8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi 2.1

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Teori Umum
2.1.1 Komunikasi
2.1.1.1 Definisi Komunikasi
Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup sebagai individu dalam
kelompok sosial, komunitas, organisasi dan masyarakat. Dalam kehidupan
sehari-hari, setiap manusia berinteraksi dengan cara berkomunikasi dengan orang
lain guna membangun relasi antar sesama. Komunikasi menjadi bagian yang
sangat penting dalam kehidupan manusia, terutama dalam kehidupan sosial. Hal
itu yang menyebabkan manusia tidak dapat menghindari komunikasi dalam
kehidupannya.
Komunikasi adalah suatu interaksi, proses simbolik yang menghendaki
orang-orang
mengatur
lingkungannya
dengan
membangun
hubungan
antarsesama melalui pertukaran infomasi untuk menguatkan sikap dan tingkah
laku itu.
Pada hakikatnya, komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia
yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.
Dalam bahasa komunikasi, “pernyataan dinamakan pesan (message),
orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator),
sedangkan orang yang menerima pernyataan diberi nama
komunikan
(communicate)”. Tegasnya, komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan (Effendy, 2003:28).
8
9
Para tokoh komunikasi sering kali mengutip paradigma yang
dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya The Structure and Function
of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk
menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut:
Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?
Paradigma Lasswell diatas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi
lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu yakni :
a. Komunikator (Siapa yang menyampaikan?)
b. Pesan (Apa yang disampaikan?)
c. Media (Melalui saluran / channel / media apa?)
d. Komunikan (Kepada siapa?)
e. Efek (Dengan dampak / efek apa?)
Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang
menimbulkan efek tertentu (Effendi, 2005:9-10).
Alaxis S. Tan (1981) mencoba untuk memberikan sifat khusus dalam
komunikasi
massa.
membandingkannya
Ia
memberikan
dengan
ciri
interpersonal
komunikasi
massa
communication.
dengan
Dalam
pernyataannya, “Jika kita bisa membedakan komunikasi massa dengan
interpersonal communication, kita akan mengetahui apa itu komunikasi massa.”
Menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988), “Mass
communication is a process whereby mass-produced message are transmitted to
large, anonymous, and heterogeneus masses of receivers (Komunikasi massa
adalah sebuah proses di mana pesan-pesan yang di produksi secara massal/tidak
10
sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim, dan
heterogen).
Definisi komunikasi massa yang dikemukakan Michael W. Gamble dan
Teri Kwal Gamble (1986) akan semakin memperjelas apa itu komunikasi massa.
Menuurut mereka, sesuatu biasa didefinisikan sebagai komunikasi massa jika
mencangkup hal-hal sebagai berikut :
1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan
modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat
keg luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern
antara lain surat kabar, majalah, televisi, film, atau gabungan di
antara media tersebut.
2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan
pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan
jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama
lain.
3. Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa ini bisa didapatkan dan
diterima oleh banyak orang, maka diarikan media publik.
4. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi)
artinya pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol
oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan
lewat media massa.
11
2.1.1.2 Model - Model Komunikasi
Menurut B.Aubrey Fisher (2007:94), model komunikasi adalah
analaogi yang mengabstraksikan dan memilh bagian dari keseluruhan, unsur,
sifat, atau komponen yang penting dari fenomena yang dijadikan model.
West dan Turner (2008:98) mengemukakan tentang model suatu
pemahaman yaitu :
1. Model Komunikasi Linear adalah konsepulasi dari model
komunikasi linear (linear communication model) pendekatan
komunikasi manusia ini terdiri atas beberapa elemen kunci,
yaitu: sumber (source) atau pengirim pesan, mengirimkan
pesan (message), penerima(receiver) yang akan menerima
pesan tersebut. Semua komunikasi ini terjadi dalam sebuah
saluran (channel) yang merupakan jalan untuk berkomunikasi.
2. Model Komunikasi Interaksional adalah kita harus mengamati
hubunganantara
seorang
pengirim
dan
penerima,
ia
mengkonseptualisasikan model komunikasi interaksional yang
menekankan proses komunikasi dua arahdiantara para
komunikator. Elemen yang terpenting bagi model komunikasi
interaksional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan
terhadap suatu pesan. Umpan balik dapat berupa verbal atau
nonverbal, sengaja maupun tidak disengaja.
3. Model
Komunikasi
Transaksional
adalah
model
ini
menggarisbawahi pengiriman dan penerima pesan yang
berlangsung secara terus menerus dalam sebuah episode
komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses
12
kooperatif, pengirim dan penerima sama-sama bertanggung
jawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang
terjadi.
2.1.1.3 Konsep Komunikasi
Dikutip dalam buku Ilmu Komunikasi karya Prof. Deddy Mulyana ,
M.A., Ph.D. (2007:67), John R. Wenburg dan William W. Wilmot juga
Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bokaden mengemukakan tiga
konseptualisasi komunikasi, yaitu :
1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah
Komunikasi searah adalah komunikasi yang pada
prosesnya hanya melibatkan satu unsur komunikasi yaitu
komunikator itu sendiri. Dalam komunikasi satu arah ini tidak
ada interaksi antara komunikator dengan komunikasi sehingga
tidak ada umpan balik atau feedback.
2. Komunikasi sebagai interaksi
Komunikasi sebagai interaksi bisa disebut juga dengan
komunikasi dua arah. Dalam komunikasi ini, komunikan dapat
memberikan umpan balik atau feedback kepada komunikator
sebagai tanda pesan tersebut sudah diterima. Komunikasi ini
dirasa lebih efektif dibandingkan dengan komunikasi satu
arah.
