BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Hasil Penelitian 1. Mengevaluasi Strategi yang Lama Evaluasi kondisi perusahaan saat ini menjadi penting sebagai langkah awal dalam merumuskan strategi jangka panjang. Dalam evaluasi ini akan dilihat visi misi dan tujuan dari perusahaan ketiga hal ini menjadi penting karena menyangkut arah perusahaan di waktu yang akan datang. Lebih lanjut visi, misi dan tujuan dapat dilihat sebagai berikut Visi : Untuk menjadi developer terkemuka di Indonesia yang menguntungkan, memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi serta memiliki keharmonisan dengan pemegang saham dan karyawan Misi : Menyediakan kawasan hunian yang asri, modern, memiliki estetika yang tinggi dan bernilai bagi konsumen serta meningkatkan kesejahteraan karyawan Tujuan : Untuk mempersembahkan kepada pembeli lingkungan yang megah elit dan elegan dengan lokasi yang premium dan juga mempersembahkan kehidupan mewah yang sepenuhnya dengan mengkombinasikan suasana dengan lingkungan alam tropis dan air yang mengalir dengan jernih dan bersih Visi adalah gambaran kemauan organisasi yang ingin menjadi apa dan apa yang akan dicapai oleh organisasi tersebut pada akhirnya. Misi adalah suatu hal yang khusus dari bisnis dalam sebuah organisasi yang dimaksudkan bersaing mendapatkan apa yang diinginkan oleh konsumen. Sedangkan tujuan adalah suatu hal yang akan dicapai yang bersifat simple, konsisten dan dibuat untuk jangka panjang dari visi dan misi yang telah dibangun 43 Dari visi diatas kita melihat bahwa visi tersebut sudah sesuai dengan kemauan dari organisasi dengan menjadi developer terkemuka di Indonesia dengan sekarang developer sudah dikenal oleh kalangan masyarakat properti di Indonesia. Sedangkan dari misi perusahaan kita melihat ada 6 dari sembilan hal yag diungkapakan oleh fred r. david yang masuk di dalam misi perusahaan yaitu pelanggan, produk atau jasa, perhatian akan keberlangsungan pertumbuhan dan profitabilitas, filosofi, perhatian akan citra publik dan perhatian akan karyawan. Di tujuan kita melihat apa yang dilakukan oleh perusahaan yang memanjakan pelanggan untuk menarik minat konsumen agar penjualan meningkat dan tingkat profitabilitas naik sesuai dengan yang tertuang di dalm visi dan misi perusahaan. 2. Analisis Makro Hasil penelitian menunjukkan daya beli masyarakat belum terlalu banyak mengalami kenaikan seharusnya pendapatan masyrakat naik kesempatan perusahaan menjual produk nya tinggi dan meningkatnya kesempatan perusahaan agar mendapat profitabilitas lebih tinggi dari penjualan produknya. Meskipun GDP itu mengalami kenaikan tetapi daya beli masyarakat terhadap properti tidak berbanding lurus melainkan mengalami perbandingan terbalik karena masyarakat belum memiliki gairah untuk membeli produk property. Ekonomi : Perekonomian di Indonesia saat ini dengan tingkat dan nilai GDP Purchasing Power Parity Rp 845.600.000.000.000 pada tahun 2007 GDP Official Exchange Rate Rp 410.300.000.000.000 GDP Real Growth Rate 6,1 % GDP per capita Rp 34.000.000 GDP Composition by Sector pertanian 12,4 %, perindustrian 47,7 %, jasa 39,9 % Inflation rate 6,3% suku bunga 8,5% 44 Pertumbuhan sector property sepanjang tahun 2006-2008 ini didominasi oleh pembangunan kondominium, perkantoran dan proyek-proyek pusat perbelanjaan yang sudah dimulai sejak tahun 2005. Sedangkan dilihat dari sisi permintaan kondisi pasr property sepanjang tahun 2006 cenderung menurun dibandingkan dengan tahun 2005, penurunan sisi permintaan Ini terjadi pada jenis kondominium perkantoran dan pusat perbelanjaan yang disebabkan oleh kelebihan pasokan supply pada ketiga jenis property tersebutdan sedikit dipengaruhi oleh lemahnya daya beli masyarakat menurut perkiraan Pusat Studi Properti Indonesia kondis ini akan terus berlangsung hingga tahun 2007 bahkan sampai kuartal pertama tahun 2008. melemahnya permintaan terhadap supply property ini mengakibatkan lambatnya penyerapan pasar terhadap berbagai produk property yang ditawarkan pengembang. Produk-produk yang ditawarkan sepanjang tahun 2005-2008 yang seharusnya dapat diserap pasar dalam waktu 1- 4 tahun akan menjadi lebih lama. Perubahan ini merupakan cerminan dari terjadinya over supply pada pasar property komersial, Untuk itu prlu adanya berbagai upaya yang dapat mengangkat daya beli masyarakat pada tahun-tahun kedepan khususnya pada sector property seperti penurunan tingkat suku bunga, pemberian subsidi bunga, pemberian diskon oleh pengembang terhadap produk property yang sedang dipasarkan serta berbagai upaya dalam mendekati segmen pasar. Socio cultural: socio cultural ialah nilai yang hidup di masyarakat saat ini dimana masyarakat cenderung untuk hidup lebih individual, sesuai dengan gaya hidup metropolitan. Pengalihan konsep oleh pemerintah dari model land living menjadi apartement Living turut menjadi pemicu perubahan gaya atau sikap hidup masyarakat diwilayah perkotaan, dengan tinggal di apartemen tentunya hal ini juga meiliki dampak buruk yaitu dengan menurunnya interksi social yang ada, hal ini juga terpicu oleh tingginya pertumbuhan ekonomi dan dan bertambahnya