BAB I - FKIP UNIDAR AMBON

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mawar (Rosaceae) merupakan salah satu jenis tanaman hias yang
dikenal karena keindahannya. Bunga dengan berbagai warna, yaitu merah,
merah jambu, putih, dan kuning. Bunga mawar juga bermanfaat sebagai
bahan makanan dan minuman, obat, pewangi, kosmetik, sirup, campuran
teh, dan pengindah tata lingkungan. Mawar dapat tumbuh subur jika adanya
faktor lingkungan yang mendukung proses pertumbuhannya (Santi D, 2007).
Faktor lingkungan (iklim dan tanah) sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman mawar. Tanaman mawar dapat
ditanam sepanjang musim. Di Indonesia, tanaman mawar dapat tumbuh dan
produktif berbunga di dataran rendah sampai dataran tinggi ± 1.500 meter di
atas permukaan laut (dpl). Dengan demikian tanah dan iklim sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan stek mawar (Santi D.2007).
Stek merupakan cara yang paling populer untuk memperbanyak
tanaman
mawar.
Disamping
mudah,
hasilnyapun
biasanya
sangat
memuaskan. Tanaman baru yang dihasilkan mempunyai sifat yang sama
dengan induknya. Cara stek yang sering dilakukan untuk perendaman adalah
dengan memakai air biasa. Namun air kelapa dapat juga digunakan untuk
perendaman stek (Rukmana R, 1997).
2
Air kelapa sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia karena banyak
memiliki nilai gizi yang cukup baik bagi kebutuhan tubuh manusia. Air
kelapa muda mengandung sejumlah mineral, yaitu air 95,5%, protein 0,1%,
lemak kurang dari 0,1%, karbohidrat 4,0%. Air kelapa muda juga
mengandung vitamin C 2,2-3,4 mg/100 ml dan vitamin B kompleks yang
terdiri atas asam nikotinat, asam pantotenat, biotin, asam folat, vitamin B1,
dan sedikit piridoksin. Air kelapa tua ternyata masih memiliki kandungan
nutrisi yang cukup lengkap yaitu 2,6% gula, 0,55% protein, 0,74% lemak,
dan abu 0,46% (Agustin, 2003).
Dilihat dari komposisi gizi yang dikandungnya sehingga air kelapa
sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai bahan perendaman pada
berbagai macam tanaman, dan berfungsi untuk memicu pertumbuhan
pembentukan tunas pucuk, daun, dan pertumbuhan akar. Air kelapa muda
dan air kelapa tua mempunyai pengaruh positif terhadap pertumbuhan stek
(Widiastoety dan Anggraeni, 1994). Selain air kelapa, air biasa bukan
merupakan hal yang baru lagi bagi pertumbuhan tanaman.
Air sangat berperan penting dalam pertumbuhan tanaman. Tanpa air,
tumbuhan tidak dapat tumbuh. Air termasuk senyawa yang dibutuhkan
tumbuhan. Air berfungsi sebagai pelarut, bahan baku fotosintesis,
mengaktifkan reaksi enzim enzimatik, menjaga kelembapan, dan menjaga
suhu tanaman supaya tetap konstan (Faridnyzer, 2011).
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti
tentang “ Pengaruh Lama Perendaman Air Kelapa Muda, Air Kelapa Tua
3
(Cocos nucifera L) dan Air Biasa Terhadap Pertumbuhan Stek Mawar
(Rosaceae) ”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini yaitu : Bagaimana Pengaruh Lama
Perendaman Air Kelapa Muda, Air Kelapa Tua (Cocos nucifera) dan Air
Biasa Terhadap Pertumbuhan Stek Mawar (Rosaceae) ?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
lama perendaman air kelapa muda, air kelapa tua dan air biasa terhadap
pertumbuhan stek mawar (Rosaceae).
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
a. Masyarakat
Sebagai bahan masukan yang dapat dikembangkan dalam masyarakat
demi meningkatkan usaha pertanian masyarakat itu sendiri. Serta dapat
