Dampak investasi sumberdaya manusia terhadap

advertisement
VIII. KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN
8.1.
Kesimpulan
1. Dalam jangka pendek peningkatan pendidikan efektif dalam meningkatkan
produktivitas tenaga kerja pertanian dibanding dengan sektor industri dan
jasa. Sedangkan dalam jangka panjang pendidikan efektif meningkatkan
produktivitas tenaga kerja di semua sektor.
2. Pendidikan berpengaruh langsung dalam meningkatkan produktivitas
tenaga kerja pertanian, sedangkan pengaruhnya terhadap tenaga kerja non
pertanian (industri dan jasa) membutuhkan waktu (time lag). Hal ini
mengindikasikan bahwa teknologi yang digunakan sektor pertanian masih
relatif sederhana, sehingga untuk meningkatkan
produktivitas
tenaga
kerjanya tidak memerlukan program pelatihan yang terlalu lama. Berbeda
dengan sektor non pertanian yang indikasinya mempunyai teknologi lebih
modern, sehingga untuk meningkatkan produktivitasnya membutuhkan
tenaga kerja yang lebih terampil dan waktu yang relatif lebih lama bagi
program pelatihan maupun proses learning by doing. Kondisi ini menbuat
kualitas tenaga kerja non pertanian lebih terampil dibanding tenaga kerja
pertanian, sebagai konsekuensinya tenaga kerja pertanian menjadi sangat
rentan terhadap pemutusan hubungan kerja.
3. Pendidikan mempengaruhi output melalui peningkatan produktivitas
tenaga kerja di masing-masing sektor. Produktivitas tenaga kerja
berpengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan output. Dibanding
dua sektor lainnya, pengaruh produktivitas tenaga kerja pertanian paling
kecil magnitude-nya dalam mempengaruhi output.
217
4. Distribusi pendapatan dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh
PDRB per kapita. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi
akibat peningkatan investasi SDM membuat distribusi pendapatan menjadi
semakin merata. Dampak peningkatan investasi SDM menyebabkan
output meningkat beriringan dengan penurunan ketimpangan pendapatan
(tidak terjadi trade off antara pertumbuhan ekonomi dengan pemerataan
pendapatan).
5. Peningkatan jumlah penduduk Jawa Tengah berpengaruh positif dan
signifikan dalam meningkatkan jumlah
penduduk miskin. Hal ini
mengindikasikan bahwa SDM di Jawa Tengah masih belum optimal
memberi kontribusi pada pembangunan daerah. Kemungkinan inilah yang
menjadi penyebab rendahnya kinerja perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat di Jawa Tengah.
6. Share tenaga kerja pertanian berpengaruh positif dan signifikan dalam
meningkatkan jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah. Hal ini
menyatakan bahwa produktivitas tenaga kerja pertanian masih relatif
rendah dibanding produktivitas tenaga kerja non pertanian. Kondisi ini
sekaligus menjawab mengapa kemiskinan masih banyak terdapat di daerah
perdesaan.
7. Kebijakan peningkatan pengeluaran pendidikan dengan persentase yang
sama dengan pengeluaran kesehatan, memberi dampak yang lebih besar
dalam meningkatkan kinerja perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Hal ini terjadi karena nilai dasar pengeluaran pendidikan lebih besar
dibanding nilai dasar pengeluaran kesehatan. Berbeda halnya bila
218
peningkatan dilakukan dengan jumlah nominal yang sama, kebijakan
peningkatan pengeluaran kesehatan memberi hasil yang lebih besar
dibanding
peningkatan
pengeluaran
pendidikan.
Sehingga
dapat
disimpulkan bahwa kebijakan peningkatan pengeluaran kesehatan ternyata
lebih efektif dalam meningkatan kinerja perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat dibanding kebijakan peningkatan pengeluaran pendidikan.
Dari hasil ini dapat diartikan bahwa sistem pendidikan di Jawa Tengah
masih belum optimal dalam memberi kontribusi bagi pembangunan
daerah.
8. Peningkatan pengeluaran kesehatan dengan jumlah nominal yang sama
dengan pengeluaran infrastruktur memberi dampak yang lebih besar dalam
meningkatkan human capital, produktivitas tenaga kerja semua sektor,
penyerapan tenaga kerja jasa, output sektor jasa, disposable income,
konsumsi rumahtangga, pengeluaran per kapita
serta pengurangan
kemiskinan. Sedangkan kebijakan peningkatan pengeluaran infrastruktur
memberi dampak yang lebih besar dalam meningkatkan physical capital,
penyerapan tenaga kerja pertanian, penyerapan tenaga kerja industri,
output pertanian, output industri, PDRB per kapita, penerimaan
pemerintah, pengeluaran pemerintah, investasi, serta pengurangan
pengangguran dan ketimpangan pendapatan.