jumlah penduduk sehingga semakin tinggi persaingan hidup dan menyebabkan semakin susahnya masyarakat mencari pekerjaan, apabila masyrakat memiliki 45 tempat tinggal terlalu jauh dari tempat bekerja, tentunya ini akan menggangu karir, oleh sebab itu masyarakat pada umumnya membeli apartemen di wilyah perkotaan Teknologi : Kajian teknologi yang digunakan oleh para pengembang apartemen dan bangunan saat ini sudah banyak berkembang misal dengan sertifikasi di bidang konstruksi seperti ISO dan standarisasi keselamatan pekerja yang terjamin. Dalam konstruksi saat juga sudah digunakan bahan-bahan yang bersifat ready to use baik itu baja, semen maupun bahanbahan pendukung kosntruksi lainnya Politik : Indonesia sebagai Negara demokratis juga memiliki sitem politik yang demokratis atau positif, political will pemerintah dalam industri property juga berpengaruh terbukti dari penurunan BI rate, Kondisi perekonomian global dan tingkat inflasi yang semakin tinggi sebesar 8.17% setahun telah mengakibatkan sektor property mengalami perlambatan. Tingkat inflasi yang tinggi, telah merendahkan daya beli masyarakat. Tingkat penyerapan produk property bagi para konsumen khususnya masyarakat ekonomi bawah. Para pengembang property menyiasati hal tersebut dengan memberikan beragam diskon dan hadiah serta promosi melalui iklan yang semakin digencarkan. Beberapa perkiraan trend pun kian berguguran. Di tahun 2007, property Indonesia diperkirakan mengalami peningkatan di tahun 2008. Namun, kondisi perekonomian terutama tingkat inflasi yang tinggi telah menyebabkan penurunan pada sektor property di Indonesia. Meskipun tingkat suku bunga acuan (sertifikat Bank Indonesia/SBI) saat ini berada di level 8%, tetapi hal ini tidak mendorong pertumbuhan kredit kepemilikan rumah (KPR). Hal ini dikarenakan daya beli masyarakat golongan menengah kebawah semakin menurun sementara produk property menengah keatas semakin diburu. Pengaruh terbesar pada properti segmen menengah bawah seperti landed residential [hunian horizontal], sedangkan untuk apartemen atau kondominium untuk kelas menengah atas masih akan tetap stabil. 46 Harga produk-produk properti memang tidak akan mengalami penurunan, terutama didorong kenaikan harga barang-barang konstruksi terutama harga besi. Namun, para pengembang tetap melakukan pemotongan harga guna menarik peminat sebagai contoh potongan harga sebesar 17% pada produk kondominium. Pada tinjauan pasar properti kuartal IV/2007 yang dirilis CBC Indonesia kemarin disebutkan pasar akan tetap diramaikan pasokan produkproduk baru dari berbagai subsektor properti. 3. Analisis industri Analisis industri adalah kelompok dari organisasi yang memproduksi produk yang dekat dengan pengganti. Analisis industri ialah satu set factor yang memberikan pengaruh pada organisasi dan respon bersaing kepada ancaman dari pendatang baru, kekuatan suplai, kekuatan pembeli, ancaman dari produk pengganti, dan intensitas persaingan diantara pesaing. Analisis industri dibagi menjadi 3 yaitu, struktur, evolusi dan kompetisi Struktur : Struktur pasar industri property memiliki bentuk contestable market (monopolistic competition) hal ini terlihat dari banyaknya pelaku pasar serta variasi produk yang dalam pasar ini difrensiasi menjadi satu kunci keberhasilan bagi setiap pelaku usaha. struktur pasar disini kita lihat dari persaingan property pada saat Ini terlihat Ekspansi bisnis property selama tahun 2006 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2005, sebagian besar pengembang mulai menurunkan ekspansi bisnisnya sambil melihat peluang pasar yang masih bisa digarap untuk tahun 2007, sebagian besar pengembang sibuk menyelesaikan proyek yang sudah berjalan sejak tahun 2004 walaupun demikian masih ada beberapa pengembang besar yang optimis melihat peluang pasar tahun 2007 dan terus melanjutkan proyeknya seperti bakrieland development dengan proyek rasuna epicentrum, Agung podomoro dengan proyek blok m trade center, latumenten city, Jakarta city center, CBD pluit, latumenten citydan permata hijau residence, Duta pertiwi dengan proyek BSD city 47 business park, Nilai kapitalisasi bisnis property tahun 2006 mencapai Rp 79,51 triliun dan tahun 2007 mengalami penurunan 15,75% menjadi Rp 66,99 triliun. Secara umum puncak nilai kapitalisasi bisnis property terjadi pada tahun 2005. yang mencapai Rp 92,06 triliun sejak tahun itu nilai kapitalisasi akan terus mengalami penurunan yanbg diprediksikan hinggan tahun 2009, tahun 2007 seluruh sector property mengalami penurunan ditinjau dari nilai kapitalisasi bisnis kecuali sector perumahan, penjualan rumah sederhana bersubsidi melalui KPR BTN mengalami peningkatan sebesar 21,5%, penjualan rumah sederhana KPR non subsidi tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 4,5% penjualan rumah menengah melalui KPR swasta tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 5,2% penjualan rumah menengah atas pada tahun 2006 mengala,mi penurunan 0,9% penjualan rumah besar dan mewah mengalami penurunan sebesar 8,1% nilai kapitalisasi bisnis apartemen /kondominium tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 