review konsep dan teori belajar psikologi definisi

advertisement
REVIEW KONSEP DAN TEORI BELAJAR PSIKOLOGI
DEFINISI BELAJAR MENURUT PARA AHLI
Setiap manusia melakukan proses pembelajaran setiap perilaku yang dilakukannya.
Didalam kehidupan sehari-hari pun setiap pengalaman yang terjadi pada manusia adalah
belajar. Terdapat beberapa tokoh yang mengemukakan teori mengenai belajar,
diantarannya adalah Anderson, Skinner, McGeoch, Robert M. Gange dan Hergenhahn &
Olson. Inilah teori-teori belajar menurut para ahli :
Anderson (1995), Belajar adalah proses dimana terjadi perubahan yang cenderung
permanen yang terjadi pada potensi perilaku sebagai akibat dari sebuah pengamalan . Kata
kunci dari teori Anderson adalah perubahan, permanen, potensi perilaku, pengalaman
Skinner (1958) Belajar adalah proses perilaku adaptasi yang progresif dimana ada
perubahan yang cenderung ke arah positif dari proses sebelumnya. Tujuan lain yang didapat
dari proses tersebut yang membutuhkan waktu untuk mencapainya. Kata kunci yang
diperoleh dari Skinner adaptasi, progresif, perilaku.
McGeoch (1956) memberikan definisi belajar “learning is a change in performance
as a result of practice”. Ini berarti bahwa belajar membawa perubahan dalam performance,
yang disebabkan oleh proses latihan. Jadi belajar adalah sebuah perubahan kemampuan
yang dimiliki oleh seorang individu yang timbul dari hasil berlatih. Kata kunci: kemampuan,
berlatih
Robert M. Gagne dalam buku: the conditioning of learning mengemukakan bahwa:
Learning is change in human disposition or capacity, wich persists over a period time, and
which is not simply ascribable to process a growth.’’
Jadi menurut Robert belajar adalah perubahan yang terjadi pada kemampuan seorang
manusia yang terjakarena proses yang terus menerus dan bukan dari proses yang singkat.
Kata kunci: perubahan, kemampuan, proses yang terus menerus.
“Secara keseluruhan kita bisa menyimpulkan bahwa belajar adalah sebuah proses
perubahan perilaku atau potensi perilaku yang terus menerus yang terjadi karena proses
berlatih dan pengalaman yang kemudian menghasilkan sebuah perilaku yang progresif
yang relatif permanen.”
ASOSIASI : Pavlov dan Guthrie
1.
PAVLOV
1.
Konsep Dasar
Law of Contiguity : kita melakukan sesuatu pada suatu kondisi, maka ketika kita
bertemu kondisi yang sama di lain waktu respon yang akan kita keluarkan
cenderung berulang.
2.
Tipe Belajar
Classical Conditioning
Pemberian stimulus terkondisikan diikuti dengan stimulus tak terkondisikan
sehingga menimbulkan respon tak terkondisikan. Pola S-R yang akan selalu diulang
dimana sampai suatu tahapan respon yang akan muncul sudah terkondisikan dan
terjadi tanpa adanya stimulus tak terkondisikan.
3.
Mekanisme Belajar
1. Akuisisi, pada teori Pavlov kita tak akan bisa lepas dengan istilah-istilah
Unconditional stimulus (US), Unconditional Respon (UR), Conditional Stimulus
(CS), dan Conditional respon (CR).
Proses awal yang terjadi adalah CS -> US ->UR dan ketika ketiga hal tersebut
selalu dipasangkan dengan intensitas tinggi dan berulang-ylang maka akan
terjadi CS -> CR.
2. Extinction, merupakan proses konsistensi terjadinya CR ketika US (reinforcer)
perlahan-lahan dihilangkan dengan tetap menghadirkan CS.
3. Spontanious, ketika CS (suara) selalu dihadirkan namun tidak dipasangkan
dengan (US) dan hal itu berlangsung berulang-ulang akan membuat oraganisme
tetap akan melakukan (CR) namun tidak sekuat ketika (CS) dipasangkan dengan
(US).