3. Komunikasi sebagai transaksi
Ketika sedang berkomunikasi dengan orang lain,
terkadang tanpa disadari kita mengikutsertakan gerakan
13
anggota tubuh untuk mengirimkan pesan non-verbal. Gerakangerakan tersebut bisa berupa isyarat tangan, ekspresi wajah,
nada suara dan sebagainya. Proses pengiriman pesan atau
penyandian tersebut bersifat spontan dan simultan.
2.2.1.4 Proses Komunikasi
Komunikasi tidak pernah terlepas dari sebuah proses, oleh karena itu
apakah pesan dapat tersampaikan atau tidak tergantung dari proses
komunikasi yang terjadi. Seperti yang diungkapkan oleh Ruslan bahwa :
“Proses komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer informasi” atau pesanpesan (message) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada
penerima pesan sebagai komunikan tersebut bertujuan (feed back) untuk
mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua belah
pihak” (Ruslan, 2006:81).
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap yaitu :
1. Proses komunikasi secara primer
Yaitu proses penyampaian pikiran atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang
(symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer
dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar,
warna
dan
sebagainya
yang
secara
langsung
dapat
menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator
kepada komunikan. Media primer atau lambang yang paling
banyak digunakan dalam komunikasi adalah bahasa. Hal ini
14
jelas karena bahasalah yang mampu menerjemahkan pikiran
seseorang kepada orang lain (apakah itu berbentuk ide,
informasi atau opini baik mengenai hal atau peristiwa yang
terjadi pada saat sekarang, melainkan pada waktu yang lalu
yang akan datang).
2. Proses komunikasi secara sekunder
Adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan alatatau sarana
sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media
pertama. Seseorang komunikator menggunakan media kedua
dalam melancarkan komunikasi karena komunikasi sebagai
sasaranya berada ditempat yang relatif jauh dan komunikan
yang banyak. Surat, telephon, surat kabar, majalah, radio,
televisi, film, dan masih banyak lagi media kedua yang sering
digunakan dalam komunikasi.
2.1.2 Komunikasi Massa
2.1.2.1 Definisi Komunikasi Massa
Ada beragam pendapat yang dikemukakan dalam mendefinisikan
komunikasi massa. Jalaluddin Rakhmat merangkum berbagai definisi tersebut
dengan menjelaskan bahwa komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang
ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim,
melalui media cetak atau elektronik, sehingga pesan yang sama dapat diterima
secara serentak dan sesaat (Rakhmat, 2003: 189). Dari definisi tersebut, dapat
15
dipahami bagaimana komunikasi massa dipergunakan oleh berbagai kalangan,
dengan maksud dan tujuan tertentu.
2.1.2.2 Fungsi Komunikasi Massa
Berbicara mengenai fungsi komunikasi, Effendy mengemukakan bahwa
fungsi utama komunikasi massa adalah:
1. Menginformasikan (to Inform)
Adalah
memberikan
informasi
kepada
masyarakat
mengenai peristiwa yang terjadi. Ide atau pikiran dan tingkah laku
orang lain, serta segala sesuatu yang disampaikan orang lain.
2. Mendidik (to educated)
Adalah komunikasi merupakan sarana pendidikan. Dengan
komunikasi, manusia dapat menyampaikan ide dan pikiranya
kepada orang lain, sehingga orang lain mendapatkan informasi
dan ilmu pengetahuan.
3. Menghibur (to entertain)
Adalah komunikasi selain berguna untuk menyampaikan
komunikasi, pendidikan, dan mempengaruhi juga berfungsi untuk
menyampaikan hiburan atau menghibur orang lain.
4. Mempengaruhi (to influence)
Adalah fungsi mempengaruhi setiap individu yang
berkomunikasi, tentunya berusaha saling mempengaruhi jalan
pikiran komunikasi dan lebih jauh lagi berusaha merubah sikap
16
dan tingkah laku komunikasi sesuai dengan yang diharapkan
(Effendy, 2003:55).
2.1.2.3 Ciri-ciri Komunikasi Massa
Denis Mc Quail (2000:40) menjelaskan beberapa ciri atau karakteristik
komunikasi massa sebagai berikut:
1. Ciri utama yang paling jelas yang dimiliki media massa adalah bahwa
institusi ini dirancang untuk dapat menjangkau masyarakat luas.
Potensi audien dipandang sebagai kumpulan orang dalam jumlah
besar yang memiliki sifat tidak saling mengenal satu sama lain.
Begitu pula hubungan antara pengirim pesan (sender) dan penerima
pesan (receiver) adalah tidak saling mengenal.
2. Pengirim dalam hal ini adalah organisasi media massa atau
komunikator professional, seperti wartawan, penyiar, produser, artis
dan sebagainnya yang bekerja untuk organisasi media massa
bersangkutan. Pengirim dapat pula terdiri atas suara-suara di
masyarakat yang diberikan kesempatan untuk menggunakan saluran
media massa, baik dengan cara membayar ataupun gratis, seperti
pemasangan iklan politisi, pendakwah, pejabat dan lain sebagainnya.
3. Hubungan antara pengirim dan penerima bersifat satu pihak (onesided) dan tidak ditujukkan kepada orang-orang tertentu saja
(impersonal) dan terdapat jarak sosial dan jarak fisik yang
memisahkan kedudukan pengirim dan penerima pesan.
17
4. Pengirim pesan biasanya memiliki lebih banyak otoritas, keahlian dan
juga gengsi (prestige) dibandingkan penerima pesan.