6%dan pada tahun 2007 mengalami penurunan sebesar -26% dari sini kita melihat celah antara perumahan dan apartemen yang saat ini tidak terlalu jauh yang artinya masyrakat sudah melirik apartemen sebagai alternative hunian. Evolusi : Evolusi di industri property dimulai sejak tahun 1972 ditandai dengan didirikannya asosiasi REI atau Real Estate Indonesia yang pada masa itu dipimpin oleh Ir ciputra pemerintah langsung menerima REI dan sebagai mitra dan selalu dilibatkan dalm penyususnan strategi dan dengan focus di pembangunan perumahan untuk rakyat, seiring berjalannya waktu dengan berkurangnya lahan di wilayah perkotaan bisnis property dibidang perumahan mulai beralih ke bidang apartemen hingga sekarang bisnis perumahan dan apartemen berjalan berdampingan sehingga apartemen menjadi pilihan hunian yang tepat bagi masyrakat, bisnis property di bidang apartemen ,mulai menggeliat di medio tahun 2000-an sampai sekarang ribuan unit apartemen dibangun di Jakarta, tahun 2007 pemerintah juga mulai megeluarkan keputusan mengenai pembangunan Rusun hak milik yang tentunya memiliki konsep yang 48 sama dengan apartemen yaitu pembangunan vertical hanya saja dengan harga yang sanggup dijangkau masyrakat kelas bawah sampai menengah. Kompetisi : kompetitor lain yang sekarang berkecimpung di bidang property terutama apartemen Agung Podomoro Dipimpin oleh Trihatma Kusuma Haliman, dengan total kapital 15 triliun rupiah. Proyek yang telah dan akan dilakukan oleh Agung Podomoro antara lain : Apartemen: The Pakubuwono Residence, The Peak, Mediterania Palace Residences, Mediterania Lagoon Residences, Mediterania Boulevard Residences, Mediterania Marina Residences, Sudirman Park, Apartemen Eksekutif Menteng (Apartemen). Ciputra Group Dipimpin oleh Chandra Ciputra, dengan total kapital 13,5 triliun rupiah. Proyek yang telah dan akan dilakukan oleh Ciputra Group antara lain : Komersial: Ciputra Golf & Klub Keluarga, Hotel Ciputra Jakarta, Hotel Ciputra Semarang, Mal Ciputra Jakarta, Mal Ciputra Semarang, Mal Ciputra Seraya Pekanbaru, Mal Ciputra Sun Solo, Patmase Bali, Segitiga Emas Jakarta, Somerset Grand Citra Lippo Group Dipimpin oleh James dan Mochtar Riyadi, dengan total kapital 10 triliun rupiah. Proyek yang telah dan akan dilaksanakan antara lain : Apartemen Kemang Village Agung Sedayu Dipimpin oleh Susanto Kusumo, dengan total kapital 10 triliun. Proyek yang telah dan akan dilaksanakan antara lain : Apartemen : Apartemen Pesona Bahari, Buaran Regency, Thamrin Resort Residence. Duta Pertiwi 49 Dipimpin oleh Mochtar Wijaya, dengan total kapital 10 triliun rupiah. Proyek yang telah dan akan dilaksanakan antara lain: Apartemen : ITC Roxy Mas Apartment, Graha Cempaka Mas Apartment, Ambasador Apartment, Grand Permata Bakrie Land management dengan rasuna epicentrum Sahid grup dengan apartemen sahid Summarecon dengan kelapa gading Pembangunan jaya Metropolitan kencana Banyaknya pemain di bidang industri property terutama apartemen ini mebuat ketatnya persaingan di industri ini sehingga membuat masyarakat lebih banyak pilihan pasokan apartemen pada tahun 2005 sebesar 2116 unit dengan penyerapan 70,9% tahun 2006 sebesar 1101 unit dengan tingkat penyerapan 60% dan apda tahun 2007 sebesar 1281 unit dengan tingkat penyerapan 55%, berdasarkan data diatas disarankan agar penegembang lebih berhati hati dalam melaunching proyek kondominium pada tahun-tahun kedepan dan mengkaji ulang sebelum membangunnya, berdasarkan pengamatan pasar kondominium dan apartemen menegah masih memberikan peluang yang besar bagi pengembang dengan rentang harga Rp 200 juta hingga 600 juta, asalkan berada di lokasi strategis 4.2 Analisis internal perusahaan : 4.2.1 Analisis Hasil temuan Sesuai dengan tujuan penelitian, berikut akan dibahas hasil temuan terhadap sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Sumber daya ini terbagi kedalam 2 jenis utama, yakni sumber daya nyata (tangible resources) dan sumber daya tidak nyata (intangible resources). 50 Sumber Daya yang Nyata 1. Sumber Daya Keuangan atau Dana : Perusahaan Prakarsa Semesta alam selaku pengembang didukung oleh beberapa bank sebagai pendanaan seperti Niaga, Mayapada dan BNI yang memang sudah diketahui dan dikenal oleh konsumen 2. Sumber Daya Organisasi : Prakarsa Semesta memiliki beberapa partner dalam pengelolaan pekerjaan nya seperti Developer : PT Prakarsa Semesta Alam Main Kontraktor : PT PP (Persero) Architect : Peddle Thorp International (Australia) Landscape : EDAW (Australia) Interior Design : HBA (Hirsch / Bedner Associates) Structural Engineer : Wiratman & Associates M E & P Engineer : Arnan Pratama Lighting Consultant : Barry Arnold Associates (Los Angeles, USA) Quantity Surveyor : WT Partnership Property Management : Jones Lang LaSalle (USA) 3. Sumber Daya Fisik : Luas lahan 5,3 hektare Lokasi premium yang mudah dicapai oleh konsumen maupun supplier selama pembangunan terletak di jalan dharmawangsa 10 4 tower apartemen The south 208 unit biasa, 8 unit penthouse, 6 unit townhouse dengan kolam renang pribadi The north 208 unit biasa, 8 unit penthouse, 6 unit townhouse