Surat 2 Yohanes - RADIO GPT OMER

advertisement
Surat 2 Yohanes
(Bagian 60)
Friday, June 3, 2016
Terang Kedua: anak-anak Tuhan yang hidup dalam kebenaran
2 Yoh. 1:4
1:4 Aku sangat bersukacita, bahwa aku mendapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah
yang telah kita terima dari Bapa.
-
-
-
-
-
▫
Bagi orang tua, tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anaknya
hidup dalam kebenaran, hidup sesuai dengan perintah Tuhan, hidup saling mengasihi. Rasul
Yohanes adalah seorang penatua yang terpilih, dia adalah wakil Allah.
Kebahagiaan yang ada pada dia, mencerminkan kebahagiaan yang juga ada pada Bapa kita, Tuhan
Yesus Kristus. Tuhan akan sangat bersukacita, jika kita sebagai anak-anak-Nya, hidup di dalam
kebenaran.
Dari ibu yang terpilih, itulah sidang jemaat, rasul Yohanes mendapati separuh dari anak-anaknya
hidup dalam kebenaran. Dalam ejaan lama disebutkan, beberapa orang anak-anakmu yang melakukan
dirinya di dalam kebenaran, Perkataan ‘beberapa’ berarti tidak semua.
Jadi, dari seluruh anak-anak dari ibu yang terpilih, ada yang hidup dalam kebenaran, tetapi juga ada
yang hidup di luar atau keluar dari kebenaran. Hal ini yang harus kita waspadai, supaya jangan
sampai kita terhitung sebagai anak-anak yang keluar dari kebenaran Allah.
Hidup di luar kebenaran Allah berarti hidup di luar perintah Bapa, hidup tidak saling mengasihi.
Kehidupan semacam ini adalah kehidupan yang sangat mendukakan hati Bapa, seperti Esau yang
mendukakan hati Ishak, atau Yudas yang mendukakan hati Yesus.
Seorang pribadi yang terpilih dan yang menyenangkan hati Tuhan adalah Abraham. Di hadapan
Tuhan, Abraham hidup di dalam kebenaran. Abraham dibenarkan oleh Tuhan bukan karena
perbuatannya, tetapi karena dia percaya kepada Allah.
Rom. 4:1-3
4:1 Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur jasmani kita? 4:2 Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena
perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah. 4:3 Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci?
"Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." 4:4 Kalau ada orang
yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya.
-
-
▫
Jadi, setiap kali kita mempunyai kesempatan untuk mendengar dan menerima Firman Allah, di sana
perhitungan mulai dilakukan oleh Allah. Kepada mereka yang percaya, Tuhan perhitungkan sebagai
1
-
Hidup dalam kebenaran adalah hidup menyenangkan hati Allah. Itulah hidup yang melakukan
kehendak Allah (ejaan bahasa Jawa), dan Abraham diperhitungkan oleh Allah sebagai pribadi yang
menyenangkan hati Tuhan (dalam kebenaran), sebab Abraham percaya kepada Tuhan.
Orang yang percaya kepada Allah, diperhitungkan oleh Allah. Kepada kita Allah memberikan
ibadah, dan di setiap ibadah Tuhan menyatakan diri-Nya dalam wujud Firman Allah yang dibukakan
oleh Roh-Nya yang suci.
Setiap kali kita percaya kepada Firman Allah yang dinyatakan kepada kita, maka ada sukacita yang
besar dalam kehidupan Allah. Kepada orang yang percaya, Tuhan menyediakan upah. Apa upahnya?
Tuhan ‘memperhitungkan’ dia sebagai pribadi yang hidup dalam kebenaran, hidup dalam tubuhNya.
Kebenaran menunjuk kepada pribadi Allah. Jika kita diperhitungkan sebagai pribadi yang hidup di
dalam kebenaran, artinya kita diperhitungkan sebagai pribadi yang punya hak untuk hidup di dalam
Tubuh Kristus. Hak ini dijaga oleh Allah secara pribadi.
