BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet adalah jaringan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung ke seluruh dunia
tanpa mengenal batas teritorial, hukum, dan budaya, dimana dalamnya terdapat
berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan
interaktif. Internet secara fisik dianalogikan sebagai jaring laba-laba (the web)
yang menyelimuti bila dan terdiri dari titik-titik (node) yang saling berhubungan.
Kehadiran internet telah membiaskan batas-batas ruang, waktu, dan tempat
sehingga berbagai informasi penting dapat dengan cepat dan sangat mudah
didistribusikan ke seluruh penjuru dunia. Dengan internet, semua orang di seluruh
dunia (yang memiliki akses internet) dapat berkomunikasi satu dengan yang lain
dengan mudah. Berdasarkan catatan sejarah dari berbagai sumber, internet
pertama kali hadir di dunia ketika ARPANET ( Advanced Research Project
Agency Network) melakukan penyelidikan, ARPANET itu sendiri merupakan
lembaga yang dibentuk oleh ARPA ( United States Department of Defense
Advanced Research Projects Agency), yang bernaung dibawah Departemen
keamanan AS dengan tujuan utama meneliti dan mengembangkan konsep
jaringan agar semua kegiatan transfer lebih efisien. Pada awalnya internet hanya
digunakan untuk mendukung kegiatan militer, tetapi pada tanggal 01 januari 1983,
ARPANET menukar koneksi dari NPC ke TCP/IP : metode
Universitas Sumatera Utara
alamat yang terakhir ini lebih sering digunakan dari tahun 90-an hingga sekarang
( Madcoms, 2008:3).
Salah satu jenis implementasi teknologi, yang sering digunakan untuk
meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk, adalah dengan
menggunakan electronic commerce (e- commerce). Penerapan e-commerce tidak
terbatas pada pemasaran melalui jaringan internet, namun juga untuk memasarkan
berbagai macam produk dan atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun digital.
Pemanfaatan e-commerce digunakan dalam meningkatkan pelayanan terhadap
pelanggan serta meningkatkan daya saing perusahaan. Berdasarkan hal tersebut,
maka dapat diasumsikan bahwa penerapan teknologi e-commerce merupakan
salah satu faktor yang penting untuk menunjang keberhasilan pemasaran suatu
produk atau jasa perusahaan.
Electronic
Commerce
(e-commerce)
sangat
mendukung
dalam
peningkatan, pengembangan suatu perusahaan. Dengan ini adanya e-commerce
akan dapat memberikan suatu kelayakan bagi pihak menajemen dalam memproses
berbagi sumber daya yang digunakan. Diantara sumberdaya tersebut, e-commerce
merupakan pendukung manajemen dalam proses pemasaran untuk mencapai
tujuan. Hal tersebut dikarenakan e-commerce dapat merubah bentuk pelayanan
yang semula datang langsung kesuatu instansi yang di tuju ataupun melalui via
telepon, tapi sekarang menjadi pelayanan yang online disetiap waktu dimanapun
berada sehingga dapat memudahkan dalam menangani segala transaksi. Ecommerce mempunyai beberapa manfaat yang dapat diperoleh, seperti
memperluas market place hingga ke pasar nasional dan internasional,
Universitas Sumatera Utara
menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, dan pencarian informasi yang
menggunakan kertas, memungkinkan pengurangan inventory dan overhead,
mengurangi antara outlay modal dan penerimaan produk dan jasa, mendukung
upaya-upaya
business
processing
reengineering,
memperkecil
biaya
telekomunikasi dan akses informasi lebih cepat.
Tampilan media e-commerce menjadikan pelanggan dapat leluasa melihat
segala aktifitas yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk memasarkan
produknya. Pemasaran terbentuk karena adanya asset yang unik sehingga menjadi
sebuah jaringan pemasaran yang terdiri dari perusahaan dan pemegang saham
(stake holder), karyawan, pemasok, distribusi, pengecer, agen periklanan dan
sebagainya seiring dengan langkah perusahaan membangun hubungan timbal
balik yang saling menguntungkan.
E-commerce merupakan terobosan baru dalam dunia informasi, karena
dapat memberikan suatu informasi dalam bentuk lebih menarik, menyenangkan
dan online setiap saat tanpa batas waktu, asalkan semua perangkat teknologi
memenuhi. Berkaitan dengan itu, perusahaan yang sudah mapan menjadikan
objek dalam penerapan pemasaran melalui e-commerce. Penggunaan teknologi
diharapkan mampu memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang
kompetitif, dimana perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut
bisa dikatakan sebagai perusahaan yang mampu untuk mengimplementasikan
pengembangan dan pemanfataan teknologi ke dalam perusahaan/korporasi.
