PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011/ AS OF 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 1 JANUARY 2011/31 DECEMBER 2010 AND FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 DAN/AND LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 1 JANUARY 2011/31 DECEMBER 2010 AND FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 DAFTAR ISI CONTENTS Pernyataan Direksi Directors’ Statement Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Ekshibit/ Exhibit Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian A Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian B Consolidated Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian C Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian D Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian E Notes to Consolidated Financial Statements These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit A Exhibit A PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga – setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sejumlah Rp 6.891.039.036 pada tahun 2012 dan nil pada tahun 2011 Pihak berelasi Aset keuangan lancar lainnya Piutang non usaha dari pihak berelasi Persediaan, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sejumlah 1.105.220.183 pada 2012, Rp 909.732.994 pada 2011 Pajak dibayar di muka Beban dibayar di muka dan uang muka Aset lancar lainnya 2d,e,5 2d,g,6 2h 2d,7 2d,g Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET 23.909.488.793 226.545.637.961 325.138.296.461 44.041.312.017 - 2011 79.697.884.381 289.600.901.061 88.215.341.359 20.032.858.722 - 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 1 January 2011/ 31 December 2010 55.573.088.976 A S S E T S CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables 153.151.663 Third parties - net of allowance for impairment loss of Rp 6,891,039,036 in 2012 and nil in 2011 Related parties Current financial assets Non trade receivables from related parties 68.866.120.544 7.491.977.142 5.900.878.841 2i,8 15a 9.344.725.758 14.388.122.517 175.903.991.899 18.575.182.569 131.083.273.572 9.408.597.536 Inventories, net of allowance for impairment in value of 1,105,220,448 in 2012 and Rp 909,732,994 in 2011 Prepaid tax 2j,9 220.450.437.217 83.829.059.259 166.018.793.100 1.523.982.113 35.495.137.686 151.513.300 Prepaid expenses and advances Other current assets 947.647.079.983 839.568.935.204 314.123.739.263 Total Current Assets 2p,15d 5.439.573.017 784.065.969 489.423.329 2l,10 5.806.384.999 90.099.725.320 6.653.674.686 77.126.341 4.288.720.827 3.372.678.042 5.433.844.459 NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets, Net Property and equipment, net of accumulated depreciation amounting Rp 4,628,314,197 in 2012, Rp 3,529,551,329 in 2011 Goodwill Other non–current assets 101.345.683.336 11.803.587.823 9.295.945.830 Total Non-Current Assets 1.048.992.763.319 851.372.523.027 323.419.685.093 TOTAL ASSETS Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan, neto Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp 4.628.314.197 pada 2012, Rp 3.529.551.329 pada 2011 Goodwill Aset tidak lancar lainnya 2012 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2d,11 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit A/2 Exhibit A/2 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes 2012 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2011 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 1 January 2011/ 31 December 2010 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Beban masih harus dibayar Uang muka penjualan Utang pajak Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Bagian jangka pendek dari utang sewa pembiayaan Liabilitas lancar lainnya LIABILITIES AND EQUITY 2d,12 25.993.734.423 107.429.527.447 27.549.720.296 2d,13 15b 611.297.131.041 4.794.518.227 73.924.455.105 11.829.348.311 468.341.444.777 972.739.558 10.760.852.214 12.300.816.366 134.036.148.420 676.835.751 3.785.585.436 14 13.479.791.515 793.498.214 3.518.570.186 2d 858.047.658 170.418.336 7.868.608.402 1.997.060.661 CURRENT LIABILITIES Short- term bank loans Trade payables Third parties Accrued expenses Sales advance Taxes payable Other short-term financial liabilities Current portion of obligations under finance leases Other current liabilities 742.177.026.280 608.637.905.314 171.563.920.750 Total Current Liabilities 55.627.266.691 52.015.266.691 - 260.373.014 - Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan – setelah dikurangi bagian jangka pendek Liabilitas diestimasi imbalan kerja karyawan Liabilitas tidak lancar lainnya 2d,12 2r,16 Total Liabilitas Total Ekuitas TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 731.799.084 504.343.371 77.857.242.516 55.631.086.444 1.236.142.455 Total Non-Current Liabilities 820.034.268.796 664.268.991.758 172.800.063.205 Total Liabilities EQUITY Equity attributable to the owners of the parent Share capital – par value Rp 100 per share Authorized – 1.400.000.000 shares in 2012 and 2011 17 18 Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali 2.452.496.918 902.949.821 - Total Liabilitas Jangka Panjang EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham – nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar – 1.400.000.000 saham masingmasing pada 2012 dan 2011 Modal ditempatkan dan disetor penuh – 585.000.000 saham masing-masing pada 2012 dan 2011 Agio saham, Neto Saldo laba - belum ditentukan penggunaanya 2.783.563.138 19.446.412.687 NON-CURRENT LIABILITIES Long-term bank loans Obligations under finance leases - net of current potion Estimated liability for employee benefits Others-non current liabilities 19 58.500.000.000 61.046.441.861 58.500.000.000 61.046.441.861 58.500.000.000 61.046.441.861 56.998.702.740 49.350.369.707 26.716.434.176 Issued and fully paid 585.000.000 shares in 2012 dan 2011 Additional paid-in capital, Net Retained earnings Unappropriated 176.545.144.601 168.896.811.568 146.262.876.037 Total equity attributable to the owners of the parent company 52.413.349.922 18.206.719.701 4.356.745.851 Non-controlling interest 228.958.494.523 187.103.531.269 150.619.621.888 Total Equity 1.048.992.763.319 851.372.523.027 323.419.685.093 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit B Exhibit B PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 DAN 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2012 Catatan/ Notes 2011 PENDAPATAN 1.720.259.276.325 22 1.412.828.767.405 REVENUE BEBAN POKOK PENJUALAN 1.680.738.274.872 23 1.303.633.469.381 COST OF SALES 109.195.298.024 GROSS PROFIT LABA BRUTO Beban umum dan administrasi Beban penjualan dan pemasaran Beban keuangan Pendapatan keuangan Pendapatan operasi lain Beban operasi lain 39.521.001.453 ( ( ( ( LABA SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN - Neto LABA NETO TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba bersih/total pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali Total LABA NETO PER SAHAM DASAR 60.537.728.389 ) 3.291.305.873 ) 9.716.935.872 ) 5.484.397.696 51.594.428.971 9.659.377.692 ) 24 24 ( ( ( 25 ( 13.394.480.294 ( 662.303.827) 56.357.347.673 ) General and administrative expenses 17.145.426.144 ) Selling and marketing expenses 11.580.322.751 ) Finance cost 1.238.761.764 Finance income 20.999.416.884 Other operating income 1.751.614.016 ) Other operating expenses 44.598.766.088 15c 12.732.176.467 ( 13.652.859.255) 30.945.906.833 - - INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT) INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT) - Net NET INCOME FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME 30.945.906.833 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR 7.648.333.033 5.083.843.434 22.530.545.818 8.415.361.015 Net income/total comprehensive income attributable to: Owners of the parent company Non-controlling interests 12.732.176.467 30.945.906.833 Total 40 BASIC EARNINGS PER SHARE 12.732.176.467 13 21 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari which are an integral part of Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan the Consolidated Financial Statements taken as a whole These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit D PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Pembayaran kas untuk operasi lainnya Pembayaran pajak 2011 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers ( 1.373.669.298.538) ( 1.104.223.195.481) Cash paid to suppliers and employees ( 202.877.925.431) ( 160.288.259.234) Cash paid for operating and other expenses ( 12.556.942.342) ( 13.890.824.750) Payments of taxes 25.955.961.301 ( 108.108.498.559) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap ( Pembayaran atas akuisisi entitas anak baru ( Penjualan aset tetap Penjualan entitas anak Penerimaan piutang dari penjualan investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan (penurunan) dana yang dibatasi penggunaannya Penerimaan pinjaman bank dan hutang lain-lain jangka panjang Pelunasan utang bank PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 DAN 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1.615.060.127.612 1.170.293.780.906 Arus kas neto diperoleh (digunakan) untuk aktivitas operasi Arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi Exhibit D ( 1.731.313.319) ( 12.000.000.000 )( 155.382.466 192.000.000 13.383.930.853 )( Net cash flows provide by (used in) operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Purchases of property and equipment Payment for acquisition of new subsidiary Sale of fixed asset Sale of subsidiary Collection of receivable from sale of 4.556.000.000 investment 3.846.120.028) 7.000.000.000) - 6.290.120.028) Net cash flows used in investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES 9.674.891.498 ( ( 13.542.891.498) 275.307.538.653 541.985.642.450 353.280.730.240 )( 410.090.568.608) Increase (decrease) restricted fund Proceeds from bank loan and long-term payables Payment of bank loans Arus kas neto diperoleh (digunakan) untuk aktivitas pendanaan ( 68.298.300.089 ) 118.352.182.344 Net cash flows provided by (used in) financing activities KENAIKAN (PENURUNAN) NETO DALAM KAS DAN SETARA KAS ( 55.726.269.641 ) 3.953.563.757 NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS 42.742.465 104.868.412 ) 20.171.231.648 - Cash and cash equivalents of newly acquired subsidiary Cash payment from sale of subsidiary Kas dan setara kas dari akuisisi entitas anak baru Pembayaran atas penjualan entitas anak ( KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 79.697.884.381 55.573.088.976 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 23.909.488.793 79.697.884.381 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari which are an integral part of Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan the Consolidated Financial Statements taken as a whole These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit C Exhibit C PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Equity attributable to owners of the parent company Modal saham Saldo laba Ditempatkan belum dan disetor Agio saham, ditentukan penuh/ bersih/ Penggunaannya/ Issued and additional Retained Catatan/ fully paid-in paid-in capital, earnings Notes share capital Net unappropriated Saldo 31 Desember 2010 Penyesuaian sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No. 22 (Revisi 2010) Kepentingan non-pengendali dari akuisisi entitas anak baru 58.500.000.000 2c - - 1c,4 - - - - Total pendapatan komprehensif tahun berjalan Saldo 31 Desember 2011 Kepentingan non-pengendali dari akuisisi entitas anak baru Kepentingan non-pengendali penjualan entitas anak Total pendapatan komprehensif tahun berjalan Saldo 31 Desember 2012 61.046.441.861 58.500.000.000 61.046.441.861 26.716.434.176 Kepentingan non-pengendali/ Non-controlling interest 150.619.621.888 Balance as of 31 December 2010 103.389.713 Adjustments in accordance with the transition provisions of PSAK No. 22 (Revised 2010) 5.434.612.835 5.434.612.835 Non-controlling interest from acquisition of new subsidiary 22.530.545.818 8.415.361.015 30.945.906.833 Total comprehensive income for the year 49.350.369.707 18.206.719.701 187.103.531.269 Balance as of 31 December 2011 103.389.713 - 4.356.745.851 Total ekuitas/ Total equity - 1c,4 - - - 28.748.590.000 28.748.590.000 Non-controlling interest from acquisition of new subsidiary 1c - - - 374.196.787 374.196.787 Non-controlling interest from sales of subsidiaries - - 7.648.333.033 5.083.843.434 12.732.176.467 Total comprehensive income for the year 56.998.702.740 52.413.349.922 228.958.494.523 Balance as of 31 December 2012 58.500.000.000 Catatan 18/ Note 18 61.046.441.861 Catatan 19/ Note 19 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole These Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E Exhibit E PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M a. Pendirian Perusahaan PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 DAN 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. G ENERAL a. Establishment of the Company PT Skybee Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia dengan nama PT Kreatip Komunikacitra pada tanggal 10 Juni 1995 berdasarkan akta Notaris Liliana I. Tanuwidjaja, S.H., No. 12. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-5662.HT.01.01.TH.96 tanggal 6 Maret 1996, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 2 Agustus 1996, Tambahan No. 6819. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan nama Perusahaan menjadi PT Skybee berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 19 tanggal 16 Oktober 2009 yang telah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-53111.AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 3 November 2009. Perubahan terakhir dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 90 tanggal 25 Juni 2012, tentang perubahan susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0074534.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 14 Agustus 2012. Akta perubahan tersebut mengenai perubahan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. PT Skybee Tbk (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia under its original name PT Kreatip Komunikacitra on 10 June 1995 based on Notarial deed No. 12 of Liliana I. Tanuwidjaja, S.H., the Company’s deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-5662. HT.01.01.Th.96 dated 6 March 1996 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 62 dated 2 August 1996, Supplement No. 6819. The Company’s articles of association have been amended several times, including the change of the Company’s name to PT Skybee based on Notarial deed No. 19 of Fathiah Helmi, S.H., dated 16 October 2009 and was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-53111. AH.01.02.Tahun 2009 dated 3 November 2009. The latest amendment was drawn up in Notarial deed No. 90 of Fathiah Helmi, S.H., dated 25 june 2012, about the chage in the compositin of the Comany’s Board of Comissioners and Director which was approved by the Minister of Law and Human Rights in his Decision Letter No. AHU-0074534.AH.01.09 Year 2012 dated 14 August 2012. The above amandement was regarding the change in the compositions of the Company’s Board of Commissioners and Directors. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang perdagangan telpon selular dan produk penunjang operator selular. Perusahaan terletak di Jl. Kebon Sirih No. 63, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1996. In accordance with Article 3 of the Company’s articles of association, the Company is mainly engaged in the trading of mobile phones and supporting products of providers. The Company is located at Jl. Kebon Sirih No. 63, Jakarta. The Company started its commercial operations in 1996. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Berdasarkan dengan Surat Pernyataan Efektif yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No. S-5887/BL/20104 tanggal 29 Juni 2010, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sebanyak 235.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp 375 per saham. Pada tanggal 7 Juli 2010, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. b. Public Offering of the Company’s Shares Based on the Effective Statement Letter No. S-5887/BL/20104 dated 29 June 2010 from the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”), the Company offered 235,000,000 shares to the public with a par value of Rp 100 per share through the Indonesia Stock Exchange at the offering price of Rp 375 per share. As of 7 July 2010, all the Company’s shares were listed in the Indonesia Stock Exchange. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/2 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. G E N E R A L (Continued) c. Struktur Entitas Anak c. Structure of Subsidiaries Persentase kepemilikan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan total aset entitas anak adalah sebagai berikut: Nama entitas anak/ Name of subsidiary Exhibit E/2 Domisili/ Domicile Jenis usaha/ Nature of business The percentage of ownership of the Company, either directly or indirectly, and total assets of the subsidiaries are as follows: Mulai beroperasi secara komersial/ Start of commercial operations 2012 2011 2012 Persentase kepemilikan (%)/ Percentage ownership (%) Total aset (dalam jutaan Rupiah)/ Total assets (in millions of Rupiah) 2011 Kepemilikan langsung /Direct ownership: PT Sinergitama Komindo (STK) Jakarta Perdagangan dan jasa/ Trading and services 2000 55,00 55,00 130.037 409.309 PT Intouch Innovate Indonesia (INO) Jakarta Perdagangan dan jasa/ Trading and services 2008 70,00 70,00 3.676 1.413 PT Numedia Global (dahulu PT Starmedia Mobile/ formerly PT Starmedia Mobile) (NUG) Jakarta Perdagangan dan jasa/ Trading and services 2007 - 70,00 - 3.916 PT Kaswall Dinamika Indonesia (KDI) Jakarta Manajemen periklanan/ Advertising management 2009 60,00 60,00 133.430 286.610 PT Skye Sab Indonesia (SSI) Jakarta Keuangan non bank sebagai penyedia jasa emoney/ As nonbank financial service providers of e-money 2007 51,00 - 81.543 3.038 Kepemilikan tidak langsung /Indirect ownership: Melalui KDI/ Through KDI: PT Media World Indonesia (MWI) Jakarta Perdagangan dan jasa/ Trading and services 2007 59,40 59,40 105.968 78.263 PT Media One Indonesia (MOI) Jakarta Perdagangan dan jasa/ Trading and services 2010 59,40 59,40 68.050 60.701 PT Iklania (IKL) Jakarta Jasa periklanan dan lain-lain/ Advertising and other services 2012 30,00 30,00 1.544 250 PT Optima Kaswall (OK) Jakarta Perdagangan dan jasa/ Trading and services 2012 30,60 30,60 630.694 153 These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/3 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) c. Struktur Entitas Anak (Lanjutan) Exhibit E/3 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL (Continued) c. Structure of the Subsidiaries (Continued) Berdasarkan akta Notaris No. 170 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn tanggal 22 Oktober 2012, Perusahaan mengakuisisi 1.071 saham (dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham), yang mewakili 51% kepemilikan di SSI dari PT Prima Andalan Mulia (pihak ketiga) dengan biaya perolehan sebesar Rp 12.000.000.000. Perusahaan mencatat transaksi tersebut menggunakan metode akuisisi (Catatan 4). Based on Notarial deed No. 170 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H.,M.Kn, dated 22 October 2012, the Company acquired 1,071 shares (at par value of Rp 1,000,000 per share) representing 51% ownership interest in SII from PT Prima Andalan Mulia (third party) at a total cost of Rp 12,000,000,000. The Company accounted for the transaction using the acquisition method (Note 4). Berdasarkan akta Notaris No. 9 dari Notaris Edwar, S.H., tanggal 13 Desember 2012, Perusahaan menjual 700 saham, yang mewakili 70% kepemilikan di NUG kepada PT Ultima Communication Indonesia (pihak ketiga) dengan harga jual sebesar Rp 192.000.000 yang menghasilkan keuntungan sebesar Rp 1.291.464.963. Total aset dan liabilitas entitas anak pada saat pelepasan masing-masing sebesar Rp 1.564.644.869 dan Rp 2.987.609.514. Based on Notarial deed No. 9 of Edwar, S.H., dated 13 December 2012, the Company sold 700 shares representing 70% ownership interest in NUG to PT Ultima Communication Indonesia (third party) with a selling price Rp 192,000,000 that resulted to gain of Rp 1,291,464,963. Total Asset dan liabilities of the subsidiary upon divestment amounted to Rp 1,564,644,869 dan Rp 2,987,609,514 Berdasarkan akta Notaris No. 55 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H., tanggal 17 Juni 2011, Perusahaan mengakuisisi 3.000 saham (dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham), yang mewakili 60% kepemilikan di KDI dari PT Mazeltov Putra Kaswall (pihak ketiga) dengan biaya perolehan sebesar Rp 7.000.000.000. Perusahaan mencatat transaksi tersebut menggunakan metode akuisisi (Catatan 4). Based on Notarial deed No. 55 of Fathiah Helmi, S.H.,. dated 17 June 2011, the Company acquired 3,000 shares (at par value of Rp 100,000 per share) representing 60% ownership interest in KDI from PT Mazeltov Putra Kaswall (third party) at a total cost of Rp 7,000,000,000. The Company accounted for the transaction using the acquisition method (Note 4). Berdasarkan akta Notaris Mochamad Nova Faisal, SH., M.Kn. No. 1 tanggal 1 Desember 2010, KDI mendirikan MOI dengan jumlah 75 saham (dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham) atau sejumlah Rp 75.000.000, yang mewakili 75% kepemilikan. Based on Notarial deed No. 1 of Mochamad Nova Faisal, SH., M.Kn. dated 1 December 2010, KDI established MOI with 75 shares (at par value of Rp 1,000,000 per share) or a total of Rp 75,000,000 representing 75% ownership interest. Berdasarkan akta Notaris Mochamad Nova Faisal, SH., M.Kn. No. 11 tanggal 6 Mei 2011, KDI meningkatkan kepemilikan saham di MOI sebesar Rp 24.000.000 sehingga pemilikan saham di MOI sebesar 99%. Based on Notarial deed No. 11 of Mochamad Nova Faisal, SH., M.Kn. dated 6 May 2011, KDI increased its investment in MOI by Rp 24,000,000, incrising with equity interest in MOI to 99%. Berdasarkan akta No. 14 dari Notaris Mochamad Nova Faisal, SH., M.Kn., tanggal 6 Mei 2011, KDI mengakuisisi 99 saham (dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham) yang mewakili 99% kepemilikan MWI dari Apink Widyasmoko dan Nadia Natalia (pihak ketiga) dengan biaya perolehan sebesar Rp 99.000.000. Based on Notarial deed No. 14 of Mochamad Nova Faisal, SH., M.Kn., dated 6 May 2011, the Company acquired 99 shares (at par value of Rp 1,000,000 per share) representing 99% ownership interest in MWI from Apink Widyasmoko and Nadia Natalia (third parties) at a total acquisition cost of Rp 99,000,000. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/4 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Exhibit E/4 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. U M U M (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued) c. Struktur Entitas Anak (Lanjutan) c. Structure of the Subsidiaries (Continued) Berdasarkan akta Notaris No. 9 dari Notaris Nana Zaenah, S.H., tanggal 25 Pebruari 2011, KDI mendirikan perusahaan baru yaitu IKL dengan jumlah modal disetor sebesar Rp 500.000.000. Jumlah penyertaan modal KDI pada IKL adalah sebesar Rp 250.000.000 yang mewakili 50% kepemilikan. Karena IKL tersebut masih dalam tahap pra-operasional, maka Perusahaan, melalui entitas anak KDI, tidak melakukan konsolidasi. Based on Notarial deed No. 9 of Nana Zaenah, S.H., dated 25 February 2011, KDI established a new company named IKL with total capital stock amounting to Rp 500,000,000. KDI’s investment in IKL amounted to Rp 250,000,000 representing 50% ownership interest. The Company, trough its subsidiary KDI, did not consolidated IKL as IKL is still in pre-operational stage. Berdasarkan akta Notaris No. 26 dari Notaris Edwar S.H., tanggal 27 November 2011, KDI mendirikan perusahaan baru yaitu OK dengan jumlah modal disetor sebesar Rp 300.000.000. Jumlah penyertaan modal KDI pada OK adalah sebesar Rp 153.000.000 yang mewakili 51% kepemilikan. Karena OK tersebut masih dalam tahap pra-operasional, maka Perusahaan, melalui entitas anak KDI, tidak melakukan konsolidasi. Based on Notarial deed No. 26 of Edwar S.H., dated 27 November 2011, KDI established a new company named OK with total capital stock amounting to Rp 300,000,000. KDI’s investment in OK amounted to Rp 153,000,000 representing 51% ownership interest. The Company, trough its subsidiary KDI, did not consolidated OK as OK is still in preoperational stage. Pada tanggal 20 Desember 2010, Perusahaan menjual sebagian penyertaan saham STK kepada PT Sinergitama Mandiri (pihak ketiga), sejumlah 18.244 saham atau sebesar Rp 4.556.000.000. Dengan demikian pemilikan saham Perusahaan pada STK menjadi sebesar 55% pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. On 20 December 2010, the Company sold 18,244 of it shares in STK to PT Sinergitama Mandiri (third party) with total par value of Rp 4,556,000,000, which decreased its ownership in STK to 55% as of 31 December 2011 and 2010. d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan d. Boards of Commissioners, Committee and Employees Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Directors, Audit As of 31 December 2012 and 2011, the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors are as follows: 2012 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris : : Hendra Kendro Karnadi Widodo : : Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Direksi Direktur Utama Direktur tidak terafiliasi : : Pontus Sonnerstedt Meiliana Widjaja : : Directors President Director Unaffiliated Director These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/5 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Exhibit E/5 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. U M U M (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued) d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (Lanjutan) d. Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (Continued) 2011 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen : : : Felix Ali Chendra Jany Chau Handoko Setiono : : : Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur tidak terafiliasi : : : : : Hendra Kendro Adrian Kusnadi Andi Zain Octaviane N. A. Mussu Meiliana Widjaja : : : : : Directors President Director Vice President Director Director Director Unaffiliated Director Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota : : : The composition of the Company’s Audit Committee as of 31 December 2012 and 2011 are as follows: 2012 2011 Karnadi Widodo Silvyanna Nagasastra Dody Setiabudi Handoko Setiono Silvyanna Nagasastra Dody Setiabudi : : : Chairman Member Member Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 65/SB/ DIR/VII/11 tentang pengangkatan sekretaris Perusahaan tanggal 6 Juli 2011, Perusahaan menetapkan Saudari Meiliana Widjaja sebagai Sekretaris Perusahaan terhitung sejak tanggal tersebut. Based on Director Statement No. 65/SB/DIR/ VII/11 dated 6 July 2011, the Company appointed Meiliana Widjaja as its Corporate Secretary effective on the same date. Jumlah beban kompensasi bruto bagi manajemen kunci (termasuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi) Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Rp 2.508.502.000 dan Rp 4.150.392.036 The amount of gross compensation for key management (including members of the Board Commissioners and Directors) of the Company for the years ended 31 December 2012 and 2011 are as follows: Rp 2,508,502,000 and Rp 4,150,392,036 Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan dan entitas anak (“Kelompok Usaha”) mempunyai pegawai tetap masingmasing sejumlah 148 dan 229 orang (tidak diaudit). As of 31 December 2011 and 2010, the Company and subsidiaries (the “Group”) have 148 and 229 permanent employees, respectively (unaudited). These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/6 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING a. Dasar Penyajian Konsolidasian Laporan Exhibit E/6 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Keuangan a. Basic of Preparation of the Consolidated Financial Statements Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“FAS”), which are comprised of the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statements Presentation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012, seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini. The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those made in the preparation of the Group’s consolidated financial statements, except for the adoption of several amended FAS effective 1 January 2012, as disclosed in this note. Kelompok Usaha telah mengadopsi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), berlaku efektif mulai 1 Januari 2011. The group has adopted Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 1 (Revised 2009), effectif 1 January 2011. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. SFAS No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and noncurrent assets and short-term and long-term liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management, others comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual (accrual basis), kecuali laporan arus kas konsolidasian, dengan menggunakan konsep biaya historis (historical cost concept), dengan pengecualian seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows, using the historical cost concept of accounting, unless as disclosed in the relevant notes herein. Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha. The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which is the Group’s functional currency. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/7 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Exhibit E/7 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a. Basic of Preparation of the Consolidated Financial Statements (Continued) PSAK dan ISAK yang berlaku efektif pada tahun 2012 SFAS and IFAS effective in 2012 Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012. As disclosed in the relevant notes below, several accounting standards have been revised and published, effective implemented on 1 January 2012. Berikut ini adalah PSAK dan ISAK yang baru yang relevan terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha: The following are the new SFAS and IFAS which are relevant to the preparation and presentation of the consolidated financial statements of the group: • • • PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” PSAK No. 13 (Revisi 2011) “Properti Investasi” PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap” • PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja” • • • PSAK No. 30 (Revisi 2011) “Sewa” PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Pajak Penghasilan” PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 55 (Revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 56 (Revisi 2010) “Laba per Saham” • • PSAK No. 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” ISAK No. 25 (Revisi 2011) “Hak atas Tanah” • • • • • • • b. Prinsip-prinsip Konsolidasian Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang. • • • • • • SFAS No. 10 (Revised 2010) “Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” SFAS No. 13 (Revised 2011) “Investment Property” SFAS No. 16 (Revised 2011) “Property, Plant and Equipment” SFAS No. 24 (Revised 2010) “Employee Benefits” SFAS No. 30 (Revised 2011) “Leases” SFAS No. 46 (Revised 2010) “Income Taxes” SFAS No. 50 (Revised 2010) “Financial Instruments: Presentation” SFAS No. 55 (Revised 2011) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” SFAS No. 56 (Revised 2010) “Earnings per Share” SFAS No. 60 (Revised 2010) “Financial Instruments: Disclosures” IFAS No. 25 (Revised 2011) “Land Rights” b. Principles of Consolidation Effective 1 January 2011, the Group retrospectively implemented SFAS No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to noncontrolling interests (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/8 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (Lanjutan) Exhibit E/8 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Principles of Consolidation (Continued) PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas-entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. SFAS No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information. Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. As described herein, the adoption of SFAS No. 4 (Revised 2009) has a significant impact on the financial reporting including the related disclosures in the consolidated financial statements. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Kelompok Usaha seperti yang disebutkan pada Catatan 2b yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. The consolidated financial statements include the accounts of the Group mentioned below 2b, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated. Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Group obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than half of the voting power of an entity. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if that results in a deficit balance. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan: In case of loss of control over a subsidiary, the Company: ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities af the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/9 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (Lanjutan) ï‚· mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. c. Kombinasi Bisnis Exhibit E/9 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Principles of Consolidation (Continued) ï‚· reclassifies the parent company’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate. NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separate from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company. c. Business Combinations Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” yang berlaku bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun/periode buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. Effective 1 January 2011, the Company prospectively adopted SFAS No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applicable for business combinations that occur on or after the beginning of a financial year/period commencing on or after 1 January 2011. PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang komunikasi bisnis dan dampaknya. SFAS No. 22 (Revised 2010) stipulates the nature of transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects. Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha: ï‚· menghentikan amortisasi goodwill; ï‚· mengeliminasi jumlah tercatat akumulasi amortisasi goodwill terkait; dan In accordance with the transitional provisions of SFAS No. 22 (Revised 2010), starting 1 January, 2011, the group: ï‚· ceased the goodwill amortization; ï‚· eliminated the carrying amount of the related accumulated amortization of goodwill; and ï‚· performed an impairment test of goodwill in accordance with SFAS No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets” ï‚· melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK No.48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/10 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c. Kombinasi Bisnis (Lanjutan) Exhibit E/10 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Business Combinations (Continued) Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan NKP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi. Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi. When the Company acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances, and the pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi. If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss. Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2006) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/11 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR (Lanjutan) KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING c. Kombinasi Bisnis (Lanjutan) Exhibit E/11 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY (Continued) OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES c. Business Combinations (Continued) Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasi sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2006) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in consolidated statements of comprehensive income. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut. After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the group’s cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquire are assigned to those CGUs. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan. Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained. d. Aset dan Liabilitas Keuangan d. Financial Assets and Liabilities Sejak Tanggal 1 Januari 2012 Starting 1 January 2012 Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” yang menggantikan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pegungkapan”. Penerapan PSAK tersebut tidak berdampak material kepada laporan keuangan konsolidasian. Effective on 1 January 2012, the Group adopted SFAS No. 55 (Revised 2011), "Financial Instruments: Recognition and Measurement" which replaces SFAS No. 55 (Revised 2006), "Financial Instruments: Recognition and Measurement", SFAS No. 50 (Revised 2010), "Financial Instruments: Presentation", which replaces and SFAS No. 50 (Revised 2006), "Financial Instruments: Presentation and Disclosures" and SFAS No. 60 “Financial Instruments: Disclosures". SFAS did not have a material impact to the consolidated financial statements. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/12 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR (Lanjutan) KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Exhibit E/12 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY (Continued) OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES d. Financial Assets and Liabilities (Continued) Sebelum Tanggal 1 Januari 2012 Prior to 1 January 2012 Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” dan PSAK No. 50 (Revisi 1998), “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Effective 1 January 2010, the Company and subsidiary adopted SFAS No. 55 (Revised 2006), "Financial Instruments: Recognition and Measurement" and SFAS No. 50 (Revised 2006), "Financial Instruments: Presentation and Disclosure", which replace SFAS No. 55 (Revised 1999), "Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities" and SFAS No. 50 (Revised 1998), "Accounting for Investments in Certain Securities”. 1. Aset dan Liabilitas Keuangan 1. a. Aset Keuangan Financial Assets and Liabilities a. Financial Assets Pengakuan awal Initial recognition Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Financial assets within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in hedge effective. Aset keuangan Kelompok Usaha terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya, aset tidak lancar lainnya, dan dana yang dibatasi penggunaannya. The Group’s financial assets consist of cash and cash equivalents, trade receivables, other current financial assets, other non-current assets, and restricted funds. i. Aset Keuangan Diukur Melalui Laporan Laba Rugi i. Financial Assets at Fair Value through Profit or Loss Aset keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan aset keuangan pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and assets designated upon initial recognition as at fair value through profit or loss. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Financial assets are classified as held for trading if acquired for the purpose of sale or repurchase in the near future. Derivative assets are also classified as held for trading unless designated as effective hedging instruments. Financial assets measured at fair value through profit or loss are recorded in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in consolidated statements if comprehensif income. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/13 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Exhibit E/13 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued) SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES d. Financial Assets and Liabilities (Continued) 1. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) a. Aset Keuangan (Lanjutan) 1. Financial Assets and Liabilities (Continued) a. ii. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Kelompok Usaha tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. iii. Dimiliki hingga Jatuh Tempo Financial Assets (Continued) ii. Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and which the Group does not intend to sell immediately or in the near future. iii. Held to Maturity Investments Dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Kelompok Usaha mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual. iv. Tersedia untuk Dijual Aset Keuangan Kategori tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya. b. Liabilitas Keuangan Held-to-maturity investments are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity which the Group has the positive intention and ability to hold to maturity, and are not designated as at fair value through profit or loss or available-for-sale. iv. Available for Sale Financial Assets Available-for-sale financial assets consist of non-derivative financial assets designated as available-for-sale or are not classified in any of three preceding categories. b. Financial Liabilities Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Financial liabilities within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss and financial liabilities measured at amortized cost. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. i. Liabilitas keuangan laporan laba rugi melalui i. Financial liabilities measured at fair value through profit and loss Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari liabilitas keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Financial liabilities measured at fair value through profit and loss include the financial liabilities held for trading and liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit and loss. diukur These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/14 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) AKUNTANSI YANG PENTING d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued) SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES d. Financial Assets and Liabilities (Continued) 1. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 1. b. Liabilitas Keuangan (Lanjutan) ii. Liabilitas keuangan diukur laporan laba rugi (Lanjutan) Exhibit E/14 Financial Assets and Liabilities (Continued) b. Financial Liabilities (Continued) melalui ii. Financial liabilities measured at fair value through profit and loss (Continued) Liabilitas keuangan Kelompok Usaha terdiri atas utang usaha, liabilitas keuangan lancar lainnya, beban masih harus dibayar, utang sewa pembiayaan, dan utang bank. The Group’s financial liabilities consist of trade payables, current financial liabilities, accrued expenses, obligations under finance leases, and bank loans. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Financial liabilities are classified as held for trading if acquired for the purpose of sale or repurchase in the near future. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless designated as effective hedging instruments. Financial liabilities measured at fair value through profit or loss are recorded in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in consolidated statements of comprehensive income. iii. Pinjaman dan utang Pinjaman adalah liabilitas keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Kelompok Usaha tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. c. Pengakuan Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar, kecuali aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah atau dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset dan liabilitas keuangan tersebut. 2. Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar adalah nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melaksanakan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran. iii. Loans and borrowings Loans are non-derivative financial liabilities with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and the Group’s does not intend to sell immediately or in the near future. c. Recognition At initial recognition, financial assets or liabilities are measured at fair value, except for financial assets and liabilities measured at fair value through profit or loss, plus or minus the transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets or issuance of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and liabilities depends on the classification of financial assets and liabilities. 2. Fair Value Measurement Fair value is the amount for which an assets could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm's length transaction on the date of measurement. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/15 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) AKUNTANSI YANG PENTING d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 2. Pengukuran Nilai Wajar (Lanjutan) Exhibit E/15 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued) POLICIES d. Financial Assets and Liabilities (Continued) 2. Fair Value Measurement (Continued) Jika tersedia, Kelompok Usaha mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar. When available, the Group measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and reflect actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. Jika pasar suatu instrumen keuangan tidak aktif, Kelompok Usaha menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). If the market of the financial instrument is inactive, the Group determines fair value by using valuation techniques which include using recent market transactions conducted properly by knowledgeable, willing parties and, if available, reference to the current fair value of another instrument which is substantially the same, discounted cash flow analysis, and option pricing model. 3. Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE) yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. 4. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan 3. Amortized Cost Measurement The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal payments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate (EIR) method, calculated from the difference between the initial amount and the maturity amount, minus any reduction for impairment. 4. Impairment of Financial Assets Kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut: The accounting policy on impairment of financial assets measured at amortized cost are as follows: Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi hanya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. At each reporting date, the Group assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events occurring subsequent to initial recognition of the asset (loss events), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/16 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) AKUNTANSI YANG PENTING d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 4. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (Lanjutan) Exhibit E/16 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued) POLICIES d. Financial Assets and Liabilities (Continued) 4. Impairment of Financial Assets (Continued) Kelompok Usaha pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. The Group considers whether there is objective evidence of impairment individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists individually for an individually-assessed financial asset, regardless of whether the amount is significant or not, those financial assets will be assessed collectively in a group of financial assets that have similar credit risk characteristics. Assets that are individually assessed, and for which an impairment is or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment. Jumlah kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif. The impairment loss of a financial asset, which is assessed individually is measured as the difference between the carrying value of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted using the effective interest rate at the beginning of the financial asset. The carrying amount of the asset is presented by deducting the allowance for impairment losses and the impairment loss in recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi pada saat ini. Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the group. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not exist currently. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/17 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) AKUNTANSI YANG PENTING d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 5. Penghentian Pengakuan Exhibit E/17 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued) POLICIES d. Financial Assets and Liabilities (Continued) 5. Derecognition Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa atau Kelompok Usaha mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi di mana Kelompok Usaha secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Kelompok Usaha diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah. The Group derecognizes financial assets when the contractual rights to the cash flows arising from the financial assets expire or when the Group transfers all rights to receive contractual cash flows of financial assets in a transaction where the Group has transferred substantially all the risks and rewards of ownership of the financial assets transferred. Any rights or obligations on the transferred financial assets created or retained by the Group are recognized as assets or liabilities separately. Kelompok Usaha menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. The Group derecognizes financial liabilities when the obligation specified in the contract is discharged, cancelled or expires. Dalam transaksi di mana Kelompok Usaha secara subtansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer di mana pengendalian atas aset masih dimiliki, Kelompok Usaha tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan Perusahaan dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. In transactions in which the Group neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of financial assets, the Group derecognizes the assets if it does not retain control over the assets. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the assets is retained, the Group continues to recognize the assets to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred assets. 6. Saling hapus Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai neto yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Kelompok Usaha ada hak hukum saat ini dilaksanakan untuk mengimbangi jumlah yang diakui dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. e. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. 6. Offsetting Financial assets and liabilities are set off and the net amount presented in the consolidated statements of financial position if, and only if, the Group has a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. e. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash and cash balances and time deposits which have maturities of three (3) months or less at the time of placement, not pledged as collateral and not restricted in use. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/18 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) f. Dana yang dibatasi Pengunaannya Kas di bank yang dijaminkan untuk fasilitas pinjaman disajikan sebagai “Dana yang dibatasi pengunaannya”. g. Piutang Piutang usaha dan piutang lain-lain yang merupakan aset keuangan diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang. Pada pengukuran awal, disajikan sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi langsung dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dan penurunan nilai dievaluasi sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011) (Catatan 2d). h. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Berelasi Exhibit E/18 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued) SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES f. Restricted Funds Cash in banks which are pledged for loan facilities are presented as “Restricted Funds” g. Receivables Trade receivables and other receivables are financial assets classified as loans and receivables. At initial measurement, these are stated at fair values plus directly attributable transaction costs and are subsequently measured at amortized cost and assessed for impairment in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2011) (Note 2d). f. Transactions with Related Parties Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihakpihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Effective 1 January 2011, the Group applied SFAS No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised SFAS requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. The adoption of the said revised SFAS has impact on the related disclosures in the consolidated financial statements. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Kelompok Usaha jika: A party is considered to be related to the Group if: a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama,dengan Kelompok Usaha; atau (ii) memiliki kepentingan dalam Kelompok Usaha yang memberikan pengaruh signifikan atas Kelompok Usaha; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Kelompok Usaha; suatu pihak yang berelasi dengan Kelompok Usaha; suatu pihak adalah ventura bersama di mana Kelompok Usaha sebagai ventura; suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Kelompok Usaha atau induk; suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Kelompok Usaha atau entitas yang terkait dengan Kelompok Usaha. a. directly, or in directly through one or more intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with the Group; (ii) has an interest in the Group that gives it significant influenced over the Group; or, (iii) has joint control over the Group; Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes herein. b. c. d. e. f. g. b. the party is an associate of the Group; c. the party is a joint venture in which the Group is a venture; d. the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent; e. the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d); f. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or g. the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/19 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) YANG PENTING i. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan untuk persediaan usang, jika diperlukan, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir tahun. j. Beban Dibayar Di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). k. Aset Tak Berwujud Exhibit E/19 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued) SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES i. Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the weighted-average method. Provision for inventory obsolescence, if necessary, is based on a review of the status of physical inventories at the end of the year. j. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized the benefited using the straight-line method. periods k. Intangible Assets Aset tak berwujud sehubungan dengan pembelian program komputer dan biaya penerapannya diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaatnya dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak lancar – Lain-lain” di laporan posisi keuangan konsolidasian. Intangible assets in connection with the purchase of a computer program and its implementation costs are amortized using the straight-line method over their estimated lives and are presented as part of "Non-Current Assets - Others" in the tconsolidated statements of financial position. Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No 19 (Revisi 2010), "Aset Tak Berwujud", yang mengatur perlakuan akuntansi untuk aset tak berwujud yang tidak ditangani secara khusus dalam PSAK lain dan membutuhkan pengakuan aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria yang ditetapkan terpenuhi, dan juga menentukan bagaimana mengukur nilai tercatat aktiva tak berwujud dan pengungkapan yang terkait. Effective 1 January 2011, the Group adopted SFAS No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”, which prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in other PSAK and requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and the related disclosures. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tak berwujud diukur sebagai selisih antara hasil pelepasan neto dan nilai tercatat aktiva dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Gains or losses arising from derecognition of an intangible asset is measured as the difference between the net disposal proceeds and the net carrying amount of the asset and are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the asset is derecognized. l. Aset Tetap Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (Revisi 2007) “Aset Tetap”, dimana berdampak pada pengakuan atas aset, dan penentuan nilai tercatat dan beban depresiasi serta rugi penurunan nilai diakui dalam kaitannya dengan aset tersebut. l. Property and Equipment Effective 1 January 2012, the Company and subsidiary applied SFAS No. 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment”, which supersedes SFAS No. 16 (Revised 2007), “Property, Plant and Equipment”, which had an impact on the recognition of property, plant and equipment and the determination of carrying value and depreciation, including impairment losses recognized in relation to such assets. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/20 Exhibit E/20 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF (Continued) l. Aset Tetap (Lanjutan) SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES l. Property and Equipment (Continued) Pada pengakuan awal, aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset meliputi harga pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset tersebut ke suatu kondisi kerja dan kondisi lokasi bagi tujuan penggunaannya. Property, plant and equipment are initially carried at cost. The cost of an asset comprises its purchase price and any directly attributable costs of bringing the asset to the working condition and location for its intended use. Kelompok Usaha menerapkan model biaya di dalam pengakuan selanjutnya bagi aset tetap. Aset tetap selain tanah, diakui sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. The Group has applied the cost model in subsequent recognition for its property, plant and equipment. Property, plant and equipment, other than land, are recognized at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Kecuali disebutkan pada paragraf di bawah, penyusutan pada umumnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan, dengan rincian sebagai berikut: Except for those mentioned in paragraph below, depreciation is generally computed using the straight-line method, over the estimated useful lives of the assets, as follows: Tahun/Years Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Sarana dan prasarana 20 8 4 4 Building Vehicles Office equipment and furniture Facilities and infrastructure Beban perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun berjalan. The costs of repairs and maintenance are charged to the consolidated statements of comprehensive income as incurred; significant renewals and betterments, that will prolong the useful lives of the related assets are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statements of comprehensive income for the current year. Aset dalam penyelesaian meliputi bangunan dan prasarana lainnya, yang dinyatakan berdasarkan biaya pembangunan, biaya pegawai langsung, biaya tidak langsung dalam pembangunan tersebut. Akun biaya aset dalam penyelesaian akan direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan. Construction-in-progress consisting of building and building improvements are stated at construction cost, direct labor cost, overhead cost. The construction-in-progress account is then reclassified to the respective property, plant and equipment account. Berdasarkan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa dan/atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. In accordance with SFAS No. 48, “Impairment of Asset Values”, asset values are reviewed for any impairment and/or possible write-down to fair values whenever events or changes in circumstances indicate that their carrying values may not be fully recovered. Pada saat akhir tahun buku, nilai sisa aset, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan disesuaikan secara prospektif, jika diperlukan, sesuai dengan keadaan. At the end of the year, the asset residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted prospectively if necessary. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/21 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) l. Aset Tetap (Lanjutan) Exhibit E/21 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) ACCOUNTING l. Property and Equipment (Continued) Sebelum Tanggal 1 Januari 2012 Prior to 1 January 2012 Sejak tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), ”Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), ”Aktiva Tetap dan Aktiva Lainlain” dan PSAK No. 17 1994), ”Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan dan entitas anak telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Effective 1 January 2008, the Company and subsidiary applied SFAS No. 16 (Revised 2007), “Property, plant and equipment”, which supersedes SFAS No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets”, and SFAS No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”. In accordance with SFAS No. 16 (Revised 2007), an entity should choose either the cost model or revaluation model as its accounting policy for the measurement of property, plant and equipment. The Company and subsidiary chose the cost model as the accounting policy for the measurement of its property, plant and equipment. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika aset tetap tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan aset tetap diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Property, plant and equipment were derecognized upon disposal or when the property, plant and equipment was permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from its disposal. Gains or losses arising from the retirement or disposal of an item of property, plant and equipment are recognized in the consolidated statements of comprehensive income in the year of retirement or disposal. m. Pengakuan Pendapatan dan Beban m. Revenue and Expenses Recognition Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK No. 23 (Revisi 2010) yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian. Effective 1 January 2011, the group adopted SFAS No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised SFAS identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of SFAS No. 23 (Revised 2010) has no significant impact on the consolidated financial statements. Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria pengakuan berikut khusus juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui. Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/22 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) YANG PENTING m. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan) Exhibit E/22 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF POLICIES (Continued) SIGNIFICANT ACCOUNTING m. Revenue and Expense Recognition (Continued) Penjualan Barang Sale of Goods Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman produk-produk Kelompok Usaha diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya. Revenue from sales arising from delivery of the Group’s products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance. Pendapatan Bunga Interest Income Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate method), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrument keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using their effective interest rate method, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). Expenses are recognized when they are incurred (accrual basis). n. S e w a n. Leases Sejak 1 Januari 2012 Starting 1 January 2012 Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”, yang menggantikan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dimana mengatur klasifikasi masing-masing untuk tanah dan bangunan secara terpisah, baik sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi. Tidak ada dampak signifikan dari Penerapan PSAK revisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Effective 1 January 2012, the Group applied SFAS No. 30 (Revised 2011), “Lease”, which supersedes SFAS No. 30 (Revised 2007), which regulates the classification of each land and building separately whether as a finance lease or operating lease. There is no significant impact of the adoption of the revised SFAS on the consolidated financial statements. Sejak 1 Januari 2011 Starting 1 January 2011 Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK No. 30 (Revisi 2007) ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Based on SFAS No. 30 (Revised 2007), the determination of whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Under SFAS No. 30 (Revised 2007), leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Subsequently, a lease is classified as an operating lease, if the lease does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/23 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) AKUNTANSI YANG PENTING o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Exhibit E/23 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) o. Foreign Currency Transactions and Balances Pembukuan Kelompok Usaha diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan berdasarkan kurs tengah yang dipublikasikan Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi pada bulan dan periode tersebut, laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. The accounts of the Group are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the period involving foreign currencies are recorded at the exchange rates prevailing at the transaction date. At consolidated statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted based on the middle rate published by Bank Indonesia at the last transaction date of the month and the period, profits or losses are credited or charged to consolidated statements of comprehensive income for the current year. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, nilai tukar kurs yang digunakan masing-masing adalah Rp 9.670 dan Rp 9.068 per USD 1. As of 31 December 2012 and 2011, the rates of exchange used were Rp 9,670 and Rp 9,068 per USD 1, respectively. p. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan p. Income Tax Expense (Benefit) Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pemulihan masa depan (pernyataan) dari nilai tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan transaksi lainnya dan peristiwa terbaru dari periode berjalan yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Effective 1 January 2012, the Company applied SFAS No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Tax”, which prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statements of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri. Corporate income tax is determined on a per legal entity basis. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Pajak tangguhan dicatat untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara jumlah aset dan liabilitas berbasis pajak dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan setiap tanggal pelaporan. Peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku digunakan sebagai dasar untuk mengukur aset dan liabilitas pajak tangguhan. Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax is provided on all temporary differences arising between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Tax rates currently enacted or substantively enacted tax laws are used as bass to measure deferred tax assets and liabilities. Aset pajak tangguhan yang berhubungan dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan. Deferred tax assets relating to the carry-forward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the unused tax losses can be utilized. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Amendments to taxation obligations are recorded when a Tax Assessment Letter is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/24 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) AKUNTANSI YANG PENTING q. Provisi Exhibit E/24 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) q. Provision Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitias diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontijensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Effective 1 January 2011, the Group adopted SFAS No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”. The revised SFAS is to be applied prospectively and provides that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets, and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya besar penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan liabilitas kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed. r. Imbalan Kerja Karyawan r. Post-employment Benefits Kelompok Usaha mengakui liabilitas imbalan kerja yang tidak didanai sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-Undang”) dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” yang berlaku di Indonesia. The Group recognized an unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated 25 March 2003 (the “Law”) and SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits” prevailing in Indonesia. Sejak tanggal 1 Januari 2012 Starting 1 January 2012 Efektif 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan kerja”, yang mengatur akuntansi dengan pengungkapan untuk imbalan kerja, baik jangka pendek (yaitu, cuti tahunan, pembayaran cuti sakit) dan jangka panjang (yaitu, cuti berimbalan jangka panjang, imbalan medikal pasca-kerja). Kelompok Usaha memilih untuk menggunakan koridor 10% untuk pengakuan keuntungan (kerugian) aktuarial. Kelompok Usaha juga membutuhkan pengakuan atas liabilitas dan beban pada saat karyawan telah memberikan jasa dan entitas menikmati keuntungan ekonomi yang timbul atas jasa tersebut. Effective 1 January 2012, the Group applied SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, which regulates the accounting and disclosure for employee benefits, both short term (i.e., paid annual leave, paid sick leave) and long term (i.e., long service leave, post employment medical benefits). The Group has chosen the 10% corridor method for the recognition of actuarial gains and losses. The Group also requires recognition of liabilities and expense when an employee has provided services and the entity has received economic benefits arising from the service. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/25 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) s. Imbalan Kerja Karyawan Exhibit E/25 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) s. Post-employment Benefits Sebelum tanggal 1 Januari 2012 Before 1 January 2012 Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), penyisihan imbalan kerja berdasarkan Undang-Undang ditentukan dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau biaya bila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuaria bersih yang belum diakui untuk masing-masing karyawan pada pelaporan tahun sebelumnya melebihi 10% dari liabilitas kini imbalan kerja atau nilai wajar aset program pada tanggal tersebut, mana yang lebih tinggi. Keuntungan dan kerugian ini diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Under SFAS No. 24 (Revised 2004), provision of employee benefits under the Law is determined using the “Projected Unit of Credit” method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceeds 10% of the present value of the defined benefit obligation or the fair value of the plan assets at that date, whichever is higher. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the average remaining service years of employees. t. Laba Bersih Per Saham Dasar t. Basic Earnings Per Share Efektif 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2010), "Laba per Saham", yang menggantikan PSAK 56 (Revisi 1999), laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun setelah mempertimbangkan efek pemecahan saham (Catatan 21). Effective 1 January 2012, the Group adopted SFAS No. 56 (Revised 2010), "Earnings per Share", which supersedes SFAS No. 56 (Revised 1999), earnings per share is computed by dividing the net profit attributable to owners of the parent by the weighted average number of shares outstanding during the year after consider the effect of the stock split (Note 21). Laba per saham dilusi dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode/tahun setelah mempertimbangkan efek pemecahan saham ditambah jumlah saham ratarata tertimbang yang akan dikeluarkan pada saat obligasi konversi dikonversi menjadi saham biasa. Diluted earnings per share is calculated by dividing the net income attributable to equity holders of the parent company by the weightedaverage number of shares outstanding during the period/ year after considering the effect of stock split plus the weighted-average number of shares that would be issued on conversion of convertible bonds into ordinary shares. u. Informasi Segmen u. Segment Information Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan konsolidasian untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian. Effective 1 January 2011, the Group applied SFAS No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The SFAS No. 5 (Revised 2009) requires disclosures that will enable users of consolidated financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. The adoption of SFAS No. 5 (Revised 2009) has no significant impact on the consolidated financial statements. Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/26 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG (Lanjutan) PENTING Exhibit E/26 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. u. Informasi Segmen (Lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) u. Segment Information (Continued) Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intragroup transactions are eliminated. v. Kontinjensi v. Contingencies Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil. Contingent liabilities are not recognized in the consolidated financial statements. They are disclosed in the notes to consolidated financial statements unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote. Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian, namun diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam entitas. Contingent assets are not recognized in notes to consolidated financial statements but are disclosed in the notes to consolidated financial statements when an inflow of economic benefits is probable. w. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan w. Events After the Reporting Period Peristiwa setelah periode pelaporan menyajikan bukti kondisi yang terjadi pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuai) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan konsolidasian. Events after the reporting period that provide evidence of conditions that existed at the end of the reporting period (adjusting events) are reflected in the consolidated financial statements. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian bila material. Events after the reporting period that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material. 3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS Pertimbangan Judgments Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. The preparation of the consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements: These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/27 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) Exhibit E/27 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued) Pertimbangan (Lanjutan) Judgments (Continued) Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial Liabilites Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2d. The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2d. Alokasi Harga Beli dan Penurunan Goodwill Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ektensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh perusahaan menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), ”Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diarmotisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill negatif Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp 17.508.800.000 dan Rp 1.132.806.489. Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Company have resulted in goodwill. Under SFAS No. 22 (Revised 2009), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amount of the Company’s negatif goodwill as of 31 December 2012 and 2011 was Rp 17,508,800,000 and Rp 1,132,806,489. Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai. Impairment test is performed when certain impairment indicators are present. In case of goodwill, such assets are subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired. Management has to use its judgement in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment. Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Allowance for Impairment of Receivables Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak berbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang ragu-ragu. The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provision for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/28 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) ASUMSI AKUNTANSI Exhibit E/28 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued) Pertimbangan (Lanjutan) Judgments (Continued) Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak berbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang ragu-ragu. Nilai tercatat dari piutang usaha dan piutang lain-lain Kelompok Usaha sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 558.574.973.458 dan Rp 40.173.312.017 (31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 377.816.242.420 dan Rp 6.489.967.224) Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6 dan 7. The Group revaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provision for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. The carrying amount of the Group’s trade receivables and other receivables before allowance for impairment as of 31 December 2012 was Rp 558,574,973,458 and Rp 40,173,312,017 (31 December 2011 was Rp 377,816,242,420 and Rp 6,489,967,224). Further details are contained in Notes 6 and 7. Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances arising beyond the control of the group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur. Pensiun dan Imbalan Kerja Pension and Employee Benefits Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi imbalan kerja Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp 2.783.563.138 dan Rp 2.452.496.918. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 16. The determination of the Group’s obligation and cost for pension and employee benefits liability is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized immediately in the profit or loss as and when they occurred. While the group’ believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits exense. The carrying amount of the Group’ estimated liabilities for employee benefits as of 31 December 2012 and 2011 were Rp 2,783,563,138 and Rp 2,452,496,918. Further details are disclosed in Note 16. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/29 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) Exhibit E/29 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued) Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) Estimates and Assumptions (Continued) Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Property and Equipment Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 5.806.384.999 dan Rp 6.653.674.686. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10. The costs of property and equipment are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 to 20 years. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Group’s property and equipment as of 31 December 2012 and 2011 Rp 5,806,384,999 and Rp 6,653,674,686, respectively. Further details are disclosed in Note 10. Instrumen Keuangan Financial Instruments Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi komprehensif Kelompok Usaha. The Group carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Group statement of comprehensive income. Pajak Penghasilan Income Tax Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen diisyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determined the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/30 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) Exhibit E/30 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued) Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) Estimates and Assumptions (Continued) Penyisihan atas Penurunan Nilai Persediaan Allowance for Impairment of inventory Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah diestimasi. Nilai tercatat persediaan Kelompok Usaha sebelum penyisihan atas keusangan dan penurunan nilai pasar pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 10.449.945.941 dan Rp 176.813.724.893 Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8. Allowance for decline in market values and obsolescence of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the Group’s inventories before allowance for obsolescence and decline in market values as of 31 December 2012 and 2011 was Rp 10,449,945,941 and Rp 176,813,724,893, respectively. Further details are contained in Note 8. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Impairment of Non-Financial Assets Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. An impairment exist when the carrying value of an asset or CGU axceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transaction in an arm’s length transactions of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Arus kas diproyeksikan untuk sepuluh tahun ke depan dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum ada perikatannya atau investasi signifikan di masa depan yang akan meningkatkannya kinerja dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling sensitif terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan seperti halnya dengan arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The future cash flow projection is for a period of ten years and does not include restructuring activities that the Group is not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discounted rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes. 4. AKUISISI Berdasarkan akta Notaris No. 170 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn pada tanggal 22 Oktober 2012, Perusahaan mengakuisisi 1.071 saham (dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham), yang mewakili 51% kepemilikan di SSI dari PT Prima Andalan Mulia (pihak ketiga) dengan harga perolehan sebesar Rp 12.000.000.000. Perusahaan mengakui goodwill negatif yang termasuk dalam perhitungan laba rugi komprehensif konsolidasian seperti yang dirinci dibawah ini: 4. ACQUISITION Based on Notarial deed No. 170 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H.,M.Kn, dated 22 October 2012, the Company acquired 1,071 shares (at par value of Rp 1,000,000 per share) representing 51% ownership interest in SII from PT Prima Andalan Mulia (third party) at a total cost of Rp 12,000,000,000. The Company recognised negative goodwill which was included in consolidation statement of comprehensive income as detailed below: These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/31 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. AKUISISI (Lanjutan) Biaya perolehan Alokasi harga perolehan: Aset lancar Aset tetap Aset tidak lancar lainnya Aset tidak berwujud Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Kewajiban pajak tangguhan Kepentingan non-pengendali Total Total PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 4. ACQUISITION (Continued) 12.000.000.000 ( ( ( ( 488.456.000 1.143.658.000 77.830.000 78.067.068.000 2.147.519.000) 252.336.000) 19.516.767.000) 28.351.590.000) 17.508.800.000 Berdasarkan akta Notaris No. 56 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H., pada tanggal 17 Juni 2011, Perusahaan mengakuisisi 3.000 saham (dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham), yang mewakili 60% kepemilikan di KDI dari PT Mazeltov Putra Kaswall (pihak ketiga) dengan harga perolehan sebesar Rp 7.000.000.000. Perusahaan mengakui goodwill negatif yang termasuk dalam perhitungan laba rugi komprehensif konsolidasian seperti yang dirinci dibawah ini: Biaya perolehan Alokasi harga perolehan: Aset lancar Aset tetap Aset tidak lancar lainnya Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Kepentingan non-pengendali Exhibit E/31 Purchase consideration Purchase price allocation: Current assets Property and equipment Other non-current assets Intangible assets Current liabilities Non- current liabilities Deferred tax liabilities Non-controlling interest Total Based on Notarial deed No. 56 of Notaris Fathiah Helmi, S.H., dated 17 June 2011, the Company acquired 3,000 shares (at par value of Rp 100,000 per share) representing 60% ownership interest in KDI from PT Mazeltov Putra Kaswall (third party) at a total cost of Rp 7,000,000,000. The Company recognised negative goodwill which was included in consolidation statement of comprehensive income as detailed below: 7.000.000.000 289.518.457.672 2.087.697.335 146.368.054 ( 277.857.927.858) ( 327.266.139) ( 5.434.522.575) 1.132.806.489 Purchase consideration Purchase price allocation: Current assets Property and equipment Other non-current assets Current liabilities Non- current liabilities Non-controlling interest Total These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/32 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. KAS DAN SETARA KAS B a n k, Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mutiara Tbk Lain-lain (masing-masing saldo dibawah Rp 1 miliar) Dalam Dolar AS PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Central Asia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. PT Bank ICBC Indonesia Deposito berjangka, Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia Total 70.230.143 2011 98.294.710 Cash on hand Cash in banks, Third parties In Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mutiara Tbk Others (each below Rp 1 bilion) 7.780.189.453 7.715.215.424 4.643.289.505 160.026.784 61.275.192 4.744.918.024 32.311.322.329 19.056.117.292 2.601.670.064 2.043.778.922 2.159.846.850 1.549.203.488 223.719.028 198.901.458 78.832.023 211.006.647 177.896.115 55.059.989 17.962.933 - 10.840.069 47.621.146 In US Dollar PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Central Asia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. PT Bank ICBC Indonesia 23.039.258.650 62.809.434.085 Sub-total 800.000.000 - 1.716.511.750 15.073.643.836 Time Deposit, Third parties In Rupiah PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia 800.000.000 16.790.155.586 23.909.488.793 79.697.884.381 Tingkat bunga deposito berjangka per tahun adalah sebagai berikut: PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Negara Indonesia Tbk PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS 2012 Kas Exhibit E/32 The interest rates in time deposits per year, are as follow: 2012 2011 0,5% - 2 % 4,5% 0,5% - 2% 4,5% Perusahaan dan entitas anak tidak mempunyai saldo kas dan setara kas kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Total PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Negara Indonesia Tbk The Company and subsidiary do not have cash and cash equivalents balances held by related parties as of 31 December 2012 dan 2011. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/33 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG USAHA Exhibit E/33 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 6. TRADE RECEIVABLES 2012 Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Lestariputera Wirasejati PT Pertamina Indonesia PT Perusahaan Dagang dan Industri Tresno PT Adriwara Krida PT lenovo Indonesia PT MPG Indonesia PT Bakrie Telecom Tbk CV Makmur Utama PT Bumi Sumber Sentosa PT Trigema Bangun Insani PT Nojorono Tobacco International PT Advisindo PT Triwara Natatirta Satu PT Holcim Indonesia Tbk PT Media Planning Kaiser Lenovo (Singapore) Pte Ltd PT Bentoel Prima PT Mayora Indah Tbk Toko Saver Phone PT Bank BRI Syariah PT Mitra Telekomunikasi Selular TVS Motor Company Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5 miliar) 2011 21.837.893.654 21.497.003.092 30.199.799.735 17.001.334.733 16.294.075.847 10.135.934.803 9.640.222.566 9.180.065.689 7.836.500.000 6.781.692.393 6.684.156.551 6.586.264.520 5.821.690.779 5.681.738.667 4.610.042.188 4.202.650.973 2.510.576.221 2.081.599.290 - 21.077.684.906 34.889.274.661 6.604.385.522 5.010.311.065 12.941.900.818 16.822.983.347 7.641.183.587 7.634.787.646 8.318.513.380 18.053.858.487 9.824.155.000 6.674.346.923 6.166.825.000 5.375.586.589 75.053.235.031 92.365.304.395 Third parties In Rupiah PT Lestariputera Wirasejati PT Pertamina Indonesia PT Perusahaan Dagang dan Industri Tresno PT Adriwara Krida PT lenovo Indonesia PT MPG Indonesia PT Bakrie Telecom Tbk CV Makmur Utama PT Bumi Sumber Sentosa PT Trigema Bangun Insani PT Nojorono Tobacco International PT Advisindo PT Triwara Natatirta Satu PT Holcim Indonesia Tbk PT Media Planning Kaiser Lenovo (Singapore) Pte Ltd PT Bentoel Prima PT Mayora Indah Tbk Toko Saver Phone PT Bank BRI Syariah PT Mitra Telekomunikasi Selular TVS Motor Company Others (each below Rp 5 billion) 233.436.676.997 6.891.039.036 ) 289.600.901.061 - Total Allowance for impairment loss Pihak ketiga - Neto 226.545.637.961 289.600.901.061 Third parties – Net Pihak yang berelasi, Dalam Rupiah (Catatan 28) 325.138.296.461 88.215.341.359 Related parties, In Rupiah (Note 28) Total 551.683.934.422 377.816.242.420 Total Total pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai ( Analisa umur piutang adalah sebagai berikut: The analysis of aging schedule are as follows: 2012 2011 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 – 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari 91 – 120 hari Lebih dari 120 hari 190.006.066.269 95.054.839.262 94.080.600.023 62.137.005.275 28.901.700.049 161.133.004.147 15.425.558.659 138.026.633.705 49.171.765.353 22.338.411.394 65.937.766.687 7.286.826.019 Current Overdue 1 – 30 days 31 – 60 days 61 – 90 days 91 – 120 days Over 120 days Total 551.683.934.422 377.816.242.420 Total These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/34 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Exhibit E/34 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 6. TRADE RECEIVABLES (Continued) Mutasi cadangan kerugian pernurunan nilai adalah sebagai berikut: 2012 The movement in the allowance for impairment loss are follows: 2011 Saldo awal tahun Perubahan selama tahun berjalan 6.891.039.036 - Beginning balance of year Changes in the current year Saldo akhir tahun 6.891.039.036 - Ending balance of year Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, piutang usaha digunakan sebagai agunan atas pinjaman bank tertentu (Catatan 12). As of 31 December 2012 and 2011, trade receivables are used as collateral for certain bank loans (Note 12). Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutup kerugian atas tidak tertagihnya piutang. Based on the review of the status of the individual receivable accounts at end of the year, management believes that the above allowance for impairment loss is adequate to cover the possible losses that may arise from the non-collection of accounts. 7. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA 7. OTHER CURRENT FINANCIAL ASSETS 2012 2011 Piutang lain-lain Dana yang dibatasi penggunaannya 40.173.312.017 3.868.000.000 6.489.967.224 13.542.891.498 Other receivables Restricted funds Total 44.041.312.017 20.032.858.722 Total a. Dana yang dibatasi penggunaannya a. Restricted funds 2012 Dana yang dibatasi penggunaannya Dalam Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 2011 4.474.891.498 Restricted funds In Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk Dalam Dolar AS PT Bank Mutiara Tbk PT Bank ICBC Indonesia 3.868.000.000 - 3.627.200.000 5.440.800.000 In US Dollar PT Bank Mutiara Tbk PT Bank ICBC Indonesia Total 3.868.000.000 13.542.891.498 Total Dana di bank yang dibatasi penggunaannya adalah jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan (Catatan 12). Restricted funds are pledged as security for the credit facility obtained by the Company (Note 12). These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/35 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA (Lanjutan) a. Dana yang dibatasi penggunaannya (Lanjutan) Tingkat bunga deposito berjangka per tahun adalah sebagai berikut: Exhibit E/35 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 7. OTHER CURRENT FINANCIAL ASSETS (Continued) a. Restricted funds (Continued) The interest rates in time deposits per year, are as follow: 2012 2011 Dalam Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2% - 5,5% 2% - 5,5% In Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk Dalam Dolar AS PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Negara Indonesia Tbk 0,5% - 2% 0,5% - 2% 0,5% - 2% 0,5% - 2% In US Dollar PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Negara Indonesia Tbk b. Piutang lain-lain b. Other receivables 2012 Pihak ketiga Dalam Rupiah Karyawan PT Saberro Skye Mandiri Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Total 4.675.278.759 1.135.719.832 4.849.859.264 - 34.362.313.426 1.640.107.960 Third Parties In Rupiah Employee PT Saberro Skye Mandiri Others (each below Rp 1 billion) 40.173.312.017 6.489.967.224 Total 8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES 2012 Telepon selular Voucher isi ulang Lain-lain Total Penyisihan atas penurunan nilai persediaan Bersih 2011 ( 2011 8.796.227.526 1.362.256.085 291.462.330 172.624.065.804 4.189.659.089 - Mobile phones Starter packs and reload vouchers Others 10.449.945.941 176.813.724.893 Total 1.105.220.183 )( 9.344.725.758 909.732.994) 175.903.991.899 Allowance for impairment of inventories Net Persediaan merupakan agunan atas pinjaman bank tertentu (Catatan 12). Inventories are used as collateral for certain bank loans (Note 12). Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan telah mencukupi untuk menutupi kerugian yang timbul dari persediaan yang tidak lancar, penyisihan yang dilakukan Kelompok Usaha adalah masing-masing sebesar Rp 1.105.220.183 dan Rp 909.732.994 oleh entitas anak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. The Group’s management believes that the allowance for impairment in value of inventories is adequate to cover possible future losses. The Group recognized allowance for impairment amounting to Rp 1,105,220,183 and Rp 909,732,994 by the subsidiaries as of 31 December 2012 and 2011, respectively. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/36 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. PERSEDIAAN (Lanjutan) 9. BEBAN DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA 2012 Uang muka Brightpoint Singapore Pte Ltd PT Gramedia Media Nusantara New Chabridge Electronics (HK) Ltd PT Rajawali Citra Televisi PT Televisi Transformasi Indonesia PT Duta Visual Nusantara Tivi 7 TSD ShenZhen XMT Technology Co. Ltd Shenzen Fadar Telecom Eq Dynamax Development Co. Ltd Lain–lain (masing-masing saldo di bawah Rp 1 miliar) PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 8. INVENTORIES (Continued) Persediaan di atas diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks), dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 118 miliar dan Rp 153 miliar pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan. Beban dibayar di muka Exhibit E/36 1.725.931.617 Inventories are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks (all risks), with an aggregate coverage amount of Rp 118 billion and Rp 153 billion as of 31 December 2012 and 2011, respectively which, in management’s opinion, is adequate to cover any possible losses that may arise from the said insured risks. 9. PREPAID EXPENSES AND ADVANCES 2011 1.872.118.246 Prepaid expenses 6.120.989.689 2.629.328.290 2.071.913.736 5.739.931.179 2.465.641.048 1.942.928.000 21.080.199.200 27.917.822.019 Advances Brightpoint Singapore Pte Ltd PT Gramedia Media Nusantara New Chabridge Electronics (HK)Ltd PT Rajawali Citra Televisi PT Televisi Transformasi Indonesia PT Duta Visual Nusantara Tivi 7 TSD ShenZhen XMT Technology Co. Ltd Shenzen Fadar Telecom Eq Dynamax Development Co. Ltd Others (each below Rp 1 billion) Total Uang Muka 218.724.505.600 164.146.674.854 Total Advances Total 220.450.437.217 166.018.793.100 Total 110.537.497.790 103.982.810.200 26.966.106.130 20.710.133.997 10.767.311.479 9.177.154.141 8.663.871.148 22.097.542.408 - These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/37 Exhibit E/37 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. ASET TETAP 2012 10. PROPERTY AND EQUIPMENT Saldo awal/ Beginning balance Penambahan/ Additions* Pengurangan/ Deductions Reklasifikasi/ Reclassifications ** Divestasi/ Divestations Saldo akhir/ Ending balance Biaya perolehan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor 980.148.000 1.158.200.000 75.000.000 5.043.390.684 1.541.875.819 370.346.583 - Sarana dan prasarana 2.215.903.995 114.437.500 14.900.000 - Sub-total 9.397.642.679 1.731.313.319 385.246.583 Aset sewa pembiayaan Kendaraan 785.583.336 - - - 785.583.336 785.583.336 ( 785.583.336 ) 1.094.593.555 1.094.593.555 - 2012 2.315.441.495 Carrying value Direct ownership Building Vehicles Office equipment and furniture Facilities and infrastructure 10.434.699.196 Sub-total 980.148.000 2.018.783.336 5.120.326.365 Capital lease assets Vehicles - Total Nilai Tercatat 10.183.226.015 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Sarana dan prasarana Aset sewa pembiayaan Kendaraan 385.246.583 - 302.212.300 300.166.664 49.007.400 208.946.601 2.067.426.216 1.341.903.869 476.364.637 - 655.931.565 541.967.345 8.691.667 - 203.814.584 Total akumulasi penyusutan 3.529.551.329 Nilai Buku 6.653.674.686 * 1.731.313.319 - 2.141.825.215 - - ( 203.814.584) 485.056.304 Termasuk saldo awal dari entitas anak baru dan penambahan biaya perolehan dan akumulasi depresiasi masing-masing sebesar Rp 808.439.947 dan Rp 323.516.424. ** Merupakan pelepasan aset tetap anak perusahaan PT NUG. 203.814.584 - * 1.094.593.555 - 10.434.699.196 351.219.700 712.927.849 558.006.043 - 2.374.959.405 1.189.207.243 - 558.006.043 Total Carrying Value Accumulated depreciation Direct ownership Building Vehicles Office equipment and furniture Facilities and infrastructure Capital lease assets Vehicles - 4.628.314.197 Total accumulated depreciation 5.806.384.999 Net Book Value Including beginning balances of new subsidiary and additions to acquisition cost and accumulated depreciation totalling Rp 808,439,947 and Rp 323,516,424, respectively. ** Divestation of subsidiaries property and equipment PT NUG. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/38 Exhibit E/38 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. ASET TETAP (lanjutan) 2011 Biaya perolehan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Sarana dan prasarana Sub-total 10. PROPERTY AND EQUIPMENT(continued) Saldo awal/ Beginning balance Penambahan/ Additions* Pengurangan/ Deductions Reklasifikasi/ Reclassifications Saldo akhir/ Ending balance 980.148.000 350.000.000 808.200.000 - - 980.148.000 1.158.200.000 2.478.468.382 2.564.922.302 - - 5.043.390.684 379.503.300 1.573.429.195 - 262.971.500 2.215.903.995 Carrying value Direct ownership Building Vehicles Office equipment and furniture Facilities and infrastructure 4.188.119.682 4.946.551.497 - 262.971.500 9.397.642.679 Sub - total Aset dalam penyelesaian Sarana dan prasarana Aset sewa pembiayaan Kendaraan Total Nilai Tercatat 262.971.500 4.451.091.182 - - ( 262.971.500) - Sarana dan prasarana Aset sewa pembiayaan Kendaraan Construction in Progress Facilities and infrastructure 785.583.336 - - 785.583.336 Capital lease assets Vehicles 5.732.134.833 - - 10.183.226.015 Total Carrying Value Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor 2011 253.204.900 61.979.167 49.007.400 238.187.497 - - 302.212.300 300.166.664 683.714.910 1.383.711.306 - - 2.067.426.216 79.514.163 576.417.402 - - 655.931.565 Accumulated Depreciation Direct ownership Building Vehicles Office equipment and furniture Facilities and infrastructure - Total akumulasi penyusutan 1.078.413.140 Nilai Buku 3.372.678.042 203.814.584 - - 203.814.584 Capital lease assets Vehicles 2.451.138.189 - - 3.529.551.329 Total accumulated depreciation 6.653.674.686 Net Book Value * Termasuk saldo awal dari entitas anak baru dan penambahan biaya perolehan dan akumulasi depresiasi masing-masing sebesar Rp 2.018.423.672 dan Rp 917.992.203. * Including beginning balances of new subsidiary and additions to acquisition cost and accumulated depreciation totalling Rp 2,018,423,672 and Rp 917,992,203, respectively Jumlah beban penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sejumlah Rp 2.141.825.215 dan Rp 2.451.138.189, dibebankan ke beban operasi (Catatan 24). Depreciation of property and equipment amounted to Rp 2,141,825,215 and Rp 2,451,138,189 for the years ended 31 December 2012 and 2011, respectively, which were charged to operating expenses (Note 24). Aset tetap Perusahaan diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks) pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Property and equipment are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks (all risks) as of 31 December 2012 and 2011. Berdasarkan evaluasi manajemen, aset tetap Kelompok Usaha tidak terdapat penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Based on management's evaluation, property and equipment of the Group as of 31 December 2012 and 2011, are not impaired. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/39 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA Total 2011 78.067.068.000 8.564.261.419 1.770.833.333 1.276.583.980 3.020.833.333 1.022.978.503 420.978.588 244.908.991 Intangible assets - operations right Claim for tax refund Naming right (Note 27c) Software Others (each below Rp 1 billion) 90.099.725.320 4.288.720.827 Total 12. UTANG BANK 12. BANK LOANS 2012 Jangka pendek PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mutiara Tbk (USD 4.000.000) PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia (USD 3.000.000 pada 2011) PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 11. OTHER NON-CURRENT ASSETS 2012 Aktiva tidak berwujud – Hak Operasional Restitusi pajak Hak penggunaan nama (Catatan 27c) Perangkat lunak Lain–lain (masing–masing saldo di bawah Rp 1 miliar) Exhibit E/39 2011 - 36.272.000.000 27.577.054.248 - 27.204.000.000 Short-term PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mutiara Tbk (USD 4,000,000) PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia (USD 3,000,000 in 2011) 25.993.734.423 107.429.527.447 Total Short-term Loans Jangka panjang PT Bank Mutiara Tbk (USD 6.000.000 as of 31 Desember 2011) 55.627.266.691 52.015.266.691 Long-term PT Bank Mutiara Tbk (USD 6,000,000 as of 31 December 2011) Total 81.621.001.114 159.444.794.138 Total Total utang bank – jangka pendek 25.993.734.423 a. PT Bank Danamon Indonesia Tbk Berdasarkan akta Notaris Sulistyaningsih, S.H., No. 143 tanggal 24 Juni 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk berupa fasilitas letter of credit sub limit trust receipt dengan jumlah maksimum sebesar USD 5.000.000 atau dalam jumlah yang setara dengan Rp 46.500.000.