Macam Classical Conditioning
Dalam klasikal kondisioning ada lima macam pola kondisioning yakni:
1.
Delayed Conditioning: dalam kondisioning pola ini, CS muncul terlebih dulu, dan
menghilang pada saat, atau selama kemunculan UCS
2.
Trace Conditioning: CS muncul dahulu dan menghilang sebelum munculnya US.
3.
Simultaneous Conditioning yakni CS&US dipasangkan dan dihadirkan secara bersamaan.
4.
Backward Conditioning (Kondisioning Terbalik): US muncul sebelum CS.
5.
Temporal Conditioning (Kondisioning Temporer) ,dalam kondisioning ini, posisi CS dan
US tidak bisa dijelaskan secara pasti. US dimunculkan dalam jarak waktu yang telah
ditentukan.
6.
Aplikasi
Seseorang akan melindungi daerah sensitifnya dari kegelian. Jika orang A
mengarahkan tangan (CS) ke daerah sensitive ke orang B dan kemudian menggelitik
(US) maka orang B akan berusaha menolak dan menghindar dari gelitikan tsb (UR).
7.
Edwind Ray Guthrie
1.
Asumsi Dasar
Law of Contiguity dan The Recency Principle
Guthrie berpendapat bahwa Kondisi dimana jika stimulus terjadi bersamaan
dengan respon akan terjadi hubungan. Hal ini menyebabkan jika terjadi pola
stimulus yang sama akan cenderung menyebabkan respon yang sama pula. Ketika
kita melakukan sesuatu pada suatu kondisi, maka ketika kita bertemu kondisi yang
sama di lain waktu respon yang akan kita keluarkan cenderung berulang. Menurut
Guithre ketika suatu perilaku yang dilakukan berulang-ulang akan menumpuk dan
akan menyebabkan perilaku yang terakhir kalinya dilakukan yang akan keluar. Hal
ini yang dinamakan recently principle. Ini merupakan efek dari forgetting. Forgetting
adalah proses pemblokiran hubungan yang lama lalau digantikan oleh pola
hubungan yang baru. Hal ini yang membedakan Pavlov dengan Guthrie.
2.
Tipe Belajar
One Trial
of
Learning, pola pemasangan antara stimulus dan respon akan
menghasilkan hubungan yang kuat diantaranya. One trial of learning adalah hasil dari law of
inguity, hal ini terlihat dari pemasangan stimulus dan respon yang kuat pada suatu kondisi.
3.
Mekanisme
1. Movement Produced Stimuli
ii. Reinforcement
Reinforcement berguna untuk menjaga keberlangsungan proses pembelajaran
agar tetap berjalan.
iii. Breaking Habits
1) Threshold Method
2) Sebuah metode untuk mengubah kebiasaan dengan cara perlahan sehingga
orang yang sedang dirubah kebiasaanya tidak merasa perilakunya sedang
diubahFatigue Method
3) Sebuah metode untuk mengubah kebiasaan dengan cara individu harus
memberi
respon
terhadap
stimulus
terus-menerus
sampai
terjadi
kelelahanIncompatible Response Method
Sebuah metode untuk mengubah kebiasaan dgn cara penukaran pola stimulus
dan respon sehingga, terjadi kondisi individu merasa tidak cocok dengan respon
yang timbul. Karena kondisi ini individu tidak mengulangi stimulus tersebut.
vi. Sidetracking a Habit
Sebuah metode untuk mengubah kebiasaan dengan cara menghindari atau
menolak stimulus yang menghasilkan responyg tidak diinginkan.
vii. Punishment
Sebuah metode untuk mengubah kebiasaan dengan cara memberikan stimulus
yang tidak diinginkan oleh individu karena menimbulkan respon yang tidak
diinginkan. Punishment bertujuan untuk memodifikasi perilaku.
d. Aplikasi
Ketika seseorang memiliki sebuah kenangan manis dengan orang yang disayangi dan
haru pupus di tengah jalan. Pada suatu keadaan orang tersebut mendengarkan lagu
yang mengingatkan pada sebuah kisah hidup dengan mantan kekasihnya dan
menitihkan air mata. Ini merupakan aplikasi dari one trial learning.
