45 LAMPIRAN 46 47 Lampiran 1 Daftar kolektor cicak Nama kolektor Lokasi penangkapan Arif Rahmatullah Lamongan Atang Serpong Budhi Priyanto Serang, Pekalongan, Manado Darlianis Aceh Dakir Torang Kolaka Ednan Setriawan Palangkaraya Inayat Makassar, Gorontalo, P. Seram, P. Kisar, Masohi, Ambon, Biak Islamul Hadi Mataram, Kupang Ketut Yunita Denpasar Kodri Mandang Palembang Rahmudin Padang Sidempuan Ruth Normasari Tuban Sipri Bengkulu Tjatur Supriyono Sangatta Tri Atmowidi Kotawaringin Barat Wolly Candranila Pontianak 48 Lampiran 2 Formula perekat polivinil laktofenol Formula polivinil laktofenol untuk 100 ml larutan perekat adalah sebagai berikut. 1. Larutkan 15 g polivinilalkohol dalam 100 ml akuades 2. Panaskan sambil diaduk 3. Setelah larut, larutan disaring dan filtrat diinapkan semalam hingga gelembung lenyap Campuran perekat polivinil laktofenol dibuat dengan resep sebagai berikut. Larutan polivinilalkohol 56 ml Asam laktat 22 ml Larutan fenol jenuh 22 ml 49 Lampiran 3 Penyebaran spesies cicak di Indonesia Lokasi penangkapan C. platyurus H. frenatus H. garnotii Sumatera Aceh Padang Sidempuan Bengkulu Palembang 16,67 34,78 80,00 50,00 0,00 0,00 20,00 30,77 83,33 65,22 0,00 19,23 23,08 45,00 75,51 88,89 47,83 46,15 35,00 0,00 5,56 21,74 30,77 20,00 24,49 5,56 30,43 53,85 0,00 38,46 0,00 46,15 83,33 23,08 33,33 0,00 16,67 38,46 66,67 53,85 0,00 22,22 83,33 46,15 0,00 77,78 16,67 0,00 100,00 0,00 0,00 70,00 86,67 66,67 30,00 0,00 33,33 0,00 13,33 0,00 0,00 42,50 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 42,86 100,00 57,50 100,00 57,14 0,00 39,73 0,00 18,75 100,00 41,52 Jawa Serang Serpong Pekalongan Tuban Lamongan Kalimantan Pontianak Kotawaringin Barat Palangkaraya Sangatta Sulawesi Manado Gorontalo Makassar Kolaka Nusa Tenggara Denpasar Mataram Kupang Maluku Masohi Pulau Seram Pulau Kisar Ambon Papua Biak Indonesia 50 Lampiran 4 Glosari Apotele: segmen terminal pada anggota tubuh yang melekat pada tarsus. Badan kelisera: Segmen utama (segmen kedua) dari kelisera. Cakar: Pasangan lateral yang terlekatkan ke pretarsi kaki. Dorsum: Permukaan dorsal dari tubuh atau anggota tubuh. Empodium: Struktur median yang melekat pada pretarsi kaki, dan bila ada sering serupa cakar atau bantalan. Femur: segmen keempat dari kaki dan palpus dihitung dari ujung distal pada tungau umumnya; pada beberapa kelompok tungau, femur terbagi menjadi telofemur distal dan basifemur proksimal. Faring: Bagian pengisap (suctorial) dari saluran alimentari berdinding otot, menjulur dari mulut ke esofagus. Genu: Segmen ketiga dari kaki dan palpi dihitung dari ujung distal pada tungau umumnya, distal terhadap femur dan proksimal terhadap tibia. Gnatosoma: Bagian tubuh anterior terhadap idiosoma, mempunyai palpus dan keliserae yang digunakan sebagai alat penangkap makanan. Idiosoma: Bagian utama tubuh posterior terhadap gnatosoma. Koksa: Segmen basal dari kaki dan palpus. Kapitulum: Bagian paling anterior atau bagian “kepala” dari tubuh, dalam hal ini gnatosoma. Tungau tidak mempunyai kepala sejati. Khaetotaksi: Jumlah dan pola penyebaran setae. Kelisera: Pasangan anggota tubuh anterior pada gnatosoma yang digunakan untuk menusuk atau mengunyah mangsa. Lasinia: Struktur seperti setae, sering berpasangan, muncul dari dasar tritosternum pada tungau parasitiformis. Lempeng epiginial: Lempeng genital. Mulut: Bagian mulut adalah struktur di distal terhadap gnatosoma yang terlibat dalam penangkapan makanan. Opitosoma: Bagian dari tubuh posterior terhadap podosoma. Palpus: Pasangan kedua anggota tubuh pada gnatosoma, digunakan untuk peraba dan penanganan bahan makanan. juga sebagai pulpus. Peritrema: Struktur seperti got atau tabung yang terasosiasi dengan sebuah stigmata. Podosoma: Bagian idiosoma yang mempunyai kaki. Pretarsus: Bagian distal pada tarsus, kurang tersklerotisasi, yang membentuk bagian ambulakrum, dan mengandung suatu endoskeleton (biasanya sepasang sklerit) untuk bergerak bersama apotele. 51 Propodosoma: Bagian anterior dari idiosoma yang mengandung kaki I dan II. Prosoma: Bagian tubuh anterior terhadap opistosoma, termasuk gnatosoma dan podosoma. Pulvilus: Struktur seperti bantalan yang terletak ventral dari dan di antara sepasang cakar, dan membentuk bagian dari ambulakrum. Rambut tenen: Rambut ramping yang muncul dari cakar atau empodia, diduga memungkinkan tungau mencengkeram permukaan daun; ujung distalnya sering sedikit membesar pada banyak spesies tungau laba-laba. Rutelum: Seta menggembung tersisipkan pada infrakapitulum laterodistal pada beberapa jenis tungau akariformis. Spermatodaktil: Struktur seperti jari di jari bergerak pada jantan Demanyssina (Mesostigmata) yang digunakan untuk memasukkan sperma ke tubuh betina. Spur: Berkas seta kaku. Stigmata: Bukaan luar dari sistem respirasi. Stilet: Jari bergerak berbentuk seperti jarum pada kelisera yang khusus untuk menusuk. Subkapitulum: Permukaan ventral dari infrakapitulum. Tarsus: Segmen subterminal dari kaki dan palpus, distal terhadap tibia dan mengandung apotele. Tibia: Segmen kedua pada kaki dan palpus dihitung dari ujung distal pada tungau umumnya. ujung distalnya bergabung dengan tarsus dan basalnya dengan genu. Tritosternum: Struktur yang muncul dari dasar infrakapitulum, umumnya bercabang halus pada basalnya membentuk sepasang lansiniae pilosa. Trokhanter: Segmen kelima dari kaki dan palpus dihitung dari ujung distal tungau umumnya. Distalnya bergabung dengan femur dan basalnya dengan koksa.