dengan kolam renang pribadi The east 232 unit biasa, 8 unit penthouse, 4 unit townhouse dengan kolam renang pribadi Eminence 300 unit biasa, 16 unit penthouse, 16 unit townhouse dengan kolam renang pribadi 51 Club house Lagoon swimming pool Largest reflecting pool with cascade green Vast tropical garden 4. Sumber Daya teknologi -Kontraktor menggunakan sistem bangunan dengan rangka beton cetak dengan tingkat presisi yang tinggi dan sudah teruji kulitasnya -Setiap unit menggunakan sistem KWH meter individual yang menggunakan meter digital dan sistem pembayaran listrik online dengan consumer smart card -jaringan tv kabel dan layanan internet broadband -jaringan telepon pribadi untuk setiap unit -interkom dan bel dengan video phone dan TV -teknologi keselamatan dengan penyiram air di langit-langit, alarm kebakaran, hydrant sistem, UL/FM pompa pemadam api -sistem hunian pintar terintegrasi alat pengatur rumah keseluruhan dengan sistem digital terintegrasi di dinding ditambah 2 remote controlnya, 2 unit kontrol port AV untuk home theaterdi ruang tamu dan kamar utama -kabel-kabel yang tertanam di dinding -distribusi audio terintegrasi melalui panel kontrol volume di dinding untuk kamar mandi dan dapur atau bisa diatur sesuai keinginan konsumen -lampu dengan sistem kontrol terintgrasi -kamera CCTV dan alarm keamanan -kartu akses pengguna untuk parkir, naik lift dll 52 Sumber Daya yang Tidak Nyata 1. sumber daya manusia A. Ilmu pengetahuan : baik developer, partner, kontraktor dan subkontraktor, memiliki sumber daya ilmu pengetahuan yang yang sangat baik karena sudah memiliki reputasi pada proyek-proyek sebelumnya B. Kepercayaan : PT Prakarsa Semesta Alam selaku developer memiliki beberapa proyek lainnya di bawah naungan holding company PT Saligading Bersama yang bergerak di bidang property dan sudah berpengalaman selama kurang lebih 10 tahun, dengan berbagai macam proyek, peumahan seperti kedaton, hamptons park, nifarro kalibata, patria park dsb. Banyaknya partner perusahaan sejak awal berdiri hingga saat ini mencerminkan tingginya kepercayaan 2. sumber daya inovasi : ide : merupakan satu perwujudan dari konsep hunian tropis di tengah kota yang dikelilingi hutan dan penghijauan buatan dan suasana asri, juga merupakan konsep pertama sebagai desain seperti ini untuk apartemen di indonesia kemampuan berdasarkan ilmu pengetahuan : kapasitas untuk berinovasi: pengembang berinovasi melalui penerapan teknolgi yang ada saat ini, seperti remote yang digunaka untuk mengatur seluruh fungsi yang ada di ruangan baik itu AC, TV, Lampu, perlatan dapur dsb 3. sumber daya reputasi : reputasi dengan pembeli : pengembang sangat menjaga reputasi dengan pembeli dengan menyediakan kemudahan-kemudahan bagi pembeli dan pengguna apartemen ini tentunya, mulai dari agen pemasaran yang sudah berpengalaman, kerjasama dengan lembaga pembiyaan, ruangan pertemuan dengan pembeli yang nyaman juga tempat bermain untuk anak-anak, hal ini tentunya dibangun semata-mata untuk menjaga reputasi dengan pembeli 53 merk dan nama : “ESSENCE” yang berarti saripati berarti saripati dari alam atau dengan nama ini disesuaikan dengan konsep apartemen yang bernuansa alam tropis ditengahtengah kota persepsi dari kualitas, durabilitas dan reabilitas produk : kualitas produk yang dijual oleh apartemen essence on dharmawangsa, sudah memiliki banyak reputasi dengan menggandeng seperti kontraktor PT PP yang sudah membangun ribuan proyek baik infrastruktur, perumahan, gedung, jembatan dan sebagainya, EDAW sebagai arsitektur landsacape yang juga mendesain landscape untuk olimpiade china tahun 2008, jones lang lasalle sebagai bulding management yang sudah berpengalaman dan menduduki peringkat 3 besar dunia tentunya sebagai partner yang sudah memiliki nama besar tentunya produk yang dijual tidak perlu diragukan lagi baik kualitas, durabilitas maupun reabilitas produk reputasi dengan supplier : supplier merupakan supplier-supplier yang memang sudah lama menjadi rekanan dari kontraktor dan developer dan apabila ada proses pemilihan terhadap supplier maka akan dipilih melalui seleksi tender yang adil dan terbuka. Berikut dapat dilihat hasil analisis competitive advantage table 4.1 dibawah ini. 54 Valuable, Rare, Costly to Imitate & Non substitutable Capabilities Tangible Resources Valuable Rare Costly Nonsubstitutable Competitive Performance to Advantage Implications Imitate Criteria Sumber daya keuangan Kapasitas kemampuan meminjam Yes No yes No yang kuat Temporary Average returns to competitive above-average returns advantage Kemampuan terhadap dukungan Yes No Yes No dana dari bank Temporary Average returns to competitive above-average returns advantage Sumber daya organisasi Yes No No No Competitive Average returns parity Sumber daya fisik Lokasi Yes Yes Yes Yes Sustainable competitive 55 Above average returns advantage Luas lahan Yes Yes Yes Yes Sustainable Above average returns competitive advantage Sumber daya teknologi Penggunaan dry mix dan ready mix Yes No No No untuk kekuatan bangunan dan Competitive Parity efisiensi waktu kerja 56 Average returns Intangible