Fungsionalis Edward Lee Thorndike and B.F Skinner
1.
Edward Lee Thorndike
2.
Konsep/Asumsi Dasar
1. Belajar itu bertahap, bukan langsung mendalam. Ketika saya masuk Psikologi
UGMdiwajibkan mengambil mata kuliah Psikologi Umum terlebih dahulu.
Bukan Psikologi Faal.
2. Belajar tidak dimediasi oleh ide. Yang saya tangkap disini adalah belajar merupakan
sesuatu yang harus dilakukan, bukan untuk dipikirkan.
3. Semua mamalia belajar dengan cara yang sama, tidak terkecuali manusia. Hanya
saja manusia lebih kompleks
4. Koneksionisme, belajar merupakan proses koneksi antara stimulus dan respons.
Biasa dikaitkan dengan trial and error.
1.
Tipe Belajar
Trial and error, penjabaran saya untuk hal ini yaitu sama saja dengan sistem
coba-coba. Dimana setiap organisme yang sudah mengalami keadaan terdesak
akan melakukan cara apapun agar dapat selamat.
2.
Mekanisme Belajar
1. Hukum Kesiapan (Law of readiness)
a. Saya suka seseorang dan berniat mengajaknya kencan, maka saya akan
merencanakan hingga kencan tersebut sukses..
b. Saya suka seseorang dan berniat mengajaknya kencan, tapi dia menolak,
maka saya sebal.
c. Saya suka seseorang tapi tidak berani mengatakan, tapi teman-teman
memaksa saya untuk menyatakan cinta, saya sebal karena merasa urusan
saya dicampuri.
1. Hukum Latihan (Law of exercise)
Ketika ujian matematika, saya akan mengulang pelajarannya berkali-kali agar
nilai yang diraih bagus. Sebaliknya apabila tidak belajar, maka hasilnya pun
buruk.
2. Hukum Efek (Law of effect)
A memberi saya makanan dan rasanya sangat lezat. B memberi saya
makanan dan rasanya sangat pahit. Ketika A dan B memberikan makanan
secara bersamaan, maka saya akan memilih makanan dari A.
1.
Aplikasi
Seorang mahasiswa sedang berada dalam ruang ujian. Waktu tersisa tinggal 3 menit
dan masih ada 1 soal ujian yang belum dikerjakan. Meskipun dia tidak tahu sedikit
pun tentang jawaban dari soal tersebut, maka dia akan mencoba untuk menebak
jawabannya meskipun ada kemungkinan jawaban tersebut salah. (Trial and Error)
2. Burrhus Frederick Skinner
1.
Konsep Dasar
Pengondisian operant (operant conditioning), merupakan jenis pengondisian
dimana suatu perilaku yang dilakukan akan diberi hadiah, sehingga berpeluang
untuk lebih sering terjadi.
2.
Tipe Belajar
1. Responden (klasikal), adalah tingkah laku otomatis atau refleks. Contoh: seekor
anjing yang mengeluarkan air liur ketika melihat dan mencium bau makanan.
Operant, ketika orang melakukannya dia mendapat hadiah. Respon operan itu mendapat
reinforcement, sehingga berpeluang untuk lebih sering terjadi. Pengondisian operan tidak
tergantung pada tingkah laku refleks. Contoh: pengemis yang diberi uang, akan lebih sering
datang ke rumah kita.
2.
Mekanisme Belajar
1. Positive Reinforcement
Adalah cara untuk memperkuat suatu perilaku dengan cara memberikan
sesuatu yang menyenangkan bagi subyek setelah perilaku itu muncul.
Contoh: Adik suka makan bakso, ketika dia belajar maka saya belikan bakso.
Adik jadi sering belajar.
2. Shaping
Adalah proses pembentukan tingkah laku dengan tujuan untuk mendekati
tingkah laku yang diharapkan. Contoh: Mau ranking 1 di kelas, ya belajar.