Penggunaan
internet
di
masa
kini
tentunya
sudah
mengalami
perkembangan dan pemberian manfaat yang signifikan pada bidang bisnis. Hal
Universitas Sumatera Utara
tersebut terutama dirasakan manfaatnya oleh perusahaan skala besar, karena
implementasi penerapan internet mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas
perusahaan khususnya bagi kelancaran proses-proses bisnis. Salah satu jenis
implementasi teknologi yang sering digunakan untuk meningkatkan persaingan
bisnis dan penjualan produk adalah dengan menggunakan electronic commerce
(e-commerce).
Penerapan e-commerce tidak terbatas pada pemasaran melalui jaringan
internet, namun juga untuk memasarkan berbagai macam produk dan atau jasa,
baik dalam bentuk fisik maupun digital. Pemanfaatan e-commerce digunakan
dalam meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan serta meningkatkan daya
saing perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa
penerapan teknologi e-commerce merupakan salah satu faktor yang penting untuk
menunjang keberhasilan pemasaran suatu produk atau jasa perusahaan.
Selain memanfaatkan sistem e-commerce, untuk memenangkan persaingan
di dunia bisnis, sebuah perusahaan perlu mengidentifikasi kondisi pesaing di
industri sejenis. Salah satu implementasi persaingan yang penting diperhatikan
perusahaan adalah strategi para pesaing dan pendatang baru, perkembangan
pangsa pasar yang dikuasai dan reaksi pasar terhadap produk pesaing. Langkah
pertama yang perlu dilakukan perusahaan dalam identifikasi pesaing adalah
menyusun daftar pesaing dan strategi yang mereka lakukan untuk memenangkan
pasar.
Menanggapi para pesaing di industri sejenis tersebut, perusahaan perlu
mengambil keputusan manajemen yang handal dalam penyusunan strategi untuk
Universitas Sumatera Utara
mempertahankan pangsa pasarnya. Terdapat berbagai jenis strategi bisnis untuk
memenangkan persaingan, misalnya strategi harga, differensiasi produk dan
inovasi. Memanfaatkan kemajuan teknologi serta sikap tanggap terhadap pesaing
dan fokus pada strategi bisnis perusahaan merupakan hal-hal yang penting
dilakukan dalam perusahaan untuk memenangkan persaingan.
Untuk mempercepat dan meningkatkan penjualan maka dengan melihat
perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat tersebut kita dapat
memanfaatkan suatu layanan secara online yang berupa e-commerce. Saat ini,
mayoritas perusahaan mengenalkan dan memasarkan produknya pada masyarakat
dengan memanfaatkan sistem e-commerce. Sistem ini terbilang efisien dan efektif
digunakan dalam kegiatan bisnis. Salah satu perusahaan yang menggunakan
sistem ini adalah perusahaan airline AirAsia. Melalui airasia.com, maka customer
hanya perlu mengakses situs dari airasia.com untuk melakukan pembelian tiket
pesawat. E-commerce yang diterapkan AirAsia termasuk dalam aplikasi Business
to Consumer (B2C) adalah model e-commerce dimana pelaku bisnisnya
melibatkan langsung antara penjual (penyedia jasa e-commerce) dengan pembeli.
Dengan aplikasi ini, konsumen dapat langsung berhubungan dengan pihak
perusahaan tanpa harus melalui perantara (travel agen).
Datuk Tony Fernandes seorang Chief Executive Officer maskapai
penerbangan AirAsia (yang bermarkas di Malaysia) yang melakukan perubahan
revolusioner bisnis penerbangan di Asia, dimana sebelumnya bisnis penerbangan
identik dengan prestis, gengsi dan imagenya hanya untuk kalangan atas karena
mahal, dan sekarang berubah menjadi penerbangan murah sehingga hal ini
Universitas Sumatera Utara
menjadi falsafah bisnis AirAsia maskapai penerbangan murah yaitu now everyone
can fly (sekarang setiap orang bisa terbang) dengan memfokuskan pada segmen
menengah
bawah.
AirAsia
adalah
maskapai
pertama
di
Asia
yang
memperkenalkan sistem pemesanan tiket melalui komputer yang tersambung
dengan internet. Harga AirAsia lebih rendah dibandingkan maskapai lainnya.
