89 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

advertisement
89
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Budaya keselamatan pasien dilihat dari aspek enam sasaran keselamatan
pasien menurut KARS versi 2012 di RSUP Dr M. Djamil Padang belum terlaksana
secara optimal. Kebijakan manajemen terkait sasaran keselamatan pasien belum
tersedia atau masih dalam proses pembuatan.
1. Identifikasi pasien dilakukan dengan menggunakan dua identitas yaitu nama
pasien dan nama ibu kandung pasien. Namun proses identifikasi pasien yang
sudah berjalan secara penuh, yaitu nama pasien. Identifikasi pasien dilakukan
pada kegiatan keperawatan.
2. Prosedur komunikasi untuk meningkatkan komunikasi efektif di RSUP Dr M.
Djamil Padang menggunakan sistem SBAR (Situation, Background, Assessment,
Recommendation) dan TBK (Tulis, Baca, dan Konfirmasi). Namun dalam
praktiknya masih terkendala dalam lembar konfirmasi yang belum tersedia. Selain
itu, sistem operan perawat di RSUP Dr M. Djamil Padang dalam proses menuju
operan secara modern.
3. Pengawasan terhadap obat-obat yang perlu diwaspadai dengan penyimpanan pada
tempat khusus yang terkunci. Obat-obat yang perlu diwaspadai diberi label warna
89
90
merah. Belum semua unit memiliki tempat penyimpanan khusus. Lemari yang
digunakan belum lemari yang memiliki double locker. Dan terdapat unit yang
belum memiliki daftar obat-obat yang perlu diwaspadai.
4. Penandaan lokasi operasi dilakukan dengan menggunakan tanda panah yang
permanen. Namun dalam proses penandaan belum melibatkan pasien dan
keluarga pasien. Daftar checklist untuk kepastian prosedur sudah tersedia namun
dalam pengisiannya masih belum optimal.
5. Hand hygiene merupakan salah satu upaya pengurangan infeksi terkait pelayanan
kesehatan. Praktik hand hygiene sudah mulai dilakukan walaupun belum optimal.
Praktik hand hygiene belum berjalan pada semua momen cuci tangan. Hal ini
dikarenakan oleh beberapa kendala seperti sarana dan prasarana yang belum
maksimal serta kesadaran masing-masing individu.
6. Pengurangan risiko pasien terjatuh dilakukan dengan melakukan penilaian awal
dengan menggunakan skala morse dan humpty dumpty. Pada pasien yang berisiko
jatuh dipasangkan gelang berwarna kuning dan dipasang tanda segitiga kuning
pada tempat tidur pasien. Gelang identitas pasien berisiko jatuh masih terbatas.
Tempat tidur pasien masih banyak yang tidak memiliki penyangga.
91
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian mengenai budaya
keselamatan pasien di RSUP Dr M. Djamil Padang sebagai berikut :
1. Bagi manajemen diharapkan melengkapi dan meningkatkan kualitas dan kuantitas
sarana dan prasarana yang terkait dengan enam sasaran keselamatan pasien.
Selain itu juga diharapkan melakukan pengawasan secara berkala terhadap
pelaksanaan keselamatan pasien dengan membuat perencanaan pengawasan,
membuat standar pengawasan, dan melakukan pengawasan serta melaksanakan
perbaikan berkelanjutan.
2. Bagi manajemen supaya mensosialisasikan dan mengadakan pelatihan tentang
keselamatan pasien berdasarkan pada Permenkes No.1691/Menkes/Per/VIII/2011
tentang keselamatan pasien rumah sakit meliputi ketepatan identifikasi pasien,
peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai, kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi,
pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, dan pengurangan risiko
pasien jatuh kepada seluruh perawat dan dilakukan penyegaran secara
berkelanjutan.
3. Bagi kepala keperawatan, sebaiknya melakukan pendekatan secara berkelanjutan
kepada perawat dan menerapkan safety talk dan safety briefing. Kepala
92
keperawatan bekerja sama dengan semua staf merencanakan dan melaksanakan
kegiatan simulasi tentang enam sasaran keselamatan pasien secara berkala.
4. Bagi perawat diharapkan dapat menerapkan upaya keselamatan pasien dengan
mengaplikasikan enam sasaran keselamatan pasien. Perawat diharapkan dengan
kesadaran akan pentingnya identifikasi pasien dengan benar, melakukan
peningkatan komunikasi dengan teknik SBAR, memperhatikan identifikasi,
pelabelan dan penyimpanan obat-obat yang diwaspadai dengan benar, berperan
serta dalam peningkatan upaya tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien
operasi, menerapkan hand hygiene dengan benar dalam upaya mengurangi infeksi
terkait pelayanan kesehatan, serta melakukan asesmen awal untuk pengurangan
risiko terjatuh pada pasien.
Download