dimanfaatkan sebagai peluang usaha untuk mendukung pengembangan
tanaman bunga mawar.
b. Peneliti
Untuk menambah dan memperluas pengetahuan serta pengalaman
peneliti khususnya yang berkaitan dengan Pengaruh Lama Perendaman
4
Air Kelapa Muda, Air Kelapa Tua (Cocos nucifera) Dan Air Biasa
Terhadap Pertumbuhan Stek Mawar (Rosaceae). Sebagai sarana untuk
mengaplikasi ilmu pengetahuan
yang diperoleh dalam bangku
perkuliahan, khususnya yang berkaitan dengan penyetekan mawar
(Rosaceae).
c. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
Sebagai referensi bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Program Studi
Pendidikan Biologi dalam mempelajari mata kuliah fisiologi tumbuhan.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk membatasi kajian dari penelitian ini, maka peneliti hanya
menggunakan 12 stek batang mawar (Rosaceae) yang sudah tua dan baru
diambil serta air kelapa muda, air kelapa tua (Cocos nucifera) dan air biasa
yang digunakan untuk perendaman dengan lama waktu (15, 30, 45, dan 60
menit).
1.6. Penjelasan Istilah
Agar tidak menimbulkan salah penafsiran, maka penulis perlu
memberikan penjelasan yang menyangkut beberapa istilah yang dipakai
dalam judul di atas yaitu sebagai berikut :
- Pengaruh
: Sesuatu yang dapat menyebabkan kerusakan pada
saat proses penyetekan berlangsung (Anonim,
2012).
5
- Stek
: Bagian yang digunakan untuk memperbanyak
tanaman (mawar) (Rahmat,1994).
- Pertumbuhan
: Peristiwa pertumbuhan biologis pada makhluk hidup
yang berupa pertumbuhan ukuran (volume, massa,
tinggi dan sebagainya) (Widianto, 2006).
- Perendaman
: Untuk meningkatkan daya ikat air pada tanaman
(Staden, 1974).
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Deskripsi Umum Tanaman Kelapa (Cocos nucifera)
Kelapa adalah tanaman serbaguna dan seluruh bagian tanaman ini
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Kata “Cocos“ berasal dari bahasa Arab,
yaitu dari kata “Gauzos indi“ yang berarti biji dari Indonesia. Sedangkan kata
“macoca“ berasal dari bahasa Portugis yang berarti kera. Kalau kita
perhatikan biji kelapa besarnya seperti kepala kera, dua mata tempat
kecambah terlihat seperti sepasang mata, dan lubang ketiga seperti hidungnya
(Setyamidjaja, 1985).
2.2. Klasifikasi Tanaman Kelapa (Cocos nucifera)
Menurut (Setyamidjaja,1984) klasifikasi ilmiah tanaman kelapa
(Cocos nucifera L) adalah sebagai berikut:
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Monocotyledoneae
Ordo
: Palmales
Famili
: Palmae
Genus
: Cocos
Spesies
: Cocos nucifera
Nama Daerah
: Kelapa, Kelopo, Kerambil, Cikal.
7
2.2. Perbanyakan Secara Vegetatif
Perbanyakan secara vegetatif dibagi menjadi dua jenis yaitu
perkembangbiakan vegetatif yang alami dan perkembangbiakan vegetatif
buatan. Perkembangbiakan vegetatif yang terjadi dengan sendirinya tanpa
bantuan
manusia
disebut
vegetatif
alami.
Sedangkan
untuk
perkembangbiakan vegetatif yang melibatkan bantuan manusia disebut
vegetatif buatan (Mastugino, 2012). Cara-cara perbanyakan secara vegetatif
di antaranya cangkok, okulasi, dan stek.
Stek adalah cara perkembangbiakan tanaman dengan menggunakan
bagian dari batang tumbuhan tersebut. Tanaman baru yang dihasilkan akan
mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Contoh tanaman yang
dikembangkan dengan stek adalah ubi kayu, tebu dan mawar (Santi.D,
2007).
Berikut ini adalah gambar proses penyetekan dan morfologi tanaman
mawar.
Gambar 2.1. Proses Penyetekan Mawar
Keterangan:
1. Memilih batang atau cabang
