BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Profitabilitas a. Pengertian Profitabilitas Profitabilitas merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen. Para investor di pasar modal sangat memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan meningkatkan profit, hal ini daya tarik bagi investor dalam melakukan jual beli saham, oleh karena itu manajemen harus mampu memenuhi target yang telah ditetapkan. Tingkat profitabilitas akan menggambarkan posisi laba perusahaan. Menurut Kasmir (2008:196), “ Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan ”. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Pada dasarnya penggunaan rasio ini yakni menunjukkan tingkat efesiensi suatu perusahaan. Universitas Sumatera Utara b. Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas Manfaat rasio profitabilitas tidak terbatas hanya pada pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak luar perusahaan, terutama pihak – pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan Kasmir (2008:197), menerangkan bahwa tujuan dan manfaat penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan yakni : 1. untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu 2. untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang 3. untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu 4. untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri 5. untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri 6. untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal sendiri Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut. Penggunaan seluruh atau sebagian rasio profitabilitas tergantung dari kebijakan manajemen. Jelasnya, semakin lengkap jenis rasio yang digunakan, Universitas Sumatera Utara semakin sempurna hasil yang akan dicapai, artinya posisi dan kondisi tingkat profitabilitas perusahaan dapat diketahui secara sempurna c. Jenis – jenis rasio profitabilitas Secara umum ada empat jenis analisis utama yang digunakan untuk menilai tingkat profitabilitas yakni terdiri dari, (Kasmir, 2008:199) 1. Profit Margin (Net Profit Margin, Gross Profit Margin) 2. Gross Profit Margin (GPM) 3. Return On Assets (ROA) 4. Earnings Per Share (EPS) Namun dari ke empat rasio profitabilitas tersebut, analisis rasio profitabilitas dalam penelitian ini diwakili oleh rasio Net Profit Margin (NPM), Return On asset ( ROA), dan Earnings Per Share (EPS) 1. Net Profit Margin (NPM) Net Profit Margin (NPM), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan, rasio ini akan menggambarkan penghasilan bersih perusahaan berdasarkan total penjualan. Pengukuran rasio dapat dilakukan dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak dengan Universitas Sumatera Utara penjualan bersih, yakni dengan formula sebagai berikut (Kasmir, 2008:200): 2. Return On Assets (ROA) Return On Assets (ROA) merupakan penilaian profitabilitas atas total asset, dengan cara membandingkan laba setelah pajak dengan rata-rata total aktiva. Return On Assets (ROA) menunjukkan efektivitas perusahaan dalam mengelola aktiva baik dari modal sendiri maupun dari modal pinjaman, investor akan melihat seberapa efektif suatu perusahaan dalam mengelola asset. Semakin tinggi tingkat Return On Assets (ROA) maka akan memberikan efek terhadap volume penjualan saham, artinya tinggi rendahnya Return On Assets (ROA) akan mempengaruhi minat investor dalam melakukan investasi sehingga akan mempengaruhi volume penjualan saham perusahaan begitu pula sebaliknya. Secara matematis Return On Assets (ROA) dapat dirumuskan sebagai berikut (Kasmir, 2008:202): 3. Earnings Per Share (EPS) Universitas Sumatera Utara Rasio Earning Per Share merupakan rasio yang menggambarkan jumalah uang yang akan dihasilkan dari setiap lembar saham biasa yang dimiliki investor. Earnings Per Share dapat diukur sebagai berikut (Kasmir, 2008:207) 2. Harga Saham Saham merupakan surat berharga yang dapat dibeli atau dijual oleh perorangan atau lembaga di Bursa Efek Indonesia tempat surat tersebut diperjualbelikan. Harga Saham merupakan nilai yang harus dibayar oleh investor untuk setiap lembar saham dalam rangka melakukan penyertaan modal. Harga Saham terdiri dari beberapa jenis yakni sebagai berikut: Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini yakni harga saham akhir transaksi (Closing Price) yang dikalkulasikan menjadi ratarata harga tahunan dengan menggunakan formula sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 3. Volume Penjualan Saham Saham merupakan tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Volume penjualan saham merupakan penjumlahan dari setiap transaksi yang terjadi di bursa pada waktu tertentu untuk mengetahui likuiditas saham dan akan berpengaruh terhadap pergerakan saham Tingkat volume penjualan saham yang cenderung fluktuatif menunjukkan perdagangan yang cepat hal ini dipengaruhi oleh informasi yang masuk ke bursa dan minat investor yang tinggi terhadap saham tersebut, minat investor untuk melakukan transaksi jual beli saham akan mudah terpengaruh oleh tinggi atau rendahnya tingkat profitabilitas serta harga saham maupun faktor lain yang mempengaruhi minat investor dalam melakukan investasi. B. Tinjauan Penelitian Terdahulu Secara umum tingkat volume penjualan saham suatu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat dipengaruhi oleh banyak hal, baik dari sisi eksternal maupun internal perusahaan, hal ini bisa terlihat dalam tinjauan penelitian terdahulu sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu Nama Peneliti dan Tahun Judul Variabel yang Digunakan Independen: Earning Per Share, Deviden Per Share Dan Harga Saham Hasil Penelitian Anggitias Sekar Kinasih Putri (2009) Pengaruh Earnings Per Share, Deviden Per Share Dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Dependen: Efek Indonesia Volume Penjualan Saham Earnings Per Share (EPS), Deviden Per Share (DPS) dan harga saham berpengaruh secara simultan terhadap volume penjualan saham. Secara parsial Earnings Per Share (EPS) dan Deviden Per Share (DPS) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham. Sedangkan harga saham tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham Heri Purnawati (2006) Pengaruh Harga Independen: Saham Dan Pengaruh Tingkat Suku Harga Bunga Saham Dan Deposito Terhadap Tingkat Volume Penjualan Suku Bunga Saham Deposito Perbankan Di Bursa Efek Jakarta Dependen: Volume Penjualan Saham Hasil linier berganda menunjukkan bahwa harga saham (X1) dan tingkat suku bunga deposito (X2) secara serentak berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham Sumber: Diolah Penulis (2011) Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian penelitian terdahulu terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi volume penjualan saham, Seperti ; Earnings Per Share, Deviden Per Share, serta tingkat suku bunga deposito Namun dalam penelitian ini peneliti menggunakan variabel independen yang berbeda, yakni menggunakan Profitabilitas dan Harga Saham. C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual penelitian dirumuskan berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu yakni sebagai berikut : Net Profit Margin (NPM) X1 Return On Assets (ROA) X2 Earnings Per Share (EPS) X3 Volume Penjualan Saham (Y) Harga Saham X4 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Universitas Sumatera Utara Pada dasarnya tingkat profitablitas merupakan analisis untuk menilai posisi keuangan perusahaan, rasio ini akan menggambarkan efektivitas perusahaan dalam mengelola investasi dari pemegang saham, begitu pula dengan Harga Saham, sebelum memulai investasi tentu saja para investor perlu memperhatikan Harga Saham. Tinggi rendahnya tingkat Profitabilitas dan Harga Saham akan mempengaruhi minat investor untuk melakukan investasi, secara teoritis hal ini akan memberikan pengaruh pula terhadap volume penjualan saham perusahaan tersebut. 2. Hipotesis Penelitian Berdasarkan teoritis serta kerangka konseptual yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : , , , = Net Profit Margin ( Earnings Per Share ( ), Return On Asset ( ), dan Harga Saham ( ), ) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Volume Penjualan Saham (Y) pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Universitas Sumatera Utara