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 24 Juni 2013. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan Perusahaan dan margin deposit sebesar 20% dari nilai letter of credit. (Catatan 3 dan 7). 16.376.473.199 a. PT Bank Danamon Indonesia Tbk Based on Notarial deed No. 143 of Sulistyaningsih, S.H., dated 24 June 2010, the Company obtained a facility from PT Bank Danamon Indonesia Tbk in the form of a letter of credit sub-facility limit trust receipt with a maximum amount of USD 5,000,000 or an amount equivalent to Rp 46,500,000,000 and will mature on 24 June 2013. The facility is guaranteed by inventories of the Company and the margin deposit of 20% of the value of the outstanding letters of credit (Notes 3 and 7). These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/40 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. UTANG BANK (Lanjutan) b. PT Bank Central Asia Tbk Exhibit E/40 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 12. BANK LOANS (Continued) b. Pada tanggal 12 Maret 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk untuk fasilitas kredit modal kerja dengan nilai maksimum pinjaman sejumlah Rp 30 miliar dengan suku bunga tetap tahunan dan suku bunga efektif sebesar 9,75% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan Perusahaan (Catatan 4 dan 7). Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 Maret 2012 dan diperpanjang sampai dengan 12 Juni 2013. c. PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Central Asia Tbk On 12 March 2010, the Company signed a credit agreement with PT Bank Central Asia Tbk for working capital credit facility with a maximum amount of Rp 30 billion and annual stated and effective interest of 11% respectively. The facility is guaranteed by trade receivables and inventories of the Company (Notes 4 and 7). This loan was originally due on 12 March 2012 and was subsequently extended to 12 March 2013. c. PT Bank Mutiara Tbk Fasilitas Cash Loan Cash Loan Facility Berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No . 21 tanggal 23 Februari 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas dari PT Bank Mutiara Tbk berupa fasilitas kredit angsuran berjangka dengan limit sebesar USD 6.000.000 dengan suku bunga tetap sebesar 5,5% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 Februari 2014. Fasilitas ini dijamin dengan Persediaan Perusahaan (Catatan 7). Based on Notarial deed No. 21 of Fathiah Helmi, S.H., dated 23 February 2011, the Company obtained a facility from PT Bank Mutiara Tbk in the form of Installment Credit with a máximum amount of USD 6,000,000 and annual stated interest of 5.5%, and will mature on 25 February 2014. The facility is guaranteed by inventories of the Company (Note 7). Fasilitas Non-cash Loan Non-cash Loan Facility Berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 22 tanggal 23 Februari 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas dari PT Bank Mutiara Tbk berupa fasilitas Non-Cash Loan dalam bentuk Letter of Credit Line Switchable SKBDN (Sight/Usance) dengan limit USD 4.000.000. Pinjaman akan berakhir pada 23 Februari 2013. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan Perusahaan, serta 10% margin deposit (Catatan 3 dan 7), pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 31 Agustus 2012. Based on Notarial deed No. 22 of Fathiah Helmi, S.H., dated 23 February 2011, the Company obtained a Non-cash Loan facility from PT Bank Mutiara Tbk in the form of Letter of Credit Line Switchable SKBDN (Sight/Usance) with a máximum amount of USD 4,000,000. This loan will mature on 23 February 2012 and was subsequently extended to 22 February 2013. This facility is guaranteed by trade receivables, inventory of the Company and 10% margin deposit (Notes 3 and 7), this loan was fully paid on 31 August 2012. d. PT Bank ICBC Indonesia Berdasarkan akta Notaris Osrimarni Oesman, S.H., No. 37 tanggal 22 Februari 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas dari PT Bank ICBC Indonesia berupa fasilitas “Account Payable Financing including import L/C or SKBDN Facility (Sight or Usance) and Trust Receipt” dengan jumlah maksimum sebesar USD 3.000.000. Pinjaman ini akan berakhir pada 22 Februari 2012 dan diperpanjang sampai dengan 22 Februari 2013. Fasilitas ini dijamin dengan 20% margin deposit (Catatan 3). Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 14 Agustus 2012. d. PT Bank ICBC Indonesia Based on Notarial deed No. 37 of Osrimarni Oesman, S.H., dated 22 February 2011, the Company obtained a facility from PT Bank ICBC Indonesia in the form of “Account Payable Financing including import L/C or SKBDN Facility (Sight or Usance) and Trust Receipt” with a maximum amount of USD 3,000,000. This loan will mature on 22 February 2012 and was subsequently extended to 22 February 2013. This facility is guaranteed by 20% margin deposit (Note 3). This loan was fully paid on 14 August 2012. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/41 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. UTANG USAHA Exhibit E/41 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. TRADE PAYABLES Utang usaha terutama merupakan utang atas pembelian persediaan. Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Trade payables mainly represent liabilities arising from purchases of inventories. The details of this account are as follows: 2012 2011 Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Rajawali Citra Televisi Indonesia 140.495.258.471 42.829.261.371 PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh 74.708.945.862 31.279.412.643 PT Surya Citra Televisi 58.000.494.338 20.185.487.081 PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia 48.250.128.083 18.703.265.845 PT Televisi Transformasi Indonesia 44.151.794.326 20.691.143.605 PT Asia Global Media 20.119.943.736 12.406.207.955 PT Global Informasi Bermutu 18.542.644.765 13.389.125.192 PT Gramedia Media Nusantara 18.542.151.442 5.045.551.567 PT Media Televisi Indonesia 14.940.718.820 5.929.565.800 PT Indosiar Visual Mandiri Tbk 13.461.670.218 8.075.241.531 PT Lativi Mediakarya 13.267.847.191 5.066.109.232 Kompas Media Nusantara 12.290.665.196 PT Indovision 6.913.967.180 PT Media Network Indonesia 6.130.091.799 PT Trikomsel Oke Tbk 194.569.246 227.544.741.519 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5 miliar) 121.286.240.368 57.196.331.436 Total Third parties In rupiah PT Rajawali Citra Televisi Indonesia PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh PT Surya Citra Televisi PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia PT Televisi Transformasi Indonesia PT Asia Global Media PT Global Informasi Bermutu PT Gramedia Media Nusantara PT Media Televisi Indonesia PT Indosiar Visual Mandiri Tbk PT Lativi Mediakarya Kompas Media Nusantara PT Indovision PT Media Network Indonesia PT Trikomsel Oke Tbk Others (each bellow Rp 5 billion) 611.297.131.041 468.341.444.777 Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, analisa umur utang usaha di atas adalah sebagai berikut: 2012 Total As of 31 December 2012 and 2011, the aging analysis of the above trade payables are as follows: 2011 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 – 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari Lebih dari 90 hari 319.012.581.750 44.281.136.146 120.957.998.959 55.565.605.466 157.752.745.371 27.825.383.959 23.330.208.389 164.612.423.720 82.223.818.038 Current Overdue: 1 – 30 days 31 – 60 days 61 – 90 days Above 90 days Total 611.297.131.041 468.341.444.777 Total 14. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK LAINNYA Utang lain-lain Total 14. OTHERS SHORT-TERM FINANCIAL LIABILITIES Other payable 2012 Pihak ketiga Utang gaji Utang jamsostek PT Intercipta Kirana PT Emma Group Indonesia PT Trikomsel Oke Tbk Indosat Lain-lain 84.076.674.020 2011 497.097.581 5.925.926 2.274.575.370 1.177.966.775 74.666.400 36.250.068 9.413.309.395 184.818.639 12.238.507 596.441.068 Third parties Salary Payables Jamsostek Payable PT Intercipta Kirana PT Emma Group Indonesia PT Trikomsel Oke Tbk Indosat Others 13.479.791.515 793.498.214 Total These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/42 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. PERPAJAKAN a. Prepaid Tax Akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang dibayar sejumlah Rp 14.388.122.517 dan Rp 18.575.182.569 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. b. Utang Pajak This account represents the Value Added Tax amounting to Rp 14,388,122,517 and Rp 18,575,182,569 as of 31 December 2012 and 2011, respectively. b. Taxes Payable 2012 Pajak Penghasilan : Pasal 4 ayat 2 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 – 2011 Pajak Lainnya : Pajak Pertambahan Nilai Income Taxes : Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 – 2011 11.334.598.866 11.470.589.953 Sub total 830.226.413 Other Tax : Value-Added Tax 11.829.348.311 12.300.816.366 Total 494.749.445 Total 2011 86.642.708 435.741.752 3.591.294.041 497.495.592 35.350.603 6.824.065.257 31.378.993 709.916.116 4.482.377.144 1.011.067.111 5.099.859.502 Sub total c. Beban Pajak c. Tax Expense 2012 Total PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. TAXATION a. Pajak dibayar di muka Pajak Kini Pajak tangguhan Exhibit E/42 ( 2011 5.505.060.500 13.984.835.750 4.842.756.673)( 331.976.495) 667.303.827 Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan konsolidasian dan hasil perhitungan teoritis laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian adalah sebagai berikut: 13.652.859.255 Current Tax Deferred tax Total The reconciliation between consolidated income tax expenses and the theoritical tax amount on consolidated profit before income tax is as follows: 2012 2011 Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasi 13.273.799.256 44.598.766.088 Consolidated Income before income tax expense Pajak dihitung pada tarif pajak yang berlaku 3.318.449.814 11.149.691.522 Tax calculated at applicable tax rates 2.503.167.733 Permanent differences calculated at applicable tax rates 13.652.859.255 Consolidated income tax expense Beda tetap dihitung pada tarif pajak yang berlaku ( 2.656.145.987) Beban pajak penghasilan konsolidasian 662.303.827 These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/43 Exhibit E/43 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. PERPAJAKAN (Lanjutan) 15. TAXATION (Continued) c. Pajak kini (lanjutan) c. Current tax (Continued) Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: A reconciliation between income before income tax expense, as shown in the consolidated statements of comprehensive income, and estimated taxable income for the period ended 31 December 2012 and 2011 is as follows: 2012 2011 Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 13.394.480.294 44.598.766.088 Laba neto entitas anak sebelum beban pajak penghasilan 11.087.885.112 28.248.487.363 Eliminasi ( 39.672.077.133 ) ( 46.127.238.370 ) Laba sebelum beban pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer: Beban penyisihan imbalan kerja karyawan Beban penyisihan penurunan nilai piutang Beban penyisihan penurunan nilai persediaan Beda tetap: Promosi Tunjangan kesehatan Entertain Jamsostek Sumbangan Biaya depresiasi Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Pendapatan bunga Bagian atas laba perusahaan asosiasi Beban pajak penghasilan Lain – lain Total beda tetap Taksiran (rugi fiskal) penghasilan kena pajak - Perusahaan ( 15.189.711.727 ) 26.720.015.081 Income before income tax expense per consolidated statements of comprehensive income Income of subsidiaries before income tax expense Eliminations Income before income tax expense attributable to the Company Temporary differences: ( 970.492.463)) 772.032.994 6.537.400.320 - Impairment loss on receviable 383.859.172 - Impairment loss on inventories 103.192.541 201.411.375 ( 11.502.542.844 ) 78.517.993 ( 62.500.000 ) Permanent differences: Promotion Medical allowance Entertainment Jamsostek Donation Depreciation expense Interest income already subjected to final tax Interest income Equity in net earnings of associated companies Income tax expense Others 216.766.211 ( 5.430.911.396 ) Total Permanent differences 22.061.136.679 Estimated taxable income – Company 208.367.363 154.136.852 22.846.846 51.178.332 47.041.682 21.875.000 ( Employee benefits expense 6.230.866.754 230.070.962 223.008.202 135.259.051 30.650.000 21.875.000 593.283.780 ) ( ( ( 9.022.178.000 ) 79.707.141 ) 736.409.373 ) These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/44 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. PERPAJAKAN (Lanjutan) Exhibit E/44 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. TAXATION (Continued) c. Pajak kini (Lanjutan) c. Current tax (Continued) Perhitungan beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran hutang (tagihan restitusi) pajak penghasilan adalah sebagai berikut: Taksiran penghasilan kena pajak - Perusahaan (dibulatkan) - Entitas anak The computation of current income tax expense and the estimated income tax payable 2012 2011 22.842.803.717 22.061.136.000 33.878.207.000 Estimated taxable income Company (rounded-off) Subsidiaries - Kompensasi rugi fiskal - Perusahaan - Anak 822.560.383 - Fiscal loss compensation Company Subsidiaries - Total kompensasi rugi fiskal 822.560.383 - Total fiscal loss compensation 22.020.243.334 - Estimated income tax after fiscal compensation 22.020.243.000 - Estimated income tax, rounded Taksiran penghasilan kena pajak setelah kompensasi fiskal Taksiran Penghasilan kena pajak, dibulatkan Beban pajak penghasilan – tahun berjalan Perusahaan Entitas anak Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian – tahun berjalan Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka : Perusahaan Entitas anak (dengan perolehan laba fiskal) Entitas anak (dengan perolehan rugi fiskal) 5.505.060.750 5.515.284.000 8.469.551.750 5.505.060.750 13.984.835.750 Income tax expense – current Company Subsidiaries Income tax expense per consolidated statements of income – current 2.977.098.479 5.304.763.142 Less prepayments of income taxes : Company 405.200.998 1.856.007.351 Subsidiaries (with income tax) 5.587.162.940 Total pajak penghasilan dibayar di muka 8.969.462.417 - Subsidiaries (with fiscal loss) 7.160.770.493 Total prepayments of income taxes Taksiran hutang pajak penghasilan Pasal 29 Perusahaan Entitas anak 5.099.859.752 210.520.858 6.613.544.399 Estimated income tax payableArticle 29 Company Subsidiaries Total 5.099.859.752 6.824.065.257 Total Total estimasi klaim restitusi pajak Perusahaan Entitas anak ( ( 2.977.098.479 ) 5.587.162.940 ) - Total estimated of claim income tax Company Subsidiaries Total ( 8.577.496.730 ) - Total Menurut Undang-Undang Perpajakan di Indonesia, Kelompok Usaha menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktorat jenderal Pajak dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam jangka waktu lima (5) tahun (untuk tahun fiskal 2008), dalam jangka waktu sepuluh (10) tahun atau paling lambat tahun 2013 (untuk tahun fiskal sebelum 2008) sejak tanggal terutangnya pajak. Koreksi liabilitas pajak dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan Perusahaan tersebut telah ditetapkan. According to the Taxation Laws in Indonesia, the Group calculate and pay their own respective taxes owed. The Tax Office may assess or amend taxes within five (5) years (for fiscal year 2008), within ten (10) years or no later than 2013 (for fiscal years prior to 2008) from the date the tax was payable. Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received, or if appealed against, when the decision of the appeal is determined. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/45 Exhibit E/45 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. PERPAJAKAN (Lanjutan) PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. TAXES (Continued) d. Pajak Tangguhan d. Deferred Tax Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2011 Aset pajak tangguhan : Imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan Sewa pembiayaan ( Cadangan kerugian fiskal Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang Aset Pajak Tangguhan Liabilitas pajak tangguhan Selisih atas revaluasi aset tak berwujud Aset pajak tangguhan : Imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan Sewa pembiayaan Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang Aset Pajak Tangguhan 613.124.230 ) 227.433.249 56.491.510) 784.065.969 ) Dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/ Charges credited to consolidated statements of comprehensive income 82.766.556 70.354.313 2012 625.536.473 - 276.305.112 2.814.971.673 1.722.759.759 - 1.722.759.759 4.725.861.361 - 2010 Dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/ Charges credited to consolidated statements of comprehensive income 448.279.147 227.433.249 ( 37.262.343) ( 79.040.309 ( 79.040.309) 489.423.329 Akuisisi entitas anak/ Acquisition of subsidiaries 48.871.863 56.491.510 2.814.971.673 - 182.949.771 Deferred tax is calculated based on the effect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities in the consolidated financial statements with the tax bases of assets and liabilities. Details of deferred tax assets and liabilities are as follows: 331.976.495 Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang. Deferred Tax Asset : Employee benefits Allowance for impairment of inventory Finance leases Allowance for impairment loss on receivables 70.354.313 5.439.573.017 Deferred Tax Asset 19.446.412.687 19.446.412.687 Revaluation surplus of intangible asset Akuisisi entitas anak/ Acqusition of subsidiaries ( 18.104.688 19.229.167 )( 37.333.855 ( 2011 613.124.230 ) 227.433.249 56.491.510) 784.065.969 ) Deferred Tax Asset : Employee benefits Allowance for impairment of inventory Finance leases Allowance for impairment loss on receivables Deferred Tax Asset Management is of the opinion that the above deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/46 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. IMBALAN KERJA KARYAWAN Exhibit E/46 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. EMPLOYEE BENEFITS Kelompok Usaha mencatat liabilitas diestimasi bersih untuk imbalan kerja karyawan masingmasing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing berjumlah Rp 2.783.563.138 dan Rp 2.452.496.918, yang disajikan sebagai akun “Liabilitas Tidak Lancar - Liabilitas Diestimasi Imbalan Kerja Karyawan” di laporan posisi keuangan konsolidasian. Rincian saldo dari akun tersebut adalah sebagai berikut: 2012 The Group recorded the net estimated liability for employee benefits as of 31 Desember 2012 and 2011 amounting to Rp 2,840,027,605 and Rp 2,452,496,918, respectively, which are presented in the consolidated statements of financial position as “Non-current Liabilities Estimated Liability for Employee Benefits”. The details of the balance of this account are as follow: 2011 Nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan 3.213.059.090 2.445.272.333 Keuntungan aktuarial yang tidak diakui di laporan posisi keuangan, neto ( 429.495.952 ) 7.224.585 Present value of defined benefit obligation Saldo akhir tahun Balance at the end of the year 2.783.563.138 Analisa atas mutasi saldo liabilitas diestimasi untuk imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 2.452.496.918 Unrecognized actuarial losses (gains), net An analysis of the movements in the balance of the above-mentioned net estimated liability for employee service benefits for the years ended 31 December 2012 and 2011 are as follows: 2011 Saldo awal tahun Penyisihan imbalan kerja selama tahun berjalan 2.456.421.360 731.799.084 Balance at the beginning of the year 327.141.778 1.720.697.834 Provision during the year Saldo akhir tahun 2.783.563.138 2.452.496.918 Balance at the end of the year Jumlah karyawan yang diperhitungkan dalam imbalan kerja karyawan masing–masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah 148 orang dan 229 orang. The number of employees included in the calculation of employee benefits as of 31 December 2012 and 2011 are 148 and 229 employees, respectively. Beban imbalan kerja karyawan yang dibebankan untuk tahun 2012 dan 2011 masing-masing berjumlah Rp 327.141.778 dan Rp 1.720.697.834, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Usaha” di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan rincian sebagai berikut: The related costs of employee benefits charged to operations in 2012 and 2011 amounted to Rp 327,141,778 and Rp 1,720,697,834, respectively, which are presented as part of “Operating Expenses” in the consolidated statements of comprehensive income, with details as follows: 2012 Beban jasa masa kini Beban bunga Amortisasi kerugian aktuaria Dampak kurtailemen dan penyelesaian Total 2.152.926.775 124.053.030 ( 15.684.768) ( 1.934.153.259) 327.141.778 2011 1.649.162.279 60.775.837 10.759.719 1.720.697.834 Current service costs Interest costs Actuarial losses recognized Effect of curtailment and settlement Total These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/47 Exhibit E/47 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan) 16. EMPLOYEE BENEFITS (Continued) Pada 31 Desember 2012 dan 2011, penyisihan imbalan kerja tersebut di atas merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan aktuaris PT Padma Radya Aktuaria, dengan menggunakan metode “Projected-UnitCredit”. As of 31 December 2012 and 2011, the above-mentioned provisions for employee service entitlement benefits were estimated by management based on the actuarial calculations prepared by PT Padma Radya Aktuaria, using the “Projected-Unit-Credit” method. Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaris tersebut pada tahun 2012 dan tahun 2011 adalah sebagai berikut, antara lain: The key assumptions used for the said actuarial calculations in period 2012 and in 2011 are as follows, among others: Tingkat mortalita Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan/ Umur pensiun (Tahun) : : : : 2012 2011 TMI3 6% TMI2 8% 8% 55 17. MODAL SAHAM 2012 Ora Pro Nobis International Corp. Creative One Ltd. Credit Suisse AG Singapore Trust Aspires Inc. PT Syailendra Capital Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Total 2011 Pemegang Saham Ora Pro Nobis International Corp. Creative One Ltd. Credit Suisse AG Singapore Trust Aspires Inc. PT Syailendra Capital Masyarakat (masing- masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Pengurus Perusahaan Bpk. Ian Rustandi Total Mortality rate Discount rate Annual salary increment rate Retirement age (years) 17. SHARE CAPITAL Rincian pemilikan saham adalah sebagai berikut: Pemegang Saham : : : : Persentase pemilikan/ Percentage of ownership The details of share ownership of follows: Total saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid the Company are as 2011 Shareholders Total/Total 23,93% 17,40% 14,25% 11,97% 7,74% 140.000.000 14.000.000.000 101.782.500 10.178.250.000 83.362.500 8.336.250.000 69.997.500 6.999.750.000 45.250.000 4.525.000.000 24,71% 144.607.500 14.460.750.000 Ora Pro Nobis International Corp. Creative One Ltd. Suisse AG Singapore Trust Aspires Inc. PT Syailendra Capital Public (with ownership interest of less than 5% each) 100,00% 585.000.000 58.500.000.000 Total Total saham Persentase ditempatkan dan pemilikan/ disetor penuh/ Percentage Number of shares of issued and fully ownership paid 2011 Shareholders Total/Total 23,93% 17,40% 14,25% 11,97% 7,74% 140.000.000 14.000.000.000 101.782.500 10.178.250.000 83.362.500 8.336.250.000 59.997.500 5.999.750.000 45.250.000 4.525.000.000 24,7096% 154.605.000 15.460.500.000 0,0004% 100,00% 250.000 Ora Pro Nobis International Corp. Creative One Ltd. Suisse AG Singapore Trust Aspires Inc. PT Syailendra Capital Public (with ownership interest of less than 5% each) The Company’s management Mr. Ian Rustandi 585.000.000 58.500.000.000 Total 2.500 These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/48 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. MODAL SAHAM (Lanjutan) Exhibit E/48 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 17. SHARE CAPITAL (Continued) Berdasarkan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 9 tanggal 28 Januari 2010, Perusahaan meningkatkan modal dasar dari Rp 40 miliar menjadi Rp 140 miliar dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 10 miliar menjadi Rp 35 miliar. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 25 miliar seluruhnya disetor penuh oleh PT Syailendra Capital. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-11479. AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 4 Maret 2010. 18. TAMBAHAN MODAL DISETOR Based on Notarial deed No. 9 of Leolin Jayayanti, S.H. dated 28 January 2010, the Company increased its authorized capital from Rp 40 billion to Rp 140 billion and increased its issued and paid-up capital from Rp 10 billion to Rp 35 billion. The increase in issued and paid-up capital of Rp 25 billion was fully paid by PT Syailendra Capital. The amendments were approved by the Minister of Justice and Human Rights through its Decree No. AHU-11479. AH.01.02. Year 2010 dated 4 March 2010. 18. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL, NET Akun ini merupakan selisih antara jumlah nilai nominal saham Perusahaan sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat dan hasil neto yang diterima dari penawaran saham kepada masyarakat tersebut. Saldo agio saham sejumlah Rp 61.046.441.861 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, merupakan jumlah agio setelah dikurangi dengan biaya emisi sebesar Rp 3.578.558.139 dalam Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan. 19. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI This account represents the difference between the nominal value of the Company’s shares offered to the public and the actual net proceeds received from such public offering. The balance of paid-in capital in excess of par value amounted to Rp 61,046,441,861 as of 31 December 2012 and 2011 represents paid-in capital in excess of par value from balance of paid-in capital in excess of par value after deducting share issuance cost from the Company’s Initial Public Offering of Rp 3,578,558,139. 19. NON-CONTROLLING INTEREST Kepentingan Non Pengendali (KNP) atas aset neto Entitas anak merupakan bagian pemegang saham minoritas atas aset neto Entitas anak yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh Kelompok Usaha tertentu (Catatan 2b). Non-controlling interest in net assets of subsidiaries represents the shares of minority shareholders in the net assets of Subsidiaries that are not whollyowned by the Group (Note 2b). 2012 2011 PT Skye Sab Indonesia PT Kaswall Dinamika Indonesia PT Sinergitama Komindo Lain-lain 27.780.722.936 17.107.888.796 7.098.516.895 426.221.295 8.951.657.361 9.115.873.960 139.188.380 PT Skye Sab Indonesia PT Kaswall Dinamika Indonesia PT Sinergitama Komindo Others Total 52.413.349.922 18.206.719.701 Total These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/49 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. INFORMASI SEGMEN USAHA Exhibit E/49 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 20. SEGMENT INFORMATION a. Informasi Segmen Primer a. Primary Segment Information Untuk kepentingan manajemen, kegiatan usaha Kelompok Usaha diklasifikasikan menjadi empat (4) segmen usaha, yaitu kartu perdana dan voucher isi ulang, telepon selular media dan jasa lainnya. Informasi mengenai segmen usaha adalah sebagai berikut: For management purposes, the Group’s business activities are categorized into four (4) core business segments, namely, starter pack and vouchers, mobile phones media and other services. Information regarding these business segments is as follows: 2012 Kartu Perdana dan Voucher Isi Ulang/ Starter Packs Telepon Selular/ and Vouchers Mobile Phones Pendapatan ekstern 153.860.834.574 412.844.052.267 1.144.645.589.520 8.908.799.964 1.720.259.276.325 External revenue Beban pokok penjualan 149.371.988.903 399.262.307.110 1.129.081.574.468 3.022.404.391 1.680.738.274.872 Laba segmen 4.488.845.671 13.581.745.157 Media/Media 15.564.015.052 Jasa Lainnya/ Other Services Total/Total 5.886.395.573 Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan ( Beban pendanaan neto yang tidak dapat dialokasikan ( Pendapatan operasi lain neto yang tidak dapat dialokasikan ( Laba bersih tahun berjalan Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Telepon Selular/ Mobile Phones 16.000.379.914 Media/Media 535.316.753.317 Jasa Lainnya/ Other Services 366.801.191 Total aset Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 609.285.371.441 119.251.260 Total liabilitas Depresiasi dan amortisasi 4.232.538.176) Unallocated net finance cost 662.303.827) 3.209.422.071 645.887.830 57.044.921 Unallocated net other operating income Income tax expense Net income for the year Total/Total 2012 Segment Assets Unallocated segment 497.308.828.897 Assets 551.683.934.422 1.048.992.763.319 1.892.508.340 Segment result 63.829.034.262) 12.732.176.467 Kartu Perdana dan Voucher Isi Ulang/ Starter Packs and Vouchers Cost of goods sales Unallocated operating expense 41.935.051.279 Beban pajak penghasilan, neto 2012 39.521.001.453 2012 Total asset 611.297.131.041 Segment liabilities Unallocated segmen 208.737.173.755 Liabilities 820.034.268.796 Total liability 3.912.354.822 Depreciation and Amortization These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/50 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 2011 a. Primary Segment Information (Continued) Telepon Selular/ Mobile Phones Media/Media 172.875.541.559 Pendapatan ekstern 175.565.035.801 1.047.574.186.866 Beban pokok penjualan 172.227.133.044 954.747.179.716 3.337.902.757 92.827.007.150 Laba segmen PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 20. SEGMENT INFORMATION (Continued) a. Informasi Segmen Primer (Lanjutan) Kartu Perdana dan Voucher Isi Ulang/ Starter Packs and Vouchers Exhibit E/50 Jasa Lainnya/ Other Services External revenue 9.681.589.027 1.303.633.469.381 External sales 166.977.567.594 5.897.973.965 7.132.414.152 Telepon Selular/ Mobile Phones 143.413.414.886 Media/Media 231.798.699.794 Jasa Lainnya/ Other Services 2.603.127.740 73.502.773.817 ) ( 10.341.560.987 ) Unallocated net finance cost 228.546.996.420 238.764.397.224 1.030.051.133 2.782.830.308 444.433.706 166.870.187 Unallocated net other operating income 13.652.859.255 ) Income tax expense Total/Total Net income for the year 2011 377.815.242.420 Segment assets Unallocated segment 473.557.280.607 assets 851.372.523.027 Total liabilitas Depresiasi dan amortisasi ( 30.945.906.833 Kartu Perdana dan Voucher Isi Ulang/ Starter Packs and Vouchers Segment result Unallocated operating expense ( Total aset Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 109.195.298.024 19.247.802.868 Laba neto tahun berjalan Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan 2011 16.814.003.179 1.412.828.767.405 Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan Beban pendanaan neto yang tidak dapat dialokasikan Pendapatan operasi lain neto yang tidak dapat dialokasikan Beban pajak penghasilan, neto 2011 Total/Total Total asset 468.341.444.777 Segment liabilities Unallocated segmen 195.927.546.981 liabilities 664.268.991.758 Total liability 3.394.134.201 Depreciation and amortization These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/51 Exhibit E/51 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 20. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 20. SEGMENT INFORMATION (Continued) b. Geographical Segment Information b. Informasi Segmen Geografis Information concerning the group’s business segments is as follows: Informasi mengenai segmen usaha geografis Kelompok Usaha adalah sebagai berikut: 2012 Kartu perdana dan voucher isi ulang/ Starter packs Telepon selular/ and vouchers Mobile phones Media/ Media Jasa lainnya/ Other services Total/Total PENDAPATAN Jawa dan Bali Kalimantan Sumatera Sulawesi geographical 2012 REVENUES 32.643.702.110 52.978.576.564 55.739.798.720 12.498.757.180 371.160.374.996 1.147.511.214.499 4.007.142.735 24.915.666.361 12.760.868.175 - 6.043.174.985 1.557.358.466.590 56.985.719.299 80.655.465.081 25.259.625.355 Java and Bali Kalimantan Sumatera Sulawesi Total 153.860.834.574 412.844.052.267 1.147.511.214.499 6.043.174.985 1.720.259.276.325 Total 2011 Kartu perdana dan voucher isi ulang/ Starter packs and vouchers Telepon selular/ Mobile phones Media/ Media Jasa lainnya/ Other services Total/Total PENDAPATAN Jawa dan Bali Kalimantan Sumatera Sulawesi Total 2011 REVENUES 1.997.253.998 80.596.165.158 78.504.715.909 14.466.900.736 952.445.755.370 172.875.541.559 7.132.787.273 55.720.905.677 32.274.738.546 - 16.814.003.179 1.144.132.554.106 87.728.952.431 134.225.621.586 46.741.639.282 Java and Bali Kalimantan Sumatera Sulawesi 175.565.035.801 1.047.574.186.866 172.875.541.559 16.814.003.179 1.412.828.767.405 Total 21. LABA NETO PER SAHAM DASAR 21. BASIC EARNINGS PER SHARE Rincian dari perhitungan laba neto per saham dasar adalah sebagai berikut: The computation of basic earnings per share is as follows: 2012 Laba neto periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Total rata–rata tertimbang saham yang beredar Laba netoper saham dasar 2011 7.648.333.033 22.530.545.818 Net income for the period attributable to owners of parent company 585.000.000 585.000.000 Weighted average number of outstanding shares 13 40 Basic earnings per share These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/52 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PENDAPATAN NETO Exhibit E/52 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. REVENUE 2012 2011 Media Billing Telepon selular Kartu perdana dan voucher isi ulang Lain-lain 1.144.645.589.520 172.875.541.559 412.844.052.267 1.047.574.186.866 175.565.035.801 16.814.003.179 Starter pack and vouchers Others Total 1.720.259.276.325 1.412.828.767.405 Total 153.860.834.574 8.908.799.964 Rincian pelanggan dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Details of customers with the cumulative amount more than 10% of total consolidated net sales for the year ended 31 December 2012 and 2011 are as follows: Total/Total 2012 2011 PT Optimum Media Direction PT Advisindo PT Global Teleshop 301.267.938.085 234.546.326.633 62.214.319.593 23. BEBAN POKOK PENJUALAN Media Billing Mobile phone Persentase Terhadap Total Penjualan Konsolidasian (%)/ Percentage of the Total Consolidated Sales (%) 2012 2011 271.959.867.914 17,51 13,63 3,62 19,25 23. COST OF GOODS SOLD 2012 2011 Media Telepon selular Kartu perdana dan voucher isi ulang Lain-lain 1.129.081.574.468 399.262.307.110 166.977.567.594 954.747.179.716 Media Mobile phones 149.371.988.903 3.022.404.391 172.227.133.044 9.681.589.027 Starter packs and vouchers Others Total 1.680.738.274.872 1.303.633.469.381 Total Rincian pemasok dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Details of suppliers with cumulative amounts of more than 10% of total consolidated net purchases for the years ended 31 December 2012 and 2011 are as follows: Total/Total 2012 2011 PT Trikomsel Tbk PT Indosat Tbk PT Rajawali Citra Televisi Indonesia PT Televisi Tranformasi Indonesia 276.613.198.962 1.013.226.504.999 147.607.792.240 170.211.908.078 183.971.211.849 170.932.089.014 - Persentase Terhadap Total Beban Pokok Penjualan Konsolidasian (%)/ Percentage of the Total Consolidated Cost of Good Sold (%) 2012 2011 16,46 8,78 10,95 10,17 77,72 13,06 - These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/53 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. BEBAN USAHA Exhibit E/53 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 24. OPERATING EXPENSES 2012 Umum dan administrasi Gaji karyawan Sewa Promosi Penyusutan dan amortisasi (Catatan 10) Beban tenaga kerja outsourcing Jasa profesional Penyisihan imbalan kerja Ekspedisi Biaya riset Lain-lain (masing-masing saldo di bawah Rp 1 milliar) Sub total 2011 8.668.059.971 11.110.320.655 General and administrative Salaries employee Rent Promotion Depreciation and amortization (Note 10) Outsourcing man power Profesional fee Employee benefits expense Expedition Research expense Others (each below Rp 1 billion) 60.537.728.389 56.357.347.673 Sub total 27.389.649.739 21.304.786.321 4.744.709.105 2.859.634.493 4.955.528.368 6.022.242.732 3.912.354.822 3.394.134.201 3.679.254.366 5.516.715.190 2.574.833.911 1.233.052.283 1.527.426.558 1.720.697.834 1.694.615.557 2.398.270.641 1.391.295.992 797.493.323 Penjualan dan pemasaran Promosi dan iklan Lain-lain (masing-masing saldo di bawah Rp 100 juta) 674.992.802 9.208.328.602 2.616.313.071 7.937.097.542 Selling and marketing Promotion and advertising Others (each below Rp 100 milion) Sub total 3.291.305.873 17.145.426.144 Sub total 63.829.034.262 73.502.773.817 Total Total 25. PENDAPATAN OPERASI LAIN 25. OTHER OPERATING INCOME 2012 2011 Cash back Negatif goodwill (Catatan 4) Laba selisih kurs Laba atas penjualan investasi saham Lain-lain 21.628.183.608 13.550.690.482 17.508.800.000 1.132.806.489 11.165.980.400 2.371.641 1.291.464.963 6.313.548.272 Cash back Negative goodwill (Note 4) Gain on foreign exchange Gain on sale investment Others Total 51.594.428.971 20.999.416.884 Total 26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI 26. ACCOUNTS ANDTRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi. Piutang dan utang atas transaksi usaha dengan pihak-pihak yang berelasi disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Usaha” atau “Utang Usaha” (masing-masing Catatan 6 dan 13), sedangkan saldo atas transaksi di luar usaha disajikan di bawah ini sesuai dengan klasifikasi/penyajian dalam akunnya masing-masing pada laporan posisi keuangan konsolidasian. The Group, in its regular conduct of business, engages in transactions with related parties. The account balances with related parties arising from trade transactions are presented as part of “Trade Receivables” and “Trade Payables” (Notes 6 and 13, respectively), while those arising from non-trade transactions are detailed below according to their account classifications/ presentation in the consolidated statements of financial position. Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut: Details of the nature and type of material transactions with related parties are as follows: Pihak yang berelasi/ Related parties PT Global Teleshop PT Optima Media Dinamika Sifat dari hubungan/ Nature of relationship Sifat dari transaksi/ Nature of transactions Pemegang saham non-pengendali Perusahaan memiliki hubungan afiliasi dengan salah satu direktur PT Global Teleshop/ The non-controlling shareholder of the Company has affiliated relationship with a director of PT Global Teleshop. Pemegang saham PT Optima Kaswall dimana merupakan anak dari PT Kaswall Dinamika Indonesia/The shareholder of PT Optima Kaswall as a Company subsidiaries PT Kaswall Dinamika Indonesia. Penjualan / Sales Piutang usaha / Account receivables These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/54 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 26. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS PARTIES (Continued) 2011 2012 Aset Lancar Piutang usaha ** PT Global Teleshop Tbk PT Optima Media Dinamika - 88.215.341.359 325.138.296.461 - 30,99 Total 325.138.296.461 88.215.341.359 30,99 Total/Total Penjualan ** PT Global Teleshop Tbk ** WITH RELATED Persentase terhadap total aset/liabilitas konsolidasian (%)/Percentage to consolidated assets/liabilities(%) Total/Total 2012 Exhibit E/54 2011 - 10,36 Current Assets Trade receivables PT Global Teleshop Tbk PT Optima Media Dinamika 10,36 Total - Persentase terhadap total penjualan/pembelian konsolidasian (%)/Percentage to consolidated sales/purchase(%) 2012 2011 2012 - 271.959.867.914 - 2011 19,25 Sales PT Global Teleshop Tbk Pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, PT Global Teleshop Tbk tidak lagi menjadi pihak yang berelasi / For the year ended 31 December 2012, PT Global Teleshop Tbk was no longer a related party of the Group. 27. PERJANJIAN-PERJANJIAN KONTINJENSI PENTING, IKATAN DAN 27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, CONTINGENCIES COMMITMENTS AND Pihak Ketiga Third Parties a. Berdasarkan perjanjian penunjukan dealer utama dengan PT Indosat Tbk (“Indosat”), Indosat menunjuk Perusahaan untuk menjadi dealer resmi untuk produk Indosat. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 15 Februari 2008 sampai dengan 31 Desember 2009. Perjanjian terakhir perpanjangan tanggal 11 April 2011 dan efektif sejak tanggal 1 April 2011 sampai dengan 31 Maret 2014. a. Under the agreement the appointment of main Pada tanggal 15 Oktober 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa ruangan kantor yang berlokasi di Jalan Kebon Sirih No. 63, Jakarta Pusat dengan PT Mega Best Realty untuk jangka waktu satu tahun dengan harga sewa sejumlah Rp 90.000 per M2 per bulan. Perjanjian terakhir perpanjangan tanggal 23 Februari 2011 dan efektif sejak tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan 28 Februari 2012. b. On 15 October 2009, the Company signed a lease agreement with PT Mega Best Realty for office space located in Jalan Kebon Sirih No. 63, Jakarta Pusat. This agreement remains valid for one year with rental fee amounting to Rp 90,000 per square meter per month. The last extension of the agreement was dated 23 February 2011 and effective from 1 March 2011 until 28 February 2012. b. dealers with PT Indosat Tbk ("Indosat"), Indosat appointed the Company to become an authorized dealer of Indosat products. The original agreement was effective from 15 February 2008 until 31 December 2009. The latest extension of the agreement was dated 11 April 2011 and effective from 1 April 2011 until 31 March 2014. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/55 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan) Exhibit E/55 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (Continued) Pihak Ketiga Third Parties c. Pada tanggal 1 April 2010, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian sewa menyewa (addendum) dari perjanjian sewa menyewa tanggal 15 Oktober 2009 dengan PT Mega Best Realty sehubungan dengan adanya tambahan biaya Hak Penamaan Gedung sebesar Rp 5.000.000.000 yang akan dibayar dengan 2 (dua) kali angsuran dan perubahan masa sewa dari tanggal 15 Oktober 2009 sampai dengan 14 Oktober 2014. c. On 1 April 2010, the Company signed an amendment of the lease agreement dated 15 October 2009 with PT Mega Best Realty in connection with the additional cost of Building Naming Rights of Rp 5,000,000,000 which will be paid with two (2) installments and the change in the lease period from 15 October 2009 until 14 October 2014. d. INO menandatangani perjanjian dengan PT XL Axiata Tbk (“XL”), dimana INO memanfaatkan jaringan yang dimiliki oleh XL untuk menyelenggarakan layanan SMS Broadcast yang ditujukan khusus untuk pengguna XL. d. INO, signed an agreement with PT XL Axiata Tbk (“XL”), where XL would allows INO to take advantage of the network owned by XL to provide SMS broadcast serviced intended specifically for users of XL. e. INO menandatangani perjanjian dengan PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”), dimana Telkomsel dan INO sepakat untuk bekerjasama mengadakan layanan SMS Bulk melalui system aplikasi yang disediakan oleh pihak Telkomsel, dan layanan ini khusus diberikan kepada member yang merupakan pengguna layanan Telkomsel. e. f. INO menandatangani perjanjian dengan PT Bakrie Telecom Tbk (“Bakrietel”), dimana INO bertindak sebagai penyedia informasi berbentuk data yang akan digunakan oleh pihak Bakrietel dalam mengembangkan layanan Value Added Short Message Services (VASMS). Dalam perjanjian ini keduanya sepakat untuk melakukan pembagian pendapatan, dimana skema pembagiannya adalah 70% untuk Bakrietel dan 30% untuk INO. f. INO signed an agreement with PT Bakrie Telecom Tbk (“Bakrietel”), where INO will act as information provider in the form of data to be used by the parties in developing services Bakrietel Value-Added Short Message Services (VASMS). In this agreement, the two parties agreed to share revenues, where the distribution scheme was 70% for Bakrietel and 30% for INO. g. INO menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Darta Media Indonesia (Kaskus) dalam pengembangan program Value Added Service (VAS) bagi anggota komunitas Kaskus. Jangka waktu perjanjian adalah selama satu tahun sejak 22 Maret 2010 sampai dengan 21 Maret 2011, dan dapat diperpanjang atas kesepakatan para pihak. g. INO signed an agreement with PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”), where Telkomsel and INO agreed to cooperate in holding Bulk SMS services through the application system provided by the Telkomsel, with the service to be given Telkomsel users. INO signed an agreement with PT Darta Media Indonesia (Kaskus) in the development of a Value-Added Service (VAS) program for community members of Kaskus. The agreement was valid for one year from 22 March 2010 to 21 March 2011 and may be extended upon mutual agreement of the parties. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/56 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTIJENSI (Lanjutan) Exhibit E/56 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (Continued) Pihak Ketiga (Lanjutan) Third Parties (Continued) h. INO menandatangani kerjasama dengan PT Bina h. INO signed an agreement with PT Bina Media Tenggara in the field of providing business portal TheJakartaPost.com on mobile-based social network owned by INO. This agreement is valid for one year. i. The Company leased outlets located in the ECenter Karawaci, Tangerang, to PT Trikomsel Oke Tbk, for the rental period from 1 March 2007 until 1 March 2012, and has been extended until 31 march 2014 Deferred rent income as of 31 December 2009 amounted to Rp 80,000,000. Rental income obtained by the Company relating to these leases for the years ended 31 December 2011 and 2010 amounted to Rp 125,000,000 and Rp 31,250,000, respectively, and presented as part of "Other operating income" in the consolidated statement of comprehensive income. Media Tenggara dalam bidang penyediaan portal bisnis TheJakartaPost.com pada jejaring social berbasis mobile milik INO. Perjanjian ini berlaku selama satu tahun. i. Perusahaan menyewakan outlet yang berlokasi di E-Center Karawaci, Tangerang, kepada PT Trikomsel Oke Tbk, untuk jangka waktu sewa dari tanggal 1 Maret 2007 sampai dengan 1 Maret 2012, dan telah diperpanjang sampai dengan 1 Maret 2014. Pendapatan sewa ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 80.000.000. Pendapatan sewa yang diperoleh Perusahaan yang berkaitan dengan transaksi sewa tersebut untuk tahun yang berakhir pada tanggal–tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing– masing sebesar Rp 125.000.000 dan Rp 31.250.000, disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan operasi lainnya” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian komprehensif konsolidasian. 28. ASET DAN LIABILITAS UANG ASING MONETER DALAM MATA 2012 Setara (IDR)/ Valas/ Foreign Equivalent currency (IDR) USD Aset Kas dan setara kas Uang muka Aset keuangan tidak lancar lainnya 43.688 419.707.108 13.573.174 131.252.594.012 Total Aset 28. ASSETS AND LIABILITIES FOREIGN CURRENCIES 2011 Setara (IDR)/ Valas/ Foreign Equivalent currency (IDR) 55.406 5.050.956 502.423.966 45.802.069.008 Total Liabilitas Liabilitas, Bersih IN USD Assets 402.623 3.868.000.000 1.000.000 9.068.000.000 Cash and cash equivalents Advance payment Other non-current Financial asset 446.311 4.287.707.108 1.055.406 9.570.423.966 Total Assets Liabilitas Pinjaman jangka pendek - Bank Pinjaman jangka panjang - Bank DENOMINATED Liabilities - 7.000.000 63.476.000.000 Short-term bank loans 6.000.000 54.408.000.000 6.000.000 54.408.000.000 Long-term bank loans 6.000.000 54.408.000.000 13.000.000 117.884.000.000 Total Liabilities 11.944.594) (108.313.576.034) Liabilities, Net - ( 5.553.689) ( 50.120.292.892) ( These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/57 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Exhibit E/57 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan adalah nilai dimana instrumen dapat dipertukarkan/ diselesaikan antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm's length transaction), yang bukan berasal dari penjualan yang dipaksakan atau likuidasi. The fair value of financial assets and liabilities is the value at which the instruments can be exchanged/ settled between knowledgeable parties and willing to do transaction fairly (arm's length transaction), which is not arised from forced sales or liquidation. Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Kelompok Usaha: The following are methods and assumptions that are used to estimate the fair value of each group of the Group’s financial instruments: 1. Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lainlain, aset lain-lain, utang usaha, utang lain-lain, beban yang masih harus dibayar, dan utang sewa pembiayaan mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. 1. 2. Nilai tercatat dari utang bank mendekati nilai wajarnya disebabkan oleh pemakaian suku bunga mengambang atas instrumen tersebut, dimana tingkat bunga tersebut selalu disesuaikan dengan pasar oleh masing-masing bank. 2. The carrying amount of bank loans approach their fair values due to the use of floating interest rate for the mentioned instrument, in which the interest rate is always adjusted to market by each bank. 3. Nilai wajar utang sewa pembiayaan diperkirakan dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan tingkat suku bunga saat ini bagi pinjaman, yang mempersyaratkan risiko kredit dan sisa masa jatuh tempo yang serupa. 3. The fair value of lease payables were estimated by discounting future cash flows using current interest rate for loan, which requires similar credit risks and maturity period. Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan Kelompok Usaha: The following table represents fair value, which is approaching carrying value for the Group’s financial assets: 2012 Cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, other assets, trade payables, other payables, accrued expenses, lease payables, approach their carrying values due to their shortterm nature. 2011 A S E T ASSETS Pinjaman yang diberikan dan piutang Loan and receivables Kas dan setara kas Dana yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Aset lain-lain 23.909.488.793 79.697.884.381 3.868.000.000 13.542.891.498 551.683.934.422 377.816.242.420 40.173.312.017 32.794.197.744 83.829.059.259 1.523.982.113 Cash and cash equivalents Restricted funds Trade receivables Other receivables Other assets Total 703.463.794.491 505.375.198.156 Total These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/58 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 2012 Exhibit E/58 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) 2011 Liabilitas yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan yang diamortisasi Liabilities which are recorded based on fair value or amortized cost Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Beban masih harus dibayar 81.621.001.114 107.429.527.447 611.297.131.041 468.341.444.777 13.479.791.515 793.498.214 4.794.518.227 972.739.558 Bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses Total 711.192.441.897 577.537.209.996 Total 29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT Kebijakan manajemen risiko keuangan Kelompok Usaha bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko keuangan yang dihadapi Kelompok Usaha, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai serta untuk mengawasi kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. The Group’s financial risk management policies aim to identify and analyze the financial risks faced by the Group, set appropriate risk limits and controls, and oversee compliance with the limits established. Kebijakan manajemen risiko keuangan yang dijalankan oleh Kelompok Usaha dalam menghadapi risiko tersebut adalah sebagai berikut: Financial risk management policies implemented by the Group in the face of these risks are as follows: a. Risiko Kredit a. Credit Risk Eksposur risiko kredit Kelompok Usaha terutama timbul dari pengelolan piutang usaha. Kelompok Usaha melakukan pengawasan kolektibilitas piutang sehingga dapat diterima penagihannya secara tepat waktu dan juga melakukan penelaahan atas masing-masing piutang pelanggan secara berkala untuk menilai potensi timbulnya kegagalan penagihan. b. c. Risiko Tingkat Suku Bunga The Group exposure to credit risk arises primarily from managing accounts receivable. The Group monitors receivables so that these are collected in a timely manner and also conduct reviews of individual customer accounts on a regular basis to assess the potential for uncollectibility. b. Interest Rate Risk Eksposur risiko tingkat suku bunga Kelompok Usaha terutama adalah berasal dari utang bank yang diperoleh Kelompok Usaha dimana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. The Group’s exposure to currency exchange risk primarily from the bank loan obtained by the Group whereby the fair value of future cash flows will fluctuate because of changes in market interest rates. Kelompok Usaha mengelola risiko tersebut dengan senantiasa memonitor pergerakan tingkat suku bunga pasar yang berlaku dan mengelola ketersediaan arus kas yang digunakan untuk melunasi pinjaman dan untuk modal kerja. The Group manages the risk by continuing to monitor the movement of interest rates prevailing in the market and managing the availability of cash flows used to repay loans and for working capital. Risiko Mata Uang Asing Risiko nilai tukar mata uang asing Grup yang signifikan berasal dari pinjaman yang diperoleh Perusahaan dalam mata uang asing. Manajemen melakukan penelaahan dan Monitoring terhadap pergerakan kurs mata uang asing tersebut. c. Foreign Currency Exchange Risk The Group;s foreign exchange risk arises from the loan received by the Company in foreign currency. Management researches and monitors the movement of foreign currency rates. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/59 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) c. Exhibit E/59 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) Risiko Mata Uang Asing (Lanjutan) c. Foreign Currency Exchange Risk (Continued) Tabel dibawah ini menunjukan sensitivitas yang memiliki kemungkinan terjadi perubahan di dalam mata uang dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah Indonesia dengan asumsi semua variabel adalah tetap, terhadap laba (rugi) sebelum pajak dan ekuitas Grup pada tanggal 31 Desember 2012. The table below shows the sensitivity that the possibility of a change in United States dollar againts Indonesian Rupiah, assuming all other variables are fixed, to the income before income taxes and equity of the Group as of 31 Desember 2012. Peningkatan (Penurunan)/ Increase (Decrease) Menguat 5% Laba sebelum pajak penghasilan Ekuitas Melemah 5% Laba sebelum pajak penghasilan Ekuitas d. Strengthened by 5% Income before tax Equity ( 2.901.000.000) ( 2.901.000.000) Weakened by 5% Income before tax Equity 2.901.000.000 2.901.000.000 Risiko Likuiditas d. Liquidity Risk Eksposur Grup terhadap risiko likuiditas timbul terutama dari penempatan dana dari kelebihan penerimaan kas setelah dikurangkan dari penggunaan kas untuk mendukung kegiatan usaha Grup. Grup mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan arus kas dan fasilitas bank dengan terus memonitor proyeksi arus kas dan ketersediaan dana. Grup juga menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang cukup yang berasal dari penagihan hasil penjualan dan menempatkan kelebihan dana kas dalam instrumen keuangan dengan tingkat risiko yang rendah namun memberikan imbal hasil yang memadai serta memperhatikan reputasi dan kredibilitas lembaga keuangan. The Group’s exposure to liquidity risk arises primarily from the placement of funds in excess of those used to support the business activities of the Group. The Group manages liquidity risk by maintaining sufficient cash flows and bank facilities by continuously monitoring projected cash flows and availability of funds. The Group also implements prudent liquidity risk management to maintain sufficient cash balances arising from revenue collection, places the excess cash in low-risk financial instruments that provide adequate returns, and pays close attention to the reputation and credibility of financial institutions. Tabel berikut ini merupakan ringkasan atas liabilitas keuangan berdasarkan Grup pada akhir periode pelaporan berdasarkan pembayaran kontraktual sebelum didiskontokan: The following table is a summary of the financial liabilities pf the Group at the end of the reporting based on undiscounted contractual payments before discounting: These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/60 Exhibit E/60 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) d. 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) Risiko Likuiditas (Lanjutan) Permintaan segera atau antara satu tahun/ Immediate demand or between one year d. Liquidity Risk (Continued) Lebih dari satu tahun/ More than one year Total - 23.909.488.793 551.683.934.422 - 83.829.059.259 - 89.663.881.332 Financial Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other current financial assets Other non-current financial assets - 749.086.363.806 Total Aset Keuangan Kas dan setara kas 23.909.488.793 Piutang usaha 551.683.934.422 Aset keuangan lancar lainnya 83.829.059.259 Aset keuangan tidak lancar lainnya 89.663.881.332 Total Liabilitas Keuangan Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang Utang usaha Beban masih harus dibayar Total e. 749.086.363.806 Financial Liabilities 25.993.734.423 25.993.734.423 Short-term bank loan 55.627.266.691 55.627.266.691 611.297.131.041 611.297.131.041 Long-term bank loan Trade payables 4.794.518.227 - 4.794.518.227 Accrued expenses 642.085.383.691 55.627.266.691 697.712.650.382 Total Manajemen permodalan - e. Capital management Perusahaan dan entitas anak melakukan pengelolaan modal untuk memastikan kelangsungan hidup serta mencapai struktur permodalan yang optimal untuk memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham. Manajemen Perusahaan dan entitas anak secara berkala melakukan penelaahan dan mengelola struktur permodalan dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan, biaya modal, tingkat profitabilitas, proyeksi arus kas dan proyeksi peluang investasi. The Company and subsidiary exercise capital management to ensure the Company and subsidiary’s ability to continue as a going concern whilst achieving optimum capital structure to maximize shareholder value. The Company and subsidiary management regularly review and manage the capital structure, considering the future capital requirements, cost of capital, profitability levels, projected cash flows and projected investment opportunities. Perusahaan dan entitas anak melakukan penelaahan struktur modal berdasarkan gearing ratio konsolidasian. Gearing ratio didapatkan dengan membagi utang bersih dengan total ekuitas. Utang bersih didapat dengan mengurangkan jumlah utang dengan kas dan setara kas serta aset keuangan tidak lancar lainnya. The Company and subsidiary review the capital structure based on the consolidated gearing ratio. The gearing ratio is calculated by dividing net borrowings with total equity. Net borrowings is calculated as total borrowings less cash and cash equivalents including other non-current financial assets. These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit E/61 Exhibit E/61 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Gearing ratio as of 31 December 2012 and 2011 are as follows: 2012 2011 Total Pinjaman 81.621.001.114 159.444.794.138 Total Borrowings Kas dan setara kas Aset keuangan tidak lancar lainnya – dana yang dibatasi pengunaannya 23.909.488.793 79.697.884.381 Cash and cash equivalents 3.868.000.000 13.542.891.498 Other non-current financial asset – Restricted funds Pinjaman bersih 53.843.512.321 66.204.018.259 Net borrowings 171.985.755.654 168.896.811.568 Equity 31,31% 39,20% Gearing ratio Ekuitas Rasio pinjaman bersih terhadap modal 30. REKLASIFIKASI AKUN 30. ACCOUNT RECLASSIFICATION Akun tertentu pada laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, sebagai berikut: Sebelum reklasifikasi/ Before Reklasifikasi/ reclassification Reclassification Deskripsi 31 Desember 2011 Piutang lain-lain – pihak ketiga Dana yang dibatasi penggunaannya Aset keuangan lancar lainnya 6.489.967.224 ( Sesudah reklasifikasi/ After reclassification 6.489.967.224 ) - 13.542.891.498 ( 13.542.891.498 ) - - 31 Desember 2010 Piutang lain-lain - pihak ketiga Aset keuangan lancar lainnya 31. PENYELESAIAN KONSOLIDASIAN Certain accounts in the consolidated statements of financial position as of 31 December 2011 and 1 January 2011/31 December 2010 have been reclassified to conform with the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2012, as follow: 20.032.858.722 5.900.878.844 ( LAPORAN - 5.900.878.844 ) 5.900.878.841 KEUANGAN Manajemen Kelompok Usaha bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini. Penyusunan laporan keuangan ini selesai tanggal 19 Maret 2013. 20.032.858.722 5.900.878.841 31.aTHE COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS Description 31 December 2011 Other receivables – third parties Restricted funds Other current financial assets 31 December 2010 Other receivables – third parties Current financial assets CONSOLIDATED The management is responsible for the preparation of these consolidated financial statements that were completed on 19 March 2013.