Agarosa adalah polisakarida turunan dari rumput laut yang

advertisement
Agarosa adalah polisakarida turunan dari rumput laut yang membentuk gel
padat ketika dilarutkan dalam larutan pada konsentrasi antara 0,5 – 2 % (w/v).
Agarosa yang digunakan untuk elektroforesis lebih murni daripada agarosa yang
digunakan untuk kultur bakteri.
Ketika medan listrik diberikan pada gel agarosa dalam larutan buffer yang
akan menghantarkan listrik, fragmen DNA bergerak melalui gel ke arah elektroda
positif pada kecepatan yang tergantung dari ukuran dan bentuknya (DNA sangat
bermuatan negatif). Fragmen linier yang kecil bergerak lebih cepat dari yang besar.
Hal ini terjadi akibat fragmen linier yang lebih besar akan lebih dihambat oleh seratserat yang menyusun gel. Hasilnya, proses elektroforesis dapat memisahkan fragmenfragmen DNA berdasarkan ukurannya masing-masing.
Sampel DNA ditempatkan dalam sumur di permukaan gel, power supply
dinyalakan dan DNA dapat bermigrasi melalui gel dalam alur yang terpisah. Pewarna
yang ditambahkan juga ikut bermigrasi dan digunakan untuk mengamati proses
elektroforesis. DNA ditandai oleh etidium bromida yang dimasukkan dalam gel. DNA
tampak sebagai pita oranye akibat penyinaran sinar UV.
DNA plasmid yang belum terurai bergerak pada gel agarosa umumnya terdiri
dari dua pita. Pita yang di bagian bawah , yang lebih mobil, terdiri dari plasmid DNA
yang membentuk superkoil negatif. Larik ini memiliki mobilitas tinggi karena
konformasi DNA-nya kompak. Larik yang di bagian atas merupakan lingkaran
terbuka atau DNA yang terpotong yang berasal dari rantai DNA superkoil yang
terputus.
DNA merupakan salah satu jenis asam nukleat yang fungsinya adalah sebagai
materi genetik pembawa sifat pada organisme. DNA inilah yang merupakan cetakan
dari seluruh jenis protein yang dihasilkan oleh organisme, jadi di tempat inilah awal
terjadinya sintesis protein. Protein ini merupakan komponen yang terpenting dari
bahan kehidupan. Mulai dari struktur hingga fungsi kehidupan dibangun dari
makromolekul ini.
Struktur primer DNA merupakan suatu polimerisasi dari nukleotidanukleotida. Nukleotida ini merupakan gabungan dari berbagai molekul yaitu yang
pertama gula deoksiribosa yang merupakan cincin gula pentosa dimana gugus
hidroksil pada posisi 2’ digantikan dengan hidrogen. Molekul selanjutnya yaitu basa
cincin aromatik heterosiklik yang mengandung C dan N. Ada dua macam basa, yaitu
purin yang memiliki struktur bisiklik serta pirimidin yang memiliki stuktur
monosiklik. Basa purin terdiri dari dua jenis
yaitu adenin(A) dan guanin(G),
sedangkan basa pirimidin terdiri dari dua jenis yaitu sitosin(S) dan timin(T). Gula
deoksiribosa terikat pada posisi karbon no. 1 pada pirimidin dan karbon no. 9 pada
purin basa dan basa ini terikat pada posisi karbon no.1’ pada gula deoksiribosa.
Selanjutnya molekul yang terkandung dalam DNA adalah fosfat. Fosfat ini terikat
pada posisi karbon 5’ dari gula deoksiribosa. Polimerisasi nukleotida ini merupakan
ikatan fosfodiester yaitu ikatan kovalen gugus fosfat antara 5’-hidroksil dari suatu
gula deoksiribosa dengan 3’-hidroksil dari gula deoksiribosa selanjutnya. Karena sifat
fosfat yang bermuatan negatif, maka DNA ini merupakan anion dari asam kuat.
Struktur sekunder DNA merupakan gabungan dari dua untai rantai DNA yang
terpisah yang membentuk heliks ganda yang searah tangan kanan. Rantai utama, yaitu
gula-fosfat bermuatan negatif terletak di bagian luar dari struktur heliks ganda ini
sedangkan basa dari masing-masing rantai membentuk ikatan hidrogen satu sama lain.
Pasangan basa yang bentuk ikatan tidak sama panjang dan letaknya menyebabkan
terjadinya struktur ini. Pada DNA, basa guanin hanya berpasangan dengan sitosin
membentuk tiga ikatan hidrogen, sedangkan basa arginin hanya berpasangan dengan
timin membentuk dua ikatan hidrogen sehingga setiap rantai mengambarkan rantai
pasangannya secara spesifik. Satu keliling heliks terdiri dari 10 pasang basa.
DNA plasmid merupakan rantai DNA ekstra kromosom pada bakteri. Struktur
molekul ini heliks ganda sirkular dan berukuran kecil (2-200 kb). Plasmid ini tersedia
beberapa kopi dalam bakteri dan mempunyai kemampuan unutk bereplikasi secara
mandiri. Biasanya plasmid membawa beberapa gen, salah satunya mengekspresikan
resistansi terhadap zat tertentu, misalnya ampisilin dan tetrasiklin yang merupakan
antibiotik.
Download