PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL BOKS 1 EAST NUSA TENGGARA EXPO 2007 Pameran kerajinan rakyat, perdagangan, industri, pertambangan, pertanian, dan jasa dengan nama East Nusa Tenggara Expo 2007 (Entex 2007) yang pertama di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) digelar di Pusat Pembelanjaan Flobamora Mall Kupang, Jumat (27/7). Entex dibuka bersamaan dengan kedatangan peserta Sail Indonesia 2007 yang berjumlah 362 orang dari 19 negara. Peserta Sail Indonesia tiba menggunakan 127 kapal layar dari Darwin, Australia. Entex dibuka oleh Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Departemen Pariwisata Seni dan Budaya Sambujo Parikesit. Pameran tersebut berlangsung pada tanggal 27-31 Juli 2007. Selama pameran, peserta Sail Indonesia dan warga Kota Kupang dapat menikmati beragam atraksi seni dan budaya tradisional dari 16 Kabupaten/Kota se-NTT. Pada Expo tingkat provinsi pertama tersebut ditonjolkan produk kerajinan rakyat yang menurutnya memberikan sumbangan devisa cukup signifikan terhadap PDRB Provinsi NTT. Ajang expo tersebut merupakan wadah promosi berbagai produk perdagangan dan jasa di bidang pariwisata dan seni budaya, perdagangan dan industri, pertambangan dan pertanian, koperasi dan UKM serta pengenalan berbagai produk investasi. Sebanyak 50 pengusaha kecil, industri rumah tangga (home industry) dan usaha kecil menegah (UKM) dari berbagai usaha unggulan di NTT turut serta meramaikan ajang yang rencananya akan digelar secara rutin tiap tahun tersebut. Di sela-sela penyelenggaraan expo, digelar pertemuan antara pemerintah dari lima provinsi di Indonesia yang telah ditetapkan pemerintah pusat sebagai destinasi pariwisata unggulan di Indonesia. Kelima provinsi tersebut, yakni Sumatera Barat (Sumbar), Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Utara (Sulut), Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Rapat koordinasi promosi pariwisata itu bertujuan menentukan langkah-langkah strategis dalam mengembangkan promosi pariwisata bersama. Dengan adanya kesamaan pandangan akan dapat dijalin kerja sama silang layan dalam pengelolaan daerah destinasi pariwisata lintas teritorial yang diharapkan mampu memberikan keuntungan timbal balik. 25a BANK INDONESIA KUPANG