Derman-Toy dibangun dengan memanfaatkan kurva imbal hasil dan kurva volatilitas imbal hasil dari obligasi tanpa kupon. Teknik yang digunakan adalah teknik forwardinduction yang diperkenalkan Panjer dkk (1998) dengan memanfaatkan harga Arrow-Debreu. Penghitungan kemungkinan-kemungkinan suku bunga sesaat dilakukan secara bertahap dari 𝑡 = 0 dan seterusnya. Langkahlangkah membangun pohon suku bunga sesaat model BDT dengan forward –induction adalah sebagai berikut: (i) Menetapkan 𝑦(0,1) sebagai 𝑟(0,0), (ii) Menghitung 𝑟(𝑡, 𝑙) untuk 𝑡 > 0 dan 𝑙 = 0,1,2, … , 𝑡 dengan memecahkan persamaan yang dibentuk dari rumus harga obligasi dan hubungan antara kemungkinan-kemungkinan suku bunga sesaat pada waktu 𝑡. Penghitungan dilakukan dengan bantuan program R menggunakan script model suku bunga sesaat BDT yang tersedia di internet. 58 2. Penerapan model suku bunga sesaat ke dalam penghitungan anuitas adalah dengan membentuk suatu rumus nilai sekarang dan nilai masa depan anuitas yang menggunakan lintasan suku bunga yang telah dibangkitkan dari pohon suku bunga sesaat model BDT. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus sebagai berikut: (i) Rumus nilai sekarang untuk lintasan suku bunga sesaat 𝑟(1), 𝑟(2), . .. adalah 𝑛−1 𝑎𝑛∗ 𝑗 −1 = ∑ ∏(1 + 𝑟(𝑖)) 𝑗=0 𝑖=0 (ii) Rumus nilai masa depan untuk lintasan suku bunga sesaat 𝑟(1), 𝑟(2), . .. adalah 𝑛−1 𝑛−1 𝑠𝑛∗ = 1 + ∑ ∏(1 + 𝑟(𝑖)) 𝑗=1 𝑖=𝑗 3. Perbandingan nilai anuitas suku bunga aktual dengan nilai anuitas suku bunga stokastik dapat dilihat dari selisih nilai sekarang anuitas dan selisih nilai masa depan anuitas dengan kedua suku bunga. Diperoleh MAPE dan MSE untuk nilai sekarang anuitas sebesar 1,2147% dan 0,004358. Kemudian untuk nilai masa depan diperoleh MAPE sebesar 1,3655%dan MSE sebesar 0.007974. B. Saran Pembahasan pada skripsi ini masih memiliki beberapa kendala di antaranya adalah variasi tingkat suku bunga sesaat tidak dapat disesuaikan dengan tingkat suku bunga yang diinginkan karena model menyesuaikan dengan tingkat imbal 59 hasil obligasi. Kemudian kelemahan lain adalah fluktuasi kurva imbal hasil dan kurva volatilitas imbal hasil mempengaruhi pohon suku bunga sesaat sehingga perlu dilakukan penyesuaian masukan kurva imbal hasil dan kurva volatilitas imbal hasil demi mendapatkan pohon suku bunga sesaat yang ideal. Berdasarkan kelemahan yang telah disebutkan, penulis memberikan saran yang dapat dilakukan oleh penelitian selanjutnya: 1. Menggunakan model suku bunga sesaat yang lain. 2. Menerapkan model suku bunga stokastik ke jenis anuitas yang lebih spesifik. 3. Menggunakan data imbal hasil dari obligasi tanpa kupon di Indonesia seperti SPN dan ON tanpa kupon untuk melihat performa model di Indonesia. 60