Mekanisme Skinner memiliki empat jadwal penguatan utama
1). Jadwal rasio tetap: suatu perilaku diperkuat setelah sejumlah respon.
2). Jadwal rasio variabel : suatu perilaku diperkuat setelah terjadi sejumlah
respon, akan tetapi tidak berdasarkan basis yang dapat diperidiksi.
3). Jadwal interval - tetap : respons tepat pertama setelah beberapa waktu akan
diperkuat.
4). Jadwal interval - variabel : suatu respons diperkuat setelah sejumlah variabel
waktu berlalu.
3.
Aplikasi
Saya pernah membeli permen kepada seorang pedagang asongan di daerah kelapa
gading. Pada saat itu saya memberikan uang kembalian kepadanya. Setiap saya
melewati daerah sana, dia selalu memaksa saya untuk membeli dagangannya lagi.
(Operant Conditioning)
KOGNITIF : BANDURA DAN GESTALT
1. Albert Bandura
1.
Konsep/Asumsi Dasar
Determinisme Resiprokal, lingkungan membentuk perilaku dan perilaku membentuk
lingkungan.
2.
Tipe Belajar
Sosial kognitif, belajar tidak bersifat otomatis tapi merupakan proses pembelajaran
dari keadaan sekitar. Bisa berasal dari interaksi sosial.
3.
Mekanisme Belajar
1. Proses Memperhatikan (attentional)
Merupakan suatu proses adanya suatu pengamatan terhadap sesuatu. Semakin
diminati suatu hal tersebut, maka semakin menarik untuk diamati. Contoh: saya
mengamati gerak-gerik cewek idaman saya
2. Proses Menyimpan (retentional)
Merupakan suatu proses mencerna dan memperagakan kembali mengenai
informasi yang telah dilihat sebelumnya. Contoh: siswa mencoba memahami
kembali gerakan-gerakan senam yang sudah diajarkan guru olahraga.
3. Proses Mereproduksi (reproduction)
Merupakan suatu proses dimana unsur pemahaman yang diutamakan di bagian
ini. Contoh: mahasiswa menjawab pertanyaan quiz yang diajukan oleh dosen.
4. Proses Motivasi (motivation)
Merupakan suatu proses adanya suatu bentuk penghargaan bagi suatu prestasi,
dan untuk sebaliknya akan ada pembinaan tertentu. Contoh: Ketika Faisal
mendapat IP 4, dia mendapat hadiah mobil dari ayahnya.
1. Aplikasi
Anak yang hidup di lingkungan preman, besarnya pun menjadi preman.
1.
Gesalt
1.
Konsep Dasar
Teori Gesltalt merupakan teori yang dikembangkan oleh Koffka, Kohler danm
Wertheimer. Prinsip dasar teori Gestalt adalah proses persepsi. Grouping adalah
dimana elemen-elemen yang terpisah akan dipersepsikan dan diintrepretasikan
menjadi satu menurut suatu aturan tertentu. Jadi Gestalt menyatakan bahwa
belajar merupakan proses dimana individu menerima suatu hal secara organize
whole yang dipisahkan dengan whole yang lain, namun merupakan satu kesatuan
dalam whole mereka sendiri yang dibentuk melalui suatu pola yang dinamis.
2.
Tipe Belajar
Tipe Belajar yang diusung oleh Gestalt adalah Insightful yaitu pengetahuan baru
yang diperoleh setelah melalui proses pengumpulan informasi dan relatif mudah
diingat dan mampu dijadikan acuan dalam menyelesaikan persoalan baru.
3.
Mekanisme Belajar
1. Law of Pragnanz
Adalah kecenderungan manusia untuk megarah pada kelengkapan,
kesederhanaan dan kebermakanaan.
1.
Completeness, manusia cenderung mencari bagian yang kurang untuk
segera dilengkapi
2.
Simplicity, manusia cenderung lebih mudah mengingat atau belajar dari
hal yang simple dan sederhana
3.
