BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Pengertian Pemasaran Pada saat ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan atau bisnis perdagangan yang dilakukan untuk mencapai tujuan, meningkatkan usahanya dan mendapatkan laba. yang dimana juga merupakan unsur yang cukup vital dari sebuah keberlangsungan usaha bisnis yang dijalani. Pemasaran melebihi fungsi apapun dan tentunya tidak hanya berorientasi pada penjualan, tetapi juga pada pelanggan. Proses pemasaran tersebut dimulai jauh-jauh hari sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir begitu saja dengan penjualan. Menurut AMA (Asosiasi pemasaran Amerika) yang dikutip oleh Kotler (2012:5) definisi pemasaran adalah sebagai berikut : “Marketing is the activity, set of institutions, and processes for creating, communicating, delivering, and exchanging offerings that have value for customers, clients, partners, and society at large”. Dapat disimpulkan bahwa pengertian pemasaran adalah suatu kegiatan bisnis yang memiliki proses, dimulai dari mengetahui permintaan dan kebutuhan konsumen, lalu menciptakan nilai antara pembelian konsumen terhadap suatu produk atau jasa, serta meliputi strategi pemasaran yang efektif. Sedangkan menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2012:5) pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pada intinya kegiatan pemasaran menurut Sunyoto (2013:25) meliputi : 1. Tekanannya pada keinginan pelanggan. 2. Perusahaan pertama-tama menentukan apa yang di inginkan konsumen dan kemudian membuat atau mencari jalan keluarnya bagaimana membuat dan menyerahkan produk untuk memenuhi keinginan konsumen. 3. Manajemen berorientasi ke laba usaha. 4. Perencanaan berorientasi ke hasil jangka panjang, berdasarkan produkproduk baru, pasar esok dan pertumbuhan yang akan datang. 5. Tekanannya pada keinginan pembeli. Dari definisi di atas dijelaskan bahwa pemasaran didefinisikan dengan bahasa yang berbeda-beda tetapi bila diperhatikan definisi yang diberikan oleh para ahli itu mempunyai prinsip yang sama. Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang hendak di produksi, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara-cara promosi, dan penyaluran atau penjualan produk tersebut. jadi kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan dengan suatu sistem. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 B. Kualitas Pelayanan 1. Pengertian Kualitas Pelayanan Pada saat sekarang dan masa yang akan datang sejalan dengan perkembangan yang terjadi, tingkat pendidikan masyarakat meningkat, dan di iringi dengan kesadaran akan pentingnya kualitas pelayanan sebagai kunci keberhasilan sebuah perusahaan. Menurut Tjiptono (2011:59) kualitas pelayanan yaitu tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen. dengan kata lain ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas layanan jasa yaitu dirasakan expected service dan perceived service. Oleh sebab itu Kualitas pelayanan menjadi hal penting yang harus diperhatikan serta dimaksimalkan agar mampu bertahan dan tetap dijadikan pilihan oleh pelanggan. Adapun Menurut Kotler (2012:49) mengemukakan bahwa kualitas adalah keseluruhan cirri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Sedangkan menurut Parasuraman dalam Lupiyoadi (2013:216) mengatakan bahwa kualitas pelayanan yaitu seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas pelayanan yang mereka terima. Oleh sebab itu Kualitas pelayanan menjadi hal penting yang harus diperhatikan serta dimaksimalkan agar mampu bertahan dan tetap dijadikan pilihan oleh pelanggan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 Menurut Tjiptono,dkk (2008:70) bahwa harapan pelanggan bisa berupa tiga standar : Will expectation Yaitu tingkat kinerja yang diantisipasi atau diperkirakan konsumen akan diterimanya, berdasarkan semua informasi yang diketahuinya. Tipe ini merupakan tingkat harapan yang paling sering dimaksudkan oleh konsumen sewaktu menilai kualitas. Should expectation Yaitu tingkat kinerja yang dianggap sudah sepantasnya diterima konsumen. biasanya dari tuntutan dari apa yang seharusnya diterima jauh lebih besar daripada apa yang diperkirakan bakal diterima. Ideal expectation Yaitu tingkat kinerja optimum atau terbaik yang diharapkan dapat diterima konsumen. singkat kata faktor utama yang mempengaruhi kualitas layanan ada dua: expected service dan perceived service. Kualitas layanan sangat krusial dalam mempertahankan pelanggan dalam waktu yang lama. Kualitas layanan mendorong pelanggan untuk komitmen kepada produk dan layanan perusahaan sehingga berdampak kepada peningkatan market share suatu produk. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 2. Dimensi Kualitas Pelayanan Dalam Kotler (2012:284) mengungkapkan ada terdapat lima dimensi pokok kualitas pelayanan. Kelima dimensi tersebut meliputi : a. Bukti Langsung (Tangible) Berupa penampilan fisik, peralatan dan berbagai materi komunikasi yang baik. b. Empati (Empathy) Kesediaan karyawan dan pengusaha untuk lebih peduli memberikan perhatian secara pribadi kepada pelanggan. misalnya karyawan harus mencoba menempatkan diri sebagai pelanggan. jika pelanggan mengeluh maka harus dicari solusi segera, agar selalu terjaga hubungan harmonis, dengan menunjukkan rasa peduli yang tulus. Dengan cara perhatian yang diberikan para pegawai dalam melayani dan memberikan tanggapan atas keluhan para konsumen. c. Daya Tanggap (Responsiveness) Kemauan dari karyawan dan pengusaha untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat serta mendengar dan mengatasi keluhan konsumen. dengan cara keinginan para pegawai dalam membantu dan memberikan pelayanan dengan tanggap, kemampuan memberikan pelayanan dengan cepat dan benar, kesigapan para pegawai untuk ramah pada setiap konsumen, kesigapan para pegawai untuk bekerja sama dengan konsumen. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 d. Kehandalan (Reliability) Kemampuan untuk memberikan jasa sesuai dengan yang dijanjikan, terpercaya dan akurat, serta konsisten. Contoh dalam hal ini antara lain, kemampuan pegawai dalam memberikan pelayanan yang terbaik, kemampuan pegawai dalam menangani kebutuhan konsumen dengan cepat dan benar, kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang baik sesuai dengan harapan konsumen. e. Jaminan (Assuramce) Berupa kemampuan karyawan untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan terhadap janji yang telah dikemukakan kepada konsumen. contoh dalam hal ini antara lain, pengetahuan dan keterampilan pegawai dalam menjalankan tugasnya, pegawai dapat diandalkan, pegawai dapat memberikan kepercayaan kepada konsumen, pegawai memiliki keahlian teknis yang baik. C. Citra Merek (Brand Image) 1. Pengertian Citra (Image) Sebagaimana dijelaskan oleh Kolter dan Keller (2009:409) citra adalah sejumlah keyakinan, ide, dan kesan yang dipegang oleh seseorang tentang sebuah objek. Citra tidak dapat ditanamkan dalam pikiran manusia dalam semalam atau disebarkan melalui media masa. Sebaliknya, citra itu harus disampaikan melalui tiap sarana komunikasi yang tersedia dan disebarkan secara terus-menerus. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 Untuk berhasil memperoleh dan mempertahankan konsumenmya maka perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk menampilkan produk dengan memiliki citra merek (brand image) yang positif di mata konsumen. Dengan menampilkan produk yang memiliki citra merek yang positif dapat mempertinggi kepercayaan konsumen terhadap produknya dan mendorong konsumen semakin lama akan menjadi konsumen yang loyal terhadap produknya tersebut. 2. Pengertian Merek Kegiatan untuk memperkenalkan dan mempopulerkan merek dagang merupakan suatu syarat untuk berhasilnya perusahaan memasarkan produk tersebut, karena itu dilakukanlah melalui “penggunaan merek” bagi produk usaha untuk membedakannya dengan produk pesaing lain. Merek memiliki peranan yang penting dalam pemasaran, Ada perbedaan yang cukup besar antara produk dan merek. Diferensiasi harus difokuskan pada manfaat yang dibutuhkan oleh pelanggan, dan bukan pada proses produksi yang berhubungan dengan produk atau jasa. Produk hanyalah sesuatu yang dihasilkan pabrik dan mudah ditiru, sedangkan merek merupakan sesuatu yang dibeli konsumen dan selalu memiliki keunikan yang sulit untuk ditiru (Tjiptono, 2008:105). Menurut Danang (2012), brand adalah sesuatu yang melekat pada pikiran dan tindakan pelanggan, serta penghubung antara pelanggan dan produk atau perusahaan. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 bahwa brand merupakan sebuah identitas (dapat berupa nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi seluruhnya) dari sebuah barang atau jasa yang dapat membedakan antara produk satu dengan produk yang lainnya. Adapun Definisi merek menurut Asosiasi Pemasaran Amerika adalah suatu nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari produk atau jasa lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama (Kotler dan Keller, 2009) Merek berkembang menjadi sumber aset terbesar dan merupakan faktor penting dalam kegiatan pemasaran perusahaan. Keahlian yang paling unik dari pemasaran profesional adalah kemampuannya untuk menciptakan, memlihara dan melindungi serta meningkatkan merek. Merek terdiri dari beberapa bagian sebagaimana yang diungkapkan Kotler & Keller (2009:76), yaitu : a. Nama Merek (Brand Name) adalah sebagian dari merek dan yang diucapkan. b. Tanda Merek (Brand Merk) adalah sebagian dari merek yang dapat dikenal, tetapi tidak dapat di ucapkan, seperti lambing, desain, huruf, warna khusus. c. Tanda Merek Dagang (trademark) adalah merek atau sebagian dari merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya melakukan sesuatu yang istimewa. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 d. Hak Cipta (copyright) adalah hak istimewa yang dilindungi undang-undang untuk memproduksi, menertibkan, dan menjual karya tulis, karya music atau karya seni. Kotler dan Keller (2009) menambahkan bahwa suatu merek adalah simbol komplek yang menjelaskan enam tingkatan pengertian, yaitu : a. Atribut : Merek memberikan ingatan pada atribut-atribut tertentu dari suatu produk. b. Manfaat : Atribut-atribut produk yang dapat di ingat melalui merek harus dapat diterjemahkan dalam bentuk manfaat baik secara fungsional dan manfaat secara emosional. c. Nilai : Merek mencerminkan nilai yang dimiliki oleh produsen sebuah produk. d. Budaya : Merek mempresentasikan suatu budaya tertentu. e. Kepribadian : Merek dapat memproyeksikan pada suatu kepribadian tertentu. f. Pengguna : Merek mengelompokkan tipe-tipe konsumen yang akan membeli atau mengkomsunsi suatu produk. Merek sendiri pada dasarnya digunakan untuk beberapa tujuan, yaitu (Tjiptono, 2008:104) : a. Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam diferensiasi atau membedakan produk suatu perusahaan pesaingnya. b. Alat promosi, sebagai daya tarik produk. http://digilib.mercubuana.ac.id/ dengan produk 17 c. Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen. d. 3. Untuk mengendalikan pasar. Manfaat Merek Merek begitu penting bagi sebuah perusahaan karena memiliki manfaat yang tidak hanya dirasakan oleh perusahaan semata, namun juga dirasakan oleh pelanggan. manfaat merek bagi perusahaan dan pelanggan menurut Tjiptono (2011:43-45) adalah sebagai berikut : a. Sebagai sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan. b. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik. c. Sebagai sinyal tingkat kualitas bagi pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi dalam waktu. d. Sebagai sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing. e. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen. f. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa mendatang. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 Bagi konsumen, merek bisa memberikan beraneka macam nilai melalui sejumlah fungsi dan manfaat potensial. Berikut adalah tabel yang menunjukkan fungsi dan manfaat merek bagi konsumen : TABEL 2.1 MANFAAT MEREK BAGI PELANGGAN No. Fungsi Sumber : Tjiptono, 2011 : 46-47 Manfaat Bagi Konsumen 1 Identifikasi Bisa dilihat dengan jelas; memberikan makna bagi produk gampang mengidentifikasi produk yang dicari. 