5. Hubungan antara pengirim dan penerima pesan tidak saja bersifat
asimetris, namun juga kalkulatif dan manipulatif. Pada dasarnya
hubungan antara pengirim dan penerima pesan adalah bersifat nonmoral, yang didasarkan atas jasa yang dijanjikan atau diminta
melalui kontrak tidak tertulis,namun tidak ada keharusan untuk
memenuhinya.
6. Pesan komunikasi massa memiliki cirri dirancang dengan cara yang
sudah di standarkan (produksi massa), dan kemudian di produksi
dalam jumlah banyak pada umumnya, pesan media massa merupakan
produk kerja yang memiliki nilai tukar di pasaran media dengan nilai
kegunaan begi penerimanya, yaitu konsumen media. Dengan
demikian, pesan media merupakan komoditi, yang mendalam hal ini
berbeda dengan tipe pesan yang ada pada hubungan komunikasi
lainnya.
Adapun ciri-ciri komunikasi secara umum, seperti yang dikemukakan
oleh para ahli, adalah sebagai berikut :
1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga
Gabungan antar berbagaimacam unsur dan bekerja satu sama
lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud menyerupai
sebuah sistem, sebagaimana yang kita ketahui, sistem itu adalah
“Sekelompok orang, pedoman, dan media yang melakukan suatu
kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, simbol,
lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai
18
satu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan
mengolah pesan itu menjadi sumber informasi.
2. Komunikasi dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen
Pada saat bersamaan seseorang dapat terjangkau radius siaran
televisi dan mempunyai kesempatan menonton sama dengan yang anda
tonton. Oleh karena itu, komunikan dalam komunikasi massa bersifat
heterogen/beragam. Artinya, penonton televisi beragam pendidikan,
umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan yang
beragam, memiliki agama atau kepercayaan yang tidak sama pula.
3. Pesannya Bersifat Umum
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditunjukan kepada
satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain,
pesan-pesannya ditunjukan pada khalayak yang plural. Oleh karena itu
pesan-pesan yang dikemukakan pun tidak boleh bersifat khusus (pesan
tidak disengaja untuk golongan tertentu)
2.1.2.4 Gangguan Komunikasi Massa
Hambatan atau gangguan dalam komunikasi massa biasanya selalu ada.
Di dalam media, gangguan berupa berbagai hal, seperti kesalahan cetak, kata
yang hilang, atau paragraf yang dihilangkan dalam surat kabar (Dr. Deddy Nur
Hidayat. M.si). Adapun hambatan atau gangguan terhadap jalannya komunikasi
massa dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
19
1. Gangguan Saluran
Gangguan dalam saluran komunikasi massa biasanya selalu
ada. Di dalam media gangguan berupa sesuatu hal, seperti kesalahan
cetak, kata yang hilang, atau paragraf yang dihilangkan dari surat
kabar. Gangguan juga bisa disebabkan oleh faktor luar,misalnya
sepanjang menonton acara televisi atau membaca koran,terdapat dua
pasang anak yang sedang berkelahi. Salah satu solusi untuk
mengatasi adanya gangguan terhadap saluran, misalnya, adalah
dengan pengulangan acara yang disajikan.
2. Gangguan Sematik
Gangguan yang berhubungan dengan saluran mungkin ada di
mana-mana dan menjadi penghambat dalam komunikasi massa, tetapi
tidak demikian halnya dengan gangguan sematik (kata). Gangguan
sematik adalah gangguan dalam proses komunikasi yang diakibatkan
oleh pengirim atau penerima pesan itu sendiri.
2.1.3 Media Massa
Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah memungkinkan orang
di seluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini dimungkinkan karena adanya
berbagai media (channel) yang dapat digunakan sebagai sarana penyampaian pesan.
Media penyiaran merupakan organisasi yang menyebarkan informasi yang
berupa produk budaya atau pesan yang mempengaruhi dan mencerminkan budaya dalam
masyarakat. Studi komunikasi massa secara umum membahas dua hal pokok yaitu :
20
1. Studi komunikasi massa yang melihat peran media massa
terhadap
masyarakat
luas
beserta
institusi-institusinya.
Pandangan ini menggambarkan keterkaitan antara media
dengan berbagai institusi lain seperti institusi politik, ekonomi,
pendidikan, agama, dan sebagainya.
2. Studi komunikasi massa yang melihat hubungan antara media
dengan audiennya, baik secara kelompok maupun individual.
Teori-teori mengenai hubungan antara media audien terutama
menekankan pada efek-efek individu dan kelompok sebagai
hasi interaksi dengan media.
2.1.4 Televisi
2.1.4.1 Definisi Televisi
Televisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan oleh manusia;
banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan televisi
dibandingkan melakukan aktivitas yang lain. Bagi sebagian orang, televisi
merupakan teman, cermin dari perilaku masyarakat, dan bahkan juga dapat
membuat seseorang kecanduan.
Bagi sebagian orang, televisi merupakan jenis media komunikasi
massa yang terbilang cukup canggih, dan siapa pun bisa menyaksikannya.
Kemampuannya dalam memberikan informasi sangat cepat, hanya sekitar
sepuluh detik waktu yang dibutuhkan untuk menyampaikan informasi
melalui pemancar hingga sampai ke masyarakat untuk disaksikan di televisi.
Program acara televisi menurut Naratama (2006:63) adalah ”Sebuah
perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi
21
landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai
kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara
tersebut”.
Menurut
Palapah
dan
Syamsudin
(1993:92)
sesuai
dengan
karakteristik televisi, “televisi adalah salah satu bentuk media massa yang
memancarkan “suara” dan “gambar”yang berarti sebagai reproduksi dari
kenyatan yang disiarkan melalui gelombang-gelombang elektronik,sehingga
dapat diterima oleh pesawat-pesawat penerima dirumah”.
