hubungan pendidikan dan penempatan tenaga kerja dengan

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut
Gulo (2002), Penelitian Deskriptif yaitu penelitian yang didasarkan pada pertanyaan
dasar kedua yaitu bagaimana. Penelitian ini tidak puas bila hanya mengetahui apa
masalahnya secara eksploratif, tetapi ingin mengetahui juga bagaimana peristiwa
tersebut terjadi.
Yang dimaksud jenis penelitian deskriptif dalam penelitian ini adalah
memberikan gambaran mengenai Hubungan Pendidikan dan Penempatan Tenaga
Kerja
dengan Kinerja Pegawai di lingkungan Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Salatiga.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Salatiga. Penelitian ini dilakukan bulan Juni 2013
sampai selesai.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dipakai untuk mengumpulkan data
dengan menggunakan metode-metode tertentu. Metode-metode yang akan digunakan
dalam penelitian ini, antara lain:
a. Metode Angket
Angket adalah suatu teknik atau alat pengumpul data yang berbentuk pertanyaanpertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis pula. Metode ini digunakan
untuk mencari dan menyaring data yang bersumber dari responden.
b. Metode Sekunder
Menurut Ida Bagoes Mantra (2004 : 130), Data sekunder yaitu data yang
bersumber pada hasil sensus, registrasi vital atau data statistik yang dikumpulkan
oleh beberapa instansi/lembaga seperti LPU, kantor statistik, BKKBN, dan kantor
tenaga kerja. Data sekunder diperoleh melalui metode dokumenter dilakukan
dengan cara datang langsung ke
lingkungan Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Salatiga Salatiga dan meminta data dokumen
dari pihak di lingkungan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kota Salatiga yang bersangkutan.
3.4 Populasi dan Sampel
Menurut Sekaran (2006) populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang,
kejadian atau hal minat yang ingin peneliti investigasi, sehingga yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di lingkungan Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Salatiga yang berjumlah 88 orang.
Menurut Sekaran (2006) sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas
sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, sejumlah tapi tidak
semua elemen populasi akan membentuk sampel. Jadi sampel adalah sub kelompok
atau sebagian dari populasi.
Peneliti
menggunakan
sampel
dengan
tujuan
dapat
mewakili
dan
menggambarkan dengan jelas tentang Hubungan Pendidikan dan Penempatan Tenaga
Kerja terhadap Kinerja Kerja Pegawai di lingkungan Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Salatiga. Dalam penelitian ini menggunakan metode
Simple Random Sampling berdasarkan Sugiyono (2011:82) yaitu penarikan sampel
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Peneliti
mengambil sampel dari 8 bidang yang ada di Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Salatiga.
Penelitian ini difokuskan untuk tenaga kerja di lingkungan Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Salatiga. Peneliti memiliki berbagai
keterbatasan, baik dalam hal dana, waktu dan kemampuan. Oleh karena itu peneliti
mengambil sampel 50% dari jumlah populasi 88 pegawai di lingkungan Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Salatiga.
3.5 Teknik Analisis Data
Menurut Moleong (1989), Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh
data.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian Hubungan Pendidikan
dan Penempatan Tenaga Kerja terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Salatiga ini adalah teknik analisis
deskriptif kuantitatif.
Dalam angka menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan teknik analisis
Korelasi Pearson. Karena data pengamatan pada penelitian ini dalam bentuk data
skala interval dan rasio.
3.6 Definisi Operasional dan Indikator Variabel
Dalam penelitian ini, definisi operasional yang diangkat disajikan pada tabel
dibawah ini:
Tabel 3.1
Definisi operasional, variabel, indikator dan pertanyaan kinerja
Variabel
Indikator
Kinerja
Disiplin
kerja
Definisi operasional
Pertanyaan
Suatu
kegiatan/program/kebijaksa
naan dalam mewujudkan,
sasaran, tujuan, visi dan
misi
organisasi
yang
tertuang dalam perumusan
skema strategis (strategic
planning) suatu organisasi.
Diukur melalui 6
indikator yaitu disiplin
kerja, ketrampilan, kerja
sama, kualitas kerja,
kuantitas kerja, dan sikap
kerja.
Ketaatan dan kepatuhan
pada aturan dan tata tertib
kerja


