MEDAN SPA

advertisement
`
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kota Medan merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Utara yang merupakan bagian
dari wilayah Indonesia, dan selanjutnya Indonesia merupakan bagian dari sistem dunia.
Seberapapun besarnya peranan Kota Medan di dalam wilayah itu perlu diketahui sebagai dasar
untuk menyiapkan tujuan dan sasaran pengembangan daerah serta langkah-langkah untuk
mencapainya.
Berkembangnya wilayah-wilayah kerjasama ekonomi di berbagai belahan dunia,
termasuk ASEAN diperkirakan akan menumbuhkan iklim persaingan antar wilayah. Wilayah
Provinsi Sumatera Utara pada umumnya dan Kota Medan secara khusus yang merupakan
bagian dari NKRI sangatlah perlu untuk memperhatikan aspek strategis dari adanya kerjasama
ekonomi tersebut dalam upaya menumbuhkan daya saing wilayah.
Kota Medan Tumbuh pada masa Kolonial Belanda pada akhir abad kesembilan belas,
pada masa itu perdagangan di kota Medan sangat kuat. Dengan dibuatnya lapangan
Esplanade pada masa itu (sekarang lapangan Merdeka) pembangunan kota Medan sudah
mulai nampak, sehingga kota Medan berkembang menjadi kota perdagangan. Kemudian
dibangunlah bagunan-bangunan yang dirancang oleh arsitek-arsitek terkenal pada masa itu.
Kota medan merupakan salah satu contoh kota yang tumbuh karena adanya kekuatan
perdagangan.
Ada 3 (tiga) isu internasional yang dapat menjadi entry point bagi Kota Medan untuk ikut
berperan di dalamnya dengan memanfaatkan potensi dan peluang yang dimilikinya. Pertama
adalah kerjasama ekonomi regional Indonesia – Malaysia – Thailand Growth Triangle (IMT–
GT), kedua adalah kerjasama perdagangan internasional dalam skala AFTA (Asean Free Trade
Area) tahun 2003, dan ketiga adalah kerjasama dalam skala APEC (Asia Pacific Economic
Cooperation) tahun 2020 yang melibatkan negara-negara di benua Asia dan Amerika yang
berada di sepanjang pantai Samudera Pasifik. Selain itu Kota Medan memiliki letak geografis
yang cukup strategis karena lokasinya berdekatan dengan wilayah kerjasama ekonomi regional
IMT-GT (Malaysia-Indonesia-Thailand).
Kota Medan merupakan pusat pemerintahan, industri, perdagangan, bahkan sebagai
pusat bisnis di Sumatera Utara. Sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik, Propinsi
Sumatera Utara, Sumatera Utara memiliki tingkat pertumbuhan sekitar 2.33 % per tahun dan
pertumbuhan ekonomi sekitar 14.7 % pertahun. Tentu semua ini berpengaruh terhadap
perkembangan sektor perdagangan, industri, hiburan, dan pendidikan.
1
Universitas Sumatera Utara
`
Dari kecenderungan di atas, Kota Medan memiliki potensi yang kuat untuk
menyelenggarakan konvensi dan eksibisi
yang berskala nasional bahkan berskala
internasional karena kota Medan merupakan salah satu kota yang tergabung dalam kerjasamakerjasama ekonomi yang telah disebutkan diatas. Meskipun begitu Kota Medan memiliki
keterbatasan untuk meningkatkan pembangunan bangunan-bangunan yang berhubungan
dengan kegiatan-kegiatan untuk masyarakat Kota Medan maupun kegiatan yang berskala
internasional seperti pertemuan dalam negeri maupun luar negeri, eksibisi, pengadaan
perayaan hari besar agama dan kebangsaan, pernikahan, pertunjukan musik, dan lain-lain.
Dengan direncanakannya pembangunan Medan Convention and Exhibition Center yang
berskala internasional, maka akan memberikan kesempatan bagi kita untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas pembangunan sarana kebutuhan masyarakat serta kinerja perekonomian
kita dengan negara lain. Pembangunan Medan Convention and Exhibition Center ini akan
sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Medan dan sekitarnya akan
adanya bangunan yang serbaguna. Dan karena bangunan ini bertaraf internasional, maka akan
sangat terbuka dalam memenuhi kebutuhan akan bangunan untuk kegiatan yang berskala
internasional. Dengan demikian, hal ini juga akan menambah kepercayaan internasional untuk
datang ke Kota Medan, dan selanjutnya akan berpengaruh terhadap peningkatan investasi ke
Sumatera Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun Maksud dan Tujuan yang akan dicapai pada proyek ini yaitu :
Menciptakan sebuah fasilitas sebagai sarana untuk kegiatan-kegiatan pertemuan,
pameran, perayaan hari besar,dll. Untuk meningkatkan potensi Medan khususnya dan
Provinsi Sumatera Utara umumya sebagai kota bisnis sehingga dapat meningkatkan
kerjasama dengan negara lain.
Memberikan suatu citra kota baru terhadap Kota Medan dengan adanya bangunan
Medan Convention and Center yang menarik sehingga dapat mempublikasikan Kota
Medan terhadap dunia Internasional.
Menciptakan suatu lapangan kerja baru bagi masyarakat Kota Medan.
1.3 MASALAH PERANCANGAN
Beberapa masalah yang dihadapi dalam perancangan Medan Convention and
Exhibition Center ini adalah :
Kurang terintegrasinya fasilitas-fasilitas yang mendukung kegiatan konvensi dan eksibisi
seperti penginapan, tranportasi, dan juga pusat hiburan dan perbelanjaan.
Efisiensi parkir pada lahan yang terbatas dan padat sirkulasi kendaraan. Lahan parkir
yang tersedia harus memenuhi kebutuhan.
2
Universitas Sumatera Utara
`
Penampilan &
lighting yang ditampilkan harus menarik sehingga bangunan Medan
Convention Center ini dapat menjadi landmark di Kota Medan sebagai sebuah kota
Metropolitan dan kota bisnis yang berskala nasional maupun internasional.
1.4 METODE PENDEKATAN
Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam proses
perencanaan dan perancangan Medan Convention and Exhibition Center dilakukan berbagai
pendekatan desain :
A. Studi Literatur
Mempelajari pemahaman mengenai pengertian dan teknis perncangan dan
mencari contoh-contoh kasus sejenis.
Melakukan pencarian data yang bersifat teoritis, seperti standar dan
karakteristik kasus perancangan untuk kemudian dipakai sebagai acuan
dalam perancangan.
B. Studi Lapangan
Melakukan analisis terhadap kondisi dan potensi tapak.
Melakukan analisis terhadap kondisi lingkungan sekitar tapak.
C. Studi Banding
Membuat analisis terhadap hasil studi banding denga cara mempelajari
karakteristik dari masing-masing fasilitas segai bahan perbandingan untuk
proses perancangan.
1.5 LINGKUP DAN BATASAN PROYEK
Batasan-batasan lingkup kajian yang akan dibahas dalam kasus proyek ini adalah
bagaimana mengembangkan berbagai konsep dalam merencanakan dan merancang sebuah
Convention Center.
Batasan- batasan dalam merencanakan Convention and Exhibition Center adalah :