resources Valuable Rare Costly Nonsubstitutable to Competitive Advantage Performance Implications Criteria Imitate Human resources Standar tingkat pendididkan minimum Yes no No No karyawan S1 dan sudah memiliki Competitive Average returns parity pengalaman kerja Shared competencies adalah Yes no Yes Yes kompetensi yang dimiliki dari hasil temporary competitive average returns to above advantage average returns kerjasama dengan perusahaan rekanan Managerial capabilities Yes no No No Competitive parity Average returns Yes yes Yes Yes Sustainable competitive Above-average returns Innovation resources Konsep desain bentuk dan lansekap apartemen Konsep penggunaan system hunian advantage Yes no Yes 57 Yes temporary competitive Average returns to pintar advantage Above-average returns Reputational resources Reputasi dengan konsumen Yes no No No Competitive parity Average returns Standar qualitas kerja yang dijamin Yes yes Yes No Temporary competitive Average returns to advantage above-average returns Sustainable competitive Above-average returns Sertifikasi seperti ISO Reputasi dengan konsumen dengan Yes yes Yes Yes berpatner kepada partner-partner advantage yang sudah berpengalaman Reputasi dengan supplier dengan Yes yes No No mengadakan tender terbuka Tabel 4.1 hasil analisis VRiN 58 Competitive parity Average returns 4.3 VRiN Analisis Analisis dari table diatas dapat dilihat sebagai berikut Sumber daya keuangan Menurut robert M grant (2005,p140) Sumber daya keuangan adalah kemampuan perusahaan dalam meminjam ke bank dan internal keuangan perusahaan yang dimilikinya untuk menetapkan kelenturan dan kapasitas untuk berinvestasi. Hasil penelitian menunjukkan perusahaan memiliki dukungan bank yang kuat tetapi hal ini tidaklah langka dan tentunya perusahaan-perusahaan lain juga memiliki kemampuan yang bisa dikatakan sama sehingga hanya merupakan competitive parity dan hanya memiliki tingkat pengembalian rata-rata tetapi lain halnya dengan dukungan dana yang diberikan oleh bank-bank yang tersebut mereka memberikan kepercayaan terhadap perusahaan dengan memberikan suntikan dana yang hal ini tentunya sangat bernilai dan bisa dikatakan langka saat ini sehingga hal ini merupakan Temporary competitive advantage dan meimiliki tingkat pengembalian rata-rata bahkan mungkin jauh di atas rata-rata. Dampak bagi perusahaan tetunya perusahaan sangat terbantu dengan adanya situasi ini karena perusahaan sanga terbantu dengan banyaknya dukungan bank terutama dengan besarnya dana pinjaman yang dikucurkan oleh bank dan kepercayaan bank kepada perusahaan. • Kapasitas kemampuan meminjam dari Bank: kemampuan ini didapat dari asset yang dimiliki serta kemampuan mengembalikan dana yang dipinjam. Kemampuan mengembalikan didapat dari keahlian dalam menjalankan usaha. Kemampuan terhadap dukungan dari Bank: Bank bukopin Bank niaga Bank negara indonesia 59 Bank internasional indonesia Bank bukopin disini juga sebagai pembei kredit konstruksi hal ini dinyatakan oleh direktur keuangan essence on dharmawangsa apartemen bapak M.F Mariantony Nilai kredit untuk kepemilikan apartemen samapai dengan 15 miliar rupiah Bank memiliki 5 c sebagai standar pemberian kredit yaitu • Character Untuk menilai kelayakan usaha, hal yang paling penting adalah menilai karakter manajemen perusahaan itu, karena sebagus apapun sebuah usaha akan mudah hancur tanpa dilandasi karakter yang kuat. Penilaian karakter memang tidak mudah, karena sesuai dengan sifat individu manusia yang unik, maka perlu adanya pemantauan terhadap karakter ini. Ada orang tertentu yang karakternya sangat kuat, di satu sisi karakter ini sangat bagus karena tidak mudah goyah oleh pengaruh dari luar yang buruk, namun sisi lainnya orang ini juga cenderung keras kepala. Sebagaimana pada tulisan saya sebelumnya, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai karakter ini. • Capacity Penilaian capacity dimaksudkan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mendukung usahanya, misal: apakah mesin2 yang ada telah sesuai untuk mendukung rencana produksi, apa tata letak mesin tak membuat terjadinya bottle neck? Apakah kemampuan karyawan telah sesuai dengan proses bisnis perusahaan tersebut? • Capital Penilaian capital, adalah bagaimana menilai laporan keuangan dari perusahaan. Apakah perusahaan tadi modal dengkul, apakah masih bisa berkembang? Kita mengenal ada 60 beberapa laporan keuangan: dibuat oleh perusahaan sendiri (oleh akuntan intern perusahaan), dan hasil audit akuntan terdaftar. Dari sisi penilai, laporan keuangan tadi masih perlu diteliti, untuk mengetahui apa yang ada dibalik laporan keuangan tersebut, apa pandangan penilai, dan hasil laporan keuangan yang telah dinilai ini (dilakukan recasting dan judgement, lengkap dengan opini penilai) merupakan dasar untuk menentukan layak tidaknya perusahaan tadi, apabila dia memerlukan pinjaman, atau akan menerbitkan obligasi ataupun yang terkait dengan aksi korporasi (langkah2 perusahaan dibidang keuangan). Dari laporan keuangan ini, kita juga bisa menilai, bagaimana perusahaan mengelola arus kas keluar masuk (cash flow), dan bagaimana