Page
-
▫
▫
▫
orang yang hidup dalam kebenaran. Kepada mereka yang tidak percaya, Tuhan perhitungkan
sebagai orang yang hidup di luar kebenaran.
Semakin kita mendengar dan percaya, semakin kita mantap hidup dalam Tubuh Kristus, semakin
kita permanen.
Di dalam pemberitaan Firman, ada yang percaya dan ada yang tidak percaya. Itu sebabnya,
perhatikan cara – sikap kita mendengarkan Firman Allah. Orang percaya, hidup dan aktif.
Mengapa? Sebab benih yang dia terima adalah benih yang hidup dan berkegiatan.
Setiap orang yang menerima benih Firman Allah di dalam hatinya, benih yang hidup itu akan
bertumbuh – akan bergerak, kepada suatu penyembahan yang benar. Dan hal ini sangat
menyenangkan hati Tuhan.
4:5 Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya
diperhitungkan menjadi kebenaran.
4:5 Tetapi ada orang yang tidak bergantung pada usahanya sendiri; ia mempercayakan dirinya kepada Allah yang menyatakan
orang berdosa bebas dari kesalahan. Berdasarkan percayanya itulah Allah menerima orang itu sebagai orang yang menyenangkan
hati Allah. (BIS)
-
-
-
▫
▫
▫
▫
Percaya, diperhitungkan oleh Allah sebagai suatu pekerjaan. Orang yang mendengar Firman Allah
dan percaya kepada Firman Allah, bukan orang nganggur tetapi orang yang bekerja. Rasul Paulus
katakan: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. (2 Tes. 3:10)
Jika kita tidak mau bekerja, kita tidak bisa makan. Jika kita tidak bisa makan, maka kita tidak bisa
bertumbuh, dan mati. Perhatikan terjemahan ejaan BIS: orang yang dikatakan percaya adalah
orang yang tidak mengandalkan usahanya sendiri, tetapi orang yang mempercayakan dirinya
kepada Allah, yang telah membenarkan atau mengampuni segala kesalahannya.
Di sini kita bisa melihat bahwa orang yang hidup di dalam kebenaran itu aktif, ada suatu
perkembangan yang nyata, yaitu dari percaya bertumbuh kepada pertobatan, untuk menerima
pembenaran atau pengampunan dari Allah.
Hal ini juga dialami oleh Abraham. Sebelum dipanggil Tuhan, Abraham tinggal bersama Terah
(ayahnya) di Ur-Kasdim, Babel. Terah adalah pribadi yang beribadah kepada illah lain, tetapi
Abraham dipanggil oleh Tuhan untuk keluar dari Babel (Yos. 24:2-3).
Abraham tidak hanya dipanggil oleh Tuhan, tetapi Tuhan juga membebaskan Abraham dari segala
berhala yang dimiliki oleh Terah. Kepada orang yang percaya, Tuhan memberikan suatu
pertumbuhan, yaitu suatu pembenaran, dibebaskan dari segala dosa.
Iman dan pertobatan berjalan bersama-sama. Orang yang beriman adalah orang yang berjalan
dalam pengampunan Tuhan. Iman yang dikatakan karunia dari Allah adalah iman yang disertai
dengan menderita untuk Kristus.
Bukti iman kita bertumbuh adalah mau menderita atau mati bersama Kristus. Wujud kita menderita
atau mati bersama Yesus adalah mau mengakui dosa dan menerima pengampunan. Orang yang
mau mengakui dan memperdamaikan dosanya, dia berpengalaman mati bersama dengan Yesus.
Mengapa? Sebab Yesus mati untuk segala dosa kita (Rom. 4:25).
Pertumbuhan
Dari percaya, bertumbuh kepada pertobatan. Pertama-tama, Abraham dibenarkan oleh karena
percaya, sekarang Abraham dibenarkan sebab pelangaran-pelanggarannya diampuni. Tuhan tidak
lagi memperhitungkan kesalahan-kesalahan Abraham, termasuk dibebaskan dari segala ikatan illah
keluarga.
Page
-
2
4:6 Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya: 4:7 "Berbahagialah
orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya; 4:8 berbahagialah manusia yang kesalahannya
tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya."