Layanan jasa seperti ini sangat cocok bagi penumpang yang hanya ingin terbang
tanpa embel-embel makanan, tanpa layanan airport lounge, tanpa mengikuti
program loyalty frequent flyer miles. Semua ini lebih baik ditukar dengan harga
kursi yang 30% jauh lebih murah dibandingkan dengan mengikutsertakan layanan
tersebut. Tidak memberikan makanan atau minuman. Namun AirAsia mempunyai
“Snack Attack”, yang menyajikan berbagai macam pilihan lezat untuk makanan
dan minuman dengan harga yang terjangkau dan hanya untuk para tamu AirAsia
dapat membelinya di dalam pesawat.
PT. Indonesia AirAsia merupakan kerjasama gabungan dengan maskapai
berbiaya rendah yang terkemuka Asia Tenggara, AirAsia Berhad - yang memiliki
49% sahamnya. Indonesia AirAsia diluncurkan kembali pada tanggal 8 Desember
2004 sebagai maskapai penerbangan berbiaya hemat dan mengusung konsep yang sama
dengan Grup AirAsia. Indonesia AirAsia hadir dengan harga terjangkau dan konsep
‘tanpa embel-embel´ (tanpa tiket, tempat duduk bebas dan tanpa penyediaan
makanan).
Indonesia AirAsia sekarang telah mengoperasikan sebelas armada Boeing
737-300 yang melayani delapan rute domestik, yaitu dari Jakarta ke Medan,
Padang, Pekanbaru, Denpasar (Bali), Balikpapan, Surabaya, Batam dan Solo,
Universitas Sumatera Utara
serta lima belas rute internasional dari Jakarta, Bandung, Bali, Medan, Padang,
Pekanbaru, Surabaya ke Kuala Lumpur (Malaysia), dari Jakarta ke Johor Bahru,
Bangkok, Kota Kinabalu, Kuching dan Penang, dari Medan ke Penang (Malaysia)
dan dari Bali ke Kota Kinabalu dan Kuching. Hingga akhir tahun 2007, Indonesia
AirAsia telah menerbangkan lebih dari 4,3 juta tamu. Bagi Indonesia AirAsia
keselamatan penumpang merupakan hal terutama. Indonesia AirAsia selalu
mengedepankan keselamatan penumpang beserta awak pesawat dan pilot. Tidak
hanya saat di udara, tetapi juga saat pemesanan, check-in, boarding , terbang,
hingga tiba di tempat tujuan. Indonesia AirAsia mempercayakan seluruh
perawatan armadanya di Garuda Maintenance Facilities (GMF). Di tempat
tersebut, dilakukan pemeriksaan rutin dan pemeriksaan pemeliharaan tingkat
rendah "A" check, hingga pemeliharaan tingkat tinggi "C"check.
PT. Indonesia AirAsia (dahulu dikenal sebagai PT. AWAIR Internasional)
dibentuk pada September 1999 sebagai perusahaan swasta lokal di Indonesia.
Segera setelah itu, PT.AWAIR International diambil alih oleh sekelompok
investor swasta yang dikepalai oleh UnnHarris dan Pin Harris yang kemudian
secara penuh mengelola seluruh perusahaan sejak Maret 2000. AWAIR mengadopsi
model bisnis maskapai penerbangan dengan pelayanan penuh dengan beragam
kelas dan pelayanan cabin yang lengkap. AWAIR memperoleh ijin bisnis
penerbangan udara berjadwal pada Mei 2000, dua armada A310-300 diantarkan
ke AWAIR. AWAIR meluncurkan penerbangan perdananya dari Jakarta Ke
Surabaya, Medan, dan Balikpapan pada Juni 2000. Pada Desember 2000,
AWAIR menambah armada A310-300 yang ketiga dan kemudian membuka rute
Universitas Sumatera Utara
dari Jakarta ke Singapura, Denpasar dan Ujung Pandang. AWAIR secara bertahap
menurunkan kegiatan operasinya pada awal 2001 karena ketatnya kompetisi di
Indonesia mengikuti kebijakan sektor penerbangan Indonesia. Pada pertengahan
2004, AA International Limited (‘AAIL´), sebuah perusahaan yang 99.8 %
sahamnya dimiliki oleh AirAsia Berhad, menunjukkan ketertarikannya terhadap
AWAIR dan memulai pembicaran dengan para pemegang saham AWAIR untuk
mengambil alih 49 % sahamAWAIR. Sebagai informasi, AirAsia, maskapai
penerbangan bertarif murah dan tanpa embel-embel yang terkemuka di Asia
Tenggara, berhasil bekerjasama dengan Shin Corporation diThailand untuk
pengoperasian
rute
domestik
dan
penerbangan
internasional
dari
Bangkok International Airport. Pada 30 Agustus 2004, AAIL memasuki
kerjasama penjualan dan pembayaran untuk pengambilalihan saham AWAIR.