Sedangkan menurut Effendy (1989:197), Televisi terdiri dari istilah
‘tele’ yang artinya far, off, jauh, ditambah dengan ‘vision’ yang berarti
penglihatan. Pengertian televisi menurut Effendy menerangkan bahwa bila
dipandang dari segi ‘jauh’, tanpa adanya gambar, pemirsa tidak melihat apaapa. Sedangkan penonton dapat menikmati siaran televisi kalau televisi
dapat memancarkan gambar, dan gambar yang dipancarkan adalah gambar
yang bergerak dan kadang-kadang gambar yang diam (still picture).
Dari
kedua
pengertian
diatas,
maka
penulis
mencoba
mengintrepretasikan bahwa televisi merupakan sebuah alat atau media
komunikasi massa elektronik yang dapat menerima sinyal gambar dan suara
yang dipancarkan oleh transmiter atau pemancar. Televisi bersifat visible
(dapat dilihat) dan audible (dapat didengar).
Prinsip televisi pertama kali ditemukan oleh Paul Nipkow dari
Jerman pada tahun 1884, namun baru 1928 Vladimir Zworkyn (Amerika
Serikat) menemukan tabung kamera atau iconoscope yang bisa menangkap
gambar ke kotak bernama Televisi. Kemunculan televisi pada awalnya
22
ditanggapi biasa saja oleh masyarakat sebab harganya yang cukup mahal dan
belum banyak program acara yang bisa disaksikan.
Siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962, yaitu saat
TVRI menayangkan langsung upacara hari ulang tahun kemerdekaan
Indonesia ke-17 Agustus 1962. Siaran tersebut terhitung sebagai siaran
percobaan, sedangkan siaran resmi TVRI dimulai pada tanggal 24 Agustus
1962 pukul 14.30 WIB yaitu siaran langsung upacara pembukaan Asian
Games ke-4. Pada tahun 1989, RCTI mulai mengudara menjadi stasiun
televisi swasta pertama di Indonesia sesuai dengan izin pemerintah pada saat
itu. Lalu disusul dengan kehadiran stasiun televisi swasta lainnya seperti
SCTV, Indosiar, ANTV dan TPI.
Setelah berakhirnya masa pemerintahan Soeharto, industri media
massa menjadi lebih bebas lagi sehingga banyak pengusaha yang mencoba
untuk membentuk jaringan televisi baru yang beragam. Selain untuk
tayangan program, televisi juga menjadi alat promosi bagi pemasang iklan
dikarenakan televisi menjadi media yang paling banyak diminati saat ini.
(Morissan, 2011)
2.1.4.2 Fungsi Televisi
Perkembangan televisi sebagai media massa elektronik pada awalnya
dimulai dengan hadirnya kamera yang dikemukakan oleh Vladimir Zworykin
pada tahun 1923. Televisi merupakan media dalam komunikasi massa atau
biasa disebut media massa elektronik pandang–dengar (audio visual).
Televisi gabungan dari media dengar dan gambar yang bisa bersifat
informatif, hiburan dan pendidikan atau bahkan gabungan dari ketiga unsur
23
tersebut. Televisi menciptakan suasana tertentu yaitu para pemirsanya dapat
melihat sambil duduk santai tanpa kesengajaan untuk menyaksikan.
Penyampaian isi pesan seolah-olah langsung antara komunikator dan
komunikan.
Menurut Iskandar Muda (2005:10), fungsi televisi sebagai media
massa elektronik adalah 1) Menyampaikan Fakta (the facts), 2) Menyajikan
Opini dan Analisis (opinion and analyses), 3) Melakukan investigasi
(investigationus), 4) Hiburan (entertainment), 5) Kontrol (Controlling), dan
6) Analisis Kebijakan (policy analysis).
Sedangkan Menurut Effendy(1993:24), seperti media massa lainnya,
televisi pada pokoknya memiliki tiga fungsi yakni fungsi penerangan,
pendidikan dan hiburan berikut penjabarannya :
1. Fungsi Penerangan (The Information Function)
“Dalam melaksanakan fungsinya sebagai sarana penerangan,
stasiun
televisi
berfungsi
memberikan
informasi
kepada
masyarakat. Selain menyiarkan dalam bentuk pandangan mata
atau berita yang dibacakan oleh penyiar, dilengkapi gambargambar yang sudah tentu faktual.”
2. Fungsi Pendidikan (The Educational Function)
“Sebagai media komunikasi massa, televisi merupakan sarana
yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak
yang jumlahnya begitu banyak secara simultan. Sesuai dengan
makna
pendidikan,
yakni meningkatnya
pengetahuan
dan
penalaran masyarakat,stasiun televisi menyiarkan acara-acara
tertentu secara teratur, misalnya pelajaran, bahasa, matematika,
24
elektronik dan lain-lain. Selain acara pendidikan yang dilakukan
secara berkesinabungan, stasiun televisi juga menyiarkan berbagai
acara yang secara implisit mengandung pendidikan. Acara-acara
tersebut merupakan sandiwara, fragmen, ceramah, film dan
sebagainya”.
3. Fungsi Hiburan (The Entertainment Function)
“Di kebanyakan negara,terutama yang masyarakatnya bersifat
agraris, fungsi hiburan yang melekat pada televisi siaran tampak
dominan. Sebagian besar dari alokasi waktu siaran diisi oleh
acara-acara hiburan”. Berdasarkan pernyataan di atas, penulis
menyimpulkan bahwa televisi merupakan salah satu media massa
elektronik yang memiliki fungsi utama sebagai penghantar
informasi atau pesan dari komunikator yaitu organisasi penyiaran.
Pesan dapat berupa informasi, pendidikan dan hiburan.