Ketrampilan
Kecakapan
untuk
menyelesaikan pekerjaan

Dalam
menyelesaikan
pekerjaan Bapak/
Ibu/ Saudara
dapat
menyelesaikan
pekerjaan sesuai
dengan target
waktu yang
diberikan
perusahaan
Dalam
menyelesaikan
pekerjaan Bapak/
Ibu/ Saudara
kadang-kadang
melampaui target
waktu yang
diberikan
perusahaan
Dalam
penyelesaian
pekerjaan Bapak/
Ibu/ saudara
sering
menggunakan

Kerja sama
Kegiatan atau usaha yang
dilakukan oleh beberapa
orang
untuk
mencapai
tujuan bersama


ketrampilan yang
Bapak/ Ibu/
Saudara miliki
Pekerjaan Bapak/
Ibu/ saudara
memerlukan
suatu ketrampilan
yang khusus
Di tempat Bapak/
Ibu/ saudara
bekerja sikap
individualisme
antar pegawai
dalam
menyelesaikan
pekerjaan masih
ada
Kerja sama antar
bagian ti tempat
Bapak/ Ibu/
Saudara bekerja
berjalan dengan
baik
Kualitas
kerja
Baik buruk suatu pekerjaan

Bapak/ Ibu/
Saudara memiliki
ketelitian yang
tinggi dalam
menyelesaikan
pekerjaan yang
diberikan
perusahaan
Kuantitas
kerja
Jumlah pekerjaan yang bisa
diselesaikan

Bapak/ Ibu/
Saudara mampu
menyelesaikan
jumlah pekerjaan
sesuai standar
yang diberikan
perusahaan
Sikap kerja
Perbuatan yang berdasarkan
pendirian dan keyakinan
dalam pekerjaan

Bila
meninggalkan
kantor pada jam
kerja untuk
keperluan pribadi
Bapak/ Ibu/
Saudara meminta
ijin kepada atasan
Setiap mengakhiri

pelaksanaan tugas
pekerjaan Bapak/
Ibu/ saudara
membuat laporan
tertulis kepada
atasan
Tabel 3.2
Definisi operasional, variabel, indikator dan pertanyaan penempatan tenaga kerja
Variabel
Indikator
Penempatan
pegawai
Pendidikan
Pengetahuan kerja
Definisi Operasional
Pertanyaaan
Untuk menempatkan
pegawai sebagai unsur
pelaksana
pekerjaan
pada posisi yang sesuai
dengan kemampuan,
kecakapan
dan
keahliannya
Pendidikan minimum
yang disyaratkan
Diukur melalui 4
indikator yaitu
pendidikan,
pengetahuan kerja,
ketrampilan kerja dan
pengalaman kerja
Pengetahuan
yang
harus dimiliki oleh
seorang tenaga kerja
agar dapat melakukan
kerja dengan wajar

Bapak/ Ibu/
Saudara sudah
ditempatkan ke
dalam bidang
pekerjaan sesuai
dengan porsinya
(tingkat
pendidikan)

Bapak/ Ibu/
Saudara
ditempatkan
sesuai dengan
wawasan dan
pengetahuan
yang dimiliki
Pengetahuan dan
wawasan yang
dimiliki dapat
membantu
Bapak/ Ibu/
Saudara dalam
menyelesaikan
pekerjaan yang
diberikan oleh

perusahaan
Ketrampilan kerja
Pengalaman kerja
Kecakapan/keahlian
untuk
melakukan
sesuatu pekerjaan yang
hanya diperoleh dalam
tiga kategori :
 Ketrampilan
mental
 Ketrampilan
fisik
 Ketrampilan
sosial
Pengalaman seorang
tenaga kerja untuk
melakukan pekerjaan
tertentu

Ketrampilan
sebagai acuan
untuk Bapak/
Ibu/ Saudara
untuk
ditempatkan di
suatu bidang
pekerjaan

Pengalaman
kerja merupakan
persyaratan
untuk dapat
bekerja di
perusahaan yang
Bapak/ Ibu/
Saudara tempati
saat ini
Bapak/ Ibu/
Saudara dituntut
untuk memiliki
pengalaman
kerja di bidang
kerja yang
sekarang
dikerjakan