cara perusahaan mengelola keuangannya. • Collateral Collateral atau agunan, atau jaminan, sangat diperlukan untuk menilai kelayakan suatu usaha. Disini tidak berarti harus mempunyai agunan yang cukup baru dinilai layak, namun yang dimaksudkan jaminan kelayakan adalah jaminan bahwa perusahaan tadi akan mampu melaksanakan janji/komitmen dan pembayaran kembali atas hutang2 yang telah diperjanjikan. • Condition Ini merupakan penilaian atas kondisi perusahaan bilamana terjadi perubahan lingkungan disekitarnya, perubahan kebijakan pemerintah dsb nya. Apakah perusahaan akan tetap survive bila terjadi perubahan politik, peraturan pemerintah, karena kita mengetahui bahwa saat ini tidak ada yang tidak berubah, yang tetap adalah perubahan itu sendiri. yang pasti tentu essence on dharmawangsa sudah memenuhi standar kriteria untuk pemberian kredit sehingga bank mempercayai untuk pemberian kredit tersebut 61 Sumber daya organisasi Menurut hit ireland dan hoskison (2007,p80) sumber daya organisasi adalah laporan formal organisasi, strktur yang ada di dalamnya, perencanaan, kontrol, dan sistem koordinasi formal organisasi dari sumber daya yang ada di tabel diatas penulis menganalisis bahwa hanya ada bernilai di dalam sumber daya tersebut dan hanya menghasilkan competitive parity dan hanya memiliki tingkat pengembalian rata-rata sumber daya organisasi ini disni dikatakan bernilai karena sudah memenuhi standar untuk sebuah organisasi dalam memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya tapi tidak diktan langka dan tidak tergantikan karena banyak perusahaan pesaing sejenis yang meimiliki hal yang sama Sumber daya Fisik Sumber daya fisik menurut robert M grant (2005,p140) adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam bentu fisik bagian dari produksi kemungkinan dan dampak dari posisi biaya dengan besarnya perusahaan lokasi yang ada, pengalaman teknis, penggunaan alternatifdari lahan dan bangunan, penerimaan bahan baku Dari analisis tabel diatas penulis menyimpulkan bahwa peusahaan meimiliki sumber daya fisik yang sangat bagus juga dari sisi luas lahan hal ini ditunjukkan dengan Apartemen tersebut meupakan satu-satunya apartemen di wilayah dharmawangsa dan satu-satunya juga yang meiliki terluas di daerah tersebut yang merupakan daerah elit atau mewah di walayah jakarta terutama jakarta selatan sehingga hal ini menjadikan sumber daya fisik sebagai sustainabale competitive advantage karena sumber daya ini bernilai, langka, tidak ada yang dapat meniru dan memiliki lokasi seperti ini. Hal ini dibuktikan dari data di lapangan bahwa tidak adanya pesaing yang memiliki seumber daya lokasi dan luas lahan yang sama berdasarkan observasi langsung di lapangan dan wawancara dengan pihak-pihak yang perusahaan 62 Sumber daya teknologi Menurut robert m grant (2005,p140) sumber daya teknologi adalh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan berupa properti intelektual portfolio hak patent rahasia perdagangan sumber daya inovasi fasilitas riset dan pengembangan pegawai teknis dan sains hal serupa juga dikemukakan oleh hitt ireland dan hoskisson pada sumber bacaan yang berbeda. Dari hasil analisis tabel diatas penulis menyimpulkan bahwa sumber daya teknologi yang dimiliki oleh perusahaan tidak terlalu banyak maka dari itu hanya menghasilkan keunggulan bersaing yang kecil dengan tingkat pengembalian rata-rata atau minimum hal ini terlihat dari data data konstruksi yang sebenarnya sangat bernilai tetapi mudah digantikan dan banyak dimiliki oleh pesaing karena merupakan standar baku pembangunan sekarang ini hal ini dibuktikan dari data konstruksi yang dimiliki oleh perusahaan saat ini Sumber daya manusia Sumber daya manusia menurut robert m grant (2005,p140) adalah tingkat pendidikan pekerja pengalaman skill yang dimiliki tingkat adaptasi karyawan kontribusi ke fleksibilitas strategi dari organisasi kemampuan sosialisasi dan berkolaborasi antar karyawan kemampuan peerusahaan mentransformasi antar sumber daya manusia dan sumber daya organisasi loyalitas dan komitmen pegawai terhadap perusahaan. dari hasil analiis tabel diatas penulis menyimpulkan sumber daya organisasi yang ada tidak telalu menghasilkan keunggulan kompetitif yang berarti dan pengembalian bersifat rata-rata hal ini ditunjukkan dari kemampuan menajerial dan tingkat pendidikan karyawan. Tingkat pendidikan karyawan disini dikatakan bernilai karena karyawan memiliki standar tingkat pendidikan S1 secara wawancara dan observasi hal ini memang sangat bernilai tetapi jika dibandingkan dengan pesaing yang memiliki hal yang sama tentunya hal ini menjadi tidak langka dan dapat ditiru oleh pesaing 63 Sumber daya inovasi Sumber daya inovasi menurut hitt ireland dan hoskisson (2007,p80) adalah berupa ide, kemampuan berinovasi dan kemapuan sains yang dimiliki oleh perusahaan Dari hasil abel diatas penulis menganalisis inovasi yang dimiliki oleh perusahaan sangat bagus karena menciptakan desain yang belum pernah ada sehingga mengasilkan suatu sustainable competitive advantage dengan tingkat pengembalian yang tinggi dan di sisi teknologi hunian juga menghasilkan