Media massa televisi juga memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan sendiri. Adapun kelebihan TV adalah karena siarannya bersifat
audio visual, yang lebih menarik karena layar kacanya dengan ”gambar
hidup” yang menarik khalayak penontonnya dan kekurangan TV adalah
dalam penyiaran acara-acara budaya massal yang menimbulkan dampak
negatif bagi khalayak tertentu, di samping itu isi pesannya tidak dapat di
simpan dibanding surat kabar. (Rumondor, 2004: 229)
2.1.4.3 Program Acara Televisi
Program acara televisi menurut Naratama (2006:63) adalah sebuah
perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi
25
landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai
kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara
tersebut.
Sedangkan menurut Soenarto (2007:1), “Program televisi (television
programming) diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran
televisi dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam
(vertical programing).”
Menurut Pringle, Starr dan Mc. Cavitt (1991 : 18-19) terdapat empat
faktor yang menentukan di dalam program acara televisi, yaitu :
1. The Audience
Audience adalah pemirsa. Pemirsa berhak memilih atau
mencari stasiun televisi yang disenanginya untuk setiap program.
Pemirsa boleh terbuka kepada acara atau iklan layanan masyarakat
dan pengumuman promosi, tetapi tujuan utamanya adalah
mengamati isi program yang memuaskan kebutuhan pada waktu
tertentu.
2. The Broadcaster
Broadcaster
adalah
mereka
yang
bertanggung
jawab
mengoperasikan stasiun televisi untuk memperoleh keuntungan.
Makin banyak audiensnya makin besar juga keuntungan yang
didapat pemilik stasiun televisi tersebut.
3. The Advertiser
Pihak ketiga dalam hal pemasangan iklan, dimana pihak
tersebut tertarik untuk menggunakan jasa televisi untuk suatu
produk atau jasa yang ditunjukan untuk khalayak.
26
4. The Regulator
Lembaga pemerintah selaku pengawas dari segala program
acara yang ditayangkan oleh televisi. Contohnya,regulator di
Indonesia adalah KPI (Komisi Penyiaran Indonesia).
Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang
jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Program apa saja bisa
dijadikan tayangan televisi selama program itu menarik dan disukai audience, dan
selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku.
Menurut Morrisan (2008: 24-28), program televisi dibagi menjadi dua bagian,
yakni program informasi dan program hiburan:
1.
Program Informasi
Program informasi adalah program yang memberikan banyak
informasi dan memiliki rasa ingin tahu untuk menarik sebanyak
mungkin audien. Program informasi ini termasuk jenis siaran yang
bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi)
kepada khalayak audien, daya tarik dari jenis program ini adalah
informasi, dan informasi itulah yang “dijual” kepada audien.
Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar,
yaiu :
a. Berita keras (Hard News)
Berita keras atau hard news adalah segala
informasi pentingdan atau menarik yang harus segera
disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang
harus
segera
ditayangkan
agar
dapat
diketahui
27
khalayak audien secepatnya. Berita keras dapat dibagi
menjadi ke dalam beberapa bentuk, yaitu:
1. Straight News
Straight News berarti berita langsung (straight),
maksudnya suatu berita yang singkat (tidak detail)
dengan hanya menyajikan informasi terpenting
saja yang mencangkup 5W+1H (who, what,
where, when, why, dan how) terhadap suatu
peristiwa yang diberitakan. Berita jenis ini sangat
terkait waktu (deadline) karena informasinya
sangat cepat basi jika terlambat disampaikan
kepada audien.
2. Feature
Feature adalah berita ringan namun menarik.
‘Menarik’ disini adalah informasi yang lucu, unik,
aneh, menimbulkan kekaguman, dan sebagainya.
Berita ini dapat dikatakan sebagai soft news
karena
tidak
terlalu
terkait
dengan
waktu
penayangan, namun karena durasinya singkat
(kurang dari lima menit) dan menjadi bagian dari
program berita, maka feature masuk ke dalam
kategori hard news.
3. Infotainment
Infotainment berasal dari dua kata, yaitu
information
yang
berarti
informasi
dan
28
entertainment
yang
berarti
hiburan,
namun
infotainment bukanlah berita hiburan atau berita
yang memberikan hiburan. Infotainment adalah
berita yang mneyajikan informasi mengenai
kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat
dan merupakan salah satu bentuk berita keras
karena memuat informasi yang harus segera
ditayangkan.
b.
Berita Lunak (Soft News)
Berita lunak atau soft news adalah segala
informasi yang penting dan menarik yang disampaikan
secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus
segera ditayangkan.
Program yang masuk dalam kategori berita
lunak ini adalah :
1. Current Affair
Current
affair
adalah
‘persoalan
kekinian’. Current affair ialah program
yang muncul sebelumnya namun dibuat
secara lengkap dan mendalam. Dengan
demikian current affair cukup terikat
dengan waktu dalam hal penayangan namun
tidak seketat hard news. Batasannya adalah
bahwa selama isu yang dibahas masih
29
mendapat perhatian khalayak, maka current
affair dapat disajikan.
2. Magazine
Nama magazine digunakan karena topik
atau tema yang disajikan mirip dengan
topik-topik atau tema yang terdapat dalam
suatu majalah (magazine). Magazine adalah
program
yang
menampilkan
informasi
ringan namun mendalam atau dengan kata
lain magazine adalah feature dengandurasi
yang lebih panjang. Magazine ditayangkan
sendiri
pada
program
tersendiri
yang
terpisah dari program berita.