Tabel 3.3
Definisi operasional, variabel, indikator dan pertanyaan pendidikan
Variabel
Indikator
Pendidikan
Jenjang
Pendidikan
Definisi Operasional
Pertanyaaan
Pendidikan
adalah
usaha
sadar
dan
terencana
untuk
mewujudkan suasana
belajar dan proses
pembelajaran
agar
peserta didik secara
aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk
memiliki
kekuatan
spiritual keagamaan,
pengendalian
diri,
kepribadian,
kecerdasan,
akhlak
mulia,
serta
keterampilan
yang
diperlukan
dirinya,
masyarakat,
bangsa
dan negara.
Diukur melalui 2
indikator yaitu : jenjang
pendidikan dan
kesesuaian jurusan
Jenjang pendidikan
adalah tahapan
pendidikan yang
ditetapkan berdasarkan
tingkat perkembangan
peserta didik, tujuan
yang akan dicapai, dan
kemampuan yang
dikembangkan, terdiri
dari:
a. Pendidikan dasar
1. Pendidikan yang
Bapak/Ibu?saudara
miliki dapat mendukung
pengetahuan anda
dalam melaksanakan
tugas pekerjaan yang
diberikan perusahaan
b. Pendidikan
menengah
c. Pendidikan tinggi
2. Dengan Pendidikan
yang
Bapak/Ibu/Saudara
miliki dapat
menyelesaikan kesulitan
dan tantangan yang
dihadapi di perusahaan
3. Dengan Pendidikan
yang
Bapak/Ibu/Saudara
miliki dapat
mempengaruhi
ketepatan dalam
meyelesaikan tugas
pekerjaan di Perusahaan
Kesesuaian
Jurusan
1.7
Kesesuaian jurusan
adalah sebelum
karyawan direkrut
terlebih dahulu
perusahaan
menganalisis tingkat
pendidikan dan
kesesuaian jurusan
pendidikan karyawan
tersebut agar nantinya
dapat ditempatkan
pada posisi jabatan
yang sesuai dengan
kualifikasi
pendidikannya
tersebut.
4. Perusahaan sudah
memberikan pekerjaan
yang sesuai dengan
tingkat pendidikan yang
bapak/Ibu/Saudara
miliki
5. Perusahaan sudah
memberikan pekerjaan
sesuai dengan jurusan
saat Bapak/Ibu/Saudara
melakukan studi
Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan untuk menjawab pertanyaan bersifat
kategori yang kemudian diubah dengan cara diberi nilai (bobot). Skala yang
digunakan adalah skala Likert. Menurut sekaran (2006) jawaban yang digunakan
yaitu jawaban sangat setuju (SS) diberi nilai 5, jawaban setuju (S) diberi nilai 4,
jawaban netral (N) diberi nilai 3, jawaban tidak setuju (TS) diberi nilai 2, dan jawaban
sangat tidak setuju (STS) diberi nilai 1. Akan tetapi dalam skala pengukuran yang
digunakan oleh peneliti menggunakan jawaban sebagai berikut : Sesuai dengan
kenyataan diberi nilai 5, jawaban sebagian besar sesuai dengan kenyataan diberi nilai
4, jawaban cukup sesuai kenyataan diberi nilai 3, jawaban sebagian kecil sesuai
kenyataan diberi nilai 2 dan jawaban tidak sesuai dengan kenyataan diberi nilai 1.
1.8
Analisis Data
1.8.1 Uji validitas
Suatu instrument dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila
instrument penelitiannya dapat menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil
ukur tepat sesuai dengan yang dimaksudkan. Menurut Hadi (1993) dalam reliable
berarti ajeg atau kostan yang dalam hal ini adalah kekonstanan skor atau hasil
pengukuran. Sedangkan untuk mengetahui suatu instrument dikatakan reliable
pengukurannya dilakikan dengan mempergunakan Cronbach Alpha. Pengujian
validitas instrument penelitian, dalam hal ini daftar pertanyaan atau kuesioner yang
telah diberikan oleh responden, diuji dengan menggunakan korelasi Pearson dimana
jika r hitung lebih besar dari r tabel maka dinyatakan valid. Analisis item menurut
Masrun dalam Sugiyono (2010:188) menyatakan bahwa “teknik korelasi untuk
menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik yang banyak
digunakan” interpretasi terhadap koefisien korelasi, Masrun menyatakan “item yang
mempunyai korelasi positif dengan kriterium (total skor) serta korelasi yang tinggi,
menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya
syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,30. Jadi, kalau
korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,30 maka butir dalam instrument
tersebut dikatakan tidak valid. Pengujian validitas instrumen pada penelitian ini
digunakan korelasi Pearson Product Moment.
Instrument penelitian diolah melalui computer dengan program SPSS 16.0 for