Meaningful, ,manusia cenderung mudah mengingat hal yang bermakna
untuk dirinya sendiri
4. Principle of Disclosure
Manusia cenderung mempersepsikan hal yang mirip dan memiliki korelasi
yang dekat sebagai satu bagian
5. Ziganic Effect
Kecenderungan untuk mengingat tugas yang belum terselesaikan ketimbang
tugas yang sudah selesai dilakukan
6. Kognitif Disequilibrium
Manusia cenderung akan menyeimbangkan proses kognitif yang tidak
seimbang yang terjadi dialam pikirannya
7.
1.
Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari
Seorang mahasiswa sedang membaca sebuah jurnal diperpustakaan dan setelah
selesai membaca keseluruhan jurnal mahasiswa tersebut mencatat poin-poin
penting yang terdapat didalam jurnal
2.
Seorang siswa SMA kelas 3 sedang mengerjakan tugas pada bab 1 dan bab 2, tetapi
di dalam pengerjakan bab 2 terdapat pengetahuan yang terdapat didalam bab 1 dan
2. Hal ini disebut dengan cognitive disequilibrium.
NEUROPHYSIOLOGIS : DONALD O HEBB
1.
DO HEBB
1.
Konsep Dasar
Prinsip yang digunakan oleh D.O. Hebb adalah prinsip neuropsikologis.
Bermulanya teori Hebb berkaitan erat dengan sel sinapsis. Sel sinapsis adalah
jarak antar sel. Hebb menekankan hubungan antar saraf dalam otak. Saat satu
sel saling berhubungan erat dengan sel lainnya maka saraf akan terstimulus lebih
aktif melalui impuls yang dikirimkan. Otak kita terbagi Pembagian otak
berdasarkan fungsinya disebut dengan lokalisasi otak. Otak terbagi menjadi dua
yaitu otak kiri dan otak kanan. Otak berfungsi sesuai dengan lokusnya.
2. Tipe Belajar
Donald O Hebb menggunakan tipe belajar Neurofisiologis dengan
memanfaatkan fungsi otak dan syaraf, tipe belajar dari teori neurofisiologis
antara lain : Lokalisasi otak, cell assembly dan sequence fase.
3.
Mekanisme Belajar
1. Cell Assembly
adalah ketika seseorang mengalami suatu kejadian /peristiwa tersebut
menstimulasi pola neuron yang kompleks, sel-sel membentuk satu paket
komunikasi saraf-saraf.
2. Phase Sequencial
adalah serangkaian aktifitas kumpulan yang terintergrasi secara temporer dan
berjalan searus dengan pemikiran, Phase Sequencial dapat membuat
hubungan antar paket data komunikasi.
3. Encriched Enviroment
Merupakan penempatan individu pada situasi/lingkungan yang memberikan
stimulus pada dirinya untuk bisa mendapat banyaknpengetahuan dan
penyerapan baru.
4. Sensori Deprivatisation
adalah tidak mendapatkan stimulus, apabila otak tidak mendapatkan stimulus
maka hal ini dapat menyebabkan halunisasi. Dengan adanya halunisasi maka
akan menyebabkan kekacauan yang berdampak pada tidak utuhnya informasi
yang diproses.
5. Memory
Memori dibagi menjadi 3 bagian, yaitu short term memory (STM), working
memory dan long term memory (LTM).
1.
Short term memory adalah memori yang disadarkan pada saat ini dan
waktunya bertahan kurang dari 1 menit.
2.
Working memory adalah penyimpanan, manipulasi, dan penggunaaan
informasi yang tersimpan itu sendiri.
c. Long Term Memory adalah informasi yang disimpan dalam
ingatan
untuk kebutuhan jangka panjang dan memiliki jangka waktu lebih dari 1
menit.
3.
Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari
1. Aplikasi dari teori Hebb ini adalah ketika kita mempelajari matematika. Dalam
matematika menggunakan metode mengulang-ulang secara terus menerus
bentuk perhitungan dalam jumlah yang tidak sedikit, sehingga dengan
pengulangan tersebut maka neuron-neuron dalam otak memproses informasi
secara lebih cepat.
Download