3. Dokumenter
Dokumenter ialah program informasi
yang bertujuan untuk pembelajaran dan
pendidikan,
namun
disajikan
dengan
menarik. Misalnya program dokumenter
yang menceritakan mengenai suatu tempat,
kehidupan atau sejarah seorang tokoh, atau
kehidupan atau sejarah suatu masyarakat
(misalnya suku terasing) atau kehidupan
hewan di padang rumput dan sebagainya.
30
4. Talk Show
Program talk show atau perbincangan
adalah program yang menampilkan satu
atau beberapa orang untuk membahas topik
tertentu
pembawa
diundang
yang
dipandu
acara
adalah
(host).
oleh
seorang
Mereka
orang-orang
yang
yang
berpengalaman langsung dengan peristiwa
atau topik yang diperbincangkan atau
mereka yang ahli dalam masalah yang
tengah dibahas.
5. Program Hiburan
Program hiburan adalah segala bentuk
siaran yang bertujuan untuk menghibur
audien dalam bentuk musik, lagu, cerita,
dan permainan. Program yang termasuk
dalam kategori hiburan adalah drama,
permainan (game), musik, dan pertunjukan.
2.1.4.4 Karakteristik Televisi
Ardianto dan Erdinaya (2007:128-130) membahas karakteristik
televisi sebagai berikut: 1) Audiovisual, 2) Berpikir dalam gambar, dan 3)
Pengoperasian lebih komplek. Dari keterangan diatas, penulis mencoba
memahami isi dan maknanya, dan berusaha menginterretasikan berdasarkan
persepsi penulis sebagai berikut :
31
1. Audiovisual
Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus
dapat dilihat (audiovisual). Jadi apabila khalayak radio siaran
hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak
televisi dapat melihat gambar yang bergerak. Namun demikian
tidak berarti gambar lebih penting daripada kata-kata. Keduannya
ada kesesuaian secara harmonis.
2. Berpikir dalam gambar
Ada dua tahapan yang dilakukan dalam proses berpikir dalam
gambar. Pertama, visualisasi (visualization) yakni menejemahkan
kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara
individual. Dalam proses visualisasi, pengarah acara harus
berusaha menunjukkan objek-objek tertentu menjadi gambar yang
jelas dan menjadikannya sedemikian rupa, sehingga mengandung
suatu makna. Kedua adalah penggambaran (picturization), yakni
kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa,
sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.
3. Pengoperasian lebih kompleks
Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi
siaran lebih kompleks dan lebih banyak melibatkan orang. Untuk
menayangkan sebuah program acara saja dapat melibatkan lebih
dari 2 orang. Di dalamnya terdapat produser, asisten produser,
kreatif, pengarah acara, pengarah teknik, pengarah studio,
pemandu gambar, kameraman, juru suara, juru pencahayaan dan
32
masih banyak lagi. Dengan demikian, media televisi lebih mahal
dibandingkan dengan surat kabar, majalah dan radio siaran.
2.1.4.5 Bentuk Acara Televisi
Menurut Setyobudi (2006:43), “Program acara dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu program acara siaran tidak langsung (Recording),
baik berjenis drama dan non drama, serta program acara langsung (Live), baik
berasal dari studio maupun luar studio yang dapat melalui saluran transmisi
satelit atau microwave”.
Baksin (2006:79) mengemukakan bahwa penyelenggaraan siaran
stasiun televisi dibagi menjadi dua bagian, yaitu siaran jurnalistik dan siaran
karya artistik. Karya siaran jurnalistik merupakan produksi acara televisi
yang mengutamakan kecepatan penyampaian informasi,realitas atau peristiwa
yang terjadi. Sedangkan karya siaran artistik, sesuai dengan namannya,
merupakan produksi acara televisi yang menekankan pada aspek artistik dan
estetik, sehingga unsur keindahan menjadi unggulan dan daya tarik acara
semacam ini.
a. Jurnalistik
Jurnalistik
atau
jurnalisme
(journalism)
secara
etimologis berasal dari kata journal (Inggris) atau du jour
(Prancis) yang berarti catatan harian atau catatan mengenai
kejadian sehari-hari atau bisa juga diartikan sebagai surat
kabar harian. Kata journal atau du jour itu sendiri berasal dari
bahasa latin, yaitu diunalis yang artinya ‘harian’ atau ‘tiap
hari’. Jurnalistik didefinisikan sebagai keterampilan atau
33
kegiatan mengelola bahan berita mulai dari peliputan sampai
kepada penyusunan yang layak disebarluaskan kepada
masyarakat.
Yang tergolong kedalam karya jurnalistik adalah:
1. Berita aktual yang bersifat time concern
2. Berita nonaktual yang bersifat timeliness
3. Penjelasan yang bersifat aktual atau sedang
hangat-hangatnya, yang tertuang dalam
acara.
b. Artistik
Siaran artistik adalah semua acara siaran yang dalam
proses produksinya lebih menekankan pada aspek seni dan
estetik dibandingkan pada faktualisasi informasi. Dalam
program yang sifatnya artistik, kepuasan khalayak diupayakan
dengan menyajikan sesuatu yang baru, kreatif, variatif, unik,
spektakuler, dan meriah.
Yang tergolong kedalam karya artistik adalah:
1. Film
2. Sinetron (Sinema Elektronik)
3. Pergelaran musik, tari, pantomim, lawak,
sirkus, sulap dan teater.