Windows untuk menguji validitasnya. Menurut Sugiyono (2010:257), terdapat
pedoman memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut :
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi nilai r
Interval Koefisien
Interpretasi
0,00 - 0,199
Sangat rendah
0,20 - 0,399
Rendah
0,40 - 0,599
Cukup kuat
0,60 - 0,799
Kuat
0,80 - 1,000
Sangat kuat
Tabel 3.5 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Pendidikan
Item Total Statistics
Item
Corrected ItemTotal Correlation
Keputusan
VAR00001
.681
.valid
VAR00002
.716
.valid
VAR00003
.634
.valid
VAR00004
.624
.valid
VAR00005
.741
.valid
Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa dari 5 item instrument variabel Pendidikan
dinyatakan valid. Instrumen yang tidak valid sejumlah 0 item. Jadi item instrument
dari variabel Pendidikan (X1) yang dapat digunakan untuk pengukuran dalam
pengumpulan data sejumlah 5 item yaitu item 1, 2, 3, 4, 5.
Tabel 3.6 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Penempatan Tenaga Kerja
Item Total Statistics
Item
Corrected ItemTotal Correlation
Keputusan
VAR00001
.706
.valid
VAR00002
.741
.valid
VAR00003
.522
.valid
VAR00004
.698
.valid
VAR00005
.534
.valid
VAR00006
.490
.valid
Tabel 3.6 dapat dilihat bahwa dari 6 item instrument variabel Penempatan
Tenaga Kerja dinyatakan valid. Instrumen yang tidak valid sejumlah 0 item. Jadi item
instrument dari variabel Penempatan Tenaga Kerja (X2) yang dapat digunakan untuk
pengukuran dalam pengumpulan data sejumlah 6 item yaitu item 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Tabel 3.7 Rekapitulasi Uji Validitas Intrumen Kinerja Pegawai
Item Total Statistics
Item
Corrected ItemTotal Correlation
Keputusan
VAR00001
.605
.valid
VAR00002
.145
.tidak valid
VAR00003
.293
.tidak valid
VAR00004
.362
.valid
VAR00005
-.057
.tidak valid
VAR00006
.559
.valid
VAR00007
.392
.valid
VAR00008
.662
.valid
VAR00009
.397
.valid
VAR00010
.136
.tidak valid
Tabel 3.7 dapat dilihat bahwa dari 10 item instrument variabel Penempatan
Tenaga Kerja instrumen yang tidak valid sejumlah 4 item. 4 item yang tidak valid
tersebut termasuk dalam indicator disiplin kerja, ketrampilan, kerja sama dan sikap
kerja masing-masing 1 item. Jadi item instrument dari variabel Kinerja (Y) yang dapat
digunakan untuk pengukuran dalam pengumpulan data sejumlah 6 item yaitu item 1,
4, 6, 7, 8, 9.
1.8.2
Uji Reliabilitas
Menurut Imam Gozali (2001) uji reliabilitas menunjukan seberapa jauh suatu
hasil pengukuran relative konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Konsistensi
jawaban ditunjukan oleh tingginya cronboach alpha. Nilai alpha diatas 0,6 dinyatakan
diterima dan nilai alpha kurang dari 0,6 dikategorikan reliabilitasnya kurang baik.
Menurut Sugiyono (2010:257), terdapat pedoman memberikan interpretasi
koefisien korelasi sebagai berikut :
Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi nilai r
Interval Koefisien
Interpretasi
0,00 - 0,199
Sangat rendah
0,20 - 0,399
Rendah
0,40 - 0,599
Cukup kuat
0,60 - 0,799
Kuat
0,80 - 1,000
Sangat kuat
Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Pendidikan
Reliability Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Cronbach's Alpha
Items
N of Items
.860
.861
5
Tabel 3.9 diatas menunjukan bahwa koefisien korelasi dari instrument variabel
Pendidikan (X1) sebesar 0,860. Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas, dapat
dinyatakan bahwa instrument variabel Pendidikan adalah reliable. Hasi uji reliabilitas
instrument Pendidikan (X1) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan
interpretasi reliabilitas yang ditentukan pada tabel 3.9 dan diperoleh informasi bahwa
koefisien korelasi instrument dari variabel Pendidikan termasuk dalam kategori sangat
kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,860 berada pada interval
koefisien antara 0,80 – 1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk
pengumpulan data penelitian.
Tabel 3.10 Hasil uji Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Penempatan Tenaga Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Alpha Standardized Items
