BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Gulo (2002), Penelitian Deskriptif yaitu penelitian yang didasarkan pada pertanyaan dasar kedua yaitu bagaimana. Penelitian ini tidak puas bila hanya mengetahui apa masalahnya secara eksploratif, tetapi ingin mengetahui juga bagaimana peristiwa tersebut terjadi. Yang dimaksud jenis penelitian deskriptif dalam penelitian ini adalah memberikan gambaran mengenai Hubungan Pendidikan dan Penempatan Tenaga Kerja dengan Kinerja Pegawai di lingkungan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Salatiga. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Salatiga. Penelitian ini dilakukan bulan Juni 2013 sampai selesai. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang dipakai untuk mengumpulkan data dengan menggunakan metode-metode tertentu. Metode-metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, antara lain: a. Metode Angket Angket adalah suatu teknik atau alat pengumpul data yang berbentuk pertanyaanpertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis pula. Metode ini digunakan untuk mencari dan menyaring data yang bersumber dari responden. b. Metode Sekunder Menurut Ida Bagoes Mantra (2004 : 130), Data sekunder yaitu data yang bersumber pada hasil sensus, registrasi vital atau data statistik yang dikumpulkan oleh beberapa instansi/lembaga seperti LPU, kantor statistik, BKKBN, dan kantor tenaga kerja. Data sekunder diperoleh melalui metode dokumenter dilakukan dengan cara datang langsung ke lingkungan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Salatiga Salatiga dan meminta data dokumen dari pihak di lingkungan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Salatiga yang bersangkutan. 3.4 Populasi dan Sampel Menurut Sekaran (2006) populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal minat yang ingin peneliti investigasi, sehingga yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di lingkungan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Salatiga yang berjumlah 88 orang. Menurut Sekaran (2006) sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, sejumlah tapi tidak semua elemen populasi akan membentuk sampel. Jadi sampel adalah sub kelompok atau sebagian dari populasi. Peneliti menggunakan sampel dengan tujuan dapat mewakili dan menggambarkan dengan jelas tentang Hubungan Pendidikan dan Penempatan Tenaga Kerja terhadap Kinerja Kerja Pegawai di lingkungan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Salatiga. Dalam penelitian ini menggunakan metode Simple Random Sampling berdasarkan Sugiyono (2011:82) yaitu penarikan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Peneliti mengambil sampel dari 8 bidang yang ada di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Salatiga. Penelitian ini difokuskan untuk tenaga kerja di lingkungan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Salatiga. Peneliti memiliki berbagai keterbatasan, baik dalam hal dana, waktu dan kemampuan. Oleh karena itu peneliti mengambil sampel 50% dari jumlah populasi 88 pegawai di lingkungan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Salatiga. 3.5 Teknik Analisis Data Menurut Moleong (1989), Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian Hubungan Pendidikan dan Penempatan Tenaga Kerja terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Salatiga ini adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif. Dalam angka menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan teknik analisis Korelasi Pearson. Karena data pengamatan pada penelitian ini dalam bentuk data skala interval dan rasio. 3.6 Definisi Operasional dan Indikator Variabel Dalam penelitian ini, definisi operasional yang diangkat disajikan pada tabel dibawah ini: Tabel 3.1 Definisi operasional, variabel, indikator dan pertanyaan kinerja Variabel Indikator Kinerja Disiplin kerja Definisi operasional Pertanyaan Suatu kegiatan/program/kebijaksa naan dalam mewujudkan, sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis (strategic planning) suatu organisasi. Diukur melalui 6 indikator yaitu disiplin kerja, ketrampilan, kerja sama, kualitas kerja, kuantitas kerja, dan sikap kerja. Ketaatan dan kepatuhan pada aturan dan tata tertib kerja Ketrampilan Kecakapan untuk menyelesaikan pekerjaan Dalam menyelesaikan pekerjaan Bapak/ Ibu/ Saudara dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target waktu yang diberikan perusahaan Dalam menyelesaikan pekerjaan Bapak/ Ibu/ Saudara kadang-kadang melampaui target waktu yang diberikan perusahaan Dalam penyelesaian pekerjaan Bapak/ Ibu/ saudara sering menggunakan Kerja sama Kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama ketrampilan yang Bapak/ Ibu/ Saudara miliki Pekerjaan Bapak/ Ibu/ saudara memerlukan suatu ketrampilan yang khusus Di tempat Bapak/ Ibu/ saudara bekerja sikap individualisme antar pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan masih ada Kerja sama antar bagian ti tempat Bapak/ Ibu/ Saudara bekerja berjalan dengan baik Kualitas kerja Baik buruk suatu pekerjaan Bapak/ Ibu/ Saudara memiliki ketelitian yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan perusahaan Kuantitas kerja Jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan Bapak/ Ibu/ Saudara mampu menyelesaikan jumlah pekerjaan sesuai standar yang diberikan perusahaan Sikap kerja Perbuatan yang berdasarkan pendirian dan keyakinan dalam pekerjaan Bila meninggalkan kantor pada jam kerja untuk keperluan pribadi Bapak/ Ibu/ Saudara meminta ijin kepada atasan Setiap mengakhiri pelaksanaan tugas pekerjaan Bapak/ Ibu/ saudara membuat laporan tertulis kepada atasan Tabel 3.2 Definisi operasional, variabel, indikator dan pertanyaan penempatan tenaga kerja Variabel Indikator Penempatan pegawai Pendidikan Pengetahuan kerja Definisi Operasional Pertanyaaan Untuk menempatkan pegawai sebagai unsur pelaksana pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan kemampuan, kecakapan dan keahliannya Pendidikan minimum yang disyaratkan Diukur melalui 4 indikator yaitu pendidikan, pengetahuan kerja, ketrampilan kerja dan pengalaman kerja Pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang tenaga kerja agar dapat melakukan kerja dengan wajar Bapak/ Ibu/ Saudara sudah ditempatkan ke dalam bidang pekerjaan sesuai dengan porsinya (tingkat pendidikan) Bapak/ Ibu/ Saudara ditempatkan sesuai dengan wawasan dan pengetahuan yang dimiliki Pengetahuan dan wawasan yang dimiliki dapat membantu Bapak/ Ibu/ Saudara dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan Ketrampilan kerja Pengalaman kerja Kecakapan/keahlian untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang hanya diperoleh dalam tiga kategori : Ketrampilan mental Ketrampilan fisik Ketrampilan sosial Pengalaman seorang tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan tertentu Ketrampilan sebagai acuan untuk Bapak/ Ibu/ Saudara untuk ditempatkan di suatu bidang pekerjaan Pengalaman kerja merupakan persyaratan untuk dapat bekerja di perusahaan yang Bapak/ Ibu/ Saudara tempati saat ini Bapak/ Ibu/ Saudara dituntut untuk memiliki pengalaman kerja di bidang kerja yang sekarang dikerjakan Tabel 3.3 Definisi operasional, variabel, indikator dan pertanyaan pendidikan Variabel Indikator Pendidikan Jenjang Pendidikan Definisi Operasional Pertanyaaan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Diukur melalui 2 indikator yaitu : jenjang pendidikan dan kesesuaian jurusan Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan, terdiri dari: a. Pendidikan dasar 1. Pendidikan yang Bapak/Ibu?saudara miliki dapat mendukung pengetahuan anda dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan perusahaan b. Pendidikan menengah c. Pendidikan tinggi 2. Dengan Pendidikan yang Bapak/Ibu/Saudara miliki dapat menyelesaikan kesulitan dan tantangan yang dihadapi di perusahaan 3. Dengan Pendidikan yang Bapak/Ibu/Saudara miliki dapat mempengaruhi ketepatan dalam meyelesaikan tugas pekerjaan di Perusahaan Kesesuaian Jurusan 1.7 Kesesuaian jurusan adalah sebelum karyawan direkrut terlebih dahulu perusahaan menganalisis tingkat pendidikan dan kesesuaian jurusan pendidikan karyawan tersebut agar nantinya dapat ditempatkan pada posisi jabatan yang sesuai dengan kualifikasi pendidikannya tersebut. 4. Perusahaan sudah memberikan pekerjaan yang sesuai dengan tingkat pendidikan yang bapak/Ibu/Saudara miliki 5. Perusahaan sudah memberikan pekerjaan sesuai dengan jurusan saat Bapak/Ibu/Saudara melakukan studi Skala Pengukuran Skala pengukuran yang digunakan untuk menjawab pertanyaan bersifat kategori yang kemudian diubah dengan cara diberi nilai (bobot). Skala yang digunakan adalah skala Likert. Menurut sekaran (2006) jawaban yang digunakan yaitu jawaban sangat setuju (SS) diberi nilai 5, jawaban setuju (S) diberi nilai 4, jawaban netral (N) diberi nilai 3, jawaban tidak setuju (TS) diberi nilai 2, dan jawaban sangat tidak setuju (STS) diberi nilai 1. Akan tetapi dalam skala pengukuran yang digunakan oleh peneliti menggunakan jawaban sebagai berikut : Sesuai dengan kenyataan diberi nilai 5, jawaban sebagian besar sesuai dengan kenyataan diberi nilai 4, jawaban cukup sesuai kenyataan diberi nilai 3, jawaban sebagian kecil sesuai kenyataan diberi nilai 2 dan jawaban tidak sesuai dengan kenyataan diberi nilai 1. 