4. Acara keagamaan
5. Variety Show
6. Kuis
7. Ilmu pengetahuan dan teknologi
34
8. Iklan (komersial dan layanan masyarakat)
2.1.4.6 Jangkauan Siaran
Berdasarkan jangkauan siaran yang dimiliki, maka stasiun penyiaran
dapat dibagi menjadi stasiun penyiaran lokal, stasiun penyiaran nasional dan
stasiun jaringan. Masalah jangkauan siaran ini merupakan faktor yang sangat
penting bagi pemasangan iklan yang merupakan perusahaan produsen dalam
mempromosikan dan memasarkan produknya.
a. Siaran Lokal
Stasiun penyiaran lokal dapat didirikan di lokasi
tertentu dalam dalam wilayah Republik Indonesia dengan
wilayah jangkauan siaran terbatas pada lokasi tersebut.
b. Siaran Nasional
Stasiun penyiaran nasional adalah stasiun radio atau
televisi yang menyiarkan programnya ke sebagian besar
wilayah negara hanya satu stasiun penyiaran saja. Dan salah
satu keuntungan memasang iklan di stasiun nasional adalah
kemudahan dalam proses pembelian waktu siaran iklan.
c. Stasiun Jaringan
Stasiun penyiaran yang menyediakan program, stasiun
jaringan atau induk pada dasarnya tidak memiliki wilayah
siaran sehingga stasiun induk tidak dapat menyiarkan
programnya tanpa bekerja sama dengan stasiun lokal yang
memiliki wilayah siaran.
35
2.1.4.7 Format Program
Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu
konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain
produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan
dengan tujuan dan target permisa acara tersebut.
Menurut Naratama, agar kita mempunyai gambaran yang jelas
mengenai apakah yang dimaksud Format Acara Televisi tersebut, maka kita
lihat skema Format Acara Televisi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
Drama,Nondrama, dan Berita-Olahraga. Bisa juga dikategorikan menjadi
Fiksi, Nonfiksi dan News-Sport.
1. Fiksi (Drama) adalah sebuah format acara televisi yang
diproduksi dan dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari
kisah-kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasi
ulang. Format yang digunakan merupakan interpretasi kisah
kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam
sejumlah adegan yang terdiri dari :
Drama
Percintaan
Tragedi
Drama Lepas
(Film)
Komedi
Legenda
36
2. Non fiksi (Nondrama) adalah sebuah format acara televisi
yang diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan
imajinasi kreatif dari realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus
menginterpretasikan ulang dan tanpa harus menjadi dunia
khalayan. Nonfiksi bukanlah sebuah runtutan cerita fiksi dari
setiap pelakunya yang terdiri dari :
Talk Show
Konser Musik
Variety Show
Quiz
3. Berita adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi
berdasarkan informasi dari fakta atas kejadian dan peristiwa
yang berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari dan
memerlukan nilai-nilai faktual dan aktual yang disajikan
dengan ketepatan dan kecepatan waktu, dimana dibutuhkan
sifat liputan yang independen, terdiri dari :
37
Berita
Ekonomi
Liputan Siang
Laporan
Olahraga
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, peneliti menyimpulkan bahwa
jika dilihat dari jenisnya, program acara televisi terbagi menjadi program
drama, program non-drama, dan program berita yang dapat disiarkan secara
langsung maupun tidak langsung yang berasal dari studio maupun luar studio.
2.2
Teori Khusus
2.2.1 Tahapan Produksi Program Televisi
Dalam produksi program memiliki 3 tahap : pra produksi, produksi, dan
paska produksi. Menurut Fred Wibowo (2007:39), teori yang digunakan pada saat
produksi berlangsung dapat diketahui dalam beberapa tahapan. Tahapan-tahapan
proses produksi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pra Produksi
1. Penemuan Ide
Menemukan ide dan gagasan, membuat riset dan menulis
naskah atau mengembangkan gagasan menjadi naskah sebuah riset.
2. Planning
Perencanaan mencakup kegiatan penentuan tujuan (objectives)
serta mempersiapkan rencana dan strategi yang digunakan untuk
38
mencapai tujuan tersebut (Morrisan, 2008 : 130) Adanya penetapan
jangka waktu kerja (time schedule), menyempurnakan naskah,
pemilihan artis, lokasi, dan crew, estimasi biaya, dan rencana alokasi.
3. Persiapan
Latihan para artis, pembuatan setting, meneliti dan melengkapi
peralatan yang digunakan.
b. Produksi
1. Organizing
Proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan
tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang
melingkupinya (Morrisan, 2008: 142).
2. Actuating
Memberikan pengaruh (penggerak) mencakup usaha untuk
mempengaruhi (influencing) tertuju pada upaya untuk merangsang
antusiasme karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka
secara efektif (Morrisan, 2008: 154), proses ini mengarahkan dan
memotifasi
aggota-anggota
organisasi
untuk
menuju
kearah
pencapaian tujuan organisasi, termasuk menciptakan iklim yang
mendukung, membimbing dan meneladani anggota dalam melakukan
pekerjaan.
3. Controling
Suatu
proses
untuk
mengetahui
apakah
tujuan-tujuan
organisasi atau perusahaan sudah tercapai atau belum (Morrisan,
2008: 159) untuk mengetahui bahwa kegiatan berjalan tidak baik dan
terjadi penyimpangan-penyimpangan dari rancangan semula. Maka
39
diperlukan koreksi dan evaluasi. Semua pengawasan ini dikerjakan
untuk mengadakan peningkatkan pada masa yang akan datang. Tahap
ini mencoba mewujudkan apa yang telah direncanakan dalam kertas
dan tulisan (shooting script).
c. Paska Produksi
Executive producer, producer, tim creative dan seluruh bagian yang
terkait dalam program acara mengevaluasi setiap program acara yang
sudah berlangsung. Tahap ini meiliki tiga langkah yang utama, yaitu
editing offline, editing online dan mixing.
Sedangkan menurut Zettle (2009 : 335) dalam bukunya yang berjudul
Television Production Handbook, proses produksi dibagi menjadi pra
produksi, produksi, dan pasca produksi yakni:
1.
