KEBISINGAN Pada dasarnya kebisingan didefinisikan sebagai sesuatu hal yang mengganggu pendengaran, sesuatu yang membuat rasa sakit atau mengganggu gaya hidup. Didalam dunia kerja kebisingan berarti sebagai sesuatu hal yang dapat menurunkan pendenganaran baik secara kuantitatif maupun kualitatif yaitu berkaitan dengan faktor intensitas, frekuensi, maupun pola waktu. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian kebisingan yaitu bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu kesehatankenyamanan, serta dapat menimbulkan ketulian. Salah satu efek samping yang ditimbulkan oleh kebisingan yaitu gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran dapat didefinisikan sebagai perubahan pada tingkat pendengaran yang berakibat pada kesulitan dalam melaksanakan kehidupan normal, yaitu biasanya dalam memahami pembicaraan dengan orang lain. Kemudian di dalam tulisan ini juga akan disibutkan bagian- bagian telinga. Telinga terdiri dari tiga bagian utama yaitu telinga luar yang terdiri dari daun telinga dan liang telinga ( auditory canal ), telinga luar ini berfungsi sebagai mikrofon yaitu menampung gelombang suara dan menyebabkan membrane timpani bergetar. Yang kedua yaitu telinga tengah. Telinga tengah terdiri atas tiga tulang kecil martil- landasan atau sering disebut sebagai tulang pendengaran yang halus. Kemudian bagian yang ketiga yaitu telinga bagian dalam. Telinga bagian dalam ini biasa disebut cochlea (rumah siput ). Cara untuk mengatasi tingkat kebisingan ini juga dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu dengan menggunakan sound level meter. Sound level meter ini merupakan alat pengukur suara. Prinsip kerja dari alat ini yaitu apabila ada benda bergetar, maka akan menyebabkan perubahan tekanan udara yang dapat ditangkap oleh alat ini dan selanjutnya akan menggerakkan meter penunjuk. Kemudian untuk menghitung nilai ambang pendengaran yaitu dengan menggunakan audiometer. Audiometer merupakan alat untuk mengukur nilai ambang pendengaran. Nilai ambang pendengaran merupakan suara yang paling lemah yang masih dapat terdengan oleh telinga manusia. Kebisingan dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, yaitu berdasarkan sifat dan spectrum frekuensi bunyi,bising dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu: 1. Bising yang kontinudengan spectrum frekuensi yang luas. Bising ini relative tetapdalam batas kurang lebih 5 dB untuk periode 0,5 detik berturut- turut. 2. Bising yang kontinu dengan spectrum frekuensi yang sempit. Bising ini mempunyai frekuensi tertentu saja yaitu pada frekuensi 500 Hz,1000Hz, dan 4000 Hz. 3. Bising terputus- putus(intermitten). Bising ini tidak terjadi secara terus menerus namun ada periode relative tenang. 4. Bising impulsive. Bising jenis ini memiliki perubahan tekanan suara melebihi 40 dB dalam waktu yang sangat cepat dan biasanya sangat mengejutkan. 5. Bising impulsive berulang. Bising ini sama dengan bising impulsive namun terjadi secara berulang- ulang. Berdasarkan pengaruhnya terhadap manusia, bising dapat dibedakan menjadi 3, yaitu : 1. Bising yang mengganggu (irritating noise), yang memiliki intensitas tidak terlalu keras. 2. Bising yang menutupi (masking noise ) yaitu bising yang menutupi pendengaran yang jelas. 3. Bising yang merusak (damaging/injurious noise ), yang memiliki intensitas melebihi NAB yang dapat merusak system pendengaran manusia. Nah, sekarang kita akan mengetahui pengaruh kebisingan dalam dunia kerja. Kebisingan dalam dunia kerja dapat menimbulkan dampak negative, diantaranya yaitu : 1. Gangguan fisiologis. Gangguan ini dapat berupa kenaikan tekanan darah, kenaikan nadi,konstruksi pembuluh darah kecil terutama bagian kaki. 2. Gangguan psikologis. Gangguan ini dapat berupa gangguan konsentrasi,rasa tidak nyaman, sulit tidur, emosi,dl. 3. Gangguan komunikasi. Gangguan ini dapat mengakibatkan bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja karena tidak mendengar teriakan atau tanda bahayadan tentunya akan dapat menurunkan mutu pekerjaan dan produtivitas kerja. 4. Gangguan keseimbangan.gangguan ini dapat mengakibatkan gangguan fisiologis seperti pusing. 5. Gangguan terhadap pendegaran. Diantara gangguan- gangguan diatas, yang paling berbahaya yaitu gangguan terhadap pendengaran yaitu dapat mengakibatkan ketulian. Ketulian ini dapat bersifat sementara namun apabila pekerjaan it uterus dilakukan maka akan mengakibatkan ketulian permanen.