temporary competitive advantage yang juga memiliki tingkat pengembalian diatas rata-rata. Inovasi yang dimiliki perusahaan tentu tidak dapat ditiru dan langka karena merupakan hal yang pertama dan satu-satunya di indonesia dengan desain alam tropis di sebuah daerah yang isa dikatakan sebuah wilayah urban hal ini sangat jelas terlihat dari observasi data desain yang dimiliki oleh perusahaan , dari desain sistem hunian pintar memang tidaklah langka tetapi hal ini sangat bernilai dan tidak dapat digantikan data terlampir mengenai sistem apa saja yang digunakan dalam menciptakan sebuah hunian pintar yang terintegrasi secara remote. Sumber daya reputasi Sumber daya reputasi menurut robert m grant (2005,p140) yaitu reputasi dengan konsumen perusahaan suplai, pemerintah dan komunitas yang berpengaruh terhadap keberlangsungan perusahaan Dari hasil tabel diatas penulis menganalisis bahwa reputsi dengan konsumen berada pada tingkat rata-rata sehingga menghasikan pengembalian rata-rata reputasi dengan supplier dan kepemilikan sertifikasi ISO menghasilkan keunggulan sebagian dengan pengembalian rata-rata hingga diatas rata-rata reputasi dengan berpatner kepada partnerpartner yang memiliki reputasi merupakan keunngulan bersaing yang berkesinambungan yang dimiliki oleh perusahaan karena hal ini aka memberikan tingkat pengembalian yang tinggi. Reputasi dengan konsumen disini dikatakan bernilai karena hubungan dengan konsumen ini memang harus dijaga secara baik walaupun banyak hal-hal yang yang masih 64 sering dikeluhkan dengan konsumen sehingga hal ini menjadi tidak langka dan dapat ditiru untuk lebih baik oleh konsumen dlama hal lain sperti berpartnernya perusahaan dengan partner - partner kelas dunia menjadi nilai jual tersendiri dan sebuah sustainable competitive advantage yang karena partner-partner tersebut sudah meimiliki pengalaman bertahuntahun, reputasi dengan supplier dengan keterbukaan dalam memberikan tender pekerjaan juga sangat bernilai dan langka dlam pekerjaan proyek swasta hal ini jarang terjadi hanya saja hal ini dpat ditiru oleh pesaing supplier juga lebih sengang hal seperti ini karena ada keterbuakaan dan keadilan dalam pemberian pekerjaan 4.4 Strategy formulation Strategy formulation yang kita buat disini berdasarkan pada analisis competitive advantage strategy dibuat untuk meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan dari analisis VRiN sebelumnya dibuatlah analisis strategi sebagai berikut HR Strategy Hasil VRiN menunjukkan bahwa HR mengalami kelemahan HR merupakan bagian dari intangible resources Human Resources strategy penting dalam perusahaan karena dapat membantu mengalokasi keseluruhan sumber daya perusahaan kedalam kesatuan unik yang lahir berdasarkan kekuatan internal dan analisis kelemahannya, perubahan lingkungan dan antisipas aksi dari kompetitor. Marketing Communication Strategy Marketing komunikasi penting untuk membangun dan menghadirkan pesan untuk diidentifikasi oleh pemegang saham dan evaluasi dari aksi berdasarkan respon yang diterima dan untuk memposisikan kembali organisasi dan/atau produk dan layanannya, dari pengaruh persepsi dan pengertian diatas tujuannya adalah untuk membuat respon sikap yang sopan dan santun Strategi HR dan marketing komunikasi yang direkomendasikan 65 Human resources capabilities & reputational resources Marketing communication managerial cpabilities & reputasi dengan konsumen • Kurangnya informasi yang disediakan melalui sarana marketing seperti tidak adanya iklan TV Solusi yang dibuat adalah external marketing communication Strategy yang dibuat adalah beriklan di media elektronik • Kurang updatenya berita perubahan perencanaan proyek yang diumumkan melalui bidang operasional ke public Solusi yang dibuat adalah internal marketing communication Strategy action yang dibuat adalah harus membangun sistem informasi yang cepat dari atas ke bawah dan lintas departemen melalui intranet dan company internal media • Kurangnya kecakapan sales marketing dalam menjelaskan produk Solusi yang dibuat adalah training dan employee development Strategy action yang dibuat adalah membangun salesmanship, negotiation dan presentation spirit melalui training pada karyawan • Tingginya turn over karyawan di divisi marketing akibat tidak tercapainya target penjualan Solusi yang dibuat adalah perbaikan sistem manajerial Strategy action yang dibuat adalah reward bagi karyawan & penataan kembali sistem manajerial • Kurangnya sumber daya manusia di bidang operasional sehingga proyek terlamabat jauh dari target penyelesaian Solusi yang dibuat adalah recruitment tenaga kerja Strategy action yang dibuat adalah membuka lowongan di media dan outsorcing • Masalah-masalah di dalam SDM seperti adanya penngelembungan dana oleh beberapa oknum sehingga harus menjadi tanggungan perusahaan 66 Solusi yang dibuat kontrol dan pengawasan Strategy action yang dibuat kontrol dari departemen keuangan perusahaan, kontrol dari departemen sumber daya manusia dan audit keuangan berkala Permasalahan organisasi • Terjadi perubahan/spec down beberapa desain bangunan dan bahan baku pendukung