.834
.838
N of Items
6
Tabel 3.10 diatas menunjukan bahwa koefisien korelasi dari instrument
variabel Penempatan Tenaga Kerja (X2) sebesar 0,834. Berdasarkan hasil uji
reliabilitas diatas, dapat dinyatakan bahwa instrument variabel Pendidikan adalah
reliable. Hasi uji reliabilitas instrument Penempatan Tenaga Kerja (X2) akan diukur
tingkat reliabilitasnya berdasarkan interpretasi reliabilitas yang ditentukan pada tabel
3.10 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi instrument dari variabel
Penempatan Tenaga Kerja termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat
dari koefisien korelasi sebesar 0,834 berada pada interval koefisien antara 0,80 –
1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian.
Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Uji Realiabilitas Instrumen Kinerja Pegawai
Reliability Satistics
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Cronbach's Alpha
Items
.650
.698
N of Items
10
Tabel 3.11 diatas menunjukan bahwa koefisien korelasi dari instrument
variabel Kinerja Pegawai (Y) sebesar 0,650. Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas,
dapat dinyatakan bahwa instrument variabel Pendidikan adalah reliable. Hasi uji
reliabilitas instrument Kinerja (Y) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan
interpretasi reliabilitas yang ditentukan pada tabel 3.11 dan diperoleh informasi
bahwa koefisien korelasi instrument dari variabel Kinerja Pegawaimtermasuk dalam
kategori kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,650 berada pada
interval koefisien antara 0,60 – 0,799 artinya kuat dan dapat digunakan untuk
pengumpulan data penelitian.
3.8.3. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum, dengan menggunakan statistik
deskriptif. Variabel yang dideskripsikan mengguanakan statsistik deskriptif meliputi
Kesesuaian Pendidikan (X1), Penempatan Tenaga Kerja (X2), dan Kinerja (Y). Ukuran
yang digunakan meliputi perhitungan mean dan ukuran variasi yang meliputi (standar
deviasi variance).
3.8.4.
Analisis Korelasi
Riduwan (2009:60) mengatakan teknik analisis korelasi yang digunakan untuk
menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara variabel X dan Y. Selain itu korelasi
ini digunakan untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel satu dengan variabel
yang lainnya yang dinyatakan dalam persen. Untuk menentukan korelasi antar
variabel digunakan pada teknik korelasi sederhana dengan menggunakan alat analisis
korelasi Product Moment (sederhana) yang diolah dengan program computer SPSS
16.0 for Windows.
Koefisien Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r terbesar
adalah 1, r = 1 menunjukan hubungan positif sempurna, r = 0 artinya tidak ada
korelasi, sedangkan r = -1 menunjukan hubungan negative sempurna. Akan
ditunjukan dengan tabel interpretasi sebagai berikut :
Tabel 3.12
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Korelasi
0
Interpretasi
Tidak berkorelasi
0,01 – 0,20
Korelasi sangat rendah
0,21 – 0,40
Rendah
0,41 – 0,60
Agak rendah
0,61 – 0,80
Cukup
0,81 – 0,99
Tinggi
1
Sangat tinggi
3.8.5. Analisis Korelasi Ganda
Teknik analisis korelasi ganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan
dua variabel bebas (X) atau secara simultan dengan variabel terikat (Y). dalam
penelitian ini untuk menganalisis sejauh mana hubungan variabel Pendidikan dan
Penempatan Tenaga Kerja dengan Kinerja Pegawai menggunakan analisis korelasi
ganda (multiple correlation) denga bantuan SPSS 16.0 for windows.
3.8.6. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui Apakah sebaran dari masingmasing variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini
dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang diambil dari program
computer SPSS 16.0 for windows.
Hasil perhitungan selanjutnya ditunjukan dengan  = 0,05 pada tabel. Apabila
dari hasil perhitungan ternyata nilai Kolmogorov-Smirnov sama atau lebih besar
dengan harga tabel maka data tersebut distribusinya normal (Sugiyono, 2010:159).
Download