-
-
Jika Allah membenarkan, itu suatu kebahagiaan. Yang dibenarkan bahagia, demikian juga pribadi
yang membenarkan. Abraham yang awalnya hidup di Babel, sekarang diangkat oleh Allah untuk
menjadi anak-Nya, bahkan anak yang menyenangkan hati Tuhan.
Untuk selanjutnya, kehidupan Abraham terus bertumbuh sampai pada saatnya, secara pribadi
Tuhan menyatakan Nama-Nya dalam kehidupan Abraham (dari Abram menjadi Abraham). Tuhan
tempatkan Abraham di tanah yang dijanjikan Tuhan.
Hidup dalam kebenaran sesuai perintah
▫ Jadi, kehidupan anak-anak Tuhan yang hidup dalam kebenaran adalah kehidupan yang mengalami
suatu pertumbuhan secara rohani. Perhatikan kembali perkataan  separuh dari anak-anakmu hidup
dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa.
▫
▫
▫
Pada zaman Israel, Kebenaran Allah dinyatakan dalam suatu perintah, di mana Allah
memerintahkan Musa dan bangsa Israel untuk membuat Kemah Suci (Tabernakel). Kemah dan
perabotannya harus dibuat sesuai contoh atau kebenaran yang ditunjukkan oleh Allah.
Jika kita perhatikan dengan seksama dalam Tabernakel, kita mendapatkan suatu jalan atau tangga
yang naik. Dimulai dari pintu gerbang, itulah percaya, sampai kepada persekutuan dengan Tuhan di
dalam kemuliaan-Nya.
Jadi, jika kehidupan kita dikatakan hidup dalam kebenaran, maka kehidupan kita adalah kehidupan
yang sesuai dengan perintah dan teladan Tuhan, sesuai dengan ukuran Tuhan, dan terus
mengalami suatu perkembangan, sampai kita menerima hak penuh untuk tinggal bersama dengan
DIA, dalam satu kesatuan.
Perkembangan Rohani
▫ Di dalam suratnya, rasul Petrus menjelaskan tentang peningkatan yang harus dialami oleh anakanak Tuhan yang hidup dalam kebenaran:
a. Keselamatan harus meningkat kepada pembaharuan
b. Pembaharuan harus meningkat sampai kepada pengenalan kita kepada Kristus
c. Suatu pengenalan yang berhasil, dan sampai terbukti kita menerima hak untuk masuk
dalam kerajaan Anak-Nya, Yesus Kristus.
▫ Inilah peningkatan yang bisa kita temukan dalam 2 Pet. 1:5-11. Itu sebabnya, perhatikan
peningkatan kerohanian kita. Iman harus dalam perkembangan, sampai kita berhasil dalam
pengenalan kita kepada Kristus; itulah anak.
▫ Anak yang berhasil dalam pengenalannya kepada Yesus Kristus adalah anak-anak yang melakukan
perintah Tuhan. Inilah yang akan kita temukan dalam sidang jemaat. Sidang jemaat akhir yang
adalah Tubuh Kristus, bahwa di suatu waktu, anak-anak Tuhan semua mengenal Tuhan.
▫ Dalam peningkatan rohani, kita berlomba satu dengan yang lain. Kita berada dalam suatu kompetisi
yang sehat. Pertama-tama yang harus kita perhatikan adalah bagaimana kita terlebih dahulu
berlomba-lomba menanggalkan semua beban dan dosa.
Gal. 5:6
-
Perkataan ‘orang-orang yang ada di dalam Kristus’ adalah orang hidup menyatu dengan Kristus Yesus,
itulah orang-orang yang hidup dalam kebenaran. Yang penting di sini adalah iman atau percaya
kepada Kristus.
Seperti yang dikatakan dalam Roma pasal 4, di sini juga ditekankan bahwa orang yang hidup dalam
kebenaran adalah orang yang percaya kepada Kristus. Iman berasal dari Kasih Allah. Iman yang
berasal dari Kasih Allah adalah iman yang hidup.
Page
-
3
5:6 Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya
iman yang bekerja oleh kasih.