di unit-unit apartemen sehingga terjadi ketidakpuasan konsumenyang merupakan keputusan yang berubah ubah dari manajemen Solusi yang dibuat adalah perbaikan komitmen di manajemen perusahaan Strategy action membangun dan memperbaiki komitmen yang lebih baik di perusahaan dan memberikan sanksi bagi manajemen terhadap perubahan-perubahan yang mereka lakukan? HR capabilities managerial capabilities & reputational resources Operasional dan konstruksi Strategi operasional penting karena merupakan sebuah pendidikan bisnis tidak akan lengkap tnpa memahami tujan kedepan untuk mengelola operasional, memberikan jalan yang sistematis dalam melihat proses berjalannya organisasi, menghadirkan minat kesempatan karir, konsep dan alat yang digunakan secara luas didalam mengelola fungsi lain dari bisnis. • Terlambatnya pembangunan proyek dampaknya perusahaan membayar denda kepada konsumen akibat keterlambatan ini Solusi yang dibuat adalah control extra pada manajemen proyek Action strategy yang dibuat adalah menambah partner kerja dan outsorcing tenaga kerja • Terjadi penggelumbungan dana (eskalasi) di beberapa bagian konstruksi akibat dari kenaikan bahan baku bahan bangunan Solusi yang dibuat adalah strategi harga Action strategy yang dibuat adalah menaikkan harga jual pada unit yang dijual dan penyesuain harga jual kembali pada tower yang sedang dan akan dibangun 67 MILESTONE Keterangan/ masalaha yang dihadapi Agenda aksi 2007 2008 2009 2010 perusahaan Kurangnya informasi • Iklan TV • Iklan TV • Iklan Radio kepasar mengenai • Iklan Radio • Iklan Radio • Iklan koran Apartemen Essence • Iklan koran • Iklan koran • Pameran diberbagai • Pameran diberbagai • Pameran diberbagai gedung perkantoran gedung perkantoran 68 gedung perkantoran Kurang updatenya Solusi : internal berita perubahan marketing spesifikasi bangunan communication Strategy action : harus membangun sistem informasi yang cepat dari atas ke bawah dan lintas departemen, intranet dan company media Kurangnya kecakapan Solusi : training dan sales marketing employee development Strategy action : membangun salesmanship, negotiation dan 69 presentation spirit melalui training pada karyawan Tingginya turn over Solusi : perbaikan karyawan sistem manajerial Strategy action : reward bagi karyawan & penataan kembali sistem manajerial Kurangnya sumber Solusi : recruitment tenaga Solusi : recruitment tenaga Solusi : recruitment tenaga daya manusia di bidang kerja kerja kerja operasional Strategy action : membuka Strategy action : membuka Strategy action : membuka lowongan di media dan lowongan di media dan lowongan di media dan outsorcing outsorcing outsorcing Masalah-masalah di Solusi : kontrol dan Solusi : kontrol dan Solusi : kontrol dan dalam SDM seperti pengawasan pengawasan pengawasan adanya Strategy action : kontrol dari Strategy action : Strategy action : penngelembungan departemen keuangan kontrol dari kontrol dari 70 dana perusahaan, kontrol dari departemen keuangan departemen keuangan departemen sumber daya perusahaan, kontrol perusahaan, kontrol manusia dan audit dari departemen dari departemen keuangan berkala sumber daya manusia sumber daya manusia dan audit keuangan dan audit keuangan berkala berkala Terjadi perubahan/spec Solusi : perbaikan Solusi : perbaikan komitmen Solusi : perbaikan Solusi : perbaikan down beberapa desain komitmen di manajemen di manajemen perusahaan komitmen di manajemen komitmen di manajemen bangunan perusahaan Strategy action : perusahaan perusahaan Strategy action : membangun dan Strategy action : Strategy action : membangun dan memperbaiki komitmen membangun dan membangun dan memperbaiki komitmen yang lebih baik di memperbaiki komitmen memperbaiki komitmen yang lebih baik di perusahaan dan yang lebih baik di yang lebih baik di perusahaan dan memberikan sanksi bagi perusahaan dan perusahaan dan memberikan sanksi bagi manajemen terhadap memberikan sanksi bagi memberikan sanksi bagi manajemen terhadap perubahan-perubahan yang manajemen terhadap manajemen terhadap perubahan-perubahan mereka lakukan perubahan-perubahan yang perubahan-perubahan yang 71 yang mereka lakukan mereka lakukan mereka lakukan Terlambatnya Solusi : control extra pada Solusi : control extra pada Solusi : control extra pada pembangunan proyek manajemen proyek manajemen proyek manajemen proyek dampaknya perusahaan Action strategy : menambah Action strategy : Action strategy : membayar denda partner kerja dan outsorcing menambah partner kerja menambah partner kerja kepada konsumen tenaga kerja dan outsorcing tenaga kerja dan outsorcing tenaga akibat keterlambatan kerja ini Terjadi eskalasi biaya Solusi : price strategy Solusi : price strategy Solusi : price strategy Acton strategy : menaikkan Acton strategy : menaikkan Acton strategy : menaikkan harga jual pada unit yang harga jual pada unit yang harga jual pada unit yang dijual dan penyesuain harga dijual dan penyesuain dijual dan penyesuain jual kembali pada tower harga jual kembali pada harga jual kembali pada yang sedang dan akan tower yang sedang dan tower yang sedang dan dibangun akan dibangun akan dibangun 72