Pada September 2004, AWAIR memperoleh ijin dari Badan Koordinasi Penanam
Modal untuk mempengaruhi rencana perubahan kepemilikan saham AWAIR.
Para pemegang saham AWAIR menyetujui masuknya AAIL sebagai pemegang
saham baru, begitu
juga penunjukkan Tony Fernandes, Group Chief
ExecutiveOfficer AirAsia dan Kamarudin Bin Meranun, Executive Director,
Corporate Finance and Strategic Planning AirAsia, sebagai anggota baru dari
dewan komisaris AWAIR. Pada bulan Desember 2004 dengan tim manajemen
yang baru, AWAIR telah dibentuk ulang mengikuti model bisnis penerbangan
berbiaya rendah dan diluncurkan kembali sebagai maskapai penerbangan bertarif
rendah dan tanpa embel-embel untuk melayani rute domestik di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian pada tanggal 1 Desember 2005, PT. AWAIR International mengganti
nama perusahaannya menjadi PT. Indonesia AirAsia.
Penerbangan berkonsep Low Cost Carrier sudah menjadi tren pada dunia
penerbangan. Penerbangan Asia berkonsep murah yang sudah masuk ke pasar
Indonesia antara lain AirAsia (Malaysia) dengan PT. Indonesia AirAsia.
Sedangkan perusahaan penerbangan nasional di Indonesia yang juga sudah
menerapkan konsep Low Cost Carrier antara lain : Lion Air (Padang, Medan,
P.Baru, Palembang, Yogyakarta, Denpasar, Surabaya, Balikpapan, Makassar,
Manado, Kualalumpur, Singapura, Malacca, Penang, Ho Chi Minh City),
Sriwijaya Air (Jakarta, Denpasar, Surabaya, Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak,
Makasar, Batam, Singapura, Malaysia). Lion Air dan Sriwijaya Air adalah
pesaing untuk PT. Indonesia AirAsia. Tarif-tarif rendah tersebut tentunya menjadi
berita baik untuk banyak orang, yang rata-rata belum pernah berpergian dengan
pesawat terbang. Berita baik ternyata benar-benar tersebar dengan cepat, setiap
hari mereka bertemu pelanggan-pelanggan baru. AirAsia kemudian melebarkan
sayap dari tujuan penerbangan domestik ke tujuan penerbangan internasional,
membangun markas-markas baru di Johor Baru, Bangkok, dan Indonesia, dan
juga terbang ke Thailand, Indonesia, Macau (Cina), Singapura dan Philipina,
mengembangkan jasa penerbangan agar makin banyak orang dapat menikmati
tarif-tarif rendah dan terbang bersama AirAsia.
Sehubungan dengan maskapai penerbangan AirAsia menerapkan sistem
tiket secara online dan persaingan diantara maskapai penerbangan di Indonesia
yang semakin ketat maka penulis mengangkat masalah ini kedalam bentuk skripsi
Universitas Sumatera Utara
dengan judul “Pengaruh E-Commerce Terhadap Kemampuan Bersaing Pada
Perusahaan Airline PT. Indonesia AirAsia Untuk Pelanggan Fakultas Ekonomi
USU.”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka
dirumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah terdapat Pengaruh E-Commerce Terhadap Kemampuan Bersaing
Pada Perusahaan Airline PT. Indonesia AirAsia Untuk Pelanggan
Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU.
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan bukti adanya Pengaruh E-
Commerce Terhadap Kemampuan Bersaing Pada Perusahaan Airline PT.
Indonesia AirAsia Untuk Pelanggan Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU.
1.4
Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, penulis mengharapkan dapat memberikan
manfaat bagi :
1. Bagi penulis, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan si penulis mengenai manajemen pemasaran khususnya
mengenai pengaruh e-commerce terhadap persaingan bisnis pada
perusahaan airline, sehingga penulis dapat membandingkan teori-teori
Universitas Sumatera Utara
tersebut dengan penerapan yang sebenarnya dilingkungan dunia usaha
yang nyata.
2. Bagi Pihak Lain, Penelitian ini dapat bermanfaat menambah pengetahuan
serta dapat memberikan informasi sebagai referensi atau perbandingan
bagi peneliti lain dalam penelitian mengenai pengaruh e-commerce pada
perusahaan airline.
3. Bagi Perusahaan, diharapkan melalui penelitian ini dapat digunakan
sebagai alat untuk memperlancar kegiatan bisnis perusahaan dan sebagai
bahan pertimbangan manajemen perusahaan dalam mengambil kebijakan.
Universitas Sumatera Utara
Download