9. Skenario
gabungan
peningkatan
pengeluaran
pendidikan
disertai
peningkatan pengeluaran infrastruktur memberi dampak yang paling besar
dalam meningkatkan kinerja perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,
dibanding skenario gabungan peningkatan pengeluaran pendidikan dan
219
pengeluaran kesehatan. Hal ini menjelaskan bahwa sebuah kebijakan akan
efektif jika diikuti oleh penyediaan infrastruktur yang memadai.
10. Kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah masih banyak dinikmati
oleh sektor non pertanian dibanding sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat
dari peningkatan pengeluaran pendidikan dan kesehatan ternyata memberi
dampak yang paling besar dalam peningkatan output dan penyerapan
tenaga kerja bagi sektor industri dan jasa (non pertanian) dibandingkan
sektor pertanian.
11. Terdapat hubungan antara
peningkatan modal manusia, produktivitas
tenaga kerja, pendapatan dan turunnya kemiskinan. Kebijakan dalam
rangka meningkatkan investasi SDM, dapat membantu masyarakat miskin
keluar dari jebakan lingkaran setan kemiskinan.
8.2.
Implikasi Kebijakan
1. Pemerintah
sebaiknya
mengutamakan
kebijakan
dalam
rangka
meningkatkan kualitas SDM di semua sektor, karena dampaknya dapat
meningkatkan produktivitas tenaga kerja di semua sektor. Surplus
anggaran
sebaiknya
digunakan
untuk
meningkatkan
pengeluaran
pemerintah di sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur karena
dampaknya dapat meningkatkan kinerja perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat.
2. Dalam rangka meningkatkan produktivitas tenaga kerja pertanian,
pemerintah sebaiknya meningkatkan pendidikan bagi tenaga kerja
pertanian. Sedangkan untuk wilayah perkotaan (sektor non pertanian)
220
disamping program peningkatan pendidikan juga memerlukan program
pelatihan bagi tenaga kerjanya.
3. Untuk mengurangi kemiskinan pemerintah sebaiknya lebih memfokuskan
diri pada pengendalian jumlah penduduk melalui revitalisasi program
keluarga berencana, peningkatan produktivitas tenaga kerja melalui
peningkatan kualitas SDM dan mengendalikan inflasi agar daya beli
masyarakat tetap terjaga.
4. Mengingat peran penting pendidikan dalam meningkatkan kualitas SDM,
sebaiknya pemerintah melakukan pembenahan terhadap sistem pendidikan
di Jawa Tengah, agar dampaknya terhadap pembangunan dapat lebih
optimal. Peningkatan anggaran pendidikan lebih tinggi dibanding sektor
lainnya merupakan sebuah kebijakan yang tepat, namun perlu dipastikan
efisiensi dan efektivitas pelaksanaannya, agar sesuai dengan tujuan dan
sasarannya.
5. Strategi pembangunan yang mengedepankan peningkatan kualitas SDM
sebaiknya dijadikan sebagai salah satu strategi pembangunan daerah di
Indonesia, karena dampaknya selain dapat menciptakan pertumbuhan
ekonomi sekaligus juga dapat menciptakan pemerataan pendapatan,
sehingga tujuan pembangunan growth and equity dapat tercapai secara
simultan.
6. Apabila
pemerintah
bertujuan
ingin
lebih
menurunkan
jumlah
pengangguran dan ketimpangan pendapatan sebaiknya kebijakan yang
diambil adalah meningkatkan pengeluaran infrastruktur. Sedangkan bila
pemerintah bertujuan ingin lebih menurunkan jumlah penduduk miskin
221
dan meningkatkan pendapatan masyarakat maka sebaiknya kebijakan yang
diambil adalah meningkatkan pengeluaran untuk sektor kesehatan.
7. Kebijakan yang menggabungkan peningkatan pengeluaran pendidikan dan
infrastruktur terutama di daerah miskin dan terpencil merupakan sebuah
kebijakan yang tepat dalam meningkatkan kinerja perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat.
8.3.
Saran Penelitian Lanjutan
1. Penelitian selanjutnya disarankan memasukkan variabel pelatihan, migrasi,
gender, eksport dan import, serta pasar uang.
2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan perbedaan perilaku
(keragaman) tentang dampak investasi SDM terhadap perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat, misal: perbedaan antara wilayah perdesaan
versus perkotaan, dan sebagainya.
3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan peramalan dampak
alokasi anggaran pendidikan 20 persen dari belanja daerah terhadap
pencapaian pendidikan dasar 9 tahun sesuai dengan tujuan pembangunan
dalam Millennium Development Goals.
222
Download