2 Praktikalitas Memfasilitasi penghematan waktu dan energi melalui pembelian ulang identik dan loyalitas. Jaminan Memberikan jaminan bagi konsumen bahwa mereka bisa mendapatkan kualitas yang sama sekalipun pembelian dilakukan pada waktu dan tempat yang berbeda. Optimisasi Memberikan kepastian bahwa konsumen dapat membeli alternatif terbaik dalam kategori produk tertentu dan pilihan terbaik untuk tujuan spesifik. Karakterisasi Mendapat konfirmasi mengenai citra diri konsumen atau citra yang ditampilkannya kepada orang lain. 6 Kontinuitas Kepuasan terwujud melalui familiaritas dan intimasi dengan merek yang telah digunakan atau dikonsumsi pelanggan selama bertahun-tahun. 7 Hedonistik Kepuasan terkait dengan daya tarik merek, logo dan komunikasinya Etis Kepuasan berkaitan dengan perilaku bertanggung jawab merek bersangkutan dalam hubungannya dengan masyarakat. 3. 4 5 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 4. Pengertian Citra Merek Pilihan konsumen pada suatu brand produk tergantung pada image yang melekat pada produk tersebut.Berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat dirangkai sehingga membentuk citra tentang merek atau brand image di dalam benak konsumen. perusahaan harus mampu memberikan yang terbaik yang sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen. untuk itu, perusahaan harus mampu membangun image yang lebih baik dari pesaing tentang produk perusahaan kepada konsumen. Secara sederhana pengertian citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti yang dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen, seperti yang dinyatakan oleh Kotler dan Keller (2009:403). Menurut Kotler (2012:93) bahwa “Brand Image can be defined as a perception about brand as reflected by the brand association held in consumer memory” hal ini berarti citra merek adalah persepsi tentang merek yang digambarkan oleh asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen Sedangkan Menurut (Schifman dan Kanuk 2010) brand image adalah persepsi yang bertahan lama, dibentuk melalui pengalaman, dan bersifat relatif konsisten. Oleh karena itu, sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu brand image merupakan salah satu unsur penting yang mendorong konsumen untuk membeli sebuah produk. Semakin baik brand image yang melekat pada produk tersebut, konsumen akan semakin tertarik untuk membeli karena konsumen beranggapan bahwa suatu produk dengan brand http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 yang sudah terpercaya lebih memberikan rasa aman ketika menggunakannya. 5. Faktor – Faktor Pembentuk Citra Merek (Brand Image) Faktor-faktor pembentuk citra merek menurut Schiffman dan kanuk dalam Silvia Theodora (2015:37) yaitu : Kualitas dan mutu produk barang yang ditawarkan. Suatu produk yang dikonsumsi dapat dipercaya dan di andalkan. Fungsinya dapat dimanfaatkan oleh konsumen. Resiko bagaimana besar kecilnya akibat atau untung rugi yang dialami oleh konsumen. Harga atau tinggi rendahnya atau banyak sedikitnya jumlah yang dikeluarkan oleh konsumen. 6. Alat Ukur Citra Merek Keller (2008:56) menyebutkan pengukuran citra merek (Brand Image) dapat dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek, yaitu :strength, uniqueness, dan favorable. a. Asosiasi Kekuatan merek (Strength of brand association) Semakin dalam individu berfikir tentang informasi produk dan menghubungkan dengan pengetahuan merek yang ada, maka semakin kuat asosiasi merek yang akan dihasilkan. Faktor http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 yang mempengaruhi hal ini adalah program komunikasi pemasaran yang diciptakan dapat menumbuhkan brand image dalam bentuk khalayak (Personal Relevance) dan merupakan program komunikasi pemasaran yang konsisten (Consistency) pada suatu waktu dan sepanjang waktu. b. Asosiasi Keunikan Merek (Uniqueness of brand association) Inti dari asosiasi ini adalah merek harus