5:6 Sebab kalau kita sudah bersatu dengan Kristus Yesus, hal menuruti atau tidak menuruti peraturan sunat tidak menjadi soal lagi.
Yang penting hanyalah percaya kepada Kristus, dan itu nyata dalam kasih kita kepada orang lain. (BIS)
-
-
Iman yang hidup adalah Iman yang bergerak. Bergerak ke mana? Bergerak mengasihi Allah, itulah
percaya (menempatkan Kristus sebagai Kepala) dan bergerak mengasihi sesama. Inilah anak-anak
Tuhan yang hidup dalam kebenaran.
Hidup mengasihi Allah dan mengasihi sesama adalah hidup benar atau hidup menyatu dengan
Kristus Yesus. Perhatikan: Yesus Kristus tidak hanya terdiri dari Kepala, tetapi juga ada Tubuh.
Setiap pribadi yang tinggal di dalam Tubuh Kristus, disalut dan digerakkan oleh Kasih, sehingga dia
bisa menyatu dengan yang lain.
5:7 Dahulu kamu berlomba dengan baik. Siapakah yang menghalang-halangi kamu, sehingga kamu tidak menuruti kebenaran lagi?
5:8 Ajakan untuk tidak menurutinya lagi bukan datang dari Dia, yang memanggil kamu. 5:9 Sedikit ragi sudah mengkhamirkan
seluruh adonan.
-
-
-
-
-
Ingat: dalam suatu perlombaan, yang pertama-tama harus kita lombakan adalah bagaimana kita
berlomba-lomba menanggalkan beban dan dosa. Untuk selanjutnya, kita bisa masuk dalam
perlombaan dalam meningkatkan kerohanian kita.
Jika kita baca dalam 2 Pet. 1:5-7, puncak dari perlombaan yang diwajibkan kepada kita adalah Kasih
 kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. Mengapa
demikian? Sebab seluruh hukum Allah tercakup dalam satu Firman, yaitu Kasih.
Dalam perlombaan ada yang gagal, sebab ada yang menghalang-halangi. Penghalang inilah yang
membuat anak-anak Tuhan tidak bisa hidup menuruti kebenaran, atau tidak bisa mengasihi. Siapa
penghalang ini? Ragi. Ayat 7: kita adalah adonan yang tanpa ragi, oleh sebab darah Kristus.
Ragi menujuk kepada kehidupan lama kita, itulah keburukan dan kejahatan (1 Kor. 5:8). Jadi,
penghalang bukan berasal dari luar, tetapi dari dalam diri kita sendiri (ragi, Kol. 3:8 ejaan BIS). Jika
sampai sekarang kita tidak mengalami perkembangan rohani, tidak bisa mengasihi, penyebabnya
bukan dari mana-mana, tetapi penyebabnya ada di dalam kehidupan kita sendiri, kehidupan kita
menjadi khamir oleh ragi; jangan ada amarah, mengamuk, benci, caci-maki, kata-kata kotor.
Ragi yang ada di dalam kehidupan inilah yang mampu menggugurkan anak-anak Tuhan dalam
perlombaan. Anak-anak Tuhan yang masih memiliki ragi dalam hidupnya inilah yang akan menjadi
antikris, yang hanya menyiksa (tidak mengasihi), dan menjadi anak-anak lain.
5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu
sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. 5:14 Sebab seluruh hukum
Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!"
4
-
Kita sudah dipanggil menjadi anak-anak Tuhan yang telah dimerdekakan dari dosa. Jangan ada ragi
dalam kehidupan kita. Selama ragi masih ada, sulit bagi kita untuk mengasihi Allah dan mengasihi
sesama.
Pergunakan kemerdekaan dari Allah untuk bertumbuh, untuk berkembang, sampai menjadi
kehidupan yang mampu melayani orang lain oleh Kasih. Hanya oleh Kasih, kita bisa bergerak dalam
Kasih untuk mengasihi sesama. Inilah anak-anak yang hidup dalam kebenaran. Kehidupan yang
menyenangkan pribadi Bapa.
Page
-
Download