2. Daunnya di kurangi hingga tinggal dua helai
8
3. Merendam dalam air 10 - 20 menit
4. Merendam dalam ZPT 15 - 30 menit
5. Bibit ditanam di pot
6. Bibit disiram air bersih
7. Hasil bibit stek
8. Penanaman bibit di pot tunggal
Gambar 2.2. Morfologi Mawar
2.3. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah segala pengaruh atau faktor yang berasal dari
tanaman itu sendiri meliputi, gen dan hormon.
1. Gen
Gen merupakan unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk
fisiknya adalah urutan DNA menjadi protein, polipeptida atau seuntaian
DNA yang memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya. Batasan
modern gen adalah suatu lokasi tertentu pada genom yang berhubungan
dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan dengan fungsi sebagai
9
regulator (pengendali), sasaran transkripsi, atau peran-peran fungsional
lainnya.
2. Hormon
Hormon adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok
sel. Semua organisme multiseluler termasuk dengan tumbuhan dapat
memproduksi hormon. Dalam pertumbuhan ini peran hormon
sangatlah penting.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan sesuatu yang mempengaruhi atau faktor
yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut, yaitu dari lingkungan atau
ekosistem yang ada. Ada beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu air, cahaya, kelembapan,
makanan, dan suhu.
2.4. Hubungan Air Dengan Pertumbuhan Tanaman
Air sangat berperan penting dalam pertumbuhan tanaman yakni
sebagai penyusun tubuh tanaman (70% - 90%), pelarut dan medium reaksi
biokimia, medium transpor senyawa, memberikan turgor bagi sel (penting
untuk pembelahan sel dan pembesaran sel), bahan baku fotosintesis dan
menjaga suhu tanaman supaya tetap konstan.
2.5. Kandungan Air Kelapa Tua Dan Muda
a. Kandungan Air Kelapa Tua
10
Hasil analisis menunjukkan air kelapa tua terdiri dari air 91,23%, protein
0,29%, lemak 0,15%, karbohidrat 7,27%, dan abu 1,06%. Air kelapa
juga mengandung vitamin C 2,2-3,7 mg/100 ml dan vitamin B kompleks
(Agustin, 2003).
b. Kandungan Air Kelapa Muda
Air kelapa muda mengandung air 95,5%, protein 0,1%, lemak kurang
dari 0,1%, karbohidrat 4,0%, dan abu 0,4%. Air kelapa muda juga
mengandung vitamin C 2,2-3,4 mg/100ml dan vitamin B kompleks yang
terdiri atas asam nikotinat, asam pantotenat, biotin, asam folat, vitamin
B1 dan sedikit piridoksin (Agustin, 2003).
2.6. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Ho : Tidak ada pengaruh lama perendaman air kelapa muda, air kelapa
tua dan air biasa terhadap pertumbuhan stek mawar (Rosaceae).
2. H1 : Ada pengaruh lama perendaman air kelapa muda, air kelapa tua
dan air biasa terhadap pertumbuhan stek mawar (Rosaceae).
11
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian
Adapun tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen
yaitu untuk mengetahui pengaruh lama perendaman air kelapa muda, air
kelapa tua (Cocos nucifera) dan air biasa terhadap pertumbuhan stek mawar
(Rosaceae).
3.2. Tempat Dan waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini direncanakan dilaksanakan di Negeri Lima Kecamatan
Leihitu Kabupaten Maluku Tengah.
b. Waktu Penelitian
Penelitian
ini
direncanakan
dilaksanakan
setelah
proposal
ini
diseminarkan dan berlangsung selama satu bulan.
3.3. Objek Penelitian
Objek penelitian yaitu stek batang mawar dengan ukuran panjangnya 20 cm
sebanyak 12 stek dan diambil secara purposive sampling.
3.4. Alat Dan Bahan
a. Alat