memiliki keunggulan yang berkelanjutan atau memiliki proposisi penjualan yang unik untuk memberikan alasan mengapa konsumen harus membelinya. Aspek uniqueness bergantung pada dua faktor yaitu sejauh mana asosiasi merek produk yang dibawakan oleh program komunikasi pemasaran memiliki unsur kesamaan atau keseimbangan jika dibandingkan dengan asosiasi merek produk lainnya (Point of parity) dan sejauh mana program komunikasi pemasaran memiliki unsur perbedaan (Point of difference) jika dibandingkan dengan asosiasi merek produk lainnya. c. Asosiasi Merek Kesukaan (Favorable of brand association) Asosiasi yang menguntungkan bagi merek adalah asosiasi yang diinginkan untuk konsumen. seperti bentuk kenyamanan, produk yang handal, pesan dapat disampaikan oleh produk atau program komunikasi pemasaran yang mendukung Favorable mengarah pada kemampuan merek tersebut untuk mudah di http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 ingat oleh konsumen. favorable adalah asosiasi-asosiasi yang dapat diharapkan oleh khalayak sasaran (desirable) dan disampaikan (delivered) secara sukses oleh sebuah produk melalui program komunikasi pemasaran yang mendukung merek produk tersebut. D. Loyalitas Pelanggan 1. Pengertian Loyalitas Menurut Chirstopher Lovelock (2010:76) loyalitas merupakan satu kata lama yang biasanya digunakan untuk menggambarkan kesetiaan dan kepatuhan terhadap negara, gerakan atau individu. Belakangan ini, loyalitas digunakan dalam konteks bisnis, untuk menggambarkan kesediaan pelanggan agar senantiasa menggunakan produk perusahaan dalam jangka panjang, apalagi jika menggunakannya secara ekslusif, dan merekomendasikan produk-produk perusahaan kepada teman dan rekannya Seorang pelanggan yang loyal, memiliki prasangka spesifik mengenai apa yang akan dibeli dan dari siapa. Pembeliannya bukan merupakan peristiwa acak. Selain itu, loyalitas menunjukan kondisi dari durasi waktu tertentu dan mensyaratkan bahwa tindakan pembelian terjadi tidak kurang dari dua kali. Adapun Menurut Kotler dan Keller (2010:138) menyatakan loyalitas pelanggan adalah komitmen yang dipegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung kembali produk atau jasa yang disukai di masa http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 depan meski pengaruh situasi dan usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih. Sedangkan menurut Oliver yang dikutip oleh Cheng dan Rashid (2013) Loyalitas pelanggan ialah komitmen yang kuat untuk melakukan banyak pembelian yang berulang dari produk yang dipilih atau menggunakan layanan secara konsisten di masa depan. Loyalitas pelanggan adalah tujuan inti yang diupayakan pemasar pada saat ini. dengan membangun loyalitas pelanggan, perusahaan akan mendapatkan banyak keuntungan positif di dalamnya. 2. Karakteristik Loyalitas Pelanggan Pelanggan yang loyal merupakan aset yang tak ternilai oleh sebuah perusahaan. Tujuan sebuah perusahaan dalam berbisnis yaitu menciptakan pelanggan yang loyal. Karena karakteristik dari konsumen yang loyal menurut Griffin (2011) antara lain : a. Melakukan Pembelian ulang secara teratur (Makes regular repeat purchase). Makes regular repeat purchase, yang menunjukkan bahwa pelanggan yang melakukan pembelian secara berulang terhadap perusahaan dalam suatu waktu tertentu pelanggan yang loyal. b. Membeli diluar lini produk atau jasa (Purchase across product and service lines). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 Pelanggan yang loyal tidak hanya membeli satu macam produk saja, melainkan juga membeli atas lini produk dan jasa lain pada perusahaan yang sama. c. Merekomendasikan produk lain(refers other) Pelanggan yang loyal akan merekomendasikan dan mencerminkan hal-hal atas pengalaman positif mengenai produk dan jasa dari perusahaan kepada rekannya atau pelanggan lain. d. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing. (demonstrates on immunity to the full of competition) 3. Jenis-jenis Loyalitas Pelanggan Jenis loyalitas seperti yang dijelaskan oleh Jill Griffin dalam Ratih Hurriyanti (2010:129) sebagai berikut : a. Tanpa loyalitas Beberapa pelanggan tidak mengembangkan loyalitas terhadap produk atau jasa tertentu. Pemasar harus mengindari tipe pelanggan seperti ini. b. Loyalitas yang lemah Pelanggan ini membeli karena kebiasaan. c. Loyalitas tersembunyi Pengaruh menentukan situasi pembelian dan bukan berulang tersembunyi. http://digilib.mercubuana.ac.id/ pengaruh sikap menyebabkan yang loyalitas 25 d. Loyalitas Premium Jenis loyalitas yang paling dapat ditingkatkan, merupakan jenis loyalitas yang lebih disukai untuk semua pelanggan di setiap perusahaan. 4. Indikator Pengukuran Loyalitas Konsumen Menurut Ujang Sumarwan (2011:233) ada enam indikator yang bisa digunakan untuk mengukur loyalitas konsumen, yaitu : a. Pembelian ulang b. Kebiasaan mengkonsumsi merek tersebut c. Selalu menyukai merek tersebut d. Memilih keyakinan bahwa merek tersebut yang baik e. Merekomendasikan merek tersebut kepada orang lain. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 E. Penelitian Terdahulu No. 1 TABEL 2.2 PENELITIAN TERDAHULU Tabel Penelitian Tahun : 2015 Intan Maizura Abd Roshid, Mohd Juraij Abd Peneliti Rani, Bibi Noraini Mohd Yusuf, Mohd : Shahidan Shaari Judul Penelitian Hasil Penelitian “ The Impact of Service Quality and Customer Satisfaction on Customer Loyalty : Evidence : from Fast Food Restaurant of Malaysia. : Penelitian ini membahas loyalitas pelanggan yang menjadi elemen penting untuk mendapatkan keungggulan kompetitif. Penelitian ini memperlihatkan pengaruh dari kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan di restoran cepat saji Malaysia. Ukuran sampel yang dipilih adalah 300 responden di 4 kota besar. Peneliti menerima 300 kuesioner yang valid dengan tingkat respon 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan yang ditemukan, mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat signifikansi loyalitas pelanggan sebagai variable dependen atau yang dipengaruhi. Hasil dari penelitian ini akan membantu industry makanan cepat saji untuk membentuk produk dan layanan mereka sedemikian rupa sehingga mereka bisa memaksimalkan kepuasan pelanggan dan mempertahankan loyalitas pelanggan untuk mencapai pangsa pasar yang lebih tinggi. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 No. 2 Tabel Penelitian : 2015 : Ika Wahyu Wijayanti, Wahyono Tahun Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Pengaruh Kualitas Pelayanan, Persepsi Harga dan Nilai Pelanggan Terhadap Loyalitas Konsumen melalui Kepuasan Pelanggan sebagai : variabel Intervening. : Penelitian ini ditunjukkan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, persepsi harga dan nilai pelanggan terhadap loyalitas konsumen melalui kepuasan pelanggan sebagai variabel intervening terhadap konsumen kartu seluler IM3-Indosat. Data yang dikumpulkan dari 100 responden pengguna IM3 menggunakan metode Accidental Sampling. Kemudian diolah menggunakan software terhadap pengaruh positif dan signifikan kualitas pelayanan, persepsi harga dan nilai pelanggan terhadap loyalitas. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas melalui kepuasan pelanggan sebagai mediasi, persepsi harga dan nilai pelanggan berpengaruh negatif terhadap loyalitas melalui kepuasan pelanggan sebagai mediasi. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 No. 3 Tabel Penelitian : 2014 Dewi Kurniawati, suharyono, dan Andriani : Kusumawati Tahun Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan : (Studi Pada KFC Cabang Kawi Malang) : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Citra Merek terhadap Kepuasan Pelanggan, pengaruh Kualitas Produk terhadap Kepuasan Pelanggan, pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan, pengaruh Citra Merek terhadap Loyalitas Pelanggan, dan Kualitas Produk terhadap Loyalitas Pelanggan. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan (explanatory research) dengan pendekatan kuantitatif. Sampel sebanyak 116 responden yang merupakan pelanggan KFC Cabang Kawi Malang dengan menggunakan teknik Purposive. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner secara langsung di KFC Cabang Kawi Malang. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis jalur (path analysis).Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Citra Merek berpengaruh langsung dan signifikan terhadap variabel Kepuasan Pelanggan,variabel Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap variabel Kepuasan Pelanggan, variabel Kepuasan Pelanggan berpengaruh signifikan terhadap variabel Loyalitas Pelanggan, variabel Citra Merek tidak signifikan terhadap variabel Loyalitas Pelanggan, variabel Kualitas Produk berpengaruh langsung dan signifikan terhadap variabel Kepuasan Pelanggan. Dengan demikian, sebaiknya perusahaan KFC Cabang Kawi terus meningkatkan citra merek dan kualitas produknya agar pelanggan tetap percaya pada produk KFC dan terus menjadi pelanggan setia dan dapat terus memberikan kepuasan terhadap pelanggannya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 No. 4 Tabel Penelitian : 2015 Indah Indria Mangore, Bode Lumanauw, Maria : Tielung Tahun Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Analisis Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan Citra Merek terhadap Loyalitas Konsumen : Tupperware Manado : Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan, dan citra merek baik secara simultan dan parsial terhadap loyalitas konsumen Tupperware Manado. SAmpel yang digunakan berjumlah 98 orang berdasarkan perhitungan menggunakan rumus slovin. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responded. Alat analisi yang digunakan adalah regresi linear berganda. Uji hipotesis menggunakan uji F dan uji T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan kualitas produk, kualitas pelayanan, citra merek berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. secara parsial kualitas produk dan kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen, sedangkan citra merek secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 No. 5 Tabel Penelitian : 2014 : Dwi Kartika Putri Tahun Peneliti Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan terhadap loyalitas pelanggan. Judul Penelitian Hasil Penelitian : : Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis adanya pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan Toko. Populasi penelitian ini adalah pelanggan Toko Lima Jaya Pekalongan sebanyak 100 responden menggunakan metode Proportionate Random Sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode kuesioner yang diukur menggunakan skala likert. Berdasarkan uji parsial, pengaruh langsung kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan sebesar 0,020, dan pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan sebesar 0,002. Simpulan penelitian ini berdasarkan uji parsial ada pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan secara positif dan signifikan secara parsial terhadap loyalitas pelanggan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 F. Kerangka Pemikiran Berdasarkan rumusan masalah yang di uraikan mengenai variabel Kualitas Pelayanan, dan Citra Merek terhadap Loyalitas Pelanggan, maka kerangka pemikiran yang diajukan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut : Kualitas Pelayanan H1 Loyalitas Pelanggan (Y) Brand Image(Citra H2 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Sumber: yang dikembangkan untuk penelitian ini G. Hipotesis Berdasarkan kerangka teori di atas, maka perumusan hipotesis disusun sebagai berikut : 1. Ha : Terdapat Pengaruh signifikan antara variabel kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan. Ho : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel kualitas pelayanan terhadap variabel loyalitas pelanggan. 2. Ha : Terdapat Pengaruh signifikan antara variabel Citra Merek (Brand Image) terhadap variabel Loyalitas Pelanggan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 32 Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Citra Merek (Brand Image) terhadap Loyalitas Pelanggan. http://digilib.mercubuana.ac.id/