Fasilitas – fasilitas kegiatan bisnis yang akan direncanakan lebih spesifik adalah
kegiatan konvensi dan eksibisi.

Dalam perencanaan mengambil suatu tema pengembangan konsep desain yang akan
memberikan penampilan fisik bangunan yang unik dan menarik, sehingga dapat
menjadi sebuah landmark Kota Medan, yaitu dengan memakai tema Ekspresionisme,
dimana lebih menekankan emosi sebagai pertimbangan yang dominan dalam
merancang suatu arsitektur.
3
Universitas Sumatera Utara
`
1.6 KERANGKA BERFIKIR
Judul : Medan Convention and Exhibition Center




Kota Medan memiliki potensi yang
kuat
untuk
menyelenggarakan
konvensi dan eksibisi
yang
berskala nasional bahkan berskala
internasional
Memenuhi kebutuhan masyarakat
Kota Medan dan sekitarnya akan
adanya bangunan yang serbaguna
Memberikan suatu citra kota baru
terhadap Kota Medan dengan adanya
bangunan Medan Convention
dan
Exhibition
Center
yang
menarik
sehingga dapat mempublikasikan Kota
Medan terhadap dunia Internasional.
Menciptakan suatu lapangan kerja baru
bagi masyarakat Kota Medan.
Tema : Ekspresionsme dalam Arsitektur

Judul sebagai karya ekspresi
Mendapatkan bentukan yang unik
dan
mempengaruhi
secara
emosional
terhadap
pengunjungnya.








Menciptakan
sebuah
fasilitas
sebagai sarana untuk kegiatankegiatan
pertemuan,
pameran,
perayaan hari besar,dll. Untuk
meningkatkan
potensi
Medan
khususnya dan Provinsi Sumatera
Utara umumya sebagai kota bisnis
sehingga
dapat
meningkatkan
kerjasama dengan negara lain.
Kurang terintegrasinya fasilitas-fasilitas yang mendukung kegiatan konvensi dan eksibisi
seperti penginapan, tranportasi, dan juga pusat hiburan dan perbelanjaan.
Efisiensi parkir pada lahan yang terbatas dan padat sirkulasi kendaraan. Lahan parkir yang
tersedia harus memenuhi kebutuhan.



Kajian tema
Studi banding
Fasilitas


Analisa kondisi tapak
Analisa fungsional


Konsep dasar
Konsep tapak


Studi literatur
Studi lapangan
Studi banding
Konsep bangunan


Data eksisting
site
Kondisi sekitar
site
Konsep utilitas
Gambar 1.1 Diagram Kerangka Berpikir
Sumber : Hasil Olah Data Primer
Universitas Sumatera Utara
4
`
1.7 SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai
berikut :
Bab I. Pendahuluan
Membahas latar belakang pemilihan judul, maksud dan tujuan, masalah perancangan,
metodologi pendekatan, lingkup dan batasan proyek, kerangka berfikir, dan sistematika
laporan.
Bab II. Deskripsi Proyek
Berisikan tentang pembahasan mengenai terminologi judul, deskripsi kondisi eksisting,
luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur
dengan fungsi sejenis.
Bab III. Interpretasi dan Elaborasi Tema
Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema
dengan judul dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis.
Bab IV. Analisa
Menjelaskan tentang analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, dan
penerapan tema, serta kesimpulan.
Bab V. Konsep Perancangan
Menjelaskan konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai
alternatif pemecahan masalah.
Bab VI. Lampiran
Merupakan hasil keluaran berupa Gambar Hasil Perancangan Arsitektur dan
Dokumentasi Maket.
5
Universitas Sumatera Utara
Download