Pra Produksi
a. Memastikan jika seluruh studio telah siap dan tetap dalam keadaan
tenang
b. Memastikan bahwa talent dan crew telah siap dan berada dalam
posisi masing-masing
c. Memastikan bahwa monitor studio telah menampilkan gambar
yang benar
d. Mengecek
dan
mereview
rundown
program
acara
dan
memberitahu kepada seluruh crew produksi jika ada perubahan
rundown (Utterback, 2007 : 92)
e. Melakukan briefing talent dan crew (Zettle, 2009 : 335)
f. Menyiapkan intercom untuk berkomunikasi dengan control room
40
dan crew produksi (Utterback, 2007 : 92)
g. Mengkoordinasi talent dan crew untuk rehearsals (Zettle, 2009 :
335)
h. Instal alat sebelum shooting dimulai biasanya 4-5 jam sebelum
shooting sudah selesai dan menyiapkan semua set yang akan
digunakan.
i. Budget yang dikeluarkan selama proses shooting kurang lebih
sekitar 45 juta.
2.
Produksi
a. Melakukan proses coding yakni terdiri dari Axial coding dan
Selektive coding.
b. Lighting yang digunakan sesuai dengan standar studio seperti
balkar, parlight, follow spot dan efek.
c. Instal alat sebelum shooting dimulai biasanya 4-5 jam sebelum
shooting sudah selesai dan menyiapkan semua set yang akan
digunakan.
d. Wardrobe ditentukan oleh produser apakah sesuai dengan tema
yang di angkat atau tidak, yang terpenting tidak flicker di kamera.
3.
Pasca Produksi
a. Melakukan Evaluasi
b. Menahan Talent dan Crew sampai hasil syuting diperiksa (jika
tapping)
c. Mengumumkan dan mempersiapkan jika diperlukan retake (jika
41
tapping)
d. Melepaskan (clearing) studio, baik crew maupun talent
e. Mengembalikan peralan dan perlengkapan yang digunakan ke
kondisi semula. Serta mengucapkan terima kasih kepada bintang
tamu atau talent, dan mengantar mereka keluar dair studio (Zettle,
2009 : 356)
f. Mengawasi jika ada masalah mengenai peralatan di studio atau
barang yang digunakan di lokasi (Zettle, 2009 : 356)
Proses manajemen dalam program televisi mengacu pada enam sumber daya
pokok yang dikemukakakan George R. Terry (dalam buku principle of management)
yaitu:
a. Man/Woman : Sumber daya manusia kreatif
b. Materials
: Naskah/Konsep
c. Machines
: Peralatan
d. Methods
: Cara Pengorganisasian
e. Money
: Dana Produksi
f. Market
: Pasar Program
Enam sumber daya manajemen tersebut dikelolah dengan empat fungsi utama
manajerial untuk mencapai hasil atau target dalam produksi program televisi, yaitu:
1. Merencanakan (to plan; Planning) : Suatu kegiatan dengan tujuan
pengambilan tujuan dan strategi dalam pengambilan tindakan selanjutnya.
42
2. Mengorganisasi (to organize; Organizing) : Suatu kegiatan untuk
menggerakkan angota kelompok dan membuat ketentuan dalam hubungan
yang diperlukan.
3. Mengkoordinasi (to coordination; Actuating)
: Suatu kegiatan untuk
mengarahkan kelompok dalam melaksakan pekerjaan sesuai dengan
tugasnya.
4. Mengawasi (to control; Controlling) : Suatu kegiatan untuk menyesuaikan
antara pelaksaan dan rencana yang ditentukan.
Dalam suatu proses produksi karya artistik perlu adanya dukungan
tenaga-tenaga profesi sebagai berikut : (Suprapto, 2006 : 60-82)
4.
Eksekutif Produser (Producer Executive) adalah orang yang memiliki
wawasan dengan mengerti program televisi secara keseluruhan.
5.
Producer adalah orang yang ditunjuk mewakili produser pelaksana
(Eksekutif Produser) untuk melaksanakan apa yang dikehendaki oleh
produser pelaksana.
6.
Pengarah Acara (Program Director) adalah orang yang ditunjuk untuk
bertanggung jawab secara teknis pelaksanaan produksi satu mata siaran.
7.
Penulis Naskah Artistik (Script Writer) adalah sesorang yang
pekerjaannya membuat naskah untuk mata acara siaran dalam karya
artistik.
8.
Unit Manager adalah sesorang yang menyediakan kebutuhan utama
logistik yang diperlukan untuk setiap elemen-elemen produksi dan
pengawasan setiap penggunaan dana produksi.
9.
Penata Artistik (Art Director) adalah seorang yang ahli dalam menata
ruang atau lokasi pengambil gambar sesuai dengan yang di kehendaki
43
dalam skenario.
10. Grafic Artistic adalah seseorang yang memiliki keahlian di bidang
grafis baik di televisi swasta maupun televisi public atau pemerintah.
11. Penata Cahaya adalah orang yang menedesain dan menentukan
pencahayaan untuk produksi televisi, baik produksi di dalam studio
maupun di luar studio.
12. Audio/Video Enginer adalah seorang yang mengoperasikan peralatan
audio video di stasiun televisi (juga di stasiun radio untuk level audio)
13. Technical Director adalah mengawasi dan mengatur teknik dari satu
program baik televisi maupun radio.
14. Camera operator (Kemerawan) adalah bertanggung jawab untuk
mengoperasikan kamera televisi selama rehearsals dan produksi
program televisi.
2.3 Kerangka Pemikiran
Pra produksi
Program Stand Up
Comedy
Produksi
Pasca
Produksi
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
Download