Pisau

Parang

Hiter
12

Wadah

Gunting

Mistar

Polibag
b. Bahan

Stek tanaman mawar

Air Kelapa muda dan tua

Air Biasa

Pupuk organik

Tanah
3.5. Variabel Penelitian
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel Bebas (X): Lama perendaman air kelapa muda, air kelapa tua
dan air biasa.
b. Variabel Terikat (Y): Pertumbuhan stek mawar pertumbuhan tinggi
batang dan jumlah tunas.
3.6. Prosedur Penelitian
a. s tanaman yang telah berbunga.
b. Potong batang atau cabang di bagian tengah yang rata dan dipilih
sepanjang 20 cm dengan diameter batangnya ± 1 cm.
c. Potong tangkai daun yang terdapat di bagian bawah setinggi 15 cm ,
sisakan dua tangkai daun bagian atasnya.
13
d. Setelah dipotong, getah yang keluar dicuci dengan air bersih.
e. Rendam stek-stek tadi dalam 3 wadah yang berbeda, yaitu wadah yang
berisi air kelapa muda, air kelapa tua dan wadah yang berisi air biasa
masing-masing 1 liter selama 15, 30, 45, dan 60 menit.
f. Rancangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak
Kelompok (RAK).
Tabel 3.1 : Rancangan dalam penelitian
Jenis Air
Air Kelapa Muda (A1)
15 menit
(T1)
A1T1
Lama Perendaman
30 menit 45 menit
(T2)
(T3)
A1T2
A1T3
60 menit
(T4)
A1T4
Air Kelapa Tua (A2)
A2T1
A2T2
A2T3
A2T4
Air biasa (A3)
A3T1
A3T2
A3T3
A3T4
Keterangan:
A1T1 : Perendaman air kelapa muda selama 15 menit.
A1T2 : Perendaman air kelapa muda selama 30 menit.
A1T3 : Perendaman air kelapa muda selama 45 menit.
A1T4 : Perendaman air kelapa muda selama 60 menit.
A2T1 : Perendaman air kelapa tua selama 15 menit.
A2T2 : Perendaman air kelapa tua selama 30 menit.
A2T3 : Perendaman air kelapa tua selama 45 menit.
A2T4 : Perendaman air kelapa tua selama 60 menit.
A3T1 : Perendaman air biasa selama 15 menit
A3T2 : Perendaman air biasa selama 30 menit.
A3T3 : Perendaman air biasa selama 45 menit.
14
A3T4 : Perendaman air biasa selama 60 menit.
Tabel. 3.2 Perlakuan rancangan dalam penelitian
Perlakuan
Ulangan
1
2
3
A1T1
A1T2
A1T3
A1T4
A2T1
A2T2
A2T3
A2T4
A3T1
A3T2
A3T3
A3T4
g. Selanjutnya siapkan pot kecil atau polibag yang telah diisi media tanam
yang akan digunakan untuk menanam stek yang telah direndam tadi.
Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah, pasir,dan pupuk
organik dengan perbandingan 1:1:1.
h. Siram media tanam hingga cukup basah.
i. Tanam stek ke dalam media tanam sambil ditekan-tekan media
tanamnya supaya padat.
j. Letakkan bibit tanaman (stek) pada tempat yang terang dan teduh,
hindarkan dari sinar matahari langsung.
15
k. Setelah sudah mencapai waktu yang ditentukan maka lihat perubahan
yang terjadi, perubahan yang diukur adalah tinggi tanaman dan jumlah
daun .
3.7. Tekhnik Analisis Data
Data yang diambil dari penelitian ini akan dianalisis dengan
menggunakan analisis varians (anova). Jika ada pengaruh maka dilakukan uji
lanjut dengan uji BNJ (Beda Nyata Jujur).
Download