1.8 Analisis Data 1.8.1 Uji validitas Suatu instrument dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila instrument penelitiannya dapat menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur tepat sesuai dengan yang dimaksudkan. Menurut Hadi (1993) dalam reliable berarti ajeg atau kostan yang dalam hal ini adalah kekonstanan skor atau hasil pengukuran. Sedangkan untuk mengetahui suatu instrument dikatakan reliable pengukurannya dilakikan dengan mempergunakan Cronbach Alpha. Pengujian validitas instrument penelitian, dalam hal ini daftar pertanyaan atau kuesioner yang telah diberikan oleh responden, diuji dengan menggunakan korelasi Pearson dimana jika r hitung lebih besar dari r tabel maka dinyatakan valid. Analisis item menurut Masrun dalam Sugiyono (2010:188) menyatakan bahwa “teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik yang banyak digunakan” interpretasi terhadap koefisien korelasi, Masrun menyatakan “item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (total skor) serta korelasi yang tinggi, menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,30. Jadi, kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,30 maka butir dalam instrument tersebut dikatakan tidak valid. Pengujian validitas instrumen pada penelitian ini digunakan korelasi Pearson Product Moment. Instrument penelitian diolah melalui computer dengan program SPSS 16.0 for Windows untuk menguji validitasnya. Menurut Sugiyono (2010:257), terdapat pedoman memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut : Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi nilai r Interval Koefisien Interpretasi 0,00 - 0,199 Sangat rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Cukup kuat 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat kuat Tabel 3.5 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Pendidikan Item Total Statistics Item Corrected ItemTotal Correlation Keputusan VAR00001 .681 .valid VAR00002 .716 .valid VAR00003 .634 .valid VAR00004 .624 .valid VAR00005 .741 .valid Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa dari 5 item instrument variabel Pendidikan dinyatakan valid. Instrumen yang tidak valid sejumlah 0 item. Jadi item instrument dari variabel Pendidikan (X1) yang dapat digunakan untuk pengukuran dalam pengumpulan data sejumlah 5 item yaitu item 1, 2, 3, 4, 5. Tabel 3.6 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Penempatan Tenaga Kerja Item Total Statistics Item Corrected ItemTotal Correlation Keputusan VAR00001 .706 .valid VAR00002 .741 .valid VAR00003 .522 .valid VAR00004 .698 .valid VAR00005 .534 .valid VAR00006 .490 .valid Tabel 3.6 dapat dilihat bahwa dari 6 item instrument variabel Penempatan Tenaga Kerja dinyatakan valid. Instrumen yang tidak valid sejumlah 0 item. Jadi item instrument dari variabel Penempatan Tenaga Kerja (X2) yang dapat digunakan untuk pengukuran dalam pengumpulan data sejumlah 6 item yaitu item 1, 2, 3, 4, 5, 6. Tabel 3.7 Rekapitulasi Uji Validitas Intrumen Kinerja Pegawai Item Total Statistics Item Corrected ItemTotal Correlation Keputusan VAR00001 .605 .valid VAR00002 .145 .tidak valid VAR00003 .293 .tidak valid VAR00004 .362 .valid VAR00005 -.057 .tidak valid VAR00006 .559 .valid VAR00007 .392 .valid VAR00008 .662 .valid VAR00009 .397 .valid VAR00010 .136 .tidak valid Tabel 3.7 dapat dilihat bahwa dari 10 item instrument variabel Penempatan Tenaga Kerja instrumen yang tidak valid sejumlah 4 item. 4 item yang tidak valid tersebut termasuk dalam indicator disiplin kerja, ketrampilan, kerja sama dan sikap kerja masing-masing 1 item. Jadi item instrument dari variabel Kinerja (Y) yang dapat digunakan untuk pengukuran dalam pengumpulan data sejumlah 6 item yaitu item 1, 4, 6, 7, 8, 9. 1.8.2 Uji Reliabilitas Menurut Imam Gozali (2001) uji reliabilitas menunjukan seberapa jauh suatu hasil pengukuran relative konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Konsistensi jawaban ditunjukan oleh tingginya cronboach alpha. Nilai alpha diatas 0,6 dinyatakan diterima dan nilai alpha kurang dari 0,6 dikategorikan reliabilitasnya kurang baik. Menurut Sugiyono (2010:257), terdapat pedoman memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut : Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi nilai r Interval Koefisien Interpretasi 0,00 - 0,199 Sangat rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Cukup kuat 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat kuat Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Pendidikan Reliability Statistics Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha Items N of Items .860 .861 5 Tabel 3.9 diatas menunjukan bahwa koefisien korelasi dari instrument variabel Pendidikan (X1) sebesar 0,860. Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas, dapat dinyatakan bahwa instrument variabel Pendidikan adalah reliable. Hasi uji reliabilitas instrument Pendidikan (X1) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan interpretasi reliabilitas yang ditentukan pada tabel 3.9 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi instrument dari variabel Pendidikan termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,860 berada pada interval koefisien antara 0,80 – 1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian. Tabel 3.10 Hasil uji Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Penempatan Tenaga Kerja Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha Standardized Items .834 .838 N of Items 6 Tabel 3.10 diatas menunjukan bahwa koefisien korelasi dari instrument variabel Penempatan Tenaga Kerja (X2) sebesar 0,834. Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas, dapat dinyatakan bahwa instrument variabel Pendidikan adalah reliable. Hasi uji reliabilitas instrument Penempatan Tenaga Kerja (X2) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan interpretasi reliabilitas yang ditentukan pada tabel 3.10 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi instrument dari variabel Penempatan Tenaga Kerja termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,834 berada pada interval koefisien antara 0,80 – 1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian. Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Uji Realiabilitas Instrumen Kinerja Pegawai Reliability Satistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha Items .650 .698 N of Items 10 Tabel 3.11 diatas menunjukan bahwa koefisien korelasi dari instrument variabel Kinerja Pegawai (Y) sebesar 0,650. Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas, dapat dinyatakan bahwa instrument variabel Pendidikan adalah reliable. Hasi uji reliabilitas instrument Kinerja (Y) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan interpretasi reliabilitas yang ditentukan pada tabel 3.11 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi instrument dari variabel Kinerja Pegawaimtermasuk dalam kategori kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,650 berada pada interval koefisien antara 0,60 – 0,799 artinya kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian. 3.8.3. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum, dengan menggunakan statistik deskriptif. Variabel yang dideskripsikan mengguanakan statsistik deskriptif meliputi Kesesuaian Pendidikan (X1), Penempatan Tenaga Kerja (X2), dan Kinerja (Y). Ukuran yang digunakan meliputi perhitungan mean dan ukuran variasi yang meliputi (standar deviasi variance). 3.8.4. Analisis Korelasi Riduwan (2009:60) mengatakan teknik analisis korelasi yang digunakan untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara variabel X dan Y. Selain itu korelasi ini digunakan untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel satu dengan variabel yang lainnya yang dinyatakan dalam persen. Untuk menentukan korelasi antar variabel digunakan pada teknik korelasi sederhana dengan menggunakan alat analisis korelasi Product Moment (sederhana) yang diolah dengan program computer SPSS 16.0 for Windows. Koefisien Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r terbesar adalah 1, r = 1 menunjukan hubungan positif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi, sedangkan r = -1 menunjukan hubungan negative sempurna. Akan ditunjukan dengan tabel interpretasi sebagai berikut : Tabel 3.12 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Korelasi 0 Interpretasi Tidak berkorelasi 0,01 – 0,20 Korelasi sangat rendah 0,21 – 0,40 Rendah 0,41 – 0,60 Agak rendah 0,61 – 0,80 Cukup 0,81 – 0,99 Tinggi 1 Sangat tinggi 3.8.5. Analisis Korelasi Ganda Teknik analisis korelasi ganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan dua variabel bebas (X) atau secara simultan dengan variabel terikat (Y). dalam penelitian ini untuk menganalisis sejauh mana hubungan variabel Pendidikan dan Penempatan Tenaga Kerja dengan Kinerja Pegawai menggunakan analisis korelasi ganda (multiple correlation) denga bantuan SPSS 16.0 for windows. 3.8.6. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui Apakah sebaran dari masingmasing variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang diambil dari program computer SPSS 16.0 for windows. Hasil perhitungan selanjutnya ditunjukan dengan = 0,05 pada tabel. Apabila dari hasil perhitungan ternyata nilai Kolmogorov-Smirnov sama atau lebih besar dengan harga tabel maka data tersebut distribusinya normal (Sugiyono, 2010:159).